Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH PENGAGGARAN MODAL

DOSEN PENGAMPU :

Prof Dr. Kartini, SE., M.Si., AK., CA.

OLEH KELOMPOK 6:

PUTRI KARTIKA AYU ( A021191095 )

MARINA KADIR ( A021191080 )

MUH. NUR ADRIAN S.( A021191157 )

RIDHANILRAHMAN YUSRAN (A021191111)

AHMAD MALEO (A021171502)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “PENGANGGARAN MODAL” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Ibu pada Mata kuliah Akuntansi Manajemen. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pengukuran kinerja
dengan balanced scorecard bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu , selaku Dosen mata kuliak
Akuntansi Manajemen yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
Kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 29 April 2021

KELOMPOK 6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penganggaran modal adalah istilah yang sering kita dengar pada saat
berhubungan dengan uang. Tapi seringkali istilah penganggaran modal
disalah tafsirkan sebagai alat untuk menghitung keuntungan saja, padahal
penganggaran modal (capital budgeting) bukan hanya sekedar itu saja.
Maka dari itu kita harus memahami betul pengertian dari penganggaran
modal (capital budgeting) agar penafsiran tidak hanya terbatas pada
mencari keuntungan saja tetapi melakukan keputusan investasi yang akan
berdampak bagus pada jangka panjang maupun jangka pendek bagi
perusahaan. Di suatu perusahaan, seorang manajer keuangan harus
paham betul dengan capital budgeting ini sebab seorang manajerlah yang
akan memutuskan investasi atau penanam modal ini dapat diinvestasikan
agar berdampak baik pada perusahaan.

Di sebagian besar perusahaan, capital budgeting adalah salah satu


sumber utama keuntungan perusahaan tersebut. Karena dengan adanya
capital budgeting mereka dapat menghitung tingkat keuntungan yang
akan mereka dapatkan pada jangka panjangnya. Perusahaan biasanya
membuat berbagai alternatif atau variasi untuk berinvestasi dalam jangka
panjang, yakni berupa penambahan aset tetap seperti tanah, mesin dan
peralatan. Aset tersebut merupakan aset yang berpotensi, yang
merupakan sumber pendapatan yang potensial dan mencerminkan nilai
dari sebuah perusahaan. Capital budgeting dan keputusan keuangan
diperlakukan secara terpisah. Bila investasi yang diajukan telah ditentukan
untuk diterima, manager keuangan kemudian memilih metoda
pembiayaan yang paling baik.

1
1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah bertolak dari latar belakang di atas 

a. Bagaimanakah Pengertian Anggaran Modal


b. Bagaimanakah Pentingnya Pengangaran Modal
c. Bagaimanakah Motif capital budgeting
d. Apa saja Jenis-jenis Keputusan Penganggaran Modal
e. Apa saja Prinsip Dasar Proses Penganggaran Modal

1.2 Tujuan

Tujuan dari pembahasan rumusan masalah dari makalah ini yaitu


a. Untuk mengetahui Pengertian Anggaran Modal
b. Untuk mengetahui Pentingnya Pengangaran Modal
c. Untuk mengetahui Motif capital budgeting
d. Untuk mengetahui Jenis-jenis Keputusan Penganggaran Modal
e. Untuk mengetahui Prinsip Dasar Proses Penganggaran Modal

1.4 Manfaat
Setelah membaca dan mempelajari makalah ini, diharapkan agar
pembaca dapat lebih mengetahui dan memahami apa itu capital
budgeting dan apa pentingnya bagi sebuah perusahaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk


produksi. Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yang
memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa
periode pada saat yang akan datang. Capital budget adalah garis besar
rencana pengeluaran aktiva tetap. Penganggaran modal
(capitalbudgeting) adalah keseluruhan proses mulai dari perencanaan
sampai dengan pengambilan keputusan untuk pengeluaran sejumlah
dana (investasi) dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi
waktu 1 tahun.

Dikatakan sebagai suatu konsep investasi, sebab penganggaran


modal melibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana di masa sekarang
dengan harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa
mendatang. Investasi membutuhkan dana yang relatif besar dan
keterikatan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif panjang, serta
mengandung resiko.

2.2 Keseluruhan Peranan Capital Budgeting


Pentingnya Penganggaran Modal
1. Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangkaw aktu panjang.
2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil
penjualan di waktu yang akan datang.
3. Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi
jumlah yang besar.
4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan pengeluaran modal
tersebut akan berakibat panjang dan sulit diperbaiki.
5. Penganggaran modal yang efektif akan menaikkan ketepatan
waktu dan kualitas dari penambahan aktiva.

3
6. Pengeluaran modal sangatlah penting.

2.3 Klasifikasi Proyek


1. Replacement, perawatan bisnis
Contohnya : mengganti peralatan yg rusak
2. Replacement, pengurangan biaya
Contohnya : mengganti peralatan yg sudah ketinggalan jaman
sehingga mengurangi biaya
3. Ekspansi produk atau pasar yg sudah ada
Contohnya : pengeluaran2 untuk meningkatkan output produk yg
sudah ada atau menambah toko.
4. Ekspansi ke produk atau pasar yang baru
5. Proyek keamanan atau lingkungan
6. Penelitian dan pengembangan
7. Kontrak-kontrak jangka panjang
Contohnya : kontrak untuk menyediakan produk atau jasa pada
kustomer tertentu
8. Lain-lain
Contohnya: bangunan kantor, tempat parkir, pesawat terbang
perusahaan
2.4 Tahap – tahap Penganggaran Modal
1. Biaya proyek harus ditentukan
2. Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari
proyek, termasuk nilai akhir aktiva
3. Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi
probabilitas aliran kas)
4. Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus
menentukan biaya modal (cost of capital) yg tepat untuk mendiskon
aliran kas proyek
5. Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang
diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.

4
6. Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan
dengan biayanya

2.5 Manfaat Penganggaran Modal


1. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena
dana yang terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun.
2. Agar tidak terjadi over invesment atau under invesment
3. Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan
dalam jumlah yang sangat besar.
4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.

2.6 Metode Keputusan Penganggaran Modal


1. Payback periode
Jangka waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali jumlah
modal yang ditanam, semakin cepat modal dapat diperoleh kembali
berarti semakin kecil resiko yang harus diambil/ dihadapi (Periode
waktu yang menunjukkan berapa lama dana yang diinvestasikan
akan bisa kembali)
 Kebaikan : sangat mudah diterapkan
 Kelemahan :
a) tidak memperhatikan time of money value
b) tidak memperhatikan cash in flow setelah masa payback
sehingga tidak bisa digunakan sebagai alat ukur.
 Rumus:
Payback periode = jumlah investasi * 1 tahun
 Proceed
a) jika payback periode > umur ekonomis, investasi ditolak
b) jika payback periode < umur ekonomis, investasi diterima

2. Net Present Value (NPV)

5
Metode penilaian investasi yg menggunakan discounted cash flow.
(mempertimbangkan nilai waktu uang pada aliran kas yg terjadi
sekarang dengan arus kas keluar yang akan diterima pada masa
yang akan datang).
 Rumus :
NPV = PVNCF – PVNOL

 Langkah – langkah :
1. Tentukan discount rate yang digunakan berdasarkan biaya modal
atau Required Rate Of Return.
2. Menghitung present value dari net cash flow.
3. Menghitung present value dar net outlay.
4. Menghitung present value dengan mengurangkan PVNCF dengan
PVNOL.
5. Kriteria : jika NPV (+), investasi diterima
Jika NPV (-), investasi ditolak.
 Kebaikan :
a) memperhitungkan time value of money
b) memperhitungkan seluruh cash flow selama usia investasi
 Kelemahan :
a) dalam membandingkan dua investasi yang sama modalnya,
nilai tunai netto tidak dapat digunakan sebagai pedoman.
3. Internal Rates Of Return (IRR)
Tingkat pengembalian yang dihasilkan atas suatu investasi atau
discount rate yang menunjukkan present value cash flow = present
value outlay
IRR yang didapat dibandingkan dengan biaya modal yang
ditanggung peruusahaan.
 Rumus :
P2-P1
IRR = P1-C1

6
C 2-C1

Dimana :

P = Discount rate

C = NPV

Jika IRR > P, investasi diterima

Jika IRR < P, Investasi ditolak

4. Profitability Index
Membagi nilai antara sekarang arus kas masuk yang akan datang
diterima diwaktu yang akan datang dengan arus kas keluar.
 Rumus :

Profitability Index = PV. Proceed

PV.outlay

Jika PI > 1, investasi diterima

Jika PI < 1, investasi ditolak

5. Accounting Rate of Return


Mendasarkan pada keuntungan yang dilaporkan dalam
buku/reported acc.Income. Metode ini menilai suatu dengan
memperhatikan rasio antara rata-rata dengan jumlah modal yang
ditanam (initial investment) dengan ratio antara laba bersih dengan
rata-rata modal yang ditanam.
 Kebaikan : terletak pada kesederhanannya yang mudah
dimengerti karena menggunakan data akuntansi yang tersedia.
 Kelemahan :
a) Tidak memperhatikan time of money value

7
b) Untuk proyek yang ada rata-rata laba bersihnya
 Rumus :

ARR = Jumlah EAT * 100%

Investasi

jika ARR > 100%, investasi diterima

jika ARR < 100%, investasi ditolak

2.7 Resiko Dalam Penganggaran Modal

Ada 3 (tiga) jenis dalam proses penggaran moda. Masalahnya


adalah sulit untuk mengukur resiko-resiko tersebut secara tepat.
Kelemahan ini menyebabkan perhitungan resiko dalam keputusan
penganggaran modal menjadi sulit. Pada dasarnya ada 2 (dua) metode
untuk memasukkan pertimbangan risiko kedalam keputusan
penganggaran modal, yaitu :

1. Metode Certainly Equivalent (CE)


Konsep Certainty Equivalent adalah merubah sesuatu yang tidak
pasti menjadi sesuatu yang pasti. Pada umumnya metode ini
semakin tinggi resiko maka semakin kecil certainly equivalentnya.
Metode ini memasukkan unsur resiko pada arus kas proyek dan tidak
pada tingkat diskonto. Metode CE sangat sederhana dan mudah
dimengerti, namun kelemahan dari metoda ini adalah faktor subyektif
dalam menentukan CE sangat tinggi karena setiap orang punya
pandangan dan keengganan terhadap risiko yang berbeda.
Kelebihan CE adalah kita dapat mempertimbangkan resiko yang
tidak sama setiap tahun.
2. Metode Risk adjusted Discount Rate (RADR)

8
Metode Risk Adjusted Discount rate (RADR) memasukkan unsur
risiko kedalam Discount rate. Menurut metoda ini untuk menghitung
NPV suatu proyek, kita tetap menggunakan arus kas yang
diharapkan. Arus kas yang diharapkan ini lalu didiskontokan dengan
discount rate yang sudah disesuaikan dengan resiko proyek. Metoda
CE sangat sederhana dan mudah dimengerti, namun RADR lebih
sering digunakan karena lebih mudah diperkirakan berdasarkan data
yang ada pada pasar daripada menentukan arus kas CE.

2.8 Penganggaran Modal Dalam Konsep Investasi

Dikatakan sebagai suatu konsep investasi, sebab penganggaran


modal melibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana di masa sekarang
dengan harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa
mendatang.
Investasi adalah pengkaitan sumber-sumber dalam jangka panjang
untuk menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Dalam penggantian
atau pembahasan kapasitas pabrik misalnya : dana yang sudah
ditanamkan akan terikat dalam jangka waktu yang panjang, sehingga
perputaran dana tersebut kembali menjadi uang tunai tidak dapat terjadi
dalam waktu satu atau dua tahun, tetapi dalam jangka waktu yang lama..
Investasi dapat dibagi menjadi empat golongan :
1. Investasi yang tidak menghasilkan laba (non-profit investment)
2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non-measurable profit
investment)
3. Investasi dalam penggantian equipmen (replacement investment)
4. Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment)
Ada beberapa metode untuk menilai perlu tidaknya suatu investasi
atau untuk memilih berbagai macam alternative investasi. Berikut ini
empat metode untuk menilai suatu usulan investasi:

1. Pay-back Method.

9
2. Average Return on Investment
3. Present Value
4. Discounted Cash Flows.

1. Payback Method

 Metode ini sering pula disebut dengan istilah lain seperti payoff
method dan pay out method.
 Faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan
investasi adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup
kembali investasi.
Rumusan perhitungan pay-back (dalam tahun) dapat dibagi
menjadi dua kelompok :
a. Rumus perhitungan pay-back period yang belum
memperhitungkan unsur pajak penghasilan.
b. Rumus perhitungan pay-back period yang memperhitungkan
unsur pajak penghasilan.
Rumus Perhitungan Pay-back Period yang Belum
Memperhitungkan Unsur Pajak Penghasilan.
Jika pajak penghasilan belum diperhitungkan dalam
penentuan pay-back period, dalam investasi untuk perluasan
usaha, pay-back period dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Contoh 1 :

Tuan A mempunyai rencana akan menginvestasikan uangnya


dalam usaha transport. Menurut rencana Tuan A akan membeli
sebuah mobil penumpang dengan harga RP.72.000.000 (sudah

10
termasuk bea balik nama). Untuk meperkirakan dalan jangka waktu
beberapa tahun investasi tersebut akan kembali, Tuan A akan
memperkirakan pendapatan diferensial dan biaya diferensial tunai
per bulan dari usahanya sebagai berikut :

Taksiran pendapatan diferensial Rp.


5.000.000
Taksiran biaya diferensial tunai (berupa biaya keluar
dari kantong)
3.000.000 (-)
Laba tunai per bulan
Rp. 2.000.000

Jika dampak pajak penghasilan akibat tambahan laba tunai tidak


diperhitungkan dalam pengambilan keputusan, investasi tersebut
akan kembali lagi dalam jangka waktu :

(contoh diatas adalah perhitungan Pay-back period jika laba tunai


sama setiap perode)

Contoh 2 :

Suatu rencana investasi membutuhkan investasi mula-mula (aktiva


diferensial) sebesar Rp. 30.000.000. diperkirakan laba tunai setelah
pajak (pendapatan dikurangi biaya diferensial tunai) setian tahun
selama lima tahun berturut-turut sebagai berikut : Rp. 8.800.000,
Rp. 7.200.000, Rp. 8.400.000, Rp. 8.800.000, dan Rp.6.800.000.
perhitungan pay-back period disajikan sebagai berikut :

11
Aliran Kas Pay-back period
Tahun Investasi yang (dalam tahun)
Jumlah ditutup yang diperlukan
1 Rp. 8.800.000 Rp. 8.800.000 1,0
2 Rp. 7.200.000 Rp. 7.200.000 1,0
3 Rp. 8.400.000 Rp. 8.400.000 1,0
4 Rp. 8.800.000 Rp. 5.600.000 0,6
5 Rp. 6.800.000 - -
Investasi Rp. 30.000.000
Pay-back period dalam tahun 3,6
 30.000.000 – (8.800.000 + 7.200.000 + 8.400.000)
 5.600.000 : 8.800.000 = 0,60

(Contoh diatas adalah perhitungan pay-back period jika laba tunai tidak
sama setiap periode)

Rumus Perhitungan Pay-back Period yang Memperhituungkan Unsur


Pajak Penghasilan
Jika dampak pajak penghasilan diperhitungkan, maka penentuan
pay-back period dilakukan dengan rumus berikut ini :

Contoh 1:

Dalam Tahun 19X1 akan mengganti sebuah truk yang dimilikinya


sekarang dengan truk baru. Penggantian ini akan dilakukan berdasarkan
pertimbangan penghematan biaya dengan pemakaian truk baru tersebut.
Jika dalam satu tahun diperkirakan jarak yang ditempuh sebuah truk
sebanyak 180.000 Km, maka taksiran biaya diferensial berupa

12
penghematan biaya dengan pemakaian truk baru dibandingkan dengan
truk lama di sajikan sebagai berikut.

Biaya Truk Biaya Truk Biaya


Lama Baru Diferensial
Biaya bahan bakar
premium Rp.
45.000 Lt X Rp.70 3.150.000
Biaya bahan bakar Rp. 450.000 Rp. 2.700.000
solar Rp. 1.000.000 Rp. 500.000
18.000 Lt X Rp.25 Rp.
Biaya reparasi & 1.500.000 Rp. 1.450.000 Rp. 3.200.000
pemeliharaan
Rp.
Biaya Diferensial 4.500.000
Harga beli truk lama Rp. 3.000.000
Akumulasi depresiasi 2.000.000

Nilai Buku truk lama Rp. 1.000.000


Taksiran harga jual truk lama 700.000

Rugi penghentian pemakai truk lama Rp. 300.000

Dalam perhitungan pay-back period terdapat dua unsur yang


diperhitungkan :

1. Pengeluaran kas bersih (net cash outlays)

13
2. Penghemat tunai (cahs saving)

Contoh pengeluaran kas bersih (net cash outlays)

Dalam investasi tersebut diatas, pada saat penggantian , disatu pihak


Perusahaan akan memperoleh aktiva diferensial dengan pengeluaran
uang untuk membeli truk baru sebesar Rp. 5.000.000, namun di lain pihak
akan terdapat biaya kesempatan (opportunity costs) Karena perusahaan
akan menerima uang hasil penjualan truk lama Rp.700.000 dan
penghemat pajak sebesar Rp. 105.000 sebagai akibat terjadinya kerugian
akibat penjualan truk lama. Menurut undang-undang pajak penghasilan,
kerugian akibat penjualan aktiva tetap dapat diperhitungkan dalam
penentuan laba kena pajak jika memenuhi syarat-syarat tertentu. Jika tarif
pajak penghasilan yang dikenakan terhadap perusahaan tersebut sebesar
35% dari laba kena pajak, maka berarti penghematan pajak dalam
investasi penggantian truk tersebut adalah sebesar Rp. 105.000
(35%XRp.300.000).

Aktiva diferensial (Harga beli truk baru) Rp.


5.000.0000

Biaya kesempatan (oppoutunity costs)


Hasil penjualan truk lama Rp.
Penghematan pajak atas 700.000
Kerugian penjualan truk lama :
35% X Rp.300.000*)
Rp . Rp. 805.0000
Pengeluaran kas bersih (net cash 105.000 Rp 4.195.000
outlay)
Biaya diferensial tunai (penghematan
tunai) per tahun
Penghemat biaya operasi tunai truk Rp.
per tahun 3.200.000

14
Kenaikan pajak penhasilan
Kenaikan pajak (tax loss) karena
adanya
Penghematan biaya operasi truk =
35% X Rp. 3.200.000
Rp.1.120.000
Penghemat pajak (Tax saving) karena
Kenaikan biaya depresiasi truk per 770.000
tahun
35% X Rp. 1.000.000
350.000 2.430.000
Jumlah kenaikan pajak per tahun
1,7 tahun
Biaya diferensial tunai dan pajak
(penghematan
Tunai atau cash savings) per tahun

Pay-back period (4.195.000/2.430.000)

Contoh Penghematan Tunai (Cash Saving)

Biaya diferensial yang berupa penghematan tunai yang diperoleh


perusahaan setiap tahun dari operasi truk baru tersebut adalah sebesar
Rp. 3.200.000. tetapi dengan adanya penghematan biaya ini, dalam
tahun-tahun berikutnya sejak saat penggantian, perusahaan akan
memayar pajak penghasilan yang lebih besar. Dalam hal turunnya pajak
yang terjadi setalah penggantian truk karena adanya kenaikan biaya
depresiasi dianggap bahwa sisa umur truk lama sama dengan umur
ekonomis truk baru, dan nilai buku truk baru sama dengan nol. Kenaikan

15
biaya depresiasi pada tahun-tahun setelah penggantian disajikan sebagai
berikut.

Saat penggantian Biaya


truk depresiasi
Rp.1.250.000 Rp.1.250.000 Rp.1.250.000 Rp.1.250.000 truk baru
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

Nilai buku truk Biaya


Lama Rp. 1.000.000 depresiasi
Rp. 250.000 Rp. 250.000 Rp. 250.000 Rp. 250.000
truk lama
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
seandainya
truk lama
masih
dipakai

Turunnya laba Biaya


Kena pajak depresiasi
Rp.1.000.000 Rp.1.000.000 Rp.1.000.000 Rp.1.000.000
truk per
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
tahun
menjadi
lebih tinggi
Rp.
1.000.000
dan
akibatnya
laba kena
pajaklebih
rendah
dalam
jumlah

16
yang sama.

Kebaikan dan Kelemahan Payback Method

Kebaikan

1) Digunakan untuk mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk


pengembalian investasi dengan resiko yang besar dan sulit.
2) Dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang
mempunyai rate of return dan resiko yang sama, sehingga dapat
dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya cepat.
3) Cukup sederhana untuk memilih usul-usul investasi.

Kelemahan

1) Tidak memperhitungkan nilai waktu uang


2) Metode ini tidak memperhatikan pendapatan selanjutnya setelah
investasi pokok kembali.

2. Average Return on Investment Method ( Metode Rata-rata


Kembalian Investasi)
Metode ini juga disebut Accounting method atau Financial Statement
method. Karena dalam perhitungannya digunakan angka laba
akuntansi (accounting profit). Rumus perhitungan rata-rata kembalian
investasi (average return on investment adalah :

17
Lama sesudah pajak sama dengan laba tunai (cash profit) dikurangi
dengan biaya depresiasi (capital recovery). Oleh karena itu rumus
perhitungan tariff kembalian investasi (rate of return on investment)
adalah :

Contoh

Suatu proyek investasi memerlukan investasi mula-mula Rp.


10.000.000. umur ekonomis proyek diperkirakan 10 tahun, tanpa nilai
residu pada akhir tahun kesepuluh. Diperkirakan setiap tahun akan
dapat diperoleh kas masuk (cash inflows) rata-rata sebesar Rp.
4.000.000 sedangkan kas keluar (cash outlows), termasuk pajak, rata-
rata sebesar Rp. 2.500.000.

= 5%

Jika dalam rumus tariff kembalian investasi tersebut di atas di pakai


investasi rata-rata (average capital investment) sebagai penyebut,
maka ada dua macam cara perhitungan rata-rata yang dapat ditempuh
:

a. Investami mula-mula ditambah investasi pada akhir tahun ke-10


dibagi dua :

18
= 10 %

b. Diperhitungkan investasi rata-rata stiap tahun dan dalam jumlah


investasi rata-rata setiap tahun kemudian dibagi dengan umur
ekonomis proyek.
Contoh perhitungan investasi rata-rata adalah sebagai berikut :

Investasi rata-rata pada tahun ke-1 :


Investasi mula-mula Rp. 10.000.000
Investasi pada akhir tahun ke-1 =
10.000.000-1.000.000 9.000.000
Rata-rata investasi pada tahun ke-1=
(10.000.000-9.000.000): 2 Rp.
9.500.000

Investasi rata-rata pada tahun ke-2:


Investasi awal tahun ke-2 Rp. 9.500.000
Investasi pada akhirtahun ke-2 =
9.500.000-1.000.000 Rp. 8.500.000
Rata-rata investasi pada tahun ke-2
(9.500.000 + 8.500.000) : 2
Rp. 9.000.000

Investasi rata-rata pada tahun ke-3:


Investasi awal tahun ke- Rp. 8.500.000
Investasi pada akhirtahun ke-3 =
8.500.000-1.000.000 Rp. 7.500.000
Rata-rata investasi pada tahun ke-

19
(8.500.000 + 7.500.000) : 2
Rp. 8.000.000

Dan perhitungan investasi rata-rata selama umur ekonomis proyek


dapat diliha sebagai berikut.

Saldo Capital Saldo Investasi rata-


Tahu investasi recovery investasi rata pada
n pada awal (biaya pada akhir tahun
tahun (Rp. depresiasi) tahun (Rp. (Rp.1.000)
1.000) (Rp. 1.000) 1.000)
1 Rp. 10.000 Rp. 1.000 Rp. 9.000 Rp. 9.500
2 9.000 1.000 8.000 8.500
3 8.000 1.000 7.000 7.500
4 7.000 1.000 6.000 6.500
5 6.000 1.000 5.000 5.500
6 5.000 1.000 4.000 4.500
7 4.000 1.000 3.000 3.500
8 3.000 1.000 2.000 2.500
9 2.000 1.000 1.000 1.500
1o 1.000 1.000 0 500

Jumlah rata-rata per tahun


Rp50.000

= 10 %

20
Kriteria Penilaian.

a. Suatu investasi akan diterima jika tarif kembalian investasinya dapat


memenuhi batasan yang ditetapkan manajer.
b. Jika Pengambilan Keputusan belum memiliki batasan tarif
kembalian investasi, maka dari beberapa investasi yang diusulkan
dipilih adalah yang memberikan tingkat kembalian yang terbesar.

Kebaikan Metode Rata-rata Kembalian Investasi.

- Metode ini telah memperhitungkan aliran kas selama umur proyek


investasi.

Kelemahan Metode Rata-rata Kembalian Investasi

a. Tidak memperhitungkan nilai waktu uang.


b. Dipengaruhi oleh penggunaan metode depresiasi.
c. Metode tidak dapat diterapkan jika investasi dilakukan dalam
beberapa tahap.

3. Present Value Method


Dalam keputusan penggantian aktiva tetap yang dida- sarkan pada
pertimbangan penghematan biaya, informasi akuntansi manajemen
yang dipertimbangkan adalah biaya diferensial tunai, yang merupakan
penghematan biaya operasi tunai di masa yang akan datang sebagai
akibat dari penggantian aktiva tetap tersebut.

21
Penghematan biaya tunai yang diperoleh (biaya diferensial tunai)
dengan adanya penggantian aktiva tetap tersebut dikurangi atau
ditambah dengan dampak pajak penghasilan akibat biaya diferensial
selama umur ekonomis aktiva tetap kemudian dinilaitunaikan dengan
tarif kembalian tertentu.
Kriteria Penilaian :
Apabila jumlah nilai tunai tersebut lebih besar dari aktiva dirensial,
maka usulan investasi tersebut dianggap mengun tungkan. Dan
sebaliknya.
Perhitungan Nilai Tunai

Dapat ditentukan dengan rumus : NT = AK 1 .

(1+I)n

Keterangan :

NT = Nilai tunai

AK = Aliran Kas

I = tarif kembalian investasi.


n = jangka waktu

Faktor 1/(1+i)n tercantum dalam suatu daftar bunga yang dibuat untuk
berbagai tarif kembalian dan janga waktu.

Nilai Tunai Rp 1,00

p.
1% 2% 4% 6% 8% 10%
n.
1 0,990 0,980 0,962 0,943 0,926 0,909
2 0,980 0,961 0,925 0,980 0,857 0,826
3 0,971 0,942 0,889 0,840 0,794 0,751

22
4 0,961 0,924 0,855 0,792 0,735 0,683
5 0,951 0,906 0,822 0,747 0,681 0,621

Jadi uang Rp 1 yang akan diterima pada akhir tahun ke-3, apabila
dinilaitunaikan sekarang pada tariff kembalian 2% per tahun akan menjadi
bernilai Rp. 1/1,0233

Contoh :

Mr Frenky merencanakan untuk menginvestasikan dananya untuk


pembelian Mesin Giling seharga Rp. 300.000.000,- . Mesin tersebut
diperkirakan berumur 5 tahun tanpa nilai residu pada akhir tahun. Atas
dasar aliran kas masuk bersih diperkirakan sebesar Rp. 65.000.000 per
tahun, dengan tarif kembalian 10% per tahun.

Berdasarkan informasi tersebut, keputusan apa yang harus diambil dari


investasi tersebut, jika digunakan Present Value Method ?

Perhitungan Nilai Tunai Kas Masuk Bersih


Present Value Method

Tarif Kembalian. Nilai Tunai Kas Masuk


Tahun Kas Masuk
Bersih
Bersih
1 Rp. 65 juta 0,909 Rp. 59.085.000
2 Rp. 65 juta 0,826 Rp. 53.690.000
3 Rp. 65 juta 0,751 Rp. 48.815.000
4 Rp. 65 juta 0,683 Rp. 44.395.000
5 Rp. 65 juta 0,621 Rp. 40.365.000
Jml Nilai Tunai Rp. 246.350.000
Kas Bersih

23
Kesimpulan : Investasi sebaiknya ditolak, karena aliran kas masuk bersih
lebih kecil dari nilai investasi yang ditanam- kan.
Kebaikan Present Value Method
1. Metode ini memperhitungkan nilai waktu uang
2. Dalam present value method semua aliran kas selama umur proyek
investasi diperhitungkan dalam pengambilan keputusan investasi.

Kelemahan present value method


1. Membutuhkan perhitungan yang cermat dalam menentukan tariff
kembalian investasi.
2. Dalam membandingkan dua proyek investasi yang tidak sama
jumlah investasi yang ditanamkan di dalamnya, nilai tunai aliran kas
bersih dalam rupiah tidak dapat dipakai sebagai pedoman.

4. Discount Cash Flows Method

Pada dasarnya Discount Cash Flows Method sama dengan present


volue method, karena kedua-duanya memperhitungkan nilai waktu
uang di masa yang akan datang. Perbedaannya adalah dalam present
volue method tarif kembalian (rate of return) sudah ditentukan lebih
dahulu sebagai tarif kembalian ini dihitung sebagai dasar untuk
menerima atau menolak suatu usulan investasi.
Discount Cash Flows Method justuru mnecari pada tarif kembalian
berapa aliran kas masuk bersih harus dinilaitunaikan agar supaya
investasi yang ditanamkan dapat tertutup. Penentuan tariff kembalian
tersebut dilakukan dengan metode mencoba-coba (trial and error),
yaitu dengan cara :
a) Mencari nilai tunai aliran kas masuk bersih pada tariff kembalian
yang dipilih secara sembarang di atas atai di bawah tarif kembali
investasi yang diharapkan.

24
b) Menginterpolasikan kedua tariff kembalian tersebut untuk
menadapatan tarif kembalian sesungguhnya.

25
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, Penganggaran Modal (capital budgeting)


sangatlah penting dalam menentukan alur kas,investasi dan penanaman
saham. Dimana bila perhitungan atau keputusan untuk pengambilan
penganggaran modal tepat, maka keuntungan bagi perusahaan akan
meningkat sesuai dengan perhitungan. Dan sangatlah penting bagi
manajer keuangan untuk sangat hati-hati dalam mengambil keputusan
dengan keadaan keuangan suatu perusahaan.

26
DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Eugene F. and Houston, Joel F. 2009. Dasar-Dasar Manajemen


Keuangan. Buku Satu Edisi Kesepuluh. Salemba Empat.

Garrison, Ray H., author. | Noreen, Eric W., author. | Brewer, PeterC.,
author. 2018. MANAGERIAL ACCOUNTING, SIXTEENTH EDITION.
Published by McGraw-Hill Education, 2 Penn Plaza, New York, NY 10121

Gitman, Lawrence J. 2009. Principles of Managerial Finance. Twelfth


Edition. New Yersey Prentice Hall.

Jumingan. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Pertama. Bumi Aksara,


Jakarta.

Manahan P. 2005. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Ghalia


Indonesia, Bogor.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Edisi Ketiga. UGM Salemba,


Yogyakarta.

27

Anda mungkin juga menyukai