l011191012 - Tugas 5
l011191012 - Tugas 5
Agar pelaksanaan AMDAL berjalan efektif dan dapat mencapai sasaran yang
diharapkan, pengawasannya dikaitkan dengan mekanisme perijinan. Peraturan
pemerintah tentang AMDAL secara jelas menegaskan bahwa AMDAL adalah salah
satu Pelingkupan KA ANDAL ANDAL RKL RPL 8 syarat perijinan, dimana para
pengambil keputusan wajib mempertimbangkan hasil studi AMDAL sebelum
memberikan ijin usaha/kegiatan. AMDAL digunakan untuk mengambil keputusan
tentang penyelenggaraan/pemberian ijin usaha dan/atau kegia tan. Prosedur
pelaksanaan AMDAL menurut PP. No. 27 th 1999 adalah sebagai berikut.
Kriteria usaha kegiatan mikro dan Kecil diatur dalam UU no 20 tahu 2008
tentang USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH yaitu :
a. Pendaftaran;
d. Pembayaran biaya;
e. Fasilitas;
g. Pengawasan.
(1) Lembaga OSS (Online Single Submission) menerbitkan Izin Usaha berdasarkan
Komitmen kepada:
(2) Lembaga OSS menerbitkan Izin Usaha berdasarkan Komitmen kepada Pelaku
Usaha yang memerlukan prasarana untuk menjalankan usaha dan/atau kegiatan
tapi belum memiliki atau menguasai prasarana setelah Lembaga OSS menerbitkan:
a. Izin lokasi;
d. IMB.
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah Komisi Penilai AMDAL,
pemrakarsa, dan masyarakat yang berkepentingan. Penjelasannya adalah sebagai
berikut:
Kriteria usaha kegiatan mikro dan Kecil diatur dalam UU no 20 tahu 2008
tentang USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH yaitu :
a) Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:
1) memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2) memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah).
b) Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:
1) memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua
milyar lima ratus juta rupiah).
c) Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:
1) memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus 4 |
Manajemen Usaha Kecil Menengah juta rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua
milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).
1) Pendaftaran;
2) Penerbitan Izin Usaha dan penerbitan Izin komersial atau Operasional
berdasarkan Komitmen;
3) Pemenuhan Komitmen Izin Usaha dan pemenuhan Komitmen Izin Komersial
atau Operasional;
4) Pembayaran biaya;
5) Fasilitas;
6) Masa belaku; dan
7) Pengawasan.