Anda di halaman 1dari 9

SISTEM BILANGAN

Deskripsi. Bagian ini membahas sistem bilangan, konversi bilangan dan bilangan
biner & hexadecimal yang sering digunakan dalam sistem digital. Untuk bab
counter, register, proses aritmetik dan sistem digital umumnya banyak memakai
sistem bilangan biner dan hexadecimal.

Objektif. Pembaca diharapkan dapat memahami konversi bilangan dan bilangan


biner & hexadecimal yang sering digunakan dalam sistem digital.

1.1 Pendahuluan
Pada bagian ini dibahas tentang sistem bilangan decimal, biner, octal dan
hexadecimal serta memfokuskan pada konversi antar sistem bilangan. Ada
beberapa cara untuk mengkonversi antar sistem bilangan tersebut diantaranya
dijelaskan secara sederhana di bab ini. Pembahasan dimulai dari konversi bilangan
decimal ke bilangan biner. Selanjutnya, konversi bilangan decimal ke bilangan
octal dan ke bilangan hexadecimal dipakai hasil konversi bilangan decimal ke
bilangan biner menjadi bilangan biner konversi ke bilangan octal dan ke bilangan
hexadecimal. Dibahas juga tentang bilangan biner dan hexadecimal yang sering
digunakan dalam sistem digital serta menghitung secara cepat kapasitas maksimum
suatu bilangan biner dan bilangan hexadecimal ke dalam decimal.

1.2 Macam Bilangan


Ada beberapa sistem bilangan yang sering digunakan, yaitu:
 Desimal dengan sepuluh simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9
 Biner dengan dua simbol yaitu 0 dan 1
 Oktal dengan delapan simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7
 Hexadesimal dengan enam belas simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, A, B, C, D, E, dan F
1.3 Konversi Bilangan
Dalam mengkonversi bilangan dimulai dari bilangan Desimal yang sering
digunakan maka untuk keperluan tertentu seperti pengolahan data dapat dikonversi
ke bilangan biner, octal maupun hexadecimal dan sebaliknya.

Contoh 2.1:
Konversikanlah bilangan 345 desimal ke bilangan biner, octal dan
hexadecimal serta sebaliknya.
Jawab:
Pertama-tama dikonversikan ke bilangan biner dengan cara membagi habis
345 desimal dengan bilangan 2 seperti tabel 2.1.

Tabel 0.1. Cara konversi bilangan decimal ke bilangan biner


Untuk konversi 345 desimal menjadi bilangan octal yaitu dengan cara
mengelompokkan hasil konversi bilangan biner per 3 bit mulai dari kanan dan
bilangan hexadecimal yaitu dengan cara mengelompokkan hasil konversi bilangan
biner per 4 bit mulai dari kanan seperti tabel 2.2.

Tabel 0.2. Cara konversi bilangan decimal ke bilangan octal atau bilangan
hexadecimal melalui bilangan biner
sebaliknya, konversi bilangan octal atau bilangan hexadecimal ke biner seperti tabel
2.3.

Tabel 0.3. Cara konversi bilangan octal atau bilangan hexadecimal ke bilangan
biner

Sedangkan konversi bilangan biner, octal ataupun hexadecimal ke bilangan decimal


seperti tabel 2.4.

Tabel 0.4. Cara konversi bilangan biner, octal atau hexadecimal ke bilangan
decimal
1.4 Bilangan biner dan hexadecimal yang sering digunakan dalam
sistem digital
Adapun bilangan biner dan hexadecimal yang perlu dihafalkan(yang
ditandai berwarna kuning) agar dapat menyelesaian suatu persoalan sistem digital
seperti table 2.5.

Tabel 0.5. Bilangan biner dan bilangan hexadecimal yang perlu dihafalkan

Dalam persoalan sistem digital sering dihadapkan pada bilangan biner yang terdiri
dari deretan bit yang banyak atau deretan bilangan hexadecimal yang banyak.
Dalam hal ini sering dipertanyakan berapa kapasitas maksimum dari deretan sekian
bit atau sekian hexadecimal seperti tabel 2.6.

Tabel 0.6. Cara menghitung cepat kapasitas maksimum dari deretan bit
1.5 Rangkuman
Membuat konversi suatu bilangan ke bilangan lain dapat dengan cepat
dilakukan apabila bilangan sudah dalam satuan biner. Bilangan biner dengan cepat
dikonversikan ke bilangan octal dan hexadecimal melalui pengelompokan bilangan
biner dari kanan ke kiri. Ada besaran hexadecimal yang perlu dihapalkan seperti
nilai hexadecimal dari decimal 10, 11, 12 sampai dengan 15. Selain itu juga perlu
mengetahui cara menghitung kapasitas maksimum secara cepat dari suatu deretan
biner dan deretan hexadecimal.

1.6 Soal-soal
Soal 2.1: Konversikanlah 3047 D ke biner, oktal dan hexadecimal.
Soal 2.2: Konversikanlah 101110100010 B ke decimal, oktal dan hexadecimal.
Soal 2.3: Konversikanlah 4205 O ke decimal, biner dan hexadecimal.
Soal 2.4: Konversikanlah 4A8E H ke decimal, biner dan oktal.
Soal 2.5: Berapa kapasitas maksimum dari 11111111111111111111111111.

Anda mungkin juga menyukai