Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ririn pauweni

Kelas : Biologi A

1.Cara kerja di laboratorium

1. Dalam keadaan sehat fisik dan mental.

2. Mematuhi tata tertib praktikum dan berdisiplin  dalam keseluruhan  kegiatan praktikum .

3. Menjaga kebersihan baik ruangan maupun alat - alat selama praktikum .

4. Meneliti jumlah dan keadaan alat-alat praktikum sebelum dan sesudah praktikum selesai

5. Dalam penimbangan, pengerjaan dan penulisan laporan harus sistematik , cermat dan  teliti

6. Jujur dalam semua tindakan , mulai dari pembuatan sampai penyerahan hasil praktikum.

7. Kreatif, misalnya sebelum memulai praktikum telah mempersiapkan komponen –


komponen pelengkap seperti menyiapkan wadah, tutup botol dll.

8. Selama praktek bicara seperlunya supaya suasana tenang.

9. Tunjukkan sikap dan penampilan percaya diri , tidak bingung dan tidak ragu-ragu sehingga
mampu bekerja dengan tenang.

10.Tidak ceroboh dalam menempatkan alat-alat laboratorium , sehingga


menimbulkan   kecelakaan kerja seperti : ketumpahan air panas atau memecahkan alat
laboratorium.

11. Pada penyerahan hasil praktikum perhatikan hal-hal dibawah ini :

Sebelum melakukan praktikum maka kita harus mentaati tata tertib yang ada sesuai dengan
point ke dua disebutkan bahwa cara kerja di laboratorium yaitu   Mematuhi tata tertib
praktikum dan berdisiplin  dalam keseluruhan kegiatan praktikum .maka sesuai point kedua
tersebut adapun  tata tertib di laboratotium adalah sebagai berikut:

1. Praktikan harus hadir paling lambat 10 menit sebelum praktikum dimulai.

2. Praktikan yang terlambat hanya boleh mengikuti praktikum atas izin pengawas praktikum.

3. Praktikan harus menggunakan seragam laboratorium (jas laboratorium) selama praktikum


berlangsung.
4. Praktikan harus siap dengan peralatan dasar untuk praktikum (gunting, tali, lem, wadah,
serbet, dan lain – lain).

5. Praktikan tidak diperkenankan mengikuti praktikum bila tidak atau belum mengikuti
responsi.

6. Wajib memelihara ketenangan selama praktikum berlangsung.

7.  Keluar masuk ruangan harus seizin pengawas praktikum.

8.  Dilarang makan atau minum atau membawa makanan atau minuman dalam laboratorium.

9.  Hanya boleh menggunakan meja praktikum sesuai dengan tempat yang telah ditentukan 
untuk setiap praktikan.

10. Dilarang memindah peralatan praktikum dari tempat semula.

11. Setelah selesai digunakan , semua bahan praktikum harus dikembalikan pada tempatnya
semula dalam keadaan rapi dan bersih.

12.Semua bahan dan peralatan praktikum harus digunakan dan diperlakukan dengan baik dan
penuh tanggung jawab.

13.Praktikan hanya boleh meninggalkan laboratorium dengan seizin pengawas  setelah semua
bahan dan peralatan praktikum dibersihkan / dibereskan sebagaimana mestinya.

14.Setiap kelompok praktikan harus menyusun jadwal piket untuk memelihara kebersihan
laboratorium.

15.Pelanggaran tata tertib akan mengakibatkan sangsi tidak boleh mengikuti

Selain 15 tata tertib di atas setiap pengguna laboratorium juga harus mematuhi mematuhi
standar profesional berikut:

1. Hindari mengganggu atau mengejutkan pengguna lain.

2. Jangan biarkan lelucon praktis, keributan, atau kegaduhan berlebih terjadi kapan pun.

3. Gunakan peralatan laboratorium hanya untuk tujuan yang dimaksudkan.

4. Kaji prosedur keselamatan dasar dengan seluruh pengunjung laboratorium tempat zat
berbahaya disimpan atau digunakan atau tempat kegiatan berbahaya sedang berlangsung.
5. Jika anak di bawah umur diizinkan berada di laboratorium, pastikan mereka mendapat
pengawasan langsung sepanjang waktu dari orang dewasa yang kompeten. Kembangkan
kebijakan terkait anak di bawah umur di dalam laboratorium, dan kaji serta setujui semua
kegiatan anak di bawah umur sebelum kedatangan mereka. Pastikan pegawai laboratorium
lainnya yang berada di area mengetahui keberadaan anak di bawah umur.

B.prinsip kerja di laboratorium

1. Rencanakan sebelumnya. Tentukan potensi bahaya yang terkait dengan eksperimen


sebelum memulai. Terapkan rencana untuk menangani limbah yang dihasilkan di
laboratorium sebelum memulai pekerjaan apa pun.

2. Batasi paparan ke bahan kimia. Jangan sampai bahan kimia laboratorium bersentuhan


dengan tubuh. Gunakan tudung kimia laboratorium dan perangkat ventilasi lainnya untuk
mencegah paparan ke zat yang menyebar melalui udara kapan pun memungkinkan.

3. Jangan meremehkan risiko. Anggap campuran bahan kimia lebih beracun dibanding


komponennya yang paling beracun. Perlakukan semua senyawa dan zat baru dari toksisitas
tak dikenal sebagai zat beracun.

4. Bersiaplah jika kecelakaan terjadi. Sebelum memulai eksperimen, ketahui tindakan tertentu


yang harus diambil jika terjadi pelepasan zat berbahaya secara tidak disengaja.

Ketahui lokasi semua peralatan keselamatan dan alarm kebakaran serta telepon terdekat, dan
ketahui nomor telepon yang harus dihubungi dan orang yang harus diberi tahu jika terjadi
keadaan darurat. Bersiaplah untuk memberikan tindakan darurat dasar. Selalu beri tahukan
kegiatan Anda kepada rekan kerja agar mereka dapat menanggapi dengan semestinya.
Banyak elemen rencana darurat yang baik dapat diterapkan dengan mudah. Pasang nomor
telepon darurat di tempat yang memungkinkannya ditemukan dan digunakan dengan
semestinya.

C. Keamanan Dan Pengamanan Kerja Laboratorium

Keamanan dan pengamanan  kerja di laboratorium perlu diinformasikan, setiap akan


melakukan kegiatan praktik. Beberapa hal yang penting dalam keamanan dan pengamanan
kerja di laboratorium harus sudah disampaikan kepada praktikan secara tertulis.

Terjadinya kecelakaan di laboratorium mungkin karena hal-hal berikut:

1. Kurang pengetahuan dan pemahaman terhadap alat/bahan yang digunakan.


2. Kurang penjelasan dari dosen.

3. Melanggar/tidak memperhatikan instruksi.

Personel yang terlibat dalam keselamatan kerja di laboratorium:

1. Petugas laboratorium, yang menyediakan alat, memelihara keamanan dan keselamatan


kerja.

2. Pembimbing, yang harus memberi instruksi penting kepada praktikan tentang keamanan
dan keselamatan kerja serta memperhatikan cara praktikan bekerja.

3.   Praktikan, yang harus memperhatikan tata tertib dan menghindari bahaya bahan kimia.

Selama bekerja di laboratorium, faktor disiplin sangat perlu diperhatikan. Disiplin yang baik
merupakan faktor yang penting dalam memelihara keselamatan kerja di laboratorium.

Adapun keamananan dan pengamanan kerja di laboratorium sebagai berikut:

1. Rencanakan percobaan yang akan dilakukan sebelum memulai praktikum.

2. Sediakanlah alat-alat yang akan dipakai di atas meja. Alat-alat yang tidak digunakan
sebaiknya disimpan didalam almari supaya tidak mengganggu dalam bekerja.

3. Gunakan peralatan kerja seperti masker, jas laboratorium untuk melindungi pakaian dan
sepatu tertutup untuk melindungi kaki.

4. Zat yang akan dianalisis disimpan dalam tempat tertutup agar tidak kena kotoran yang
mempersulit analisis.

5. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan kimia.

6. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.

7. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia.

8. Hindari menghisap langsung uap bahan kimia, tetapi kipaslah uap tersebut dengan tangan
ke muka anda.

9. Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus.

10.Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (pedih atau gatal).

11. Baca label bahan Kimia sekurang-kurangnya dua kali untuk menghindari kesalahan.
12. Pindahkan sesuai dengan jumlah yang diperlukan, jangan menggunakan bahan Kimia
secara berlebihan.

13.Jangan mengembalikan bahan Kimia ke dalam botol semula untuk mencegah kontaminasi.

14. Biasakanlah mencuci tangan dengan sabun dan air bersih terutama setelah melakukan
praktikum.

15. Bila kulit terkena bahan kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar.

16. Dilarang makan, minum dan merokok di laboratorium.

17. Jagalah kebersihan meja praktikum, apabila meja praktikum basah segera keringkan
dengan lap.

18. Hindarkan dari api bahan-bahan yang mudah terbakar seperti eter, kloroform, dsb.

19. Hati-hati dalam menggunakan bahan-bahan yang dapat menimbulkan luka bakar,
misalnya asam-asam pekat (H2SO4, HNO3, HCl), basa-basa kuat (KOH, NaOH, dan
NH4OH), dan oksidator kuat (air brom, iod, senyawa klor, permanganat).

20. Percobaan dengan penguapan menggunakan asam-asam kuat dan menghasilkan gas-gas
beracun dilakukan di almari asam.

21. Jangan memanaskan zat dalam gelas ukur/labu ukur.

22. Menetralkan asam/basa

- Asam pada pakaian: dengan amonia encer

- Basa pada pakaian: dengan asam cuka encer, kemudian amonia encer

- Asam/basa pada meja/lantai: dicuci dengan air yang banyak

- Asam, basa, dan zat-zat yang merusak kulit: dicuci dengan air, kemudian diberi vaseline.

23. Bila terjadi kecelakaan yang berkaitan dengan bahan kimia, laporkan segera pada dosen
atau asisten jaga.

Anda mungkin juga menyukai