Kelas : Biologi A
2. Mematuhi tata tertib praktikum dan berdisiplin dalam keseluruhan kegiatan praktikum .
4. Meneliti jumlah dan keadaan alat-alat praktikum sebelum dan sesudah praktikum selesai
5. Dalam penimbangan, pengerjaan dan penulisan laporan harus sistematik , cermat dan teliti
6. Jujur dalam semua tindakan , mulai dari pembuatan sampai penyerahan hasil praktikum.
9. Tunjukkan sikap dan penampilan percaya diri , tidak bingung dan tidak ragu-ragu sehingga
mampu bekerja dengan tenang.
Sebelum melakukan praktikum maka kita harus mentaati tata tertib yang ada sesuai dengan
point ke dua disebutkan bahwa cara kerja di laboratorium yaitu Mematuhi tata tertib
praktikum dan berdisiplin dalam keseluruhan kegiatan praktikum .maka sesuai point kedua
tersebut adapun tata tertib di laboratotium adalah sebagai berikut:
2. Praktikan yang terlambat hanya boleh mengikuti praktikum atas izin pengawas praktikum.
5. Praktikan tidak diperkenankan mengikuti praktikum bila tidak atau belum mengikuti
responsi.
8. Dilarang makan atau minum atau membawa makanan atau minuman dalam laboratorium.
9. Hanya boleh menggunakan meja praktikum sesuai dengan tempat yang telah ditentukan
untuk setiap praktikan.
11. Setelah selesai digunakan , semua bahan praktikum harus dikembalikan pada tempatnya
semula dalam keadaan rapi dan bersih.
12.Semua bahan dan peralatan praktikum harus digunakan dan diperlakukan dengan baik dan
penuh tanggung jawab.
13.Praktikan hanya boleh meninggalkan laboratorium dengan seizin pengawas setelah semua
bahan dan peralatan praktikum dibersihkan / dibereskan sebagaimana mestinya.
14.Setiap kelompok praktikan harus menyusun jadwal piket untuk memelihara kebersihan
laboratorium.
Selain 15 tata tertib di atas setiap pengguna laboratorium juga harus mematuhi mematuhi
standar profesional berikut:
2. Jangan biarkan lelucon praktis, keributan, atau kegaduhan berlebih terjadi kapan pun.
4. Kaji prosedur keselamatan dasar dengan seluruh pengunjung laboratorium tempat zat
berbahaya disimpan atau digunakan atau tempat kegiatan berbahaya sedang berlangsung.
5. Jika anak di bawah umur diizinkan berada di laboratorium, pastikan mereka mendapat
pengawasan langsung sepanjang waktu dari orang dewasa yang kompeten. Kembangkan
kebijakan terkait anak di bawah umur di dalam laboratorium, dan kaji serta setujui semua
kegiatan anak di bawah umur sebelum kedatangan mereka. Pastikan pegawai laboratorium
lainnya yang berada di area mengetahui keberadaan anak di bawah umur.
Ketahui lokasi semua peralatan keselamatan dan alarm kebakaran serta telepon terdekat, dan
ketahui nomor telepon yang harus dihubungi dan orang yang harus diberi tahu jika terjadi
keadaan darurat. Bersiaplah untuk memberikan tindakan darurat dasar. Selalu beri tahukan
kegiatan Anda kepada rekan kerja agar mereka dapat menanggapi dengan semestinya.
Banyak elemen rencana darurat yang baik dapat diterapkan dengan mudah. Pasang nomor
telepon darurat di tempat yang memungkinkannya ditemukan dan digunakan dengan
semestinya.
2. Pembimbing, yang harus memberi instruksi penting kepada praktikan tentang keamanan
dan keselamatan kerja serta memperhatikan cara praktikan bekerja.
3. Praktikan, yang harus memperhatikan tata tertib dan menghindari bahaya bahan kimia.
Selama bekerja di laboratorium, faktor disiplin sangat perlu diperhatikan. Disiplin yang baik
merupakan faktor yang penting dalam memelihara keselamatan kerja di laboratorium.
2. Sediakanlah alat-alat yang akan dipakai di atas meja. Alat-alat yang tidak digunakan
sebaiknya disimpan didalam almari supaya tidak mengganggu dalam bekerja.
3. Gunakan peralatan kerja seperti masker, jas laboratorium untuk melindungi pakaian dan
sepatu tertutup untuk melindungi kaki.
4. Zat yang akan dianalisis disimpan dalam tempat tertutup agar tidak kena kotoran yang
mempersulit analisis.
6. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu berhak tinggi.
8. Hindari menghisap langsung uap bahan kimia, tetapi kipaslah uap tersebut dengan tangan
ke muka anda.
9. Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus.
10.Bahan kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi (pedih atau gatal).
11. Baca label bahan Kimia sekurang-kurangnya dua kali untuk menghindari kesalahan.
12. Pindahkan sesuai dengan jumlah yang diperlukan, jangan menggunakan bahan Kimia
secara berlebihan.
13.Jangan mengembalikan bahan Kimia ke dalam botol semula untuk mencegah kontaminasi.
14. Biasakanlah mencuci tangan dengan sabun dan air bersih terutama setelah melakukan
praktikum.
15. Bila kulit terkena bahan kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar.
17. Jagalah kebersihan meja praktikum, apabila meja praktikum basah segera keringkan
dengan lap.
18. Hindarkan dari api bahan-bahan yang mudah terbakar seperti eter, kloroform, dsb.
19. Hati-hati dalam menggunakan bahan-bahan yang dapat menimbulkan luka bakar,
misalnya asam-asam pekat (H2SO4, HNO3, HCl), basa-basa kuat (KOH, NaOH, dan
NH4OH), dan oksidator kuat (air brom, iod, senyawa klor, permanganat).
20. Percobaan dengan penguapan menggunakan asam-asam kuat dan menghasilkan gas-gas
beracun dilakukan di almari asam.
- Basa pada pakaian: dengan asam cuka encer, kemudian amonia encer
- Asam, basa, dan zat-zat yang merusak kulit: dicuci dengan air, kemudian diberi vaseline.
23. Bila terjadi kecelakaan yang berkaitan dengan bahan kimia, laporkan segera pada dosen
atau asisten jaga.