EKONOMI MEDIA
DOSEN PEMBIMBING:
Dr. Yasir, M.Si.
DISUSUN OLEH:
RAHMAD ARBADILAH DAMANIK
18011122425
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
2020
KATA PENGANTAR
penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................9
3.2 Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULLUAN
1
industri kreatif dan inovatif perlu ditingkatkan untuk mempercepat tumbuhnya
ekonomi kreatif tersebut. Sekolah, perguruan tinggi, tempat kursus, balai latihan
kerja, perlu didukung agar mampu menyiapkan SDM yang memiliki kompetensi
tinggi dalam bidangnya sehingga mereka mampu menciptakan karya kreatif dan
inovatif. Pada makalah ini akan dijelaskan lebih lengkap terkait Ekonomi Kreatif
Pada Aplikasi Gojek.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Aplikasi Gojek
2. Untuk mengetahui bagaimana kaitan antara aplikasi Gojek dengan
Ekonomi Kreatif
3. Untuk mengetahui contoh kasus aplikasi gojek berkaitan dengan ekonomi
kreatif
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Aplikasi Gojek
Menurut Hasan Abdurahman dan Asep Ririh Riswaya (2014), aplikasi
adalah program siap pakai yang dapat digunakan untuk menjalankan perintah-
perintah dari pengguna aplikasi tersebut dengan tujuan mendapatkan hasil yang
lebih akurat sesuai dengan tujuan pembuatan aplikasi tersebut, aplikasi
mempunyai arti yaitu pemecahan masalah yang menggunakan salah satu teknik
pemrosesan data aplikasi yang biasanya berpacu pada sebuah komputansi yang
diinginkan atau diharapkan maupun pemrosesan data yang diharapkan. Pengertian
aplikasi secara umum adalah alat terapan yang difungsikan secara khusus dan
terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya, aplikasi merupakan suatu perangkat
komputer yang siap pakai bagi user.
Pengertian aplikasi menurut para ahli :
a. Pengertian aplikasi menurut Jogiyanto (1999:12) adalah penggunaan
dalam suatu komputer, instruksi(instruction) atau pernyataan(statement)
yang disusun sedemikian sehingga komputer dapat memproses input
menjadi output.
b. Pengertian aplikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
penerapan dari rancang system untuk mengolah data yang menggunakan
aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu. Aplikasi adalah suatu
program komputer yang dibuat untuk mengerjakan dan melaksanakan
tugas khusus dari pengguna.
c. Menurut Wikipedia, aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak
komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk
melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna (Widarma & Kumala,
2018).
Sedangan Gojek adalah sebuah perusahaan teknologi berjiwa sosial yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja di berbagai sektor informal
di Indonesia. Saat ini Gojek bermitra dengan sekitar 200.000 pengendara ojek
yang berpengalaman dan terpercaya di Indonesia, untuk menyediakan berbagai
macam layanan, termasuk transportasi dan pesan antar makanan. Kegiatan GO-
3
JEK bertumpu pada tiga nilai pokok: a. Kecepatan, b. Inovasi, c. Dampak social.
(Septanto, 2016)
Gojek memulai perjalanannya pada tahun 2010 dengan layanan pertama
kami yaitu pemesanan ojek melalui call-center. Pada tahun 2015, Gojek
berkembang pesat setelah meluncurkan sebuah aplikasi dengan tiga layanan,
yaitu: GoRide, GoSend, dan GoMart. Sejak saat itu, laju Gojek semakin cepat dan
terus beranjak hingga menjadi grup teknologi terkemuka yang melayani jutaan
pengguna di Asia Tenggara. Lewat aplikasi Gojek, bisa mengakses lebih dari 20
layanan mulai dari transportasi, pesan antar makanan, belanja, kirim-kirim barang,
pembayaran, pijat, sampai bersih-bersih rumah dan kendaraan. Karena Gojek
adalah aplikasi dengan ragam solusi untuk setiap situasi.
Selain jasa transportasi, Go-Jek juga berinovasi dengan menyediakan jasa-
jasa lain yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Jasa yang disediakan Go-Jek
antara lain: Go- Ride, Go-Send, Go-Mart, Go-Food, Go-Box, Go-Clean, Go-
Clean, Go-Glam, Go-Massage, dan Go- Busway`
Fasilitas yang didapatkan para Driver GO-JEK bukan hanya dari sistem
bagi hasil yang menguntungkan mereka juga mengatakan bahwa pendapatan
mereka meningkat semenjak bergabung sebagai mitra, mereka juga mendapatkan
santunan kesehatan dan kecelakaan, serta mendapat akses ke lebih banyak
pelanggan melalui aplikasi ojek online Gojek.
4
Gojek, kualitas hidup mitra driver meningkat - 100%. Mitra driver kami percaya
bahwa dengan skema insentif dan kebijakan yang diterapkan Gojek, mereka dapat
menyejahterakan keluarga mereka. Sebagian besar dari mereka mengklaim bahwa
mereka sekarang dapat menyekolahkan anaknya. Mitra merchant Ekosistem
Gojek menunjang pertumbuhan UMKM di Indonesia. Sebesar 93% mitra UMKM
mengalami peningkatan volume transaksi, dan 55% mitra UMKM naik kelas dari
sisi klasifikasi omzet. Bekerja di kasih uang jajan memang lah asil.
Bisnis kreatif dan inovatif yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi yang paling menonjol saat ini adalah Gojek.. Kemampuan melihat
peluang usaha dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi di
Indonesia patut diacungi jempol. Keduanya adalah pelopor bisnis Ekonomi
Kreatif berbasis TIK di Indonesia, dalam waktu singkat kedua perusahaan tersebut
mampu menjadi sorotan masyarakat dan pelaku bisnis lainnya, sebagian kalangan
pemerintahan pun memujinya dan menganggap itu sebagai ekonomi kreatif.
Pro dan kontra di kalangan pelaku bisnis pun muncul, penolakan dan
dukungan dating silih berganti, bahkan demo besar-besaran para pengemudi taxi,
bis, mikrolet yang merasa terusik dan dirugikan dengan hadirnya Gojek turut
mewarnai pro dan kontra kehadiran kedua bisnis kreatif tersebut di Indonesia.
Bahkan menteri perhubungan sempat melarang beroperasinya Gojek, namun
larangan tersebut mendapat perlawanan dan tantangan dari berbagai pihak, antara
lain banyaknya protes dari masyarakat, kalangan akademisi, politikus, netizen,
dan tentu saja para pengemudi Fenomena Gojek sebagai bagian dari industri
kreatif tersebut yang mendapat sorotan dari berbagai pihak, mulai dari masyarakat
umum, kalangan akademisi, profesional, politisi, aparatur pemerintahan telah
menjadi berita skala nasional dan internasional. Kehadiran Gojek dengan inovasi
dan kreativitas bisnisnya yang membawa manfaat luar biasa bagi banyak pihak
khususnya masyarakat pengguna transportasi (Nugraha, 1945)
Ekonomi kreatif adalah suatu konsep untuk merealisasikan pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan berbasis kreativitas. Pemanfaatan sumber dayayang
bukan hanya terbarukan, bahkan tidakterbatas, yaitu ide, gagasan, bakat atau
talenta dan kreativitas. Nilai ekonomi darisuatu produk atau jasa di era kreatif
tidak lagi ditentukan oleh bahan baku atau sistem produksi seperti pada era
5
melalui perkembangan teknologi yang semakin maju. Industri tidakdapat lagi
bersaing di pasar global dengan hanya mengandalkan harga atau kualitas produk
saja, tetapi harus bersaing berbasiskan inovasi, kreativitas dan imajinasi (Adrianto
& Sadilah, 2016)
Selain itu, fenomena Ojek Online ini menjawab kekhawatiran masyarakat
tentang jaminan keamanan di dalam transportasi umum. Ojek Online ini
menjawab kekhawatiran masyarakat dengan kelebihan aplikasi berbasis data,
dimana masyarakat bisa mengetahui identitas drivernya. Dengan kelebihan ini,
masyarakat bisa mengetahui siapa yang akan menjadi driver ojek pesanannya,
lengkap dengan data diri driver bersangkutan. Dalam aplikasinya, Ojek Online ini
sangat mengedepankan faktor keamanan si pengguna. Biasanya di dalam aplikasi
sudah tersedia informasi lengkap tentang pengendara seperti nama, kontak, dan
foto pengendara. Kemudian layanan Ojek ini hanya bisa didapatkan melalui
pemesanan via aplikasi GoJek, sehingga pelanggan dapat memastikan keamanan
dan akuntabilitasnyaKehadiran
Go-Jek juga menuai kontra pada pengendara ojek konvensional.
Kecemburuan sosial terjadi antara Go-Jek dan pengendara ojek konvensional. Hal
ini karena sebagian dari pengendara ojek konvensional menganggap kehadiran
Go-Jek sebagai suatu masalah (Amajida, 2016). Pro dan kontra di kalangan pelaku
bisnis pun muncul, penolakan dan dukungan dating silih berganti, bahkan demo
besar-besaran para pengemudi taxi, bis, mikrolet yang merasa terusik dan
dirugikan dengan hadirnya Gojek dan Grabbike turut mewarnai pro dan kontra
kehadiran kedua bisnis kreatif tersebut di Indonesia. Bahkan menteri perhubungan
sempat melarang beroperasinya Gojek dan Grabbike, namun larangan tersebut
mendapat perlawanan dan tantangan dari berbagai pihak, antara lain banyaknya
protes dari masyarakat, kalangan akademisi, politikus, netizen, dan tentu saja para
pengemudi Gojek dan Grabbike itu sendiri merasa keberatan dengan larangan
tersebut, melihat besarnya penolakan terhadap larangan operasi Gojek dan
Grabbike tersebut yang dapat berpotensi menimbulkan gejolak sosial yang
mengganggu stabilitas ekonomi dan sosial Presiden turun tangan sehingga
akhirnya larangan Menteri Perhubungan tersebut dibatalkan (Septanto, 2016).
6
2.3 Contoh Kasus Aplikasi Gojek Berkaitan Dengan Ekonomi Kreatif
Selain dapat berpengaruh dalam meningkatkan pertambahan ekonomi,
gojek juga menjadi penyedia pekerjaan dan juga memudahkan usaha/UMKM
dalam mengantarkan produknya. Aplikasi Gojek menjadi sebuah fenomena
ekonomi kreatif yang sangat besar pengaruhnya. Belum lagi dalam pengiklannya
sering menampilkan iklan-iklan yang kreatif dan menarik.
1. Peran Gojek Sebagai Akses Publik Wisatawan Di Bali Dan Pelopor
Ekonomi Kreatif
Aplikasi Gojek sebagaiaplikasi online ojek memiliki peran yang sangat
penting dalam industri pariwisata di Bali, tidak hanya sebagai akses transportasi
publik, melainkan juga menumbuhkan semangat industri ekonomi kreatif. Gojek
telah menunjukkan kemampuannya untuk selalu memenuhi dan memenuhi semua
kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan permintaan yang berubah dari waktu
ke waktu. Ini ditunjukkan dari berbagai varian aplikasi yang dirilis oleh Gojek
sebagai perusahaan pemula. Dengan memahami kebutuhan dan keinginan
wisatawan yang berlibur di Bali, Gojek mampu mempelajari dan memahami
perilaku konsumen yang menggunakan layanan lagi secara terus menerus yang
akan mengarah pada kesetiaan (Pelopor & Kreatif, n.d.).
2. Kreativitas Digital Dalam Masyarakat Risiko Perkotaan: Studi Tentang
Ojek Online “Go-Jek” Di Jakarta
Kemacetan yang menjadi risiko bagi masyarakat Jakarta harus
mendapatkan perhatian khusus untuk segera diatasi. Pemerintah dalam hal ini
memiliki tanggung jawab untuk mengatasi persoalan kemacetan. Usaha yang
dilakukan pemerintah belum mampu mengurangi atau bahkan mengatasi
kemacetan yang terjadi di Jakarta. Angkutan publik di Jakarta pun belum secara
maksimal memberikan pelayanan kepada pengguna. Fasilitas jalan raya yang
belum cukup memadai dalam menampung banyaknya kendaraan bermotor pun
turut menjadi penyebab terjadinya kemacetan di Jakarta.
Ojek hadir sebagai penunjang kegagalan pada angkutan publik. Go-Jek
muncul sebagai bentuk inovasi dari ojek konvensional karena memasukkan unsur
teknologi di dalamnya. Penggunaan teknologi aplikasi pada moda transportasi
ojek ini memberi nilai lebih pada kegunaannya. Teknologi aplikasi yang
7
digunakan oleh Go-Jek sebagai bentuk dari kreativitas masyarakat dirasa para
pengguna mampu mengurangi beragam risiko ketidakpastian yang mereka hadapi
pada kemacetan di Jakarta. Pada sudut pandang ini, tanggung jawab negara untuk
mengatasi persoalan kemacetan di Jakarta sebetulnya terbantu dengan hadirnya
kreativitas masyarakat melalui Go-Jek sebagai moda transportasi yang
menggunakan teknologi aplikasi.
Penggunaan teknologi aplikasi oleh Go-Jek merupakan salah satu bentuk
dari kreativitas masyarakat dalam mengatasi risiko yang terjadi. Aplikasi Gojek
ini merupakan strategi untuk memperoleh kepastian sebagai upaya untuk
mengatasi risiko permasalahan perkotaan yang terjadi di Jakarta. Go-Jek sebagai
moda transportasi ojek berbasis teknologi aplikasi mampu meminimalisir risiko
dalam hal waktu, kemudahan, biaya dan keamanan. Kreativitas masyarakat dalam
menangani risiko ini sayangnya tidak linier karena memunculkan ketidakpastian
baru. Dalam hal ini bukan teknologi yang menjadi soal, tetapi usaha masyarakat
untuk mengatasi risiko ini tidak dijamin oleh pemerintah. Belum adanya aturan
pemerintah untuk menjamin keberadaan moda transportasi alternatif menjadi
sosok baru yang menahan upaya meminimalisir risiko dan ketidakpastian
masyarakat Jakarta (Amajida, 2016).
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bisnis kreatif dan inovatif yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi yang paling menonjol saat ini adalah Gojek.. Kemampuan melihat
peluang usaha dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi di
Indonesia patut diacungi jempol. Keduanya adalah pelopor bisnis Ekonomi
Kreatif berbasis TIK di Indonesia, dalam waktu singkat kedua perusahaan tersebut
mampu menjadi sorotan masyarakat dan pelaku bisnis lainnya, sebagian kalangan
pemerintahan pun memujinya dan menganggap itu sebagai ekonomi kreatif.
Selain jasa transportasi, Go-Jek juga berinovasi dengan menyediakan jasa-
jasa lain yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Jasa yang disediakan Go-Jek
antara lain: Go- Ride, Go-Send, Go-Mart, Go-Food, Go-Box, Go-Clean, Go-
Clean, Go-Glam, Go-Massage, dan Go- Busway`
Go-Jek juga menuai kontra pada pengendara ojek konvensional.
Kecemburuan sosial terjadi antara Go-Jek dan pengendara ojek konvensional. Hal
ini karena sebagian dari pengendara ojek konvensional menganggap kehadiran
Go-Jek sebagai suatu masalah
Selain dapat berpengaruh dalam meningkatkan pertambahan ekonomi,
gojek juga menjadi penyedia pekerjaan dan juga memudahkan usaha/UMKM
dalam mengantarkan produknya. Aplikasi Gojek menjadi sebuah fenomena
ekonomi kreatif yang sangat besar pengaruhnya. Belum lagi dalam pengiklannya
sering menampilkan iklan-iklan yang kreatif dan menarik.
3.2 Saran
Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini memiliki kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Adapun harapan saya dengan di kritiknya makalah ini, dapat dijadikan
sumber rujukan sebagai penunjang penulisan makalah saya berikutnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Adrianto, A., & Sadilah, E. (2016). Ekonomi Kreatif (Vol. 5, Issue 9).
Amajida, F. D. (2016). Kreativitas Digital Dalam Masyarakat Risiko Perkotaan:
Studi Tentang Ojek Online “Go-Jek” Di Jakarta. Informasi, 46(1), 115.
https://doi.org/10.21831/informasi.v46i1.9657
Anindhita, W., Arisanty, M., & Rahmawati, D. (2016). Prosiding Seminar
Nasional INDOCOMPAC ANALISIS PENERAPAN TEKNOLOGI
KOMUNIKASI TEPAT GUNA PADA BISNIS TRANSPORTASI OJEK
ONLINE (Studi pada Bisnis Gojek dan Grab Bike dalam Penggunaan
Teknologi Komuniasi Tepat Guna untuk Mengembangkan Bisnis
Transportasi). 2, 712–729.
Gojek.com. Tentang Gojek (Diakses pada 22 November 2020 dari
https://www.gojek.com/about/.)
Nugraha, J. T. (1945). PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA
REPUBLIK INDONESIATAHUN 1945. 105(3), 129–133.
https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:BDsuQOHoCi4J:https://media.neliti.com/media/publications/9138-
ID-perlindungan-hukum-terhadap-anak-dari-konten-berbahaya-dalam-media-
cetak-dan-ele.pdf+&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id
Pelopor, D. A. N., & Kreatif, E. (n.d.). Pendahuluan. 6, 141–156.
Septanto, H. (2016). Ekonomi Kreatif dan Inovatif Berbasis TIK ala Gojek dan
Grabbike. Bina Insani ICT Journal, 3(1), 213–219.
Widarma, A., & Kumala, H. (2018). PERANCANGAN APLIKASI GAJI
KARYAWAN PADA PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk.
GUNUNG MALAYU ESTATE - KABUPATEN ASAHAN. Jurnal
Teknologi Informasi, 1(2), 166. https://doi.org/10.36294/jurti.v1i2.303
10