Anda di halaman 1dari 2

Emergency Rescue Team (ERT) – Kampus Relawan Rumah Zakat Indonesia Semarang

SISTEM SARAF MANUSIA

A. PENDAHULUAN
Sistem saraf terdiri dari otak, medulla spinalis (sumsum tulang belakang), dan saraf
tepi. Fungsinya adalah membawa isyarat dari dan ke seluruh tubuh, mengingat dan bereaksi
terhadap rangsangan, mengatur fungsi-fungsi tubuh dan mengendalikan semua gerakan.
Sebagian besar kerja otot dapaat dikontrol leh kemauan kita, tetapi fungsi tubuh seperti
sirkulasi, pernapasan dan pencernaan diatur oleh sistem saraf otonom yaitu jalinan yang
kompleks yang dikontrol oleh pusat-pusat di batang otak, yang bekerja tanpa tergantung
kehendak kita.

B. CARA KERJA SISTEM SARAF


Jaringan yang kompleks ini berisi jutaan sel saraf (neuron ) yang saling berhubungan
dan menghantarkan isyarat melalui impuls listrik.

C. PENYUSUN SISTEM SARAF


1. Otak
Otak terdiri jutaan sel saraf, mengendalikan semua fungsi tubuh dan
menafsirkan rangsangan. Otak dilindungi dari luar oleh kulit kepala yang disebut
sebagai SCALP kemudian tulang tengkorak dan selaput otak. Otak juga dilindungi
oleh cairan serebrospinalis untuk menjaga ”kelenturan otak’.
SCALP yaitu 1. Skin atau kulit 2. Connective tissue atau jaringan
penyambung 3. Aponeurosis atau galea aponeurotika 4. Loose areolar tissue atau
jaringan ikat longgar 5. Perikranium. Jaringan penunjang longgar memisahkan galea
aponeurotika dan perikranium dan merupakan tempat tertimbunnya darah. Kulit
kepala memiliki banyak pembuluh darah sehingga bila terjadi perdarahan akibat luka
kulit kepala akan menyebabkan kehilangan darah terutama pada bayi dan anak-anak.
Tulang Tengkorak terdiri dari kubah ( kalvaria ) dan ronga tengkorak dasar
(basis kranii). Bagaian dasar tengkorak berbentuk tidak rata sehingga dapat melukai
dasar otak pada saat terjadi rudapaksa yang cukup kuat. Selaput otak (meninges)
menutupi seluruh permukaan otak dan mengandung banyak pembuluh darah juga
yang dapat berbahaya bila pecah.
Otak manusia terdiri dari otak besar (serebrum), otak kecil ( serebelum) dan
batang otak. Otak besar terdiri dari dua bagian kanan dan kiri. Pada Otak besar
terdapat pusat-pusat pengaturan fungsi tubuh seperti bagian depan (lobus frontal)
sebagai pusat fungsi emosi, tengah terdapat pusat motorik dan bicara, bagian samping
( temporal) mengatur kemampuan nemenrima rangsang dan integrasi bicara, bagian

1
Emergency Rescue Team (ERT) – Kampus Relawan Rumah Zakat Indonesia Semarang

atas-belakang ( parietal) dengan fungsi sensoris dan orientasi ruang, bagian belakang
(oksipital) terdapat proses penglihatan.
Batang otak berfungsi dalam kesadaran dan keawspadaan dan
kardiorespiratorik. Kelainan kecil saja pada batang otak menyebabkan kelainan saraf
(defisit neurologik yang berat). Serebelum bertanggungjawab dalam fungsi koordinasi
dan keseimbangan
2. Medula Spinalis
Sel-sel dan serabut-serabut saraf yang padat ini berjalan dari batang otak sampai ke
ujung tulang belakang, Fungsinya adalah mengontrol isyarat yang berjalan di antara
otak dan saraf tepi. Medula spinalis dilindungi oleh tulang belakang (vertebrae).
Setiap cedera pada tulang belakang akan mengancam rusaknya medula spinalis yang
menyebabkan defisit neurolgik yang fatal.
3. Saraf Tepi
Keluar secara berpasangan dari medula spinalis dan berjalan keseluruh tubuh. Saraf
tepi mirip dengan kabel telepon, terdiri dari berkas serabut yang dapat meneruskan
isyarat masuk maupun keluar. Serabut sensoris membawa informasi yang diterima
oleh pusat sensoris di otak, serabut motorik membawa perintah dari otak ke otot.
4. Kerja dari Refleks
Reaksi yang terjadi secara otomatis dan tidak dipengaruhi oleh kemauan ini berasal
dari isyarat yang berupa ”sirkuit pendek” di medula spinalis. Yang termasuk dalam
refleks antara lain reflek menghindar dari nyeri, batuk dan reflek tendangan lutut
( patella).

D. TEKANAN INTRAKRANIAL (TIK)


Berbagai proses patologik yang mengenai otak dapat menyebabkan kenaikan
tekanan intrakranial. Ini dikarenakan bahwa adanya konsep bahwa volume
intrakranial harus selalu konstan. Konsep ini dapat dipahami dengan jelas karena
rongga kepala pada dasarnya adalah rongga yang rigid.
Kenaikan tekanan intrakranial dapat menurunkan perfusi otak, memperburuk
sistem sirkulasi di otak dan berakibat fatal.

Anda mungkin juga menyukai