Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/332233937

ASTROCYTOMA MIMICKING STROKE PADA PASIEN PRIA DEWASA MUDA


(LAPORAN KASUS)

Article · January 2018

CITATIONS READS

0 449

2 authors:

Rima Zakiyah Shinta Kusuma Wati


Universitas Islam Malang Universitas Islam Malang
16 PUBLICATIONS   0 CITATIONS    22 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Korelasi Kadar Prolaktin Serum terhadap keluaran klinis Penderita Stroke Iskemik Fase Akut View project

Astrocytoma mimicking stroke View project

All content following this page was uploaded by Shinta Kusuma Wati on 05 April 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


eJKI│ Vol. 7, No. 1, Maret 2018

Jurnal Kesehatan Islam e-ISSN : 2615-8345


Publikasi oleh Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Malang Pages: 31 – 38
Email: jkesislam@unisma.ac.id
Home Page : http://riset.unisma.ac.id/index.php/jki
ASTROCYTOMA MIMICKING STROKE PADA PASIEN PRIA DEWASA MUDA

Rima Zakiyah1, Shinta Kusumawati2


1
Departemen Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang, 2 Departemen Neurologi
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang

Abstrak

Astrocytoma adalah tumor otak terbanyak, lebih dari separuh keganasan pada sistem saraf pusat.
Pasien dengan astrocytoma hemisferik sering datang dengan klinis kejang dan berbagai gejala
sehingga diagnosa menjadi sukar. Astrocytoma menginfiltrasi jaringan otak, namun efeknya pada
fungsi otak hanya sedikit sekali pada awal penyakit. Dilaporkan, laki laki usia 19 tahun, oleh
bagian neurologi awalnya pasien diduga mengalami Cerebro Vascular Accident (CVA) trombosis,
karena terjadi disartria akut (saat pasien istirahat), didahului kesulitan bicara dan riwayat
kelemahan badan sebelah kiri, serta riwayat kejang fokal selama kurang dari 1 menit setahun
sebelumnya. Pemeriksaan Neurologis didapatkan parese N. VII sinistra UMN, penurunan motoris
ekstremitas sebelah kiri (4), peningkatan refleks fisiologis sinistra, serta peningkatan tonus. Hasil
pemeriksaan Radiologi (CT scan kepala) adalah tumor supratentorial pada lobus frontoparietal
dextra suspect high grade astrocytoma yang menyebabkan edema perifokal dan herniasi subfalsin
ke sinistra dengan Leptomeningeal carcinomatosis. Ketidaksesuaian diagnosa awal dengan hasil
CT, karena tumor bisa memberikan manifestasi klinis yang sangat luas dan kadang menyerupai
suatu CVA karena efek penekanan massa terhadap vaskular atau gangguan vaskular akibat
infiltrasi massa/ sel metastase.
Kata kunci: Astrocytoma, Cerebrovascular Accident, CT scan

PENDAHULUAN dan MRI merupakan modalitas yang terpilih


untuk astrocytoma pada batang otak. MRI
Astrocytoma adalah tumor otak terbanyak, idealnya dilakukan pada pasien dengan
lebih dari separuh keganasan pada sistem kecurigaan klinis astrocytoma dan harus
saraf pusat. Pasien dengan astrocytoma dibedakan dengan meduloblastoma atau
hemisferik datang dengan klinis kejang dan ependymoma.
tidak jarang dengan berbagai gejala sehingga
diagnosa menjadi sukar. Kasus terbanyak LANDASAN TEORI
pada dekade pertama kehidupan. Reseksi
dengan pembedahan cukup unutk Astrocytoma
astrocytoma low grade, sayangnya prognosa Astrocytoma adalah tumor yang berasal dari
jeeak untuk astrocytoma high grade. sel astrocyt (salah satu jenis sel glia).
Sinonimnya adalah glioma. Karakteristik
Astrocytoma menginfiltrasi otak dan sering tumor fibrilar, protoplasmic atau
berkaitan dengan kista pada berbagai gemistocytic astrocyt yang tumbuh pelan
ukuran. Walaupun menginfiltrasi jaringan tetapi invasif. Tergantung pada anaplasinya
otak, efeknya pada fungsi otak hanya sedikit astrocyt dapat dibagi menjadi 4 gade:
sekali pada permulaan penyakit. Pada  grade 1 : pilocytic astrocytoma
umumnya astrocytoma tidak ganas,  grade 2 : difus astrocytoma
walaupun dapat mengalami perubahan (jaringan isomorfik dengan sedikit sel,
keganasan menjadi glioblastoma. Tumor tidak adan mitosis, jaringan vascular
yang jinak umumnya tumbuh lambat. Oleh normal)
karena itu penderita sering tidak datang  grade 3 : anaplastic astrocytoma
berobat walaupun tumor sudah berjalan (densitas sel lebih besar, polimorfik sel
bertahun- tahun, sampai timbul gejala dan nukleus, fokus nekrotik, dinding
misalnya serangan epilepsi atau nyeri vascular dapat ditembus oleh kontras)
kepala.  grade 4 : glioblastoma multiforme
(mitosis tinggi, jaringan polimorfik
Pemeriksaan CT mempunyai sensitifitas dengan fokus nekrotik luas dan
tinggi (95%) untuk mendeteksi astrocytoma vascular)

Page | 31
Jurnal Kesehatan Islam e-ISSN : 2615-8345

Menurut topografinya astrocytoma dapat leptomeningen, terjadi pada carcinoma


tumbuh pada semua hemisfer cerebri dengan mammae, paru, melanoma dan
lokasi terbanyak adalah lobus temporal dan neuroectoderma pada anak.
frontal. Pons adalah lokasi tersering pada
anak-anak kurang dari 10 tahun. Insiden Astrocytoma
Insiden terbanyak pada dekade pertama
Pilocytic astrocytoma lokasi pada nervus kehidupan dengan puncak usia 5-9 tahun.
opticus, hipotalamus, thalamus, ganglia Merupakan tumor terbanyak pada anak-
basalis, hemisfer cerebri, cerebellum dan anak. Rasio laki-laki terhadap perempuan
batang otak. Tumor menunjukkan proliferasi 1:1. Pada astrocytoma low grade angka
dan aktifitas mitotis ringan, jarang harapan hidup 5 tahun adalah 95-100%
metastasis atau mengalami perubahan dengan reseksi komplet. Pada astrocytoma
menjadi maligna. Umumnya tidak high grade angka harapan hidup 5 tahun
mengadakan infiltrasi dan dapat mengalami adalah 15-30% untuk supratentorial dan
regresi spontan. Temuan pada analisa kurang dari 10% untuk infratentorial.
sitogenetik normal, atau kelainan pada Glioblastoma terjadi pada pria 2 kali lebih
kromosom 7 dan 8. banyak dibanding wanita dan usia puncak
dekade 5 sampai 7 dan jarang pada anak.
Pilomyxoid astrocytoma merupakan variasi
astrocytoma low grade pada pediatrik, Leptomeningeal Carcinomatosis
awalnya diklasifikasikan dalam pilocytic Di Inggris ditemukan pada 2-25% pasien
astrocytoma tetapi ternyata mempunyai keganasan dengan 204% tumor primer tidak
gambaran histologis yang berbeda dan lebih diketahui. Terjadi pada Ca mammae 5-34%,
agresif, mempunyai kecenderungan untuk small cell Ca paru 9-26% dan melanoma 17-
mengadakan penyebaran dan prognosa yang 25%.
lebih buruk dibandingkan pilocytic
astrocytoma. Manifestasi Klinis Astrocytoma
Tumor otak menyebabkan gangguan
Astrocytoma difus berkembang di cerebrum neurologi progresif. Hal ini menekankan
terutama pada lobus frontal dan temporal. pentingnya ananmesa. Gangguan neurologi
Kadang terdapat pada batang otak atau corda pada tumor otak biasanya dianggap
spinalis dan jarang terdapat pada disebabkan oleh 2 faktor: gangguan fokal
cerebellum. Merupakan tumor dengan disebabkan oleh tumor dan kenaikan tekanan
infiltratif dan moderate celuler, membesar, intracranial. Gangguan fokal terjadi apabila
tetapi tidak merusak, terjadi mutasi ada gen terdapat penekanan pada jaringan otak,
TP53, umumnya terjadi pada dewasa. infiltrasi atau invasi langsung pada parenkim
otak dengan kerusakan jaringan neuron.
Astrocytoma anaplastik berkembang pada Perubahan suplai darah akibat tekanan yang
lokasi yang sama dengan astrocytoma difus ditimbulkan tumor, gangguan suplai darah
dengan kecenderungan lebih pada hemisfer arteri pada umumnya bermanifestasi sebagai
cerebri. Tumor menunjukkan nukleus kehilangan fungsi secara akut dan mungkin
atipical, celularitas tinggi, aktifitas mitotik dapat dikacaukan dengan gangguan
tinggi dan kecenderungan unutk infiltrasi ke cerebrovascular primer. Serangan kejang
jaringan sekitar. sebagai manifestasi perubahan kepekaan
neuron dihubungkan dengan kompresi,
Glioblastoma adalah tumor terbanyak pada invasi dan perubahan suplai darah ke
otak, menunjukkan karakteristik anaplasi jaringan otak.
dan malignancy tinggi. Area nekrosis besar,
kista dan perdarahan pada bagian yang solid. Dari anamnesa didapatkan keluhan biasanya
Terjadi proliferasi endotel dan vascular dan dimulai setidaknya 3 bulan. Gejala awal
dikeliligi edema luas. Lokasi terbanyak tidak spesifik, tidak terlokalisasi dan
adalah white matter dan basal ganglia, invasi berhubungan dengan peningkatan tekanan
corpus calosum dan meluas pada 2 hemisfer intracranial seperti nyeri kepala saat pagi
(butterfly glioblastoma), dapat juga multipel. hari, muntah dan letargi. Kejang terjadi pada
25% pasien dengan astrocytoma
Leptomeningeal Carcinomatosis supratentorial. Gejala yang berkaitan dengan
Leptomeningeal carcinomatosis adalah lokasi tumor yaitu:
penyebaran difus metastase tumor pada

Page | 32
Jurnal Kesehatan Islam e-ISSN : 2615-8345

 defisit motoris terjadi 40% pada pasien Pemeriksaan Radiologis Astrocytoma


dengan tumor hemisferik dan CT scan kepala tanpa dan dengan kontras
diencephic menunjukkan :
 pasien dengan tumor diencephalic  kebanyakan astrocytoma supratentorial
manifestasi sebagai sindrom menunjukkan lesi hipodens dengan
diencephalic seperti emesis, eforia derajat penyangatan kontras berbeda-
 pasien dengan astrocytoma cerebellum beda
manifestasi sebagai kelemahan,  kalsifikasi bisa ada/ tidak
dismetria, tremor dan ataksia  pilocytic astrocytoma (grade 1) tampak
 astrocytoma pada batang otak sebagai lesi bulat, hipodens atau isodens
manifestasi sebagai hemiparesis dengan kista dan kadang kalsifikasi.
kontralateral Perifokal edema jarang didapat. Dengan
 astrocytoma pada jalur visual penambahan kontras struktur solid
manifestasi sebagai strabismus, tampak menyangat sedangkan struktur
proptosis, nistagmus dan gangguan kistik tidak menyangat. Pada
perkembangan mental cerebellum letaknya eksentrik, menekan
 astrocytoma pada corda spinalis ventrikel IV dan menyebakan
manifestasi sebagai nyeri, kelemahan, hidrocephalus obstruktif.
gangguan gait, parestesis dan disfungsi  astrocytoma grade 2 tampak sebagai
sphingter area dengan penurunan densitas.
Perifokal edema tidak selalu muncul.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda Tidak selalu ada efek massa. Tumor
peningkatan tekanan intracranial seperti: tidak menyangat setelah pemberian
 pemeriksaan funduskopi menunjukkan kontras dan kadang sukar dibedakan
papiledema dan nervus opticus terlihat dengan infark. Dengan melihat
pucat topografi dan batas yang semakin jelas
 kelumpuhan nervus cranial VI dan pada CT follow up, dapat dicurigai
ketidakmampuan abduksi 1 atau 2 mata suatu astrocytoma
 astrocytoma grade 3 tampak pada CT
Tanda lain menunjukkan: dengan densitas yang lebih bervariasi,
 kelemahan, monoplegi atau hemiplegi dapat densitas turun/ campuran /
 multipel deficit nervus cranialis meningkat. Kebanyakan menyangat
 penurunan ketajaman penglihatan pada setelah pemberian kontras dan
optic glioma dikelilingi oleh edema perifokal.
 astrocytoma spinal menunjukkan  glioblastoma tampak pada CT sebagai
kelemahan berbagai derajat dari lesi dengan densitas bervariasi dengan
monoparesis sampai quadriparesis area nekrotik, kista dan perdarahan,
dijkelilingi edema luas, dengan
Leptomeningeal Carcinomatosis penambahan kontras tampak
Keluhan pasien timbul karena efek emboli penyangatan (highly vascular)
tumor atau jepitan saraf, invasi ke corda  astrocytoma batang otak tidak
spinalis atau otak dan obstruksi cairan menyangat setelah pemberian kontras,
cerebrospinalis. Tumor primer menyebar ke tanpa kalsifikasi dan tampak hipodens
leptomeningen lewat berbagai cara: atau isodens
 ekstensi langsung pada tumor primer
periventrikel atau pada parenkim otak MRI tanpa dan dengan kontras gadolinium:
dimana lokasi tumor tersebut dekat  MRI berguna untuk memperjelas
dengan aliran CSF, terjadi pada anatomi dan ekstensi tumor
meduloblastoma, glioblastoma  astrocytoma pilocytic tampak
multiforme, ependimoma hipointens pada T1 dan hiperintens pada
 Metastase lewat arteri dengan ruptur T2, dengan atau tanpa struktur kistik
piamater  astrocytoma anaplastik tampak
 meluas secara perineural lewat nervus hipointens heterogen pada T1 dan
cranialis hiperintens heterogen pada T2
 hematogen lewat vena yang berada di  glioblastoma tampak heterogen pada T1
ruang sub arachnoid dan T2 dengan penyangatan heterogen
yang menunjukkan nekrosis

Page | 33
Jurnal Kesehatan Islam e-ISSN : 2615-8345

 dilakukan radioterapi lokal dengan dosis


Scintigrafi mungkin menunjukkan defek 54 Gy
perfusi pada tumor. Tumor grade 2 tidak
melakukan up take terhadap radiofarmaka. Astrocytoma corda spinalis
Angiografi sering negatif tetapi dapat pula  reseksi komplit sangat sukar dilakukan
menunjukkan perpindahan posisi vascular.  dilakukan radioterapi dengan dosis 50
Tumor grade 2 avascular dan grade 3 sangat Gy
hipervascular.
Komplikasi Astrocytoma
Leptomeningeal carcinomatosis Komplikasi yang dapat timbul:
Pada pemeriksaan CT bisa didapatkan  hidrocephalus obstruktif
komplikasi akibat penyebaran sel tumor  defisit neurologis
seperti hidrocephalus non communicating,  komplikasi akibat radiasi:
penyangatan meningen, atrofi cerebri. o disfungsi endokrin
Penyangatan tampak sebagai nodul multipel, o mikroangipati
penyangatan meningen/ ependim/ dural. o anorexia
Pada corda spinalis tampak penebalan radix
 komplikasi akibat kemoterapi:
dan berkelok, tumor menempel pada
o mielosupresi
permukaaan corda spinalis atau berada di o gangguan fertilitas
dalam canalis spinalis menyebabkan blokade
aliran cerebrospinal.
Prognosa
Low grade Astrocytoma:
Terapi Astrocytoma
 angka harapan hidup mendekati 100%
Terapi astrocytoma tergantung pada lokasi
untuk astrocytoma yang dapat direseksi
dan derajat tumor, pasien dengan
komplit
hidrocephalus obstruktif memerlukan
 tumor supratentorial mungkin
penempatan ventriculoperitoneal shunt.
menyebabkan gangguan motorik dan
kejang yang sifatnya menetap
Kemoterapi
High Grade Astrocytoma:
 mempunyai peran dan keberhasilan
yang terbatas pada terapi astrocytoma  angka harapan hidu <30% dengan
disfungsi endokrin, kognisi atau
 untuk low grade astrocytoma yang
motorik
inoperable karena lokasi, diberikan
carboplatin dan vincristine
Astrocytoma batang otak:
 perannya sangat terbatas pada pasien
 bila dapat dilakukan reseksi komplit
dengan high grade astrocytoma dengan
angka harapan hidup melebihi 90%
pemberian temozolomide dan agen
 pada area tertentu pembedahan dapat
alkilasi
berakibat paralise nervus cranialis
multipel, mutisme dan gangguan
Low grade astrocytoma
respirasi
 untuk low grade astrocytoma reseksi
Astrocytoma corda spinalis:
merupakan modalitas primer, jika
 pada low grade astrocytoma dengan
mungkin dilakukan reseksi komplit
reseksi dan radioterapi angka harapan
untuk mencegah rekurensi
hidup 67%
 pada kasus inoperable seperti lokasi di
 pada high grade astrocytoma jarang
batang otak atau diencephalic,
bertahan hidup
pertumbuhan ulang maka dilakukan
radioterapi dengan batas 2 cm dari tepi
tumor LAPORAN KASUS
Identitas
Nama : SH
High grade astrocytoma
Umur : 19 tahun
 setelah reseksi dilakukan radioterapi
Jenis Kelamin : Laki-laki
lokal dengan dosis 50-60 Gy dengan
Alamat : Pandaan
tepi 2-4 cm dari tepi tumor
Pekerjaan : Tidak bekerja
Astrocytoma pada batang otak
MRS : 11 Desember
 merupakan kasus inoperable
2016
No Reg/ Billing : 10675211/ 732892

Page | 34
Jurnal Kesehatan Islam e-ISSN : 2615-8345

Anamnesa (autoanamnesa) NV : normal


Keluhan utama : bicara pelo N VI : normal
Anamnesa : N VII : parese N VII
Pasien mendadak bicara pelo 4 hari sebelum sinistra UMN
MRS, saat pasien sedang menonton TV, N VIII : normal
awalnya tidak bisa bicara tetapi kemudian N IX : normal
bicara pelo. Kelemahan badan sebelah kiri NX : normal
sejak 2 bulan. Nyeri kepala (-), muntah (-), N XI : normal
BAB dan BAK normal. Satu tahun N XII : normal
sebelumnya kejang pada badan sebelah kiri,
kurang dari 1 menit dan pasien tetap sadar. Sistem Motorik :
Kejang terjadi pada tangan, kaki dan wajah Tonus :
sebelah kiri. Kemudian pasien kontrol ke N 
poli neurologi RSSA, tidak mengalami N 
kejang lagi tetapi badan sebelah kiri terasa Kekuatan :
lemah (terapi Carbamazepin 1x1.5 dan otot ka ki otot ka ki
forneuro 1x1). Nyeri kepala kanan, hilang na ri na ri
timbul sejak 1 tahun yang lalu, kurang lebih n n
1 menit, dipakai istirahat sembuh. Hipertensi Bah 5 4 Pan 5 4
(-), Diabetes Melitus (-). Rokok (-), u ggul
minuman keras pernah mencoba waktu Situ 5 4 Lutu 5 4
SMP, sekarang tidak pernah lagi. t
Tan 5 4 Kak 5 4
3.3. Pemeriksaan Fisik dan Mental gan i
Status Interna Singkat jari 5 4 jari 5 4
Tensi : 120/90 mmHg
Nadi : 112 x/menit Tes Cerebellum : sulit dievaluasi
RR : 20 x/menit Gerakan tidak sadar :-
Tax : 36.5 C Refleks Fisiologis :
Kepala/ Leher : anemi (-), icteric (-) +2 +3
Thorax, abdomen, extremitas : normal +2 +3
+2 +3
Status Psikiatri Singkat +2 +4
normal Refleks Patologis :
Status Neurologis (waktu MRS) Babinski : -/+
Kesadaran GCS: 456 (jumlah 15) Chaddok : -/+
Fungsi luhur kortex: Openheim : -/-
pembicaraan dan berbahasa Gordon : -/-
: normal Refleks Regresi : -
kelainan fungsi luhur lain : normal Pemeriksaan bayi dan anak :-
pemahaman Sistem sensorik :
: normal N N
penamaan N N
: normal Sistem saraf otonom : normal
pengulangan Sistem kepala dan Columna Vertebralis
: normal : normal
Nervus cranialis : pupil bulat Diagnosa Kerja (sementara)
isokor,  7mm/7 Diagnosa klinis :
mm, reflek  akut disartria
cahaya +/+,  reflek fisiologis
reflek cornea
sinistra 
+/+
 hemiparese
Tanda meningeal : -
sinistra
Saraf Otak N I-XII :
NI : normal  parese N VII
N II : normal sinistra UMN
N III : normal  tonus
N IV : normal N 

Page | 35
Jurnal Kesehatan Islam e-ISSN : 2615-8345

N  trigliserida : 123 mg/dl


Diagnosa topis : cortex (arteri cerebri (34-143)
media) asam urat : 6 mg/dl
Diagnosa etiologis : Susp CVA (2-6)
trombosis CRP : 3.96 mg/dl
Diagnosa banding : CVA ICH (<0.3)
Diagnosa sekunder : bad habit
(minuman keras) Seroimunologi
ASO/ ASTO :- (<200 IU/ml)
Rencana Pemeriksaan VDRL :-
 CT scan TPHA :-
 darah lengkap TB ICT : -
 fungsi ginjal
 fungsi hati 13 Desember 2016
 foto thorax CT scan kepala tanpa dan dengan kontras,
irisan axial, brain window, sejajar OM line,
 gula darah
tebal irisan 10 mm:
 elektrolit
 VDRL
 TPHA
 TB Dot

Rencana Pengobatan dan Tindakan


 pasang venflon
 diet TKTP
 injeksi brain act 2x1
 injeksi calmeco 1x1
 po CPZ 1x100 mg
 po forneuro 1x1
 ASA 1x1

Hasil Pemeriksaan Penunjang


Laboratorium

11 Desember 2016
Kimia darah
Gula darah sesaat : 122 mg/dl (<200)
Ureum : 22.1 mg/dl
(10-50)
creatinin : 0.99n mg/dl (0.7-1.5)
SGOT : 79 U/l (12-41)
SGPT : 57
(10-41)
albumin : 4.50 g/dl (3.5-5.5)

Analisa Elektrolit
natrium : 117 mmol/l (136-
145)
kaliun : 4.2 mmol/l
(3.5-5.0)
chlorida : 104 mmol/l (98-106)

12 Des 2016
Kimia Darah
kolesterol total : 155 mg/dl
(130-220)  tampak lesi hiperdens yang
kolesterol HDL : 31 mg/dl (>50) menyangat pada tepinya (ring like)
kolesterol LDL : 119 mg/dl (<150) pada lobus frontoparietal dextra,

Page | 36
Jurnal Kesehatan Islam e-ISSN : 2615-8345

dengan edema perifokal luas Ventrikel lateralis cornu anterior sinistra


berbentuk finger like, menyebabkan menyempit, cornu posterior dilatasi dan
obliterasi ventrikel lateralis dextra, tampak penyangatan meningen setelah
serta mendorong ventrikel 3 dan pemberian kontras. Kesimpulan dari
garis midline ke kiri sejauh 9 mm. pemeriksaan CT adalah tumor supratentorial
Ventrikel lateralis cornu anterior pada lobus frontoparietal dextra suspect
sinistra menyempit, cornu posterior astrocytoma high grade yang menyebabkan
dilatasi edema perifokal dan herniasi sub falcine ke
 tampak pula lesi hiperdens dengan sinistra denga Leptomeningeal
edema perifokal pada lobus carcinomatosis DD: Leptomeningeal
parietalis sinistra carcinomatosis. Hal ini didukung dari
 tampak penyangatan meningen anmnesa kelemahan badan sebelah kiri,
setelah pemberian kontras nyeri kepala sisi kanan dan kejang yang
 ventrikel 4 normal muncul sejak lama sehingga merupakan
 sisterna quadrigeminal dan ambient kelainan yang sifatnya kronis dan kelainan
menyempit anatomi berada pada cortex cerebri dextra.
 infratentorial : pons, Sakit kepala merupakan manifestasi
cerebellum dan kedua CPA normal peningkatan tekanan intracranial yang
 sella dan parasella normal terjadi karena efek massa. Tetapi pada
pasien ini tidak didaptkan manifestasi lain
 mastoid dextra/ sinistra, sinus
seperti muntah atau papiledema.
frontalis, ethmoid dan sphenoid
Kemungkinan ketidakcocokan diagnosa
normal
awal dengan hasil CT, karena tumor bisa
 orbita dextra/ sinistra normal
memberikan manifestasi klinis yang sangat
Kesan CT Scan:
luas dan kadang menyerupai suatu CVA
tumor supratentorial pada lobus
karena efek penekanan massa terhadap
frontoparietal dextra suspect high grade
vascular atau gangguan vascular akibat
astrocytoma yang menyebabkan edema
infiltrasi massa/ sel metastase.
perifokal dan herniasi sub falcine ke sinistra
dengan Leptomeningeal carcinomatosis DD:
KESIMPULAN
Leptomeningeal carcinomatosis
 Astrocytoma adalah tumor yang berasal
dari sel astrocyt (salah satu jenis sel
PEMBAHASAN
glia, fibrilar, protoplasmic atau
Diagnosa etiologis awal pada pasien ini
gemistocytic astrocyt yang tumbuh
adalah susp CVA trombosis, karena pelo
pelan tetapi invasif
terjadi saat aktivitas pasien istirahat dan
onsetnya mendadak, kemudian ditunjang  Tumor otak menyebabkan gangguan
riwayat kelemahan badan sebelah kiri neurologi progresif. Hal ini
sebelumnya. menekankan pentingnya ananmesa
 Astrocytoma supratentorial
Diagnosa topis pasien ini adalah cortex menunjukkan lesi hipodens dengan
karena kesadaran pasien saat serangan masih derajat penyangatan kontras berbeda-
tetap baik, terjadi disartria dan kelemahan beda
anggota badan. Hal ini ditunjang oleh  Terapi astrocytoma tergantung pada
peningkatan tonus sisi kiri, peningkatan lokasi dan derajat tumor, pasien dengan
refleks fisiologis sisi kiri dan refleks hidrocephalus obstruktif memerlukan
patologis sisi kiri yang berarti kelainan penempatan ventriculoperitoneal shunt
adalah UMN.  Komplikasi yang sering timbul adalah
hidrocephalus obstruktif
Dari pemeriksaan CT ternyata menunjukkan
lesi hiperdens yang menyangat pada tepinya DAFTAR PUSTAKA
(ring like) pada lobus frontoparietal dextra,
dengan edema perifokal luas berbentuk 1. Peter Duus. Diagnosis Topis Neurologi
finger like, menyebabkan obliterasi ventrikel Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala.
lateralis dextra, serta mendorong ventrikel 3 EGC. Jakarta. 1996.
dan garis midline ke kiri sejauh 9 mm. 2. Sylvia Price. Patofisiologi Konsep
Tampak juga lesi hiperdens pada lobus Klinis Proses-proses Penyakit Buku 2.
parietalis sinistra dengan edema perifokal. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC;1992

Page | 37
Jurnal Kesehatan Islam e-ISSN : 2615-8345

3. Wita Suwono. Diagnosis Topik


Neurologi Anatomi, Fisiologi, tanda dan
Gejala. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC 1996
4. Sebastian lange. Cerebral and Spinal
Computerized Tomography. Schering.
Germany. 1989
5. Anonymous. Astrocytoma. Adapted
from: www.emedicine.com, 2016.
6. Anonymous. Glioblastoma. Adapted
from: www.emedicine.com, 2016.
7. Anonymous. Leptomeningeal
carcinomatosis. Adapted from:
www.emedicine.com, 2016.

Page | 38

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai