Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIK KONTROL

RANGKAIAN PENGGERAK AKTUATOR “MOTOR AKSI GANDA”

Nama Kelompok :
1. Hudan Jalin Ukhuwah
2. Ilham Maulana Fajar
3. Kartika Dwi Puji Iriani
4. M. Taufik Ismail
5. M. Reyhan Fadhilah Irvan
6. M. Dika Setiawan

Kelas 4B Produksi

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2021

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan
1. TujuanKompetensiUmum
Mahasiswa/i memahamiRangkaianPenggerakAktuator
2. TujuanKompetensiKhusus
- Mahasiswa/i dapatmenggambar RPA Motor AksiGanda
- Mahasiswa/i dapatmerangkai RPA Motor AksiGanda
- Mahasiswa/i dapatmengoperasikanhasilrangkaian Motor AksiGanda
- Mahasiswa/i dapatmenganalisishasilpraktikum Motor AksiGanda
- Mahasiswa/i dapatmembuatlaporanpraktikum Motor AksiGanda
3. TujuanPraktikum
- Mahasiswa/i dapatmenghitungnilai Torsi dankemiringansudutgelincirdari data
praktikum Motor AksiGanda

2
BAB II
DASAR TEORI

A. Hidrolik Kontrol
Suatu system hidrolik control membutuhkan beberapa alat, diantaranya:
1. Power Unit
Merupakan suatu “modal” atau komponen terpenting dari hidrolik kontrol. Terdiri
dari stabilizer, motor, PRV (Pressure Reducing Valve), pompa dan tangki.

Gambar 2.1Rangkaian Power Pack

Proses konversi energy dalam power pack

E.listrikE.mekanikE.fluidaE.mekanik
motorlistrik Pompahidrolik RPM
VxIxt Torsi PxQxt
(Nm) (Nm) (Nm)

2. Safety Unit
Merupakan unit yang berfungsi memproteksi system hidrolik kontrol, terdiri dari
alat ukur berupa manometer (Pressure Relief Valve/PRV ) untuk membaca tekanan
pada system hidrolik kontrol agar tekanan pada system ini. Bisa di awasi sehingga
tidak melebihi batas aman.

3
Gambar 2.2 Pressure Relife Valve

3. Valve Unit
Merupakan system katup yang berfungsi untuk mengatur arah fluida yang
mengalir. Terdiri dari 2 bagian yaitu port (posisi) dan way (lubang). Terdapat 2 sistem
pembacaan port dan way yaitu system Amerika dan Eropa, dimana system Amerika
pembacaan port diikuti pembacaan way. Sedangkan system Eropa berkebalikan
dengan system Amerika, pembacaan way terlebih dahulu lalu diikuti pembacaan port.

Gambar 2.3 Contoh Valve Unit, terdiridari 3 port (posisi) dan 4 way (lubang)
System Amerika (3/4); system Eropa (4/3)

4. Actuator Unit
Actuator merupakan pewujud energy hidrolik.

Gambar 2.4 actuator pada single acting cylinder

Gambar 2.5 actuator pada double acting motor

5. Tank
Tempat penyimpanan fluida untuk dialirkan melalui pompa, maupun sebagai tempat
penyimpanan fluida saat system hidrolik control selesai digunakan.

4
B. Motor AksiGanda
Perputaran bolak balik dari Motor Aksi Ganda memungkinkan terjadinya penyebaran
(disipasi) energy secara langsung berupa panas, bunyi dan getaran dari perbedaan torsi motor
sebagai data yakni tekanan, debit, dan waktu putarannya masing-masing torsi yang terjadi.

Terjadinya perbedaan torsi ini disebabkan adanya kemiringan swashed plat yang menjadi
tumpuan jalannya piston untuk memutarkan poros motor, dengan menggunakan pendekatan
logika matematis, takni piston dalam keadaan bergerak, sehingga dari fenomena operasi yang
muncul sebagai data, dapat digunakan sebagai elemen rumusan teori aplikatif yaitu tekanan,
debit dan waktu tempuhnya untuk menentukan kemirigan sudut gelincir tersebut.

Motor Aksi Ganda bekerja dengan sistem 3 port dan 4 way. Mekanisme kerja Motor Aksi
Ganda adalah saat motor listrik dalam kondisi on, maka pompa akan bekerja dan mengalirkan
fluida berupa oli kedalam system hidrolik.

(a) (b)
Gambar 2.6 (a) 3/4 port way Motor Aksi Ganda;
(b) actuator Motor Aksi Ganda

Setelah oli mengalir kesistem dan katup di buka, maka actuator akan berputar dengan 2
arah yaitu searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam, tergantung dari pergerakan
katup. Lalu pada kondisi katup tertutup, maka actuator tidak akan berputar.

5
BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM

A. Lokasi dan Waktu


Tanggal : 31 Maret 2021
Lokasi : Laboratorium Mesin, Politeknik Negeri Jakarta

B. Peralatan Praktikum
No. Alat
Seperangkat elemen sistem
hidrolik kontrol dengan
1.
pressure gauge dan flow
meter
2. Stop watch

C. Langkah Praktikum
1. Membuat gambar rangkaian system Hidrolik Kontrol Motor Aksi Ganda
in out

6
2. Merangkai Penggerak Aktuator Motor Aksi Ganda sesuai dengan gambar pada nomor
1
3. Operasikan motor listrik agar pompa mendapatkan daya.
4. Atur tekanan pressure gauge pada angka 10 bar, lalu buka katup kearah kanan, lihat
dan perhatikan putaran actuator hingga sebanyak 21 putaran.
5. Saat actuator beputar searah jarum jam, baca banyaknya fluida yang mengalir pada
flow meter; penurunan tekanan yang terbaca di pressure gauge; dan waktu yang
terbaca di stop watch untuk mencapai 21 putaran actuator.
6. Setelah dicapai 21 putaran, tutup katup.
7. Catat data yang terbaca.
8. Buka kembali katup kearah kiri.
9. Saat actuator beputar searah jarum jam, baca banyaknya fluida yang mengalir pada
flow meter; penurunan tekanan yang terbaca di pressure gauge; dan waktu yang
terbaca di stop watch untuk mencapai 21 putaran actuator.
10. Setelah dicapai 21 putaran, tutup katup.
11. Ulangi langkah 4-10 sebanyak 6 kali ( jumlah praktikan 6), dengan interval kenaikan
tekanan setting sebanyak 4 bar.

7
BAB IV
PENYAJIAN DATA PRAKTIKUM

NamaPraktika Presset Tekanan [bar] Debit [l/m] Waktu [s]


No
n [bar] ∆pa ∆pi Qa Qi ta ti
1 Hudan 10 4.5 4.5 5.5 5.5 30.22 31.35
2 Ilham 14 4 4 5.5 5 25.06 25.14
3 Kartika 18 6 6 6 6 19.87 21.68
4 M. Taufik 22 8 8 7 7 16.46 17.38
5 M. Reyhan 26 8 8 8 8 15.17 16.21
6 M. Dika 30 10 10 8 8 13.44 13.68

Keterangan :
 Frekuensi putaran = 20
 ΔPa = perbedaan tekanan saat motor bergerak searah jarum jam
 ΔPi = perbedaan tekanan saat motor bergerak berlawanan arah jarum jam
 Qa = laju fluida saat motor bergerak searah jarum jam
 Qi = laju fluida saat motor bergerak berlawanan arah jarum jam
 ta = waktu tempuh saat motor bergerak searah jarum jam selama 20 putaran
 ti = waktu tempuh saat motor bergerak berlawanan arah jarum jam selama 20 putaran

8
BAB V
ANALISIS

Tekanan Debit
No Nama Presset [bar] [l/m] Waktu [s] Putaran [rpm] Torsi [Nm]
Praktikan [bar] ∆pa ∆pi Qa Qi ta ti na ni Ta Ti δT [Nm] ΣT [Nm] α [ᵒ]
1 Hudan 10 4.5 4.5 5.5 5.5 30.22 31.35 39.709 38.278 1246.824 1293.446 -46.622 2540.270 2.103
2 Ilham 14 4 4 5.5 5 25.06 25.14 47.885 47.733 919.050 838.168 80.883 1757.218 5.262
3 Kartika 18 6 6 6 6 19.87 21.68 60.393 55.351 1192.438 1301.060 -108.622 2493.499 4.982
4 M.Taufik 22 8 8 7 7 16.46 17.38 72.904 69.045 1536.574 1622.458 -85.884 3159.032 3.114
5 M.Reyhan 26 8 8 8 8 15.17 16.21 79.103 74.028 1618.457 1729.412 -110.956 3347.869 3.794
6 M.Dika 30 10 10 8 8 13.44 13.68 89.286 87.719 1792.358 1824.365 -32.006 3616.723 1.014

9
A. Perhitungan Data
NamaPraktikan : Hudan Jalin Ukhuwah
Psetting = 10 bar ΔPa = 4,5 bar Qa = 5,5 l/m ta = 30,22sekon
f = 20 ΔPi = 4,5 bar Qi = 5,5 l/m ti = 31,35sekon

 N = Jumlah putaran actuator per menit [rpm]

N= N= N =

- Saat actuator berputar searah jarum jam


Na = = = 39,709 rpm

- Saat actuator berputar berlawanan arah jarum jam


Ni = = = 38,278 rpm

 T = Torsi [Nm]
T = ΔP (bar) x Q (L/s) x t (sekon)
5 2 3
T = (ΔP x 10 N/m ) x (Q x m /s) x t (sekon)

- Saat actuator berputar searah jarum jam


Ta = 1,667 (ΔPa x Qa x ta) = 1,667 (4,5 x 5,5 x 30,22) = 1246,824 Nm
- Saat actuator berputar berlawanan arah jarum jam
Ti = 1,667 (ΔPi x Qi x ti)= 1,667 (4,5 x 5,5 x 31,35) = 1293,446 Nm

 δT [Nm]
δT = |Ta – Ti|
δT = |1246,824 – 1293,446| = 46,622 Nm

 ƩT [Nm]
ƩT = Ta + Ti
ƩT = 1246,824+1293,446= 2540,270Nm

 α = kemiringan sudut gelincir [°]

α = tan -1 = tan -1 = 2,103°

10
NamaPraktikan : Ilham Maulana Fajar
Psetting = 14 bar ΔPa = 4 bar Qa = 5,5 l/m ta = 25,06 sekon
f = 20 ΔPi = 4 bar Qi = 5 l/m ti = 25,14 sekon

 N = Jumlahputaranactuator per menit [rpm]

N= N= N =

- Saatactuatorberputarsearahjarum jam
Na = = = 47,885 rpm

- Saatactuatorberputarberlawananarahjarum jam
Ni = = = 47,733 rpm

 T = Torsi [Nm]
T = ΔP (bar) x Q (L/s) x t (sekon)
5 2 3
T = (ΔP x 10 N/m ) x (Q x m /s) x t (sekon)

- Saat actuator berputar searah jarum jam


Ta = 1,667 (ΔPa x Qa x ta) = 1,667 (5,5 x 5 x 25,60) = 919,050 Nm
- Saat actuator berputar berlawanan arah jarum jam
Ti = 1,667 (ΔPi x Qi x ti)= 1,667 (5,5 x 5 x 25,14) = 838,168 Nm

 δT [Nm]
δT = |Ta – Ti|
δT = |919,050 – 838,168| = 80,883 Nm

 ƩT [Nm]
ƩT = Ta + Ti
ƩT = 919,050 + 838,168 = 1757,218Nm

 α = kemiringan sudut gelincir [°]

α = tan -1 = tan -1 = 5,262°

11
NamaPraktikan : Kartika Dwi Puji Iriani
Psetting = 18 bar ΔPa = 6 bar Qa = 6 l/m ta = 19,87 sekon
f = 20 ΔPi = 6 bar Qi = 6 l/m ti = 21,68 sekon

 N = Jumlah putaran actuator per menit [rpm]

N= N= N =

- Saat actuator berputar searah jarum jam


Na = = = 60,393 rpm

- Saat actuator berputar berlawanan arah jarum jam


Ni = = = 55,351 rpm

 T = Torsi [Nm]
T = ΔP (bar) x Q (L/s) x t (sekon)
5 2 3
T = (ΔP x 10 N/m ) x (Q x m /s) x t (sekon)

- Saat actuator berputar searah jarum jam


Ta = 1,667 (ΔPa x Qa x ta) = 1,667 (6 x 6 x 19,87) = 1192,438 Nm
- Saat actuator berputar berlawanan arah jarum jam
Ti = 1,667 (ΔPi x Qi x ti)= 1,667 (6 x 6 x 21,68) = 1301,060 Nm

 δT [Nm]
δT = |Ta – Ti|
δT = |1192,438 – 1301,060| = -108,622 Nm

 ƩT [Nm]
ƩT = Ta + Ti
ƩT = 1192,438 + 1301,060 = 2493,499 Nm

 α = kemiringan sudut gelincir [°]

α = tan -1 = tan -1 = 4,982°

12
NamaPraktikan : M. Taufik Ismail
Psetting = 22 bar ΔPa = 8 bar Qa = 7 l/m ta = 16,46 sekon
f = 20 ΔPi = 8 bar Qi = 7 l/m ti = 17,38 sekon

 N = Jumlah putaran actuator per menit [rpm]

N= N= N =

- Saat actuator berputar searah jarum jam


Na = = = 72,904 rpm

- Saat actuator berputar berlawanan arah jarum jam


Ni = = = 69,045 rpm

 T = Torsi [Nm]
T = ΔP (bar) x Q (L/s) x t (sekon)
5 2 3
T = (ΔP x 10 N/m ) x (Q x m /s) x t (sekon)

- Saat actuator berputar searah jarum jam


Ta = 1,667 (ΔPa x Qa x ta) = 1,667 (8 x 7 x 16,46) = 1536,574 Nm
- Saat actuator berputar berlawanan arah jarum jam
Ti = 1,667 (ΔPi x Qi x ti)= 1,667 (8 x 7 x 17,38) = 1622,458 Nm

 δT [Nm]
δT = |Ta – Ti|
δT = |1536,574 –1622,458| = -85,884 Nm

 ƩT [Nm]
ƩT = Ta + Ti
ƩT = 1536,574+1622,458 = 3159,032 Nm

 α = kemiringan sudut gelincir [°]

α = tan -1 = tan -1 = 3,114°

13
NamaPraktikan : M. Reyhan Fadhilah Irvan
Psetting = 26 bar ΔPa = 8 bar Qa = 8 l/m ta = 15,17 sekon
f = 20 ΔPi = 8 bar Qi = 8 l/m ti = 16,21 sekon

 N = Jumlah putaran actuator per menit [rpm]

N= N= N =

- Saat actuator berputar searah jarum jam


Na = = = 79,103 rpm

- Saat actuator berputar berlawanan arah jarum jam


Ni = = = 74,028 rpm

 T = Torsi [Nm]
T = ΔP (bar) x Q (L/s) x t (sekon)
5 2 3
T = (ΔP x 10 N/m ) x (Q x m /s) x t (sekon)

- Saat actuator berputar searah jarum jam


Ta = 1,667 (ΔPa x Qa x ta) = 1,667 (8 x 8 x 15,17) = 1618,457 Nm
- Saat actuator berputar berlawanan arah jarum jam
Ti = 1,667 (ΔPi x Qi x ti)= 1,667 (8 x 8 x 16,21) = 1729,412 Nm

 δT [Nm]
δT = |Ta – Ti|
δT = |1618,457 –1729,412| = -110,956 Nm

 ƩT [Nm]
ƩT = Ta + Ti
ƩT = 1618,457+1729,412= 3347,869 Nm

 α = kemiringan sudut gelincir [°]

α = tan -1 = tan -1 = 3,794°

14
NamaPraktikan : M. Dika Setiawan
Psetting = 30 bar ΔPa = 10 bar Qa = 8 l/m ta = 13,44 sekon
f = 20 ΔPi = 10 bar Qi = 8 l/m ti = 13,68 sekon

 N = Jumlah putaran actuator per menit [rpm]

N= N= N =

- Saat actuator berputar searah jarum jam


Na = = = 89,286 rpm

- Saat actuator berputar berlawanan arah jarum jam


Ni = = = 87,719 rpm

 T = Torsi [Nm]
T = ΔP (bar) x Q (L/s) x t (sekon)
5 2 3
T = (ΔP x 10 N/m ) x (Q x m /s) x t (sekon)

- Saat actuator berputar searah jarum jam


Ta = 1,667 (ΔPa x Qa x ta) = 1,667 (10 x 8 x 13,44) = 1792,358 Nm
- Saat actuator berputar berlawanan arah jarum jam
Ti = 1,667 (ΔPi x Qi x ti)= 1,667 (10 x 8 x 13,68) = 1824,365 Nm

 δT [Nm]
δT = |Ta – Ti|
δT = |1792,358 – 1824,365| = -32,006 Nm

 ƩT [Nm]
ƩT = Ta + Ti
ƩT =1792,358 + 1824,365 = 3616,723 Nm

 α = kemiringan sudut gelincir [°]

α = tan -1 = tan -1 = 1,014°

15
B. Grafik
 Grafik hubungan Perbedaan Torsi terhadap Perbedaan Tekanan

 Grafik hubungan Perbedaan Tekanan terhadap debit

16
BAB VI
KESIMPULAN

1. Rangkaian D.A.M (Double Acting Motor) , ini dapat ditentukan besar Torsi dan sudut
gelincir dari actuator, baik dengan menggerakan actuator searah jarum jam maupun
berlawanan
2. Putaran na dan ni berbeda karena adanya perbedaan waktu antara perputaran ke kanan
searah jarum jam dan putaran ke kiri berlawanan arah jarum jam.
3. Waktu sangat mempengaruhi torsi motor sehingga nilai dari Ta dan Ti berbeda.
4. Debit aliran yang diberikan oleh pompa hidrolik dan dikontrol oleh katup hasilnya akan
terlihat sama antara Qa dan Qi meskipun penggerak aktuator Motor aksi ganda diubah
gerakan putarnya.
5. Panas, getaran dan bunyi merupakan bagian dari perubahan torsi motor.

17

Anda mungkin juga menyukai