Disusun Oleh :
KELAS = 4B Produksi
MOTOR AKSI TUNGGAL
DASAR TEORI
Unjuk kerja Motor Aksi Tunggal terletak pada kemampuannya menghasilkan Torsi dan Daya.
Untuk menghasilkan Torsi dan Daya dalam Rangkaian Penggerak Motor Aksi Tunggal. Diperlukan
hubungan sebab-akibat (sebagai konsekwensi logia) dari suatu proses operasi sisitem, yaitu adanya
perubahan tekanan yang diikuti oleh perubahan debit aliran fluida. Akan setara dengan waktu putar
yang diperlukan motor untuk beroprasi. Jadi mengikuti persamaan P= T.ω mengingat gerak motor
yang hanya searah (aksi tunggal), maka tentunya rankaian penggerak actuator ini hanya akan
memanfaatkan katup kontrok aliran searah saja, dengan elemen lain yang telah dipelajari sebelumnya
(demikian teori ringkasnya).
PERALATAN PRAKTIKUM
Distributor Manometer
Pompa Unit Selang Hidrolik
ANALISIS
1. np = 60.f/t
= 60.14/20,74 = 40,50 rpm
2. np = 60.f/t
= 60.14/16,3 = 51,53 rpm
3. np = 60.f/t
= 60.14/12,82 = 65,52 rpm
4. np = 60.f/t
= 60.14/12,72 = 66,03 rpm
5. np = 60.f/t
6. np = 60.f/t
1. T = k. ∆P.Q.t
= 1,667.6.4,5.20,74 = 933,48 Nm
2. T = k. ∆P.Q.t
= 1,667.6.6.16,3 = 978,19 Nm
3. T = k. ∆P.Q.t
= 1,667.7.6,5.12,82 = 972,37 Nm
4. T = k. ∆P.Q.t
= 1,667.7.6,7.12,72 = 994,47 Nm
5. T = k. ∆P.Q.t
= 1,667.8.7.12,62 = 1.178,1 Nm
6. T = k. ∆P.Q.t
= 1,667.10.9.9,80 = 1.470,3 Nm
1. P= T.ω
= 933,48 .( 2.π.40,50/60)
= 3959,02
2. P= T.ω
= 978,19 .( 2.π.51,53/60)
= 5278,51
3. P= T.ω
= 972,37 .( 2.π.65,52/60)
= 6671,66
4. P= T.ω
= 994,47 .( 2.π.66,03/60)
= 6876,40
5. P= T.ω
= 1178,1 .( 2.π.66,56/60)
= 8211,53
6. P= T.ω
= 1470,3 .( 2.π.85,71/60)
= 13196,72
KESIMPULAN
Semakin besar tekanan yang diberikan, semakin cepat waktu yang diperlukan motor
untuk berputar.
Semakin besar tekanan yang diberikan, semakin besar pula torsi yang dihasilkan,
sehingga Daya yang dihasilkan pun semakin besar.
Semakin besar tekanan yang dihasilkan akan menyebabkan putaran motor dan
kecepatan sudut motor meningkat. Karena sebab itulah torsi menjadi besar dan di
ikuti oleh Daya yang di hasilkan juga besar