Anda di halaman 1dari 8

5.

4 DATA DAN PERHITUNGAN


5.4.1 Data
 Case Sumur Gas ISMI_2
 Tekanan Initial (Pi) = 780,44 psi
 Suhu (Tf) = 169,9 oF = 643oR
5.4.2 Perhitungan
 Metode Rawlins-Schellhardt (Konvensional)
Tabel V-1.
Tabel Data Modified Isochronal Testing (Flowing)
Q P P2 dp2
Jenis Kegiatan Lama Kegiatan
mmscf/d psia psia psia2
Shut in 4 780 608462,402
Open Well 1 4 3,79122 777 603573,610 4888,792
Shut in 4 780 608805,668
Open Well 2 4 5,0338 774,99 600609,500 8196,167
Shut in 4 780 608821,273
Open Well 3 4 5,99982 772,9 597389,868 11431,405
Shut in 4 780 608821,273
Open Well 4 4 6,61668 772,90 597374,410 11446,863
Open Well 5 2 6,18197 773,19 597822,776 10998,497
Open Well 6 6 6,19832 773,43 598193,965 10627,308
a. Untuk mendapatkan nilai AOFP , dibutuhkan nilai faktor turbulensi (n) dan
nilai konstanta deliverabilitas (C).
b. Nilai faktor turbulensi (n) dapat ditentukan dengan memplot grafik ΔP2 vs qsc,
kemudian melakukan straight line pada grafik tersebut sehingga dapat
diketahui slope-nya. Nilai faktor turbulensi (n) adalah 1/slope. Didapatkan
nilai faktor turbulensi sebesar 0.585
n = (Log qsc2 – Log qsc1) /( Log (Pr2 – Pwf2)2 – Log (Pr2 – Pwf2)1)
= (log 6 – log 4) / (log 10000– log 5000)
= 0,585
c. Setelah diketahui faktor turbulensinya, selanjutnya mencari nilai konstanta
deliverabilitas dengan menggunakan persamaan 6-4, dimana nilai ΔP2 dan
qsc dari extended flow-nya, didapatkan nilai konstanta deliverabilitas sebesar
0,02735 Mmscfd/psia2
C = Qsc / (Pr2 – Pwf2)n
=6,19832/(10627,308) 0,585
= 0,02735 Mmscfd/psia2
d. Setelah diketahui nilai faktor turbulensi dan nilai konstanta deliverabilitas,
selanjuntya menentukan nilai AOF, dengan menganggap nilai Pwf = 0,
didapatkan nilai AOF sebesar 66,189 Mmscfd.
e. Menghitung AOFP, dengan meanggap nilai Pwf = 14,7 psia.
AOFP = Qsc (Pr2 – Pwf2)n
=0,02735 Mscfd/Psi (780,44 – 14,72) 0,585
= 66,17554733 Mscfd
f. Membuat tabel Pwf vs qsc, dengan mengasumsikan beberapa data Pwf untuk
membuat kurva IPR.
Tabel V-2.
Tabel Data kurva IPR
Pwf
Q
(psia)
780,44 0
780 1,180657
700 25,4775
600 39,23105
500 48,59041
400 55,38198
300 60,27932
200 63,61081
100 65,55142
50 66,03023
14,7 66,17555
0 66,18928
5.5. GRAFIK
Grafik 5.1.
Deliverability Curve (IPR)
Grafik 5.2.
Deliverability Plot
5.6. PEMBAHASAN
Pengujian dengan metoda Modified Isochronal Tes merupakan
pengembangan dari metoda isochronal, dimana hal yang sangat membedakan
adalah pada pengujian ini, penutupan sumur tidak perlu mencapai kondisi stabil,
dimana selang waktu pempukaan dan penutupan sumur dibuat sama.
Pada general plot kita dapat melihat sequence dari grafik Δt vs P, dimana
dari grafik tersebut kita mengetahui waktu dimana MIT dimulai dan berakhir,
kemudian di plot.
Setelah itu, selama waktu MIT, kita menentukan ukuran choke yang
digunakan selama MIT, serta menentukan Plus dan Pwf serta q pada Pwf dari data
yang ada. Dari sini kita dapat memperoleh dP2, yang bersama q pada Pwf dapat
dignakan untuk menentukan besarnya slope (n) dan koefisien aliran (C).
Tujuan dari Modified Isochronal Test itu sendiri adalah mengetahui
kemampuan suatu sumur gas untuk berproduksi, untuk menentukan potensial aliran
sumur gas yaitu menentukan factor C dan n, dimana C adalah konstanta
produktivitas gas dan n sebagai factor turbulensi. Dari niali C dan n kita dapat
memperoleh nilai AOF ( Absolute Open Flow) dan AOFP ( Absolute Open Flow
Potensial), yaitu pada saat Pwf sama dengan nol. AOF menggambarkan
deliverability dari suatu sumur, yaitu suatu hubungan antara penurunan laju
produksi dengan tekanan reservoir, sebagai akibat berlangsungnya proses
“depletion” dari suatu reservoir gas.
Besarnya AOF potensial diperoleh pada saat Pwf = 0, yaitu pada analisa ini
sebesar 66.1755 mmscf/d.
Metode Modified Isochronal Tes (MIT) ini dilakukan pada reservoir dengan
permeabilitas yang relatif kecil, sehingga tidak memerlukan waktu lama dalam
penutupan sumur agar tekanan kembali stabil.Dalam aplikasi lapangan, MIT
digunakan untuk mengetahui deliverabilitas dan kemampuan produksi suatu sumur,
serta menentukan Absolute Open Flow (AOF) potential.
Absolute Open Flow Potential (AOFP) adalah kemampuan alir maksimal
suatu sumur apabila diproduksikan pada kondisi tekanan atomosfer (Pwf = 0 Psi).
Dari persamaan AOFP dapat diketahui bahwa besar kacilnya nilai AOFP
tergantung besar drawdown tekanan antara Pr2 dan Pwf2 = 0. Oleh karena itu
semakin besar tekanan reservoir, maka nilai AOFP akan semakin besar pula. Untuk
memperoleh harga AOFP yang besar dapat dilakukan penutupan sumur agar
tekanan naik mendekati tekanan reservoir mula-mula.
Harga AOFP akan mengecil jika sumur terus diproduksikan sehingga
mengakibatkan turunnya tekanan reservoir. Oleh karena itu angka produksi
sebaiknya didasarkan pada harga AOFP pada saat awal reservoir diproduksikan.
4.7 KESIMPULAN
1. Modified Isochromal Test dilakukan pada reservoir dengan permeabilitas kecil,
dimana penutupan sumur tidak perlu mencapai kondisi stabil. Dan selang waktu
pembukaan dan penutupan sumur dibuat sama.
2. Data yang diperoleh dari hasil analisa MIT:
n = 0.58496
C = 0.02735 mmscf/d/(psia2)n
AOF = 66.1755 mmscf/d
3. Aplikasi lapangan dari pengujian MIT adalah untuk menentukan potensial
aliran sumur gas yaitu menentukan factor C dan n, dimana C adalah konstanta
produktivitas gas dan n sebagai faktor turbulensi. Dari nilai C dan n kita dapat
memperoleh nilai AOF (Absolute Open Flow) dan AOFP (Absolute Open Flow
Potensial), yaitu pada saat Pwf sama dengan nol.

Anda mungkin juga menyukai