Anda di halaman 1dari 21

30

BAB V
ANALISA PRESSURE DRAWDOWN TESTING


5.1 Tujuan Analisa
1. Untuk mengetahui waktu periode wellbore storage, periode transient,
periode late transient dan periode pseudo strady state.
2. Untuk mengetahui harga permeabilitas formasi, factor skin, dan volume
pori-pori yang berisi fluida tiap periode.
3. Untuk mengetahui bentuk reservoir berdasarkan pengujian pressure
drawdown menurut Dietz Factor.

5.2 Dasar Teori
Pressure drawdown testing adalah suatu pengujian yang dilaksanakan
dengan jalan membuka sumur dan memepertahankan laju produksi tetap selama
pengujian berlangsung.Sebagai syarat awal, sebelum pembukaan sumur tersebut,
tekanan hendaknya seragam diseluruh reservoir yaitu dengan menutup sumur
sementara waktu agar tercapai keseragaman tekanan direservoirnya.

Gambar 5.1 Analisa Pressure Draw Down

31

Mengingat hal tersebut diatas, waktu yang paling ideal untuk melakukan
pressure drawdown test adalah pada saat-saat pertama suatu sumur berproduksi.
Namun tentu saja bahwa tes ini tidak hanya terbatas pada sumur-sumur baru saja.
Jadi pada dasarnya, pengujian ini dilakukan pada :
1. Sumur baru
2. Sumur-sumur lama yang telah ditutup sekian lama hingga dicapai keseragaman
tekanan reservoir
3. Sumur-sumur produktif yang apabila dilakukan buidup test, si empunya sumur
akn sangat rugi.

Apabila didesain secara memadai, perolehan dari pegujian ini mencakup
banyak informasi yang berharga sepertipermeabilitas formasi, factor skin dan
volume pori-pori yang berisi fluida.
Gambar 5.1 secara skematis memperlihatkan sejara produksi dan tekanan
selama pengujian berlangsung.Seperti telah dikatakan sebelumnya, pertama,
idealnya sumur yang diuji ditutup sampai tekanan mencapai tekanan statik
reservoirnya. Tuntutan ini bisa terjadi pada reservoir-reservoir yang baru tetapi
jarang dapat dipenuhi pada reservoir-reservoir yang telah lama atau tua.
Kemudian yang kedua, laju produksi disaat drawdown harus dipertahankan tetap
selama pengujian.
Laju aliran dianggap tetap dan penurunan tekanan dasar sumur dimonitor
secara kontinyu. Pada pengujian ini segala data komplesi harus diketahui agar
efek dan lamanya "well bore storage" dapat diperkirakan.
Keuntungan ekonomis melakukan pengujian jenis ini adalah dapat
memperoleh produksi minyak selama pengujian (tidak seperti dalam pressure
build-up test), sedangkan keuntungan secara secara teknis adalah kemungkinan
dapat memperkirakan volume reservoir. Tetapi kelemahan yang utama adalah,
sukar sekali mempertahankan laju aliran tetap selama pengujian berlangsung.
Seperti telah dibicarakan sebelumnya, apabila suatu sumur diproduksikan
dengan laju aliran yang tetap, tiga macam aliran akan terjadi, yaitu : perioda
transien, perioda transien lanjut, dan perioda semi mantap (pseudo steady-state).
32

A. Analisa Pressure Drawdown pada Periode Transient
Apabila suatu sumur diproduksikan dengan laju aliran tetap dan tekanan
awal reservoirnya = Pi, maka persamaan tekanan pada lubang bor pada lubang bor
(rD=1) yang dinyatakan didalam variable-variable yang tidak berdimensi adalah :

) ..................................................................................... 5-1
Setelah tD/rD
2
> 100 dan setelah efek wellbore storage menghilang, apabila
persamaan (5.1) digabungkan dengan persamaan dasar aliran akan didapatkan:

*() (

) + ................. 5-2
Dari persamaan diatas terlihat bahwa plot antara Pwf vs Log (t) merupakan
garus lurus dengan kemiringan :

.................................................................................................... 5-3
Didalam dunia perminyakan orang biasanya memilih waktu t = 1 jam dan
mencatat Pwf pada saat itu sebagai P 1 hr. Dengan menggunakan konsep ini kita
dapat menentukan S dengan menggunakan persamaan berikut :
*

) + ................................................. 5-4
Ada dua grafik yang selalu harus dilakukan didalam menganalisa PDD pada
periode infinite acting ini, yaitu :
1. Log-log Plot untuk menentukan wellbore storage
Grafik ini, log (Pi-Pwf) vs Log (t) digunakan untuk menentukan kapan saat
berakhirnya efek dari wellbore storage. Kemudian saat mencapai garis lurus
semi log dapat diperkirakan dengan :

()

.................................................................................. 5-5
Dari log-log ini pun dapat diperkirakan besarnya Cs (bbl/psi) yaitu dengan
menggunakan persamaan:

.................................................................................................... 5-6
33

Dimana t dan P adalah harga yang dibaca dari suatu titik garis lurus unit
slope tersebut.

2. Semilog Plot untuk menentukan karakteristik formasi
Grafik ini adalah semilog antara Pwf vs Log (t).dengan membaca kemiringan
(m) maka permeabilitas formasi dapat ditentukan dari persamaan:

.............................................................................................. 5-7
m akan bernilai negative sehingga menghasilkan permeabilitas yang positif,
kemudian factor skin dapat dihitung dengan persamaan 5-4.

Satu hal yang harus dicatat bahwa P1hr harus dibaca pada garis lurus
semillognya, jika data tersebut tidak terletak pada garis lurus, maka harus
dilakukan ekstrapolasi dan harga itulah yang digunakan untuk persamaan (5.4).
Prosedur ini penting sekali untuk menghindari kesalah harga faktor skin yang
dikarenakan data awal yang masih dipengaruhi oleh wellbore storage.


Gambar 5.2 Pengujian Pressure Drawdown


Gambar 5.2 adalah suatu contoh plot Pwf Vs Log (t) untuk suatu pressure
drawdown test. Terlihat bahwa efek wellbore storage terasa pada saat-saat awal
data tekanan.Kemudian akhir dari peride transient terlihat ketika terjadi deviasi
34

data tekanan dari garis lurus, ini adalah awal dari periode transient lanjut, yaitu
ketika efek batas reservoir mulai terasa.
Karena kita mengetahui bahwa pada periode transient lanjut ini sifat-
sifatnya tidak dapat diterangkan oleh pola aliran transient (infinite acting) maupun
pola aliran semi mantap, maka analisa tekanan pada periode ini berbeda.

B. Analisa PDD Pada Periode Late Transient
Pengembangan teori analisa tekanan pada perioda transien lanjut
melibatkan tambahan penurunan tekanan akibat adanya skin.

)(

+ .... 5-8
Apabila laju aliran tetap, maka tekanan rata-rata pada reservoir ini adalah :

.................................................................................................... 5-9
Apabla persamaan (5.8) dan (5.9) dikombinasikan dan kemudian disusun
kembali, maka akan didapatkan persamaan berikut ini :
| )] , exp( ) , ( . 2
. 2
. .

2
1
w
D n
n
eD n n wf
r r B
kh
q
P P o o
t

=
........................................ 5-10
dimana :
( ) S
kh
q
P P
rw
re
+ =
4
3
ln
. 2
. .

.............................................................................. 5-11

Perlu ditambahkan bahwa P^(iterasi) ini akan tetap harganya apabila
dianggap bahwa perubahan P terhadap waktu dapat diabaikan selama selang
waktu yang pendek. Arti fisik P^(iterasi) tidak lain adalah P
wf
pada perioda semi-
steady state.
Kembali ke Persamaan (5.10) semua suku dibawah tanda sigma akan
diabaikan kecuali untuk n = 1 sehingga,
35

2
. . .
. . 68919 , 14
exp
. 2
. .
84 , 0

w t
wf
r C
t k
kh
q
P P
|
t

=
........................................................... 5-12

Didalam unit-unit lapangan adalah :
(
(


=
2
. . .
. ). 000264 , 0 )( 68919 , 14 (
exp
. 2
. .
6 , 118

w t
wf
r C
t k
kh
q
P P
|
t

................................... 5-13

Atau Persamaan tersebut bisa dituliskan sebagai :
( )
|
|
.
|

\
|
|
.
|

\
|
=
2
. . .
. . 00168 , 0
. 2
. .
6 , 118 log

log
e
wf
r C
t k
kh
q
P P
|
t

............................................. 5-14


Dari persamaan jelaslah terlihat bahwa grafik antara log (P
wf
P^(iterasi) )
vs. t harus merupakan garis lurus dengan kemiringan,

............................................................................................ 5-15
dan titik potong terhadap sumbu tegak, b,

................................................................................................... 5-16
Plot antara log (P
wf
P^(iterasi)) vs t akan linier asalkan P^(iterasi) diketahui
besarnya. Tetapi sayangnya tidak, sehingga pada metoda ini harus dilakukan
coba-coba menggunakan suatu harga P^(iterasi). Apabila harga P^(iterasi) tadi
cocok dengan kondisi yang ada, maka akan didapatkan garis lurus.Apabila garis
lurus telah didapatkan, maka permeabilitas dihitung :

................................................................................................... 5-17
Volume pori-pori sejauh daerah pengurasan (drainage volume) sumur yang
diujipun kemudian dapat diperkirakan, (didalam satuan barrel) :

................................................................................................ 5-18
Faktor Skin dapat pula ditentukan :
36

4
3
ln
~
84 , 0 +
|
|
.
|

\
|

=
w
e
r
r
b
P P
S
............................................................................ 5-19

()

.................................................................................................. 5-20

C. Analisa PDD pada PSS (periode semi steady state)
Pengujian ini terutama untuk menentukan volume reservoir yang
berhubungan dengan sumur yang diuji oleh sebab itu disebut reservoir limit
testing.
Dapat dilihat bahwa Pwf vs t merupakan garis lurus dengan kemiringan :

...................................................................................................... 5-21
Kemudian dengan mengetahui kemiringan ini, drainage volume dapat ditentukan :

.............................................................................................. 5-22

D. Penentuan Bentuk Reservoir Dari Data PDD Berdasarkan PSS dan
Periode Transient
Pada umumnya, persamaan aliran pada periode semi steady state untuk
setiap bentuk reservoir adalah :

* (

) (

)+..................................................... 5-23
Dengan mengkombinasikan persamaan sebelumnya dengan persamaan
diatas maka diperoleh :

........................................................................................... 5-24
Dimana P int adalah :

*(

) (

) + ............................................ 5-25
37

m* dan P int didapat dari plot Pwf vs t yaitu m* adalah kemiringan dan P int
didapat dengan mengekstrapolasikan garis liniernya ke t = 0. Selanjtnya bentuk
reservoir diperkirakan dari :

+ ............................................................ 5-26
Nilai t
DA
PSS :
(

............................................................................... 5-27

5.3 Data Analisa dan Perhitungan
5.3.1 Data Analisa
Data-data reservoir sumur X sebagai berikut :
Laju Produksi (Qo) : 200 Bbl/Day
Tekanan awal (Pi) : 4600 psi
Jari-jari sumur (r
w
) : 0.5 ft
Porositas : 0,129
Ketebalan formasi produktif (h) : 6.09756098 ft
Viskositas minyak : 1.5 cp
Kompresibilitas total (Ct) : 0.0000082 psi
-1

Factor Volume Formasi Minyak : 1.2 RB/STB
Temperatur : 220
o
F
5.3.2 Perhitungan
A. Analisa Pressure Drawdown pada periode Transient
1. Mentabulasi hasil pengujian pressure drawdown yaitu Pwf terhadap
fungsi waktu (jam). Kemudian mencari perubahan tekanan (P) dari
selisih P
initial
dengan Pwf.
P (psi) = P
initial
Pwf
= 4600 psi 4412 psi
= 188 psi
2. Setelah didapatkan P pada waktu 0 jam sampai 460 jam maka
dapat ditabulasikan pada table sebagai berikut:
38

Tabel 5.1 Analisa Pressure Drawdown Testing
t
(jam)
Pwf
(psi)
P
(psi)
0 4412 188
0.12 3812 788
1.94 3699 901
2.79 3653 947
4.01 3616 984
4.82 3607 993
5.78 3600 1000
6.94 3593 1007
8.32 3586 1014
14.4 3573 1027
17.3 3567 1033
20.7 3561 1039
24.9 3555 1045
29.8 3549 1051
35.8 3544 1056
43 3537 1063
51.5 3532 1068
61.8 3526 1074
74.2 3521 1079
89.1 3515 1085
107 3509 1091
128 3503 1097
154 3497 1103
185 3490 1110
222 3481 1119
266 3472 1128
319 3460 1140
383 3446 1154
460 3429 1171

3. Kemudian berdasarkan table tersebut dapat membuat grafik semilog
pressure drawdown (Pwf Vs t).

39


Grafik 5.1. Grafik Semilog Pressure Drawdown

4. Slope ( m)
Berdasarkan grafik diatas didapatkan persamaan yang dapat
digunakan untuk menghitung besarnya harga slope (m) dengan
persamaan garis sebagai berikut :
Y = -40.5 ln (x) +3671
Pwf = -40.5 ln ( t ) + 3671
- X = t = 1 jam
Y (x=1) = -40.5 ln (1) +3671
= 3671 psi
- X = t = 10 jam
Y (x=10) = -40.5 ln (10) +3671
= 3577.745 psi
- Slope ( m )
m = Y(x1) Y(x10)
= 3671 psi 3577.745 psi
y = -40.57ln(x) + 3671.6
R = 0.9973
3400
3450
3500
3550
3600
3650
3700
3750
3800
3850
0.1 1 10 100 1000
Series1
Series2
Log. (Series2)
40

= 93.255 psi/cycle

5. P
1hr
( P 1 jam )
Untuk menghitung P
1hr
menggunakan persamaan rumus pada grafik
semilog Pwf Vs log t.
P
1hr
= -40.5 ln (1jam) +3671
= 3671 psi

6. K (Permeabilitas)
Untuk menentukan harga permeabilitas pada periode transient
dengan rumus sebagai berikut.




()( )( )
( )( )


102.942 md

7. Skin (S)
Untuk menetukan harga skin pada periode transient dengan rumus
sebagai berikut.
*
(

+
*
( )

()()(

)(

)
+
[() () ]
[]


B. Analisa Pressure Drawdown Pada Periode Late Transient
41

1. Setelah didapatkan waktu pada periode late transient, dilakukan
penentuan P^(iterasi). P^(iterasi) dilakukan secara coba-coba pada
waktu late transient dan tekanan diatas Pseudo Steady State.

Tabel 5.2 P^(iterasi) coba-coba

2. Setelah didapatkan tekanan coba-coba pada tekanan late transient pada
waktu late transient. Kemudian diplotkan kedalam grafik semilog
tekanan coba-coba vs t . Dan diapatkan grafik sebagai berikut :
t

P^

jam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

3526 3521 3515 3509 3503 3497 3490 3481 3472 3460 3446 3429
14.4
47 52 58 64 70 76 83 92 101 113 127 144
17.3
41 46 52 58 64 70 77 86 95 107 121 138
20.7
35 40 46 52 58 64 71 80 89 101 115 132
24.9
29 34 40 46 52 58 65 74 83 95 109 126
29.8
23 28 34 40 46 52 59 68 77 89 103 120
35.8
18 23 29 35 41 47 54 63 72 84 98 115
43
11 16 22 28 34 40 47 56 65 77 91 108
51.5
6 11 17 23 29 35 42 51 60 72 86 103
42


Grafik 5.2. P^(iterasi) Coba-Coba

3. Setelah diplotkan kedalam grafik diatas, didapatkan garis linier lurus
yang stabil. Maka garis tersebut ditetapkan sebagai P^(iterasi) yaitu
di Series12 sebesar 3429 psi.

4. Harga b
Harga b didapatkan dengan mengekstrapolasikan grafik pada harga
P^(iterasi) = 3429 psi, yang ditarik garis lurussampai harga t= 0 jam.
Sehingga didapatkan titik potongnya yaitu merupakan harga b. jadi
berdasarkan grafik diatas didapatkan harga b = 300.

5. Harga
Harga dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

( )

1
10
100
1000
1 10 100
Series1
Series2
Series3
Series5
Series6
Series7
Series8
Series9
Series10
Series11
Series12
Series4
43

( )


6. K (Permeabilitas)
Untuk mendapatkan harga permeabilitas pada periode late transient
dapat menggunakan rumus sebagai berikut.




()( )( )
()( )


23.340 md

7. Waktu Periode Late Transient
t (late transient) = t
awal PSS
t
akhir transient

= 61.8 jam 8.32 jam
= 53.48 jam

8. re (radius pengurasan)

Untuk menghitung radius pengurasan menggunakan rumus sebagai
berikut.

()


()

()



()


44


( ) ( )
() ( ) (


= 893.796 ft

9. Volume Pori (Vp)
Untuk menghitung volume pori dapat menggunakan rumus sebagai
berikut.



()( )
(

)()(



= 604336.043 Res Bbl

10. Skin (S)
Faktor skin pada periode late transient dapat dihitung dengan
persamaan sebagi berikut.
(

)



() ()
= 3.278 -7.488 + 0.75
= - 3.46
45


C. Analisa Pressure Drawdown pada Periode Pseudo Steady State
1. Pada analisa PDD periode PSS, hasil tabulasi pada Tabel 5.1 dibuat
grafik kartesian Pwf vs t .


Grafik 5.3. Grafik kartesian Pressure Drawdown (Pwf vs t)


2. Berdasarkan grafik diatas garis yang menunjukkan linier adalah
periode pseudo steady state, sehingga didapatkan waktu PSS.

3. Slope (m)
Harga slope (m) dapat ditentukan dengan persamaan pada grafik
kartesian PDD plot Pwf vs t. Persamaan garis grafik diatas sebagai
berikut.
y = -0.236 x + 3535
y = -mx + b
m= -a
m = 0.236

y = -0.2369x + 3535.8
R = 0.9942
3400
3600
3800
4000
4200
4400
4600
0 100 200 300 400 500
Series1
Series2
Linear (Series2)
46

4. Volume Pori (Vp)
Untuk menentukan volume pori pada periode PSS, dapat
menggunakan rumus sebagai berikut.



()( )
()(


= 5183960.314 Res Bbl

5. t(pss)
Waktu pada pseudo steady state dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut.




408.5 jam


D. Penentuan Bentuk Reservoir (Reservoir Shape)
1. P
intake

Untuk mengetahui bentuk reservoir, sebelumnya kita harus
mengetahui P
intake
yang didapatkan dari grafik kartesian plot antara
Pwf vs t. Garis yang linier pada kondisi PSS diekstrapolasikan
sampai pada t = 0, kemudian dapat ditentukan P
intake
-nya yaitu
3600 psi.

2. C
A

Untuk menghitung harga C
A
dengan rumus sebagai berikut.
P
intake
= 3600 psi
47

m = 93.255 (slope periode transient)
m
*
= 0.236 (slope periode PSS)

]
() []
12448.717

3. (t
DA
) PSS
(

) (

) ( )

) ~ 0.2

4. Bentuk Reservoir
Setelah mendapatkan harga C
A
dengan harga (t
DA
) PSS pada sumur
ini, maka dapat ditentukan bentuk reservoir tersebut dengan
menggunakan table dietz factor.Harga C
A
dengan harga (t
DA
) PSS
dapat mensimulasikan bentuk dari reservoir.Sehingga didapatkan
bentuk dari reservoir yaitu segitiga.


48


5.4 Pembahasan
Teknik pengujian pressure drawdown adalah suatu pengujian yang
dilaksanakan dengan jalan membuka sumur dan mempertahankan laju
produksi tetap selama pengujian berlangsung. Hal ini akan didapatkan
informasi permeabilitas formasi, factor skin dan volume pori-pori.
Berdasarkan hasil tabulasi pada tabel 5.1, maka dapat dibuat dua buah
grafik. Grafik 5.2 merupakan grafik log-log hasil plot antara nilai P dan t.
Dari grafik ini diperoleh time wellbore storage, yaitu waktu terjadinya
gangguan tekanan akibat adanya partikel sand yang terikut pada saat tes
dilakukan. Adanya partikel sand ini mengakibatkan tekanan yang direkam
tidak mewakili tekanan alir dasar sumur, sehingga time of wellbore storage
sangat penting untuk diketahui pada saat tes uji sumur dilakukan. Setelah
mengetahui waktu wellbore storage, mencari garis yang linier dari grafik 5.2
dan dinyatakan sebagai waktu transient. Analisa pressure drawdown pada
periode transient untuk mencari P1hr terlebih dahulu mencari slope (m) dari
grafik 5.2 dan didapatkan slope sebesar 93.255 psi/cycle. Setelah
didapatkan slope maka didapatkan P1hr yaitu 3671 psi, permeabilitas pada
waktu transient sebesar 102.942 md, dan didapatkan factor skinnya sebesar
5.5150.
Analisa pressure drawdown pada periode late transient, didapatkan
setelah mengetahui waktu transient dan waktu pseudo steady state. Pada
periode late transient harus menetukan p^(iterasi) . P^(iterasi) adalah Pwf
pada waktu PSS. Plot antara log (P
wf
P^(iterasi)) vs t akan linier asalkan
P^(iterasi) diketahui besarnya. Tetapi sayangnya tidak, sehingga pada
metoda ini harus dilakukan coba-coba menggunakan suatu harga
P^(iterasi).
Apabila harga P^(iterasi) tadi cocok dengan kondisi yang ada, maka
akan didapatkan garis lurus yang ditunjukkan pada grafik 5.3. Apabila garis
lurus telah didapatkan, maka dapat mengitung faktor skin. Setelah dilakukan
49

coba-coba pada tekanan diantara PSS didapatkan P^(iterasi) yang linier
sebesar 3429 psi. Menghitung harga b didapatkan dari ekstrapolasi dari
grafik 5.3 ditarik garis lurus sampai harga t=0 jam, maka didapatkan titik
potong yaitu harga b sebesar 300. Harga didapatkan sebesar 0.018
jam
-1
, sehingga permeabilitas dapatdihitung dan diperoleh nilai K sebesar
23.340 md. Kemudian didapatkan waktu late transient sebesar 53.48 jam
dari waktu awal PSS dikurangi waktu akhir transient.
Radius pengurasan pada periode ini sebesar 893.796 ft, volume pori-
pori yang didaptkan sebesar 604336.043 Res bbl dan faktor skin yang
didapatkan sebesar -3.46
Pada analisa pressure drawdown periode pseudo steady state.Grafik
5.4 merupakan grafik kartesian pwf vs t. Dari grafik tersebut didapatkan
waktu pada pseudo steady state. Dari grafik 5.4, dapat diperoleh nilai slope
(m) = 0.236. Kemudian, mencari volume pori-pori pada waktu PSS sebesar
5183960.314 Res Bbl. Waktu dalam PSS sebesar 408.5 jam.
Berdasarkan perhitungan pada periode PSS diatas akan didapatkan
bentuk dari reservoir, namun terlebih dahulu harus menghitung harga C
A

dan T
DA
. Harga C
A
didapatkan berdasarkan perhitungan sebesar 12448.717
dan T
DA
yang diperoleh berdarkan perhitungan sebesar 0.2. Setelah
mendapatkan C
A
dan T
DA
, maka dapat ditentukan bentuk reservoir pada
table dietz factor yaitu bentuk segitiga.

5.5 Kesimpulan
1. Berdasarkan pengujian pressure drawdown didapatkan waktu periode
wellbore storage, periode transient, periode late transient, dan periode
PSS berdasarkan hasil plot grafik semilog Pwf Vs t dan grafik kartesian
Pwf Vs t.
2. Pengujian pressure drawdown mendapatkan informasi berupa
permeabilitas pada peiode transient sebesar 102.942md, permeabilitas
periode late transient sebesar 23.3405 md.
50

3. Faktor skin yang didapatkan berdasarkan pengujian pressure drawdown
sehingga diketahui apakah adanya kerusakan formasi atau perbaikan
formasi, pada periode transient factor skin sebesar 5.515 dan factor skin
periode late transient sebesar -3.46.
4. Volume pori yang berisi fluida pada periode late transient sebesar
604336.043 Res Bbl, dan pada periode PSS sebesar 5183960 Res Bbl.
5. Bentuk reservoir berdasarkan pengujian pressure drawdown yaitu
bentuk segitiga dengan posisi titik sumur ditengah.

Anda mungkin juga menyukai