SKRIPSI
Oleh :
OKTARIA GALUHSARI
NIM : 113 04 0100
SKRIPSI
Oleh :
OKTARIA GALUHSARI
NIM : 113 04 0100
i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya menyatakan bahwa judul dan keseluruhan isi dari skripsi ini adalah
asli karya ilmiah saya, dan saya menyatakan bahwa dalam rangka menyusun,
berkonsultasi dengan dosen pembimbing hingga menyelesaikan skripsi ini, tidak
pernah melakukan penjiplakan (plagiasi) terhadap karya orang atau pihak lain
baik karya lisan maupun tulisan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
Saya menyatakan bahwa apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi
saya ini mengandung unsur jiplakan (plagiasi) dari karya orang atau pihak lain.
Maka sepenuhnya menjadi tanggungjawab saya, diluar tanggungjawab dosen
pembimbing Dosen Pembimbing saya. Oleh karenanya saya sanggup bertanggung
jawab secara hukum dan bersedia dibatalkan/dicabut gelar kesarjanaan saya oleh
Otoritas / Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, dan
diumumkan kepada khalayak ramai.
Oktaria Galuhsari
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul PENENTUAN
CADANGAN MINYAK SISA DENGAN METODE DECLINE CURVE
PADA LAPISAN “D” FORMASI “W” LAPANGAN “T”
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan penulis
dalam integrasi ilmu yang disesuaikan pada kondisi lapangan dan dianggap
menarik bagi penulis untuk dijadikan sebagai judul skripsi.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat akademis untuk mendapatkan
gelar sarjana pada Program Studi Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi
Mineral, UPN ”Veteran” Yogyakarta.
Dengan selesainya Skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada :
1. Prof. Dr. H. Didit Welly Udjianto, MS., selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran “ Yogyakarta.
2. Dr. Ir. S. Koesnaryo, M.Sc. IPM,. selaku Dekan Fakultas Teknologi Mineral
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
3. Ir. Anas Puji Santoso, MT., selaku Ketua Program Studi Teknik Perminyakan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
4. Ir. H. Avianto Kabul Pratiknyo, MT. selaku Sekretaris Program Studi Teknik
Perminyakan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
5. DR. Ir. H. Sudarmoyo, SE, MS., selaku pembimbing I
6. M. Th Kristiati EA., ST, MT., selaku pembimbing II
7. Seluruh Staf pengajar dan pegawai Jurusan Teknik Perminyakan Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
8. Berbagai pihak yang tidak dapat kami sebuttkan satu persatu yang telah
membantu proses pembuatan skripsi ini.
iv
Penulis menyadari bahwa dalam tulisan ini masih banyak terdapat
kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat
membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Harapan penulis semoga tulisan
ini dapat bermanfaat yang memerlukannya,
Penulis
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Allah SWT yang pada akhirnya Skripsi dapat diselesaikan
dan dipresentasikan dengan baik. Ucapan terimakasih ini dipersembahkan untuk beberapa
pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian Skripsi ini, yaitu :
Kedua Orang Tua dan Keluarga yang telah memberi kasih sayang yang tidak
pernah putus dalam bentuk dukungan materi, moral, semangat dan doa.
Kepada kedua motivator saya dan selaku dosen-dosen pembimbing yang sabar
menghadapi saya yaitu Bapak DR. Ir. H. Sudarmoyo, SE, MS. dan Ibu Mth.
Kristiati EA, ST. MT. yang telah memberikan banyak motivasi dan bimbingan
selama proses pembuatan Skripsi.
Kepada teman-teman Minyak Angkatan 02-06 yang telah berbagi ilmu, waktu dan
kebersamaan untuk membantu menyelesaikan Skripsi ini.
vi
RINGKASAN
Lapisan “D” Lapangan “T” memiliki data OOIP yang diketahui sebesar
2.938.000 STB. Sumur yang berproduksi pada Lapisan “D” ada 3 sumur yaitu
TA-09, TA-18 dan TA-22. Jumlah sumur aktif sebanyak 2 sumur yaitu TA -09
dan TA-22 yang berproduksi secara commingle dengan lapisan lainnya. Produksi
kumulatif minyak (Np) sampai bulan Juli 2009 sebesar 7.375,75 STB dan
diperkirakan masih terdapat cadangan minyak sisa. Sehingga perlu dilakukan
perhitungan estimasi cadangan minyak sisa yang masih dapat diproduksikan
sampai batas economic limit dengan metode Decline Curve. Permasalahan yang
timbul dalam penelitian ini adalah seberapa besar cadangan minyak sisa pada
Lapisan “D” Lapangan “T”?.
Metode penyelesaian untuk penelitian ini menggunakan Analisa Decline
Curve dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pengumpulan data : harga
OOIP, data reservoir, biaya operasional, harga minyak, pajak untuk pemerintah
dan data produksi minyak. 2. Menentukan RF dan EUR volumetrik. 3.
Menghitung alokasi produksi tiap sumur yang memproduksikan minyak secara
commingle dengan metode kapasitas aliran. 4. Plotting qo vs t tiap sumur. 5.
Menentukan periode penurunan laju produksi. 6. Menentukan tipe Decline Curve
berdasarkan nilai eksponen decline (b) dan Di menggunakan metode trial error
dan x2-chisquare test. 7. Menentukan economic limit rate. 8. Menentukan qoforecast,
Npforecast, EUR tiap sumur, EUR Lapisan “D”, umur produksi, RF Decline,
cadangan minyak sisa (ERR), dan cadangan minyak sisa yang belum bisa
diproduksi dengan metode Decline Curve.
Dengan RF volumetrik sebesar 30,98 % maka diperoleh EUR sebesar
910.304,5 STB. Berdasarkan analisa Decline persumur diperoleh jenis
Exponential Decline (b=0), Di sumur TA-09 = 0,042/Bulan dan Di sumur TA-22
= 0,049/Bulan. EUR untuk Lapisan “D” sampai qlimit (34,54 BOPM) adalah
12.757,40 STB dengan umur produksi 47 bulan dari Agustus 2009 sampai Juni
2013, RF saat Decline sebesar 0,43 %, sehingga cadangan minyak sisa (ERR)
Lapisan “D” sebesar 5.381,65 STB. Cadangan minyak yang belum bisa
diproduksi sebesar 897.547,13 STB atau 30,55 % dari OOIP.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
RINGKASAN ................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
BAB II. TINJAUAN UMUM LAPANGAN “T” ........................................... 6
2.1. Letak Geografis Lapangan “T” .............................................................. 6
2.2. Keadaan Geologi Lapangan “T” ............................................................. 7
2.2.1. Geologi Umum ................................................................................. 7
2.2.2. Stratigrafi Lapangan “T” .................................................................. 7
2.2.3. Struktur Lapangan “T” ...................................................................... 11
2.3. Kondisi Reservoir Lapisan “D” Lapangan “T” .................................... 12
2.4. Sejarah Produksi Lapisan “D” Lapangan “T” ..................................... 13
viii
3.4. Alokasi Produksi dari Commingle Completion dengan Metode
Kapasitas Aliran ………………………………………………………... 30
3.5. Metode Decline Curve .............................................................................. 33
3.5.1. Exponential Decline ......................................................................... 36
3.5.1.1. Hubungan Laju Produksi Terhadap Waktu ........................... 36
3.5.1.2. Hubungan Laju Produksi dengan Produksi Kumulatif ....... 38
3.5.2. Hyperbolic Decline .......................................................................... 39
3.5.2.1. Hubungan Laju Produksi Terhadap Waktu ........................ 39
3.5.2.2. Hubungan Laju Produksi dengan Produksi Kumulatif ....... 42
3.5.3. Harmonic Decline ............................................................................ 44
3.5.3.1. Hubungan Laju Produksi Terhadap Waktu ........................ 44
3.5.3.2. Hubungan Laju Produksi dengan Produksi Kumulatif ....... 46
3.5.4. Penentuan Tipe Decline Curve ........................................................ 48
3.5.4.1. Metode Loss Ratio .............................................................. 48
3.5.4.2. Metode Trial Error-X2 dan Chisquare Test ....................... 49
3.5.5. Prediksi Laju Produksi Minyak (qo) dan Kumulatif Produksi
Forecast (Npt→limit) …………………………………………………. 51
3.5.5.1. Prediksi Laju Produksi Minyak (qo) ……………………… 51
3.5.5.2. Kumulatif Produksi Forecast (Npt→limit) ………………….. 52
3.5.6. Estimated Ultimate Recovery (EUR) ………………………………. 52
3.5.7. Prediksi Umur Produksi ................................................................... 52
3.5.8. Recovery Factor ……………………………………………………. 53
3.5.9. Estimasi Cadangan Minyak Sisa (ERR) ..………………………..… 53
ix
4.4.5. Prediksi Umur Produksi Lapisan “D” .............................................. 76
4.4.6. Perhitungan Recovery Factor (RF) Lapisan “D” ............................. 77
4.4.7. Prediksi Cadangan Minyak Sisa (ERR) Lapisan “D” ...................... 77
4.4.8. Prediksi Cadangan Minyak Lapisan “D” yang Belum Terproduksi
dengan analisa Decline Curve ……………………………………... 78
BAB V. PEMBAHASAN ................................................................................ 81
BAB VI. KESIMPULAN ................................................................................. 84
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR SIMBOL
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xi
Pada Tipe Harmonic Decline .................................................... 45
Gambar 3.12. Hubungan Laju Produksi terhadap Produksi Kumulatif
Pada Tipe Harmonic Decline .................................................... 46
Gambar 3.13. Tipe Grafik antara qo vs t dan qo vs Np
Pada Ketiga Jenis Decline Curve .............................................. 47
Gambar 4.1. Grafik qo vs t Sumur TA-09 Lapisan “D” ................................ 59
Gambar 4.2. Grafik qo vs t Sumur TA-18 Lapisan “D” ................................ 59
Gambar 4.3. Grafik qo vs t Sumur TA-22 Lapisan “D” ................................ 60
Gambar 4.4. Grafik qo vs t untuk Pemilihan Trend Analisa Sumur TA-09
Lapisan ”D”............................................................................... 61
Gambar 4.5. Grafik qo vs t untuk Pemilihan Trend Analisa Sumur TA-22
Lapisan ”D”............................................................................... 61
Gambar 4.6. Grafik qo vs t dari Trend Analisa Sumur TA-09 Lapisan “D” . 72
Gambar 4.7. Grafik qo vs t dari Trend Analisa Sumur TA-22 Lapisan “D” . 72
Gambar 4.8. Grafik (qo vs t) dan (Np vs t) Sumur TA-09 Lapisan ”D”........ 79
Gambar 4.9. Grafik (qo vs t) dan (Np vs t) Sumur TA-22 Lapisan ”D”........ 80
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2. Permasalahan
Permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah :
Berapa harga economic limit pada Lapisan “D” Lapangan “T” ?
Tipe Decline Curve apa yang sesuai dengan penurunan laju produksi minyak
pada Lapisan “D” Lapangan “T” ?
Sampai kapan umur Lapisan “D” Lapangan “T” dapat berproduksi ?
Berapakah besar cadangan minyak sisa dari Lapisan “D” Lapangan “T” ?
1.4. Metodologi
Metode yang digunakan untuk menghitung cadangan minyak sisa dari
Lapisan “D” Lapangan “T” adalah metode analisa Decline Curve. Langkah-
langkah metode ini adalah sebagai berikut : 1. Pengumpulan data harga OOIP,
data reservoir, biaya operasional, harga minyak, pajak untuk pemerintah dan data
produksi minyak, 2. Menentukan RF dan EUR volumetrik, 3. Menghitung alokasi
produksi tiap sumur yang memproduksikan minyak secara commingle dengan
3
FLOW CHART
Data Produksi: q, t, Np
b= 0, b ≠ 0, b ≠ 1; 0<b<1, b = 1,
Exponential Decline Hyperbolic Decline Harmonic Decline
Daerah Penelitian
Gambar 2.1.
Peta Lokasi Lapangan “T” 7)
6
7
dan ganggang, bersisipan napal kelabu muda padat dan berlapis baik. Formasi
Berai berumur Oligosen Akhir-Miosen Tengah dengan lingkungan
pengendapan neritik.
4. Formasi Warukin
Secara umum Formasi Warukin disusun oleh batupasir kuarsa, batulempung,
batulanau, dan konglomerat di bagian bawah, serta sisipan batubara dan
batugamping. Formasi ini menunjukkan kisaran umur Miosen Awal-Tengah,
diduga merupakan endapan transisi darat (fluviatil)-laut dangkal (neritik) dan
memiliki ketebalan 300-500 meter.
Formasi Warukin merupakan reservoir utama penghasil hidrokarbon pada
Lapangan “T” dengan lapisan utama yaitu Lapisan C yang terbagi kedalam 4
unit lapisan yaitu Lapisan Ca (38,5 ft), Cb (18,9 ft), C1 unit (3,8 ft), dan C2
(38,5 ft). Lapisan Ca dan Cb berada pada bagian atas (upper), Lapisan C2
berada pada bagian bawah (lower), sedangkan Lapisan C1 merupakan lapisan
sand-shale member yang memisahkan antara bagian upper dan lower.
Evaluasi secara geologi menunjukkan adanya lapisan-lapisan lain yang
bertindak sebagai reservoir yaitu Lapisan D, Lapisan E, Lapisan F, Lapisan J,
dan Lapisan K. Zona reservoir D-sand terdiri atas perselingan batupasir
dengan coal, shale, dan sedikit lapisan tipis limestone. Kehadiran limestone
ini merupakan indikasi bahwa lingkungan pengendapannya lebih mendekati
arah marine. Pembagian lapisan Formasi Warukin dapat dilihat pada
Gambar 2.3.
5. Formasi Dahor
Formasi Dahor terdiri atas batupasir kuarsa dan konglomerat yang
mengandung kepingan kuarsit dan basal, berselingan dengan batupasir
berbutir sedang-sangat kasar, berstruktur silang-siur, sisipan batulempung
dengan karbonat hingga gambut dan batulempung. Ketebalan formasi ini
mencapai 300 m, berumur Pliosen-Plistosen dan berlingkungan endapan
transisi darat (fluviatil).
9
Gambar 2.2.
Stratigrafi Cekungan Barito 8)
10
Gambar 2.3.
Pembagian Lapisan pada Formasi Warukin Berdasarkan Log Listrik 7)
11
Gambar 2.4.
Peta Depth Structure Hasil Interpretasi Seismik Lapangan “T” 7)
Tabel II-2.
Sifat Fisik Minyak pada Lapisan “D” 8)
sumur aktif
qo, BOPM
6
10 5
4
3
1 2
1
0 0
waktu, bulan
Gambar 2.5.
Grafik Sejarah Produksi Minyak Lapisan “D” Lapangan ”T” 11)
100000
1000
GOR,SCF/STB & WC, %
10000
100
1000
qo, BOPM
10 100
10
1
1
0,1
0,1
0,01 0,01
waktu, bulan
Gambar 2.6.
11)
Grafik Performance Production Lapisan “D” Lapangan ”T”
15
1000
tekanan, Psi
100
10
1
Jun-91 Dec-91 Jul-92 Jan-93 Aug-93 Mar-94 Sep-94 Apr-95 Oct-95
waktu, bulan
Gambar 2.7.
11)
Grafik Sejarah Tekanan Lapisan “D” Lapangan ”T”
Bulan Januari 1986 lapisan Cb diisolasi dengan packer pada kedalaman 1341
m karena hasil produksi lapisan Cb terus menurun sehingga tidak efektif jika
harus diproduksi. Sumur TA-09 hanya memproduksikan lapisan Ca dengan satu
tubing.
Bulan September 1987 sumur TA-09 yang merupakan sumur sembur alam
berubah menjadi sumur articial lift yaitu gas lift. Namun karena hasil produksi
lapisan Ca terus menurun maka dilakukan perubahan metode produksi dari gas lift
menjadi pompa pada bulan Oktober 1987.
Bulan Maret 1996 sumur TA-09 ditutup sementara karena tidak ada minyak
yang mengalir. Kemudian pada bulan Februari 1999 dilakukan squeezed
cementing untuk menutup lapisan Ca. Dilanjutkan pengeboran sampai kedalaman
1365 m dan menambah perforasi lapisan Cb pada kedalaman 1348-1350 m.
Karena tidak ada produksi saat dilakukan tes produksi maka sumur ditutup
sementara. Bulan Maret 1999 dilakukan perforasi tambahan pada lapisan Cb
dengan kedalaman 1350-1353 m sehingga sumur TA-09 memproduksi lapisan Cb
dengan tiga interval kedalaman yaitu 1348-1350 m, 1350-1353 m, dan 1357-1360
m. Bulan Mei 1999 sumur ditutup sementara karena harga water cut 100%.
Bulan Juli 2001 cement retainer di kedalaman 1365 m dan 1395 m
dikeluarkan dan dilakukan pengeboran sampai kedalaman 1420 m. Packer di
kedalaman 1420 m didorong sampai kedalaman 1436 m untuk menambah
perforasi di Lapisan “D” pada kedalaman 1425-1430 m dan menambah perforasi
lapisan C2 pada kedalaman 1375-1405 m. Sumur berproduksi pada Lapisan Cb
(1348-1350, 1350-1353, 1357-1360) m , Lapisan C1 (1368-1370) m, Lapisan C2
(1375-1405) m, dan Lapisan “D” (1425-1430) m. Sumur diproduksi dengan
sistem commingle, dimana keempat lapisan diproduksi secara bersamaan melalui
satu tubing dengan pengangkatan buatan pompa.
Bulan Oktober 2001 sumur ditutup sementara karena harga water cut
mencapai 98% dan minyak yang dihasilkan hanya 1,6 bopd namun sumur kembali
berproduksi pada bulan Januari 2009.
Profil sumur TA-09 dapat dilihat pada Gambar 2.8. dan riwayat sumur
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran A.
17
Gambar 2.8.
Profil sumur TA-09 Lapangan “T” 11)
Bulan Mei 1991 lapisan C1 ditutup dengan squeezed cementing dan dilakukan
perforasi pada lapisan C2 dengan tiga interval kedalaman yaitu 1351-1355,5 m,
1360-1366 m, 1370-1377 m. Dilakukan tes produksi dan hasilnya tidak ada
produksi.
Bulan Juni 1991 dilakukan stimulasi pada lapisan C2 dan menghasilkan
minyak 1,12 bbl/d, air 13 bbl/d, dan water cut 91,3%. Bulan Juli 1991 lapisan C2
diisolasi dengan packer pada kedalaman 1340 m, kemudian dilakukan perforasi
pada lapisan C1 dengan kedalaman 1301-1307 m, 1315-1318 m, dan 1324-1335,5
m. Hasil tes produksi menunjukkan bahwa lapisan C1 menghasilkan minyak
sebesar 4 m³/d.
Bulan September 1991 sumur ditutup sementara karena tidak ada produksi
yang dihasilkan. Kemudian pada bulan Mei 1996 dilakukan perbaikan tubing
2⅞”. Bulan Juli 1996 dilakukan perforasi pada lapisan F dengan kedalaman 1720-
1730 m dan dilakukan evaluasi terhadap lapisan F.
Bulan Agustus 1996 dilakukan rigged up dan pemasangan packer pada
kedalaman 1695 m. Sumur berubah metode produksi menjadi pengangkatan
buatan menggunakan pompa dan berproduksi dengan sistem commingle pada
lapisan C1 (1301-1307, 1315-1318, 1324-1335,5) m dan lapisan F (1720-1730) m.
Bulan Mei 1997 lapisan F dilakukan swabbed test selama 7 hari dan menghasilkan
air 1490 bbl dan minyak 10 bbl.
Bulan Oktober 1997 dilakukan penggantian pompa dan sumur berproduksi
kembali. Bulan Januari 1998 sumur ditutup sementara, namun tidak ada riwayat
yang jelas mengenai penyebab penutupan sumur. Bulan Mei 2006 plunger
tersangkut saat dilakukan penggantian pompa dan tidak berhasil dikeluarkan
sehingga sumur ditutup sementara.
Bulan Juni 2006 dilakukan perforasi pada Lapisan “D” dengan kedalaman
1423-1425 m. Sumur beroperasi dengan produksi berasal dari lapisan C1 (1301-
1307, 1315-1318, 1324-1335,5) m, lapisan F (1720-1730) m, dan Lapisan “D”
(1423-1425) m secara commingle.
Bulan Agustus 2006 dilakukan penggantian pompa dan plunger tersangkut.
Plunger berusaha dikeluarkan namun tidak berhasil sehingga sumur ditutup
19
Gambar 2.9.
Profil sumur TA-18 Lapangan “T” 11
20
kecil pada bulan Maret 2009 sebesar 0,003 minyak dan air 0,15 bbl sehingga
sumur ditutup sementara. Profil sumur TA-22 dapat dilihat pada Gambar 2.10.
dan riwayat sumur selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran A.
Gambar 2.10.
Profil Sumur TA-22 Lapangan “T” 11)
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
22
23
Gambar 3.1.
Akumulasi Minyak dan Gas Bumi pada Perangkap Antiklin 7)
Keterangan:
OOIP = Jumlah minyak mula-mula ditempat, STB.
7758 = Konversi satuan, dari Acre-feet ke Bbl.
Vb = Volume bulk batuan, Acre-feet.
avg = Porositas rata-rata, fraksi.
Swiavg = Saturasi air mula-mula rata-rata, fraksi.
Boi = Faktor Volume Formasi minyak mula-mula, Bbl/STB.
24
Gambar 3.2.
Water Drive Reservoir 5)
Apabila dilihat dari terbentuknya batuan reservoir water drive, air merupakan
fluida pertama yang menempati pori-pori reservoir. Tetapi dengan adanya migrasi
minyak maka air yang berada dalam pori batuan tersingkir dan digantikan oleh
minyak.
Reservoir dengan tenaga pendorong water drive memiliki karakteristik
sebagai berikut :
Penurunan tekanan sangat pelan atau relatif stabil. Penurunan tekanan
yang kecil pada reservoir disebabkan volume produksi yang ditinggalkan
digantikan oleh sejumlah air yang masuk ke zona minyak.
Perubahan gas oil ratio selama produksi kecil, sehingga dapat dikatakan
bahwa gas oil ratio reservoir mendekati konstan.
Harga water cut naik tajam karena mobilitas air yang besar.
25
Hubungan antara tekanan, produksi minyak, gas oil ratio, dan water cut dengan
waktu apabila diplot akan membentuk grafik seperti pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3.
Grafik Hubungan Tekanan, Laju Alir Minyak, GOR. Water Cut
versus waktu pada Water Drive Reservoir 5)
Pada awal tahun terlihat adanya peningkatan produksi minyak yang terjadi secara
bertahap. Bersamaan dengan hal tersebut, tekanan reservoir akan mengalami
penurunan secara perlahan (adanya fluida menempati ruang pori dari minyak yang
telah diproduksikan) sampai batas tekanan gelembung (P<Pb). Kemudian selang
beberapa waktu air berekspansi secara cepat dan GOR yang diproduksikan
kepermukaan terdapat sisa yang rendah.
Recovery factor untuk reservoir dengan tenaga pendorong water drive dapat
dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut :
0,0770 0,2159
Φ (1 Sw) k μ wi
0,0422
0,193 Pi
RF 54,898 Sw ….…(3-2)
Boi μ oi Pa
Keterangan :
RF = Recovery Factor, fraksi.
Φ = Porositas, fraksi.
Sw = Saturasi air, fraksi.
Boi = Faktor volume minyak mula-mula, bbl/STB.
k = Permeabilitas, mD.
µwi = Viskositas air formasi mula-mula, cp.
26
.
Gambar 3.4.
Solution Gas Drive Reservoir 5)
27
Pada awal produksi, gas yang dibebaskan dari minyak masih terperangkap
pada sela-sela pori batuan, maka gas oil ratio produksi akan lebih kecil jika
dibandingkan dengan gas oil ratio reservoir. Gas oil ratio produksi akan
bertambah besar bila gas pada saluran pori-pori tersebut mulai bisa mengalir dan
hal ini akan terus-menerus berlanjut hingga tekanan menjadi rendah. Bila tekanan
telah cukup rendah, maka gas oil ratio akan menjadi berkurang sebab volume gas
di dalam reservoir tinggal sedikit. Dalam hal ini gas oil ratio dan produksi gas
pada reservoir memiliki harga yang hampir sama
Reservoir dengan tenaga pendorong solution gas drive memiliki karakteristik
sebagai berikut :
Penurunan tekanan reservoir yang tajam.
Sedikit atau bahkan tidak ada air yang diproduksi bersama minyak selama
umur produksi.
Produksi minyak turun dengan cepat.
Gas oil ratio mula-mula rendah kemudian naik dengan cepat akibat
terbebaskannya sejumlah gas dari minyak sampai maksimum, kemudian
turun dengan tajam.
Hubungan antara tekanan, produksi minyak, GOR, dengan waktu apabila diplot
akan membentuk sebuah grafik seperti pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5.
Grafik Hubungan antara Laju Alir Minyak, Tekanan, GOR versus Waktu
pada Solution Gas Drive Reservoir 5)
28
Recovery factor untuk reservoir dengan tenaga pendorong solution gas drive
dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut :
0,0979
Φ(1 Sw) k
0.,611 0,1744
Pb
RF 41,815 Sw 0,3722 …....…....(3-3)
Bob μ ob Pa
Keterangan :
RF = Recovery Factor, fraksi.
Φ = Porositas, fraksi.
Sw = Saturasi air, fraksi.
Bob = Faktor volume formasi minyak di bawah tekanan gelembung,
bbl/STB.
k = Permeabilitas, mD.
µob = Viskositas minyak di bawah tekanan gelembung, cp.
Pb = Tekanan gelembung, psi.
Pa = Tekanan abandon, psi.
keuntungan yang diperoleh. Kerugian secara ekonomi akan terjadi jika tetap
melanjutkan produksi dibawah economic limit. Dasar estimasi cadangan dengan
Decline Curve terletak pada besarnya economic limit karena menentukan umur
produksi dan jumlah cadangan minyak yang akan diproduksikan.
Secara matematis menurut Thompson. R. S.(1985) , qlimit dapat dirumuskan :
(OPC ) (WI )
qlimit (STB/hari) = ..................................(3-5)
(30,4) (1 PTR) ( SP) ( NRI )
Keterangan:
qlimit = Economic limit rate, STB/hari.
OPC = Monthly Operating Cost, (Rp/bulan).
WI = Working Interest, fraksi.
PTR = Production Tax Rate, fraksi.
SP = Sales Price, Rp/Bbl.
NRI = Net Revenue Interest, fraksi.
= WI (1-RI)
30,4 = Konversi satuan waktu dari bulan ke hari.
Production Tax Rate (PTR) adalah pajak yang diberikan kepada pemerintah.
Pajak adalah salah satu sumber pendapatan pemerintah. Pemerintah mengambil
bagiannya dari hasil produksi minyak dan gas bumi melalui pajak yang dikenakan
terhadap semua pemasukan kontraktor yang didapat dari usahanya tersebut.
Sistem perpajakan yang dibuat oleh pemerintah dimaksudkan untuk
memaksimalkan pendapatan pemerintah.
Harga minyak mentah (sales price) Indonesia tergantung dari harga pasar
minyak mentah dunia. Harga tersebut merupakan harga penjualan dengan sistem
FOB (free on board), yang berarti harga minyak sesuai dengan harga minyak yang
masuk ke Tanker. Harga ini akan naik apabila menggunakan sistem penjualan CIF
(cost in freight) yang berarti minyak sampai di negara pembeli dan harganya
menyesuaikan dengan regulasi yang berlaku atau kesepakatan antara kedua belah
pihak. Harga minyak mentah dipengaruhi oleh oAPI, semakin besar harga oAPI
suatu minyak maka minyak tersebut semakin ringan dan harganya semakin mahal.
Net Revenue Interest (NRI) didefinisikan sebagai perkalian antara working
interest dengan (1-royalty interest). Royalty Interest diberikan kepada pemerintah
berdasarkan peraturan perundangan sebagai pemilik lahan atau area yang
digunakan.
Gambar 3.6.
Commingle Completion dengan Single Tubing Dual Packer 4)
Perhitungan produksi dengan Decline Curve dari suatu sumur berlapis dapat
dilakukan dengan alokasi produksi dari masing-masing lapisan yang ada pada
reservoir. Salah satu Metode pengalokasian produksi adalah dengan Metode
kapasitas aliran (kh).
Metode kapasitas aliran (kh) didasarkan atas besarnya kapasitas aliran,
dimana besarnya kontribusi masing-masing lapisan ditentukan berdasarkan
besarnya permeabilitas dan ketebalan masing-masing lapisan. Perhitungan
besarnya kontribusi aliran dari masing-masing lapisan berdasarkan asumsi :
Alirannya radial dengan jari-jari pengurasan (re) yang sama.
Draw down pressure (Pr – Pwf) pada tiap lapisan adalah sama.
Faktor volume formasi dari minyak (Bo) dan viskositas minyak (μo)
adalah sama.
Skin faktor (S) diabaikan.
Atas dasar asumsi-asumsi diatas maka persamaan Darcy untuk sistem aliran
radial dapat digunakan sebagai dasar perhitungan alokasi aliran dengan Metode
kapasitas aliran (kh) sebagai berikut:
k h Pr Pwf
qo 7,08 10 3 ..................................................... ....(3-6)
o Bo Ln re rw
32
Keterangan:
qo = Laju alir minyak, BOPD
k = Permeabilitas batuan, mD
h = Ketebalan lapisan, feet
Pr = Tekanan reservoir, psi
Pwf = Tekanan alir dasar sumur, psi
o = Viskositas minyak, cp
Bo = Faktor volume formasi minyak, bbl/Stb
re = Jari-jari pengurasan sumur, feet
rw = Jari-jari lubang sumur, feet
Jadi, untuk menghitung kontribusi aliran untuk lapisan 1 dapat dilakukan dengan
persamaan berikut:
33
k1 h1
q1 qtotal n
.............................................................................. ..(3-11)
k h
i 1
i i
Grafik yang umum digunakan adalah tipe pertama (q vs t) dan kedua (q vs Np)
dimana keduanya memberikan pendekatan grafis yang dinamakan Decline Curve ,
seperti terlihat pada Gambar 3.7.
Gambar 3.7.
Grafik q vs t pada Analisa Decline Curve 6)
harga (0<b<1) maka disebut hyperbolic decline, dan jika harga b=1 disebut
dengan harmonic decline.
Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam penggunaan Metode Decline
Curve yaitu rate of decline (D) yang didefinisikan sebagai perubahan dalam laju
relatif dari produksi per-unit waktu, tanda (-) menunjukkan arah slope yang
dihadirkan plot antara laju produksi dan waktu dari kurva logaritma. Menentukan
harga rate of decline menggunakan persamaan dibawah ini :
( )
......................................................................................... ..(3-12)
Definisi dari loss ratio ( a ) adalah fungsi inverse dari rate of decline (D).
Penentuan harga loss ratio menggunakan persamaan dibawah ini :
1 . ............................................................................ ..(3-13)
a
dq dt
q
q .................................................................................. ..(3-14)
a
dq
dt
Definisi dari eksponen decline (b) adalah fungsi turunan pertama dari loss
ratio. Penentuan harga eksponen decline menggunakan persamaan dibawah ini :
da
b
dt
( )
( ⁄ )
da
b ............................................................................................ ..(3-15)
dt
Keterangan :
b = Eksponen decline.
q = Laju produksi, BOPD.
t = Waktu, hari.
36
Keterangan : m = Di.t
1
n =
b
Harga m dan n diatas disubstitusikan kepersamaan (3-17), sehingga menjadi :
1
b
D .t
Lim 1 i e Di .t ....................................................................... ..(3-17)
1
1
b
b
qi .e Di = qi (1 – De)
Initial Nominal decline rate merupakan fungsi dari effective decline rate,
sehingga:
Di = - ln (1 – De) .............................................................................. ..(3-21)
Effective decline rate sebagai fungsi dari initial nominal decline rate:
De = 1 – e-Di .................................................................................... ..(3-22)
Persamaan (3-18) akan membentuk suatu kurva linier apabila laju produksi
diplot terhadap waktu pada kertas semi log dengan kemiringan konstan sebesar Di,
seperti terlihat pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8.
Hubungan Laju Produksi Terhadap Waktu pada Exponential Decline 6)
38
Np qi e Di t dt
Mengintegralkan,
t
q
Np i e Dit
Di 0
Np
qi
Di
e Dit e 0
Sehingga menghasilkan :
qi qi e Dit
Np
Di
Dimana q qi e Dt
qi q
Np ....................................................................................... ..(3-24)
Di
Besarnya cadangan pada waktu limit (tl) dapat dicari dengan
mengekstrapolasi garis lurus sampai batas economic limit rate (qlimit) atau dihitung
menggunakan persamaan :
qi qlimit
Npt→limit .......................................................................... ..(3-25)
Di
Besarnya harga nominal decline rate dapat dihitung dari slope kemiringan
grafik, yaitu :
qi q
Di tan ........................................................................... ..(3-26)
Npt limit
Lamanya waktu produksi sampai qlimit dapat dihitung dengan Persamaan (3-
18) yaitu :
39
qlimit qi . e Di .tl
ln( qi / qlimit )
t limit .............................................................................. ..(3-27)
Di
Nilai Di disubstitusi dari persamaan (3-27) sehingga diperoleh persamaan :
N ptlimit qi
t limit ln .................................................................... ..(3-28)
qi qlimit ql
Persamaan (3-25) akan memberikan grafik garis lurus bila laju produksi (q)
diplot terhadap produksi kumulatif (Np) pada kertas skala kartesian seperti terlihat
pada Gambar 3.9.
Gambar 3.9.
Hubungan Laju Produksi terhadap Produksi Kumulatif
pada Exponential Decline 6)
dq dq
K= b
b 1
q q dt q dt
Keterangan : K = konstanta
Untuk kondisi awal :
Di dq
K b
= b 1 ........................................................................... ..(3-29)
qi q dt
Lalu mengintegralkan persamaan (3-29) :
t t q
Di dq
0 qib .dt q q b1
i
tq
Di t
b
qi
qi
q (b 1) dq
t q
Di t 1
q (b 1)1dq
b
qi qi
(b 1) 1
Di t 1 b
q qtqi b.Di .t b
qt qi
b
qib b b
qi
b.Di .t 1 1
b
b b
qi qt qi
Kedua ruas dikali qib
b
qi
b Di t b
-1
qt
b
q
1+ b Di t = i
qt
q
a x = n ; a = n1/x (1 + b Di t)1/b = i
qt
Sehingga diperoleh persamaan umum Metode Decline Curve adalah :
1
Keterangan :
q = Laju produksi pada waktu t, BOPD.
qi = Laju produksi minyak pada saat terjadi decline (initial), BOPD.
41
q qi (1 b.Di .t ) b
b
qi
1 b.Di .t
q
b
qi
1 b.Di .t
q
b
qi
1
Di
q
................................................................................ ..(3-31)
b.t
Plot laju produksi terhadap waktu pada kertas kartesian akan membentuk
suatu kurva hiperbola seperti terlihat pada Gambar 3.10.
Gambar 3.10.
Hubungan Laju Produksi terhadap Waktu
pada Tipe Hyperbolic Decline 6)
qi q
De ………………..…..………………….....……...…..….....(3-32)
qi
Hubungan antara Di dan De ditunjukkan pada persamaan dibawah ini sebagai
contoh diambil waktu pada periode t (misal 1 tahun) dan besar q adalah sama
sehingga persamaan (3-30) dan (3-32) dapat disederhanakan menjadi :
q = q
1
qi .(1 b.Di .t ) b
= qi – qi.De ........................................................ ..(3-33)
Dimana t = 1, maka :
1
qi .(1 b.Di ) b
= qi(1 – De)
Persamaan di atas dipangkatkan dengan (-b) pada ruas kiri dan kanan, sehingga
persamaan tersebut menjadi :
1 x b
(1 b.Di ) b
= (1 – De)-b
(1 b.Di ) = (1 – De)-b
Initial nominal decline rate merupakan fungsi dari effective decline rate,
sehingga:
Di =
1
b
1 De b 1 ....................................................................... ..(3-34)
Effective decline rate sebagai fungsi dari initial nominal decline rate :
De = 1 1 b.Di
1
b ...................................................................... ..(3-35)
Integralkan (b 1 ), menjadi :
43
1
1 qi 1
Np (1 b.Di t ) b
t
1 b.Di 0
1
b
Lalu disederhanakan menjadi :
1b
b qi t
Np (1 b.Di t ) b
b 1 (b.Di ) 0
qi 1b
Np 1 b.D t b 1
(b 1) Di
i
qib 1 1b
Np qi (1 b.Di t ) b qi1b
(b 1) Di
1
dimana harga q qi (1 b.Di .t ) b
Np
qib
(b 1) Di
q1b qi1b ............................................................. .(3-37)
Np
qi b
(1 b) Di
qi1b q1b ............................................................... ..(3-38)
Lamanya waktu produksi sampai batas economic limit rate (tl) dapat diperoleh
dari persamaan (3-30) yaitu :
1
q qi (1 b.Di .t ) b
b
qi
1
qlimit
t limit ............................................................................. ..(3-39)
b.Di
44
q qi (1 b.Di .t ) b
dimana harga b = 1, maka :
qi
q , ..................................................................................... ..(3-41)
1 Di..t
Persamaan (3-41) juga dapat digunakan untuk menentukan initial decline
rate (Di) untuk jenis harmonic Decline Curve , sebagai berikut :
q qi 1 Di .t
1
Gambar 3.11.
Hubungan Laju Produksi terhadap Waktu Pada Harmonic Decline 6)
46
Np qi 1 Di t dt
0
x
1
dx ln x C
qi
Np ln (1 Di t ) ,............................................................................(3-46)
Di
q
dimana : (1 Di t ) i
q
sehingga persamaan harmonic decline untuk kumulatif produksi adalah :
qi qi
Np ln ............................................................................... ..(3-47)
Di q
Plot antara laju produksi terhadap kumulatif produksi dari persamaan (3-47)
pada kertas semilog akan membentuk suatu kurva garis lurus seperti pada
Gambar 3.12.
Gambar 3.12.
Hubungan Laju Produksi terhadap Produksi Kumulatif
pada Harmonic Decline 6)
47
Lamanya waktu produksi sampai batas economic limit rate (tlimit) dapat
dihitung dari persamaan (3-41) yaitu :
q limit qi 1 Dit limit
1
qi
q limit
1 Dit limit
t limit
q / q 1 .............................................................................. ..(3-48)
i limit
Di
Nilai Di dari persamaan (3-47) disubstitusikan ke persamaan (3-48), maka
akan diperoleh :
t limit
q / q 1
i limit
qi q
ln i
N pt q
limit limit
t limit
N ptlimit qi / q limit 1 .................................................................... ..(3-49)
qi ln qi / q limit
Gambar 3.13. merupakan grafik plot qo vs t dan qo vs Np pada berbagai
tipe skala yaitu skala Coordinate, skala Semilog dan skala Log-log dari ketiga tipe
Decline Curve. Tabel III-1. meringkas pengembangan hubungan untuk tiga tipe
dari kurva decline yang telah didiskusikan.
Gambar 3.13.
Tipe Grafik Antara qo vs t dan qo vs Np
Pada Ketiga Jenis Decline Curve 6)
48
Tabel III-1.
Persamaan Decline Curve 8)
Tipe Decline
Exponential Hyperbolic Harmonic
Rate time Di .t 1
Rate b
(qi q ) qi 1b qi qi
cumulative Np Np (qi q1b ) Np ln
Relationship Di (1 b) Di Di q
qi q
Dimensionless q 1 Di t i 1
Di t ln i
Dt
Time, tD q
q i q
b
1
q q
b 1 q
1 i 1 i ln i
Dimensionless Np q Np q b Np q
Production,qD qi t q qi t qi
b
1 b qi t qi
ln i 1 1
q q q
rate dan disajikan dalam bentuk tabulasi untuk keperluan ekstrapolasi dan
identifikasi jenis Decline Curve.
Langkah-langkah perhitungan eksponen decline (b) dengan Metode Loss
Ratio adalah sebagai berikut:
1. Membuat tabulasi yang meliputi: waktu (t), q (laju alir), dt, dq, a (loss
ratio), da, dan b.
2. Untuk kolom dt (waktu), persamaannya : dt = t0 - t1
3. Untuk kolom dq (bbl/waktu), persamaannya : dqn = q0 – q1
q
4. Untuk kolom a (loss ratio), persamaannya : an = -
dq
dt
5. Untuk kolom da, persamaannya : dan = a2 - a1
da
6. Untuk kolom b, persamaannya : bn =
dt
7. Mengulangi prosedur perhitungan pada langkah 3 sampai langkah 6 untuk
menghitung data-data selanjutnya.
8. Kemudian untuk penentuan jenis kurva decline berdasarkan nilai b yaitu :
b =
b
Jumlah data
q
ln i
qt
Pada b = 0, hitung Di : Di =
tt
(q i /q t ) b 1
Pada b = 0.1 – 0.9, hitung Di : D i
b tt
qi
1
qt
Pada b = 1, hitung Di : Di =
tt
4. Menghitung qforecast yaitu :
Pada b = 0, hitung qforecast : qn = qi e-Di.t
Pada b = 0.1 – 0.9, hitung qforecast : qn = qi (1+b Di.t)-1/b
Pada b = 1, hitung qforecast : qn = qi (1 + Di.t)-1
dimana untuk harga qi = harga qactual, harga Di didapat dari langkah 3 dan
harga dari t = dt.
5. Menghitung X2 (selisih antara qactual dengan qforecast) dengan menggunakan
rumus Chi-Square Test, seperti persamaan dibawah ini:
( fi Fi ) 2
X2n ...............................................................................(3-50)
Fi
( fi Fi ) 2
b = 0.1 – 0.9 → X2n
Fi
( fi Fi ) 2
b=1 → X2n
Fi
3.5.5. Prediksi Laju Produksi Minyak (qo) dan Kumulatif Produksi Forecast
(Npt→limit)
Setelah harga b, Di, dan tipe decline-nya diketahui maka prediksi laju
produksi minyak (qo) dan kumulatif produksi forecast (Npt→limit) dapat dilakukan.
Selanjutnya akan dijelaskan pada sub-bab berikut ini.
1
Keterangan :
q = Prediksi Laju produksi, Bbl/bulan.
qi = Laju produksi awal pada saat dilakukan analisa decline, Bbl/bulan.
b = Eksponen Decline.
Di = Decline Rate, fraksi/waktu.
t = Umur produksi reservoir, bulan.
52
Di b
qi
1
ql
Jika Harmonic Decline (b = 1) : t
Di
Keterangan :
t = Umur produksi reservoir, bulan.
qi = Laju produksi awal pada saat dilakukan analisa decline, bbl/bulan.
ql = Economic Limit Rate, bbl/bulan.
b = Eksponen decline.
Di = Decline Rate, fraksi/waktu.
Pi
RF 54,898 Sw 0,193
Boi μ oi Pa
54
55
Kumulatif produksi minyak (Np) Lapisan “D” Lapangan “T” yang sudah
diproduksikan hingga Juli 2009 sebesar 7375,75 STB. Maka, Recovery Factor
(RF) dan cadangan minyak sisa (volumetrik) hingga Juli 2009 :
p i
RFJuli 09 = x 100 %
= x 100 %
= 0,25 %
Cadangan minyak sisa (volumetrik) = EUR (volumetrik) – Np i’
= 910.304,53 – 7.375,75
= 902.928,78 STB
Tabel IV-1.
9)
Cadangan Minyak Lapisan “D” Lapangan “T”
Data Reservoir RF EUR Primary Rec.
Zona φ Sw Boi OOIP, STB (Volumetrik), (Volumetrik),
Np, STB RF,% Cad. Sisa, STB
(%) (%) (v/v) % STB
Sumur TA-09
Menggunakan data laju produksi bulan Agustus 2001 :
qo TA-09 (Cb+C1+C2+D) = qtotal = 119,17 BOPM
kCb = 28,55 mD ; kC1 = 40,58 mD ; kC2 = 34,56 mD ; kD = 72,99 mD
hCb = 56,10 ft ; hC1 = 13,78 ft ; hC2 = 103,02 ft ; hD = 74,15 ft
Laju produksi Lapisan “D” dari sumur TA-09 yaitu:
( 72,99 x 22 )
qo D = 119,17
(( 72,99 x 22 ) ( 28,55 x 56,10 ) ( 40,58 x13,78 ) ( 34,56 x103,02 ))
qo D = 119,17 x 0,49
= 57,93 BOPM
Sumur TA-18
Menggunakan data laju produksi bulan Juli 2006 :
qo TA-18 (C1+D) = qtotal = 862,14 BOPM
kC1= 18,66 mD ; kD= 38,54 mD
hC1 = 12,47 ft ; hD= 58,73 ft
Laju produksi Lapisan “D” dari sumur TA-18 yaitu :
( 38,54 x 58,73 )
qo D = 862,14
(( 38,54 x 58,73 ) (18,66 x 12,47 ))
58
qo D = 862,14 x 0,47
= 781,77 BOPM
Sumur TA-22
Menggunakan data laju produksi bulan Maret 1995 :
qo TA-18 (C2+D) = qtotal = 2.387 BOPM
kC2 = 153,51 mD ; kD= 45,19 mD
hC2 = 95,47 ft ; hD= 46,92 ft
Laju produksi Lapisan “D” dari sumur TA-22 yaitu:
( 45,19 x 46,92 )
qo D = 2.387
((45,19 x 46,92) (153,51 x 95,47))
qo D = 2.387 x 0,13
= 301,69 BOPM
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B.
Berdasarkan data hasil pengelompokan dan perhitungan alokasi produksi
tersebut kemudian dilakukan plotting laju produksi (qo) vs waktu (t) masing-
masing sumur untuk pemilihan analisa periode produksi dan penentuan tipe
Decline Curve.
100
qo, bopm
10
0,1
waktu, bulan
Gambar 4.1.
Grafik qo vs waktu Sumur TA-09 Lapisan “D” Lapangan ”T”
1000
100
qo, bopm
10
0,1
waktu, bulan
Gambar 4.2.
Grafik qo vs waktu Sumur TA-18 Lapisan “D” Lapangan ”T”
60
100
qo, bopm
10
0,1
waktu, bulan
Gambar 4.3.
Grafik qo vs waktu Sumur TA-22 Lapisan “D” Lapangan ”T”
September 2006 sampai dengan bulan Oktober 2007 seperti yang terlihat pada
Gambar 4.5.
100
qo, bopm
10
0,1
waktu, bulan
Gambar 4.4.
Grafik qo vs t untuk Pemilihan Trend Analisa Sumur TA-09 Lapisan ”D”
100
qo, bopm
10
0,1
waktu, bulan
Gambar 4.5.
Grafik qo vs t untuk Pemilihan Trend Analisa Sumur TA-22 Lapisan ”D”
62
Harga b =
b
jumlah data
38,83
Harga b = = -6,47
6
Harga b tidak memenuhi syarat ≤ b ≥ 1.
Tabel IV-3.
Penentuan Tipe Decline Curve dengan Metode Loss-Ratio
Sumur TA-22 Lapisan D
Waktu q dt dq
t D=-(dq/dt)/q a=-qo/(dq/dt) da b=-da/dt
(Bulan) (BOPM) (Bulan) (BOPM)
1 Sep-06 78,65
2 Oct-06 75,50 -1 3,15 0,04 24,00
3 Nov-06 71,57 -1 3,93 0,05 18,20 5,80 5,80
4 Dec-06 50,33 -1 21,23 0,42 2,37 15,83 15,83
5 Jan-07 76,29 -1 -25,95 -0,34 -2,94 5,31 5,31
6 Feb-07 80,22 -1 -3,93 -0,05 -20,40 17,46 17,46
7 Mar-07 47,19 -1 33,03 0,70 1,43 -21,83 -21,83
8 Apr-07 49,55 -1 -2,36 -0,05 -21,00 22,43 22,43
9 May-07 56,63 -1 -7,08 -0,13 -8,00 -13,00 -13,00
10 Jun-07 44,83 -1 11,80 0,26 3,80 -11,80 -11,80
11 Jul-07 56,63 -1 -11,80 -0,21 -4,80 8,60 8,60
12 Aug-07 48,76 -1 7,86 0,16 6,20 -11,00 -11,00
13 Sep-07 39,32 -1 9,44 0,24 4,17 2,03 2,03
14 Oct-07 41,68 -1 -2,36 -0,06 -17,67 21,83 21,83
Ʃ 1,06 41,67
Harga b =
b
jumlah data
41,67
Harga b = = 2,98
14
Harga b tidak memenuhi syarat ≤ b ≥ 1.
= 0,042 / bulan
b=1
Menghitung Di dengan Persamaan (3-42)
qi 1
Di = qt
t
188,49 1
152,79
=
5
= 0,047 / bulan
5. Menghitung q dengan perumpamaan :
b = 0 dan t = 1 dengan Persamaan (3-18) :
q = qi e-D.t
= 1 88,49 e-0,042 (1)
= 180,74 BOPM
b = 0,1 dan t = 1 dengan Persamaan (3-30) :
q = qi (1+b D t)-1/b
= 188,49 (1+ (0,1)(0,042)(1))-1/0,1
= 180,68 BOPM
66
180,74
b = 0,1
(197,83 180,68) 2
X2 = = 1,63
180,68
b=1
(197,83 180,08) 2
X2 = = 1,75
180,08
7. Menent kan harga ΣX2 yang pa ing keci . Harga ΣX2 yang paling kecil
menunjukkan kurva yang paling fit untuk mewakili titik-titik data yang sedang
dianalisa. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel IV-4.
8. Berdasarkan perhitungan Tabel IV-4. nilai X2 yang terkecil (nilai yang paling
fit) untuk trend Lapisan D, harga b=0 dengan Di=0,042/bulan dimana tipe
kurva declinenya adalah Exponential Decline. Trend analisa Lapisan “D”
dapat dilihat pada Gambar 4.6.
= 0,050 / bulan
b=1
Menghitung Di dengan Persamaan (3-42)
qi 1
Di = qt
t
78,65 1
41,68
=
13
= 0,068 / bulan
5. Menghitung q dengan perumpamaan :
b = 0 dan t = 1 dengan Persamaan (3-18) :
q = qi e-D.t
= 78,65 e-0,049 (1)
= 74,90 BOPM
68
Fi
Keterangan :
fi = Data observasi (aktual)
Fi = Data yang diharapkan (perkiraan)
Perhitungan pada t =1 yaitu:
b=0
74,90
b = 0,1
(75,50 74,79) 2
X2 = = 0,01
74,79
b=1
2 (75,50 73,63) 2
X = = 0,05
73,63
7. Menent kan harga ΣX2 yang pa ing keci . Harga ΣX2 yang paling kecil
menunjukkan kurva yang paling fit untuk mewakili titik-titik data yang sedang
dianalisa. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel IV-5.
8. Berdasarkan perhitungan Tabel IV-5. nilai X2 yang terkecil (nilai yang paling
fit) untuk trend Lapisan D, harga b=0 dengan Di=0,049/bulan dimana tipe
kurva Declinenya adalah Exponential Decline. Trend analisa Lapisan “D”
dapat dilihat pada Gambar 4.7.
55
Tabel IV-4.
Penentuan Nilai b dari Trend Sumur TA-09 dengan Metode Trial-Error dan X2 Chi-Square Test
b=0 b = 0,1 b = 0,2 b = 0,3 b = 0,4
Aktual
Waktu Bulan Di 0,042 Di 0,042 Di 0,043 Di 0,043 Di 0,044
2 2 2 2 2
qo, BOPM qo, BOPM X qo, BOPM X qo, BOPM X qo, BOPM X qo, BOPM X
0 Jan-09 188,49 188,49 0,00 188,49 0,00 188,49 0,00 188,49 0,00 188,49 0,00
1 Feb-09 197,83 180,74 1,62 180,68 1,63 180,61 1,64 180,55 1,66 180,48 1,67
2 Mar-09 51,60 173,31 85,47 173,21 85,38 173,12 85,30 173,03 85,22 172,94 85,13
3 Apr-09 289,15 166,18 90,99 166,09 91,17 166,00 91,35 165,92 91,53 165,83 91,70
4 May-09 161,45 159,34 0,03 159,29 0,03 159,23 0,03 159,18 0,03 159,12 0,03
5 Jun-09 152,79 152,79 0,00 152,79 0,00 152,79 0,00 152,79 0,00 152,79 0,00
Kumulatif 178,11 178,21 178,32 178,43 178,54
Tabel IV-5.
Penentuan Nilai b dari Trend Sumur TA-22 dengan Metode Trial-Error dan X2 Chi-Square Test
0 Sep-06 78,65 78,65 0 78,65 0,00 78,65 0,00 78,65 0,00 78,65 0,00
1 Oct-06 75,50 74,90 0,005 74,79 0,01 74,68 0,01 74,56 0,01 74,44 0,02
2 Nov-06 71,57 71,33 0,001 71,14 0,00 70,94 0,01 70,75 0,01 70,54 0,02
3 Dec-06 50,33 67,93 4,56 67,68 4,45 67,43 4,34 67,18 4,22 66,92 4,11
4 Jan-07 76,29 64,69 2,08 64,41 2,19 64,13 2,31 63,84 2,43 63,56 2,55
5 Feb-07 80,22 61,61 5,62 61,31 5,83 61,02 6,04 60,72 6,26 60,42 6,49
6 Mar-07 47,19 58,67 2,25 58,38 2,14 58,09 2,04 57,79 1,95 57,50 1,85
7 Apr-07 49,55 55,88 0,72 55,60 0,66 55,32 0,60 55,05 0,55 54,78 0,50
8 May-07 56,63 53,21 0,22 52,96 0,25 52,71 0,29 52,47 0,33 52,23 0,37
9 Jun-07 44,83 50,68 0,67 50,46 0,63 50,25 0,58 50,04 0,54 49,84 0,50
10 Jul-07 56,63 48,26 1,45 48,09 1,52 47,92 1,58 47,76 1,64 47,61 1,71
11 Aug-07 48,76 45,96 0,17 45,84 0,19 45,73 0,20 45,62 0,22 45,51 0,23
12 Sep-07 39,32 43,77 0,45 43,71 0,44 43,65 0,43 43,59 0,42 43,54 0,41
13 Oct-07 41,68 41,68 0 41,68 0,00 41,68 0,00 41,68 0,00 41,68 0,00
Kumulatif 18,19 18,30 18,43 18,58 18,75
57
0 Sep-06 78,65 78,65 0,00 78,65 0,00 78,65 0,00 78,65 0,00 78,65 0,00 78,65 0,00
1 Oct-06 75,50 74,31 0,02 74,19 0,02 74,05 0,03 73,91 0,03 73,77 0,04 73,63 0,05
2 Nov-06 71,57 70,33 0,02 70,12 0,03 69,90 0,04 69,67 0,05 69,44 0,07 69,21 0,08
3 Dec-06 50,33 66,66 4,00 66,39 3,88 66,12 3,77 65,85 3,65 65,57 3,54 65,29 3,42
4 Jan-07 76,29 63,27 2,68 62,97 2,82 62,68 2,95 62,38 3,10 62,09 3,25 61,79 3,40
5 Feb-07 80,22 60,13 6,72 59,83 6,95 59,53 7,19 59,24 7,43 58,94 7,68 58,65 7,94
6 Mar-07 47,19 57,22 1,76 56,93 1,67 56,64 1,58 56,36 1,49 56,08 1,41 55,81 1,33
7 Apr-07 49,55 54,51 0,45 54,25 0,41 53,99 0,36 53,73 0,33 53,48 0,29 53,23 0,25
8 May-07 56,63 51,99 0,41 51,76 0,46 51,53 0,50 51,31 0,55 51,09 0,60 50,88 0,65
9 Jun-07 44,83 49,65 0,47 49,45 0,43 49,27 0,40 49,08 0,37 48,90 0,34 48,73 0,31
10 Jul-07 56,63 47,45 1,77 47,31 1,84 47,16 1,90 47,02 1,96 46,89 2,02 46,75 2,08
11 Aug-07 48,76 45,40 0,25 45,30 0,26 45,21 0,28 45,11 0,30 45,02 0,31 44,93 0,33
12 Sep-07 39,32 43,48 0,40 43,43 0,39 43,38 0,38 43,34 0,37 43,29 0,36 43,25 0,36
13 Oct-07 41,68 41,68 0,00 41,68 0,00 41,68 0,00 41,68 0,00 41,68 0,00 41,68 0,00
Kumulatif 18,94 19,15 19,39 19,64 19,91 20,21
72
100
qo, bopm
10
0,1
waktu, bulan
Gambar 4.6.
Grafik qo vs t dari Trend Analisa Sumur TA-09 Lapisan “D”
100
qo, bopm
10
0,1
waktu, bulan
Gambar 4.7.
Grafik qo vs t dari Trend Analisa Sumur TA-22 Lapisan “D”
4.4.3. Prediksi Laju Produksi Minyak (qo) dan Kumulatif Produksi Forecast
(Npt→limit) Lapisan “D”
Prediksi laju produksi minyak (qo) dan kumulatif produksi forecast
(Npt→limit) untuk sumur TA-09 dan sumur TA-22 menggunakan tipe kurva
exponential decline. Sumur TA-09 menggunakan harga b=0 dan Di=0,042/bulan,
sedangkan untuk sumur TA-22 menggunakan harga b=0 dan Di=0,049/bulan
dengan tipe kurva exponential decline.
73
Tabel IV.6.
Prediksi Laju Produksi Minyak dan Kumulatif Produksi Forecast
Sumur TA-09 Lapisan D
Di = 0,042
waktu, b = 0 EUR
t
(bulan) qo forecast Np forecast (STB)
(BOPM) (STB)
0 Jul-09 249,68 0,00 1395,32
1 Aug-09 239,41 244,51 1634,73
2 Sep-09 229,57 478,96 1864,30
3 Oct-09 220,12 703,78 2084,42
4 Nov-09 211,07 919,34 2295,49
5 Dec-09 202,39 1126,04 2497,88
6 Jan-10 194,06 1324,24 2691,94
7 Feb-10 186,08 1514,28 2878,02
8 Mar-10 178,43 1696,51 3056,45
9 Apr-10 171,09 1871,24 3227,54
10 May-10 164,05 2038,79 3391,60
11 Jun-10 157,31 2199,44 3548,90
12 Jul-10 150,84 2353,49 3699,74
13 Aug-10 144,63 2501,20 3844,37
14 Sep-10 138,68 2642,84 3983,05
15 Oct-10 132,98 2778,65 4116,03
16 Nov-10 127,51 2908,88 4243,54
17 Dec-10 122,27 3033,75 4365,80
18 Jan-11 117,24 3153,48 4483,04
19 Feb-11 112,41 3268,29 4595,45
20 Mar-11 107,79 3378,37 4703,25
21 Apr-11 103,36 3483,93 4806,60
22 May-11 99,11 3585,15 4905,71
23 Jun-11 95,03 3682,20 5000,74
75
Di = 0,042
waktu, b = 0 EUR
t
(bulan) qo forecast Np forecast (STB)
(BOPM) (STB)
24 Jul-11 91,12 3775,27 5091,86
25 Aug-11 87,37 3864,50 5179,23
26 Sep-11 83,78 3950,06 5263,01
27 Oct-11 80,33 4032,11 5343,35
28 Nov-11 77,03 4110,78 5420,38
29 Dec-11 73,86 4186,21 5494,24
30 Jan-12 70,82 4258,55 5565,06
31 Feb-12 67,91 4327,90 5632,98
32 Mar-12 65,12 4394,41 5698,09
33 Apr-12 62,44 4458,18 5760,53
34 May-12 59,87 4519,32 5820,40
35 Jun-12 57,41 4577,96 5877,81
36 Jul-12 55,05 4634,18 5932,86
37 Aug-12 52,78 4688,08 5985,64
38 Sep-12 50,61 4739,77 6036,26
39 Oct-12 48,53 4789,34 6084,79
40 Nov-12 46,53 4836,86 6131,32
41 Dec-12 44,62 4882,43 6175,94
42 Jan-13 42,79 4926,13 6218,73
43 Feb-13 41,03 4968,03 6259,75
44 Mar-13 39,34 5008,21 6299,09
45 Apr-13 37,72 5046,73 6336,81
46 May-13 36,17 5083,67 6372,98
47 Jun-13 34,54 5122,56 6517,78
76
TABEL IV.7.
Prediksi Laju Produksi Minyak dan Kumulatif Produksi Forecast
Sumur TA-22 Lapisan D
Di = 0,049
waktu, b = 0
t EUR
(bulan) qo forecast Np forecast
(STB)
(BOPM) (STB)
0 Mar-08 47,19 0,00 4738,97
1 Apr-08 44,94 46,05 4783,91
2 May-08 42,80 89,91 4826,71
3 Jun-08 40,76 131,68 4867,47
4 Jul-08 38,82 171,46 4906,28
5 Aug-08 36,96 209,34 4943,25
6 Sep-08 34,54 259,09 4998,06
Recovery factor pada bulan Juli 2009 adalah 0,25 % dan setelah dilakukan
analisa decline, recovery factor mengalami peningkatan sebesar 0,18 % sehingga
recovery factor minyak pada Lapisan “D” adalah 0,43 %.
Setelah dilakukan analisa Decline Curve pada Lapisan “D” Lapangan ”T”,
cadangan minyak sisa (ERR) yang dapat diproduksikan sampai dengan qlimit =
34,54 BOPM adalah sebesar 5.381,65 STB dengan umur produksi 47 bulan dari
bulan Agustus 2009 hingga bulan Juni 2013.
78
qo aktual pemilihan trend q limit qo forecast trend decline Np aktual Np forecast t limit
1000 100000
10000
100 qlimit 34,54
1000
EUR 6.517,88
qo, BOPM
Np, STB
10 100
ERR 5.122,56
10
1 t limit Juni 2013
Npt 1.395,32
1
0,1 0,1
waktu, bulan
Gambar 4.8.
Grafik (qo vs t) dan (Np vs t) Sumur TA-09 Lapisan
41
qo aktual q limit pemilihan trend qo forecast trend decline Np aktual Np forecast t limit
6000
1000
Npt 4.739,04 EUR 4.998,13
5000
q limit 34,54
100 ERR 259,09
4000
qo, bopm
Np, STB
3000
10
2000
1
1000
t limit Sept'08
0,1 0
waktu, bulan
Gambar 4.9.
Grafik (qo vs t) dan (Np vs t) Sumur TA-22 Lapisan D
BAB V
PEMBAHASAN
81
82
produksi. Trend tersebut dipilih untuk menentukan nilai eksponen decline (b),
harga rate of decline (Di) dan tipe Decline Curve dengan menggunakan Metode
loss ratio dan Metode trial-error dan x2 chi square test.
Metode loss ratio dilakukan dengan cara membagi laju produksi (qo) pada
periode tertentu dengan kehilangan produksi selama periode tersebut. Hasil
ekstrapolasi data produksi menggunakan Metode loss ratio untuk sumur TA-09
menghasilkan harga b=-6,47 dan sumur TA-22 menghasilkan harga b=2,98 Nilai
b tersebut tidak akurat karena nilai b yang diperoleh tidak memenuhi syarat yaitu
0 ≤ b ≥ 1 sehingga tidak dapat ditentukan jenis Decline Curve yang tepat.
Metode ekstrapolasi selanjutnya adalah menggunakan Metode trial-error
and x2 chi-square test. Metode trial-error dilakukan dengan menentukan harga
laju produksi minyak (qo) untuk semua harga b (b=0 sampai b=1). Metode
selanjutnya yang harus dilakukan untuk menentukan data laju produksi yang
paling mendekati dengan laju produksi (qo) aktual yaitu metode x2 chi-square test.
Metode ini dilakukan dengan menghitung selisih kuadrat antara laju produksi
aktual (qo) dengan laju produksi minyak prediksi (qo forecast) yang kemudian
dibagi dengan qo forecast sehingga didapatkan harga x2 terkecil yang
menunjukkan penyimpangan terkecil dari harga qo aktual. Dari perhitungan untuk
sumur TA-09 diperoleh harga x2 terkecil = 178,11 yaitu pada harga b = 0 dan Di =
0,042/bulan, dengan tipe kurva exponential decline. Sumur TA-22 diperoleh harga
x2 terkecil =18,19 yaitu pada harga b=0 dan Di=0,049/bulan, dengan tipe kurva
exponential decline.
Berdasarkan harga economic limit rate (qlimit) yang dihitung mengunakan
Persamaan (3-5) diperoleh hasil sebesar 34,54 BOPM. Prediksi laju produksi
minyak dihitung menggunakan Persamaan (3-18) dan kumulatif produksi minyak
forecast (Npt→limit) dihitung menggunakan Persamaan (3-25) menunjukkan
Npt→limit sumur TA-09 diperoleh hasil sebesar 5.122,56 STB dan sumur TA-22
sebesar 259,09 STB. Perhitungan EUR (Estimate Ultimate Recovery) dihitung dari
jumlah kumulatif produksi aktual (Np) Lapisan “D” dengan total kumulatif
produksi forecast (Npt→limit). Np aktual Lapisan “D” sebesar 7.375,75 STB dan
83
harga Npt→limit total kedua sumur sebesar 5.381,65 STB maka diperoleh EUR
12.757,40 STB.
Ditinjau dari umur produksi kedua sumur pada Lapisan “D” yang dihitung
menggunakan Persamaan (3-40), sumur TA-22 memiliki umur produksi terlama,
sehingga diperoleh umur produksi Lapisan “D” yaitu 47 bulan atau 3 tahun 11
bulan dimulai dari Agustus 2009 sampai Juni 2013. Perhitungan Recovery Factor
(RF) Lapisan “D” menggunakan Persamaan (3-52) yaitu 0,43 %, sehingga
cadangan minyak sisa (ERR) Lapisan “D” sebesar 5.381,65 STB. Cadangan
minyak yang belum bisa diproduksi sebesar 897.547,13 STB atau 30,55 % dari
OOIP.
BAB VI
KESIMPULAN
84
DAFTAR PUSTAKA
Start ulang pump jack @13.35 jam, Mesin pump jack mengalami gangguan, gas
bertekanan rendah disalurkan ke mesin gas
waukesha
Mei-09 Pump jack dihentikan, sitp 5 psi; sicp 10 psi
tubing string diisi 5 bbl air formasi tekanan = 0, mengindikasikan adanya kebocoran di
tubing
Dilakukan pengecekan pump plunger, standart valve, tubing, pump Pump plunger dalam kondisi bagus
assy, meshrite Tubing, pump assy, dan meshrite dalam keadaan
Tubing 5-2⅞" dipasang ke dalam sumur sebagai kill string bersih ditutup sementara
Sumur
LAMPIRAN A
RIWAYAT SUMUR TA -22
Agust-89 F (1670 - 1674,5) m Menambah perforasi lapisan F pada dua interval kedalaman yaitu
F (1638 - 1642) m 1670 - 1674,5 m dan 1638 - 1642 m
F (1670 - 1674,5) m Dilakukan tes produksi F : 5 m³/d; water cut 1 %
F (1638 - 1642) m
Jan-90 Perforasi lapisan C2 pada dua interval kedalaman yaitu 1381 -
C2 (1381 - 1383) m 1383 m dan 1388 - 1391 m
C2 (1388 - 1391) m Tes produksi lapisan C2 menggunakan pompa tes produksi menggunakan pompa tidak berhasil
Jan-90 D (1433,5 - 1436,5) m Perforasi lapisan D
F (1643 - 1646) m Menambah perforasi di lapisan F
C2 (1381 - 1383)m Tes produksi Menghasilkan gas secara sembur alam : gross 3,6
C2 (1388 - 1391) m Mm³/d; tekanan 2,5 Ksc
D ( 1433,5 - 1436,5) m
F (1643 - 1646) m
Mar-97 F (1643 - 1646) m Swabbed lapisan F F : 10 bbl
Jun-97 F (1643 - 1646) m Swabbed lapisan F untuk evaluasi F : 20,9 bbl
Des-97 C2 (1381 - 1383)m Sumur menghasilkan produksi gas dengan jumlah kecil Gas : 1 Mscf/d
C2 (1388 - 1391) m
D ( 1433,5 - 1436,5) m
F (1643 - 1646) m
Sep-99 C2 (1365 - 1375) m Menambah perforasi di lapisan C2
C1 (1348 - 1352,5) m Perforasi lapisan C1
C1 (1348 - 1352,5) m Swabbed test untuk evaluasi lapisan C1, C2, D, dan F. Swabbed minyak 6 bbl dan air 3,2 bbl
C2 (1365 - 1375) m kedalaman 1270 m sebanyak 12x dalam waktu 4,5 jam
C2 (1381 - 1391)m
C2 (1388 - 1391) m
D (1433,5 - 1436,5) m
F (1643 - 1646) m
Dipasang pompa dan started pump jack @ 12.55 jam, stroke test Flow line pressure 40 psi, sumur berproduksi
300 psi / 3 strokes kemballi
Okt-99 Penggantian pompa
Swabbed lapisan C1 untuk evaluasi sebanyak 11x dalam waktu 2,5 minyak 50,4 bbl; air 35,82 bbl; dan minyak diesel
C1 (1348 - 1352,5) m
jam dengan kedalaman swab 1280 m 39,96 bbl
Started jack pump @ 12.00 jam, stroke test 200 psi / 8 strokes Flow line pressure 20 psi, sumur berproduksi
kembali
Mar-00 Sumur menghasilkan water cut 66,7 % tanpa ada produksi minyak Sumur ditutup sementara
dan gas
Mei-05 Penggantian pompa
Started jack pump @ 18.28 jam, 1200 cbi, 8 spm, 74 sl, stroke test Flow line pressure 40 psi, sumur kembali
pump 350 psi / 3 strokes berproduksi
Mei-06 Pengantian pompa
Ada indikasi pump plunger tersangkut
2 ¼" them pump plunger dimasukkan ke dalam lubang sumur, Menghasilkan 15 liter pasir formasi dan air
tubing string diturunkan sampai kedalaman 1643,94 m, 2½"x18'
them pump dimasukkan (terisi 2 liter pasir formasi), 4½" turbo
bailer dijalankan sampai kedalaman 1642,02 m, bailled sand
formation di kedalaman 1642,02 - 1645,02 m sebanyak 280x
Jun-06 Penggantian pompa
Swabbed sumur sebanyak 2x dengan kedalaman swab 1200 mwlm Menghasilkan 2,6 bbl crude oil (100% crude oil)
Started pump jack @01.15 jam, sumur berproduksi, built up Flow line pressure 50 psi
pressure 400 psi / 2 strokes
Jul-06 Penggantian pompa
Swabbed sumur dalam 10.00 jam sebanyak 35x dengan kedalaman Menghasilkan 47,52 bbl fluida ( 31 bbl crude oil dan
swab 1275 mwlm 16,25 bbl air)
Started pump jack @00.35 jam,built up pressure 400 psi / 3 strokes Flow line pressure 65 psi
qo qo qo qo qo
qo total
Date lapisan Ca lapisan Cb lapisan C1 lapisan C2 lapisan D
(BOPM) (BOPM) (BOPM) (BOPM) (BOPM) (BOPM)
Agust-83 12384,36 10699,63 1684,73
Okt-83 13441,49 11612,95 1828,54
Nop-83 16891,13 14593,32 2297,81
Des-83 14464,24 12496,57 1967,67
Jan-84 14561,43 12580,54 1980,89
Feb-84 12898,07 11143,46 1754,61
Mar-84 14815,76 12800,27 2015,49
Apr-84 10449,90 9028,33 1421,57
Mei-84 11003,87 9506,94 1496,93
Jun-84 11327,91 9786,90 1541,01
Jul-84 11159,21 9641,15 1518,06
Agust-84 10853,00 9376,59 1476,41
Sep-84 10854,95 9378,28 1476,67
Okt-84 11561,52 9988,73 1572,79
Des-84 7887,06 6814,13 1072,93
Jan-85 13726,80 11859,45 1867,35
Feb-85 6248,76 5398,70 850,06
Mar-85 7071,41 6109,44 961,97
Apr-85 7271,10 6281,96 989,14
Mei-85 7071,41 6109,44 961,97
Jun-85 7072,20 6110,12 962,08
Jul-85 7051,88 6092,57 959,31
Agust-85 7565,24 6536,09 1029,15
Sep-85 7233,30 6249,31 983,99
Okt-85 7101,17 6135,15 966,02
Nop-85 6307,80 5449,71 858,09
Des-85 6545,96 5655,47 890,49
Jan-86 6524,88 6524,88
Feb-86 5237,68 5237,68
Mar-86 5648,20 5648,20
Apr-86 4641,90 4641,90
Mei-86 4824,22 4824,22
Jun-86 3918,60 3918,60
Jul-86 4792,91 4792,91
Agust-86 4478,26 4478,26
Okt-86 4459,35 4459,35
Nop-86 3766,20 3766,20
Jan-87 3015,68 3015,68
Feb-87 2870,00 2870,00
Mar-87 3245,39 3245,39
Lanjutan Alokasi Data Produksi (qo) Sumur TA-09 Lapangan "T"
qo qo qo qo qo
qo total
Date lapisan Ca lapisan Cb lapisan C1 lapisan C2 lapisan D
(BOPM) (BOPM) (BOPM) (BOPM) (BOPM) (BOPM)
Apr-87 2811,60 2811,60
Mei-87 3314,83 3314,83
Jun-87 3346,20 3346,20
Jul-87 2937,25 2937,25
Agust-87 2320,35 2320,35
Sep-87 1104,00 1104,00
Okt-87 1052,76 1052,76
Nop-87 1985,10 1985,10
Des-87 1527,37 1527,37
Jan-88 2116,99 2116,99
Feb-88 484,30 484,30
Mar-88 767,25 767,25
Apr-88 1044,00 1044,00
Mei-88 2113,27 2113,27
Jun-88 1270,50 1270,50
Jul-88 1246,51 1246,51
Agust-88 1671,21 1671,21
Sep-88 742,20 742,20
Okt-88 1364,93 1364,93
Nop-88 1314,00 1314,00
Des-88 1280,30 1280,30
Jan-89 1348,50 1348,50
Feb-89 2387,28 2387,28
Mar-89 1553,41 1553,41
Apr-89 1478,10 1478,10
Mei-89 1673,07 1673,07
Jun-89 1698,30 1698,30
Jul-89 1437,16 1437,16
Agust-89 2885,79 2885,79
Sep-89 2371,20 2371,20
Okt-89 1176,14 1176,14
Nop-89 1195,20 1195,20
Des-89 2456,75 2456,75
Jan-90 2066,77 2066,77
Feb-90 1597,68 1597,68
Mar-90 1028,58 1028,58
Apr-90 1081,80 1081,80
Mei-90 1107,01 1107,01
Jun-90 2017,20 2017,20
Jul-90 2019,03 2019,03
Agust-90 2203,17 2203,17
Lanjutan Alokasi Data Produksi (qo) Sumur TA-09 Lapangan "T"
qo qo qo qo qo
qo total
Date lapisan Ca lapisan Cb lapisan C1 lapisan C2 lapisan D
(BOPM) (BOPM) (BOPM) (BOPM) (BOPM) (BOPM)
Sep-90 3246,90 3246,90
Okt-90 2840,22 2840,22
Nop-90 2586,90 2586,90
Des-90 2976,62 2976,62
Jan-91 3119,84 3119,84
Feb-91 2710,96 2710,96
Mar-91 3006,38 3006,38
Apr-91 2589,60 2589,60
Mei-91 2794,65 2794,65
Jun-91 2792,70 2792,70
Jul-91 1474,98 1474,98
Agust-91 695,02 695,02
Sep-91 1779,90 1779,90
Okt-91 1364,93 1364,93
Nop-91 2418,00 2418,00
Des-91 2084,44 2084,44
Jan-92 2484,34 2484,34
Feb-92 2629,14 2629,14
Mar-92 3465,80 3465,80
Apr-92 3025,50 3025,50
Mei-92 3327,23 3327,23
Jun-92 2622,90 2622,90
Jul-92 2494,57 2494,57
Agust-92 2063,05 2063,05
Sep-92 1685,10 1685,10
Okt-92 1345,40 1345,40
Nop-92 1008,60 1008,60
Des-92 909,85 909,85
Jan-93 1377,33 1377,33
Feb-93 1370,60 1370,60
Mar-93 1346,02 1346,02
Apr-93 1572,60 1572,60
Mei-93 1195,98 1195,98
Jun-93 1132,20 1132,20
Jul-93 1006,26 1006,26
Agust-93 679,21 679,21
Sep-93 1313,70 1313,70
Nop-93 981,30 981,30
Feb-94 88,65 88,65
Mar-94 150,33 150,33
Apr-94 234,62 234,62
Lanjutan Alokasi Data Produksi (qo) Sumur TA-09 Lapangan "T"
qo qo qo qo qo
qo total
Date lapisan Ca lapisan Cb lapisan C1 lapisan C2 lapisan D
BOPM BOPM BOPM BOPM BOPM BOPM
Mei-94 700,00 700,00
Jun-94 546,29 546,29
Jul-94 816,60 816,60
Agust-94 584,44 584,44
Sep-94 898,85 898,85
Okt-94 1019,67 1019,67
Nop-94 541,82 541,82
Jan-95 145,93 145,93
Agust-95 17,89 17,89
Sep-95 125,58 125,58
Okt-95 26,83 26,83
Nop-95 6,00 6,00
Des-95 5,87 5,87
Jan-96 32,63 32,63
Jul-01 47,41 6,82 2,38 15,16 23,05
Agust-01 119,17 17,14 5,99 38,11 57,93
Sep-01 48,04 6,91 2,41 15,36 23,35
Jan-09 387,75 55,78 19,48 124,00 188,49
Feb-09 406,96 58,55 20,44 130,14 197,83
Mar-09 106,15 15,27 5,33 33,95 51,60
Apr-09 594,80 85,57 29,87 190,21 289,15
Mei-09 332,11 47,78 16,68 106,21 161,45
Jun-09 314,30 45,22 15,79 100,51 152,79
Jul-09 513,62 73,89 25,80 164,25 249,68
Lampiran B
Alokasi Data Produksi Sumur TA-18 Lapangan "T"
qo qo qo qo qo
qo total
Bulan lapisan C1 lapisan C2 lapisan D lapisan F lapisan J
(BOPM) (BOPM) (BOPM) (BOPM) (BOPM) (BOPM)
Jun-85 12420 12420
Jul-85 10416 10416
Agust-85 13392 13392
Sep-85 10380 10380
Okt-85 16430 16430
Nop-85 15420 15420
Des-85 16957 16957
Jan-86 16492 16492
Feb-86 13048 13048
Mar-86 15438 15438
Apr-86 15240 15240
Mei-86 15934 15934
Jun-86 11040 11040
Jul-86 15283 15283
Agust-86 15469 15469
Sep-86 15180 15180
Okt-86 15624 15624
Nop-86 14430 14430
Des-86 15996 15996
Jan-87 16275 16275
Feb-87 12628 12628
Mar-87 14601 14601
Apr-87 13680 13680
Mei-87 14663 14663
Jun-87 14190 14190
Jul-87 9362 9362
Agust-87 1581 1581
Sep-87 210 210
Okt-87 155 155
Apr-88 630 630
Mei-88 620 620
Apr-89 18960 18960
Mei-89 9083 9083
Jun-89 5310 5310
Jul-89 3813 3813
Agust-89 5177 5177
Sep-89 3750 3750
Okt-89 1240 1240
Mar-95 2387 2085,31 301,69
Apr-95 2310 2018,04 291,96
Lanjutan Alokasi Data Produksi Sumur TA-22 Lapangan "T"
qo qo qo qo qo
qo total
Bulan lapisan C1 lapisan C2 lapisan D lapisan F lapisan J
(BOPM) (BOPM) (BOPM) (BOPM) (BOPM) (BOPM)
Mei-96 1829 1597,83 231,17
Jun-96 2370 2070,45 299,55
Jul-96 2666 2329,04 336,96
Agust-96 2449 2139,47 309,53
Sep-96 660 576,58 83,42
Okt-96 1488 1299,93 188,07
Nop-96 1290 1126,96 163,04
Des-96 961 839,54 121,46
Jan-97 124 108,33 15,67
Feb-97 112 97,84 14,16
Sep-99 180 2,01 155,49 22,50
Okt-99 217 2,43 187,45 27,12
Nop-99 1020 11,41 881,11 127,48
Des-99 682 7,63 589,14 85,23
Jan-00 620 6,94 535,58 77,49
Mar-00 0,75 0,01 0,65 0,09
Mei-05 843,26 9,43 728,44 105,39
Jun-05 836,97 9,36 723,01 104,60
Jul-05 780,33 8,73 674,08 97,52
Agust-05 471,98 5,28 407,71 58,99
Sep-05 484,56 5,42 418,58 60,56
Okt-05 490,85 5,49 424,02 61,35
Nop-05 509,73 5,70 440,33 63,70
Des-05 497,15 5,56 429,45 62,13
Jan-06 534,91 5,98 462,07 66,85
Feb-06 465,68 5,21 402,27 58,20
Mar-06 471,98 5,28 407,71 58,99
Apr-06 528,61 5,91 456,63 66,06
Mei-06 446,80 5,00 385,97 55,84
Jun-06 471,98 5,28 407,71 58,99
Jul-06 572,66 6,41 494,69 71,57
Agust-06 471,98 5,28 407,71 58,99
Sep-06 629,30 7,04 543,61 78,65
Okt-06 604,13 6,76 521,87 75,50
Nop-06 572,66 6,41 494,69 71,57
Des-06 402,75 4,51 347,91 50,33
Jan-07 610,42 6,83 527,30 76,29
Feb-07 641,89 7,18 554,49 80,22
Mar-07 377,58 4,22 326,17 47,19
Apr-07 396,46 4,43 342,48 49,55
Mei-07 453,10 5,07 391,40 56,63
Lanjutan Alokasi Data Produksi Sumur TA-22 Lapangan "T"
qo qo qo qo qo
qo total
Bulan lapisan C1 lapisan C2 lapisan D lapisan F lapisan J
(BOPM) (BOPM) (BOPM) (BOPM) (BOPM) (BOPM)
Jun-07 358,70 4,01 309,86 44,83
Jul-07 453,10 5,07 391,40 56,63
Agust-07 390,17 4,36 337,04 48,76
Sep-07 314,65 3,52 271,81 39,32
Okt-07 333,53 3,73 288,11 41,68
Nop-07 195,08 2,18 168,52 24,38
Des-07 6,29 0,07 5,44 0,79
Jan-08 132,15 1,48 114,16 16,52
Feb-08 213,96 2,39 184,83 26,74
Mar-08 377,58 4,22 326,17 47,19
Lampiran D
Data Water Oil Ratio dan Gas Oil Ratio Lapisan D