Anda di halaman 1dari 31

BAB 2

PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG

A. Pekerjaan Pendahuluan

1. Segala sesuatunya menyangkut kelancaran pekerjaan palaksanaan harus


telah disiapkan di lokasi sebelum melaksanakan pekerjaan.
2. Jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja,serta
kelengkapan administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai
pekerjaan.
3. Demi kelancaran kegiatan sebelumnya kontraktor harus memperhatikan
penempatan bahan / material dan lalu lintas.
4. Situasi dan Ukuran-ukuran

 Volume pekerjaan tersebut dalam pasal terdahulu merupakan


batasan minimal yang harus dipenuhi dan dimaksudkan sebagai garis
pelaksanaan dan pegangan kontraktor.
 Kontraktor wajib meneliti situasi lapangan, terutama keadaan tanah,
sifat dan luasan pekerjaan serta hal-hal lain yang dapat
mempengaruhi harga penewaran kontraktor.
 Kelalaian atau kekurangan telitian kontraktor dalam hal ini tidak
dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutan.

1. Ukuran

 Kontraktor Bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan


menurut bentuk ukuran-ukuran dan mutu yang tercantum dalam
rencana kerja dan Syarat-syarat (RKS) pekerjaan ini.
 Kontraktor berkewajiban mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain
dan segera melaporkan kepada Direksi bilamana terdapat ketidak
cocokan ukuran-ukuran didalam gambar-gambar RKS ini, dan tidak
diperkenangkan membetulkan kesalahan-kesalahan ukuran / gambar-
gambar sebelum berkonsultasian dari Direksi.
 Apabila terdapat ketidak sesuaian ukuran-ukuran, maka pengukuran
bersama dijadikan patokan.
 Letak titik duga (titik nol) sebagaimana  dinyatakan  dalam gambar
atau sesuai kesepakatan dalam peninjauan lokasi.
 Titik peil ini harus ditetapkan dengan membuat patok permanen yang
selama dalam pelaksanaan tidak boleh bergesar/berubah.
 Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar bagi
setiap ukuran dan kedalaman.
 Atas persetujuan Direksi, penentuan titik lainnya dilakukan oleh
pemborong dilapangan dengan alat ukur optic yang sudah diTera
kebenarannya dan harus selalu berpedoman pada titik duga patok (peil
nol).
 Untuk Bangunan rehabilitasi sebelum kontraktor memulai pekerjaan
terlebih dahulu mengambil Foto Nol.

Pekerjaan Pembersihan

1. Sebagai langkah awal peleksanaan pekerjaan, Kontraktor membersihkan


lapangan/Lokasi pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak
pelaksanaan pembanguna.
2. Penebangan pohon/pembersihan harus tuntas sampai pada akar-akarnya
sehingga tidak merusak struktur tanah.
3. Memasang Papan Bouwplank

a) Pemasangan patok dan papan bouwplank boleh menggunakan


kayu/papan kls.III yang diketam rata pada sisi kerjanya.
b) Tinggi bouwplank sama dengan titik nol atau apabila dikehendaki lain
harus dibicarakan dan mendapat persetujuan dengan Direksi.
c) Setelah pemasangan bouwplank harus dilaporkan kepada Direksi
untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan selanjutnya
dilaksanaka
Alat berat yang digunakan untuk membersihkan lokasi kerja :

1. DOZER
Dozer merupakan traktor yang dipasangkan blade dibagian depannya. Blade
berfungsi untuk mendorong, atau memotong material yang ada didepannya.
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus
dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah.
 
Ada beberapa macam jenis blade yang dipasangkan pada dozer. Pemilihan
jenis balde tergantung pada jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Jenis blade
yang umum dipakai adalah straight blade (S-balde), angle blade (A-blade),
universal blade (U-blade) dan cushion blade (C-blade).
2. LOADER
Adalah mesin yang digunakan untuk memindahkan tanah yang sudah
dikumpulkan buldozer ke dump truck. Loader memiliki bentuk yang hampir
mirip dengan bulldozer namun bucket loader dapat diangkat dengan
ketinggian tertentu dan digunakan sebagai alat pemuat. Loader dapat
digunakan untuk material tanah yang telah terurai atau tidak keras.
3. SCRAPPER
Scrapper memiliki bagian yang berfungsi untuk mengikis tanah. dalam proyek
gedung scrapper berguna untuk memotong lereng tanggul, meratakan
lahan,dsb.
4. TRUK
Fungsi dari alat pengangkut adalah untuk mengangkut material seperti tanah,
pasir, batuan untuk proyek konstruksi. Pemilihan truk tergantung pada kondisi
lapangan, volume material, waktu dan biaya. Besarnya kapasitas truk
bergantung pada waktu yang dibutuhkan untuk memuat material ke dalam
truk berbanding waktu angkut truk. Pada umumnya besar kapasitas truk yang
dipilih adalah empat sampai lima kali kapasitas alat gali yang memasukkan
material ke dalam truk. Penggunaan truk yang terlalu besar sangat tidak
ekonomis, kecuali jika sebanding dengan volume material yang akan
diangkut.

B. Pekerjaan Tanah Dan Pasir

Meliputi pekerjaan penggalian (Cut) dan penimbungan (Fill). Pekerjaan ini


meliputi penimbunan kembali galian pondasi, penimbunan rencana lantai
bangunan, penggalian, pemadatan lapis demi lapis, sehingga titik peil sesuai
dengan gambar rencana.

Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan


sebagai berikut :

1. Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti


tertera dalam gambar sudah dipastikan benar dan harus mendapat
persetujuan Direksi / Pengawas lapangan.
2. Penggalian tanah pondasi dapat dimulai setelah pemasangan bouwplank
dan patok-patok disetujui Direksi / Pengawas lapangan.
3. Dasar galian harus mencapai tanah keras, dan jika pada galian terdapat
akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah yang longgar
(tidak padat), maka bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya kemudian
lubang yang terjadi diisi dengan pasir urug.
4. Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang yang
sudah siap segera dilanjutkan dengan urugan pasir dan batu kosong.

Alat berat yang digunakan pekerjaan penggalian dan penimbunan :


1. LOADER
Adalah mesin yang digunakan untuk memindahkan tanah yang sudah
dikumpulkan buldozer ke dump truck. Loader memiliki bentuk yang hampir
mirip dengan bulldozer namun bucket loader dapat diangkat dengan
ketinggian tertentu dan digunakan sebagai alat pemuat. Loader dapat
digunakan untuk material tanah yang telah terurai atau tidak keras.
2. FRONT SHOVEL
Shovel memiliki bucket di depan yang berfungsi untuk menggali. Shovel
dalam proyek gedung  berguna untuk penggalian, penimbunan material dll.
B. Pekerjaan Pondasi

Meliputi pemasangan pondasi bangunan dan entrance yang dicantumkan


dalam gambar diikuti berdasarkan tinggi peil dan dimensi ukuran dan
berdasarkan petunjuk Direksi / Pengawas. Pondasi yang dipasang berasal
dari material batu gunung yang bermutu baik yang mengandung lumpur, dan
batu bata untuk pekerjaan rolag pada entrance. Ketentuan-ketentuan dalam
melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :

1. Pasangan pondasi batu kosong tebalnya dibuat minimum 20 cm atau


sesuai gambar rencana.
2. Untuk pondasi dipake batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak
polos dan permukaannya tajam. Batu gunung yang dipakai harus
dipecah-pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10
cm. Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan
adukan 1PC : 5 psr yang diaduk matang. Ukuran kedalaman, dan lebar
pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.

Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh


serta terikat baik satu sama lainnya dengan adukan. Untuk keperluan
kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan
lain-lain yang menembus pondasi dapat dipasang bahan lunak yang mudah
dibuka. Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
Alat berat yang digunakan dalam pekerjaan pondasi :

1. ALAT PEMANCANG TIANG


Alat pemancang tiang berguna untuk memasang pondasi tiang pancang
beton kedalam tanah. Alat ini biasa dipakai dalam pembangunan gedung
bertingkat, jembatan, atau penahan tanah yang memerlukan pondasi yang
dalam. Contoh dari alat pemancang tiang ialah Pile drive Hammer.
C. Pekerjaan Beton

Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan


pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik. Maka
perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai
dengan fungsinya dan material/bahan berdasarkan standart peraturan beton
bertulang PB1 1971 dan SK SKNI.T-15.1991-03. Lingkup pekerjaan beton
meliputi penyediaan semua pemasangan Sloef, Molom, kolom praktis dan
semua komponen-konponenya yang ditunjuk oleh gambar rencana.

Bahan

1. Portland camen

a) Portland cament yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi


ketentuan-ketentuan dalam N1-1 atau menurut standart Portland cemen
yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia.
b) Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat digunakan
harus dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras)
c) Untuk menjaga mutu semen,cara penyimpanan harus mengikuti syarat-
syarat penyimpangan bahan tersebut.

2. Air

Yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Air tawar yang
dipakai harus bersih, tidak mengandung minyak, asam alkali bahan-bahan
organis dan bahan-bahan lain yang dapat menurungkan mutu beton.

3. Kerikil/Batu Pecah

a) Kerikil/batu pecah yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.


b) Kerikil/batu pecah harus mempunyai gradasi yang baik, tidak porous,
memenuhi syarat kekerasannya.
c) Kerikil tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan terhadap
berat kering. Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka kerikil harus
dicuci.

4. Pasir
a) Pasir yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
b) Pasir yang dipakai dapat berupa pasir alam, atau pasir buatan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-butir
yang tajam dan mempunyai gradasi yang baik, tidak porous cukup syarat
kekerasannya.
c) Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebuh dari 5% ditentukan terhadap
berat kering.

5. Besi Beton

a) Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai


dengan ditentukan dalam PBI 71.
b) Besi beton harus bersih dari dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas
dari cacat-cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang
bulat.
c) Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus
sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi minimal)
seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
d) Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
e) Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal
1mm dan tidak bersepuh seng.
f) Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.

6. Kayu

a) Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala
sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan pemakainya
tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
b) Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar
kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu yang
apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
c) Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu,
pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat kelembaban dan
toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan
ketentuan dalam PPKI.

7. Pengecoran Beton

a) Beton tidak bertulang/beton tumbuk/ rabat beton dibuat dengan adukan.


1PC :  3 Psr : 5krl dipergunakan untuk lantai kerja, lantai alas keramik
untuk lantai kerja, lantai alas keramik, neut-kusen dan rabat beton, ukuran
disesuaikan dengan gambar.
b) Semua pekerjaan konstruksi beti pada bangunan dikerjakan dengan mutu
beton K -225. Semua pekerjaan konstruksi beton harus memenuhi syarat-
syarat PBI 1971
c) Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan
Ready Mix pada K-225.
d) Untuk beton konstruksi bermutu K-175 dapat dilakukan dengan cara
manual.
e) Pengecoran beton dapat dilakukan setelah cara pemasangan pembesian
disetujui oleh Direksi Pelaksanaan secara tertulis dan tersedian cukup
bahan, perlatan serta tenaga kerja.

1. Pekerjaan Besi beton

 Besi beton yang dipakai bermutu U-24. (SI.1). ukuran-ukurannya


diameter besi beton yang terpasang harus sesuai dengan gambar
rencana, sedangkan perubahan diameter tulangan harus dengan
persetujuan Direksi/Pengawas. Penggatian diameter tulangan tidak
diperkenankan.
 Besi beton bekas dan yang sudah berkarat tidak diperkenankan
dipakai dalam konstruksi. Besi beton harus bebas dari sisik, karat dan
lain-lain lapisan yang dapat mengurangi daya lekatnya pada beton.
 Ikatan besi beton harus rapih dan kuat, bahan untuk pengikat adalah
kawat beton dengan diameter minimum 1mm.
 Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka
disamping adanya sertifikat dari pabrik, juga diminta harus ada
sertifikat dari laboratorium.
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting
atau pun acuan yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur
minimal 14 (empat belas) hari.

Alat berat yang digunakan dalam pekerjaan beton :

1. TRUCK MIXER
Truck mixer memiliki tabung yang dapat berputar yang berguna untuk
membawa beton segar dengan roda ban. Truck mixer dalam proyek gedung
berguna untuk mengangkut beton segar dari batching plant menuju lokasi
proyek.

2. CONCREATE PUMP
Concreate pump memililiki pipa-pipa besi yang berguna untuk menyalurkan
adukan beton ke tempat yang tinggi. Concreate pump dalam proyek gedung
berfungsi untuk menyalurkan/mendorong adukan beton ke tempat tinggi,
misalnya pengecoran lantai 2 ke atas.
D. Pekerjaan Kuda-kuda Dan Atap

Pekerjaan konstruksi rangka atap harus dari bahan/ material yang


bermutu baik, pekerja yang terampil dan berpengalaman untuk mendapatkan
hasil yang baik.

1. Ruang Lingkup

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan kuda-kuda, gording, atap penutup dan


seluruh detail yang disebutkan / ditunjuk dalam ganbar rencana untuk
mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan petunjuk Direksi / Pengawas.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan
sebagai berikut :

 Bahan atap yang dipakai adalah atap Genteng metal roof dan Nok
mental roof dengan kualitas Baik stadart SNI atau sesuai petunjuk
Direksi Pelaksana. Pemasangan atap harus sesuai dengan petunjuk
teknis pemakaian bahan tersebut yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuatnya.
 Untuk rangka atap menggunakan Kayu Kls 11 sesuai dengan syarat-
syarat, Sambungan-sambungan dilengkapi beugel / mur / baut / plat
penyampung sesuai gambar rencana.
 Balok Gording menggunakan kayu Kls 11
 Listplank kayu harus memakai bahan papan Kayu Kelas-11 dengan
ukuran 2/25 cm
Alat berat yang digunakan dalam pekerjaan kuda-kuda dan atap :

1. TOWER CRANE
Tower crane berbentuk seperti menara yang mempuyai lengan untuk
menjangkau area lokasi bahan-bahan material konstruksi. Tower crane dalam
proyek gedung berguna untuk memindahkan barang material secara
horizontal dan vertikal.Baik itu mengangkut bahan dari bawah ke atas atau
memindahkan material di area datar.
E. Pekerjaan Lantai

Meliputi pemasangan Lantai selasar, titik peil mengikuti gambar rencana.


Warna dan motif berdasarkan petunjuk Direksi / konsultan pengawas.

1. Ruang Lingkup

Lantai yang dipergunakan berkualitas baik sesuai gambar rencana atau


petunjuk direksi / konsultan pengawas. Ketentuan-ketentuan dalam
melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :

 Pemasangan Lantai sesuai dengan petunjuk Direksi Pelaksana.

Pekerjaan pemasangan ubin lantai baru diperkenankan untuk dipasang


setelah semua Pekerjaan-pekerjaan dinding/plesteran dan plafond telah
selesai dikerjakan. Sebelum pemasangan keramik lantai, harus direndam
dalam air sampah jenuh.

 Lantai keramik yang dipasang tidak boleh ada cat berupa : retak-retak,
gelombang-gelombang, berlubang, noda, permukaan cembung atau
cekung. Sisi ubin keramik harus siku, penyimpangan kesikuan ubin
tidak boleh lebih besar dari 0,5 cm setiap jarak 10 cm ke kanan dank
ke kiri.
 Bahan lantai gedung digunakan keramik 40 x 40 cm sedangkan pada
jenis keramik kualitas KW 1, Warna keramik disesuaikan dengan
petunjuk Direksi.
 Pemasangan ubin keramik harus dikerjakan oleh tukang kayu yang
benar-benar ahli dan harus menghasilkan penyelesaian yang rapih dan
naad yang lurus. Naad harus didisi dengan bahan grouting / pasta
semen / okker yang warnanya disesuiakan dengan warna ubin yang
dipakai. Pengisian naad dilakukan paling cepat 24 jam setelah
tegel/ubin keramik dipasang serta celah-celah keramik atau satu sama
lain harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menghambat
masuknya cairan bahan  pengisi. Segera setelah pengisian naad
dengan semen, permukaan lantai  harus segera dibersihkan agar tidak
terdapat noda bekas semen.
 Pemasangan keramik yang tidak rapih, bergelombang, naad tidak lurus
dan sebagainya akibat dari pemasangan yang tidak baik harus
dibongkar/diganti sehingga memuaskan Direksi.
F. Pekerjaan Instalasi Listrik

Meliputi bahan/ material yang bermutu baik, untuk mendapatkan hasil


yang baik.

1. Ruang Lingkup

Lingkup Pekerjaan listrik ini meliputi penyediaan seluruh material,


perlengkapan/peralatan dan melaksanakan seluruh pekerjaan system listrik
sehingga dapat beropersai secara sempurna.
Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang akan dilaksanakan harus dikerjakan
oleh instalatur yang sudah berpengalaman serta terdaftar sebagai instalatur
resmi PLN dengan memegang SPT dan Surat Izin Kerja- SIKA C yang masih
berlaku. Seluruh Pekerjaan listrik harus dikerjakan sesuai peraturan
pekerjaan listrik yang berlaku di Indonesia terutama SPLN dan PUIL.
I. Lingkup Pekerjaan listrik meliputi pengadaan dan pemasangan semua
komponen listrik termasuk lampu, saklar, stop kontak, instalasi
pengkabelan lengkap conduit, panel listrik dan pengetesannya.
II. Hasil pekerjaan listrik sampai menyala.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan
sebagai berikut :
a. Kontraktor Pelaksana harus memasang lampu jenis merk Philips atau
setara. Tipe armature aotbow lengkap dengan aksesorisnya, serta lampu
lainnya seperti yang ditujukkan dalam gambar..
b. Semua stop kontak, saklar dari kualitas terbaik atau dari sekualitas merk
MK atau.
c. Isolasi untuk sambungan kabel digunakan pipa isolasi sekualias 3 M,
legrand atau yang sekualitas.
d. Pipa kabel (conduit) dari jenis high-impact dari merk EGA, clipsall atau
yang sekualitas. Sambungan (copling), T-Dos harus dengan merk yang
sama dengan  jenis konduitnya.
e. Seluruh material yang dipergunakan harus baru dan dipasang dengan
cara penempatan yang benar atau dari material bangunan lama yang
masih layak/baik dapat dipasang dengan persetujuan pihak
Direksi/Pengawas.
f. Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan contoh dari seluruh material
Pekerjaan listrik untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi sebelum
dipasang. Seluruh biaya ditanggung atas biaya Kontraktor pelaksana.
Material yang harus diajukan contohnya antara lain :
Kabel, Stop kontak, Saklar, Lampu (setiap jenisnya), Konduit, Ballast, dll

 Material

1. Pipa kabel (konduit) dari jenis high-impact dari merk EGA, clipsall atau
sekualitas. Sambungan (copling), T-Dos harus dengan merk yang sama
dengan jenis konduitnya.
2. Seluruh material yang dipergunakan harus baru dan dipasang dengan
cara penempatan yang benar atau dari material bangunan lama yang
masih layak/baik dapat dipasang dengan persetujuan pihak
Direksi/pengawas.
3. Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan contoh dari seluruh material
Pekerjaan listrik untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi sebelum
dipasang. Seluruh biaya ditanggung atas biaya kontraktor pelaksana.
Material yang harus diajukan contohnya antara lain : Pipa, Konduit,
Ballast, dll.
G. Pekerjaan Cat

Meliputi bahan/ material yang bermutu baik, serta tenaga yang terampil
untuk mendapatkan hasil yang baik. Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh
permukaan yang kelihatan seperti yang disebutkan / ditunjuk dalam gambar
untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan petunjuk Direksi/ konsultan
pengawas. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang
dijelaskan sebagai berikut :
1. Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai permukaannya harus diberi acian
semen dan dibersihkan dari kotoran. Setelah pekerjaan pembersihan
selesai, permukaan dinding harus digosok dengan amplas kemudian
diplamur untuk menutupi bagian-bagian permukaan tembok berlubang
dan yang terdapat celah-celah kemudian digosok lagi hingga permukaan
pekerjaan menjadi halus lalu dicat paling sedikit tiga kali.
2. Untuk Pekerjaan pengecatan kolom menggunakan  cat tembok merk
Metrolite atau setara, warna akan ditentukan kemudian oleh Direksi/
Pengawas.
3. List plank dan semua Pekerjaan kayu lainnya dicat menggunakan cat
kayu/Besi sekualitas produk Avian, Glotex atau yang setara.
4. Keseluruhan Warna Pengecatan akan ditentukan kemudian oleh
Direksi/Pengawas.
H. Pekerjaan Pembersihan

Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktoer


pelaksana wajib membersihkan semua bagian Pekerjaan, terutama pada
atap, lantai dinding, pintu/jendela, plafond dan lain-lain. Kontraktor Pelaksana
juga harus membersihkan barang bekas/peralatan yang diperlukan. Semua
sisa material yang digunakan lagi harus dibawa ke luar dari lingkungan
pekerjaan, sehingga halaman benar-benar bersih dan rapih.

Alat berat yang digunakan dalam pekerjaan pembersihan :

1. ASPHALT PAVER
Asphalt paver adalah alat yang digunakan untuk memindahkan sisa bahan
bangunan ke tempat akhir. Asphat paver biasanya digunaka padasaat
pekerjaan pembersihan.
2. COMPACTOR

Compactor sering disebut sebagai alat pemadat. Compactor adalah alat


digunakan untuk memadatkan tanah yang sebenarnya merupakan upaya
mengatur kembali susunan butiran tanah agar menjadi lebih rapat dan lebih
padat.

Adapun jenis-jenis alat pemadat mekanis sebagai berikut:

 Three wheel roller (mesin gilas tiga roda)


 Tandem roller (mesin gilas roda dua atau tandem)
 Sheepfoot type roller (mesin gilas tiga roda besi dengan permukaan
seperti kaki kambing)
 Pneumatic tire roller (mesin gilas dengan roda ban karet bertekanan
angin)
 Soil compactor (pemadat aspal)
 Landfill compactor
I. Masa Pemeliharaan

Selama masa pemeliharaan Kontraktor Pelaksana berkewajiban untuk


mengganti material yang tidak berfungsi dengan baik, dan bertanggung jawab
atas semua kekurangan dari item pekerja yang telah dikerjakan.

J. Ketentuan tambahan

a.   Semua pekerjaan yang terdapat dalam gambar bestek tapi tidak


dinyatakan dalam RKS ini atau sebaliknya, akan tetapi menyangkut
pekerjaan bangunan ini, maka pemborong wajib menyelesaikan sesuai
petunjuk Pengawas Lapangan / Pihak Direksi.
b.   Selain Bestek ringkas ini, semua ketentuan-ketentuan administrasi
pemeriksaan bahan dan mutu pekerjaan serta ketentuan-ketentuan lain
dari pemerintah yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan pembangunan
termasuk pula sebagai pedoman penyelenggara pekerjaan yang harus
ditaati oleh Rekanan. Satu dan lain-lain menurut petunjuk Unsur Teknis
yang tidak bertentangan dengan uraian dan syarat-syarat ini.

Anda mungkin juga menyukai