Anda di halaman 1dari 28

KESIAPSIAGAAN DAN BELA NEGARA

KESIAPSIAGAAN JASMANI DAN


KESIAPSIAGAAN MENTAL
A. PENDAHULUAN
Kesamaptaan berasal dari kata Samapta artinya : siap siaga
Kesamaptaan : kesiapsiagaan = siap siaga dalam segala kondisi
Kesimpulan :
Suatu keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik secara fisik , mental,
maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yg beragam
Catatan :
Hubungan kesiapsiagaan jasmani dan mental Neurotransmiter
merupakan zat
Perbaikan kimia yg bertuga
Olah raga Meningkatkan kualitas membawa pesan
teratur level
ketajaman mental antara sel sel urat
Kebugaran
syaraf dan sinapsis
Pertalian hub sel
urat saraf
Secra kognitif
memperlancar aliran darah
ke otak
Simpulan :
Menyehatkan
jantung juga
Merangsang
Pembentukan Meningkatkan melindungi
produksi
sinapsis baru metabolisme otak otak
neurotransmiter
Cochrane Library edisi April 2008, publikasi dari Cochrane Collaboration

Penderita hipertensi dgn Kondisi yg Sensitif dan stress


komplikasi berpeluang tidak prima mudah marah
depresi

Bugar dgn Kualitas ingatan, perhatian


Orang berusia lanjut lebih 55
olahraga dan kemanpuan mental yg
tahun
teratur baik
Kesiapsiagaan permasalahan yg
yg dimiliki internal ,eksternal , perubahan lingkungan dan
terjadi di
PNS perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi
lingkungan
dan seni (IPTEKs
birokrasi

Perilaku Tumbuh keinginan PNS utk memiliki kemampuan


Muncul
kesiapsiagaan dalam menyikapi setiap perubahan dgn baik

Berdasar teori psikologi medan oleh Kurt Lewin (1943)

Kemanpuan menyikapi perubahan adalah


Hasil interkasi factor-factor biologis-psikologis individu PNS dengan
factor perubahan lingkungan (perubahan masyarakat, birokrasi, tatanan
dunia dalam berbagai dimensi)
PNS YANG SIAGA :PNS YG MAMPU
MEMIMALISIR TERJADINYA HAL HAL
YANG TIDAK DIINGINKAN TERKAIT
DENGAN PELAKSANAAN KERJA
PNS MEMILIKI MAMPU MENGATASI SEGALA ANCAMAN,
KESIAPSIAGAAN TANTANGAN , HAMBATAN DAN GANGGUAN
YANG BAIK (ATHG) DARI DALAM MAUPUN DARI LUAR

MELALUI LATSAR INI ,


SULIT SAUDARA DIBERI
SEBALIKNYA MENGATASI PEMBEKALAN BERUPA
ATHG PENGETAHUAN/KESADARA
N DAN PRAKTEK
INTERNALISASI NILAI NILAI
BERBAGAI KEGIATAN
KESIAPSIAGAAN
B. KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu menunjukkan sikap dan
perilaku kesiapsiagaan jasmani dan mental dalam melaksanakan tugas jabatannya
Indikator Keberhasilan :
1.Mendeskripsikan manfaat kesiapsiagaan jasmani
2. Mendiskripsikan karakteristik sifat dan sasaran pengembangan kesiapsiagaan
jasmani
3.Mendiskripsikan latihan, bentuk latihan dan cara pengukuran kesiapsiagaan jasmani
4.Mendiskripsikan menjaga kesiapsiagaan jasmani
5.Mendiskripsikan pengertian kesiapsiagaan mental
6. Mendiskripsikan sasaran pengembangan kesiapsiagaan mental
7. Mendiskripsikan pengaruh kesiapsiagan mental
C. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan Belajar 1:Kesiapsiagaan Jasmani
Membekali peserta dgn kemampuan menunjukkan sikap kesiapsiagaan jasmani
dalam pelaksanaan tugas jabatannya
Metode :
Ceramah interaktif,
diskusi,
Tanya jawab,
studi kasus,
simulassi,
menonton film pendek,
studi lapangan dan demonstrasi
Kesiapsiagaan jasmani adalah :
Kegiatan atau kesanggupan seseorang utk melaksanakan tugasatau kegiatan fisik
secara lebih baik dan efisien
Komponen penting :
Kesegaran jasmani dasar yg harus dimiliki utk dapat melakukan suatu pekerjaan
tertentu baik ringan atau berat secara fisik dengan baik dengan menghindari
efek cedera dan atau mengalami kelelahan yg berlebihan
Kesiapsiagaan jasmani : selalu dijaga dan dipelihara
krn memberi manfaat kemampuan fisikdan psikis yg baik
“MENSANA IN CORPORESANO:
dalam tubuh yg kuat terdapat jiwa yg sehat
Menurut Freund (1991), The Internasional Dictionary of medicine and biology

Kesehatan adalah :Suatu kondisi yg dlm keadaan baik dari suatu organisme atau
bagiannya, yang dicirikan oleh fungsi yg normal dan tidak adanya penyakit

Kesehatan adalah suatu keadaan tidak adanya penyakit sebagai


salah satu ciri organisme yg sehat

UU Nomor 23 Tahun 1999 menjelaskan bahwa;

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social


yg memungkinkan setiap orang produktif secara social dan
ekonomis.
Kesehatan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat atau kelemahan,
melainkan termasuk menerapkan pola hidup sehat secara badan, social , rohani
yg merupakan hak setiap orang

Pola hidup sehat ;


segala upaya guna menerapkan berbagai kebiasaan baik dalam menciptakan
hidup yang sehat dan menghindarkan diri dari kebiasaan buruk yg dapat
mengganggu kesehatan
Tinggi rendahnya, cepat lambatnya berkembang dan meningkatnya
kesiapsiagaan jasmani seseorang sangat dipengaruhi oleh banyak factor, baik
dari dalam maupun dari luar tubuh
Pusat pengembangan Kesegaran jasmani Tahun 2003 membagi kedalam 2
factor yaitu :
• Faktor dalam (endogen) yg ada pada manusia yaitu :
- genetic ,usia dan jenis kelamin
• Faktor luar (eksogen) yaitu
- aktivitas fisik, kebiasaan merokok, keadaan /status kesehatan dan Indeks
Massa Tubuh (IMT)
a. Manfaat Kesiapsiagaan Jasmani
1) Memiliki postur yg baik, memberikan penampilan yg berwibawa lahiriah krn
mampu melakukan gerak yg efisien
2) Memiliki ketahanan melakukan pekerjaan yg berat dgn tidak mengalami
kelelahan yg berarti ataupun cidera, sehingga banyak hasil yg dicapi dalam
pekerjaannya
3) Memiliki ketangkasan yg tinggi, sehingga banyak rintaangan pekerjaan yg
dapat diatasi, sehingga banyak rintangan pekerjaan yg dapat diatasi, ,mk
tujuan cepat tercapai
9) Kecepatan (speed) kecepatan dalam bergerak
10) Ketepatan (accuracy), kemampuan untuk menggerakkan anggoya tubuh
dgn control tinggi
11) Kelincahan (agility), kemampuanutk menggerakkan anggota tubuh dgn
lincah.
12) Koordinasi (coordination, kemampuan mengkoordinasi gerakan oto utk
melakukan sesuatu gerakan yg kompleks
13) Keseimbangan (balance), kemampuan melakukan kegiatan yg menggunakan
otot secara berimbang
14) Fleksibilitas (flexibility), kemampuan melakukan aktivitas jasmani dengan
keluwesan dalam menggerakkan bagian tubuh dan persendian
b. Sifat dan sasaran Pengembangan Kesiapsiagaan Jasmani
PKJ prinsipnya adalah rutin melatih berbagai aktivitas latihan kebugaran dgn cara mengoptimalkan
gerak tubuh dan organ tubuh secara optimal
Sifat KJ =sifat organtubuh sebagai sumber kesiagaan ,bahwa :
1) Kesiapsiagaan dpt dilatih utk ditingkatkan
2) Tk Kespg dapat meningkat dan atau menurun dlm periode tt, tidak mendadak
3) Kualitas kespg sifatnya tidak menetap, tapi mengikuti perkembanganusia
4) Cara terbaik untuk mengembangkan kespgdilakukan dgn cara melakukan
5) Sasaran latihan KJ adalah : mengembangkan dan/atau memaksimalkan kekuatan fisik, dgn
melatih kekuatan fisik akan dapat menghasilkan
6) Tenaga (power), kemampuan utk mengeluarkan tenaga secara maksimal disertai dgn kecepatan
7) Daya tahan (endurance) kemampuan melakukan pekerjaan berat dalam waktu lama
8) Kekuatan (mrscle strength), kekuatan otot dalam menghadapi tekanan atau tarikan
c. Latihan, bentuk Latihan, dan Pengukuran Kesiapsiagaan Jasmani
1) Ltihan KJ
Latihan secara sederhana dapat didefinisikan sebagai proses
memaksimalkan segala daya untuk meningkatkan secara menyeluruh
kondisi fisik melalui proses yg sistematis berulang, serta meningkatkan
dimana dari hari ke hari terjadi penambahan jumlah beban, waktu atau
intensitasnya
Tujuan :
Untuk meningkatkan volume oksigen (VO2max) di dalam tubuh agar
dapat dimanfaatkan untuk merangsang kerja jantung dan, paru paru,
sehingga kita dapat bekerja lebih efektif dan efisien.
Tujuan latihan juga utk mencapai tingkat kesegaran fisik (Phisical fitness)
dalam kategori baik, sehingga siap dan siaga dalam melaksanakan setiap
aktivitas seharihari baik dirumah, dilingkungan kerja,dan masyarakat
Diperhatikan factor usia/umur, krn memperngaruhi tingkat KJ seseorang
Diklasifikasikan :
Umur, Jenis kelamin, turut membedakan
2) Bentuk Latihan KJ
Hasilnya mengukur kekuatan stamina dan ketahanan fisik seseorang secara
periodic min 6 bulan sekali
Bentuk Kesiapsiagaan yg sering digunakan utk KJ

Yaitu Lari 12 menit, pull up, sit up, push up, shuttle run (lari angka 8), lari 2,4
km aatai cooper test, dan beerenang
Ket Hal 15 sd 18
Ragam yg lain : senam, bersepeda, berjalan cepat dan lari marathon
Ini utk melatih endurance jantung dan paru paru.
Utk kesegaran menyeluruh dilakukan kombinasi antara : pull up, push ups, sit
ups, squat-thrush, shuttle run atau bila memungkinkn latihan dengan alat dalam
bentuk latihan beban. Dihasilkan detak jantung berirama normal daya permenit
meningkat, meninkatkan kapasita O2 dari paru paruyg diangkut , pembentukan
sel darah merah terpacu, volume darah mengalir kesemua jaringan dan organ
tubuh akan meningkat (Sumosardjuno, 1992)
Bermanfaat memperbaiki dan mempertahankan serta meningkatkan KJ
menimbulkan perubahan (postur) fisik
Perubahan fisiologis tubuh akan terjadi sebagai dampak dari aktivitas olahraga
secara teratur dan berlangsung lama :
a)Perubahan fisik bersifat temporer sesaat
b)Perubahn fisik tetap dapat berupa perubahan pada :
c) Otot rangka berupa pembesaran otot rangka dan peningkatan jumlah
myoglobin
d) Sistem jantung dan paru , didapati pembesaran ukuran jantung dan disertai
penurunan denyut jantung dan meningkatkan volume per menit
e) Perubahan lain, peningkatan kekuatan dan perubahan tulang rawan di
persendian. Perubahn ini sifatnya menetap , sehingga apabila perlu
dipertahankan akan mewujudkan tikngkat KJ yg baik
(Sumosardjuno, 1992)
Yasin(2003) mengelompokan Zona latihan
a) Bagi yg blm biasa melakukan latihan secara teratur, menggunakan daerah
latihan dgn maksimal denyut nadi 70 % dari denyut nad maksimal
b) Bgi yg telah melakukan latihan secara teratur dgn nilai kesegaran di bawaah
34 (kategori rendah), mk daerah latihan 70% - 77,5% denyut nadi maksimal
c) Secarateratur nilai kesegaran antara 35 -45 (kategori sedang), daerah latihna
yg cocok adalah 77,5 % - 83 % denyut nadi maksimal
d) Secaratur nilai kesegara 45 keatas (kategori baik daerah latihan yg cocok
antara 83% - 90 %
3) Lama latihan
Lamanya waktu latihan sangat tergantung dari intensita latihan.
Jika intensitas latihan lebih berat, maka waktu latihan dapat lebih pendek
dan sebaliknya.
Agar latihan bermanfaat bagi kesegaran jasmani , minimal 15-25 menit dlm
zona latihan
Bila intensitas latihan berada pada batas bawah latihan sebaiknya 20 - 25
menit
Bila intensitas latihan berada pada batas atas daerah latihan maka latihan
sebaiknya antara 15 - 20 menit
Tahap -tahap latihan

a)warm up selama 5 menit, menaikan denyut nadi perlahan lahan sampai


Training Zone
b) Latihan selama 15-25 menit Denyut nadi dipertahankan dlm training zone
sampai tercapai waktu latihan . Denyut nadi selalu diukur dan disesuaikan
dengan isesuaikan dgn intensitas latihan
c) Cooling down selamaa 5 menit, menurunkan denyut nadi sampai lebih
kurang 60 % dari denyut nadi maksimal

Frekuensi latihan erat kaitannya dengan intensitas dan lamanya latihan.


Hal 23
4) Pengukuran KJ

Cara penilaian terhadap tingkat KJ dengan melakukan tes yg benar dan


kemudian meminterpretasikan hasilnya berupa cardiorespiratory endurance,
berat badan, kekuatan dan kelenturan tubuh (Musluchatun. 2005)

Cardiorepiratory endurance adalah konsumsi oksigen maksimal tubuh.


Diukur menggunakan treadmill atau sepeda ergometer
Mengukur daya tahan jantung dan paru paru dgn protokol tes lari 12 menit
.Metode cooper (hasil penelitian Kennet cooper
keuntungan metode Cooper :
a) dapat ditakar secara pasti
b)mudah dilaksanakan tanpa biaya, perlu lapangan/lintasan, penunjuk jarak da
stop watch
c) Mempunyai sifat Universal
Prinsip pelaksanaan: (Pusat Pengembangan Kesegaran Jasmani , 2003)
a) Peserta hrs berlari /berjalan tanpa henti 12 menit
b)Setelah finish dihitung jarak yg berhasil dicapai dicatat
c) Apabila waktu telah ditentukan , sesuai gol umur dan jenis kelamin, dpt
dilihat tabel Cooper Hal 27
d.Tips Menjaga KJ
beberapa langkah sederhana yg dapt dilakukan utk menjaga KJ al (Agustinus
Sipayung 2010)
1) Makan makanan bercizi secara teratur dlm porsi cukup
7 jenis gizi: Protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral , air dan serat
Kualitas asupan makanan - berat badan ideal adalah rumus Brocca
Hal 29
2) Sediakan waktu yg cukup utk tidur
3) Biasakan berolahraga
menurut Daniel Landers
Peneliti dari Duke University

Anda mungkin juga menyukai