Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS YANG DILAKUKAN MANAJER PROYEK DALAM MENGATASI

RESIKO WABAH COVID-19 PADA PELAKSANAAN PROYEK DARI SEGI


WAKTU, MUTU, BIAYA, DAN K3 DI SEMARANG
Maya Reni Kemalawati (1), Kwee Robanus Aryawan S(2), Hari Setijo Pudjihardjo(3), Lila
Anggraini (4)
(1) (2) Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil
Email : mayareni34@gmail.com , kweerobby@gmail.com
Jurusan Teknik Sipil Universitas Semarang
Jl. Soekarno Hatta, Tlogosari, Kota Semarang

Abstrak
Bidang konstruksi merupakannsalah satu bidang usaha yangnmemiliki resiko tinggi.
Berbagai masalah dapat mungkin terjadi apabila proyek tidak dapat dikelola secara baik
dan kompeten. Sehubungndengan corona virus disease 2019 (Covid-19) masalah-masalah
berupa keterlambatannwaktu, bertambahnya biaya, mutu yang kurang baik dalam
penyelesaian suatu pekerjaan, serta keselamatan para pekerja karena kurangnya penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), maupun yang dapat menimbulkan dampak lebih
besar lainnya, yaitu kegagalan konstruksi. Kegagalan konstruksi dapat dicegah dengan cara
menerapkan menejemen konstruksi yang baikndannbenar. Penelitian ini menganalisis
tentangnhubungan penerapan manajemen konstruksi terkait faktor-faktor yangndapat
menyebabkan terjadinya kegagalan konstruksi, faktor mana yang paling dominan, serta
bagaimana tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah atau meminimalisir
terjadinya kegagalan konstruksi tersebut. Penelitian dilakukan pada kontraktor dan tenaga
ahli yang berdomisili di kota Semarang. Dari bermacam-macam kualifikasi perusahaan
didapat 40 responden. Hasilndari analisis faktor-faktor penyebabnterjadinya kegagalan
kontruksi didapatkannbeberapa kategori yaitu nilai rata - rata (mean), baik yangnpaling
rendah maupun yang paling tinggi.

Kata Kunci : Manajemen Konstruksi, Covid-19, Kegagalan Konstruksi

Abstract
The construction sector is one of the high-risk business fielids. Various problems can be
accepted by the project environment cannot be managed properly and competently. In
connectionnwith the Coronavirus Disease (Covid-19) problems in the from of additional
time, increased costs, good quality in completingnwork, and safety of workers due to the
implementation of occupational safety and health (K3), as well as those that can have
other bigger impact, namely construcion failure. Construction failure can be prevented by
implementing proper Costruction Management. This study analyzes the relationship
between construction management and what factor can cause construction failure, which
factors are the most dominant, and how action can be taken to prevent or minimize
construction failure. The research was conducted on contractornand experts who live in
the city of Semarang. Form various company qualification, 40 respondents were obtained.
The result of the analysis of the factors causing the construction failure obtained several
categories, namely the average value (mean), both the lowest and the highest.
Keywords : Construction Management, Covid-19, Construction failure

1
Analisis Yang Dilakukan Manajer Proyek…

1. Pendahuluan mutu, biaya, dan Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3)?
1.1 Latar Belakang
Corona Virus Disease 19 (Covid-19) 1.3 Tujuan
merupakan virus yang dapat
1. Mengetahui apa yang dilakukan
menyebabkan penyakit pada manusia dan
manejer proyek dalam mengatasi
hewan. Pada manusia Covid-19 ini
resiko wabah Covid-19 pada
biasanya menyebabkan penyakit pada
pelaksanaan proyek dari segi waktu,
saluran pernafasan, mulai dari flu hingga
mutu, biaya dan Keselamatan dan
penyakit yang serius seperti sindrom
Kesehatan Kerja (K3).
pernafasan akut berat atau sering disebut
2. Mengetahui tindakan yang akan
severe acute respiratory (SARS).
dilakukan manajer proyek dalam
Kemenkes (2020) menerangkan mengatasi resiko wabah Covid-19
bahwa Covid-19 ini pertama kali pada pelaksanaan proyek dari segi
ditemukan pada bulan Desember 2019 di waktu, mutu, biaya dan Keselamatan
Wuhan Cina dan menyebar di seluruh dan Kesehatan Kerja (K3).
penjuru dunia.
2. Studi Pustaka
Di Indonesia wabah Covid-19 juga
menyebar di seluruh penjuru kota-kota di Setiapnpeninjauan, pengumpulan data
Indonesia sangat berpengaruh signifikan dan menelaah sumber-sumberntertulis
terhadap kosistensi ekonomi, salah
yang mendukung akan penelitian ini serta
satunya pada sektor konstruksi. Sebagai
pelaku ekonomi pada sektor jasa yang pernah dilakukan sebelumnya.
konstruksi, ikut serta merasakan dampak Menurut Husen (2010), proyeknadalah
yang besar atas adanya wabah Covid-19. suatunkegiatannsementara dan memiliki
Sehingga mengakibatkan ketidakpastian tujuan dan sasaran yang jelas,
bahkan terhentinya pembangunan berlangsung dalam jangka waktu tertentu
infrastruktur di Indonesia sementara saat dengan alokasi sumber daya tertentu.
ini pembangunan infrastruktur menjadi
fokus pemerintah. Di Indonesia sendiri Manajemen proyek yang ideal menurut
pembangunan infrstruktur berpartisipasi Kerzner (2006) adalah merencanakan,
besar dalam mewujudkan pasar jasa
mengorganisir, mempin, dan
konstruksi. Hal tersebut perlu didukung
dengan kesiapan jalinan pasok mengendalikan sumber daya untuk
dibutuhkan juga peningkatan kualitas mencapai tujuan yang telah ditentukan
manajemen kosntruksi. bersama. Proses yang dikemukakan oleh
Nurlela, Suprapto (2014) adalahnproses
1.2 Perumusan Masalah
manajemen proyek yang melalui
1. Faktor - faktor apa saja yang pengelolaan, pengalokasian, dan
berpengaruh terhadap manajer penjadwallan sumber daya untuk
proyek pada pembangunan mencapai tujuan.
konstruksi gedung pada saat wabah
Covid-19? Pencapaian sebuah keberhasilan sangat
2. Tindakan - tindakan apa saja yang diperlukan peran andil oleh pemegang
bisa dilakukan untuk mengatasi proyek yakni pemimpin proyek. Dalam
resiko wabah Covid-19 pada
paparan Soeharto, Imam (2001),
pelaksanaan proyek dari segi waktu,
Pemimpin proyek dapat menjembatani

2
Analisis Yang Dilakukan Manajer Proyek…

pemikiran-pemikiran yang dikemukakan yang mengajarkan proyek pembangunan


dan menyatukan menjadi sebuah keluaran gedung di kota Semarang, khususnya di
yang berguna untuk pencapaian bersama. bidang konstruksi.
Sugiyono (2017) menerangkan bahwa
Wibowo, Moh. Agung (2015)
sampel adalah bagian dari jumlah dan
berpendapat bahwa manajernproyek karakteristik yang dimiliki oleh populasi
adalah hasil dari keputusan paling utama tersebut.
dalam mengatur kerangka ideologi dan
tindakan bersama guna memajukan Apabila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada
keberhasilan suatu proyek.
pada populasi, misalnya karena
keterbatasan waktu, tenaga, dan dan
3. Metodologi Penelitian
maka peneliti dapat menggunakan sampel
Secara keseluruhan, makna dari yang diambil dari populasi tersebut.
metodologi penelitian adalah proses Sampel dalam penelitian ini yaitu
maupun cara ilmiah untuk mendapatkan kontraktor dan tenaga ahli yang
suatu data yang akan dipergunakan untuk menangani proyek konstruksi
keperluan penelitian. Metodologi pembangunan gedung di kota Semarang,
mengandung tentang metode - metode mulai dari kontraktor kualifikasi dan
ilmiah, tahapannya, macam - macamnya, kecil menengah.
dan penentu - penentu dari metode
ilmiah. 3.3 Metode Penentuan Sampel
3.1 Objek Penelitian Sugiyono (2017) menyatakan dalam
penentuan sampel untuk penelitian ini
Dalam penelitian ini, lingkup objek menggunakan metode tak acak (non
penelitian yang ditetapkan disesuaikan probability sampling), yaitu metode yang
dengan permasalahan yang akan diteliti tidak memberikan suatu kemungkinan
yaitu mengenai faktor – faktor yang dan keleluasaan yang sama terhadap
menyebabkan perubahan waktu, mutu, setiap bagian atau anggota populasi untuk
biaya, dan K3 serta penerapan dipilih menjadi sampel.
menejemen konstruksi dalam mengatasi
resiko wabah Covid-19. Ada 40 Pada penelitian ini metode penentuan
responden dari perusahaan konstruksi sampel yang digunakan adalah
yang akan diminta untuk menjawab pendekatan purposive sampling.
kuisoner yang telah disiapkan. Purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan
3.2 Populasi dan Sampel tertentu. Pada penelitian ini peneliti
memili menggunakan metode sampling
Sugiyono (2017) menerangkan bahawa dikardari suatu kelompok objek tertentu
populasi adalah wilayah generasi yang yang dipercaya mampu memberikan
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai informasi yang diharapkan dan merekan
kualitas dan personalitas tertentu yang memenuhi syarat dan kriteria yang
telah ditentukan oleh peneliti untuk ditentukan peneliti.
dipelajari dan kemudian didapat
kesimpulannya.
Dalam penelitian ini populasi adalah
kontraktor yang berada di kota Semarang 3.4 Metode Pengumpulan Data
mulai dari kualifikasi kecil dan menengah

3
Analisis Yang Dilakukan Manajer Proyek…

Studi pustaka dilakukan pada saat kemampuan manajer proyek dalam


pertama kali proses penelitian, menangani masalah, adalah :
pendekatan survey lapangan, dan teknik Jika “ Sangat sering Diterapkan”
wawancara terbuka kepada pihak yang maka (nilai 4)
berperan dalam pelaksanaan proyek Jika “Sering Diterapkan” maka
(kontraktor) dilakukan. Hal ini (nilai 3)
dilaksanakan untuk menganalisis Jika “Jarang Diterapkan” maka
pelaksanaan manajemen konstruksi (nilai 2)
dengan masing-masing perusahaan Jika “Tidak Diterapkan” maka
konstruksi. Analisa data dilakukan (nilai 1)
dengan deskriptif yang keluarannya e. Menganalisa data dari kuisioner
berupa faktor – faktor yang menggunakan metode statik
mempengaruhi manajer proyek dalam deskripsi, yaitu dengan cara
mengatasi resiko wabah Covid-19 pada menganalisis data – data dari
pelaksanaan proyek dari segi waktu, kuisioner untuk menemukan mean
Kesehatan Kerja (K3) berseta tindakan - (rata-rata) kemudian menghitung
tindakan yang penyebab kegagalan nilai Indeks Kepentingan Relatif
konstruksi dan tindakan-tindakan yang (IKR). Metode statistik yang
dapat dilakukan untuk mencegahnya. dipakai dalam penelitian ini
disesuaikan dengan tumpuan
3.5nMetodenPenyimpulanndan penelitian yang akan dicapai
Pengolahan Data f. Menganalisis data dengan cara
menentukan urutan rangking dari
1. Pengolahan Data kuisioner dengan menghitung nilai
Beberapa hal yang harus dilakukan Indeks Kepentingan Relatif (IKR).
dalam pengolahan data sebagai Dengan rumus:
berikut:
a. Memeriksa data yang sudah
diperoleh baik kelengkapan isi dan
relevasi jawaban.
b. Mengelompokan data atau jawaban
dari kuisioner berdasarkan masing Keterangan :
– masing variabel dan menganalisis 𝓍 = Rata - rata ukuran nilai faktor
data dari kuisioner agar mudah
𝓍i = Ukuran nilai faktor pada
dipahami.
responden ke-1
c. Penelitian terhadap jawaban
n = Jumlah responden
kuisioner faktor-faktor dapat
mempengaruhi kebijakan manajer X
proyek terhadap perubahan waktu, IKR =
M
mutu, biaya, dan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3), adalah : Keterangan :
Jika “ Sangat Berpengaruh” maka IKR = Indeks Kepentingan Relatif
(nilai 4) M = Jangkauan nilai faktor
Jika “Berpengaruh” maka (nilai 3) X = Rata-rata ukuran nilai faktor
Jika “Kurang Berpengaruh”
maka (nilai 2) 3.6 Metode Penyimpulan
Jika “Tidak Berpengaruh” maka
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn(nilai 1) Hasil range nilai rata-rata (mean) dapat
d. Penelitian terhadap jawaban disimpulkan sebagai berikut :
kuisioner untuk penerapan

4
Analisis Yang Dilakukan Manajer Proyek…

a. Faktor – faktor yang dapat 5. Keterlambatan proses pengiriman


mempengaruhi kebijakan manajer peralatan konstruksi karena
proyek terhadap perubahan waktu, pembatasan sosial skala besar
mutu, biaya, dan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3), sebagai berikut : Deskripsi untuk faktor-faktor tersebut
1,00 < x < 1,49 ; Tidak Berpengaruh sebagaimana disajikan pada Tabel 1.
1,50 < x < 2,49 ; Kurang Berpengaruh
Penerapan yang dilakukan Manajer
2,50 < x < 3,49 ; Berpengaruh
Proyek untuk mengatasi resiko wabah
3,50 < x < 4,00 ; Sangat Berpengaruh
Covid-19 pada pelaksanaan suatu proyek
b. Tindakan-tindakan dalam penerapan
telah terbagi dalam beberapa peringkat
manajemen konstruksi untuk
yang telah dianalisa dan disusun sebagai
mencegah terjadinya perubahan waktu
berikut :
mutu, biaya dan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) pada konstrusi A. Peringkat I : Penerapan Waktu
pembagunan gedung, sebagai berikut : Kebijakan penerapan yang sering
1,00 < x < 1,49 ; Tidak Diterapkan diterapkan oleh manajer proyek pada
1,50 < x < 2,49 ; Jarang Diterapkan suatu pekerjaan, diantaranya ;
2,50 < x < 3,49 ; Sering Diterapkan
3,50 < x < 4,00 ; Sangat sering 1. Mendorong dan mengingatkan
Diterapkan kontraktor untuk menyusun
kembali metode bekerja tepat
4. Hasil waktu, tepat mutu, tepat biaya
melalui forum rapat online ataupun
4.1 Kuisioner offline, memiliki nilai rata-rata
Responden kuisoner yang terkumpul (mean) sebesar 3,40 dan termasuk
sebanyak 40 (empat puluh) responden antara nilai 2,50 < X < 3,50 , yang
yang memenuhi syarat dalam pengolahan memiliki arti bahwa faktor kegiatan
data analisa yang dilakukan. tersebut sering diterapkan oleh
Kelompok kuisioner ini bertujuan untuk banyak Manajer Proyek dalam
mencari faktor yang dapat mempengaruhi berkegiatan konstruksi di kota
kebijakan manajer proyek dalam kegiatan Semarang.
konstruksi yang berlangsung dalam masa 2. Menganalisa kendala yang terjadi
pandemi Covid-19. Faktor berpengaruh di lapangan akibat pandemi Covid-
terhadap perubahan waktu pada 19, memiliki nilai rata-rata (mean)
pelaksanaan pekerjaan dalam wabah sebesar 3,25 dan termasuk antara
Covid-19 berdasar lima (5) peringkat nilai 2,50 < X < 3,50 , yang
teratas adalah sebagai berikut : memiliki arti faktor ketergantungan
1. Adanya kluster wabah COVID-19 antar kegiatan tersebut sering
yang naik turun diterapkan oleh Manajer Proyek
2. Pengerjaan proyek konstruksi pada dan jajarannya dalam kegiatan
musim hujan dan di saat wabah konstruksi di kota Semarang.
Covid-19
3. Kuantitas tenaga kerja yang tidak
memadai (kurang dari jumlah yang
dibutuhkan) 3. Melakukan analisis kebutuhan
4. Kebutuhan tenaga kerja yang kapasitas peralatan dan tenaga
terampil sesuai bidang yang harus kerja, maupun jadwal penyediaan
didatangkan dari luar kota material, memiliki nilai rata-rata
(mean) sebesar 3,25 dan termasuk
antara nilai 2,50 < X < 3,50 , yang

5
Analisis Yang Dilakukan Manajer Proyek…

memiliki arti faktor ketergantungan Deskripsi mengenai kebijakan pada


antar kegiatan tersebut sering penerapan mutu sebagaimana
diterapkan oleh Manajer Proyek disajikan pada Tabel 3.
dan jajarannya dalam kegiatan
konstruksi di kota Semarang. C. Peringkat III : Penerapan Biaya
Kebijakan penerapan yang sering
Deskripsi mengenai kebijakan pada diterapkan oleh manajer proyek pada
penerapan waktu sebagaimana suatu pekerjaan, diantaranya ;
disajikan pada Tabel 2.
1. Mengadakan proses monitoring
B. Peringkat II : Penerapan Mutu secara berkala untuk
Kebijakan penerapan yang sering mengendalikan perubahan akibat
diterapkan oleh manajer proyek pada pandemi Covid-19 sehingga tidak
suatu pekerjaan, diantaranya ; terjadi cost over run selama
pandemi, memiliki nilai rata-rata
1. Mengontrol dan mengurangi (mean) sebesar 3,35 dan termasuk
permasalahan yang terjadi dengan antara nilai 2,50 < X < 3,50 , yang
pelaksanaan dan perencanaan di memiliki arti bahwa faktor kegiatan
lapangan, memiliki nilai rata-rata tersebut sering diterapkan oleh
(mean) sebesar 3,25 dan termasuk banyak Manajer Proyek dalam
antara nilai 2,50 < X < 3,50 , yang berkegiatan konstruksi di kota
memiliki arti bahwa faktor kegiatan Semarang.
tersebut sering diterapkan oleh 2. Memeriksa dan melakukan
Manajer Proyek dalam mengatasi perhitungan ulang terhadap
masalah berkegiatan konstruksi volume pekerjaan yang telah
pada masa pandemi Covid-19 di dilaksanakan kontraktor pada pra
kota Semarang. dan pasca pandemi Covid-19,
2. Melakukan monitoring dan memiliki nilai rata-rata (mean)
pengawasan percepatan pekerjaan sebesar 3,23 dan termasuk antara
secara teliti, memiliki nilai rata- nilai 2,50 < X < 3,50 , yang
rata (mean) sebesar 3,23 dan memiliki arti faktor ketergantungan
termasuk antara nilai 2,50 < X < antar kegiatan tersebut sering
3,50 , yang memiliki arti faktor diterapkan oleh Manajer Proyek
ketergantungan antar kegiatan dan jajarannya dalam kegiatan
tersebut sering diterapkan oleh konstruksi di kota Semarang.
Manajer Proyek dan jajarannya
dalam kegiatan konstruksi di kota 3. Membuat rancangan anggaran
Semarang. tambahan untuk pemeliharan imun
3. Membuat kajian ulang yang efektif (konsumsi vitamin) pada warga
dan efisien dalam penyusunan proyek saat di lokasi proyek,
kualitas bahan material, memiliki memiliki nilai rata-rata (mean)
nilai rata-rata (mean) sebesar 3,20 sebesar 3,15 dan termasuk antara
dan termasuk antara nilai 2,50 < X nilai 2,50 < X < 3,50 , yang
< 3,50 , yang memiliki arti faktor memiliki arti faktor ketergantungan
ketergantungan antar kegiatan antar kegiatan tersebut sering
tersebut sering diterapkan oleh diterapkan oleh Manajer Proyek
Manajer Proyek dan sub-sub dan staff keuangan dalam kegiatan
kontraktor dalam kegiatan konstruksi di kota Semarang.
konstruksi di kota Semarang.

6
Analisis Yang Dilakukan Manajer Proyek…

Deskripsi mengenai kebijakan pada 5. KESIMPULAN DAN SARAN


penerapan biaya sebagaimana
disajikan pada Tabel 4. 5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa dan
D. Peringkat IV : Penerapan K3 pembahasan di bab sebelumnya, maka
Kebijakan penerapan yang sering dapat disimpulkan sebagai berikut :
diterapkan oleh manajer proyek pada 1. Kemampuan manajer proyek dalam
suatu pekerjaan, diantaranya ; menanngani kondisi kegiatan
konstruksi pada masa pandemi Covid-
1. Mewajibkan seluruh tenaga kerja 19 dipengaruhi oleh banyak faktor.
di lokasi konstruksi untuk menaati 2. Dalam menghadapi faktor darurat
protokol kesehatan yang yang tak diharapkan, seperti wabah
dianjurkan oleh Pemerintah saat Covid-19, manajer proyek selaku
pandemi Covid-19, memiliki nilai kepala konstruksi dalam suatu
rata-rata (mean) sebesar 3,35 dan organisasi proyek membuat kebijakan
termasuk antara nilai 2,50 < X < – kebijakan guna menanggulangi
3,50 , yang memiliki arti bahwa damapak tersebut dan menjaga agar
faktor kegiatan tersebut sering kegiatan konstruksi terus berlangsung.
diterapkan oleh banyak Manajer 3. Penerapan kebijakan manajer proyek
Proyek dalam berkegiatan dalam menghadapi wabah Covid-19
konstruksi di kota Semarang. terdiri dari empat (4) aspek yaitu,
2. Menginstruksikan pada staff waktu, mutu, biaya, dan Keselamatan
keamanan untuk memperketat dan Kesehatan Kerja (K3)
dalam pengecekan orang asing
yang hendak memasuki lokasi 5.2 Saran
proyek, memiliki nilai rata-rata Hasil analisa pembahasan
(mean) sebesar 3,35 dan termasuk mengenai “Analisa Yang Dilakukan
antara nilai 2,50 < X < 3,50 , yang Manajer Proyek Dalam Mengatasi Resiko
memiliki arti faktor ketergantungan Wabah Covid-19 Pada Pelaksanaan
antar kegiatan tersebut sering Proyek Dari Segi Waktu, Mutu, Biaya
diterapkan oleh Manajer Proyek Dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dan jajarannya dalam kegiatan (K3) Di Semarang” terdapat saran – saran
konstruksi di kota Semarang. yang diberikan sebagai berikut :
3. Menginstruksikan pada divisi K3 1. Perlunya perhatian ekstra terhadap
untuk memperketat pengawasan faktor – faktor yang sangat
pada tenaga kerja yang berdasar mempengaruhi proses berjalanya
pada protokol kesehatan yang kegiatan konstruksidi masa pandemi
dianjurkan oleh Pemerintah saat Covid-19.
pandemi Covid-19, memiliki nilai 2. Seorang menejer proyek diharapkan
rata-rata (mean) sebesar 3,15 dan mudah beradaptasi dengan perubahan
termasuk antara nilai 2,50 < X < yang terjadi dan memberi arahan yang
3,50 , yang memiliki arti faktor terbaik bagi semua pihak pelaku
ketergantungan antar kegiatan konstruksi.
tersebut sering diterapkan oleh 3. Manajer proyek mampu menjadi tolak
Manajer Proyek dan staff keuangan ukur keberhasilan proses berjalannya
dalam kegiatan konstruksi di kota kegiatan konstruksi yang tercermin
Semarang. dari setiap kebijakannya.
Deskripsi mengenai kebijakan pada DAFTAR PUSTAKA
penerapan K3 sebagaimana disajikan
pada Tabel 5.
7
Analisis Yang Dilakukan Manajer Proyek…

Ervianto, Wulfram I. 2009. Manajemen


Proyek Konstruksi (Edisi Revisi).
Yogyakarta : Andi

Husen, Abrar, 2010. Manajemen Proyek.


Penerbit Andi. Yogyakarta

Kezner. 2006. Panduan Manajemen


Proyek Konstruksi. Yudistira,
Jakarta

Nurlela, Suprapto Heri, 2014. Identifikasi


Dan Analisis Manajemen Resiko
Pada Proyek Pembangunan
Infrastruktur Bangunan Gedung
Bertingkat. Universitas
Gundadarma, Depok

Soeharto, Imam. 2001. Manajemen


Proyek Dan Konseptual Sampai
Operasional Jilid 2 : Erlangga,

RI Kemenkes, 2020. Peraturan Mentri


Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 09 Tahun 2020 Tentang
Pedoman Pembatasan Sosial
Bersekala Besar Dalam Rangka
Percepatan Penanganan Corona
virus Disease 2019, Kementrian
Kesehatan RI 28

Wibowo, Moh. Agung. 2015, Materi


Kuliah Manajemen Konstruksi
“Construction Management”,
Penerbit : Universitas Indonesia,
Jakarta

8
Analisis Yang Dilakukan Manajer Proyek…

Tabel 1. Hasil Analisa Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perubahan Waktu

Faktor-Faktor yang
No Berpengaruh Terhadap ∑ Xi X Keterangan Rangking
Perubahan Waktu

Kuantitas tenaga kerja yang


1 tidak memadai (kurang dari 125 3,13 Berpengaruh 3
jumlah yang dibutuhkan)

Kebutuhan tenaga kerja


yang terampil sesuai bidang
2 125 3,13 Berpengaruh 4
yang harus didatangkan
dari luar kota

Jam kerja yang dibatasi Kurang


3 93 2,33 Berpengaruh
11
atau menjadi tidak efektif

Terhambatnya
mendapatkan jenis bahan
4 117 2,93 Berpengaruh 7
material bangunan dengan
spesifikasi tertentu

Tempat penyimpanan
material yang secara rutin Kurang
5 87 2,18 Berpengaruh
12
dilakukan fogging
desinfektan

Proses bongkar material


yang menjadi lama
Kurang
6 dikarenakan melakukan 105 2,45 Berpengaruh
10
prosedur protocol
kesehatan

Perbaikan peralatan
konstruksi yang menjadi
7 108 2,7 Berpengaruh 9
terhambat dikarenakan
wabah Covid-19

8 Keterlambatan proses 125 3,13 Berpengaruh 5


pengiriman peralatan
konstruksi karena
pembatasan sosial skala

9
Analisis Yang Dilakukan Manajer Proyek…

besar

Tenaga yang seadanya


dalam mengoperasikan alat
9 120 3,0 Berpengaruh 6
konstruksi tertentu karena
pembatasan sosial

Adanya kluster wabah Sangat


10 146 3,65 1
COVID-19 yang naik turun Berpengaruh

Pengerjaan proyek
konstruksi pada musim
11 126 3,15 Berpengaruh 2
hujan dan di saat wabah
Covid-19

12 Keadaan struktur tanah 116 2,9 Berpengaruh 8

Tabel 2. Hasil Urutan Peringkat Penerapan Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Resiko
Wabah Covid-19 Pada Pelaksanaan Proyek

Kegiatan Penerapan Yang


No ∑ Xi X Keterangan Rangking
Dilakukan Manajer Proyek

1 Penerapan Waktu 3,11 1

Mendorong dan mengingatkan


kontraktor untuk menyusun
kembali metode bekerja tepat 136 3,40 Sering 1
1.1 waktu, tepat mutu, tepat biaya Diterapkan
melalui forum rapat online
ataupun offline.

Meningkatkan instruksi
127 3,18 Sering 6
1.2 pekerjaan untuk meningkatkan
Diterapkan
produktivitas antar tenaga kerja

Mengusahakan percepatan pada


129 3,23 Sering 4
1.3 lintasan kritis pada
Diterapkan
keterlambatan schedule

Melakukan kontrol dan 122 3,05 Sering 7


1.4
monitoring terhadap jumlah Diterapkan

10
Analisis Yang Dilakukan Manajer Proyek…

tenaga kerja yang digunakan


dan mematuhi pembatasan
sosial yang dianjurkan
Pemerintah

Menganalisa kendala yang


130 3,25 Sering 2
1.5 terjadi di lapangan akibat
Diterapkan
pandemi Covid-19

Mencari informasi yang dapat


membantu percepatan proses
97 2,48 Jarang 9
1.6 pemulian agar tidak ada biaya
Diterapkan
tambahan yang perlu
dikeluarkan.

Melakukan analisis kebutuhan


kapasitas peralatan dan tenaga 130 3,25 Sering 3
1.7 kerja, maupun jadwal Diterapkan
penyediaan material

Mempercepat proses
persetujuan perubahan gambar 110 2,75 Sering 8
1.8 kerja yang dapat Diterapkan
mempersingkat waktu

Mengevaluasi pekerjaan yang


sempat terhenti karena pandemi
127 3,18 Sering 5
1.9 Covid-19 dan memutuskan
Diterapkan
tindakan yang tepat untuk
memperbaiki kendala di lapangan

Tabel 3. Hasil Urutan Peringkat Penerapan Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Resiko
Wabah Covid-19 Pada Pelaksanaan Proyek

Kegiatan Penerapan Yang


No
Dilakukan Manajer Proyek ∑ Xi X Keterangan Rangking

2 Penerapan Mutu 3,08 2

Mengontrol dan mengurangi


permasalahan yang terjadi 130 3,25 Sering 1
2.1
dengan pelaksanaan dan Diterapkan
perencanaan di lapangan
127 3,18 4
2.2 Melakukan tindakan korektif Sering
yang efektif dan tepat sasaran Diterapkan

11
Analisis Yang Dilakukan Manajer Proyek…

pada proses pengecekan


spesifikasi bahan berlangsung

Membuat kajian ulang yang


efektif dan efisien dalam 128 3,2 Sering 3
2.3
penyusunan kualitas bahan Diterapkan
material

Mengkaji ulang dan


memberikan persetujuan atas 93 2,3 Jarang 9
2.4
shop drawing yang diusulkan Diterapkan
kontraktor

Mengadakan sampling pada


uji mutu produk material 125 3,13 Sering 6
2.5
melalui laboraturium maupun Diterapkan
uji lapangan

Melakukan monitoring dan


129 3,23 Sering 2
2.6 pengawasan percepatan
Diterapkan
pekerjaan secara teliti

Memberikan arahan yang


tepat pada perencanaan ulang 124 3,1 Sering 7
2.7
pekerjaan sehingga mencapai Diterapkan
tepat mutu yang diinginkan

Mengawasi dan mengontrol


mutu material dengan
118 2,95 Sering 8
2.8 merekrut tenaga ahli yang
Diterapkan
berpengalaman dan bisa
dipertanggungjawabkan

Mengawasi dan menyetujui


pelaksanaan metode 127 3,18 Sering 5
2.9
konstruksi kontraktor yang Diterapkan
sesuai dengan jenis pekerjaan

Tabel 4. Hasil Urutan Peringkat Penerapan Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Resiko
Wabah Covid-19 Pada Pelaksanaan Proyek

Kegiatan Penerapan Yang Rangki


No
Dilakukan Manajer Proyek ∑ Xi X Keterangan
ng

12
Analisis Yang Dilakukan Manajer Proyek…

3 Penerapan Biaya 2,94 3

Mengadakan proses monitoring


secara berkala untuk
mengendalikan perubahan akibat 134 3,35 Sering 1
3.1
pandemi Covid-19 sehingga Diterapkan
tidak terjadi cost over run selama
pandemi

Menyusun struktur organisasi


yang dapat diandalkan dalam
92 2,3 Jarang 9
3.2 manajemen keuangan dan
Diterapkan
pendanaan dalam pelaksanaan
konstruksi

Melakukan kajian dalam


perkiraan perubahan volume
pekerjaan terhadap semua
120 3,0 Sering 6
3.3 kendala proyek pasca pandemi
Diterapkan
Covid-19 serta melaporkan pada
pemberi tugas sebagai bahan
pembuatan keputusan

Memeriksa dan melakukan


perhitungan ulang terhadap
129 3,23 Sering 2
3.4 volume pekerjaan yang telah
Diterapkan
dilaksanakan kontraktor pada pra
dan pasca pandemi Covid-19

Menyeimbangkan jumlah tenaga


kerja yang digunakan dalam
pelaksanaan konstruksi yang 98 2,45 Jarang 8
3.5
sesuai dengan anjuran Diterapkan
Pemerintah pada pandemi Covid-
19

Memimpin dan mengadakan


rapat khusus apabila terjadi 125 3,13 Sering 4
3.6
penyimpangan darurat terhadap Diterapkan
pelaksanaan konstruksi.

13
Membantu Pemberi tugas dalam
menyusun anggaran biaya pada
110 2,75 Sering 7
3.7 lingkup pekerjaan yang
Diterapkan
disesuaikan dengan kondisi
lapangan saat pandemi Covid-19.

Membuat rancangan anggaran


tambahan untuk pemeliharan
126 3,15 Sering 3
3.8 imun (konsumsi vitamin) pada
Diterapkan
warga proyek saat di lokasi
proyek

Menambah anggaran dalam


memelihara peralatan dan bahan
124 3,1 Sering 5
3.9 material dengan metode fogging
Diterapkan
desinfektan setiap selesai
pekerjaan
Analisis Yang Dilakukan Manajer Proyek…

Tabel 5. Hasil Urutan Peringkat Penerapan Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Resiko
Wabah Covid-19 Pada Pelaksanaan Proyek

Kegiatan Penerapan Yang


No
Dilakukan Manajer Proyek ∑ Xi X Keterangan Rangking

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan


4 2,83 4
Kerja (K3)

Mewajibkan seluruh tenaga kerja


di lokasi konstruksi untuk menaati
134 3,35 Sering 1
4.1 protokol kesehatan yang
Diterapkan
dianjurkan oleh Pemerintah saat
pandemi Covid-19

Menginstruksikan pada divisi K3


untuk memperketat pengawasan
pada tenaga kerja yang berdasar 126 3,15 Sering 3
4.2
pada protokol kesehatan yang Diterapkan
dianjurkan oleh Pemerintah saat
pandemi Covid-19

Memperbanyak rambu-rambu
108 2,7 Sering 6
4.3 keamanan dan keselamatan di
Diterapkan
lokasi proyek

Menginstruksikan pada staff


keamanan untuk memperketat
134 3,35 Sering 2
4.4 dalam pengecekan orang asing
Diterapkan
yang hendak memasuki lokasi
proyek

Melakukan penjadwalan ulang


dengan sistem shift dalam absensi
105 2,66 Jarang 7
4.5 tenaga kerja yang bertujuan untuk
Diterapkan
pembatasan tenaga kerja pada
lokasi proyek

Penambahan konsumsi asupan


vitamin yang wajib dikonsumsi 97 2,43 Jarang 10
4.6
oleh tenaga kerja pada lokasi Diterapkan
proyek
121 3,03 4
4.7 Menginstruksikan kepada seluruh Sering

15
Analisis Yang Dilakukan Manajer Proyek…

tenaga kerja agar tidak melakukan


perjalanan keluar kota, kecuali Diterapkan
darurat

16
Melakukan kewajiban uji rapid
test atau swab test pada tenaga
kerja yang telah melakukan 98 2,45 Sering 8
4.8
perjalanan dari luar kota atau dari Diterapkan
daerah zona merah pandemi
Covid-19

Melakukan karantina 14 hari pada


tenaga kerja yang telah melakukan
111 2,78 Sering 5
4.9 perjalanan dari luar kota atau dari
Diterapkan
daerah zona merah pandemi
Covid-19

Menyediakan mess atau tempat


tinggal sementara yang dekat
dengan lokasi proyek untuk tenaga 97 2,43 Jarang 9
4.10
kerja agar memudahkan dalam Diterapkan
pengawasan tenaga kerja saat
pandemi Covid-19

Anda mungkin juga menyukai