BOILER
I. PENDAHULUAN .
Pada pertemuan VI masih menjelaskan tentang Boiler yang digunakan
sebagai penggerak kapal. Penguasaan materi ini akan membantu mahasiswa
dalam menjelaskan prinsip kerja turbin, jenis fluida kerja. Untuk mencapai
kemampuan mahasiswa yang efektif/efisien akan dirancang proses
pembelajaran yang inovatif bernuansa learning
II. PENYAJIAN
2.1. Materi Pembelajaran
Untuk tekanan boiler di atas 17 bar, jenis piringan kaca digunakan untuk
mengukur tingkat air digunakan. Pipa kaca diganti oleh kumpulan yang terdiri dari
piring kaca di dalam rumahan logam. Beberapa sambungan ditempatkan di antara
kaca dan pelat logam dan selembar mika ditempatkan di atas permukaan kaca
menghadap air dan uap. Lembar mika adalah isolasi yang efektif untuk mencegah
kerusakan kaca pada suhu yang sangat tinggi. Ketika perakitan dilakukan ,
ketelitian sangat diperlukan untuk memastikan semua baut telah dikencangkan.
Kebocoran pada sambungan akan mengakibatkan kebocoran sehingga piringan
kaca akan mudah pecah.
3. katup pengaman/ Safety Valves
Pegas bawah digunakan sebagai piston untuk uap yang bekerja di bagian
bawah. Sebuah cincin longgar di sekitar piston bertindak sebagai silinder yang
mengandung uap. Katup uap atau lubang akses disediakan dalam piring-antar
(guide plate). Limbah uap dikeluarkan ketika katup membuka pada saat piston
bergerak ke bawah untuk memberikan peningkatan kekuatan terhadap pegas,
katup terbuka lebih jauh. Setelah tekanan berlebih telah dikeluarkan, gaya pegas
cepat akan menutup katup. Sebuah pipa pembuangan dipasang pada sisi outlet
dari katup pengaman untuk menghilangkan uap terkondensasi yang mungkin
terkumpul di atas katup dan akan berhenti membuka pada tekanan yang sesuai.
1. Pembakaran
Pembakaran adalah suatu proses penyalaan bahan bakar di udara untuk
melepaskan energi panas. Untuk pembakaran sempurna dan efisien jumlah
yang seimbang antara bahan bakar dan udara harus dipasok ke ruang bakar
dan dinyalakan. Biasanya udara 14 kali lebih banyak dari bahan bakar yang
diperlukan untuk pembakaran sempurna. Udara dan bahan bakar harus
tercampur secara homogen dan sebaiknya ada penambahan kadar udara
untuk memastikan bahwa semua bahan bakar yang terbakar dengan
sempurna. Ketika pasokan udara tidak cukup sehingga bahan bakar tidak
sepenuhnya terbakar maka akan menghasilkan asap pembakaran yang
berwarna hitam.
Suplai Udara
Aliran udara melalui ruang bakar boiler dikenal sebagai 'draught'. Boiler
kapal diatur untuk memaksa udara masuk ke ruang bakar dengan
menggunakan kipas. Saluran udara biasanya melewati gas buang boiler
dimana udara panas bersirkulasi. Saluran ini memiliki kipas yang dapat
mendorong udara menuju ruang bakar.
Suplai Bahan Bakar
Boiler kapal menggunakan bahan bakar residu kelas rendah. Bahan bakar ini
disimpan dalam tangki alas ganda yang ditransfer menggunakan pompa ke tangki
pengendapan (Gambar 4.15). Di sini ada air dalam bahan bakar yang mungkin
tercampur dan harus dipisahkan. Minyak dari tangki pengendapan disaring dan
dipompa ke pemanas melalui filter halus. Memanaskan minyak akan mengurangi
viskositas sehingga lebih mudah untuk dipompa dan disaring. Pasokan bahan
bakar diesel mungkin dapat pula digunakan pada kondisi penyalaan awal atau
saat operasi boiler dengan daya rendah. Setelah disaring melalui filter, maka
bahan bakar residu kemudian disemprotkan dalam bentuk tetesan atau droplet
yang kecil sehingga mudah tercampur dengan udara. Sebuah jalur sirkulasi
disediakan untuk memungkinkan pemanasan awal bahan bakar.
3. Treatment Feedwater
Treatment feedwater dapat dilakukan secara kimiawi untuk menghindari kerak
dan korosi serta gas tertentu. Treatment yang dapat dilakukan meliputi:
a. Dengan menjaga tingkat kekerasan garam dalam larutan untuk mencegah
pembentukan kerak.
b. Dengan menghilangkan garam dan kotoran menempel pada permukaan
perpindahan panas.
c. Dengan memberikan perlindungan anti-busa agar air tidak ikut membawa
kotoran.
d. Dengan menghilangkan gas-gas terlarut dan menyediakan alkali yang akan
mencegah korosi.
Setelah melakukan hal tersebut, maka feedwater dapat diuji sampelnya
dengan menggunakan test kit. Test kit biasanya diberikan oleh produsen
perawatan kimia dengan petunjuk sederhana untuk penggunaannya.
Untuk boiler tambahan, bahan kimia yang dapat ditambahkan seperti kalsium
hidroksida, soda (sodium karbonat) dan Soda kaustik (natrium hidroksida)
sebagai alternatif lainnya.
B. Operasional Boiler
Prosedur diadopsi untuk meningkatkan uap akan bervariasi antara boiler satu
dan lainnya dan petunjuk maker/ produsen harus selalu dicermati dan diikuti .
Adapun sejumlah aspek dan prosedur yang umum digunakan untuk semua boiler
adalah sebagai berikut.
1. Persiapan
- Saluran gas buang harus diperiksa untuk memastikan jalur yang bersih dan
bebas hambatan untuk gas melalui boiler.
- Setiap peredam harus dioperasikan pada terletak pada posisi yang benar.
- Semua koneksi/ sambungan ventilasi, alarm, air dan pengukur tekanan harus
dibuka.
- Katup sirkulasi superheater atau saluran air harus dibuka untuk memastikan
aliran uap melalui superheater dengan baik.
- Semua saluran air boiler lainnya dan katup blow-down harus diperiksa untuk
memastikan bahwa semuanya dalam posisi tertutup.
- Boiler kemudian harus diisi air pada level sedikit di bawah tingkat kerja dengan air
de-aerasi panas.
- Kepala ventilasi harus ditutup agar aliran air dapat terlihat.
- Economiser harus diperiksa untuk memastikan bahwa air telah terisi penuh dan
ventilasi udara telah tertutup
- Pengoperasian kipas harus diperiksa
- Sistem bahan bakar minyak harus diperiksa termasuk posisi katup yang benar
- Bahan bakar minyak kemudian harus disirkulasikan dan dipanaskan.
2. Menaikkan Uap
Kipas draught harus dinyalakan sehingga udara melewati ruang bakar selama
beberapa menit untuk menjaga kontaminasi dari gas buang atau uap minyak.
Semua bukaan udara pada lubang pengatur panas/ register harus ditutup kecuali
pencahayaaan pada burner. Baru setelah itu, burner dapat beroperasi dan diatur
untuk memberikan laju pembakaran rendah untuk pembakaran awal yang baik.
Tekanan bahan bakar dan udara melalui kipas draught harus sesuai agar dapat
menghasilkan pembakaran yang baik dengan nyala api yang stabil.
Ventilasi atas superheater dapat ditutup setelah uap keluar. Ketika tekanan drum
sekitar 210 kPa (2,1 bar) telah tercapai, maka ventilasi udara pada drum bisa
ditutup. Boiler harus dioperasikan perlahan-lahan agar tekanan kerja naik secara
bertahap sehingga overheating elemen superheater dan komponen tahan api
dapat dihindari sedini mungkin. Produsen boiler biasanya menyediakan diagram
kenaikan uap dalam bentuk grafik tekanan drum terhadap waktu (jam) setelah
penyalaan.
Setelah prosedur di atas dilakukan, jalur pipa uap utama dan bantu dapat mulai
dinyalakan dan kemudian saluran air ditutup. Selain alat pengukur ketinggian air
harus diperiksa untuk pembacaan yang akurat. Ketika tekanan uap sekitar 300
kPa (3 bar) di bawah nilai operasional normal, katup pengaman harus
diangkat dan dilepaskan dengan menggunakan alat.
Ketika telah mencapai tekanan operasi, maka boiler dapat diisi dan katup
sirkulasi superheater ditutup. Semua ventilasi lainnya, termasuk saluran air dan
bypasses kemudian harus ditutup pula. Water Gauge/ pengukur level air dalam
boiler harus diperiksa dengan hati-hati dan pengaturan air otomatis harus diamati
untuk pengoperasian yang benar.
2.3. Latihan
Jelaskan kegunaan boiler pada suatu kapal ?
III. PENUTUP
3.1. Rangkuman
Operasinya sederhana dan feedwater dari kualitas medium dapat digunakan.
Nama “tangki boiler “ kadang-kadang digunakan untuk firetube boiler karena
kapasitas air yang digunakan cukup banyak. Istilah “pipa asap”/”smoke tube” dan
“donkey tube” juga biasa digunakan untuk merepresentasikan boiler tipe ini.
Treatment feedwater dapat dilakukan secara kimiawi untuk menghindari
kerak dan korosi serta gas tertentu. Treatment yang dapat dilakukan meliputi:
a. Dengan menjaga tingkat kekerasan garam dalam larutan untuk mencegah
pembentukan kerak.
b. Dengan menghilangkan garam dan kotoran menempel pada permukaan
perpindahan panas.
c. Dengan memberikan perlindungan anti-busa agar air tidak ikut membawa
kotoran.
d. Dengan menghilangkan gas-gas terlarut dan menyediakan alkali yang akan
mencegah korosi.
Untuk boiler tambahan, bahan kimia yang dapat ditambahkan seperti
kalsium hidroksida, soda (sodium karbonat) dan Soda kaustik (natrium
hidroksida) sebagai alternatif lainnya. Sedangkan untuk boiler watertube tekanan
tinggi, alternative treatment kimiawi dapat dilakukan dengan menambahkan
berbagai macam garam fosfat,seperti trisodium fosfat, disodium fosfat dan natrium
metaphosphate.