Anda di halaman 1dari 2

1.

Jawab :
benar. Karena Konsep diversifikasi adalah menyusun portofolio dengan menyertakan
berbagai jenis investasi dengan tujuan mengurangi risiko. Anggaplah, sebagai contoh, suatu
investasi yang hanya terdiri dari satu saham yang diterbitkan oleh satu perusahaan. Jika
saham perusahaan itu mengalami penurunan nilai yang serius, portofolio kita akan
sepenuhnya menanggung beban akibat penurunan tersebut. Dengan memecah investasi kita
menjadi saham dari dua perusahaan berbeda, kita dapat mengurangi risiko potensial terhadap
portofolio. Cara lain untuk mengurangi risiko portofolio adalah menyertakan obligasi dan
uang tunai. Karena uang tunai umumnya digunakan sebagai cadangan jangka pendek, banyak
investor yang mengembangkan strategi alokasi aset untuk portofolio mereka yang terutama
didasarkan pada penggunaan saham dan obligasi.

2. Jawab :
salah. Karena dalam setiap investasi pasti ada yang namanya resiko. Cara untuk
menghindari risiko secara sempurna adalah dengan tidak berinvestasi. Namun dengan tidak
berinvestasi, berarti juga kehilangan kesempatan untuk mendapatkan kenaikan jangka
panjang yang berpotensi dihasilkan oleh reksa dana. Cara lain untuk menghindari risiko
adalah dengan melakukan market timing. Dalam bahasa sederhana market timing adalah
melakukan investasi ketika harga sudah mencapai titik terendah dan menjualnya ketika harga
sudah mencapai titik tertinggi.

3. Jawab :
salah. Karena Portofolio optimal adalah portofolio efisien. Sedangkan portofolio
efisien belum tentu portofolio optimal. Portofolio optimal dapat ditentukan dengan
menggunakan aktiva bebas risiko. Aktiva bebas risiko adalah aktiva yang mempunyai return
ekspektasi tertentu tanpa adanya risiko. Aktiva bebas risiko atau risk free rate dalam
penghitungan indeks tunggal biasanya menggunakan BI rate atau suku bunga Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) untuk saham konvensional.Tingkat pengembalian yang diharapkan (expected
return) adalah return yang yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang
dan sifatnya belum terjadi. Dengan adanya ketidakpastian (uncertainty) tersebut,berarti
investor akan memperoleh return di masa mendatang yang belum diketahui persis nilainya.
Return ekspektasi dan tingkat risiko mempunyai hubungan yang positif. Semakin besar risiko
suatu sekuritas, semakin besar return yang diharapkan, begitu pula sebaliknya. Salah satu
pengukur risiko adalah deviasi standar atau varian yang merupakan kuadrat dari deviasi
standar. Risiko yang diukur dengan ukuran ini mengukur risiko dari seberapa besar nilai tiap-
tiap item menyimpang dari rata-ratanya. Risiko portofolio juga dapat diukur dengan besarnya
deviasi standar atau varian dari nilai return-return sekuritas tunggal di dalamnya.
4. Jawab :
benar. Karena Konsep diversifikasi adalah menyusun portofolio dengan menyertakan
berbagai jenis investasi dengan tujuan mengurangi risiko. Anggaplah, sebagai contoh, suatu
investasi yang hanya terdiri dari satu saham yang diterbitkan oleh satu perusahaan. Jika
saham perusahaan itu mengalami penurunan nilai yang serius, portofolio kita akan
sepenuhnya menanggung beban akibat penurunan tersebut. Dengan memecah investasi kita
menjadi saham dari dua perusahaan berbeda, kita dapat mengurangi risiko potensial terhadap
portofolio. Cara lain untuk mengurangi risiko portofolio adalah menyertakan obligasi dan
uang tunai. Karena uang tunai umumnya digunakan sebagai cadangan jangka pendek, banyak
investor yang mengembangkan strategi alokasi aset untuk portofolio mereka yang terutama
didasarkan pada penggunaan saham dan obligasi.

5. Jawab :
benar. Karena Model indeks tunggal adalah sebuah teknik untuk mengukur return dan
risiko sebuah saham atau portofolio. Model tersebut mengasumsikan bahwa pergerakan
return saham hanya berhubungan dengan pergerakan pasar. CAPM (Capital Asset Pricing
Model) CAPM adalah model yang menggabungkan imbal hasil yang diharapkan dengan
risiko. Model ini menghasilkan menghasilkan hubungan imbal hasil yang diharapkan dengan
beta , dimana premi imbal hasil atas risiko dari suatu asset adalah proporsional terhadap
premi imbal hasil atas risiko portofolio pasar jika betanya konstan. Dalam model CAPM
untuk mengukur sebuah risiko bukan lagi menggunakan deviasi standar melainkan
menggunakan beta.

Anda mungkin juga menyukai