Anda di halaman 1dari 3

E.

Otonomi Daerah di Indonesia


Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dgn
peraturan perundang-undangan. Secarah harafiah, otonomi daerah berasal dari kata Yunani,
otonomi berasai dari kata autos dan namos. Autos berarti sendiri dan namos berarti aturan
atau undang-undang, sehingga dapat diartikan sebagai kewenangan untuk mengatur sendiri
atau kewenangan untuk membuat aturan guna mengurus rumah tangga sendiri. Sedangkan
daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah

1. Daerah Otonom di Indonesia

1 Nanggroe Aceh Darusalam


2 Sumatera Utara
3 Sumatera Barat
4 Riau
5 Jambi
6 Sumatera Selatan
7 Bengkulu
8 Lampung
9 Kepulauan Bangka Belitung
10 Kepulauan Riau
11 DKI Jakarta
12 Jawa Barat
13 Jawa Tengah
14 Banten
15 Jawa Timur
16 DI Yogyakarta
17 Bali
18 Nusa Tenggara Barat
19 Nusa Tenggara Timur
20 Kalimantan Barat
21 Kalimantan Tengah
22 Kalimantan Selatan
23 Kalimantan Timur
24 Sulawesi Utara
25 Sulawesi Tengah
26 Sulawesi Selatan
27 Sulawesi Tenggara
28 Gorontalo
29 Sulawesi Barat
30 Maluku
31 Maluku Utara
32 Papua
33 Papua Barat
2. Kaitan Wawasan Nusantara dengan Otonomi Daerah

Wawasan Nusantara menghendaki adanya persatuan bangsa dan keutuhan wilayah


nasional. Pandangan untuk tetap perlunya persatuan bangsa dan keutuhan wilayah ini
merupakan modal berharga dalam melaksanakan pembangunan. Wawasan Nusantara juga
mengajarkan perlunya kesatuan sistem politik, sistem ekonomi, sistem sosial, sistem budaya,
dan sistem pertahanan-keamanan dalam lingkup negara nasional Indonesia. Cerminan dari
semangat persatuan itu diwujudkan dalam bentuk negara kesatuan.

Namun demikian semangat kesatuan dalam berbagai aspek kehidupan itu jangan
sampai menimbulkan negara kekuasaan. Negara menguasai segala aspek kehidupan
bermasyarakat termasuk menguasai hak dan kewenangan yang ada di daerah-daerah di
Indonesia. Oleh karena itulah, dalam menyelenggarakan pemerintahannya NKRI mengatur asas
desentralisasi, bukan sentralisasi. Desentralisasi artinya, penyerahan urusan pemerintah dari
atas kepada pemerintah di bawahnya untuk menjadi urusan rumah tangganya. Negara
Kesatuan dgn sistem desentralisasi dlm penyelenggaraan pemerintahan memberikan
kesempatan dan keleluasaan kepada daerah untuk menyelenggarakan kekuasaan.
Desentralisasi inilah yg menghasilkan otonomi daerah di Indonesia.

Negara kita melaksanakan otonomi daerah karena melaksanakan amanat UUD 1945
pasal 18 yg berbunyi:

1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten dan kota
itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.
2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.
4) Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah
provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis.
5) Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan
pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.
6) Pemerintah daerah berhak menerapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain
untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-
undang.

Untuk menyelenggarakan pemerintahan di daerah diatur dlm undang-undang sebagai


pelaksanaan dari pasal 18 UUD 1945. Undang-undang tersebut adalah UU No. 32 Tahun 2004
tentang pemerintahan daerah.

3. Otonomi Daerah di Indonesia


Menurut pasal 1 ayat (1) UUD 1945 Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yg
berbentuk Republik. Dengan alasan demikian maka pemerintah menyerahkan sebagian
kekuasaannya kepada wilayah atau daerah-daerah agar mengurus dan mengatur sendiri
kekuasaannya.

Yang dimaksud daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
batas daerah tertentu, yang berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Daerah otonom menganut asas desentralisasi yaitu asas yg menyatakan adanya


penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem NKRI. Selain asas desentralisasi,
daerah otonom dlm hal ini daerah provinsi menganut pula asas dekonsentrasi. Asas
dekonsentrasi adalah asas yg menyatakan adanya pelimpahan wewenang pemerintahan oleh
Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertical di
wilayah tertentu.

Di daerah otonom dibentuk pemerintahan daerah yaitu pemerintah daerah dan DPRD.
Setiap daerah dipimpin oleh kepala daerah sebagai kepala eksekutif yang dibantu oleh seorang
wakil kepala daerah.

Dengan demikian kewenangan daerah otonom sangat luas. Pemerintah daerah


berwenang mengurus sendiri kepentingan masyarakatnya. Urusan itu meliputi berbagai bidang,
seperti: pendidikan, kesejahteraan, kesehatan, dsb.

Pemerintah pusat menyerahkan sebagian wewenangnya kepada daerah untuk


mengurusinya sendiri. Pemerintah pusat hanya menangani 6 urusan saja, yaitu:

1. Politik luar negeri


2. Pertahanan
3. Keamanan
4. Yustisi
5. Moneter dan fiscal nasional
6. Agama

Pada akhirnya, otonomi daerah tidak bertentangan dengan prinsip wawasan nusantara.
Otonomi dan desentralisasi adalah cara atau strategi yang dipilih agar penyelenggara NKRI ini
bisa menciptakan pembangunan yang berkeadilan dan merata di seluruh wilayah tanah air.

Anda mungkin juga menyukai