SPESIALIS
MANEJEMEN POSKO
DISUSUN OLEH
ICAL KASIM
DIKLATSAR IX
MENGETAHUI,
MENTOR
YAHYA DJAKARIA
Penulis
Ical Kasim
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Posko Penanggulangan Bencana (PB) adalah ruang pusat
pengendalian kegiatan penanggulangan bencana yang meliputi kegiatan
merencanakan, mengkoordinasikan dan pemantauan (monitoring).
(Petunjuk pelaksanaan posko penanggulangan bencana,2008).
Penyelenggaraan penanggulangan bencana PMI yang cepat,tepat dan
terkoordinasi sesuai dengan prinsip-prinsip Gerakan Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah adalah tujuan utama pelayanan tanggap darurat
bencana PMI.Kita bersama menyadari dalam operasi tanggap darurat
bencana di lapangan, koordinasi serta pengelolaan informasi menjadi
hambatan yang selalu di temui.
Beberapa hal yang tertuang di dalam makalah ini antara lain jenis,
fungsi dan tugas posko; persyaratan standar posko PB (Penanggulangan
bencana)PMI; struktur organisasi dan mekanisme kerja.
1.2 Rumusan makalah
Pada latar belakang masalah maka penulis merumuskan masalah berikut
ini:
a. Apa pengertian dari Posko?
b. apa saja jenis, tugas dan fungsi Posko ?
c. apa saja peralatan dan unit yang ada di dalam posko?
d. bagaimana mekanisme koordinasi dalam posko?
1.3 Maksud dan tujuan penulisan
Dari rumusan masalah di atas maka maksud dan tujuan penulisan adalah:
a. Untuk mengetahui pengertian dari Management posko
b. Untuk mengetahui jenis, tugas dan fungsi posko
c. Untuk mengetahui peralatan dan unit yang ada di dalam posko
d. untuk mengetahui struktur organisasi dan mekanisme kerja
posko
1
1.4 Manfaat penulisan
a. Sebagai referensi bagi semua pihak yang bernaung di bawah
Palang Merah Indonesia
b. Sebagai sumber dan bahan masukan bagi anggota KSR untuk
mempelajari management posko.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Posko
Posko adalah ruang pusat pengendalian kegiatan yang
dilaksanakan PMI dalam penyebaran informasi kepada masyarakat dan
pemerintah
Posko penanggulangan bencana (PB) adalah ruang pusat
pengendalian kegiatan penanggulanangan bencana yang meliputi
kegiatan merencanakan, mengkoordinasikan dan
pemantauan(monitoring).
Posko darurat lapangan adalah pusat pengendalian kegiatan
operasional tanggap darurat bencana. (Petunjuk pelaksanaan posko
penanggulangan bencana, 2008)
2.2 Jenis Posko
Jika dilihat dari aspek tingkatan penanganan bencana oleh PMI
dan kebutuhan dalam melaksanakan kegiatan Penanggulangan Bencana,
maka Posko dibagi menjadi 4 jenis yaitu:
a. Posko PB PMI Pusat
b. Posko PB PMI Daerah
c. Posko PB PMI Cabang
d. Posko PB Darurat Lapangan
3
e) Melalui Posko PMI Daerah, Posko PB PMI Pusat senatiasa
memberikan pembinaan teknis serta motivasi demi kemajuan
kegiatan yang dilaksanakan.
B.Posko PB PMI Daerah
a) Mengkoordinasikan seluruh Posko PB PMI Cabang.
b) Membantu perencanaan operasional tingkat daerah.
c) Membuka akses komunikasi dan berbagi informasi kepada instansi
lintas sektoral terkait tingkat daerah.
d) Menyediakan dan memutakhirkan database.
e) Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan di lapangan dengan
mengkoordinasikan kepada pihak-pihak yang terkait baik secara
internal (menyampaikan kepada Posko PB PMI Pusat) dan eksternal
(lintas sektoral tingkat daerah).
C. Posko PB PMI Cabang
a) Secara langsung mengkoordinasikan dan mengendaliakan posko
darurat lapangan.
b) Membuat perencanaan tingkat cabang.
c) Membuat perencanaan operasi tanggap darurat bencana.
d) Membuka akses komunikasi dan informasi kepada instansi lintas
sektor.
e) Menyediakan dan membagi informasi secara vertikal (PMI Daerah
dan PMI Pusat) dan horizontal (dinas-dinas terkait).
D. Posko PB Darurat
4
d) Pusat kegiatan operasi tanggap darurat di lapangan.(Petunjuk
pelaksanaan posko penanggulangan bencana,2008)
Catatan:
a) Komputer
b) Meubeler untuk staff
c) Lemari untuk arsip
d) Alat tulis kantor (ATK)
e) Papan flip chart
B. Peralatan komunikasi
C. Data-data pendukung
Catatan:
5
D. Unit Dalam Posko
a) Shelter/Penampungan sementara
b) Assesment
c) Evakuasi
d) Dapur umum
e) Relief distribusi
f) PSP
g) Pelayanan kesehatan
h) RFL
i) Watsan
Jumlah personil Posko PB darurat lapangan di sesuaikan dengan
kebutuhan di lapangan atau besarnya operasi tanggap darurat yang di
lakukan.
6
c) Wakil : Ka.Sub.Div Respon
d) Personil posko PB mininmal berjumlah : 4 orang
7
c) Informasi yang diterima dapat berupa laporan bencana yang
memerlukan dan atau tidak memerlukan bantuan.
d) Informasi relevan yang diterima oleh posko harus diteruskan
kepada Pelaksana Harian secara berkala atau atas permintaan.
e) Informasi yang sampai pada Pelaksana Harian selanjutnya
dipelajari dan Pelaksana Harian segera menugaskan koordinator
posko untuk menindaklanjuti informasi yang dimaksud.
f) Informasi yang bersifat darurat dan memerlukan bantuan Posko
PMI Pusat, maka Sekretaris Jenderal (Sekjen) selaku Pelaksana
Harian menyiapkan kebijakan yang perlu ditetapkan.
g) Informasi dimaksud pada point f diatas disampaikan kepada
penanggung jawab posko dalam hal ini Sekjen dan dilaporkan ke
Ketua Umum PMI dengan tembusan ke seluruh kepala divisi
terkait.
h) Jika informasi tersebut bersifat laporan kejadian bencana yang
tidak memerlukan intervensi PMI Pusat, maka PMI Pusat
berkewajiban memantau perkembangan di lapangan.
i) Pelaksanaan operasi diputuskan oleh Pelaksana Harian dan
disampaikan kepada penanggung jawab posko.
8
e) Informasi yang bersifat darurat dan memerlukan bantuan posko PB
PMI Pusat, maka Sekretaris atau Kepala Markas selaku Pelaksana
Harian menyiapkan halhal yang perlu diinformasikan.
f) Informasi dimaksud pada point f diatas dilaporkan penanggung
jawab posko Persyaratan Standar Posko PB PMI 11 11 dalam hal ini
Ketua PMI Daerah.
g) Jika informasi tersebut bersifat laporan kejadian bencana semata,
maka PMI Daerah berkewajiban memantau perkembangan di
lapangan dan menyampaikan informasi tersebut ke posko PB PMI
Pusat.
h) Keputusan melaksanakan operasi diputuskan oleh Pelaksana
Harian (Sekretaris/Kepala Markas) dan dilaporkan kepada
penanggung jawab posko (Ketua PMI Daerah).
9
f) Jika informasi yang bersifat laporan kejadian bencana, maka PMI
Cabang berkewajiban memantau perkembangan di lapangan dan
meneruskan informasi tersebut ke posko PB PMI Daerah.
g) Keputusan melaksanakan operasi diputuskan oleh Pelaksana
Harian (Sekretaris/Kepala Markas) dan dilaporkan kepada
penanggung jawab posko (Ketua PMI Cabang).
10
BAB III
STUDI KASUS
4.1 Kasus
Dalam sebuah bencana alam,data yang di dapatkan adalah sekitar
30 orang masih dalam proses pencarian. sedangkan korban yang sudah di
evakuasi yang sebelumnya berjumlah 350 orang bertambah menjadi 50
orang.Di antara 50 orang yang baru di temukan terdapat 10 orang yang
mengalami luka-luka.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Posko PB PMI Sangat berperan penting dalam kegiatan
Penanggulangan Bencana sebagai ruang pusat pengendalian kegiatan
Penanggulangan Bencana yang meliputi kegiatan merencanakan,
mengkoordinasikan, dan pemantauan (monitoring).
4.2 Saran
Saran saya sebagai penulis semoga makalah Manajemen Posko
dapat menjadi referensi bagi pembaca dalam mempelajari Manajemen
posko.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://endrosambodo1984.wordpress.com/2012/07/03/manajemen-
posko/
13