Anda di halaman 1dari 16

Makalah

SPESIALIS
MANEJEMEN POSKO

DISUSUN OLEH
ICAL KASIM
DIKLATSAR IX

MENGETAHUI,

MENTOR

YAHYA DJAKARIA

UNIT KEGIATAN MAHASISWA


KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA
UNIT 02 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
Markas : Jl. Prof MansoerPateda, DesaPentadioTimur, Kec. TelagaBiru,
Kab. Gorontalo, E-mail :ukmksrpmiunit02umgo@gmail.com.
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yangh maha pengasih lagi maha
penyayang,saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya ,yang
telah melimpahkan rahmat ,dan hidayah-Nya kepada saya,sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah spesialis tentang MANAJEMEN POSKO.
Dalam penyusunan makalah ini,saya menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnan karena pengalaman dan
pengetahuan penulis yang terbatas.Oleh karena itu,kritik dan saran dari
semua pihak sangat saya harapkan demi terciptanya makalah yang lebih
baik lagi.

Gorontalo,14 oktober 2020

Penulis
Ical Kasim

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................i


DAFTAR ISI .......................................................................... ii
BAB I ................................................................................. 1
PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................... 1
1.2 Rumusan makalah ....................................................... 1
1.3 Maksud dan tujuan penulisan .......................................... 1
1.4 Manfaat penulisan ....................................................... 2
BAB II ................................................................................ 3
PEMBAHASAN ....................................................................... 3
2.1 Pengertian Posko ........................................................ 3
2.2 Jenis Posko ............................................................... 3
2.3 Tugas dan Fungsi Posko ................................................. 3
2.4 Peralatan dan Unit dalam Posko ...................................... 5
2.5 Struktur Organisasi Dan Mekanisem Kerja ........................... 6
BAB III ............................................................................. 11
STUDI KASUS ...................................................................... 11
4.1 Kasus .................................................................... 11
4.2 Penanganan Kasus ..................................................... 11
BAB IV ............................................................................. 12
PENUTUP .......................................................................... 12
4.1 Kesimpulan ............................................................. 12
4.2 Saran .................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Posko Penanggulangan Bencana (PB) adalah ruang pusat
pengendalian kegiatan penanggulangan bencana yang meliputi kegiatan
merencanakan, mengkoordinasikan dan pemantauan (monitoring).
(Petunjuk pelaksanaan posko penanggulangan bencana,2008).
Penyelenggaraan penanggulangan bencana PMI yang cepat,tepat dan
terkoordinasi sesuai dengan prinsip-prinsip Gerakan Palang Merah dan
Bulan Sabit Merah adalah tujuan utama pelayanan tanggap darurat
bencana PMI.Kita bersama menyadari dalam operasi tanggap darurat
bencana di lapangan, koordinasi serta pengelolaan informasi menjadi
hambatan yang selalu di temui.
Beberapa hal yang tertuang di dalam makalah ini antara lain jenis,
fungsi dan tugas posko; persyaratan standar posko PB (Penanggulangan
bencana)PMI; struktur organisasi dan mekanisme kerja.
1.2 Rumusan makalah
Pada latar belakang masalah maka penulis merumuskan masalah berikut
ini:
a. Apa pengertian dari Posko?
b. apa saja jenis, tugas dan fungsi Posko ?
c. apa saja peralatan dan unit yang ada di dalam posko?
d. bagaimana mekanisme koordinasi dalam posko?
1.3 Maksud dan tujuan penulisan
Dari rumusan masalah di atas maka maksud dan tujuan penulisan adalah:
a. Untuk mengetahui pengertian dari Management posko
b. Untuk mengetahui jenis, tugas dan fungsi posko
c. Untuk mengetahui peralatan dan unit yang ada di dalam posko
d. untuk mengetahui struktur organisasi dan mekanisme kerja
posko

1
1.4 Manfaat penulisan
a. Sebagai referensi bagi semua pihak yang bernaung di bawah
Palang Merah Indonesia
b. Sebagai sumber dan bahan masukan bagi anggota KSR untuk
mempelajari management posko.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Posko
Posko adalah ruang pusat pengendalian kegiatan yang
dilaksanakan PMI dalam penyebaran informasi kepada masyarakat dan
pemerintah
Posko penanggulangan bencana (PB) adalah ruang pusat
pengendalian kegiatan penanggulanangan bencana yang meliputi
kegiatan merencanakan, mengkoordinasikan dan
pemantauan(monitoring).
Posko darurat lapangan adalah pusat pengendalian kegiatan
operasional tanggap darurat bencana. (Petunjuk pelaksanaan posko
penanggulangan bencana, 2008)
2.2 Jenis Posko
Jika dilihat dari aspek tingkatan penanganan bencana oleh PMI
dan kebutuhan dalam melaksanakan kegiatan Penanggulangan Bencana,
maka Posko dibagi menjadi 4 jenis yaitu:
a. Posko PB PMI Pusat
b. Posko PB PMI Daerah
c. Posko PB PMI Cabang
d. Posko PB Darurat Lapangan

2.3 Tugas dan Fungsi Posko


A. Posko PB PMI Pusat
a) Mengkoordinasikan seluruh Posko PB PMI Daerah
b) Menyediakan dan membagi informasi yang terkait dengan kegiatan
yang dilaksanakan pada tingkat nasional kepada mitra-mitra dan
instansi-instansi terkait.
c) Mengambil alih tugas dan fungsi apabila Posko PB PMI Daerah tidak
dapat melaksanakan fungsinya.
d) Menyediakan dan memutakhirkan database.

3
e) Melalui Posko PMI Daerah, Posko PB PMI Pusat senatiasa
memberikan pembinaan teknis serta motivasi demi kemajuan
kegiatan yang dilaksanakan.
B.Posko PB PMI Daerah
a) Mengkoordinasikan seluruh Posko PB PMI Cabang.
b) Membantu perencanaan operasional tingkat daerah.
c) Membuka akses komunikasi dan berbagi informasi kepada instansi
lintas sektoral terkait tingkat daerah.
d) Menyediakan dan memutakhirkan database.
e) Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan di lapangan dengan
mengkoordinasikan kepada pihak-pihak yang terkait baik secara
internal (menyampaikan kepada Posko PB PMI Pusat) dan eksternal
(lintas sektoral tingkat daerah).
C. Posko PB PMI Cabang
a) Secara langsung mengkoordinasikan dan mengendaliakan posko
darurat lapangan.
b) Membuat perencanaan tingkat cabang.
c) Membuat perencanaan operasi tanggap darurat bencana.
d) Membuka akses komunikasi dan informasi kepada instansi lintas
sektor.
e) Menyediakan dan membagi informasi secara vertikal (PMI Daerah
dan PMI Pusat) dan horizontal (dinas-dinas terkait).
D. Posko PB Darurat

a) Secara langsung mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan


operasi tanggap darurat lapangan.
b) Menyediakan informasi selengkap mungkin yang berkaitan operasi
yang dilaksanakan kepada PMI Cabang, PMI Daerah dan PMI Pusat.
c) Pusat sumber informasi kegiatan ysang dilaksanakan PMI di
lapangan.

4
d) Pusat kegiatan operasi tanggap darurat di lapangan.(Petunjuk
pelaksanaan posko penanggulangan bencana,2008)

Catatan:

Penetapan posko PB darurat lapangan di sesuiakan dengan


kebutuhan, apabila tidak di butuhkan maka Posko PB PMI Cabang
sekaligus berfungsi sebagai posko pengendalian kegiatan di lapangan.

2.4 Peralatan dan Unit dalam Posko


A. Peralatan kantor

a) Komputer
b) Meubeler untuk staff
c) Lemari untuk arsip
d) Alat tulis kantor (ATK)
e) Papan flip chart

B. Peralatan komunikasi

a) Sambungan telepon dan mesin fax


b) Radio komunikasi
c) Dapat akses internet

C. Data-data pendukung

a) Peta wilayah yang terkena bencana


b) Data base hazard, data base contact person internal dan
eksternal, data base informasi transportasi dan data base instansi
terkait.

Catatan:

Peralatan yang dibutuhkan harus berdasarkan kebutuhan di


lapangan.(Petunjuk pelaksanaan peannggulangan bencana, 2008).

5
D. Unit Dalam Posko

Di tinjau dari aspek kegiatan, fungsi posko PB di bagi menjadi 2


yaitu Dalam situasi normal dan Dalam masa tanggap darurat.

Dalam masa tanggap darurat petugas Posko PB minimal terdiri


dari:

a) Petugas administrasi dan keuangan


b) Petugas logistik
c) Petugas komunikasi/operator radio
d) Petugas kehumasan

Sedangkan dalam pelayanan teknis dalam Posko PB terdiri dari:

a) Shelter/Penampungan sementara
b) Assesment
c) Evakuasi
d) Dapur umum
e) Relief distribusi
f) PSP
g) Pelayanan kesehatan
h) RFL
i) Watsan
Jumlah personil Posko PB darurat lapangan di sesuaikan dengan
kebutuhan di lapangan atau besarnya operasi tanggap darurat yang di
lakukan.

2.5 Struktur Organisasi Dan Mekanisem Kerja


2.5.1 Struktur Organisasi

A. Posko PB PMI pusat

a) Penanggung jawab : Sekretaris Jendral


b) Koordinator operasional : Kepala divisi PB

6
c) Wakil : Ka.Sub.Div Respon
d) Personil posko PB mininmal berjumlah : 4 orang

B. Posko PB PMI Daerah

a) Penanggung jawab :Pengurus Daerah bidang


PB
b) Pelaksana harian :Sekretaris/Kepala markas
c) Koordinator operasional :Kabid. Pelayanan/ PB
d) Personil posko PB minimal berjumlah : 4 orang

C. Posko PB PMI Cabang

a) Pengurus cabang :Pengurus cabang bidang


PB
b) Pelaksana harian :Sekretaris/Kepala markas
c) Koordinator operasional :Kasi. Pelayanan/PB
d) Personil poskol PB minimal berjumlah :4 orang

D.Posko PB Darurat lapangan

a) Penanggung jawab :Koordinator lapangan


b) Koordinator :Staf/Relawan
c) Wakil koordinator :Staf/Relawan

2.5.2 Mekanisme Kerja

Posko PB PMI Pusat

a) Informasi bencana yang diterima oleh personil posko diolah dan


dikaji yang dipimpin oleh kordinator posko.
b) Informasi yang masuk ke posko berupa informasi kejadian bencana
di daerah.

7
c) Informasi yang diterima dapat berupa laporan bencana yang
memerlukan dan atau tidak memerlukan bantuan.
d) Informasi relevan yang diterima oleh posko harus diteruskan
kepada Pelaksana Harian secara berkala atau atas permintaan.
e) Informasi yang sampai pada Pelaksana Harian selanjutnya
dipelajari dan Pelaksana Harian segera menugaskan koordinator
posko untuk menindaklanjuti informasi yang dimaksud.
f) Informasi yang bersifat darurat dan memerlukan bantuan Posko
PMI Pusat, maka Sekretaris Jenderal (Sekjen) selaku Pelaksana
Harian menyiapkan kebijakan yang perlu ditetapkan.
g) Informasi dimaksud pada point f diatas disampaikan kepada
penanggung jawab posko dalam hal ini Sekjen dan dilaporkan ke
Ketua Umum PMI dengan tembusan ke seluruh kepala divisi
terkait.
h) Jika informasi tersebut bersifat laporan kejadian bencana yang
tidak memerlukan intervensi PMI Pusat, maka PMI Pusat
berkewajiban memantau perkembangan di lapangan.
i) Pelaksanaan operasi diputuskan oleh Pelaksana Harian dan
disampaikan kepada penanggung jawab posko.

B. Posko PB PMI Daerah

a) Informasi bencana yang diterima oleh personil posko diolah dan


dikaji yang dipimpin oleh kordinator posko.
b) Informasi yang masuk ke posko berupa informasi kejadian bencana
di daerah.
c) Informasi yang diterima dapat berupa laporan bencana yang
memerlukan dan atau tidak memerlukan bantuan.
d) Informasi relevan yang diterima oleh posko harus diteruskan
kepada Pelaksana Harian untuk selanjutnya di laporkan kepada
penanggung jawab posko.

8
e) Informasi yang bersifat darurat dan memerlukan bantuan posko PB
PMI Pusat, maka Sekretaris atau Kepala Markas selaku Pelaksana
Harian menyiapkan halhal yang perlu diinformasikan.
f) Informasi dimaksud pada point f diatas dilaporkan penanggung
jawab posko Persyaratan Standar Posko PB PMI 11 11 dalam hal ini
Ketua PMI Daerah.
g) Jika informasi tersebut bersifat laporan kejadian bencana semata,
maka PMI Daerah berkewajiban memantau perkembangan di
lapangan dan menyampaikan informasi tersebut ke posko PB PMI
Pusat.
h) Keputusan melaksanakan operasi diputuskan oleh Pelaksana
Harian (Sekretaris/Kepala Markas) dan dilaporkan kepada
penanggung jawab posko (Ketua PMI Daerah).

C. Posko PB PMI Cabang

a) Informasi bencana yang diterima oleh personil posko diolah dan


dikaji yang dipimpin oleh koordinator posko.
b) Informasi yang diterima oleh posko harus diteruskan kepada
Pelaksana Harian.
c) Pelaksana Harian akan mempelajari informasi dengan segera dan
memerintahkan kepada koordinator posko untuk merespon
informasi yang dimaksud.
d) Informasi yang bersifat darurat dan memerlukan dukungan Markas
PMI Daerah, maka Sekretaris atau Kepala Markas Cabang selaku
Pelaksana Harian mengajukan permohonan dukungan kepada PMI
Daerah. Apabila PMI Daerah tidak dapat menyiapkan hal-hal yang
diperlukan, maka posko PB PMI Daerah dapat menyampaikan
kepada posko PB PMI Pusat.
e) Informasi dimaksud pada point f diatas dilaporkan kepada
penanggung jawab posko dalam hal ini Ketua PMI Cabang.

9
f) Jika informasi yang bersifat laporan kejadian bencana, maka PMI
Cabang berkewajiban memantau perkembangan di lapangan dan
meneruskan informasi tersebut ke posko PB PMI Daerah.
g) Keputusan melaksanakan operasi diputuskan oleh Pelaksana
Harian (Sekretaris/Kepala Markas) dan dilaporkan kepada
penanggung jawab posko (Ketua PMI Cabang).

D. Posko PB Darurat Lapangan

a) Posko PB darurat lapangan dibentuk berdasarkan kebutuhan


operasi dan struktur organisasinya merujuk pada struktur
organisasi standar di atas.
b) Semua kegiatan operasi yang dilaksanakan tetap di bawah
koordinasi Pengurus PMI Cabang dan secara teknis Pengurus PMI
Cabang dapat menunjuk Koordinator Operasi Tanggap Darurat.
c) Koordinator Operasi Tanggap Darurat bertanggung jawab terhadap
Pengurus PMI Cabang.
d) Semua bentuk kegiatan administrasi dan pelaporan ditujukan
kepada Pengurus PMI Cabang berdasarkan hasil laporan masing-
masing sektor di lapangan.

10
BAB III
STUDI KASUS
4.1 Kasus
Dalam sebuah bencana alam,data yang di dapatkan adalah sekitar
30 orang masih dalam proses pencarian. sedangkan korban yang sudah di
evakuasi yang sebelumnya berjumlah 350 orang bertambah menjadi 50
orang.Di antara 50 orang yang baru di temukan terdapat 10 orang yang
mengalami luka-luka.

Dengan bertambahnya jumlah korban maka bertambah pula


kebutuhan para korban.

4.2 Penanganan Kasus


Pertama yang harus di lakukan adalah membagi informasi secara
Vertikal (PMI Cabang, Daerah dan Pusat) dan Horizontal (Dinas-dinas
terkait). Kemudian memberitahukan kepada pihak assessment untuk
terus berupaya dalam proses pencarian korban. selanjutnya
memberitahukan kepada pihak pelayanan kesehatan untuk segera
merawat korban yang mengalami luka-luka.

Setelah itu mengkoordinasikan dengan pihak Dapur Umum bahwa


untuk menambah kebutuhan korban karena ketambahan dengan korban
yang baru di temukan.Begitu juga dengan pihak watsan untuk menambah
jumlah pasokan dari air bersih. Dan juga kepada pihak PHP(Program
dukungan Psikososial) untuk mengantisipasi terjadinya trauma di antara
10 korban yang mengalami luka-luka.

11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Posko PB PMI Sangat berperan penting dalam kegiatan
Penanggulangan Bencana sebagai ruang pusat pengendalian kegiatan
Penanggulangan Bencana yang meliputi kegiatan merencanakan,
mengkoordinasikan, dan pemantauan (monitoring).

PMI sesuai dengan mandatnya, di tuntut harus mampu


menyediakan pelayanan kepada masyarakat korban bencana secara
efektif dan efisien serta sesuai dengan prinsip-prinsip gerakan Palang
Merah.

4.2 Saran
Saran saya sebagai penulis semoga makalah Manajemen Posko
dapat menjadi referensi bagi pembaca dalam mempelajari Manajemen
posko.

Saran saya untuk KSR semoga dapat menjadi referensi bagi


anggota yang akan mengambil Spesialis Manajemen Posko di kemudian
hari.

12
DAFTAR PUSTAKA
https://endrosambodo1984.wordpress.com/2012/07/03/manajemen-
posko/

Buku Petunjuk Pelaksanaan Posko Penanggulangan Bencana, Palang


Merah Indonesia, 2008.

13

Anda mungkin juga menyukai