Anda di halaman 1dari 3

Nama : Naufalda Aqil Mumtazah

NIM : H0520087

KELAS :C

Tugas : Merangkum Columba livia

Rangkuman

Columba livia

Secara umum bagian tubuh luar merpati (Columba livia) sama dengan hewan
vertebrata lain. Mulai dari kepala (caput), leher (cervix), badan (truncus) dan ekor (cauda).
Akan tetapi di bagian ekor-nya tidak terdapat tulang namun diganti oleh bulu bagian
belakang. Di bagian caput terdapat mata, lubang telinga, paruh (rostrum), lubang hidung,
Cera (penonjolan daging yang tumbuh di pangkal paruh). Eksternitas pada hewan ini terdapat
sepasang sayap dan sepasang kaki. Sebagian kaki tidak tertutupi oleh bulu dan dibagian
tersebut kulitnya tumbuh sisik seperti reptil. Selain bagian tersebut seluruh tubuhnya ditutupi
oleh bulu. Bagian kaki merpati terdiri dari empat jari dengan satu jari menghadap ke
belakang dan tiga lainnya menghadap ke depan. Kaki ini memang didesain untuk
mencekram.

Bernafas merupakan salah satu sistem vital untuk keberlangsungan makhluk hidup.
Saluran pernafasan pada burung terdiri atas naris, cavitas nasalis, larynx, trachea, syrinx,
bronchus primarius (mesobronchi), bronchi secundarii, bronchus tertiarius (parabronchi),
air capillaries, pulmo, air sacs dan tulang pneumatik. Separuh udara yang diperoleh dari
inhalasi masuk ke dalam caudal air sacs dan separuhnya lagi masuk ke dalam cranial air
sacs melewati paru-paru (meninggalkan oksigen dan membawa karbon dioksida). Saat
ekspirasi, ketika udara dari caudal air sacs melawati paru-paru (meninggalkan oksigen dan
membawa karbon dioksida) ke trachea, udara dari cranial air sacs juga ikut melewati
trachea (Kırbaş dan Takcı, 2018).

Jantung pada unggas hampir tidak memiliki perbedaan dengan mamalia, jantungnya
sudah terbagi menjadi empat ruang. Terdapat dua atrium kanan dan kiri juga dua ventrikel
kanan dan kiri. Darah yang mengandung oksigen rendah akan masuk ke dalam atrium kanan,
dari atrium kanan akan dipompa ke ventrikel sebelah kanan, setelah dari ventrikel kanan,
darah akan dipompa ke arteri yang menuju paru-paru. Atrium kiri menerima darah yang
memiliki oksigen tinggi dari paru-paru, kemudian akan dipompa ke ventrikel kiri, kemudian
akan dilanjutkan ke aorta kemudian menuju arteri yang akan ditunjukkan ke seluruh tubuh.

Burung tidak memiliki gigi untuk mengunyah makanan, sehingga memiliki


pencernaan khusus untuk mencerna makanannya. Burung memiliki tembolok yang
merupakan organ yang digunakan untuk mencerna makanan yang keras. Empedal dari burung
pemakan biji, seperti ayam kalkun, burung merpati, dan burung finch lebih besar dan
memiliki lapisan kokoh yang tersusun atas otot lurik.
Pada merpati tidak dijumpai kelenjar mukosa tembolok, makanan yang masuk ke
tembolok terjadi penghalusan (pelunakan) dengan bantuan batu-batu kecil yang ikut termakan
bersama biji-bijian. Kemudian penghalusan makanan selanjutnya terjadi pada saat makanan
melewati proventrikulus dengan bantuan enzim-enzim pencernaan. Di tembolok merpati
pencernaan juga terjadi secara enzimatik, enzim didapat dari makanan yang tercampur air
liur. Tidak dijumpainya kelenjar mukosa tembolok pada merpati pada penelitian ini diduga
karena merpati yang diambil pada penelitian ini belum bertelur, sehingga kelenjar tembolok
juga belum berkembang (Masyitha et al., 2015).

Semua spesies burung adalah hewan bertelur. Ukuran dan bentuknya telur serta warna
cangkang dan jumlah telur di dalam sarang bersifat spesifik dan seringkali sangat berbeda
dari berbagai jenis burung (Christians, 2002). Seperti yang diperkirakan ukuran telur
berhubungan dengan ukuran burung. Fase-fase dari siklus reproduksi pada merpati datang
begitu cepat sehingga seringkali burung betina yang bertelur di sarang berikutnya dapat
diamati, sementara burung jantan masih memberi makan anak dari sarang pertama.
Perbedaan jumlah penetasan dari berbagai spesies dan jumlah anakan yang dibsarkan dalam
musim kawin, merupakan cerminan dari perbedaan pertumbuhan dan peluang kelangsungan
hidup anakan burung (Łukasiewicz et al., 2014).
DAFTAR PUSTAKA

Christians JK (2002). Avian egg size: variation within species and inflexibility within
individuals. Biol. Rev. 77 (1): 1 – 26.

Kırbaş, G , Takcı, İ . (2018). Kanatlı Hayvanlarda Solunum Sistemi Anatomisi . Veterinary


Journal of Mehmet Akif Ersoy University , 3 (2) , 141-147 . DOI: 10.24880/maeuvfd.433946

Łukasiewicz, M., Wn˛ek, K., Boruc, K. (2014). Biology of embryo development in pigeon
Columba livia domesticus in conditions of artificial incubation. Adv. Anim. Vet. Sci.
2(7), 401–406.

-, Z., Masyitha, D., -, F., Muharrami, F., Wahyuni, S., -, R., & Adam, M. (2015).
GAMBARAN HISTOLOGI KELENJAR TEMBOLOK AYAM KAMPUNG,BEBEK, DAN
MERPATI. Jurnal Medika Veterinaria, 9(1).
doi:https://doi.org/10.21157/j.med.vet..v9i1.3002

Anda mungkin juga menyukai