Anda di halaman 1dari 15

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kondisi pada saat ini banyak masyarakat yang kurang memperhatikan terhadap tingkat
kesehatan makanan yang akan mereka konsumsi, dalam memilih makanan tidak hanya
mengutamakan kesukaan selera namun juga mengutamakan aspek kesehatan juga. Makanan
yang sehat untuk dikonsumsi yaitu salah satunya mengurangi asupan kolesterol dalam tubuh,
untuk mengurangi kadar kolesterol yang tinggi dapat dengan cara mengurangi makanan yang
berbau produk hewani dan menggantinya dengan cara memakan makanan yang mengandung
sayur-sayuran. Sayur-sayuran tidak memiliki kandungan kolesterol seperti hal nya produk
hewani. Dampak yang dialami masyarakat yang kurang memperhatikan tingkat kesehatan
dalam memilih makanan yang sehat juga membawa konsekuensi yaitu dapat dilihat dari
waktu ke waktu terus meningkat utamanya penyakit pembuluh darah akibat tingginya
kandungan kolesterol darah yang sampai mengubah struktur pembuluh darah yang dapat
menyebabkan penyakit stroke, jantung, dan beberapa penyakit lain yang dapat berujung pada
kematian, pada saat ini mulai bermunculan kesadaran dari masyarakat untuk menggunakan
bahan-bahan alami untuk mengatasi beberapa penyakit.
Indonesia sendiri merupakan negara dengan angka kejadian hiperlipidemia yang cukup
tinggi. WHO pada tahun 2008 menernagkan bahwa 7,4% dari total penduduk Indonesia yang
berumur diatas 25 tahun mempunyai kadar kolesterol diatas batas normal (>200 mg/dl)
dengan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular yaitu sekitar 70 juta
kasus (WHO. 2013; Riskesdas, 2018).

Pengoptimalan pangan yang dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mengonsumsi


sayur-sayuran yaitu dengan menambahkan unsur-unsur sayuran pada makanan. Minat
masyarakat Indonesia pada konsumsi daging seperti bakso dapat menjadi peluang. Tingginya
kolestrol pada daging dapat diturunkan dengan mengganti bahan dasar daging bakso yang
biasanya berbahan dasar daging sapi dialihkan menjadi bakso yang berbahan dasar daging
ayam dan ikan tenggiri. Ikan tenggiri mengandung asam lemak omega yang tinggi, selain itu
ikan tenggiri juga memiliki kandungan protein yang tinggi. Ikan tenggiri memiliki kandungan
protein dan kandungan gizi yang tinggi setara dengan mutu gizi daging. Ikan tenggiri
mengandung aktin dan myosin yang tinggi sehingga menghasilkan tekstur bakso yang bagus
( Parnanto dan Atmaka (2010). Daging ayam broiler merupakan salah satu hasil ternak yang
diketahui tinggi lemak dan kolesterol. Tingginya kadar lemak dan kolesterol pada daging
ayam broiler dapat menyebabkan berbagai penyakit pada konsumen. Bertolak dari kenyataan
tersebut, usaha penurunan kadar lemak dan kolesterol pada ayam broiler perlu dilakukan.
Salah satu cara yang mungkin efektif dalam menurunkan total lemak dan kolesterol dalam
daging ayam broiler yaitu dengan menambahkan senyawa yang diketahui dapat menghambat
lemak dan kolesterol adalah asam lemak omega 3, omega 6, serat kasar, tanin, saponin, dan
vitamin yang bersifat antioksidan yaitu vitamin A dan E (Mulik et al., 2016)
Daun katuk yang banyak dikenal oleh masyakakat sebagai daun yang dapat digunakan untuk
meningkatkan ASI mengandung berbagai kandungan nutrisi lain yang juga bermanfaat bagi
kesehatan. Daun katu mengandung lemak, vitamin, mineral, protein dan beberapa senyawa
kimia seperti saponin, flavonid. Flavonid inilah yang dapat membantu dalam menurunkan
kadar kolestrol dalam darah (Rashati & Eryani, 2016). Budiman (2014) menambahkan bahwa
golongan senyawa yang terkandung pada katuk adalah alkaloid, flavonoid, triterpenoid,
saponin, glikosida, dan tanin. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, Daun katuk
(Sauropus androgynus (L.) Merr) juga diketahui memiliki aktivitas dalam menurunkan kadar
kolesterol, dimana senyawa terpenoid yang terkandung dalam daun katuk diduga memiliki
aktivitas sebagai antidislipidemia dengan mekanisme memblokade sintesis kolesterol
endogen di hati yaitu dengan dengan menghambat enzim HMG-CoA reduktase dimana enzim
tersebut berperan dalam pembentukan mevalonate (substrat dalam pembentukan kolesterol)
(Arista, 2013). Selain itu daun katu dapat memberikan warna alami pada bakso yang dapat
meningkatkan daya tarik masyarakat.
Berdasarkan penelitian asam lemak omega 3 terdiri dari asam linolenat, asam
eikosapentanoat (EPA) dan asam dokosaheksanoat (DHA) (Pandiangan et al., 2020). EPA
dan DHA biasa ditemukan di beberapa ikan seperti salmon, tenggiri, tuna, ikan trout, halibut,
herring. ALA (alpha-linolenic acid), asam lemak omega-3 lainnya, dapat ditemukan pada
tumbuhan seperti kacang-kacangan dan biji-bijian (Serra-Majem et al., 2012). Berdasarkan
penelitian kandungan omega-3 ikan tengiri (Scomberomorus commerson) didominasi oleh
asam eikosapentanoat (EPA) sebanyak 18.12-21.63%. Selanjutnya ada asam
dokosaheksanoat (DHA) sebanyak 17.37-19.12% (Samiee dan Rustaiyan, 2015).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana cara pembuatan baksountuk mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh
dari sari pati daun bayam dan katu?
2. Bagaimana cara memasarkan produk bakso untuk mengurangi kadar kolesterol dalam
tubuh dari sari pati daun bayam dan katu kepada masyarakat umum?
3. Bagaimana potensi penjualan bakso dari sari daun bayam dan katu untuk mengurangi
kadar kolesterol dalam tubuh?

1.3 Tujuan
1. Membuat bakso lele untuk mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh dari sari pati
daun bayam dan katu.
2. Memasarkan produk bakso lele untuk mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh dari
sari pati daun bayam dan katu kepada masyarakat umum.
3. Mengetahui potensi penjualan bakso lele dari sari daun bayam dan katu untuk
mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh.

1.4 Urgensi
Urgensi dilakukannya kegiatan ini untuk menyediakan produk bakso instan yang sehat
dari daging ayam dan daging ikan tenggiri yang kaya akan asam lemak omega 3 yang
berguna untuk menurunkan kolesterol dengan penambahan daun katuk. Penambahan daun
katuk memiliki manfaat untuk memperlancar serta meningkatkan ASI dan menurukan
kadar gula darah. Produk ini juga menjadi inovasi sebagai kuliner atau makanan yang
praktis dan sehat bagi konsumen.

1.5. Luaran
Hasil luaran yang diharapkan dapat dicapai dari kegiatan ini adalah sebaga berikut :
1. Terciptanya inovasi produk kuliner bakso instan yang memiliki banyak manfaat bagi
konsumen.
2. Publikasi dan pemasaran secara online.
3. Laporan kemajuan dan laporan akhir.

1.6 Manfaat
Manfaat dari program kreativitas mahasiswa ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
a. Mengasah kreativitas mahasiswa.
b. Sarana mahasiswa menyampaikan ide dan gagasan.
c. Meningkatkan Leadership skill mahasiswa dalam dunia bisnis.

2. Bagi Masyarakat
a. Menciptakan inovasi kuliner bakso instan yang memiliki banyak manfaat bagi
tubuh.
b. Memberikan informasi pada masyarakat tentang kandungan serta manfaat daun
katuk dan bayam yang kaya akan asam lemak omega dan dapat menurunkan
kadar kolestrol tubuh.
c. Meningkatkan minat masyarakat terhadap produk bakso instan yang sehat dan
bermanfaat bagi tubuh.

BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


2.1 gambaran produk
Produk Yaamii-tu ~ merupakan makanan bakso instan yang terbuat dari bahan dasar daging
ayam yang dicampur dengan ikan tenggiri dan dicampur dengan sari pati daun katu.Nama
brand Yaamii-tu ~ dipilih karena unik dan berasal dari beberapa singkatan dari bahan yang
digunakanan seperti ayam tenggiri dan daun katu.Yaamii-tu~ merupakan produk makanan
bakso instan yang sehat karena memiliki kandungan yang kaya akan asam lemak omega-3
yang di dapat dari daging ayam,daging ikan tenggiri beserta sari pati dari daun katu yang
bermanfaat bagi tubuh karena akan mempengaruhi konsentrasi kolesterol bahkan fungsi dari
omega-3 ini dapat menghambat biosintesis kolesterol dalam tubuh. Produk ini dikemas
menggunakan kemasan standing pouch alumunium foil dengan desain yang unik dan
kekinian agar menarik minat dari konsumen .Produk Yaamii-tu~ hanya tersedia dalam satu
ukuran, tang berisi bakso,mie,basreng (bakso goreng/bakso kering),beserta bumbu instan
Gambar 2.1…..

2.2 Analisis Peluang Usaha


Adanya keunggulan dari produk yaamii-tu~ yaitu meliputi ketersediaan dari bahan-bahan dan
peluang pasar dalam pembuatan produk bakso memiliki peluang yang tinggi untuk di
kembangkan. Tingginya konsumsi daging bakso dikalangan masyarakat dapat menjadikan
inovasi bakso yang terbuat dari campuran daging ayam dan ikan tenggiri dengan sari pati
katu menjadi peluang usaha. Bakso yaamii-tu~ memiliki manfaat untuk kesehatan karena
kandungan asam lemak omega 3 yang tinggi serta kandungan daun katu yang dapat
menurunkan kolestrol dalam darah. Meskipun sudah banyak produk-produk bakso namun
kandungan asam lemak yang tinggi dan dapat menurunkan kolestrol belum ditemukan pada
produk-produk serupa sehingga bakso yaamii-tu~ dapat bersaing. Segmentasi produk
berdasarkan analisis SWOT yaitu dapat berasal dari kalangan anak-anak hingga dewasa.
Produk bakso instan yaamii-tu~ ini dapat menjadi produk bakso kekinian yang digemari
karena banyak mengandung manfaat dibidang kesehatan.

FAKTOR INTERNAL

STRENGTHS WEANESSES

Produk masih belum dikenal


S1 Menggunakan bahan baku W1 masyarakat.
yang mudah didapat dan
memiliki nilai gizi tinggi.
S2 Dapat dikonsumsi oleh semua W2 Harga bahan baku terbilang
kalangan usia. cukup mahal.

S3 Merupakan pangan W3 Skala produksi kecil karena


fungsional yang memiliki terbatasnya modal.
asam lemak omega-3 tinggi.

S4 Dapat menurunkan kadar


kolesterol dalam tubuh.

FAKTOR EKSTERNAL

OPPORTUNITIES THREATS

Peluang pasar konsumen


O1 bakso rendah kolesterol yang T1 Sudah terdapat jenis bakso
tinggi. yang memiliki manfaat untuk
kesehatan.

O2 Banyak masyarakat yang T2 Tingkat konsumen lebih


menginginkan bakso rendah sedikit karena bakso instan
kolestrol. kurang diminati dari bakso
yang ada dilingkungann
sekitar pada umumnya.

O3 Pemasaran dapat dilakukan T3 Munculnya produk bakso yang


secara online melalui media serupa.
sosial.

O4 Memanfaatkan sari pati


katuk yang belum banyak
dimanfaatkan untuk
campuran bakso.

2.3 Analisis Ekonomi dan Keberlanjutan Usaha


1. Analisis Biaya
Rincian biaya produksi bakso instan “Yaamii-tu~” disajikan pada Tabel 2.1-2.3
a. Biaya Tetap (FC)
1) Biaya Usaha
Tabel 2.1 Rincian Biaya Usaha

No Kebutuhan Biaya/Bulan

1. Biaya Perjalanan Sekitar Solo 100.000

2. Biaya Promosi 100.000

3. Biaya Listrik 100.000

SUBTOTAL 300.000

2) Biaya Penyusutan
Tabel 2.2 Rincian biaya Penyusutan

no material nilai awal nilai sisa umur penyusutan


(rp) (rp) (tahun) (rp/tahun)

1 Mixer 2x 350.000 0 5 140.000

2 Baskom 2x 15.000 0 5 6.000

3 Timbangan 1 x 90.000 0 4 22.500


digital

4 Pengaduk 2 x 10.000 0 4 5.000

5 Saringan 1 x 20.000 0 4 5.000

6 Pisau 2 x 15.000 0 5 6.000


7 Ayakan 1 x 15.000 0 5 3.000

8 Kompor 2 1 x 250.000 0 5 50.000


tungku

9 Panci 1 x 30.000 0 5 6.000

10 cobek 1 x 20.000 0 5 4.000

11 Sendok 5 x 3000 0 5 3.000

12 Alat vacum 1x 150.000 0 5 30.000

SUBTOTAL (Rp/Tahun) 400.500


SUBTOTAL (Rp/Bulan) 33.375
Biaya Tetap (FC) = Biaya usaha + Biaya Penyusutan (Rp/bulan)
Biaya Tetap (FC) = Rp 300.000+ Rp 33.375
Biaya Tetap (FC) = Rp 333.375

Biaya Tidak Tetap


Tabel 2.3 Biaya Tidak Tetap

No Bahan Kuantitas Biaya Biaya


Persatuan

1 Dada ayam 1 kg 35000 35000

2 Daging ikan Tenggiri 1 kg 50.000 50.000

3 Telur 4 butir 1875 7500

4 Bawang putih 10 Siung 300 3000


5 Baking powder 2 sdm 6000 6000

6 Garam 4 sdm 6000 6000

7 Tepung Tapioka 300 gram 7000 7000

8 Sari pati daun katuk 1,5 Liter 4000 4000

9 Air Mineral 2 Liter 5000 10000

10 Es Batu 1 biji 1000 1000

11 Merica bubuk 6 sachet 500 3000

12 Bawang Merah 8 siung 375 3000

13 Penyedap rasa 6 sachet 500 3000

14 Kemasan 120 sachet 3000 360.000

15 Plastik 120 sachet 200 24.000

16 Mie kering 120 biji 1.160 139.200

17 Kaldu bubuk 120 biji 500 60.000

18 Bakso goreng 1 kg 50.750 50.750

SUBTOTAL 772.450
Biaya Produksi (TC) = Biaya Tetap + Biaya Tidak Tetap
Biaya Produksi (TC) = Rp 333.375 + Rp 772.450
Biaya Produksi (TC) = Rp 1.105.825
C. Penentuan Harga Pokok Penjualan (HPP)
Dalam produksi menghasilkan
HPP = Biaya Produksi (TC)/ Total Produksi
HPP = Rp. Rp 1.105.825/ 120 pack
HPP = Rp9.215/pack

2. Analisis Keuntungan
Analisis keuntungan digunakan untuk mengetahui jumlah penerimaan atau keuntungan dalam
suatu usaha.Berikut analisis keuntungan dari Yaamii-tu ~
Tabel 2.4 Analisis Keuntungan Yaamii-tu~

Harga jual produk per 15.000


buah

HPP produk Rp. 9215/pack

Laba per unit 5785

Laba 120 unit 694.200

R/C Ratio 1,6 (menguntungkan)

B/C Ratio 1,6 (Menguntungkan)


BEP Produk = Biaya Produksi (TC)/Harga jual
BEP Produk = Rp 1.105.825.00 / 15.000 = 74 pack
3.Analisis Keberlanjutan Usaha
Tabel 2.5 Analisis Total Biaya Produksi dan Profit

Jumlah (Buah) Harga Pokok Omzet Total Profit yang


Produksi Total Diperoleh

120 1.105.825 1.800.000 694.175


120 1.105.825 1.800.000 694.175

120 1.105.825 1.800.000 694.175

HPP yang dikelurkan untuk satu kemasan Yaamii-tu ~ dengan berat bersih 150 gram adalah
Rp 9.215 dengan harga penjualan sebesar Rp 15.000,00. Proyeksi cashflow bakso instan
Yaamii-tu~ dalam 1 tahun dijelaskan pada Tabel 2.6
Tabel 2.6 Proyeksi Cashflow dalam 1 Tahun
Analisis Arus Kas 1 Tahun Kedepan
Berdasarkan hasil analisis arus kas, bisnis bakso instan “Yaamii-tu~”
memiliki modal awal Rp1.405.825 dapat dipakai untuk menghasilkan 120 pack
produk “Yaamii-tu~” yang dijual dengan harga Rp15.000 per packnya. Berikut
analisis perkiraan omset apabila diasumsikan nilai penjualan relatif stabil.
a. Perkiraan omset/bulan = Rp15.000 x 120
= Rp1.800.000
b. Perkiraan omset/tahun = Rp1.800.000 x 12
= Rp21.600.000
c. Keuntungan/tahun = Rp694.175/bulan x 12
= Rp8.330.100
Dengan perkiraan omset per bulan sebesar Rp1.800.000 dan perkiraan
omset per tahun sebesar Rp21.600.000, maka akan menghasilkan keuntungan
pada tahun pertama, dengan asumsi semua produk habis terjual, sebesar
Rp8.330.100 Return of Invesment (ROI) yang diperoleh sebesar 0,16%
pertahun dan Break Even Point (BEP) terjadi setelah menjual 74 toples
produk.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


3.1 Tahap Pra Produksi
a. Tempat Produksi
Perumahan Griya Rosari, Jl. Sibela Tengah No.29, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres,
Kota Surakarta, Jawa Tengah.
b. Pembelian Bahan
Jl. Sibela Tengah No.29, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Jawa
Tengah
c. Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan bakso instan Yaamii-tu meliputi mixer, baskom,
timbangan digital, pengaduk, saringan, pisau, ayakan, kompor dua tungku, panci, cobek,
sendok, alat vacum.
d. Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan bakso instan Yaamii-tu meliputi Dada ayam,
daging ikan tenggiri, telur, bawang putih, baking powder, garam, tepung tapioka, sari pati
daun katuk, air mineral, es batu, merica bubuk, bawang merah, penyedap rasa, kemasan,
plastik, mie kering, kaldu bubuk, bakso goreng.
3.2 Tahap Produksi
- Persiapan Alat dan Bahan
Menyiapkan alat dan bahan-bahan yang akan digunakan
- Penggilingan dan pencampuran adonan
Membuat adonan bakso menggunakan alat dan bahan yang telah disiapkan
- Pembentukan dan pemasakan
Adonan bakso dicetak dan kemudian melalui proses pemasakan.
- Pendinginan
Adonan bakso yang telah matang kemudian didinginkan
- Pengemasan
Bakso instan Yaamii-tu dikemas dalam kemasan alumunium foil standing pouch.

3.3 Tahap Pasca Produksi


1. Strategi pemasaran
a. Kebijakan harga
Harga jual bakso instan Yaamii-tu yaitu 15.000 per pack dengan berat bersih 150 gram
berdasarkan dari hasil analisis ekonomi.
b. Kebijakan promosi
Promosi dilakukan secara online dikarenakan masa pandemi sehingga promosi dilakukan
melalui media sosial (Instagram, Whatsapp) dan online shop (Shopee). Selain itu diawal
penjualan dilakukan diskon dalam jumlah pembelian tertentu.

c. Kebijakan distribusi
Distribusi dilakukan dengan menitipkan produk pada beberapa marketplace yang menjual
frozen food di area sekitar solo dan diluar area Solo pengiriman dapat dilakukan melalui
ekspekdisi dengan tambahan ongkos kirim yang ditanggung oleh pembeli sesuai dengan
alamat yang dituju.

2. Pengamatan dan evaluasi produk dan pemasaran


Evaluasi dilakukan untuk menilai kemajuan usaha dan menentukan strategi untuk menangani
kekurangan dari usaha yang dijalankan.
3. Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan dibuat sebagai dasar dalam menganalisis laba rugi usaha untuk
menentukan strategi yang efektif untuk kelancaran usaha
4. Penyusunan laporan akhir
Laporan ini disusun setelah terlaksananya semua kegiatan usaha

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Rekapitulasi rencana anggaran biaya Bakso Ayam Dengan Campuran Ikan Tenggiri dan
Saripati Katuk yang Kaya Akan Asam Lemak Omega-3 Untuk Menurunkan Kadar Kolesterol
disajikan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya PKM-K

No Jenis Perlengkapan Biaya (Rp)

1 Perlengkapan yang diperlukan Rp. 400.500

2 Bahan habis pakai Rp. 772.450

3 Transport lokal Rp. 300.000

4 Lain-lain Rp. 500.000


Jumlah Rp. 1.972.950

4.2 Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan yang telah kami susun dalam Bakso Ayam Dengan Campuran Ikan
Tenggiri dan Saripati Katuk yang Kaya Akan Asam Lemak Omega-3 Untuk Menurunkan
Kadar Kolesterol dijelaskan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan Person Penanggung Jawab

1 2 3 4

1 Perancaangan Usaha Giandhar Ryandita Fernanda

2 Pengajuan Proposal PKM-K Giandhar Ryandita Fernanda

3 Pengumpulan Alat dan Bahan Muhammad Zidane Adhi


Surya

4 Produksi dan Launching Produk Muhammad Zidane Adhi


Surya

5 Pemasaran Produk Muhammad Risqi Novianto

6 Evaluasi Muhammad Risqi Novianto

7 Laporan Kemajuan Naufalda Aqil Mumtazah

8 Laporan Akhir Ade Widya Putri


DAFTAR PUSTAKA
Fitriani, H., Nurlailah, N., & Rakhmina, D. 2016. Kandungan asam oksalat sayur bayam.
Medical Laboratory Technology Journal, 2(2), 51-55.
Rashati, D., & Eryani, M. C. 2016. PENGARUH VARIASI KONSENTRASI HPMC
TERHADAP MUTU FISIK DAN STABILITAS SEDIAAN SHAMPO EKSTRAK
ETANOL DAUN. JURNAL ILMIAH KESEHATAN AKADEMI FARMASI JEMBER,
1(2), 1.
Parnanto, N. H. R., & Atmaka, W. (2010). Diversifikasi dan karakterisasi citarasa bakso ikan
tenggiri (scomberomus commerson) dengan penambahan asap cair tempurung kelapa.
Jurnal teknologi hasil pertanian, 3(1), 1-12.

Serra-Majem L, Nissensohn M, Øverby NC, Fekete K, 2012. Dietary methods and


biomarkers of omega 3 fatty acids: a systematic review. Br J Nutr. 107 Suppl 2:S64-76.

Pandiangan, Maruba, et al. "Analisis Asam Lemak Omega 3 dan 6 pada Minyak Ikan
Lele secara GC-FID." Jurnal Riset Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (RETIPA) p-
ISSN 2745 (2020): 4096.

Samiee, Keivandokht, and Abdolhossein Rustaiyan. "Omega-3 Fatty Acids Composition


and Lipid Content from Liver and Muscle Tissues of Scomberomorus commerson
(Lacepede, 1800) in the Persian Gulf." Journal of Food and Nutrition Research 3.9
(2015): 620-623.

WHO. (2013). World Health Statistics 2013. WHO Press (online).


https://www.who.int/gho/publications/world_health_statistics/EN_WHS2013_Full.pdf
diakses pada 5 Maret 2022

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan


Kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Budiman, A. (2014). Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk (Sauropus
androgynous (L.) Merr) terhadap Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida Tikus
Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Pakan Kaya Lemak. Jimbaran: Universitas
Udayana.

Arista, Mega (2013). Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol 80% dan 96% Daun Katuk
(Sauropus androgynus (L.) Merr.). CALYPTRA : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya. 2(2), 1–16.

Mulik, Simon Edison, Marthen Luther Mullik, and Johanis Ly. "PENGARUH
PENAMBAHAN TEPUNG KROKOT DALAM RANSUM TERHADAP
KANDUNGAN TOTAL KOLESTEROL, OMEGA 3 DAN OMEGA 6 DALAM
DAGING AYAM BROILER." Jurnal Nukleus Peternakan 3.1 (2016): 86-92.

Anda mungkin juga menyukai