Disusun oleh:
KELOMPOK 7
Naufalda Aqil Mumtazah H0520097
Putri Amarta Thamhari H0520095
Rizky Ananda H0520087
Triyan Prastiwi H0520113
Dosen Pengampu:
Dr. Rini Triastuti, S.H, M. Hum
PRODI S1 PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2020
LATAR BELAKANG
Kebudayaan Indonesia sangat beragam, mulai dari Sabang sampai
Merauke. Masing-masing kebudayaan memiliki ciri khas yang berbeda-beda.
Selain keberagaman kebudayaan, Indonesia juga dikenal sebagai negara dengan
lingkungan sosial budaya. Hal ini ditandai dengan nilai-nilai kehidupan yang
ramah, orang-orang yang memegang sopan santun, dan juga masyarakat yang
damai.
1
TUJUAN
1. Mengetahui pengertian implementasi ketahanan dibidang budaya.
2. Mengetahui bagaimana implementasi ketahanan budaya di Indonesia.
3. Mengetahui factor penyebab runtuhnya kebudayaan di Indonesia.
4. Mengetahui cara mempertahankan budaya melalui implementasi ketahanan
budaya Indonesia.
2
PEMBAHASAN
1. Pengertian implementasi ketahanan di bidang budaya
Implementasi ketahanan dibidang budaya adalah pelaksanaan atau penerapan untuk
mempertahankan nilai-nilai seni budaya, nilai tradisional dengan mengembangkan
perwujudan yang bersifat dinamis, luwes dan selektif, serta menyesuaikan dengan situasi
dan kondisi yang selalu berubah dan berkembang. Implementasi ketahanan di bidang
budaya juga bisa diartikan sebagai tindakan atau praktik penerapan untuk menjalankan
rencana dalam mempertahankan budaya-budaya bangsa agar tetap lestari.
2. Implementasi Ketahanan Budaya di Indonesia
Masyarakat Indonesia saat ini lebih menyukai dan memilih kebudayaan asing yang
mereka anggap lebih menarik ataupun lebih unik dan praktis. Kebudayaan lokal banyak
yang luntur akibat dari kurangnya generasi penerus yang memiliki minat untuk belajar
dan mewarisinya. Budaya yang lebih tinggi dan aktif akan mempengaruhi budaya yang
lebih rendah dan pasif melalui kontak budaya. Hal ini nampak dalam pergeseran
kebudayaan kita yang condong ke Barat. Meskipun tidak semua masyarakat menyukai
kebudayaan barat. Masih ada beberapa daerah yang masih mempertahankan keaslian
kebudayaannya, namun itu hanya sepersekian dari yang memilih budaya barat. Ada
masyarakat yang juga tak menyukai budaya barat namun mereka juga acuh dan tidak mau
melestarikan budaya lokal.
b. Faktor Eksternal
Berasal dari luar masyarakat, misalnya: pengaruh kontak-kontak antarbudaya yang dapat
memacu perkembangan sosial, budaya luar dianggap lebih menarik, dan kebudayaan
masyarakat yang harus menata kembali kehidupan mereka
3
c. Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramahtamahan
dan solidaritas yang tinggi.
d. Selalu mempertahankan budaya Indonesia agar tidak punah. Mengusahakan agar
masyarakat mampu mengelola keanekaragaman budaya lokal.
e. Mengembangkan dan membina kebudayaan nasional yang mengandung nilai-nilai
universal termasuk kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam rangka
mendukung terpeliharanya kerukunan hidup bermasyarakat, dan membangun peradaban
bangsa.
f. Mengembangkan sikap kritis terhadap budaya dalam rangka memilah-milah nilai
budaya yang kondusif dan serasi untuk menghadapi tantangan pembangunan bangsa di
masa depan.
g. Mengembangkan kebebasan berkreasi dalam berkesenian untuk memberi inspirasi bagi
kepekaan terhadap totalitas kehidupan dengan tetap mengacu pada etika, moral, estetika
dan agama, serta memberikan perlindungan dan penghargaan terhadap hak cipta dan
royalti bagi pelaku seni dan budaya.
h. Melestarikan apresiasi kesenian dan kebudayaan tradisional serta menggalakkan dan
memberdayakan sentra-sentra kesenian untuk merangsang berkembangnya kesenian
nasional yang lebih kreatif dan inovatif sehingga menumbuhkan kebanggaan nasional.
i. Menjadikan kesenian dan kebudayaan tradisional Indonesia sebagai wahana bagi
pengembangan pariwisata nasional dan mempromosikannya keluar negeri secara
konsisten sehingga dapat menjadi wahana persahabatan antarbangsa.
4
KESIMPULAN
SARAN
Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh
dari kata sempurna oleh karena itu,untuk memperbaiki makalah tersebut penulis
meminta keritik yang membangun dari para pembaca.
5
DAFTAR PUSTAKA
Yunus. Rasid, 2014, Nilai-Nilai Kearifan Lokal (Local Genius) Sebagai Penguat
Karakter Bangsa, Studi Empiris Tentang Hayula, Yogyakarta, Budi Utama.