Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

KETATNYA SISTEM PENGENDALIAN

OLEH :

KELOMPOK 4

Anggota-Anggota:

1.Graciana L. K. Nahak (1923755257)

2. Ina V. Edo Pita (1923755258)

3. Jeaneth N. Menno Bire (1923755259)

4. Josephin S. Unu (1923755260)

5. Maria A. Bupu (1923755261)

KELAS : 4A D4

JURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

POLITEKNIK NEGERI KUPANG

TAHUN 2020 / 2021


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “KETATNYA PENGENDALIAN
TINDAKAN” tepat waktu.

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan
dikarenakan keterbatasan kami dalam hal pengetahuan. Namun kami telah berusaha dengan
kemampuan yang ada sehingga makalah sederhana ini, baik sistematikanya maupun isinya jauh
dari sempurna.

Kami menyadari bahwa banyak sekali kekurangan dalam penyusunan Makalah ini. Oleh
sebab itu, arahan, kritik, dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat kami
harapkan untuk kesempurnaan makalah ini, dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Kupang, 04 Mei 2021

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
a) Latar Belakang.........................................................................................1
b) Rumusan Masalah....................................................................................1
c) Tujuan......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2
BAB III PENUTUP..................................................................................................
1. KESIMPULAN..........................................................................................
2. SARAN......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

a) Latar Belakang
b) Rumusan Masalah
c) Tujuan
BAB II

PEMBAHASAN

‘KETATNYA SISTEM PENGENDALIAN’

Manfaat dari setiap system pengendalian manajemen (SPM) berasal dari peningkatan
kemungkinan bahwa tujuan organisasi akan dicapai sehubungan dengan apa yang dapat
diharapkan jika SPM tidak berada pada tempatnya. Manfaat ini dapat dijelaskan terkait ketatnya
(atau longgarnya) SPM. SPM yang lebih ketat seharusnya memberikan jaminan lebih bahwa
karyawan akan bertindak untuk kepentingan terbaik organisas

A. Ketatnya Pengendalian Hasil

1. Definisi Hasil Yang Diinginkan


Agar pengendalian manajemen dikatakan ketat dalam suatu system pengendalian
hasil, dimensi hasil harus sesuai dengan tujuan organisasi yang “sebenarnya”; target
kinerja harus spesifik; hasil yang diinginkan harus secara efektif dikomunikasikan
dan diinternalisasi oleh karyawan yang sikapnya sedang dikendalikan; dan apabila
pengendalian hasil digunakan secara ekslusif pada bagian kinerja yang ada,
pengkurannya pasti lengkap.

2. Kesesuaian
Sistem pengendalian hasil mungkin mengalami permasalahan kesesuaian karena
manajer tidak memahami dengan baik tujuan organisasi yang sesungguhnya atau
karena dimensi kinerja yang dipilih oleh manajer untuk mengukur hasil tidak
merefleksikan tujuan yang sesungguhnya dengan baik.

3. Spesifikasi
Spesifikasi kinerja yang diharapkan atau target membutuhkan pemilahan dan
perhitungan, seperti 15% ROA per tahun, keluhan konsumen kurang dari 1%, atau
biaya tenaga kerja $2,29 per unit produksi. Organisasi biasanya dapat atau telah
menetapkan target yang spesifik dan dapat dihitung dalam istilah-istilah keuangan.
“Laba mudah untuk diukur; sedangkan banyaknya permintaan dan pertentangan
permintaan (muncul dari tanggungjawab social perusahaan) tidak”.

4. Komunikasi Dan Internalisasi


Agar pengendalian hasil menjadi ketat, target kinerja juga harus dikomunikasikan
secara efektif dan diinternalisasi oleh mereka yang diberi tanggungjawab berdasarkan
prestasinya. Kemudian, barulah pengendalian hasil dapat memperngaruhi kinerja.
Batasan pemahaman dan internalisasi tujuan dipengaruhi oleh banyak factor,
termasuk kualifikasi karyawan yang terlibat, tingkat terkontrolnya area hasil
pengukuran yang diketahui, tujuan yang beralasan dan besarnya partisipasi yang
diperbolehkan dalam proses penentuan tujuan.

5. Kelengkapan
Kelengkapan berarti bahwa area hasil yang didefinisikan dalam SPM termasuk bagian
yang diharapkan memiliki kinerja yang bagus dan ketika karyawan yang terlibat
dapat berpengaruh. Apa yang tidak terukur menjadi kurang terlihat, atau mungkin
menjadi tidak terlihat. Ketika pengendalian hasil tidak lengkap, tipe pengendalian
lainnya, termasuk pengendalian tindakan dan personal/kultural, seharusnya didesain
untuk berusaha mengisi kekosongan oleh ketidaklengkapan pengendalian hasil.

6. Pengukuran Kinerja
Sistem pengendalian hasil yang digunakan untuk menerapkan pengendalian yang
ketat memerlukan semua kualitas pengukuran yang tinggi. Jika pengukuran gagal
pada bagian mana pun, system pengendalian tidak dapat digolongkan sebagai
pengendalian yang ketat karena adanya permasalahan perilaku yang dimungkinkan.

7. Insentif
Pengendalian hasil mungkin menjadi lebih ketat jika imbalan dihubungkan secara
langsung dan pasti dengan pencapaian hasil yang diinginkan. Hubungan langsung
berarti bahwa pencapaian hasil diterjemahkan secara eksplisit dan jelas menjadi
imbalan. Hubungan pasti antara hasil dan imbalan berarti bahwa tidak ada alasan
yang ditoleransi.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Merchant, Kenneth A. Van der State, Wim A. 2014. Sistem Pengendalian Manajemen, Jakarta;
Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai