Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Pancasila Secara Etimologis

            Perkataan Pancasila mula-mula terdapat dalam perpustakaan Buddha yaitu dalam
Kitab Tripitaka dimana dalam ajaran buddha tersebut terdapat suatu ajaran moral untuk
mencapai nirwana/surga melalui Pancasila yang isinya 5 J (idem). Berdasarkan data World
Health Organization (WHO) tahun 2012, secara global, trauma luka bakar termasuk kedalam
peringkat ke 15 penyebab utama kematian pada anak-anak dan dewasa muda yang berusia 5-29
tahun. Angka mortalitas akibat trauma luka bakar sekitar 195.000 jiwa pertahun. Lebih dari 95%
trauma luka bakar yang serius terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Asia
Tenggara merupakan wilayah penyumbang terbesar kasus luka bakar di dunia dengan angka
kematian tertinggi adalah perempuan dan anak-anak dibawah usia 5 tahun serta orang tua yang
berusia lebih dari 70 tahun.

Berdasarkan data dari American Burn Association (ABA) tahun 2010 insiden tentang luka
bakar di Amerika Serikat sejak Januari 2001 hingga Juni 2010diperkirakan lebih dari 163.000
kasus, dimana 70% pasien adalah laki-laki dengan rata-rata usia sekitar 32 tahun, 18% anak-anak
yang berusia di bawah 5 tahun dan 12% kasus berusia lebih dari 60 tahun. Luka bakar dengan
luas 10% Total Body Surface Area(TBSA) sebesar 7%. Penyebab tertinggi akibat flame burn
(44%) dan tingkat kejadian paling sering di rumah (68%).

Pengertian secara Historis


            Pada tanggal 01 Juni 1945 Ir. Soekarno berpidato tanpa teks mengenai rumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara.
            Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, kemudian
keesokan harinya 18 Agustus 1945 disahkanlah UUD 1945 termasuk Pembukaannya dimana
didalamnya terdapat rumusan 5 ( lima ) Prinsip sebagai Dasar Negara yang diberi nama
Pancasila.
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan adanya
kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. Kerusakan
jaringan yang disebabkan api dan koloid (misalnya bubur panas) lebih berat dibandingkan air
panas. Ledakan dapat menimbulkan luka bakar dan menyebabkan kerusakan organ. Bahan kimia
terutama asam menyebabkan kerusakan yang hebat akibat reaksi jaringan sehingga terjadi
diskonfigurasi jaringan yang menyebabkan gangguan proses penyembuhan. Lama kontak
jaringan dengan sumber panas menentukan luas dan kedalaman kerusakan jaringan. Semakin
lama waktu kontak, semakin luas dan dalam kerusakan jaringan yang terjadi (Moenadjat, 2003).
Luka bakar bisa berasal dari berbagai sumber, dari api, matahari, uap, listrik, bahan kimia,
dan cairan atau benda panas. Luka bakar bisa saja hanya berupa luka ringan yang bisa diobati
sendiri atau kondisi berat yang mengancam nyawa yang membutuhkan perawatan medis yang
intensif (PRECISE, 2011)
Luka bakar (Combustio) dapat disebabkan oleh paparan api, baik secara langsung
maupun tidak langsung, misal akibat tersiram air panas yang banyak terjadi pada kecelakaan
rumah tangga. Selain itu, pajanan suhu tinggi dari matahari, listrik maupun bahan kimia juga
dapat menyebabkan luka bakar. Secara garis besar, penyebab terjadinya luka bakar dapat dibagi
menjadi:
1)      Paparan api
a.       Flame: Akibat kontak langsung antara jaringan dengan api terbuka, dan menyebabkan cedera
langsung ke jaringan tersebut. Api dapat membakar pakaian terlebih dahulu baru mengenai
tubuh. Serat alami memiliki kecenderungan untuk terbakar, sedangkan serat sintetik cenderung
meleleh atau menyala dan menimbulkan cedera tambahan berupa    cedera kontak.
b.      Benda panas (kontak): Terjadi akibat kontak langsung dengan benda panas. Luka bakar   yang  
dihasilkan   terbatas   pada   area   tubuh   yang   mengalami   kontak. Contohnya antara lain
adalah luka bakar akibat rokok dan alat-alat seperti solder besi atau peralatan masak.
2)      Scalds (air panas)
Terjadi akibat kontak dengan air panas. Semakin kental cairan dan semakin lama waktu
kontaknya, semakin besar kerusakan yang akan ditimbulkan. Luka yang disengaja atau akibat
kecelakaan dapat dibedakan berdasarkan pola luka bakarnya. Pada kasus kecelakaan,   luka  
umumnya   menunjukkan   pola   percikan,   yang   satu   sama   lain dipisahkan  oleh  kulit 
sehat.  Sedangkan  pada  kasus  yang disengaja,  luka  umumnya melibatkan keseluruhan
ekstremitas dalam pola sirkumferensial dengan garis yang menandai permukaan cairan.
3)      Uap panas
Terutama ditemukan di daerah industri atau akibat kecelakaan radiator mobil. Uap panas 
menimbulkan  cedera  luas  akibat  kapasitas  panas  yang tinggi dari  uap  serta dispersi oleh uap
bertekanan tinggi. Apapun yang terjadi akan dilakukan pencegahan
Apabila terjadi inhalasi, uap panas dapat menyebabkan cedera hingga ke saluran napas
distal di paru
4)      Gas panas

Anda mungkin juga menyukai