Anda di halaman 1dari 6

SISTEM KEAMANAN RUANGAN MENGGUNAKAN FACE RECOGNITION

MENGGUNAKAN METODE HOG DAN TELEGRAM BERBASIS RASPBERRY PI

Muhammad Nurcahyo Pratomo


Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur
Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12260
Telp. (021) 5853753, Fax. (021) 5866369
E-mail : cohayfun@gmail.com

ABSTRAK

Face recognition adalah salah satu teknologi biometrik yang telah banyak diaplikasikan dalam sistem security.
Teknologi ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi atau memverifikasi wajah seseorang melalui citra
digital dengan mencocokan tekstur wajah. Raspberry PI adalah sebuah komputer berukuran kecil yang telah di
lengkapi layaknya sebuah komputer lengkap mengunakan SoC (System-ona-chip) ARM yang dikemas dan di
intergerasikan diatas PCB ia mengunakan kartu SD untuk booting dan penyimpanan jangka panjang. Telegram
adalah salah satu aplikasi chatting terenkripsi yang dikenal sangat aman dan mempunyai fitur telegram bot yang
dapat berfungsi sebagai user yang dapat di program. Penggunaan raspberry PI yang ditambahkan dengan
kamera kita dapat mengunakan teknologi face recognition, sedangkan aplikasi telegram akan mengirimkan foto
seseorang yang mencoba memasuki ruangan tersebut. Komunikasi yang digunakan adalah komunikasi dua arah
yakni user dapat melakukan perintah untuk mengambil foto, mengeserkan kamera, membukakan pintu,
mengunci pintu dan mengecek kondisi pintu dengan mengunakan aplikasi telegram.

Kata Kunci: Face Recognition, Face Detection, OpenCV (Open Computer Vision), Computer Vision, HOG,
Telegram, Raspberry PI, Pengaman ruangan

1. PENDAHULUAN dihadapi dalam perancangan sistem yaitu sebagai


berikut :
Pada masa sekarang banyak sekali terjadi a.Bagaimana peneliti ini dapat memanfaatkan
tindak kejahatan seperti pencurian, maka dari itu teknologi face recognition yang di gunakan untuk
banyak orang mempekerjakan tenaga profesional, mengamankan ruangann.
seperti satpam untuk menjaga keamanan properti b.Membuat suatu aplikasi yang dapat
yang dimiliki, akan tetapi hal tersebut dinilai digunakan untuk terhubung dengan sistem
kurang efektif dikarenakan keterbatasan tenaga pengamanan ini.
manusia. Manusia tidak dapat memantau selama 24
jam, selain itu dibutuhkan uang yang tidak sedikit Pada penelitian ini permasalahan yang dibahas
untuk membayar tenaga profesional. Saat ini berhubungan dengan keamanan. Pemanfaataan
pengaplikasian komputer telah berkembang pesat teknologi face recognition, peneliti memfokuskan
tidak hanya dapat melaukan komputasi dasar akan batasan masalah untuk face recognition diantaranya
tetapi sudah bisa melakukan pemrosesan data sebagai berikut :
image (citra). Pemanfaatan teknologi dapat kita a.Algoritma pengenalan wajah (face
gunakan untuk memantau keamanan, dengan recognition) yang digunakan yaitu, HOG yang
teknologi pengelolahan citra disiplin ilmu yang akan dijalankan pada raspberry PI.
mempelajari tentang teknik-teknik mengolah citra b.Aplikasi yang digunakan untuk terhubung
secara digital disebut sebagai pengolahan citra dengan sistem adalah aplikasi mesanger telegram
digital (Digital Image Processing). yang dapat di gunakan untuk memonitoring sistem.
Salah satu teknologi dari citra digital yang
banyak digunakan untuk keamanan adalah face 2. LANDASAN TEORI
recognition yang dapat mengenali seseorang hanya
dengan mengunakan komputer dan kamera. Agar 2.1 Deteksi Wajah (Face Detection)
dapat terhubung dengan sistem yang akan dibuat, Pendeteksian wajah (Face Detection)
dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat melakukan adalah salah satu tahap awal yang sangat
komunikasi antar penguna dan sistem, maka sistem penting sebelum dilakukan proses pengenalan
ini dibuat mengunakan aplikasi messenger telegram wajah (Face Recegoniton). Deteksi wajah
yang akan menghubungkan pemilik dengan sistem. dianggaap sebagai kasus khusus deteksi objek.
Berdasarkan latar belakang yang telah Deteksi kelas objek tugasnya adalah
disampaikan diatas, rumusan masalah yang menemukan lokasi dan ukuran semua objek
dalam gambar yaitu wajah. Algorima pendeteksi
wajah dengan mencocokan gambar seseorang Keterangan :
sedikit demi sedikit. Pertama, daerah mata G x , G y : citra gradien sumbu X dan Y
manusia yang mungkin dideteksi dengan Bu : citra awal
menguji semua wilayah lembah pada gambar Citra gradien diubah ke dalam besaran
tingkat abu-abu. Kemudian algorima genetik gradien (φ) yaitu jarak Euclidean posisi X dan
digunakan untuk menghasilkan semua daerah Y, dan orientasi (θ) yaitu inverse tangent dari
wajah yang mungkin termasuk alis, iris, lubang posisi X dan Y. Proses ini identik dengan
hidung dan sudut mulut. Setiap kandidat wajah pengubahan koordinat Cartesian dengan nilai
yang mungkin dinormalisasi untuk mengurangi gradien sebagai nilai posisi pada sumbu X dan
efek pencahayaan, yang disebabkan oleh Y menjadi koordinat Polar seperti persamaan
pencahayaan yang tidak merata, efek shirring (4) dan (5).
yang disebabkan oleh pergerakan kepala, nilai
kesesuaian dari masing-masing kandidat diukur
berdasarkan proyeksi pada wajah eigen. Setalah
jumlah literasi semua kandidat wajah dengan
nilai tinggi dipilih untuk diverifikasi lebih
lanjut. Pada tahap ini simetri wajah diukur
untuk menentukan posisi wajah.

2.2 Pencocokan Wajah (Face Recognition)


Face recognition adalah salah satu Pengelompokan besaran gradien sesuai
teknologi biometrik yang telah banyak kelompok orientasinya dilakukan pada setiap
diaplikasikan dalam sistem security selain bagian lokal citra atau disebut sel. Satu sel terdiri
pengenalan retina mata, pengenalan sidik jari dari piksel-piksel sesuai ukuran yang bisa
dan iris mata. Dalam aplikasinya sendiri ditentukan, dan dari satu sel pula dapat dibentuk
pengenalan wajah menggunakan sebuah kamera histogram dengan jumlah kelompok bin yang bisa
untuk menangkap wajah seseorang kemudian ditentukan. Pembentukan kelompok dapat
dibandingkan dengan wajah sebelumnya yang dilakukan dengan mengindahkan arah derajat atau
telah di simpan didalam database. Face tidak (signed atau unsigned). Penentuan besaran
recognition adalah teknologi dari komputer gradien dan orientasi dilakukan dengan metode
yang memungkinkan kita untuk interpolasi trilinier untuk mencari derajat
mengindentifikasi atau memverifikasi wajah keanggotaannya, yang terdiri dari interpolasi
seseorang melalui gambar digital. bilinier terhadap sel dan interpolasi linier terhadap
bin histogram, sehingga menghindari efek aliasing,
2.3 Deteksi Objek Dengan Histogram of yakni nilai gradien akan tetap sesuai bila
oriented (HOG) direkonstruksi. Normalisasi dilakukan di tiap grup
Histogram of Oriented Gradients (HOG) sel yang disebut blok. Normalisasi tiap blok atau
adalah teknik ekstraksi fitur dalam pengolahan bagian lokal citra dilakukan karena beragam tingkat
citra yang mengelompokkan nilai gradien piksel besaran gradien dapat terjadi dalam citra, yang
menurut orientasi arah pada setiap bagian lokal dipengaruhi oleh variasi pencahayaan dan kontras
dari citra. Tampilan dan bentuk objek lokal latar belakang dan latar depan. Proses normalisasi
seringkali dapat dikarakterisasi cukup baik oleh dalam satu blok dapat dilakukan dengan cara
distribusi gradien intensitas lokal atau arah seperti salah satu dari persamaan (4)
tepian walaupun tidak diketahui persis posisi
gradien atau tepian yang sesuai. Hal inilah yang
menjadi ide dasar dari teknik ekstraksi fitur
yang diajukan oleh Dalal dan Triggs. Distribusi
gradien atau histogram inilah yang menjadi
suatu fitur untuk pencocokan kesamaan
(similarity matching) (Utaminingrum et al.,
2017), sehingga dapat dilatihkan ke dalam suatu
pembelajaran mesin. Proses HOG diawali
dengan menghitung nilai gradien terhadap
sumbu X dan Y (G x , G y ) dari hasil selisih
nilai piksel citra (B u ) pada indeks sebelumya
dengan nilai piksel citra pada indeks sesudahnya
sesuai sumbu masing-masing seperti persamaan
(2) dan (3).
G x (x, y) = B u (x + 1, y) − B u (x − 1, y) (2)
G y (x, y) = B u (x, y + 1) − B u (x, y − 1) (3)
Klasifikasi dengan parameter tetap, yakni Support
Vector Machine (SVM). Pemilihan kernel linier
didasarkan pada asumsi data kedua kelas dapat
dipisahkan oleh suatu fungsi linier (linear
separable). Setiap model yang dihasilkan dengan
parameter HOG yang berbeda kemudian
dibandingkan satu sama lain sehingga dapat
ditemukan parameter terbaik fitur HOG dengan
nilai hasil tertinggi.

3. ANALISIS MASALAH DAN


RANCANGAN PROGRAM
Gambar 1: Diagram alir HOG 3.1 Proses Kerja Sistem
Dengan menyesuaikan parameter jarak antar
blok (stride) atau tumpang tindihnya (overlap),
banyak blok bisa memiliki salah satu vektor dari sel
yang sama, namun dengan hasil yang berbeda
karena normalisasi yang terpengaruh sel pada blok
tersebut. Hasil normalisasi tersebut merupakan
akhir dari metode ini, menghasilkan vektor fitur
yang mewakili bentuk suatu citra. Jumlah vektor
fitur yang dihasilkan bisa dihitung dari faktor
jumlah bin, jumlah sel yang dihasilkan, dan berapa
banyak blok yang bisa terjadi dari pemilihan ukuran
blok dan langkah blok. Secara garis besar, alur
Gambar 2: Blok Diagram Kerja Alat
metode Histogram of Oriented Gradients
digambarkan pada Gambar 2. Untuk mencari
Gambar 2 menjelaskan dimana proses kerja
parameter HOG citra bagian wajah terbaik sebagai
sistem dari input kamera yang menghasilkan
basis dari klasifikasi gender, beberapa pengujian
citra digital setelah itu di proses oleh raspberry
dilakukan dengan mengubah parameter fungsi
PI mengunakan algorima HOG untuk
HOG seperti besar sel, besar blok, jumlah bin
mengektraksi fitur setelah itu terdeteksi
orientasi, penggunaan interpolasi, langkah blok
pencocokan wajah jika wajah tersebut terdaftar
normalisasi, dan jenis normalisasi. Setiap pilihan
pada database maka raspberry akan
parameter tersebut digunakan sebagai dasar untuk
mengirimkan hasil citra tersebut ke telegram
membangun fitur HOG dari semua citra bagian
dan memerintahkan arduino untuk membuka
wajah. Fitur HOG tersebut kemudian dilatih dengan
selenoid jika tidak terdaftar maka raspberry
satu jenis metode.
akan mengirimkan foto orang tersebut dan
meminta izin untuk membukakan pintu melalui
telegram user dapat memberikan izin melalui
telegram dan juga user dapat mengendalikan
arah kamera mengunakan telegram yang akan di
proses oleh raspberry dan memerintkan arduino
untuk mengerakan motor servo, LCD berfungsi
sebagai indikator hasil pemerosesan.

3.2 Rancana Perancangan Mekanik


4.1 Tampilan Layar
Berikut ini merupakan tampilan-tampilan
yang ada pada aplikasi :

Gambar 3: Sketsa Alat

Gambar 3 menjelaskan perancangan


mekanik sistem dengan menggunakan beberapa
acrylic berukuran 120 cm x 95 cm dan acrylic
berukuran 95 cm x 95 cm untuk menjadi rumah Gambar 5: Tampilan Layar Desktop
untuk komponen yang mana pada bagian atas
Gambar 5 merupakan halaman desktop pada
dibuat lubang untuk memasukan servo dan
raspberry PI dengan OS raspbian.
webcam di pasang di atas servo untuk dapat
melakukan tracking pada bagian depan dibuat
tempat untuk LCD agar penguna dapat melihat Gambar 6: Tampilan Program Running
indikasi yang di berikan LCD pada bagian
samping di buat lubang untuk port IO pada Gambar 6 adalah tampilan program face
raspberry dan pada bagian belakang di buat recognition yang sendang berjalan, program
lubang untuk port HDMI dan power untuk melakukan pencarian wajah.
rasberry.

3.3 Rancana Perancangan Elektrik Gambar 7: Tampilan Program ketika Mengenali


Wajah

Gambar 7 adalah tampilan ketika program


menemukan wajah dan program langsung
mengenali orang tersebut dengan melebeli nya
dengan nama orang yang cocok pada database.

Gambar 4: Elektrikal Alat


Raspberry PI terhubung dengan webcam dan
arduino. Webcam dan arduino terhubung dengan
Pada gambar 4 menjelaskan schematic
rangkaian raspberry PI yang dihubungkan
dengan webcam melalui port USB untuk dapat
menerima citra digital, arduino terhubung
dengan USB pada raspberyy PI untuk menerima Gambar 8: Tampilan Data Screanshoot
data dari raspberry dan arduino terhubung
dengan servo untuk mengendalikan gerakan Gambar 8 menunjukan tempat penyimpanan
kamera juga LCD yang berfungsi untuk foto yang tersimpan pada memory raspberry pada
memberikan informasi kepada user secara folder diizinkan adalah kumpulan foto orang orang
langsung serta driver relay yang berfungsi yang dikenali oleh raspberry sedangkan folder
untuk mengendalikan selenoid. ditolak adalah kumpulan foto yang yang tidak
dikenali.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
berikut:
a. Kelebihan Program :
1.Alat ini mudah untuk dioperasikan hanya
dengan menghubungkanya dengan
adaptor maka program akan berjalan
otomatis
2.Terdapat User interface berupa LCD 16x2
yang akan menampikan pesan dari
raspberry PI.
3.Akurasi pendeteksian cukup tinggi.
4.Mempunyai BOT yang dapat melakukan
komunikasi antara user dan alat.
Gambar 9: Tampilan Layar Pencocokan Wajah
b. Kekurangan Program :
Gambar 9 menjelaskan layar pencocokan 1. Pengunaan raspberry dengan memorry
wajah tentang bentuk layout tampilan awal didalam dan GPU yang rendah mengakibatkan
pencocokan wajah. lag pada program.
2. Alat hanya dapat mengenali wajah tetapi
tidak dapat membedakan wajah yang
Gambar 10: Tampilan Layar Presensi Pegawai Karyawan
berasal dari foto atau wajah seseorang
Untuk Melakukan Perekaman Wajah
secara real.
Gambar 10 berfungsi untuk melakukan
pengambilan gambar untuk direkam wajah
karyawan yang baru oleh karena ini sangat penting DAFTAR PUSTAKA
untuk mendapatkan gambar wajah pegawai.
Devito, D., Wihandika, R. C., & Widodo, A. W.
Gambar 11 : Tampilan Layar Presensi Pegawai (2019). Ekstraksi ciri untuk klasifikasi
Karyawan untuk Melakukan Pencocokan Wajah gender berbasis citra wajah menggunakan
metode histogram of orieted gradients.
Gambar 11 berfungsi untuk melakukan Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi
presensi karyawan yang sudah terdaftar akan bisa dan Ilmu Komputer, 3 (8), 8002-8011.
melakukan presensi jika tidak terdaftar sebelumnya
maka tidak akan bisa melakukan presensi. Herlambang, M., & Dicki. (2016). Rancang
bangun keamanan loker dengan
autentifikasi wajah dan password berbasis
Gambar 12 : Tampilan Layar Beda Wajah Presensi raspberry pi menggunakan notifikasi
Pegawai Karyawan Untuk Melakukan Pencocokan Wajah keamanan via android. Jurusan Teknik
Gambar 12 berfungsi untuk melakukan presensi Komputer. Politeknik Negeri Sriwijaya.
karyawan yang beda wajah dengan wajah orang
lain yang sudah terdaftar sebelumnya. Lianti, A. (2016). Rancang bangun sistem saklar
universal berbasis raspberry pi dengan
4.2 Pengujian Program teknologi websocket. Jurusan Teknik
a. Melakukan Rekam Dan Deteksi Wajah Untuk Komputer. Politeknik Negeri Sriwijaya.
Akurasi Pencocokan Wajah
Aplikasi pencocokan wajah ini,akan diuji Mulyasari, N .L. M. A., Sucianti, N., & Wijaya,A.
coba dalam akurasi pencocokan wajah Y. (2017). Implementasi deteksi copy-
menggunakan metode eigenface, seperti tabel move forgery pada citra menggunakan
dibawah ini : metode histogram of orieted gradients
(hog). Jurnal Teknik ITS, 6 (2), 2337-3520.
Tabel 1 : Tabel Uji Coba Akurasi Pencocokan Wajah
Nicco. (2015). Rancang bangun sistem biometrik
Dari uji coba tabel 1 diatas dapat disimpulkan pengenalan wajah menggunakan principal
bahwa akurasi pencocokan wajah menggunakan component analysis. Jurusan Teknik
metode eigenface yaitu : 76% Elektro. Politeknik Negeri Batam.

5. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN Prasetyo, H., Muharom, L. A., & Oktavianto, H.


PROGRAM (2016). Penerapan algoritma viola jones
pada deteksi wajah. Jurusan Teknik
Adapun kelebihan dan kekurangan pada
aplikasi yang dikembangkan adalah sebagai
Informatika. Universitas Muhammadiyah
Jember. Ummah, T. (2017). Deteksi kendaraan
menggunakan histogram of orieted
Rianti, M. (2017). Rancang bangun alat ukur gradients dan real adaboost. Skripsi.
intensitas cahaya dengan menggunakan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
sensor bh-1750 berbasis arduino.
Departemen Fisika. Fakultas Matematika Wijaya, I. D., Nurhasan, U., & Barata, M. A.
Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas (2017). Implementasi raspberry pi untuk
Sumatera Utara. rancang bangun sistem keamanan pintu
ruang server dengan pengenalan wajah
Suryadi, K., & Sukumbang, S. (2015). Human menggunakan metode triangle face.
detection menggunakan metode histogram Jurusan Teknologi Informasi. Politeknik
of orieted gradients (hog) berbasis Negeri Malang.
open_cv. Jurnal Pendidikan Teknik
Elektro, 2 (2), 639-645.

Anda mungkin juga menyukai