i
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan kegiatan Pendidikan Sistem Ganda ( PSG ) yang disusun oleh:
Nama : Safira Ahmad
NIS : 6839
Program Studi Keahlian : Manajemen Perkantoran
Kompetensi Keahlian : Otomatisai dan Tata Kelola Perkantoran
Dengan judul :
................................................... ...........................................
Mengetahui,
Kepala Sekolah Ka Program Keahlian Perkantoran
SMK ISLAM YPS
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan segala rahmat dan karunianya
akhirnya pembuatan buku pedoman penulisan laporan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini dapat
diselsaikan.
Sebagai anggota komunitas akademik, siswa perlu memiliki kemampuan berfikir ilmiah dan
keterlampiran menulis karya ilmiah. Menulis laporan PSG merupakan salah satu persyaratan
yang harus dipenuhi oleh siswa dalam penyelesaikan pendidikan di SMK ISLAM YPS.
Penyusunan buku pedoman ini dimaksudkan agar siswa dalam membuat laporan PSG memiliki
keseragaman penulisan. Disamping itu, siswa mempunyai pedoman dan petunjuk ysng jelas
dalan menyusun laporan,baik ditinjau dari aspek penulisan maupun ditinjau dari isi laporan.
Menyadarai bahwa suatu karya dibidang apapun tidak terlepas dari kekurangan, oleh karena nya
segala kritik maupun saran yang membangun sangat penulis harapan demi penyempurnaan buku
ini dimasa yang akan datang. Dengan jiwa dan moral keilmuan, buku pedoman ini akan terus
disempurnakan sehingga mampu menampung aspirasi bersama.
Ucapan terima kasih tidak lupa disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu,
memotivasi, dan mengilhami penyusunan buku pedoman ini. Oleh karenanya segala kritik
maupun saran yang membangun sangat penulis harapakan demi penyempurnaan buku ini di
masa yang akan datang. Dengan jiwa dan moral keilmuan,buku pedoman ini akan terus
disempurnakan sehinga mampu menapung aspirasi bersama.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Maksud dan Tujuan 4
C. Manfaat 5
A. Kajian Teori 15
B. Temuan Studi 19
BAB IV PENUTUP 23
A. KESIMPULAN 23
B. SARAN 23
iv
DAFTAR GAMBAR
v
vi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan dunia kerja erat hubungannya dengan dunia pendidikan.
Peningkatan mutu pendidikan bagi bangsa Indonesia selalu mendapat perhatian mutlak bagi
pelaksanaan pembangunan masyarakat. Sekolah sebagai salah satu intitusi yang bergerak
dibidang pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM). Oleh karena itu, perkembangan sumber daya manusia Indonesia yang cerdas
dan bermutu tinggi, baik dari segi pengetahuan maupun penguasaan tinggi sangat diperlukan.
Tuntutan persaingan kerja dalam masa Era Global akan diwarnai dengan persaingan tenaga kerja
yang semakin ketat, keterbukaan bursa kerja di tingkat Internasional, Multy Skill yang
komperatif dan kompetitif, kompetensi individu dan team work yang solid, Profesionalisme yang
tinggi. Menuntut adanya langkah antisipasif dan proaktif, salah satu langkah tersebut adalah
peningkatan mutu SDM. Kamajaya (2009) menyatakan “Peningkatan tersebut dilakukan secara
terprogram, bertahap, dan berkelanjutan serta konstekstual dengan memadukan, mensinergikan
seluruh sumber daya internal dan eksternal serta masyarakat”.
Dalam rangka menyiapkan SDM yang relevan dengan kebutuhan, Depdiknas menunjuk SMK
sebagai wahana penyelenggara program pendidikan dan pelatihan bagi siswanya. Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan kejuruan yang bertujuan
menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja yang terampil dan handal dalam melaksanakan jenis
pekerjaan tertentu. SMK sebagai sub sistem pendidikan nasional yang bertanggung jawab dalam
penyiapan SDM tingkat menengah yang handal, dituntut untuk menerapkan prinsip demand
driven, job oriented, dan dual based program, yang berorientasi kepada kebutuhan pasar bahkan
mampu mengembangkan inovasi untuk mempengaruhi perubahan kebutuhan pasar sehingga
dapat mewujudkan kepuasan pelanggan. Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin)
merupakan bagian dari Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang merupakan inovasi pada program
SMK, dimana peserta didik melakukan praktek kerja (magang) di perusahaan atau industri yang
merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan pelatihan di SMK. Pendidikan Sistem
Ganda diilhami oleh dua system (dual based program) yang dilakukan di Jerman. Mulai
diberlakukan di Indonesia berdasarkan kurikulum SMK tahun 1994, dipertajam dengan
kurikulum SMK edisi 1999 dan dipertegas dengan kurikulum SMK edisi 2004.
1
Di Indonesia dalam penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda, peserta diklat SMK menjalani
magang di industri hanya beberapa bulan selama mereka menjalani sistem pendidikan tiga 3
tahun atau empat tahun di SMK.
Pendidikan Sistem Ganda melalui program praktik kerja industri merupakan suatu langkah nyata
(substansial) untuk membuat sistem pendidikan dan pelatihan kejuruan lebih relevan dengan
dunia kerja dalam rangka menghasilkan tamatan yang bermutu. Program yang dilaksanakan di
industri atau dunia usaha meliputi:
1. Praktik dasar kejuruan yang dilaksanakan sebagian di sekolah dan sebagian lainnya di industri.
Praktik dasar kejuruan dapat dilaksanakan di industri apabila industri pasangan memiliki fasilitas
pelatihan memadai. Namun apabila industri pasangan tidak memiliki fasilitas pelatihan maka
kegiatan praktik dasar kejuruan sepenuhnya dilaksanakan di sekolah.
2. Praktik keahlian produktif dilaksanakan di industri dalam bentuk praktik kerja industri (on the
job training) berbentuk kegiatan mengerjakan pekerjaan produksi atau jasa di industri atau
perusahaan.
Praktek kerja industri merupakan pendekatan yang dirancang untuk memudahkan para siswa
mencapai ketrampilan dan keahlian sesuai dengan bidang keahlian yang mereka tekuni.
Pendekatan ini merupakan upaya untuk mendekatkan kesesuaian antara kebutuhan lapangan
kerja dan penyediaan tenaga kerja. Praktek kerja industri atau sering disebut magang menurut
Anwar (2004:50) yaitu: Bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian professional yang
memadukan secara sitematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui 4 kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah
untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu. Praktek kerja industri dapat
dikatakan berhasil jika hasilnya dapat mencapai tujuan diadakannya program itu. Adapun ciri-
ciri praktek kerja industri yang sukses menurut Pakpahan dalam Yuniati dalam (Setiyanto,2012:
3) adalah:
2
1) menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional,
2) memperkokoh link and match (keterikatan dan sepadanan) antara lembaga pendidikan dan
dunia usaha,
3) meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
profesional, dan
4) memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses
pendidikan. Dalam PP Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan: “Pendidikan
Menengah Kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan
pengembangan kemampuan siswa untuk jenis pekerjaan tertentu”.
Berdasarkan pernyataan ini bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan untuk persiapan
tenaga kerja, maka dengan sendirinya orientasi pendidikan kejuruan tertuju pada kualifikasi
output atau lulusannya. Akan tetapi, keberadaan SMK dalam menyiapkan tenaga kerja masih
disangsikan dengan masyarakat karena lulusan SMK masih belum dapat memenuhi tuntutan
lapangan kerja secara maksimal sesuai dengan spesifikasinya. Keberhasilan praktik kerja industri
merupakan perpaduan dari tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Aspek kognitif
siswa yaitu penguasaan pengetahuan pada mata pelajaran produktif yang telah 5 diterimanya di
sekolah secara teori kemudian diaplikasikan pada saat praktik kerja industri. Depdiknas (2003)
menyatakan “Mata pelajaran (diklat) produktif adalah segala mata pelajaran yang dapat
membekali pengetahuan teknik dasar keahlian kejuruan”.
Kemampuan siswa ini tercermin dari prestasi akademik pada pelaksanaan uji kompetensi yang
diselenggarakan oleh satu sekolah saja ataupun satu wilayah yaitu berupa perolehan nilai dari
nilai ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS). Sedangkan aspek afektif yaitu
minat siswa terhadap praktek kerja industri itu sendiri. Siswa yang berminat melakukan praktek
kerja industri tentu akan mendalami dan meningkatkan pengetahuan yang berhubungan dengan
praktek kerja industri yang dalam hal ini adalah mata pelajaran produktif. Kurangnya
penguasaan kompetensi yang mendukung praktek kerja industri dan minat siswa untuk
melakukan praktek kerja industri tentu saja akan mengurangi tingkat keberhasilan praktek kerja
industri itu sendiri. Artinya, mata pelajaran produktif dan minat praktik mempunyai andil yang
3
sangat besar dalam meningkatkan keberhasilan program praktik kerja industri serta merupakan
suatu kegiatan belajar yang diikuti oleh siswa SMK sebagai wahana untuk mendapatkan hasil
belajar secara sekaligus, baik secara autodidak yang memberikan kesempatan untuk memahami
dan mendalami kemampuan hasil teori mata pelajaran produktif dalam keadaan situasi kerja
yang sesungguhnya. 6 Berdasarkan kondisi ini peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan
judul ”Keberhasilan Program Praktek Kerja Industri Siswa Ditinjau Dari Prestasi Mata Pelajaran
Produktif Dan Minat Praktik kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan ISLAM YPS Tahun Ajaran
20202021”.
Maksud dan tujuan Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini, merupakan salah satu program yang di
tentukan oleh Sekolah Menengah Kejuruan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan di tingkat Menengah Kejuruan.
Adapun maksud dan tujuan praktek kerja lapangan ini antara lain:
1. Memantapkan, meningkatkan dan memperluas keterampilan yang di miliki oleh siswa dalam
dunia kerja.
2. Mengembangkan dan memantapkan sikap professional yang di perlukan untuk memasuki
dunia kerja sesuai dengan bidang masing – masing.
3. Sebagai sarana komunikasi antara siswa (i) SMK dengan instansi atau kantor tempat
pelaksanaan kerja praktek
4. Memberikan kesempatan kepada siwa (i) SMK untuk beradaptasi dengan suasana atau iklim
lingkungan kerja yang sebenarnya baik sebagai pekerja mandiri terutama yang berkenan dengan
di siplin kerja.
5. Memberikan masukan dan umpan balik guna perbaikan dan pengembangan pendidikan.
Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas, bahwa praktek kerja industri yang di laksanakan
pada instansi – instansi pemerintah atau swasta yang mempunyai tujuan tertentu, yaitu
meningkat dan memperluas pengetahuan bagi siswa terhadap jenis-jenis lingkungan kerja.
C. Manfaat
4
Membentuk mental siswa – siswi dan memberi motivasi agar serius dan bersemangat
dalammencapai cita- cita.
Pada masa penjajahan Belanda urusan pertanian ditangani oleh Departement van
Landbouw (1905), Departement van Landbouw, Nijverheid en hendel (1911) dan
Departement van Ekonomische Zaken (1934). Sedangkan pada masa pendudukan jepang,
Gunseikanbu Sangyobu yang berperan dalam menangani urusan pertanian. Setelah
proklamasi kemerdekaan terbentuknya kabinet-kabinet yaitu :
5
Penjajahan Belanda, 1800 – 1942
Pendudukan Jepang, 1942 – 1945
Awal Kemerdekaan, 1945 – 1959
Ekonomi Terpimpin, 1960 – 1965
Era Transisi, 1966 – 1968
Pelita I, 1968 – 1973
Pelita II, 1973 – 1978
Pelita III, 1978 – 1983
Pelita IV, 1983 – 1988
Pelita V, 1988 – 1993
Pelita VI, 1993 – 1998
Pelita VII, 1998
Pemerintahan Transisi, 1998 – 1999
Kabinet Persatuan, 1999 – 2001
Kabinet Gotong Royong, 2001 – 2004
Kabinet Indonesia Bersatu I, 2004 – 2009
Kabinet Indonesia Bersatu II, 2009 – 2014
Kabinet Kerja, 2014 – Sekarang
6
2. Mengembangkan bioindustri komoditi yang memiliki nilai tambah strategis
terutama dalam mendukung ketersediaan energi nasional
3. Meningkatkan kualitas kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) nomor 53 Tahun 2011 terdiri dari 4 unit
kerja Eselon lll yaitu :
1. Bagaian perencanaan.
7
2. Bagian keuangan dan perlengkapan.
3. Bagian umum.
4. Bagian evaluasi dan pelapor, yang masing-masing bagian terdiri dari 3 unit
kerja.
Job Deskripsi
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dimulai dari tanggal 02 Februari 2021 sampai dengan 31
Maret 2021, ada beberapa kegiatan yang saya lakukan selama PSG di Direktorat Jendral
Tanaman Pangan, berikut uraian kegiatan, yaitu :
1. Merekap berkas
8
Pada tugas ini saya ditugaskan untuk merekap Surat Perintah Membayar
(SPM )yaitu menyalin PT/CV dan jumlah uang yang tertera di Surat Perintah
Membayar (SPM) ke sebuah lembaran kertas HVS.
2. Mencari data base Pajak Pertamhan Nilai (PPN), Pajak Penghasilan (PPH) dan
Surat Perintah Membayar (SPM)
Pada tugas ini saya ditugaskan untuk mencari surat PPN,PPH, dan SPM dan
diminta oleh tamu sesuai PT dan CV beserta jumlah uang yang tertera.
9
Gambar 2.2 mencari PPN, PPH, SPM
10
Gambar 2.5 Merapihkan Berkas-Berkas
C. Jadwal kegiatan
Bulan Februari 2021
11
2019
9. Jumat,12.02.2021 - - Libur Tanggal
Merah
( Tahun Baru Imlek)
10. Senin, 15.02.2021 08.00 15.00 Merekap Berkas
Tahun Anggaran
2017 dan 2019
11. Selasa, 16.02.2021 08.00 15.00 Merekap Berkas
Tahun Anggaran
2017 dan 2019
12 Rabu, 17.02.2021 08.00 15.00 Memfoto Copy
Surat Keluar
13. Kamis,18.02.2021 - - Libur dari
Perusahaannya
14. Jumat,19.02.2021 - - Libur dari
Perusahaannya
15. Senin, 22.02.2021 08.00 15.00 Penomoran pada
Rekapan SPM
16. Selasa, 23.02.2021 08.00 15.00 Penomoran pada
Rekapan SPM
Mencari SPM
PT.Pelangi
Permata Hasada
dan PT Sadaya
Karunia Nuasa
17. Rabu, 24.02.2021 08.00 15.00 Mencari Berkas
Tahun Anggaran
2020
Memfotocopy Surat
Keluar
Mencari nomor
Surat Keluar
18. Kamis, 25.02.2021 - - Libur dari
Perusahaannya
12
19. Jumat, 26.02.2021 - - Libur dari
Perusahaannya
13
Nabi Muhammad
SAW)
10. Jumat, 12.03.2021 08.00 15.00 Menyortir SPM 2020
11. Senin, 15.03.2021 09.00 15.00 Menyortir SPM
Tahun Anggaran
2019/2021
12. Selasa, 16.03.2021 08.00 15.00 Memfoto Copy Surat
Keluar
13. Rabu, 17.03.2021 08.00 15.00 Merapihkan berkas
Tahun Anggaran
2020
14. Kamis, 18.03.2021 08.00 15.00 Mencari Berkas
Tahun Anggaran
2002
15. Jumat, 19.03.2021 08.00 15.00 Menyortir SPM
Tahun Anggaran
2019
16. Senin, 22.03.2021 08.00 15.00 Memfoto Copy Surat
Masuk
17. Selasa, 23.03.2021 08.00 15.00 Mencari Berkas
Tahun Anggaran
2020
18. Rabu, 24.03.2021 08.00 15.00 Mencari Berkas
Tahun Anggaran
2020
19. Kamis, 25.03.2021 08.00 15.00 Mencari PPH ( Pajak
Penghasilan)
20. Jumat, 26.03.2021 08.00 15.00 Merapihkan Berkas
Tahun Anggaran
2020
21. Senin, 29.03.2021 08.00 15.00 Mengantarkan
Berkas Tahun
14
Anggaran 2021
kepada salah satu
pegawai di
Direktorat Jendral
Tanaman Pangan
22. Selasa, 30.03.2021 08.00 15.00 Merapihkan Berkas
Tahun Anggaran
2020
23. Rabu, 31.03.2021 08.00 13.00 Membereskan
Ruangan
A. Kajian Teori
PENGERTIAN
Arsip adalah sebuah catatan atau rekaman yang diketik, dicetak, atau ditulis dalam
wujud angka, gambar, dan huruf yang memiliki arti serta tujuan tertentu untuk
dijadikan sebagai suatu bahan informasi dan juga komunikasi yang direkam dalam
berbagai media, seperti media komputer, kertas, atau kertas film.
FUNGSI DAN JENIS
Berdasarkan pengertian Arsip yang sudah kita bahas bersama di atas, pada dasarnya
arsip memiliki fungsi sebagai suatu alat informasi dan juga alat bukti yang bisa
digunakan untuk masa depan. Segala bentuk kegiatan pengarsipan ini pastinya
memiliki nilai guna arsip, yang mana dibedakan menjadi dua fungsi, yaitu fungsi
primer dan fungsi sekunder.
Fungsi arsip berdasarkan kepentingan disusunnya arsip adalah sebagai suatu pendukung atas
dilakukannya atau setelah kegiatan pengarsipan selesai, yang mencakup nilai guna keuangan,
nilai guna hukum, nilai guna administrasi, dan nilai guna teknologi serta ilmiah.
15
Fungsi Sekunder Arsip
Fungsi lain dari arsip juga bisa digunakan untuk kepentingan suatu lembaga atau instansi,
perorangan, serta sebagai bukti pertanggungjawaban. Hal ini termasuk dalam nilai guna
pembuktian dan juga nilai guna informasi. Disisi lain, fungsi pengarsipan berdasarkan Undang-
Undang No.7 7 tahun 1971 Pasal 2 adalah:
Fungsi Dinamis
Arsip mempunyai fungsi dinamis dimana sebuah arsip diperlukan dalam proses pelaksanaan dan
juga perencanaan secara langsung. Artinya, arsip bisa digunakan untuk kegiatan sehari-hari suatu
perusahaan secara langsung. Selain itu, fungsi dinamis pada arsip mempunyai arti yang
seringkali berubah-ubah nilainya serta artinya. Berdasarkan fungsi dinamis ini, maka fungsi arsip
terbagi menjadi tiga, yaitu arsip aktif, arsip semi aktif, dan arsip inaktif. Ketiganya dibedakan
menurut keperluan penggunaan arsip tersebut.
Fungsi Statis
Arsip yang memiliki fungsi statis berarti arsip yang tidak bisa digunakan langsung dalam proses
penyelenggaraan ataupun perencanaan. Artinya, arsip statis tidak bisa digunakan dalam kegiatan
operasional perusahaan. Sehingga, arsip yang tergolong dalam kelompok arsip statis sudah
menyentuh taraf nilai abadi yang secara khusus mampu dipertanggungjawabkan.
Sebuah arsip bisa dinilai dari beberapa sifat dan juga karakteristiknya. Berikut ini adalah
karakteristik dari arsip:
Autentik, arsip memiliki informasi fakta yang aktual dan faktual yang meliputi informasi
waktu dan tempat arsip tersebut dibuat atau diterima, tujuan aktivitas, serta bukti
kebijakan dan organisasi yang menyusun arsip.
Legal, arsip adalah suatu upaya dokumentasi yang mampu mendukung tugas dan juga
kegiatan serta berfungsi sebagai bukti resmi atas pengambilan kebijakan dan pelaksanaan
kegiatan.
16
Unik, setiap arsip mempunyai kronologi dan tidak disusun secara serentak. Saat arsip
diduplikasi, maka arsip tersebut sudah memiliki arti yang berbeda dalam hal pelaksanaan
kegiatannya.
Terpercaya, suatu arsip bisa digunakan dan dipercaya sebagai bukti yang faktual dan
sebagai bahan pendukung pelaksanaan kegiatan.
17
Persiapan penataan arsip berdasarkan nomor:
a. Menyusun pola klasifikasi arsip.
b. Menyiapkan peralatan arsip.
3. Sistem Tanggal/Chronological Filling System
Sistem ini merupakan salah satu sistem penataan berkas berdasarkan urutan tanggal,
bulan dan tahun yang mana pada umumnya tanggal dijadikan pedoman termasuk
diperhatikan dari datangnya surat. Kemudian arsip atau file disusun berdasarkan waktu
dengan frekuensi tertentu, misalnya harian, mingguan, atau bulanan bahkan per tahun
berdasarkan keperluan.
Persiapan penataan arsip berdasarkan tanggal:
a. Menentukan pembagian tanggal, bulan dan tahun.
b. Menyiapkan peralatan arsip.
B. Temuan Studi
18
Pengertian APBN
Fungsi APBN
Sementara itu merujuk pada Pasal 3 Ayat 4 UU Nomor 17 tahun 2003, ada 5 fungsi APBN
adalah antara lain:
1. Definisi APBN berfungsi sebagai otorisasi di mana, anggaran negara menjadi dasar untuk
melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.
2. Sebagai perencanaan dan pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada
tahun yang bersangkutan.
3. Sebagai pengawas agar anggaran yang ada dapat digunakan untuk mengurangi
pengangguran dan pemborosan sumber daya.
4. Anggaran agar dapat didistribusikan dengan baik dan memperhatikan unsur keadilan dan
kepatutan.
19
Surat Perintah Membayar (SPM) adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk untuk mencairkan dana
yang bersumber dari DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan.[1]
SPM diproses menggunakan Aplikasi SPM yang dikembangkan oleh Direktorat Sistem
Perbendaharaan Ditjen Perbendaharaan. SPM berlaku sebagai surat perintah kepada KPPN
sebagai Kuasa BUN di daerah untuk mencairkan dana APBN.
Jenis SPM
20
SPM Gaji Lainnya
1. SPM Pengesahan
21
. SPM Pengembalian Penerimaan
a.
SPM Kelebihan Pembayaran Pajak (SPM KP Pajak)
SPM Kelebihan Pembayaran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (SPM
KP BPHTB)
SPMKPE/KBK (SPMKPE/KBK)
. SPM Pembagian Hasil Penerimaan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (SPM
PHP BPHTB)
. SPM Pembagian Hasil Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (SPM PHP PBB)
. SPM Biaya Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (SPM BP PBB)
. SPM Imbalan Bunga (SPM IB)
SPM Imbalan Bunga Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (SPM IB
BPHTB)
Penyampaian SPM
22
SPM beserta dokumen pendukung yang dilengkapi dengan Arsip Data Komputer (ADK) SPM
disampaikan kepada KPPN oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) atau pejabat yang ditunjuk
paling lambat dua hari kerja setelah SPM diterbitkan. Pelaksanaan ketentuan tersebut
dikecualikan
untuk satker yang kondisi geografis dan transportasinya sulit, dengan memperhitungkan waktu
yang dapat dipertanggungjawabkan
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah kami melakukan Praktek Kerja Laporan (PKL) di Kementrian pertanian
Direktorat Jendral Tanaman Pangan kami mendapatkan pengalaman kerja. Sehingga suatu saat
nanti jika kami memasuki dunia kerja kami sudah memahami apa yang sudah ada di dunia
pekerjaan.
B. SARAN
Bagi siswa/siswi yang melakukan kegiatan Praktek Kerja Laporan (PKL) saran yang
paling penting adalah
a. Bagi Perusahaan
Di harapkan agar perusahaan juga mengajarkan siswa yang praktik kerja industri
(prakterin) menggunakan alat-alat kantor terlebih dahulu seperti computer, mesin
foto copy dan mesin-mesin lainnya
Kepada bagian arsip supaya menerima dan membimbing dengan baik lagi siswa
yang prakerin di bagian arsip
b. Bagi sekolah
Dengan adanya program praktik kerja industri diharapakan terjadi hubungan kerja
sama yang baik antara pihak SMK ISLAM YPS dengan Direktorat Jendral
Tanaman Pangan.
Saat PSG nanti diharapkan untuk siswa dimasa yang akan datang agar bersifat
sopan dan tidak angkuh, karena itu akan menjatuhkan citra sekolah di perusahaan
tersebut.
23
DAFTAR PUSTAKA
http://liyarizkiyatiblog.blogspot.com/2017/05/sifat-dan-karakter-arsip.html?m=1
http://tanamanpangan.pertanian.go.id/index.php/artikel/sejarah/73
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-apbn-dan-apbd/
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-arsip/
24
25