Anda di halaman 1dari 8

SCIENTIA J. Far.

Kes
VOL. 10 NO. 1, Februari 2020

SCIENTIA Jurnal Farmasi dan Kesehatan


Diterbitkan oleh STIFI Perintis Padang setiap bulan Februari dan Agustus
Website : http://www.jurnalscientia.org/index.php/scientia

10 (1) ; 40-47, 2020

Pola Resistensi dan Identifikasi Bakteri Penyebab Diare pada Fases Pasien
Rawat Inap di Bangsal Anak RSUP DR M. Djamil Padang

Diza Sartika, Ringga Novelni, ViskaAtikaPutri


Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Yayasan Perintis Padang
Email : dizasartika@gmail.com
Diterima : 30-01-2020 ; Direvisi : 21-02-2020; Diterbitkan : 28-02-2020

ABSTRAK

Diare adalah buang air besar yang lebih sering, lebih banyak, dengan konsistensi yang lebih lembek atau encer
dari biasanya. Diare masih merupakan masalah kesehatan utama pada anak, terutama di Negara berkembang
seperti di Indonesia. Umunya diare disebabkan oleh infeksi (± 90%), seperti bakteri, virus, parasit atau jamur.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuimengetahui pola resistensi bakteri penyebab diare terhadap
antibiotik dan jenis bakteri hasil isolasi dari sampel feses penderita diare . Desain penelitian ini adalah
deskriptif eksploratif dengan pendekatan prospektif. Sebagai subjek penelitian adalah pasien yang rawat di
bangsal anak RSUP Dr. M. Djamil Padang periode Februari-April 2019. Pada penelitian ini dilakukan
identifikasi bakteri dengan penanaman sampel pada media agar darah dan mac conkey, selanjutnya untuk
menegaskan spesies dari bakteri yang didapatkan dilakukan identifikasi yaitu pewarnaan gram dan uji biokimia,
kemudian dilakukan uji resistensi terhadap 5 antibiotik yaitu ciprofloxsacin, kloramfenikol, tigecyclin,
amoxicilin dan gentamisin. Pada penelitian ini dari 10 sampel feses teridentifikasi 8 sampel bakteri
Escherichiacoli, 1 sampel bakteri Klebsiella pneumonia dan 1 sampel bakteri Pseudomonas aeruginosa. Hasil
Uji resistensi bakteri terhadap 5 antibiotik menunjukkan resistensi yang paling tinggi adalah amoksisilin (90%)
dan sensitifitas yang paling baik adalah tigecyclin (80%).
Kata Kunci : diare, bakteri, antibiotik, resistensi, anak

ABSTRACT

Diarrhea is defecate more often, more, with greater consistency mushy or watery than usual. Diarrhea is still a
major health problem in children, especially in developing countries such as Indonesia. Generally diarrhea is
caused by infection (± 90%), such as bacteria, viruses, parasites or fungi. The purpose of this study was to know
the resistance patterns of bacteria causing diarrhea to antibiotic. The design of this study is descriptive
exploratory with a prospective approach determine the type of bacterial isolated from faecal samples of
diarrhea patient. As the subject of the study were patient treated in the pediatric ward of RSUP Dr. M. Djamil
Padang period Februari-April 2019. In this study, identification of bacteria was carried out by planting samples
on blood agar media and Mac Conkey. Then to confirm the species of bacteria obtained identification was gram
staining and biochemical tests, then tested for resistance to 5 antibiotics namely ciprofloxsacin,
chloramphenicol, tigecyclin, amoxicilin and gentamicin. In this study, 10 samples of faeces were identified in 8
samples of Escherichiacoli bacteria, 1 sample of Klebsiella pneumonia bacteria and 1 sample of Pseudomonas
aeruginosa bacteria. The bacterial resistance test results on 5 antibiotics showed the highest resistance was
amoxicillin (90%) and the best sensitivity was Tigecyclin (80%)
Keywords : diarrhea, bacteria, antibiotics, resistance, children

40
e-ISSN : 2502-1834
Copyrights by :
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International Licensee
SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 10 NO. 1, Februari 2020

PENDAHULUAN sedangkan pada tahun 2017 jumlah kasus diare


Diare merupakan salah satu penyakit yang ditemukan pada balita adalah 107 kasus.
tropis di Indonesia dengan angka mortilitas yang Diare dapat disebabkan oleh infeksi
tinggi. Diare merupakan masalah kesehatan anak maupun non infeksi. Dari penyebab diare yang
terutama di dunia dan menjadi penyebab nomor terbanyak adalah karena diare infeksi. Diare
satu kematian anak di negara berkembang. Di infeksi disebabkan virus, bakteri, dan parasit.
Indonesia diare merupakan penyebab kematian Bakteri penyebab yang paling umum dari infeksi
peringkat ke-13 dengan proporsi 3,5%. akut diare adalah E. coli, S. Typhi, S. Dysentria,
Sedangkan berdasarkan penyakit menular, diare dan campylobacter (Pelczar et al,1988). Menurut
merupakan penyebab kematian peringkat ke-3 penelitian, bakteri yang banyak ditemukan pada
setelah TB dan Pneumonia (Kemenkes RI, pasien diare yaitu E. Coli (51.4%), K.Pneumonia
2011). Kematian terutama disebabkan oleh (16,8%), dan E.Aerognes (15,6%) (Aslinar,et all
dehidrasi (kekurangan cairan) akibat terlalu (2009) Bakteri gram negatif merupakan bakteri
banyak cairan yang keluar pada saat diare terbanyak yang ditemukan pada pasien diare
(Kosala, 2009). Diare sendiri didefinisikan (Prmana, I. M. D., dkk., 2013) Menurut data
sebagai frekuensi buang air besar yang Elder Care, pengobatan yang dilakukan terhadap
bertambah dari biasanya (tiga kali atau lebih), penyakit diare yaitu dengan menggunakan
ditandai dengan perubahan bentuk dan antibiotik (Donald W,2010)
konsistensi tinja yang lembek sampai cair dengan Antibiotik merupakan salah satu terapi
atau tanpa darah dan lendir dalam tinja (Velma. yang diberikan pada penyakit diare karena
B & Sarah. M, infeksi bakteri. Menurut penelitian, antibiotik
Usia balita adalah usia yang paling mudah yang biasa digunakan pada penyakit diare di
terkenadiare karena sistem kekebalan tubuh pada RSUP Dr. M. Djamil Padang yaitu
anak masih rendah sehingga mudah di serang Tetrasiklin,Sulfametoxazole
oleh bakteri. selain itu juga disebabkan karena -trimettoprim(STX), dan Ampisilin. Berdasarkan
balita yang sering bermain pada tempat yang hasil penelitian antibiotik yang biasa digunakan
kurang bersih, bermain dengan mainan yang tersebut sudah mengalami resistensi, dengan
terkontaminasi bakteri apalagi pada bayi yang prevalensi tertinggi yaitu 80,8 % pada antibiotik
sering memasukkan apapun kedalam Sulfametoxazole-trimetroprim(STX), diikuti
mulut.Berdasarkan data dari Kemenkes RI 2011, dengan antibiotik Tetrasiklin dengan prevalensi
kelompok umur dengan prevalensi tertinggi 60,18% dan antibiotik Ampicilin 54,5%. Jadi
terdeteksi pada anak balita (1-4 tahun) yaitu dengan adanya resistensi ini dapat meningkatkan
16,7% Sedangkan menurut jenis kelamin kematian pada pasien diare, terutama pada anak
prevalensi laki-laki dan perempuan hampir sama, (Jurnalis et al,2008).
yaitu 8,9% pada laki-laki dan 9,1% pada Berdasarkan hal diatas maka perlu
perempuan. Hal tersebut dapat dilihat dari data dilakukan pengujian apakah
survei dinas kesehatan kota Padang pada tahun antibiotikkloramfenikol,tigecyclin,amoxicillin,ci
2016 dengan jumlah kasus diare pada balita profloxsacin dan gentamisin tersebut masih
adalah 9.213 kasus, sedangkan pada tahun 2017 sensitif atau sudah mengalami resistensi, agar
jumlah kasus diare yang ditemukan pada balita dapat menjamin kesehatan bagi para penderita
adalah 7.800 kasus dan semuanya ditangani diare, dimana diketahui bahwa penyakit diare
(Dinkes Padang ,2017). Dan berdasarkan data merupakan penyakit yang berbahaya dan
dari rekam medis RSUP DR M. Djamil Padang biasanya sampaimematikan.Oleh sebab itu kita
jumlah kasus diare pada tahun 2016 dengan perlu melakukan identifikasi dari feses pasien,
jumlah kasus diare pada balita adalah 115 kasus dimana dengan diketahui jenis bakterinya maka
41
e-ISSN : 2502-1834
Copyrights by :
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International Licensee
SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 10 NO. 1, Februari 2020

akan lebih mudah dalam pemilihan antibiotik. jumlah populasi yang kurang dari 100, seluruh
Hal inilah yang mendasari dilakukannya populasi dijadikan sampel penelitian. Sampel
penelitian mengenai uji Resistensi beberapa yang digunakan berupa feses penderita diare
antibiotik pada bakteri penyebab diare di RSUP karena infeksi bakteri, sampel diambil dengan
DR M. Djamil Padang. menggunakan swab lidi steril kemudian
dimasukkan ke dalam wadah steril .
METODE PENELITIAN
Jenis dan Metode Penelitian Isolasi Bakteri
Jenis penelitian yang dilakukan Sampel feses yang diambil dengan
menggunakan metode deskriptif eksploratif menggunakan swab lidi steril diisolasi pada
dengan pendekatan prospektif untuk mengetahui media mac conkey dan media Agar darah
jenis bakteri yang terdapat dalam feses pasien kemudian diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24
diare dan mengetahui pola resistensi antibiotik jam di dalam inkubator, hari berikutnya diamati
yang dilaksanakan pada bulan Februari 2019 koloni yang tumbuh.
sampai April 2019 pada bangsal anak RSUP DR
M. Djamil Padang. Identifikasi Bakteri
Identifikasi bakteri dilakukan dengan
Populasi pewarnaan gram dan uji biokimia, untuk bakteri
Populasi dalam penelitian ini adalah gram negative dilakukan uji biokimia antara lain:
penderita diare pada bangsal anak di RSUP uji TSIA, Uji Simmon Citrate dan uji SIM
Dr.M. Djamil Padang. (Jawet, 2000 ; Misnadiarly, 2014)
Kriteria Insklusidalam penelitian ini adalah:
1. Pasien rawat inap yang didiagnosa diare Uji Resistensi Antibiotik
karena infeksi bakteri, dan tidak dengan Disk antibiotik yang digunakan padauji
penyakit penyerta resistensi adalah sebagai berikut :
2. Pasien yang berusia ≤ 11 Tahun,
Sedangkan Kriteria Ekslusi pada penelitian Tabel 1. Disk antibiotik yang digunakan
ini adalah:
1. Pasien rawat jalan No Antibiotik
Konsentrasi Produksi
(µg)
2. Pasien yang tidak bersedia menjadi 1. Ciprofloksacin 5 BBL ®
responden 2. Kloramfenikol 30 BBL ®
3. Gentamisin 10 BBL ®
4. Amoxcicilin 10 BBL ®
Subjek Penelitian 5. Tigecyclin 15 BBL ®

Subjek penelitian yang digunakan dalam


penelitian ini adalah feses penderita diare yang Pembuatan Suspensi Bakteri
disebabkan oleh infeksi bakteri yang dirawat di Sebanyak 2 ose koloni bakteri uji
bangsal anakRSUPDr. M. Djamil Padang. disuspensikan dalam NaCl fisiologis dalam
tabung reaksi steril dan dihomogenkan dengan
Prosedur Penelitian vortex, kemudian dibandingkan kekeruhan dari
Teknik Pengambilan Sampel suspensi dengan standar McFarland 0,5,
Teknik pengambilan sampel dari Perlakuan yang sama dilakukan pada setiap jenis
penelitian ini adalah dengan teknik Total bakteri uji (Radji, 2011).
Sampling yaitu teknik pengambilan sampel
Perhitungan Persentase Resistensi
dimana jumlah sampel sama dengan populasi
Persentase resistensi antibiotik dihitung
(Sugiyono, 2011). Alasan mengambil total untuk setiap jenis antibiotik denganmenggunakan
sampling karena menurut Sugiyono (2011) persamaan :
42
e-ISSN : 2502-1834
Copyrights by :
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International Licensee
SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 10 NO. 1, Februari 2020

Analisis Data
Dari data yang diperoleh, dihitung angka
resistensi masing-masing bakteri penyebab diare
Perhitungan Nilai Multiple Antibacterial pada pasien anak yang ditemukan terhadap lima
Resistant (MAR) jenis antibiotik uji dan angka resistensi total
Perhitungan nilai MAR dengan bakteri penyebab diare yang ditemukan terhadap
menggunakan persamaan Krumperman : masing-masing jenis antibiotik uji. Sensitif (S),
Intermediet (I) dan resisten (R) terhadap
: antibiotik disimpulkan berdasarkan diameter
daerah bening hambatan disekitar disk antibiotik
Keterangan :
dan pola resistensi dianalisis menggunakan
MAR =Multipel Antibacterial Resisten (MAR)
rumus MAR. Hasil analisis disajikan dalam
X = Jumlah bagian yang resisten terhadap
bentuk tabel dan grafik.
antibiotik dari satu kultur yang
digunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
Y = Jumlah antibiotik yang digunakan Isolasi dan identifikasi bakteri
Tabel 2. Hasil uji biokimia .

Hasil uji biokimia berdasarkan literature


Hasil uji biokimia berdasarkan penelitian (Ewing, 1973)

Pengujian Media Mac conkey Pengujian Media Mac Conkey


Warna Pink tua
Pink Kuning pink Warna Pink tua
Pink Kuning pink
koloni berlendir koloni berlendir
Pewarnaan
Gram (-) Gram (-) Gram (-) Pewarnaan
Gram (-) Gram (-) Gram (-)
gram gram
TSIA A/(A) K/A K/K TSIA A/A K/A K/K
Sulfur - - - Sulfur - - -
Indol + - - Indol + - -
Motil + - + Motil + - +
Sitrat - + + Sitrat - + +
E. K. P.Aeurogino
Kesimpulan E. K. P.
Kesimpulan
Coli Pneumonia sa Coli Pneumonia Aeuroginosa
Hasil isolasi bakteri patogen pada media dilakukan terhadap feses dari pasien anak yang
selektif dari 10 orang pasien diare di RSUP menderita diare didapatkan bahwa bakteri yang
DR.M.Djamil padan gditemukan 8 paling banyak ditemukan adalah bakteri E. Coli.
sampelbakteriE. Coli, 1 sampel bakteri K. Dimana penelitian yang sama terkait identifikasi
Pneumoniadan 1 sampel bakteriP. Aeuroginosa. diare memberikan hasil yang sama pada
Selanjutnya penegasan identifikasi bakteri ini penelitian Aslinar, dkk (2009) yang juga
dilakukan dengan melakukan perwarnaan gram dilaksanakan di RSUP DR. M. Djamil Padang
dan uji biokimia yang memberikan hasil yang dan memberikan hasil yang sama juga pada
beragam sesuai dengan sifat dan metabolisme peneltian Febriani Try Ardita (2013) yang
dari bakteri tersebut. Uji biokimia yang dilaksanakan di Puskesmas Makassar dimana
dilakukan adalah uji sulfur, uji indol, uji motil, jenis bakteri terbanyak yang ditemukan pada
uji TSIA dan uji sitr dari hasil identifikasi yang pasien diare pada anak-anak adalah bakteri E.
43
e-ISSN : 2502-1834
Copyrights by :
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International Licensee
SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 10 NO. 1, Februari 2020

Coli. Selanjutnya disusul oleh bakteri K. Pneumonia dan P. Aeruginosa.

Hasil Uji Resistensi

Tabel 3. Data Uji Resistensi E.Coli terhadap beberapa antibiotik

Standar diameter daerah


Diameter daerah hambat kultur E. Coli (mm)
hambat (mm)
Antibiotik
EC EC EC EC EC EC EC EC
R (<) I S≥ %
1 2 3 4 5 6 7 8
Ciprofloksacin 15 13-17 21 32 31,5 10 0 0 0 20 20 50
Kloramfenikol 12 13-17 18 25 0 0 30 28,5 0 0 20 50
Amoxicilin 13 14-17 18 0 0 0 18 0 0 0 0 87,5
Tigecyclin
14 15-18 20 22,5 22,5 20 24,5 20 26 11 22,5 12,5

Gentamisin 12 13-14 15 0 17 1 23 0 0 9,5 10 75

Bakteri E.Coli yang diujikan terhadap 5 Ciprofloksacin dan kloramfenikol masing-


antibiotik yang digunakan didapatkan hasil masing (50%), dan antibiotik yang paling sensitif
bahwa bakteri E.coli mengalami resistensi adalah antibiotik tigecyclin (87,5%) yang
tertinggi pada antibiotik Amoksisilin (87,5%) ditandai dengan diameter zona hambat ≥ 20
ditandai dengan diameter daya hambat ≤13 mm, menandakan antibiotik tersebut masih sensitif.
yang menyatakan bahwa ≤ 13 mm menandakan
Resistensi, yang selanjutnya disusul oleh
antibiotik gentamisin (75%), dan juga antibiotik

Tabel 4. Data Uji resistensi K. Pneumonia terhadap beberapa antibiotik

Standar diameter daerah hambat Diameter daerah hambat %


Antibiotik
(mm) kultur K.. Pneumonia Resistensi
R≤ I S≥
Ciprofloksacin 15 13-17 21 33 0
Kloramfenikol 12 13-17 18 30 0
Amoxicilin 13 14-17 18 0 100
Tigecyclin 14 15-18 20 27,5 0
Gentamisin 12 13-14 15 23 0
masih sensitif adalah antibiotik ciprofloksacin,
Untuk uji resitensi bakteri K. kloramfenikol, tigecyclin dan gentamisin, dengan
Pneumoniadapat dilihat dari tabel diatas bahwa presentase masing-masing 100%.
antibiotik yang menunjukkan resistensi paling
tinggi adalah terhadap antibiotik amoxcicilin
(100%) ditandai dengan diameter daya hambat
≤13 mm, yang menyatakan bahwa ≤ 13 mm
menandakan resistensi, kemudian antibiotik yang

44
e-ISSN : 2502-1834
Copyrights by :
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International Licensee
SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 10 NO. 1, Februari 2020

Tabel 5. Data uji resistensi P. Auroginosa terhadap beberapa antibiotik

Standar diameter daerah hambat (mm) Diameter daerah


Antibiotik hambat kultur P. % Resistensi
R≤ I S≥
Aeruginosa
Ciprofloksacin 15 13-17 21 40 0
Kloramfenikol 12 13-17 18 18 0
Amoxicilin 13 14-17 18 10,5 100
Tigecyclin 14 15-18 20 0 100
Gentamisin 12 13-14 15 0 100
Berdasarkan tabel diatas,terhadap bakteri Aeruginosa adalah 0,6, K. Pneumonia adalah 0,2
P. Auroginosa antibiobiotik yang resisten adalah dan E. coli adalah 0,55. Tingginya nilai MAR
antibiotik amoxicilin, tigecyclin dan gentamisin tersebut menunjukkan bahwa bakteri mempunyai
ditandai dengan diameter daya hambat ≤ 13, ≤ 14 tingkat resistensi yang tinggi terhadap antibiotik
mm, ≤ 12 mm, yang menandakan bahwa ≤ dari tersebut(Yu et al., 2015).
angka tersebut menyatakan resistensi, sedangkan Penggunaan obat terutama antibiotik
antibiotik yang sensitf adalah antibiotik pada penyakit diare yang disebabkan karena
Ciprofloksacin dan Kloramfenikol dengan infeksi bakteri akan lebih baik dan bermanfaat
persentase masing-masing 100%. jika benar–benar memenuhi kriteria rasionalnya.
Berdasarkan hasil uji resistensi yang Istilah penggunaan obat yang rasional dalam
dilakukan, persentasi resisten antibiotik terhadap lingkungan biomedik mencakup kriteria, seperti
bakteri E. Coli, K. Pneumonia dan P. Aeruginosa obat yang benar, indikasi yang tepat, obat yang
memberikan hasil persentasi resistensi yang tepat, berkaitan dengan manfaat, keamanan,
berbeda. Untuk masing-masing bakteri kesesuaian bagi penderita dan biaya; termasuk
menunjukkan tingkat resistensi yang paling informasi yang tepat bagi penderita tentang obat
tinggi terhadap antibiotik amoxcicilin dan yang ditulis dokter, dan kepatuhan penderita pada
antibiotik yang menunjukkan sensitifitas paling pengobatannya (Siregar, 2004). Dengan
tinggi adalah terhadap antibiotik tigecyclin. dilakukannya uji identifikasi dan uji sensitivitas
Timbulnya resisten dari beberapa terhadap antibiotik diharapkan tenaga kesehatan
antibiotik juga disebabkan oleh beberapa faktor, seperti dokter dan farmasi dapat memberikan
salah satu faktornya adalahantibiotik mempunyai antibioik yang tepat dan benar pada pasien
kemampuan alami untuk kebal atau resisten diare, sehingga terapi pada pasien diare menjadi
terhadap efek pengobatanyang menggunakan lebih efektif dan efisien.
antibiotik, meskipun tidak berinteraksi secara
langsung. KESIMPULAN
Pada penelitian ini juga dilakukan 1. Hasil isolasi dan identifikasi bakteri terhadap
perhitungan Nilai MAR (Multiple Antibacterial 10 sampel feses pasien diare di bangsal anak
Resisten) nilai MAR dihitung berdasarkan RSUP DR. M. Djamil padang diperoleh tiga
jumlah antibiotik yang resisten dan jumlah total jenisbakteri yaitu E. Coli, K. Pneumonia dan
antibiotik yang digunakan,Nilai Multiple P.Aeuroginosa, dari tiga jenis bakteri
Antibiotic (MAR) diperoleh nilai untuk P. tersebut yang paling banyak ditemukan

45
e-ISSN : 2502-1834
Copyrights by :
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International Licensee
SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 10 NO. 1, Februari 2020

adalah bakteriE. Coli dengan jumlah 8 Jurnalis Yusri D., Sayoeti Yorva., Aslinar. 2009.
koloni. Pola Resistensi Kuman Penyebab Diare
2. Hasil pesentase resistensi antibiotik yang Terhadap Antibiotika. Jurnal Ilmu
Kesehatan
menujukkan tingkat resistensi yang paling
tinggi adalah antibiotik amoxicilin (90%) Kemenkes RI, 2011. Buletin Jendela Data dan
dan antibiotik yang menunjukkan sensitivitas Informasi Kesehatan Volume 2
yang paling baik adalah antibiotik tigecyclin Triwulan 2.Jakarta
(80%).
Kosala, Khemasili.2009. Uji Aktivitas
Antibakteri. Jurnal Of Bacteriology.
DAFTAR PUSTAKA Samarinda: Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman.
Aslinar, Dinae Y dan Sayoeti Y, Pola REsistensi
Kuman Penyebab Diare Terhadap Misnadiarly, Djajaningrat, Husjaini 2014.
Antibiotika, 2019, Mikrobiologi Untuk Klinik dan
jurnalmka.fk.uand.ac.id vol 3 no. 1 Laboratorium. Jakarta: Rineka Cipta.

Dinkes Padang. 2017. Profil Kesehatan Pelczar, M. J., Chan, E. C. S., 1988. Dasar-
KotaPadang.https://dinkes.padang.go.id Dasar Mikrobiologi. Jakarta:
Diakses pada Jum’at 26 oktober 2018 Universitas Indonesia.

Donald W, Reynolds Foundation. 2010. Prmana, I. M. D., Manoppo, J. I. C., & Wilar, R.
ELDER CAREthe Arizona Geriatric 2013. Pola Kuman Berdasarkan
Education Center, and the Arizona Pewarnaan Gram pada Tinja Anak
Center on Aging November. dengan diare di RSUP Prof. Dr. R. D.
AResource for Interprofessional Kandou Manado. Jurnal Ilmu
Providers. Kesehatan Anak.
Ewing W, H.1973. Data on Eterobacteriaceae Radji, M. 2011. Buku Ajar Mikrobiologi
from “Differentiation of Panduan Mahasiswa Farmasi dan
Enterobacteriaceae by Biochemical Kedokteran.Jakarta: Buku Kedokteran
Tests”. Atlanta: USPHS Center for EGC
Disease Control
Siregar, C.J.P. 2003. Farmasi Rumah Sakit Teori
Febriani Try Ardita.2013. Uji Sensitivitas & Penerapan. Jakarta : EGC
Antibiotik Terhadap Bakteri Penyebab
Diare di Puskesmas Mangasa Kota Serai Dapur ( Cymbopogon Citratus (DC.) Stapf)
Makasasar .(Skripsi). Universitas Islam Terhadap Rayap (Coptotermes
Negeri Alauddin Makasar. Curvignathus sp).Jurnal Kimia
Khatulistiwa;7(3):47-55.
Jawetz,E.,Melnick,J.L., & Adelberg,E. A. 2000.
Mikrobiologi kedokteran, Buku 1& 2, Sugiyono. 2011.
bagian Mikrobiologi Fakultas MetodePenelitianKuantitatifkualitatifd
Kedokteran.Universitas Airlangga, an R&D. Bandung, Indonesia:
Jakarta: salemba medika Alfabeta

Jurnalis Yusri D., Sayoeti Yorva., Aslinar. 2009. Velma., & Sarah M.Marow. 2011. Pola Kuman
Pola Resistensi Kuman Penyebab Diare Aerob Penyebab Diare Pada Anak Balita
Terhadap Antibiotika. Jurnal Ilmu dan Uji Kepekaan Antibiotik di Bagian
Kesehatan Ilmu Kesehatan Anak RSUP Prof. Dr. R.

46
e-ISSN : 2502-1834
Copyrights by :
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International Licensee
SCIENTIA J. Far. Kes
VOL. 10 NO. 1, Februari 2020

D. Kandou Manado: Jurnal Biomedik Antimicrobial Susceptibility of


Volume 4 V.Parahaemolyticus Isolated from
Retail Shellfish in Shanghai. Food
Yu, Q., Niu, M., Yu, M., Liu, Y., Wang, D., & Control.
Shi, X. 2015.Prevalence and

47
e-ISSN : 2502-1834
Copyrights by :
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International Licensee

Anda mungkin juga menyukai