PEMECAHAN MASALAH
10
S W
O 1. Tenaga kesehatan di puskesmas 1. Partisipasi masyarakat yang kurang
pahandut bersedia meberikan dapat menghambat tenaga
pelayanan kesehatan didukung puskesmas untuk memberian
jumlah posyandu serta adanya pelayanan kesehatan.
kader masyarakat yang cukup 2. Pengaktifan kegiatan posyandu
banyak dapat memaksimalkan untuk membantu petugas kesehatan
capaian target pemberian dalam menjalankan program gizi
vitamin A pada balita. dalam hal pemberian vitamin A
2. Mengajarkan cara konseling pada balita dapat secara merata
kepada kader di Posyandu agar
dapat membantu
memaksimalkan program
pelayanan gizi
20
4.2 Prioritas Pemecahan Masalah
Dalam hal ini maka cara penentuan prioritas masalah yang dipilih adalah Metode
PAHO-CENDES (Pan American Health Organization-Center for Development
Studies) sehingga dapat ditentukan dengan memperhitungkan mengenai:
30
5. Kepentingannya sangat tinggi
3 Seberapa jauh masalah dapat diselesaikan (Vunerability) Adalah tersedianya
suatu cara atau metode untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Diberi skor 1-2 yaitu:
1. Tidak ada cara yang efektif
2. Ada cara yang efektif
4 Biaya (Cost) Adalah biaya yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Diberi skor 1-5 yaitu :
1. Biaya yang diperlukan sangat banyak
2. Biaya yang diperlukan banyak
3. Biaya yang diperlukan cukup banyak
4. Biaya yang diperlukan sedikit
5. Tidak perlu biaya
Parameter diletakkan pada baris atas dan pemecahab masalah-masalah yang ingin
dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Pengisian dilakukan dari suatu parameter
ke parameter lain. Hasilnya didapat dari perkalian parameter. Berdasarkan alternative
pemecahan masalah yang diatas dapat ditentukan prioritas pemecahan masalah
sebagai berikut :
Nilai
Kriteria
komposit Ranking
No Pemecahan Masalah
prioritas
M I V C M.I.V.C
1. Pengaktifan kegiatan posyandu 4 5 2 3 120 1
dan penyuluhan untuk
membantu petugas kesehatan
40
dalam menjalankan program gizi
dalam hal pemberian vitamin A
pada balita dapat secara merata
2. Melakukan pendekatan kepada 2 4 2 5 80 3
kepala desa/lurah dan tokoh
masyarakat untuk memperoleh
dukungan dalam pembentukan
kader disetiap wilayah
3. Melakukan pelatihan kepada 3 4 2 4 96 2
para kader posyandu agar kader
memiliki pengetahuan tentang
pencegahan dan pentingnya
vitamin a pada balita meningkat
1. Perencanaan (Planning)
a. Tujuan : Tujuan umum dari kegiatan ini adalah meningkatkan angka
capaian Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Balita
b. Pembentukan Panitia pelaksana
c. Menentukan sasaran kegiatan : Ibu-ibu yang mempunyai anak balita di
wilayah kerja Puskesmas Pahandut
d. Menentukan tempat pelaksanaan kegiatan
e. Menetukan perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan
f. Menetukan sumber pendanaan
2. Panitia (Comitee)
Terdiri dari panitia pelaksana dan panitia pengawas :
50
a. Target Penyuluhan
b. Pendanaan
c. Sarana
d. Kegiatan
3. Pengorganisasian
Penasihat : Kepala Puskesmas
Ketua : Kepala Program Gizi
Wakil ketua : Koordinator Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Sekretaris : Petugas Kesehatan
Bendahara : Petugas Kesehatan
Pemateri : Dokter Umum
4. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksana Kegiatan : Unit Gizi
5. Evaluasi (controlling)
a. Jangka Pendek
Diperoleh peningkatan dukungan dari keluarga atau ibu-ibu yang
memiliki bayi atau balita mengenai pentingnya vitamin A pada bayi atau balita
60
serta tidak takut membawa anaknya untuk control ke pelayanan kesehatan di
masa pandemi dengan selalu mematuhi protokol kesehatan.
b. Jangka Menengah
Membantu pendataan dan Pemantauan pemberian vitamin a pada balita
sebagai optimalisasi dan pemanfaatan dari pengaktifan posyandu dimasa
pandemic covid 19
c. Jangka Panjang
Meningkatnya angka capaian pelayanan pemberian vitamin a pada balita
sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas Pahandut.
70