Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

PEMECAHAN MASALAH

4.1 Alternatif Pemecahan Masalah

Dalam upaya meningkatkan angka capaian pemberian vitamin A pada Balita


di Puskesmas pada wilayah kerja puskesmas Pahandut diperlukan pemecahan
masalah yang dapat dianalisis dengan metode SWOT.

Tabel . Hasil Analisis Berdasarkan Data Demografi dan temuan di


Lapangan
Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness}
1. Jumlah ketenagaan Puskesmas 1. Kurang maksimalnya penyuluhan
Pahandut banyak tentang program GIZI di puskesmas
2. Memiliki fasilitas pendukung seperti 2. Kecamatan Pahandut termasuk kategori
jumlah Posyandu dan Puskesmas kepadatan penduduk yang sangat padat
Pembantu serta kader masyarakat dan Puskesmas berada dekat
yang cukup banyak pemukimam dan
3. Kegiatan posyandu dan kegiatan
lainnya di luar Puskesmas sulit karena
masa pandemi.
Kesempatan (Opportunity) Ancaman (Threat)
1. Masyarakat bersedia diberikan 1. Kurangnya pengetahuan, kesadaran
pelayanan kesehatan di Puskesmas masyarakat tentang pentingnya
Pahandut melakukan pemberian vitamin A pada
balita di Puskesmas untuk menghindari
2. Sebagai Puskesmas induk di terjadinya kurang vitamin A
Kecamatan Pahandut 3. Ibu takut membawa anaknya datang ke
pelayanan kesehatan karena masa
pandemi covid-19

Tabel . Alternatif Pemecahan Masalah

10
S W
O 1. Tenaga kesehatan di puskesmas 1. Partisipasi masyarakat yang kurang
pahandut bersedia meberikan dapat menghambat tenaga
pelayanan kesehatan didukung puskesmas untuk memberian
jumlah posyandu serta adanya pelayanan kesehatan.
kader masyarakat yang cukup 2. Pengaktifan kegiatan posyandu
banyak dapat memaksimalkan untuk membantu petugas kesehatan
capaian target pemberian dalam menjalankan program gizi
vitamin A pada balita. dalam hal pemberian vitamin A
2. Mengajarkan cara konseling pada balita dapat secara merata
kepada kader di Posyandu agar
dapat membantu
memaksimalkan program
pelayanan gizi

T 1. Mengoptimalkan posyandu 1. Metode partisipasi masyarakat


sebagai sarana dan prasana diharapkan dapat membantu
dilakukannya pemberian mengatasi kurangnya balita yang
vitamin A pada balita dan mendapatkan vitamin A.
penyuluhanpartisipasi sehingga 2. Melakukan pelatihan untuk para
meningkatkan capaian program kader posyandu serta memperbaiki
pemberian vitamin A pada perencanaan dan strategi program
balita. gizi agar pengetahuan masyarakat
2. Peran posyandu dan adanya pentingnya vitamin a pada balita
kader masyarakat berguna meningkat
untuk memberikan
pengetahuan dan kesadaran
tentang pentingnya pemberian
vitamin A pada balita untuk
menghindari risiko yang
mungkin terjadi kedepannya.

20
4.2 Prioritas Pemecahan Masalah

Penentuan prioritas pemecahan masalah merupakan hal yang sangat penting


setelah masalah-masalah kesehatan teridentifikasi. Metode yang dapat dilakukan
dalam penentuan prioritas pemecahan masalah dibedakan atas dua, yaitu secara
scoring dan non-scoring. Kedua metode tersebut pelaksanaanya berbeda-beda dan
pemilihannya berdasarkan data yang tersedia.

Dalam hal ini maka cara penentuan prioritas masalah yang dipilih adalah Metode
PAHO-CENDES (Pan American Health Organization-Center for Development
Studies) sehingga dapat ditentukan dengan memperhitungkan mengenai:

1 Besarnya Masalah (Magnitude) Adalah besarnya pengaruh masalah terhadap


derajat kesehatan yang mencakup seberapa banyak penduduk atau masyarakat
yang terkena dampak.
Diberi skor 1-5 yaitu:
1. Hanya sebagian kecil masyaraka
2. Skor Sebagian kecil masyarakat
3. Hanya sebagian besar masyarakat
4. Sebagian besar masyarakat
5. Hampir seluruh masyarakat
2 Derajat kepentingan diselesaikannya masalah (Importancy) Adalah besarnya
kepentingan terhadap derajat kesehatan masyarakat apabila masalah dapat
diselesaikan.
Diberi skor 1-5 yaitu :
1. Tidak ada kepentingan
2. Kepentingannya sangat rendah
3. Kepentingannya cukup rendah
4. Kepentingannya cukup tinggi

30
5. Kepentingannya sangat tinggi
3 Seberapa jauh masalah dapat diselesaikan (Vunerability) Adalah tersedianya
suatu cara atau metode untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Diberi skor 1-2 yaitu:
1. Tidak ada cara yang efektif
2. Ada cara yang efektif
4 Biaya (Cost) Adalah biaya yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Diberi skor 1-5 yaitu :
1. Biaya yang diperlukan sangat banyak
2. Biaya yang diperlukan banyak
3. Biaya yang diperlukan cukup banyak
4. Biaya yang diperlukan sedikit
5. Tidak perlu biaya

Hubungan keempat kriteria dalam menentukan prioritas masalah (P), yaitu :

Parameter diletakkan pada baris atas dan pemecahab masalah-masalah yang ingin
dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Pengisian dilakukan dari suatu parameter
ke parameter lain. Hasilnya didapat dari perkalian parameter. Berdasarkan alternative
pemecahan masalah yang diatas dapat ditentukan prioritas pemecahan masalah
sebagai berikut :

Tabel Skoring Prioritas Pemecahan Masalah dengan Metode PAHO-CENDES

Nilai
Kriteria
komposit Ranking
No Pemecahan Masalah
prioritas
M I V C M.I.V.C
1. Pengaktifan kegiatan posyandu 4 5 2 3 120 1
dan penyuluhan untuk
membantu petugas kesehatan

40
dalam menjalankan program gizi
dalam hal pemberian vitamin A
pada balita dapat secara merata
2. Melakukan pendekatan kepada 2 4 2 5 80 3
kepala desa/lurah dan tokoh
masyarakat untuk memperoleh
dukungan dalam pembentukan
kader disetiap wilayah
3. Melakukan pelatihan kepada 3 4 2 4 96 2
para kader posyandu agar kader
memiliki pengetahuan tentang
pencegahan dan pentingnya
vitamin a pada balita meningkat

4.3 Perencanaan Tindakan Pemecahan Masalah

Adapun rencana tindakan pemecahan masalah dapat diuraikan sebagai


berikut:

1. Perencanaan (Planning)
a. Tujuan : Tujuan umum dari kegiatan ini adalah meningkatkan angka
capaian Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Balita
b. Pembentukan Panitia pelaksana
c. Menentukan sasaran kegiatan : Ibu-ibu yang mempunyai anak balita di
wilayah kerja Puskesmas Pahandut
d. Menentukan tempat pelaksanaan kegiatan
e. Menetukan perangkat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan
f. Menetukan sumber pendanaan
2. Panitia (Comitee)
Terdiri dari panitia pelaksana dan panitia pengawas :

50
a. Target Penyuluhan
b. Pendanaan
c. Sarana
d. Kegiatan
3. Pengorganisasian
Penasihat : Kepala Puskesmas
Ketua : Kepala Program Gizi
Wakil ketua : Koordinator Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Sekretaris : Petugas Kesehatan
Bendahara : Petugas Kesehatan
Pemateri : Dokter Umum
4. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksana Kegiatan : Unit Gizi

Pelaksana : Panitia kegiatan dan Kader masyarakat

Sasaran : Bayi 6-11 dan balita 12-59 bulan di wilayah kerja


Puskesmas Pahandut.

Materi : Pentingnya Vitamin A bagi bayi dan balita .

Tempat : Posyandu Puskesmas Pahandut

Waktu Kegiatan : Sabtu, 1 Agustus 2021

Kegiatan : Pemberiaan vitamin A, Penyuluhan, Pembagian


leaflet, dan diskusi.

5. Evaluasi (controlling)

a. Jangka Pendek
Diperoleh peningkatan dukungan dari keluarga atau ibu-ibu yang
memiliki bayi atau balita mengenai pentingnya vitamin A pada bayi atau balita

60
serta tidak takut membawa anaknya untuk control ke pelayanan kesehatan di
masa pandemi dengan selalu mematuhi protokol kesehatan.

b. Jangka Menengah
Membantu pendataan dan Pemantauan pemberian vitamin a pada balita
sebagai optimalisasi dan pemanfaatan dari pengaktifan posyandu dimasa
pandemic covid 19
c. Jangka Panjang
Meningkatnya angka capaian pelayanan pemberian vitamin a pada balita
sesuai standar di wilayah kerja Puskesmas Pahandut.

70

Anda mungkin juga menyukai

  • Status IKM BAB 5
    Status IKM BAB 5
    Dokumen1 halaman
    Status IKM BAB 5
    Winda Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Radiologi
    Radiologi
    Dokumen5 halaman
    Radiologi
    Winda Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Status IKM BAB 1
    Status IKM BAB 1
    Dokumen18 halaman
    Status IKM BAB 1
    Winda Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Radiologi
    Radiologi
    Dokumen10 halaman
    Radiologi
    Winda Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Kegawatdaruratan Thorax
    Kegawatdaruratan Thorax
    Dokumen80 halaman
    Kegawatdaruratan Thorax
    Winda Wijaya
    Belum ada peringkat
  • MR 10 Feb
    MR 10 Feb
    Dokumen5 halaman
    MR 10 Feb
    Winda Wijaya
    Belum ada peringkat
  • VeR Keracunan Polonium
    VeR Keracunan Polonium
    Dokumen6 halaman
    VeR Keracunan Polonium
    Winda Wijaya
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Disosiatif
    Gangguan Disosiatif
    Dokumen43 halaman
    Gangguan Disosiatif
    Winda Wijaya
    Belum ada peringkat
  • POLONIUM
    POLONIUM
    Dokumen22 halaman
    POLONIUM
    Winda Wijaya
    Belum ada peringkat
  • POLONIUM
    POLONIUM
    Dokumen22 halaman
    POLONIUM
    Winda Wijaya
    Belum ada peringkat
  • SOL
    SOL
    Dokumen60 halaman
    SOL
    Winda Wijaya
    Belum ada peringkat