Anda di halaman 1dari 1

Jika dilihat dari kata “puasa” itu dalam Bahasa arab disebut “Ash-Shiyam” atau “Ash-Shaum”

yang secara bahasa berarti “al-Imsak” yang bermakna “menahan diri dari sesuatu”

Dengan demikian, secara istilah puasa bermakna menahan diri dari segala sesuatu dapat
membatalkan puasa, yang dilakukan sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Jadi menahan diri yang dimaksud itu tidak hanya menahan diri dari hal yang membatalkan puasa
saja namun memiliki makna yang luas yaitu menahan diri dari segala sesuatu yang dapat
menggugurkan pahalanya puasa. Jika puasa hanya sekedar menahan diri dalam arti sempit, maka
puasa kita terancam hanya akan mendapatkan lapar dan dahaga saja. Dalam sebuah hadis
Rasulullah saw bersabda: “Berapa banyak orang yang puasa, bagian (yang dipetik) dari puasanya
hanyalah lapar dan haus (semata)”[HR. Ibnu Majah).

Lalu puasa seperti apa yang berdampak secara sosial berskala besar? Jawabannya adalah puasa
yang tidak hanya menahan dari lapar dan dahaga semata, namun menahan telinga, pendengaran,
lisan, tangan, kaki, dan seluruh anggota tubuh dari perbuatan dosa.

Jika hakikat puasa ini benar-benar ditegakkan, maka kita akan melihat perubahan sosial
bersekala besar. Mengapa demikian? Karena dengan menahan telinga, lisan, tangan, kaki, dan
seluruh anggota tubuh dari perbuatan dosa, maka tingkat kejahatan dan kerusakan di muka bumi
ini akan hilang, atau minimal berkurang. Sebab itu, sikap menahan diri ini sangat penting.

Spirit puasa Ramadhan inilah yang harus kita bawa dalam melawan Covid-19 atau yang dikenal
dengan virus Corona yang sedang mewabah negeri ini. Jika spirit Ramadhan ini kita tegakkan,
maka social distancing dan physical distancing dalam menghalau penyebaran Corona tidaklah
berat untuk kita jalankan. Karena nilai-nilai social distancing dan phsycal distancing adalah
bagian kecil saja dari hakikat puasa Ramadhan itu sendiri. Misalnya, kita diperintahkan untuk
menahan mulut kita dari mengguncing adalah termasuk social distancing.

Kesimpulan : hakikat menahan diri itu penting dilakukan baik dalam bulan Ramadan maupun
dalam kehidupan sehari-hari karena jika kita mampu menahan diri dari perbuatan dosa dan
merugikan maka kita dapat meminimalisir kerusakan atau kejahatan dimuka bumi

Anda mungkin juga menyukai