Anda di halaman 1dari 10

247

ZIRAA’AH, Volume 42 Nomor 3, Oktober 2017 Halaman 247-256 e-ISSN 2355-3545

PROSES AKTIVASI ARANG AKTIF DARI CANGKANG KEMIRI


(Aleurites moluccana) DENGAN VARIASI JENIS DAN KONSENTRASI
AKTIVATOR KIMIA

(Activation Process Of The Active Charcoal From The Shells Of Candlenut (Aleurites
moluccana) With Variations Type And The Concentration Of Chemical Activator)

Gusti Gilang Ramadhan Maulana1), Lya Agustina2), Susi3)


Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Lambung Mangkurat
E-mail: gylangrama@gmail.com1), nayna.siti.adiya@gmail.com2), suzco_5586@yahoo.com3)

ABSTRACT
Candlenut (Aleurites moluccana) is one of commodities widely grown in indonesia and
undergo development production a rapid progress .Production plantation the people plants
candlenut in 2014 reached 107,3 thousand tons (bps, 2014). Charcoal active are carbon already
activated so pores open so retention is greater than the charcoal ordinary .The purpose of this
research is to determine variety of and concentration activator chemical the best in the process
activation so that can improve the quality of the active charcoal shells fruit candlenut produced.
Design experiments used in in this research is a random a group (a shelf ) consisting of 2 factors ,
namely factors 1 is the type activator chemical ( j ) and factors 2 is the concentration of a solution
activator ( a knockout ) .Of two factors obtained 9 kind of combination those who each experienced
remedial treatment as much as two times order to obtain 18 unit treatment. The best treatment in
this research was naoh 15 % that can be seen from the results of the parameter levels of carbon
bound and absorption capacity iod more better than other treatment

Keywords: The shells of candlenut (aleurites moluccana ) , the active charcoal, chemical activator
.

PENDAHULUAN Cangkang kemiri memang


merupakan limbah organik yang dapat
Produksi perkebunan rakyat tanaman
diuraikan namun dengan teksturnya yang
kemiri pada tahun 2014 mencapai 107,3 ribu
cukup keras membutuhkan waktu untuk
ton (BPS, 2014). Seiring banyaknya hasil
menguraikannya secara alamiah. Dengan
produksi yang melibatkan tanaman kemiri ini
memperhatikan faktor tersebut, maka
maka, banyak pula kegiatan produksi dari
cangkang kemiri dapat dimanfaatkan sebagai
pengolahan tanaman kemiri untuk dijadikan
bahan baku pembuatan arang aktif.
beberapa produk atau dijual langsung di
Arang aktif adalah karbon yang sudah
pasaran. Hal ini tidak terjadi pada cangkang
diaktifkan sehingga pori-porinya terbuka
kemiri yang dibiarkan saja menumpuk
sehingga daya jerapnya lebih besar dari pada
menjadi limbah. Untuk mengatasi
arang biasa. Arang aktif merupakan suatu
peningkatan limbah dari cangkang kemiri
maka perlu dikembangkan upaya untuk bahan berupa karbon amorf yang sebagian
besar terdiri atas atom karbon bebas dan
mengolah cangkang kemiri sehingga
mempunyai permukaan dalam (internal
memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Salah
surface) sehingga mempunyai kemampuan
satu upayanya adalah mengolah limbah
daya jerap (adsorption) yang baik
cangkang kemiri menjadi arang aktif.
(Surtamtomo et al.,1997).
248
ZIRAA’AH, Volume 42 Nomor 3, Oktober 2017 Halaman 247-256 e-ISSN 2355-3545

Pembuatan arang aktif dilakukan dalam Astambul, Kabupaten Banjar, Kalimantan


beberapa tahap. Tahap pertama adalah Selatan. Bahan untuk analisis yaitu NaOH,
pembentukan arang dan tahap kedua adalah CaCl2, dan H3PO4, kertas saring, larutan
proses pengaktifan untuk menghilangkan Na2S2O3, Aquades, dan larutan kanji 1%.
hidrokarbon yang melapisi permukaan arang Alat yang digunakan dalam pembuatan arang
supaya porositas arang meningkat. Aktivasi aktif yaitu kompor, panci, timbangan,
arang untuk menghasilkan arang aktif dapat tumbukan, corong, ayakan, sedangkan alat
dilakukan dengan dua cara, yaitu kimia dan yang digunakan untuk analisis adalah neraca
fisika. analitik, oven, tanur, desikator, labu ukur,
Tujuan penelitian ini adalah untuk cawan porselen, erlenmeyer, baskom, gelas
menentukan variasi jenis dan konsentrasi ukur, pipet tetes, alat titrasi, dan
aktivator kimia yang terbaik dalam proses spektrofotometer.
aktivasi sehingga dapat meningkatkan mutu
Rancangan Percobaan
arang aktif cangkang kemiri yang dihasilkan. Rancangan percobaan yang
digunakan di dalam penelitian ini adalah
METODE PENELITIAN rancangan acak kelompok (RAK) yang
Tempat Penelitian terdiri dari 2 faktor, yaitu faktor 1 adalah jenis
Proses karbonisasi dilakukan di Pilot aktivator kimia (J) dan faktor 2 adalah
Plant Agroindustry Jurusan Teknologi konsentrasi larutan aktivator (Ko). Dari
Industri Pertanian Universitas Lambung kedua faktor tersebut diperoleh 9 macam
Mangkurat Banjarbaru, sedangkan analisis kombinasi perlakuan yang masing-masing
hasil penelitian dilakukan di Laboratorium mengalami perlakuan ulangan sebanyak 2
Analisis Kimia dan Lingkungan Industri kali sehingga diperoleh 18 unit perlakuan.
Fakultas Pertanian.
Analisis Data
Bahan dan Alat Pada penelitian ini analisa data
Bahan baku yang digunakan dalam menggunakan uji statistik ANOVA (Analysis
penelitian ini adalah cangkang kemiri yang Of Variance) untuk mengetahui pengaruh
diperoleh dari Desa Pingaran, Kecamatan antar perlakuan.
249
ZIRAA’AH, Volume 42 Nomor 3, Oktober 2017 Halaman 247-256 e-ISSN 2355-3545

Gambar 1. Tahapan Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN Karbonisasi dilakukan pada suhu


300°C selama 2 jam. Setelah selesai proses
Pembuatan Arang Cangkang Kemiri
karbonisasi, cangkang kemiri yang sudah
Pada tahap pertama dalam penelitian
menjadi arang dihancurkan kembali sampai
ini yang dilakukan adalah menyiapkan bahan
menjadi ukuran yang sangat kecil agar lolos
baku cangkang kemiri sebanyak 5 kg untuk
saringan 28 mesh, kemudian arang cangkang
mencukupi semua uji analisis dan uji
aplikasi. Cangkang kemiri yang sudah kemiri yang lolos saringan 28 mesh diproses
disiapkan dihancurkan terlebih dahulu menjadi arang aktif.
sampai menjadi ukuran yang sedikit lebih Pembuatan Arang Aktif Cangkang
kecil dan konstan agar pada saat proses Kemiri
karbonisasi proses pemanasan dapat Setelah cangkang kemiri melewati
sempurna. proses karbonisasi dan menjadi arang, proses
selanjutnya adalah pembuatan arang aktif
250
ZIRAA’AH, Volume 42 Nomor 3, Oktober 2017 Halaman 247-256 e-ISSN 2355-3545

secara proses kimia dengan menggunakan 1995. Adapun sifat-sifat arang aktif yang
aktivator, dalam penelitian ini menggunakan diketahui dalam penelitian ini meliputi :
NaOH, CaCl2, dan H3PO4, dengan pemberian
Rendemen
konsentrasi yang berbeda-beda yaitu 5%, Rendemen arang aktif menunjukan
10%, dan 15%. Proses ini berlangsung besarnya jumlah arang aktif (dalam satuan
dengan cara didiamkan di dalam wadah gram) dalam setiap gram arang aktif yang
selama 24 jam. digunakan. Rendemen arang aktif yang
Proses selanjutnya adalah dihitung dalam penelitian ini didasarkan pada
penyaringan arang aktif yang sudah berat awal sebelum aktivasi (50 g) arang dan
diaktivasi selama 24 jam, kemudian berat setalah proses aktivasi selesai.
dimasukkan ke dalam tanur pada suhu 500°C Hasil analisis sidik ragam
selama 2 jam. Proses ini merupakan tahap menunjukkan bahwa interaksi jenis dan
akhir dari proses aktivasi arang aktif yang konsentrasi aktivator kimia sangat
juga berfungsi mengurangi kadar air dan berpengaruh nyata terhadap rendemen arang
menghilangkan sisa larutan aktivator pada aktif. Hasil uji lanjut duncan (α 5%) terhadap
bahan. interaksi jenis dan konsentrasi aktivator
Karakteristik Arang Aktif Cangkang kimia menunjukkan bahwa NaOH 5%
Kemiri menghasilkan rendemen arang aktif tertinggi
Karakterisasi arang aktif cangkang dibandingkan dengan perlakuan lainnya yaitu
kemiri bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat 32,50%, sedangkan rendemen terendah
arang aktif yang berpengaruh terhadap dihasilkan oleh H3PO4 10% yaitu sebesar
kualitas arang aktif yang dihasilkan. 20,50%. Tabel analisis sidik ragam dan uji
Penentuan karakterisasi arang aktif dalam lanjut Duncan (α 5%) ditunjukkan pada Tabel
penelitian ini mengacu pada SNI-06-3730- 1.

Tabel 1. Jenis dan Konsentrasi aktivator kimia terhadap Rendemen arang aktif dan hasil uji lanjut
Duncan (α 5%)
Jenis Aktivator Konsentrasi Aktivator Rendemen Arang Aktif (%)
NaOH 5% 32,50g
10% 31,50fg
15% 29,50def
CaCl2 5% 26,00bc
10% 25,50b
15% 27,00bcd
H3PO4 5% 28,50cde
10% 20,50a
15% 30,50efg
*superskrip huruf yang berbeda menunjukkan hasil yang berbeda pada α 5%

Hasil analisis menunjukkan bahwa Artinya semakin rendah pemberian


semakin rendah penggunaan konsentrasi konsentrasi NaOH terhadap arang aktif, maka
aktivator NaOH, maka rendemen arang aktif semakin banyak pori-pori yang terbentuk.
yang dihasilkan semakin meningkat. Hal ini
Kadar Air
disebabkan karena tingginya konsentrasi Menurut prawirohatmodjo (2004),
dapat memberikan reaksi yang berlebihan kadar air didefinisikan sebagai banyaknya air
sehingga dapat merusak struktur pori-pori yang terdapat di dalam suatu bahan.
pada arang aktif, akibatnya rendemen arang
Penetapan kadar air arang aktif bertujuan
aktif yang dihasilkan menjadi rendah. untuk mengetahui sifat higroskopis arang
251
ZIRAA’AH, Volume 42 Nomor 3, Oktober 2017 Halaman 247-256 e-ISSN 2355-3545

aktif. Kadar air yang dihasilkan dari aktivator CaCl2, yakni dengan meningkatnya
penelitian ini berkisar antara 2,30%-5,75%. konsentrasi maka semakin tinggi kadar air
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan yang terkandung dalam arang aktif tersebut.
interaksi jenis dan konsentrasi aktivator Hal ini diduga dikarenakan semakin
kimia sangat berpengaruh nyata terhadap tingginya konsentrasi aktivator maka
kadar air arang aktif. Hasil uji lanjut Duncan semakin sulit penguraian pada suhu 500°C di
(α 5%) terhadap pengaruh interaksi jenis dan dalam tanur sehingga masih banyak air yang
konsentrasi aktivator kimia menunjukkan tertinggal di dalam arang aktif. Kadar air
bahwa penggunaan aktivator H3PO4 15% yang tinggi akan mempengaruhi sifat
menghasilkan kadar air arang aktif tertinggi higroskopis terhadap arang aktif. Menurut
yaitu 5,75% dibandingkan dengan perlakuan hendraway (2003), kadar air arang aktif
lainnya, sedangkan kadar air terendah dipengaruhi oleh sifat higroskopis arang
dihasilkan oleh H3PO4 10% yaitu sebesar aktif, jumlah air di udara, lama proses
2,30%. Tabel analisis sidik ragam dan uji pendinginan, penggilingan, dan pengayakan.
lanjut Duncan (α 5%) ditunjukkan pada Tabel Kadar air arang aktif telah memenuhi standar
2. Terdapat kecenderungan semakin besar kualitas arang aktif berbentuk serbuk. Pada
konsentrasi yang diberikan, maka semakin SNI 06-3730-1995 nilai kadar air untuk arang
tinggi kadar air arang aktif. Hasil analisis aktif berbentuk serbuk adalah kurang dari
menunjukkan adanya korelasi positif 15%.
terhadap kadar air arang aktif dengan

Tabel 2. Jenis dan Konsentrasi aktivator kimia terhadap Kadar Air arang aktif dan hasil uji lanjut
Duncan (α 5%)
Jenis Aktivator Konsentrasi Aktivator Kadar Air Arang Aktif (%)
NaOH 5% 4,35cd
10% 3,30b
15% 5,55e
CaCl2 5% 3,35b
10% 3,80bc
15% 4,75d
H3PO4 5% 4,25cd
10% 2,30a
15% 5,75e
*superskrip huruf yang berbeda menunjukkan hasil yang berbeda pada α 5%

Kadar Abu aktivator CaCl2 10% yaitu sebesar 8,60% dan


Abu adalah oksida-oksida logam kadar abu terendah dihasilkan oleh arang
dalam arang yang terdiri dari mineral yang aktif dengan aktivator CaCl2 5% yaitu
tidak dapat menguap pada proses karbonisasi. sebesar 5,70%.
Kandungan abu sangat berpengaruh pada Hasil analisis sidik ragam
kualitas arang yang dihasilkan. Keberadaan menunjukkan bahwa antara interaksi jenis
abu yang berlebihan dapat menyebabkan dan konsentrasi aktivator kimia sangat
terjadinya penyumbatan pori-pori pada arang berpengaruh nyata terhadap kadar abu arang
sehingga luas permukaan arang menjadi aktif. Hasil uji duncan menunjukkan bahwa
berkurang (Scroder, 2006). Kadar abu yang kenaikan konsentrasi aktivator NaOH
dihasilkan dalam penelitian ini berkisar menyebabkan kadar abu arang aktif juga
antara 5,70%-8,60%. Kadar abu arang aktif semakin meningkat. Hal ini terjadi karena
tertinggi dihasilkan oleh arang aktif dengan pemberian konsentrasi yang lebih tinggi akan
252
ZIRAA’AH, Volume 42 Nomor 3, Oktober 2017 Halaman 247-256 e-ISSN 2355-3545

memperluas permukaan arang aktif, sehingga lanjut Duncan (α 5%) ditunjukkan pada Tabel
pori-pori yang terbentuk semakin banyak dan 3.
besar. Tabel analisis sidik ragam dan uji

Tabel 3. Jenis dan Konsentrasi aktivator kimia terhadap Kadar Abu arang aktif dan hasil uji lanjut
Duncan (α 5%)
Jenis Aktivator Konsentrasi Aktivator Kadar Abu Arang Aktif (%)
NaOH 5% 6,55c
10% 7,00d
15% 7,65f
CaCl2 5% 5,70a
10% 8,60g
15% 7,30e
H3PO4 5% 6,65c
10% 6,05b
15% 7,60f
*Superskrip huruf yang berbeda menunjukkan hasil yang berbeda pada α 5%

Terdapat kecenderungan semakin nitrogen dan sulfur akan menguap, dan


besar konsentrasi yang diberikan, maka komponen inilah yang disebut zat mudah
semakin tinggi kadar abu arang aktif. Hasil menguap. Zat mudah menguap yang
analisis menunjukkan adanya korelasi positif dihasilkan dari penelitian ini berkisar
terhadap kadar abu arang aktif dengan 64,54%-78,86%.
aktivator NaOH, yakni dengan meningkatnya Hasil analisis sidik ragam
konsentrasi aktivator kimia maka semakin menunjukkan bahwa interaksi jenis dan
tinggi kadar abu yang terkandung dalam konsentrasi sangat berpengaruh nyata
arang aktif tersebut. Kadar abu yang terhadap kadar zat mudah menguap arang
dihasilkan arang aktif telah memenuhi aktif. Hasil uji duncan menunjukkan bahwa
standar kualitas arang aktif berbentuk serbuk kadar zat menguap tertinggi dihasilkan oleh
menurut SNI 06-3730-1995 yaitu lebih kecil arang yang diaktivasi dengan H3PO4 10%
dari 10%. yaitu sebesar 78,68%, sedangkan kadar zat
menguap terendah dihasilkan oleh arang aktif
Kadar Zat Mudah Menguap
yang diaktivasi menggunakan NaOH 15%
Penetapan kadar zat mudah menguap
yaitu sebesar 64,54%. Tabel analisis sidik
bertujuan untuk mengetahui kandungan
ragam dan uji lanjut Duncan (α 5%)
senyawa yang dapat menguap pada suhu
ditunjukkan pada Tabel 4.
950°C. Pada pemanasan di atas 900°C
253
ZIRAA’AH, Volume 42 Nomor 3, Oktober 2017 Halaman 247-256 e-ISSN 2355-3545

Tabel 4. Jenis dan Konsentrasi aktivator kimia terhadap Kadar Zat Mudah Menguap arang aktif
dan hasil uji lanjut Duncan (α 5%)
Jenis Aktivator Konsentrasi Aktivator Kadar Zat Mudah Menguap (%)
NaOH 5% 74,66f
10% 71,74e
15% 64,54a
CaCl2 5% 66,48b
10% 75,74g
15% 68,84c
H3PO4 5% 70.16d
10% 78,68h
15% 70,67d
*Superskrip huruf yang berbeda menunjukkan hasil yang berbeda pada α 5%

Pada tabel hasil analisis sidik ragam maupun atom O yang terikat kuat pada atom
menunjukkan bahwa semakin tinggi C pada permukaan arang aktif dalam bentuk
pemberian konsentrasi aktivator NaOH, CO2, CO, CH4, dan H2 (Pari, 2000).
maka semakin rendah kadar zat mudah
Kadar Karbon Terikat
menguap arang aktif. Hal ini terjadi karena
Kadar karbon terikat merupakan
tingginya konsentrasi larutan pengaktif akan jumlah karbon murni yang terdapat dalam
menyebabkan kadar abu yang berupa oksida- arang. Penetapan kadar karbon bertujuan
oksida logam dalam arang yang terdiri dari untuk mengetahui nilai atau besarnya kadar
mineral yang tidak dapat menguap semakin karbon murni yang terkandung di dalam
tinggi, sedangkan mineral yang mudah arang aktif. Kadar karbon terikat arang aktif
menguap jumlahnya menjadi sangat kecil yang dihasilkan dari penelitian ini berkisar
akibatnya menjadi sangat kecil akibatnya
antara 15,65%-27,80%. Kadar karbon
kadar zat menguap pada arang aktif semakin tertinggi dihasilkan oleh arang aktif yang
menurun (Subadra et al., 2005). diaktivasi dengan NaOH 15% (27,80%) dan
Kadar zat mudah menguap arang aktif kadar karbon terendah dihasilkan oleh arang
yang dihasilkan pada penelitan ini tidak aktif yang diaktivasi dengan CaCl2 10% yaitu
memenuhi SNI-06-3730-1995 yaitu 15,65%. Tabel analisis sidik ragam dan uji
maksimal 25%. Tingginya kadar zat mudah lanjut Duncan (α 5%) ditunjukkan pada Tabel
menguap ini menunjukkan bahwa masih
5.
terdapat senyawa non karbon yang menempel
pada permukaan arang aktif terutama atom H

Tabel 5. Jenis Dan Konsentrasi Aktivator Kimia Terhadap Kadar Karbon Terikat Arang Aktif Dan
Hasil Uji Lanjut Duncan (α 5%)
Jenis Aktivator Konsentrasi Aktivator Kadar Karbon Terikat (%)
NaOH 5% 18,80c
10% 21,25d
15% 27,80g
CaCl2 5% 27,75g
10% 15,65a
15% 26,05f
H3PO4 5% 23,30e
10% 16,17b
15% 21,75d
*Superskrip huruf yang berbeda menunjukkan hasil yang berbeda pada α 5%
254
ZIRAA’AH, Volume 42 Nomor 3, Oktober 2017 Halaman 247-256 e-ISSN 2355-3545

Hasil analisis sidik ragam proses karbonisasi. Menurut Nurhayati


menunjukkan bahwa interaksi jenis dan (1974), pengarangan yang sempurna
konsentrasi arang aktif sangat berpengaruh menyebabkan arang yang dihasilkan
nyata terhadap kadar karbon terikat arang memiliki kadar karbon yang lebih tinggi.
aktif. Hasil uji duncan menunjukkan semakin
Daya Jerap Iod
tinggi konsentrasi NaOH maka semakin Penetapan daya jerap arang aktif
tinggi kadar karbon terikat yang terkandung terhadap iod bertujuan untuk mengetahui
di dalam arang aktif. Tabel 5 menunjukkan kemampuan arang aktif dalam menyerap
bahwa NaOH 15% memiliki kadar karbon larutan berwarna atau kotoran. Daya jerap iod
terikat tertinggi tidak berbeda nyata terhadap yang dihasilkan dalam penelitian ini berkisar
CaCl2 5%, sedangkan pada konsentrasi 5%- antara 266,61 mg/g - 663,82 mg/g. Hasil uji
15% aktivator H3PO4 dengan konsentrasi 5% duncan menunjukkan pemberian konsentrasi
memiliki kandungan kadar karbon terikat NaOH berpengaruh nyata terhadap hasil daya
tertinggi yaitu 23,30%. Hal ini ada kemiripan jerap iod, semakin besar konsentrasi maka
dengan penelitian pendahuluan yang daya jerap iod semakin tinggi, hal ini saling
dilakukan oleh Sudradjat et al., (2005) berkaitan dengan kadar karbon yang terikat
Kadar karbon terikat arang aktif pada yang semakin meningkat pada aktivator
penelitian ini tidak memenuhi kualitas kadar NaOH. Pada hasil tabel di atas menunjukkan
karbon terikat persyaratan SNI-06-3730- bahwa semua perlakuan berbeda nyata
1995 minimal 65%. Hal ini disebabkan terhadap satu sama lain. Hasil analisis sidik
karena tingginya kandungan kadar abu dan ragam menunjukkan bahwa interaksi jenis
zat mudah menguap sehingga kadar karbon dan konsentrasi aktivator kimia sangat
terikat pada ada arang aktif juga sedikit. berpengaruh nyata terhadap daya jerap iod
Semakin tinggi kadar abu dan zat mudah arang aktif. Tabel analisis sidik ragam dan uji
menguap, maka semakin rendah kandungan lanjut Duncan (α 5%) ditunjukkan pada Tabel
karbon murni arang aktif. Hal ini juga 6.
mungkin disebabkan tidak sempurnanya

Tabel 6. Jenis Dan Konsentrasi Aktivator Kimia Terhadap Daya Jerap Iod Arang Aktif Dan Hasil
Uji Lanjut Duncan (α 5%)
Jenis Aktivator Konsentrasi Aktivator Daya Jerap Iod (mg/g)
NaOH 5% 401,57c
10% 495,95d
15% 663,82i
CaCl2 5% 639,34h
10% 266,61a
15% 563,06g
H3PO4 5% 519,16f
10% 374,80b
15% 504,45e
*Superskrip huruf yang berbeda menunjukkan hasil yang berbeda pada α 5%

Daya jerap iod arang aktif yang tinggi, megakibatkan rendahnya kadar
dihasilkan dalam penelitian ini tidak karbon. Semakin sedikit kadar karbon yang
memenuhi syarat SNI-06-3730-1995, yaitu dihasilkan maka, semakin kecil atau semakin
minimal 750 mg/g. Hal ini disebabkan karena sedikit pori-pori yang terbentuk, sehingga
kadar abu dan kadar zat mudah menguap mengakibatkan luas permukaan arang aktif
yang terkandung di dalam arang aktif sangat
255
ZIRAA’AH, Volume 42 Nomor 3, Oktober 2017 Halaman 247-256 e-ISSN 2355-3545

juga kecil. Hal ini mengakibatkan daya jerap air sungai dan minyak goreng bekas, yaitu
iod arang aktif rendah. Total Suspended Solid (TSS), pH, Warna,
dan kekeruhan pada sampel air sungai,
Penentuan Perlakuan Terbaik Arang
sedangkan pada minyak goreng bekas diuji
Aktif Cangkang Kemiri
Free Fatty Acid (FFA).
Penentuan perlakuan terbaik arang
Hasil uji awal menunjukkan kadar
aktif cangkang kemiri ini dapat dilihat dari
asam lemak bebas sebesar 3,144% dan
parameter kadar karbon terikat dan daya jerap
setalah dimasukkan adsorben berupa arang
iod, karena fungsi dari arang aktif itu sendiri
aktif cangkang kemiri kadar asam lemak
adalah kemampuan mengadsorpsi suatu zat.
bebas turun menjadi 0,948%. Hal ini
Sehingga, adsorpsi pada arang aktif
menunjukkan bahwa arang aktif yang dibuat
ditentukan oleh kadar karbon yang
mampu mengurangi kadar asam lemak bebas
terkandung di dalamnya dan kemampuan
pada minyak jelantah (minyak bekas).
daya jerap iod untuk menjerap larutan
Tingginya angka asam suatu minyak jelantah
berwarna. Dari hasil penelitian ini dapat
dilihat bahwa aktivator dengan jenis basa menunjukkan buruknya kualitas dari minyak
jelantah tersebut, sehingga minyak jelantah
yaitu NaOH 15% yang mengandung kadar
dibuang sebagai limbah akan mengganggu
karbon terikat dan daya jerap iod tertinggi.
lingkungan dan menyumbat saluran air. Agar
Setelah mendapatkan hasil perlakuan terbaik,
minyak jelantah dapat dimanfaatkan kembali,
arang aktif siap diaplikasikan untuk
maka dicoba untuk meregenerasi minyak
mengetahui apakah arang aktif cangkang
tersebut dengan menurunkan angka asam
kemiri memiliki kemampuan adsorpsi.
yaitu mengurangi kandungan asam lemak
Aplikasi Arang Aktif Cangkang Kemiri bebas. Adapun pada air sungai juga
Pada penelitian ini dilakukan uji mengalami penurunan kandungan seperti
untuk membuktikan apakah arang aktif TSS, pH, Warna, dan Kekeruhan (dapat
cangkang kemiri yang telah diolah mampu dilihat pada Tabel 7).
berfungsi sebagai bahan pengadsorpsi pada

Tabel 7. Hasil Uji Parameter pada Air Sungai


Parameter Uji Sebelum Arang Aktif Sesudah Arang Aktif Satuan
TSS 5 0,376 mg/l
pH 4,2 6,8 -
Warna 23 1,8 PtCo
Kekeruhan 4,79 0,38 NTU

KESIMPULAN DAN SARAN 2. Tingginya kadar zat mudah menguap


berdampak pada rendahnya kadar karbon
Kesimpulan
terikat dan daya jerap iod sehingga tidak
Pada penelitian yang telah
tercapai persyaratan SNI-06-3730-1995
dilaksanakan maka dapat diambil kesimpulan
yang menunjukkan kadar karbon terikat
sebagai berikut :
minimal 65% dan daya jerap iod minimal
1. NaOH 15% merupakan perlakuan terbaik
750 mg/g.
dalam pembuatan arang aktif cangkang
3. Pada uji aplikasi arang aktif cangkang
kemiri Karena, memiliki kandungan kadar
kemiri memberikan hasil positif terhadap
karbon terikat (27,80%) dan daya jerap iod
penurunan kadar Total Suspendid Solid
(663,82 mg/g) paling tinggi dibandingkan
(TSS), Kekeruhan, Warna, dan
dengan perlakuan lainnya.
peningkatan pH dari asam mendekati
256
ZIRAA’AH, Volume 42 Nomor 3, Oktober 2017 Halaman 247-256 e-ISSN 2355-3545

netral pada air sungai, sedangkan pada Pari, G. 2000. Pembuatan Arang Aktif dari
pengujian minyak menghasilkan batubara. Buletin penelitian hasil Hutan.
penurunan kadar Free Fatty Acid (FFA). 17(4) : 220-230. Bogor.
Saran
Prawirohatmodjo, S. 2004. Sifat-sifat Fisika
Saran yang dapat diberikan untuk
Kayu. Bagian Penerbitan Fakultas
penelitian selanjutnya adalah optimalisasi
kehutanan UGM. Yogyakarta.
proses sehingga bisa menghasilkan arang
aktif cangkang kemiri yang memenuhi
Scroder dan Eliabeth. 2006. Experiment on
standar SNI-06-3730-1995 arang aktif.
the Generation of actived carbon from
biomass. Institute for Nuclear and
DAFTAR PUSTAKA
Energy Technologies Forschungs
BPS. 2013. Luas Areal Tanaman Perkebunan karlsruhe. Germany. Hal : 106-111.
Rakyat Menurut Jenis Tanaman, 2000-
2013*. Di akses pada tanggal 16 Subadra, I., Setiaji, B., dan Tahrir, I. 2005.
September 2015. Actived Carbon Production From
Coconut Shell with (NH4) HCO3
Hendraway, A. 2003. Influence Of HNO3 Activator As An Adsorbent In Virgin
Oxidation on The Structure anda Coconut Oil Purication. Department Of
Adsorptive Propertis Of Corncob-Based Chemistry Gadjah Mada University.
Actived Carbon. Elsevier, UK. 41:713-
722

Nurhayati, T. 1974. Catatan Singkat Tentang


Kualitas Arang Kayu Sehubungan
dengan Kegunaannya. Kehutanan
Indonesia : hal 76-78.

Anda mungkin juga menyukai