Anda di halaman 1dari 5

Nama : Kristiani Ade Rista

Kelas : 2A

NIM : PO530333019570

Mata Kuliah : Sanitasi Industri Dan K3

1. Pengertian dari pengawasan air bersih dan air limbah di Industri


A. Pengawasan air bersih
 Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesejahteraan yang dapat diminum. (PERMENKES RI NO.416/
MENKES/IX/1990)
 Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya
memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku dan dilengkapi dengan alat pengolah air bersih sesuai dengan
kebutuhan.(KEPMENKES RI NO.1405/ MENKES/SK/XI/2002)
 Air minum adalah air yang dapat langsung diminum. ((PERMENKES RI
NO.492/MENKES/IX/2010)
B. Air limbah di Industri
 Air limbah adalah sisa dari suatu hasil usaha dan/atau kegiatan yang berwujud cair.
 Air Limbah Rumah tangga adalah air limbah yang tidak mengandung ekskreta
manusia dan dapat berasal dari buangan kamar mandi,dapur,air cuci pakaian dan lain-
lain yang mengandung mikroorganisme pathogen (Candra,2006)
 Limbah Cair adalah Semua buangan yang berbentuk cair termasuk tinja
(PERMENKES 1405/2002)
 Limbah cair sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair (PP 82 thn
2001)
 Limbah Bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah sisa suatu usaha atau kegiatan
yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat dan atau
kosentrasinya atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
mencemarkan atau merusakakn lingkungan hidup dan atau membahayakan
lingkungan hidup,kesehatan,kelangsungan hidup manusia serta makluk hidup lainnya.
(PP. RI No.18 Tahun 1999)
 Air Limbah Industri adalah merupakan hasil sisa dari produksi,air limbah industri
umumnya terjadi sebagai akibat adanya pemakaian air dalam proses produksi. Zat-zat
yang terkandung didalamnya sangat bervariasi tergantung dari bahan baku yang
digunakan oleh industrri.(Sumantri,2010)
 Air limbah atau limbah cair industri adalah limbah yang dihasilkan pada setiap tahap
proses produksi yang berupa air sisa, air bekas proses produksi, atau air bekas
pencucian peralatan industri.
2. Mengapa perlu pengawasan terhadap kualitas air bersih dan air limbah di industri
A. pengawasan terhadap kualitas air
Jika air yang digunakan belum memenuhi standar kualitas air bersih, akibatnya akan
menimbulkan masalah lain yang dapat menimbulkan kerugian bagi penggunanya. Selain
itu industri-industri juga bisa menjadi penyebab rusaknya kualitas air barsih. Dikarnakan
banyaknya pelaku industri yang tidak bertanggung jawab dengan sengaja membuang
limbah produksinya disungai ataupun laut.Hal ini menyebabkan air bersih terkadang
menjadi "barang langka" bagi masyarakat maupun pelaku industri tersebut.Selain
kelangkaan air juga menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang seksama dan
cermat. Salah satu cara yang dapat dialukan adalah melakukan pengawasan terhadap
kualitas air yang digunakan baik untuk keperluan rumah tangga maupun untuk keperluan
lain seperti pada kegiatan industri.

B. air limbah di industri


Limbah cair mengakibatkan badan penerima menjadi kotor dan senyawa-senyawa pencemar
yang terkandung membahayakan terhadap lingkungan. Disamping itu perubahan air menjadi
kotor,perubahan air dilapisi bahan-bahan berminyak atau bahan padatan lain yang
menyebabkan terjadinya penutupan permukaan air.
Senyawa-senyawa yang terkandung dalam limbah bila melebihi kadar yag ditentukan
menyebabkan air tidak dapat dipergunakan untuk keperluan sebagaimana mestinya. Sesuai
dengan zat-zat yang terkandung didalamnya maka limbah cair yang tidak diolah terlebih
dahulu akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan masyarakat maupun lingkungan
hidup antara lain:
1. Menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit
2. Menjadi tempat berkembangbiaknya vector penyakit misalnya nyamuk.
3. Menimbulkan bau (dekompesisi zat organik dan unorganik)yang tidak enak serta
pandangan yang tidak sedap
4. Merupakan sumber pencemaran terhadap badan-badan air,air permukaan,air tanah dan
lingkungan hidup lainya
5. Menghasilkan lumpur yang dapat mengakibatkan pendangkalan air sehingga terjadi
penyumbatan yang dapat menimbulkan banjir.
6. Mengganggu kehidupan dalam air,mematikan hewan dan tumbuhan air
3. Sebutkan Sasaran dari pengawasan kualitas air bersih dan air limbah di industri
1. Perlindungan, penataan, pemeliharaan, perawatan terhadap sumber air mutlak untuk
dilakukan agar diperoleh air bersih yang aman dan bebas dari berbagai pengotoran.
Perlindungan terhadap sumber air sebaiknya dilakukan mulai dari awal atau sumber.
2. Pemeliharaan saluran distribusi air bersih dilakukan secara rutin dengan cara melakukan
pengawasan, untuk mengetahui terjadinya masalah, sehingga upaya pencegahan bisa
segera dilakukan
3. Pemantauan terhadap wadah penampung menjadi penting, yang dilakukan dengan
mengamati kebersihan dari wadah penampung untuk memastikan untuk kondisi air agar
tetap bersih
4. Perhatian dilakukan terhadap sarana yang digunakan untuk memanfaatkan air harus tetap
dalam kondisi yang bersih, sehingga tidak terjadi masalah bagi yang memanfaatkan air.
4. Sebutkan parameter utama/primer yang harus diperiksa dalam pengawasan air bersih dan
limbah di industri (SBMKL dari PMK 70 tahun 2016)
Standar baku mutu air untuk keperluan higiene dan sanitasi meliputi kualitas fisik, biologi,
dan kimia. Parameter wajib merupakan parameter yang harus diperiksa secara berkala sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan untuk parameter tambahan
hanya diwajibkan untuk diperiksa jika kondisi geohidrologi mengindikasikan adanya potensi
pencemaran berkaitan dengan parameter tambahan. Air tersebut digunakan untuk
pemeliharaan kebersihan perorangan dan wudhu pekerja serta untuk keperluan sanitasi seperti
peturasan (urinoir) dan toilet.
Standar Baku Mutu Fisik Air untuk Keperluan Higiene dan Sanitasi

NO PARAMETER UNIT SBM KETERANGAN


WAJIB
1. Kekeruhan NTU 25
2. Warna TCU 50
3. Zat padat terlarut mg/l 1000
(Total Dissolved
Solid)
0
4. Suhu C suhu udara ± 3
5. Rasa Tidak berasa
6. Bau Tidak Berbau

Parameter SBM biologi air untuk keperluan higiene dan sanitasi sama dengan untuk air
minum tetapi kadarnya berbeda untuk total coliform karena tidak digunakan untuk air minum.

Standar Baku Mutu Biologi Air untuk Keperluan Higiene dan Sanitasi

No Parameter wajib unit SBM Keterangan


1. Total coliform CFU/100ml 50
2. E. coli CFU/100ml 0
Terdapat 9 parameter kimia yang wajib diperiksa secara berkala untuk SBM kimia air untuk
keperluan higiene dan sanitasi, sedangkan parameter tambahan berjumlah 10 parameter dan
masing-masing kadarnya dapat dilihat pada Tabel.

Standar Baku Mutu Kimia Air untuk Keperluan Higiene dan Sanitasi

No Parameter Unit SBM Keterangan


Wajib
Ph 6,5-8,5
Anorganik
1. Besi mg/l 1
2. Fluorida mg/l 1,5
3. Kesadahan mg/l 500
4. Mangan mg/l 0,5
5. Nitrat, sebagai N mg/l 10
6. Nitrit, sebagai N mg/l 1
7. Sianida mg/l 0,1
Organik
8. Deterjen mg/l 0,05
9. Pestisidatotal mg/l 0,1
5.  Sebutkan langkah-langkah dalam pengawasan kualtias air bersih dan air limbah di industri
A. pengawasan kualtias air bersih
Jenis Kegiatan pengawasan
1) Pengamatan lapangan
Pengamatan lapangan atau inspeksi sanitasi bermaksud memberi gambaran
tentang serangkaian informasi dantempat-tempat yang berpontensi mempunyai
masalah.Pada tahap ini perlu dilakukan inventarisi seluruh sarana,pemetaan dan
pengamatan dengan menggunakan formulir sesuai dengan jenis sarana.
2) Pengambilan dan pengiriman sampel
Dalam pengambilan dan pengiriman sampel perlu diperhatikan:
- Persyaratan pengambilan sampel
- Penentuan titik sampel
- Minimal jumlah sampel dan frekwensi pengambilan
- Cara-cara pengiriman sampel
3) Pemeriksaan contoh air
Pemeriksaan sampel dilakukan di laboratorium daerah/propinsi / Laboratorium
lain yang memenuhi syarat dan atau yang telah ditetapkan
4) Analisa hasil pemeriksaan
5) Perumusan saran dengan cara pemecahan masalah yang timbul dari hasil kegiatan
tersebut
6) Kegiatan tindak lanjut berupa pemantauan upaya penanggulangan/perbaikan
termasuk kegiatan penyuluhan
B. air limbah di industri
Tata cara pelaksanaan dan pengawasan limbah cair:
 Saluran limbah cair harus kedap,tertutup,limbah cair dapat mengalir dengan
lancer dan tidak dapat menimbulkan bau.
 Semua limbah cair harus dilakukan pengolahan fisik,kimia atau biologis
sesuai dengan kebutuhan.
 Titik lokasi sampling: pada saluran efluent dari sistim pengolahan limbah.
 Jumlah sample yang diambil minimal 1 sampel.
 Frekuensi pengambilan sampel: 6 bulan sekali.
 Cara pengambilan sampel.

Anda mungkin juga menyukai