Anda di halaman 1dari 11

ACARA III

FOTOSINTESIS

3.1. Pendahuluan

Tumbuhan adalah salah satu dari klasifikasi makhluk hidup. Tumbuhan memiliki
klorofil atau zat hijau daun yang memiliki fungsi sebagai media untuk menciptakan
sebuah makanan dan sebagai proses berfotosintesis. Fotosintesis berasal dari kata foto
yang artinya cahaya dan sintesis yang artinya penyusunan. Sehingga fotosintesis
merupakan proses penyusunan bahan organik (karbohidrat) dari H2O dan CO2 dengan
bantuan energi cahaya.
Fotosintesis adalah pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau melalui suatu proses
biokimia pada klorofil dengan bantuan sinar matahari. Daun adalah pabrik energi yang
terpenting di bumi ini karena dalam organ tumbuhan ini berlangsungnya proses
fotosintesis, yang menghasilkan energi untuk makhluk hidup. Daun juga terjadi proses
pembentukan zat makanan, seperti lemak dan protein dengan menggunkan glukosa
sebagai bahan hasil photosynthesis. Berdasarkan proses reaksinya, fotosintesis di bagi
menjadi dua, yaitu reaksi terang, yaitu reaksi fotosintesis dimana klorofil mengubah
energi matahari menjadi energi kimia dalam bentuk ATP. Reaksi terang membutuhkan
cahaya, karena itu harus terjadi di siang hari. Reaksi gelap, yaitu reaksi fotosintesis yang
tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi proses pembentukan karbohidrat
melalui konversi CO2 dan air. Reaksi gelap terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-
Benson dan siklus Hatch-Slack.
Tujuan dari praktikum ini yaitu mahasiswa mengamati bagaimana proses
fotosintesis pada tumbuhan dan faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis. Manfaat
dari praktikum ini yaitu mahasiswa dapat mengetahui proses fotosintesis yang terjadi
pada tumbuhan serta hasil yang dipeoleh dari proses fotosintesis.
3.2. Tinjauan Pustaka

3.2.1. Gamal (Gliricidia sepium Jacq.)

Gamal dengan bahasa latin (Gliricidia sepium) merupakan tanaman yang


tumbuh di daerah tropis. Gamal adalah tanaman leguminosa pohon yang dapat tumbuh
dengan cepat didaerah tropis (Artaningsih et al., 2018) Tanaman gamal di daerah
asalnya dimanfaatkan untuk peneduh tanaman kakau dari sinar matahari langsung.
Gliricidia sepium (gamal) adalah tanaman yang serbaguna, cepat tumbuh, mampu
mengikat nitrogen, sumber kayu bakar, pakan ternak, pupuk hijau, pohon naungan, dan
tiang bangunan (Savitri et al., 2013). Gamal memiliki klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Gliricidia
Spesies : Gliricidia sepium Jacq. (Nunik dan Hau, 2016).
Batang gamal berukuran kecil hingga sedang, tingginya dapat mencapai 10 – 12
m, sering bercabang dari dasar dengan diameter basal mencapai 50 – 70 cm. Kulit
batang halus dengan warna bervariasi, dari putih abu-abu kemerah tua-coklat. Daun
gamal menyirip ganjil, biasanya perpasangan sepanjang sekitar 30cm melebar 5 – 20
cm, panjang daun 2 – 7 cm, dan lebar daun 1 – 3 cm. Helai daun, pelepah dan tulang
belakang kadang-kadang bergaris-garis merah. Bunga berwarna merah
muda ke unguan, sedikit warna putih, biasanya dengan titik kuning pucat menyebar di
dasar kelopak (Winata et al., 2012).
Daun gamal berbentuk elips (oval), ujung daun lancip dan pangkalnya tumpul
(bulat), susunan daun terletak berhadapan seperti daun lamtoro atau turi.
Bunga gamal muncul pada musim kemarau dan berbentuk kupu-kupu terkumpul pada
ujung batang (Mayasari et al., 2012). Tanaman gamal dapat hidup hampir di berbagai
tempat. Tanaman gamal hidup di tanah asam dan beradaptasi dengan baik di segala
lingkunngan hidup (Winata et al., 2012).

3.2.2.Fotosintesis

Fotosintesis adalah salah satu cara tumbuhan untuk menghasilkan makanan dan
energi. Fotosintesis adalah pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau melalui suatu
proses biokimia pada klorofil dengan bantuan sinar matahari. Fotosintesis adalah proses
sintesis karbohidrat dari bahan-bahan anorganik pada tumbuhan berpigmen dengan
bantuan energi cahaya matahari. Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi
molekul klorofil pada fotosistem I, membuatnya melepaskan elektron yang akan
ditransfer sepanjang rantai transpor elektron, energi dari elektron ini digunakan untuk
fotofosforilasi yang menghasilkan ATP (Soeprapto, 2015). Tumbuhan berpigmen
melakukan proses sintesis karbohidrat dari bahan – bahan organik. Proses sintesis
karbohidrat dari bahan-bahan anorganik (CO2 dan H2O) pada tumbuhan berpigmen
dengan bantuan energi cahaya matahari disebut fotosintesis (Song, 2012). Persamaan
reaksi kimia fotosintesis sebagai berikut ini :
6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2
Fotosintesis merupakan proses yang dipengaruhi kadar CO 2 di udara, cahaya dan
air yang menghasilkan karbohidrat dan O2. Pada persamaan reaksi tersebut dapat dilihat
1 mol glukosa setara dengan 6 mol CO2 (Sukmawati et al., 2015). Laju dari proses
fotosintesis sangat terpengaruh oleh faktor – faktor eksternal. Laju fotosintesis
dipengaruhi beberapa faktor eksternal yaitu konsentrasi karbon dioksida diudara, cahaya
dan suhu serta dalam proses fotosintesis menghasilkan karbohidrat atau amilum dan
oksigen sebagai hasil sampingnya (Hidayati et al., 2011).
Fungsi dari fotosintesis yaitu untuk menproduksi zat makanan yang berupa
glukosa. Fotosintesis tumbuhan hanya terjadi apabila ada sinar matahari dan dibantu
oleh enzim, yaitu suatu proses dimana zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil
diubah menjadi zat organik, karbohidrat serta O2 (Ahmad et al., 2012). Fungsi lain dari
fotosintesis yaitu dapat membersihkan udara dari pencemaran dengan cara mengurangi
kadar karbondioksida di udara karena karbondioksida adalah bahan yang dibutuhkan
oleh tumbuhan hijau untuk melakukan forosintesis. Hasilnya selain zat makanan akan
dihasilkan juga Oksigen yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup manusia dan
hewan di muka bumi. Hasil fotosintesis bagi tumbuhan itu sendiri digunakan untuk
pertumbuhan organ-organ tanaman (Pramitasari et al., 2016).

3.3. Materi dan Metode

Praktikum Biologi acara Fotosintesis dilakukan pada hari Kamis, 19 September


2019 pukul 12.00 - 16.00 WIB di Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman
Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.

3.3.1. Materi

Materi yang digunakan pada Praktikum Acara Fotosintesis meliputi bahan dan
alat. Bahan yang digunakan adalah daun gamal (Gliricidia sepium), alkohol 70%, air
suling dan JKJ (Jodium Kalium Jodida). Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah
alumunium foil yang digunakan untuk membungkus daun gamal, penjepit kertas
digunakan untuk menjepitkan alumunium foil pada daun, cawan petri digunakan untuk
meletakkan sampel daun gamal, gelas beker digunakan untuk merebus sampel daun
gamal dengan alkohol, kompor listrik digunakan untuk merebus sampel daun gamal,
pinset digunakan untuk mengambil sampel, dan pipet tetes digunakan untuk meneteskan
JKJ ke daun gamal yang telah direbus.

3.3.2. Metode

Selembar daun Gliricidia sepium (tanaman gamal) dipilih yang terkena sinar
matahari, daun tersebut ditutup dengan alumunium foil dengan cara dilipat pada
permukaan daun lalu dijepit dengan penjepit kertas. Daun Gliricidia sepium (tanaman
gamal) dibiarkan selama seharian. Saat percobaan akan dimulai, daun Gliricidia sepium
(tanaman gamal) yang ditutup dengan alumunium foil dan daun yang tidak ditutup
alumunium foil diambil dari tangkainya. Kedua daun Gliricidia sepium (tanaman
gamal) dimasukkan kedalam gelas beker yang telah diisi alkohol 70% dan dipanaskan
hingga daun berwarna putih atau klorofilnya terlarutkan lalu diletakkan pada cawan
petri yang berbeda. Kedua daun Gliricidia sepium (tanaman gamal) dibersihkan dengan
air suling selanjutnya ditetesi dengan larutan JKJ (Jodium Kalium Jodida) hingga
merata ke seluruh permukaan daun. Perubahan yang terjadi pada kedua daun tersebut
didokumentasikan dan dicatat hasilnya

3.4. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum biologi acara Fotosintesis pada daun gamal


(Gliricidia sepium) diperoleh daun yang ditutup alumunium foil dan yang dibiarkan
terbuka sebagai berikut :

Sumber : Data Primer Praktikum Sumber : Data Primer Praktikum


Biologi, 2019 Biologi, 2019
Ilustrasi III. Daun gamal yang ditutup alumunium foil Ilustrasi IV. Daun gamal yang dibiarkan terbuka

Berdasarkan ilustrasi di atas daun yang ditutup dengan alumunium foil berwarna
pucat setelah diteteskan JKJ. Hal ini menandakan bahwa daun yang ditutup dengan
alumunium foil tidak mengalami fotosintesis. Hal ini di dukung dengan
pendapat Thanesya et al. (2014) yang menyatakan bahwa semakin tinggi intensitas
cahaya yang diterima tanaman maka tanaman akan terus mengalami fotosintesis.
Permukaan daun yang tertutup oleh kertas alumunium foil tidak mengalami fotosintesis
sehingga akan tetap berwarna pucat ketika ditetesi JKJ dan warna agak pucat ini muncul
pada daun karena tidak terkandung amilum. Hal ini didukung oleh
pendapat Zuraida et al. (2015) yaitu daun yang tertutup alumunium foil berwarna pucat
setelah diteteskan lugol karena pada suatu tumbuhan proses distribusi suatu zat, seperti
pada fotosintesis yang mendistribusikan amilum, tergantung pada tekanan dari cahaya
matahari yang mempengaruhi klorofil, sehingga distribusi zat pada bagian daun yang
tertutup dan yang terbuka tersebut juga tidak sama karena klorofil pada bagian daun
dengan beda perlakuan tersebut juga mendapatkan cahaya yang berbeda – beda.
Daun yang tidak ditutup alumunium foil akan berwarna kehitaman setelah ditetesi
JKJ, hal tersebut menandakan bahwa daun mengandung amilum sebagai hasil dari
fotosintesis. Hal ini sesuai dengan pendapat Sari et al. (2017) yang berpendapat bahwa
warna biru tua pada daun yang telah ditetesi yodium menandakan bahwa daun
mengandung amilum sebagai hasil fotosintesis. Amilum merupakan produk fotosintesis
yang dihasilkan dari dalam daun-daun hijau. Hal ini sesuai dengan pendapat Soebagio
et al. (2009) dengan pendapatnya yang menyatakan bahwa kandungan senyawa organik
tersebar luas pada tanaman adalah amilum terutama di bagian daun.

3.5. Simpulan dan Saran

3.5.1. Simpulan

Berdasarkan praktikum acara fotosintesis daun yang tidak ditutup dengan


alumunium foil mengalami fotosintesis yang ditandai dengan berubahnya warna daun
menjadi kehitaman setelah ditetesi JKJ sedangkan pada daun yang ditutup dengan
alumuniun warnanya agak pucat. Hal ini menandakan bahwa daun yang ditutup dengan
alumuniun tidak mengalami fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses pengubahan
bahan anorganik berupa karbondioksida dan air menjadi bahan organik berupa
karbohidrat dan oksigen oleh tanaman dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil.
Cahaya matahari memperngaruhi proses terjadinya fotosintesis. Tanpa adalanya sinar
matahari daun tidak mengalami fosintesis.

3.5.2. Saran

Berdasarkan praktikum acara fotosintesis yang telah dilakukan, ketika melakukan


praktikum diperlukan kecermatan dalam memasang alumunium foil pada daun gamal.
Daun harus tertutup rapat agar cahaya matahari tidak mengenai permukaan daun.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, F., H. S. Arifin., E. N. Dahlan., S. Effendy., dan R. Kurniawan. 2012. Analisis


hubungan luas ruang terbuka hijau (RTH) dan perubahan suhu di Kota Palu.
J. Hutan Tropis, 13 (2) : 173 – 180.
Artaningsih, N. L. B., N. Habibah., dan M. Nyoman. 2018. Aktivitas antibakteri ekstrak
etanol daun gamal (Gliricidia sepium) pada berbagai konsentrasi terhadap
pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans secara in-vitro. J. Kesehatan, 9 (3) :
336 – 345.
Mayasari, D., E. D. Purbajanti, dan S. Sutarno. 2012. Kualitas hijauan gamal (Gliricidia
Sepium) yang diberi organik cair (Poc) dengan dosis berbeda.
J. Animal Agriculture, 1 (2) : 293 - 301.
Zuraida, N. U., Yuliani, dan E. Ratnasari. 2015. Kelayakan teoritis lembar kegiatan
siswa uji amilum hasil fotosintesis untuk menghasilkan keterampilan proses
terintegrasi. J. BioEdu, 4 (3) : 1023 – 1028.
Nunik, J. dan D. K. Hau. 2016. Tanaman gamal (Gliricidia sepium) dan potensi
pemanfaatannya sebagai pakan ternak dan fungsi lainya dalam usahatani di Nusa
Tenggara Timur. J. Pengkajian Teknologi Pertanian, 6 (1) : 12 - 17.
Pramitasari, H. E., T. Wardiyati, dan M. Nawawi. 2016. Pengaruh dosis pupuk nitrogen
dan tingkat kepadatan tanaman terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan
(Brassica oleraceae L.). J. Produksi Tanaman, 4 (1) : 49 – 56.
Sari, A. P., S. Indriyani., G. Ekowati., & J. Batoro. 2017. Keragaman struktur bulir
amilum, kadar tepung, dan clustering delapan taksa tanaman berumbi di Desa
Simo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi. J. Biotropika. 5 (1) : 14 – 21.
Savitri, M. V., H. Sudarwati., dan H. Hermanto. 2013. Pengaruh umur pemotongan
terhadap produktivitas gamal (Gliricidia sepium). J. Ilmu-Ilmu Peternakan, 23 (2)
: 25 – 35.
Soeprapto, H. 2015. Manfaat cahaya bagi algae khususnya Chlorophyta. J. Ilmiah
Perikanan dan Kelautan, 1 (1) : 14 – 18.
Song, A. N., dan, Y. Banyo. 2011. Konsentrasi klorofil daun sebagai indikator
kekurangan air pada tanaman. Jurnal ilmiah sains, 11 (2) : 166 – 173 .
Song, A. N. 2012. Evolusi fotosintesis pada tumbuhan. J. Ilmiah Sains, 12(1), 28 – 34.
Sukmawati, T. 2015. Penyerapan karbon dioksida pada tanaman hutan kota Di
Surabaya. J. LenteraBio, 4(1), 108 – 111
Thanesya, A., Sumarsono. dan L. K. Nuswantara. 2014. Kecernaan dan fermentabilitas
hijauan orok-orok secara in vitro sebagai bahan pakan yang ditanam secara
tumpangsari dengan jagung manis. J. Animal Agriculture, 3(2): 281 – 291.
Winata, N. A. S. H., K. Karno, dan, S. Sutarno. 2012. Pertumbuhan dan Produksi
Hijauan Gamal (Gliricidia Sepium) dengan Berbagai Dosis Pupuk Organik Cair.
Animal Agriculture Journal, 1 (1) : 797 – 807.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Alat dan Bahan Praktikum Acara Fotosintesis


No Foto Keterangan
1 Cawan petri digunakan untuk
meletakkan sampel daun gamal

Cawan Petri
2 Gelas bekker digunakan untuk
merebus sampel daun gamal
dengan alkohol

Gelas Bekker
3 Kompor listrik digunakan untuk
merebus sampel daun gamal

Kompor listrik
4 Pinset digunakan untuk
mengambil sampel

Pinset
5 Pipet tetes digunakan untuk
meneteskan JKJ ke daun
gamal yang telah direbus

Pipet tetes
6 Daun gamal merupakan
sampel yang digunakan
pada percobaan

Daun Gamal

7 JKJ merupakan indikator


untuk mengetehui adanya
larutan amilum atau
glukosa

Jodium Kalium Jodida

Lampiran 1. Lanjutan

Anda mungkin juga menyukai