Pada kesempatan kali ini, kita akan belajar mengenai cara menentukan rumus
gaya tegangan tali pada benda yang bergerak melingkar vertikal. Misalnya,
sebuah batu yang diikat dengan seutas tali kemudian diputar secara vertikal.
Jika kalian pernah melakukannya, tentu kalian akan merasakan perbedaan
tegangan tali saat benda berada di titik tertinggi, terendah, mendatar dan
sembarang titik yang membentuk sudut θ.
Pada saat benda berada di titik terendah, Tegangan tali yang kita rasakan
cukup besar. Namun seiring benda bergerak melingkar ke atas, tegangan tali
yang kita rasakan semakin lama semakin kecil dan puncaknya, ketika benda
mencapai titik tertinggi, tegangan tali hampir tidak kita rasakan sama sekali.
Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Untuk mengetahui jawabannya, perhatikan
penjelasan berikut ini.
Ketika sebuah benda bermassa m diikatkan pada ujung seutas tali kemudian
ujung tali lainnya diputar secara vertikal, maka benda tersebut akan bergerak
melingkar mengikuti lintasan yang dibentuk putaran tali. Ketika benda
bergerak melingkar vertikal, besar gaya tegangan tali di setiap titik sepanjang
lintasan berbeda-beda. Perbedaan ini timbul karena terjadinya perubahan arah
gaya tegangan tali dan gaya berat benda pada saat tali dan benda berputar.
sedangkan gaya berat menjauhi pusat lingkaran. Dalam gerak melingkar, gaya-
gaya yang bekerja dalam arah radial merupakan gaya sentripetal.
Apabila arah gaya menuju pusat lingkaran maka gaya berharga positif.
Sedangkan jika menjauhi pusat lingkaran maka gaya berharga negatif.
Berdasarkan Hukum II Newton, persamaan gerak benda di titik A adalah
sebagai berikut.
ΣF = ma
s s
T − w = ma
A s
T = ma + w
A s
T = mv /R + mg
A
2
T = m(v /R + g)
A
2
T = m(ω R + g)
A
2
Dengan demikian, rumus gaya tegangan tali di titik terendah untuk benda yang
bergerak melingkar vertikal adalah sebagai berikut.
T = m(v /R + g)
A
2
T = m(ω R + g)
A
2
Keterangan:
T A = Tegangan tali di titik A (N)
m = Massa benda (kg)
v = Kecepatan linear (m/s)
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
R = Jari-jari lintasan (m)
g = Percepatan gravitasi bumi (m/s ) 2
#2 Tegangan Tali di Titik Bawah Membentuk Sudut
Ketika benda bergerak dari titik terendah (A) menuju titik yang membentuk
sudut θ terhadap garis vertikal (B), maka gambar garis-garis gaya yang bekerja
pada benda secara detail diperlihatkan seperti pada gambar di bawah ini.
Pertama, gambar gaya tegangan tali yang arahnya sudah pasti menuju pusat
lingkaran. Selanjutnya gambar garis gaya berat yang arahnya selalu ke bawah
menuju pusat gravitasi bumi. Sekarang coba kalian perhatikan gambar di atas.
jika perpanjangan garis gaya tegangan tali dijadikan patokan sumbu-Y dan
perpanjangan garis vektor kecepatan linear v dijadikan sebagai sumbu-X, maka
gaya berat w membentuk sudut θ terhadap sumbu-Y.
Dari gambar di atas, dapat kalian lihat bahwa komponen gaya yang bekerja
pada arah radial (berhimpit dengan jari-jari lingkaran) adalah gaya tegangan
tali T dan proyeksi gaya berat pada sumbu-Y yang disimbolkan dengan w . Arah
B Y
T – w = ma
B Y s
T = ma + w
B s Y
berikut.
Cos θ = w /w Y
w = w cos θ
Y
T = mv /R + mg cos θ
B
2
Jadi rumus gaya tegangan tali di titik bawah membentuk sudut tertentu untuk
benda yang bergerak melingkar vertikal adalah sebagai berikut.
T = m(v /R + g cos θ)
B
2
T = m(ω R + g cos θ)
B
2
Keterangan:
T B = Tegangan tali di titik B (N)
m = Massa benda (kg)
v = Kecepatan linear (m/s)
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
R = Jari-jari lintasan (m)
g = Percepatan gravitasi bumi (m/s ) 2
θ = Sudut antara tali dan garis vertikal
Baca Juga:
Coba kalian amati lagi gambar pertama. Ketika benda berada di titik C atau titik
tengah, maka benda dikatakan berada pada posisi seimbang. Di titik ini,
komponen gaya yang bekerja dalam arah radial hanya gaya tegangan tali
sedangkan gaya berat bekerja tegak lurus terhadap arah radial. Dengan
demikian, yang berperan sebagai gaya sentripetal adalah gaya tegangan tali
saja. Menurut Hukum II Newton, persamaan gerak benda di titik C adalah
sebagai berikut.
ΣF = ma
s s
T = ma
C s
T = mv /R
C
2
T = mω R
C
2
Dengan demikian, rumus gaya tegangan tali di titik tengah untuk benda yang
bergerak melingkar vertikal adalah sebagai berikut.
T = mv /R
C
2
T = mω R
C
2
Keterangan:
TC = Tegangan tali di titik C (N)
m = Massa benda (kg)
v = Kecepatan linear (m/s)
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
R = Jari-jari lintasan (m)
g = Percepatan gravitasi bumi (m/s ) 2
Coba kalian amati gambar di atas secara cermat. Apabila perpanjangan garis
gaya tegangan tali dijadikan sebagai sumbu-Y dan perpanjangan garis vektor
kecepatan linear v dijadikan sebagai sumbu-X, maka gaya berat akan
membentuk sudut θ terhadap sumbu-Y. Dengan demikian, gaya berat dapat
diproyeksikan pada sumbu-X dan sumbu-Y.
Apabila proyeksi gaya berat w terhadap sumbu-X dilambangkan dengan w dan
X
komponen gaya yang bekerja pada arah radial adalah gaya tegangan tali T dan
D
proyeksi gaya berat pada sumbu-Y atau w di mana kedua gaya ini arahnya
Y
T + w = ma
D Y s
T + w = mv /R
D Y
2
T = mv /R – w
D
2
Y
T = mv /R – w cos θ
D
2
T = mv /R – mg cos θ
D
2
Dengan demikian, rumus gaya tegangan tali di titik atas membentuk sudut
tertentu untuk benda yang bergerak melingkar vertikal adalah sebagai berikut.
Keterangan:
T D = Tegangan tali di titik D (N)
m = Massa benda (kg)
v = Kecepatan linear (m/s)
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
R = Jari-jari lintasan (m)
g = Percepatan gravitasi bumi (m/s ) 2
T + w = ma
E s
T = ma − w
E s
T = mv /R − mg
E
2
T = m(v /R − g)
E
2
T = m(ω R − g)
E
2
Dengan demikian, rumus gaya tegangan tali di titik terendah untuk benda yang
bergerak melingkar vertikal adalah sebagai berikut.
T = m(v /R − g)
E
2
T = m(ω R − g)
E
2
Keterangan:
T E = Tegangan tali di titik E (N)
m = Massa benda (kg)
v = Kecepatan linear (m/s)
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
R = Jari-jari lintasan (m)
g = Percepatan gravitasi bumi (m/s ) 2
Dari penjelasan di atas, kita peroleh rumus besar gaya tegangan tali di titik
terendah adalah T = ma + w sedangkan di titik tertinggi besar gaya tegangan
s
gaya tegangan tali maksimum karena berfungsi untuk mengimbangi gaya berat
benda agar benda tidak jatuh ke bawah dan tetap bergerak melingkar.
Sedangkan di titik tertinggi, nilai T merupakan nilai minimum karena arah gaya
berat searah dengan gaya tegangan tali sehingga gaya tegangan tali tidak
berfungsi untuk melawan gaya berat. Itulah kenapa pada saat di titik terendah,
tegangan tali yang kita rasakan cukup besar sedangkan di titik tertinggi kita
hampir tidak merasakan tegangan tali.
Contoh Soal #1
Nizar mengikat bolpointnya yang bermassa 0,1 kg dengan seutas tali dan
diputar vertikal dengan kecepatan tetap 4 m/s. Jika panjang tali 1 m dan
percepatan gravitasi bumi 10 m/s , maka tentukan tegangan tali saat bolpoint
2
T = (0,1)(16 + 10)
A
T = (0,1)(26)
A
T = 2,6 N
A
T = (0,1)[(4) /1 − 10]
A
2
T = (0,1)(16 − 10)
A
T = (0,1)(6)
A
T = 0,6 N
A
Contoh Soal #2
Sebuah benda bermassa 2 kg diikat dengan seutas tali yang memiliki panjang
1,5 meter. Kemudian, benda tersebut diputar menurut lintasan lingkaran
vertikal dengan kecepatan sudut tetap. Jika g = 10 m/s dan pada saat benda di
2
m = 2 kg
r = 1,5 m
g = 10 m/s 2
mω R = T – mg
2
A
ω = (T – mg)/mR
2
A
ω = √[(T – mg)/mR] A
ω = √[(47 – 2×10)/(2)(1,5)]
ω = √[(47 – 20)/3]
ω = √(27/3)
ω = √9
ω = 3 rad/s