Anda di halaman 1dari 4

Page | 1

Semua orang pasti pernah merasakan sesuatu yang tidak diinginkan. Semua orang juga
pasti mempunyai masalah dan problem kehidupan. Di saat tertentu orang hidup
bahagia dan senang, di saat yang lain pula boleh jadi sedih dan pilu. Dan ini
adalah sunnatullah.

Dalam menyikapi masalah kehidupannya, orang memiliki beragam tindakan untuk


memecahkannya. Ada yang mencurahkan perasaan dan uneg-unegnya kepada
keluarga, teman, atau bahkan kepada benda-benda mati. Apalagi sering dijumpai tidak
sedikit orang yang apabila mempunyai problem, selalu ia curhatkan di jejaring sosial
seperti facebook atau twitter sehingga semua manusia mengetahuinya, mereka
terkadang melakukan demikian karena mengharapkan belas kasih dari sahabat-
sahabat mereka yang membaca status mereka tersebut.

Ada pula seseorang yang status upated-nya adalah kegalauan hidup, seakan-akan tiada
hari tanpa kebahagiaan. Semua yang ditulisnya adalah situasi mengerikan dalam
hidupnya. Masalah-masalah kepada teman, guru, orangtua, kepada atasan atau
bahkan masalah rumah tangga pun diceritakannya di sana. Tak peduli apakah itu aib
atau bukan.

Mereka mengeluhkan kondisi mereka, kemiskinan mereka, kesulitan yang mereka


hadapi kepada orang lain. Bahkan diantara mereka tidak jarang yang mengeluh sambil
menunjukkan “nada protes” dengan keputusan Allah yang Allah taqdirkan kepadanya.
Seorang salaf tatkala melihat ada seseorang yang mengeluhkan kondisinya kepada
orang lain maka ia berkata :
‫الر ِحْي َم إِىَل الَّ ِذي الَ َي ْر َح ُم‬
َّ ‫ تَ ْش ُكو‬... ‫آد َم إِمَّنَا‬
َ ‫ت إِىَل ابْ ِن‬
َ ‫َوإِذَا َش َك ْو‬
Jika engkau mengeluhkan (kondisimu) kepada anak Adam maka sesungguhnya…
Engkau sedang mengeluhkan Allah Yang Maha Penyayang kepada anak Adam yang
bukan penyayang…
 
Sesungguhnya mengeluh ada tiga tingkatan:
Pertama : Seseorang mengeluh kepada Allah tentang dirinya sendiri. Ia merasa bahwa
segala kondisi buruk yang menimpanya adalah karena dirinya sendiri, seraya
mengingat firman Allah :

‫ٍري‬ ِ‫و عن َكث‬


َْ ‫ِدي ُك ْم َو َي ْع ُف‬ ْ‫ت أَي‬
ْ َ‫ب‬ ‫ا َك َس‬ ‫يبَ ٍة فَبِ َم‬ ِ ‫اب ُكم ِمن م‬
‫ص‬ ُ ْ ْ َ ‫َص‬
َ ‫اأ‬ ‫َو َم‬
"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan
tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-
kesalahanmu). (QS Asy-Syuuroo : 30)
Ini adalah keluhan yang terbaik, yang muncul dari seseorang yang mengenal hakikat
dirinya dan mengakui keagungan dan keadilan Allah.

Kedua : Seseorang mengeluh kepada Allah tentang kondisi orang lain, atau tentang
sikap buruk orang lain kepadanya. Ini adalah bentuk keluhan yang tengah.

Ketiga : Seseorang yang mengeluhkan kepada orang lain (makhluk) tentang keputusan
Allah. Dan ini merupakan bentuk keluhan yang terburuk. (Lihat Al-Fawaaid li Ibnil
Qoyyim hal 87-89)
Ma’asyiral muslimin..
Page | 2

Allah adalah Pencipta yang suka jika hambaNya mengeluh dengan berdoa kepadanya
seraya menunjukkan kelemahan, kehinaan, dan ketidak mampuan sang hamba di
hadapanNya.
Allah berfirman :
ِ ِ
َ‫السوء‬
ُّ ‫ف‬ُ ‫ضطََّر إِ َذا َد َعاهُ َويَ ْكش‬
ْ ‫يب الْ ُم‬
ُ ‫أ ََّم ْن جُي‬
"Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia
berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan" (QS An-Naml : 62)

Beitupun nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

‫اجتَهُ ُكلَّ َها َحىَّت يَ ْسأَلَهُ ِش ْس َع َن ْعلِ ِه إِ َذا ا ْن َقطَ َع‬


َ ‫َح ُد ُك ْم َربَّهُ َح‬
ِ
َ ‫ليَ ْسأ ََل أ‬
"Hendaknya salah seorang dari kalian meminta kepada Robnya seluruh kebutuhannya
(hajatnya) bahkan sampai untuk memperbaiki tali sandalnya jika terputus" (HR At-
Thirmidzi)
Allah berfirman mengisahkan tentang permohonan Nabi Musa 'alaihis salam yang
kelaparan ketika melarikan diri dari pengikut Fir’aun apa yang dikatakan beliau
ِ ِ ِ ْ‫ب إِيِّن لِما أَْنزل‬
ٌ‫ت إيَلَّ م ْن خَرْيٍ فَقري‬
َ َ َ ِّ ‫ال َر‬
َ ‫َف َق‬
lalu berdoa: "Ya Tuhanku Sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu
kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku". (QS Al-Qoshos : 22-24)

Lihatlah Nabi Musa 'alaihis salam dengan tanpa ragu-ragu memohon dan berdoa
kepada Allah karena kelaparan. Bukankah dalam hadits qudsi Allah berfirman :

‫استَطْعِ ُم ْويِن أُطْعِ ْم ُك ْم‬ ِ ِ ِ


ْ َ‫يَا عبَادي! ُكلُّ ُك ْم َجائ ٌع إِالَّ َم ْن أَطْ َع ْمتُهُ؛ ف‬.
"Wahai hamba-hambaKu, kalian seluruhnya lapar kecuali yang Aku berikan makanan
kepadanya, maka mintalah makanan kepadaku niscaya Aku akan berikan kepada
kalian." (HR Muslim no 2577)
Seseorang hendaknya tidak ragu-ragu untuk menunjukkan kebutuhannya dan
kehinaannya kepada Allah, sesungguhnya Allah menyukai hal tersebut nampak pada
hamba-hambaNya.

Mengeluh Kepada Allah Sunnah Para Nabi


Karenanya berdoa dengan menunjukkan kehinaan dan kerendahan merupakan sunnah
para nabi, dan hal ini sama sekali tidak mengurangi kesabaran mereka. Allah berfirman
‫ني‬ ِ‫وأَيُّوب إِ ْذ نَادى ربَّه أَيِّن م َّسيِن الضُُّّر وأَنْت أَرحم َّ مِح‬
َ ‫الرا‬ َُ ْ َ َ َ َ َُ َ َ َ
Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), Sesungguhnya
aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara
semua Penyayang". (QS Al-Anbiyaa' : 83)

Lihatlah Nabi Ayyub 'alaihis salaam mengeluhkan kondisinya kepada Allah, akan tetapi
hal ini sama sekali tidak mengurangi kesabaran. Justru inilah yang disukai oleh Allah,
tatkala seseorang menampakkan kekurangan dan kebutuhannya kepada Allah.
Karenanya Allah berkata tentang Ayyub :
Page | 3

ِ
ٌ ‫صابًِرا ن ْع َم الْ َعْب ُد إِنَّهُ أ ََّو‬
‫اب‬ َ ُ‫إِنَّا َو َج ْدنَاه‬
"Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah Sebaik-baik hamba.
Sesungguhnya dia Amat taat (kepada Tuhan-nya)"(QS Shood : 44)

Allah juga berfirman tentang Nabi Ya'quub 'alaihis salaam;

‫ال إِمَّنَا أَ ْش ُكو َبثِّي َو ُح ْزيِن إِىَل اللَّ ِه َوأ َْعلَ ُم ِم َن اللَّ ِه َما ال َت ْعلَ ُمو َن‬
َ َ‫ق‬
Ya'qub menjawab: "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan
dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada
mengetahuinya." (QS Yuusuf : 86)

Mengeluh yang tercela adalah keluhan yang menunjukkan protes atau rasa marah
terhadap taqdir Allah. Adapun mengeluh kepada Allah dengan menunjukkan
kelemahan dan kehinaan serta ketidakmampuan dalam rangka untuk meminta
pertolongan Allah, maka inilah yang disukai oleh Allah dan terpuji. Bahkan Allah
menguji para hamba-Nya agar terdengar keluhan mereka, doa, dan permohonan mereka
kepada-Nya. Dan Allah tidak suka dengan sikap mereka yang sok tegar dan tidak mau
mengeluhkan keluhan mereka kepada Allah.
Kaumuslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Tentunya, kemenangan dan keberhasilan Allah berikan kepada hambaNya berdoa


dengan penuh rasa harap, merasa fakir di hadapan Allah, memohon agar Allah
menurunkan banyak kebaikan untuknya.

Berbeda dengan doa yang sifatnya rutinitas. Membaca teks Arab, namun tidak diiringi
kehadiran hati. Hanya sebatas di lisan, tanpa ada perasaan butuh kepada Allah.
Kondisi ini menjadikan doa kita tidak mustajab. Sebagaimana yang dinyatakan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

‫ب َغافِ ٍل اَل ٍه‬


ٍ ‫َن اللَّهَ اَل يَستَ ِجيب ُد َعاء ِم ْن َق ْل‬
ً ُ ْ َّ ‫أ‬ ‫وا‬ ‫م‬‫ل‬
َ ‫اع‬
ْ ‫و‬
ُ َ ََ ، ِ ‫ْادعوا اللَّه وأَْنتُم موقِنُو َن بِا ِإلجاب‬
‫ة‬ ُ ْ ََ ُ
“Berdoalah kepada Allah dengan penuh keyakinan akan dikabulkan. Ketahulilah bahwa
Allah tidak akan memperkenankan doa dari seorang hamba yang hatinya lalai.” (HR.
Turmudzi 3479, Hakim dalam al-Mustadrak 1817 dan dihasankan oleh al-Albani).

ِ ِ ِ ِ
ْ ‫بَ َار َك اهلل يِل ْ َولَ ُك ْم يِف الْ ُق ْرآن الْ َك ِرمْيِ َو َج َعلَنَا اهللُ م َن الَّذيْ َن يَ ْستَمعُ ْو َن الْ َق ْو َل َفيَتَّبِعُ ْو َن أ‬
ْ ‫ أَُق ْو ُل َق ْويِل‬.ُ‫َح َسنَه‬
‫َسَت ْغ ِف ُـر اهلل يِل ْ َولَ ُك ْم‬
ْ ‫هذا َوأ‬
‫‪Page | 4‬‬

‫الش ْكُر لَهُ َعلَى َت ْوفِْي ِق ِه َو ْامتِنَانِِه‪َ ،‬وأَ ْش َه ُد أَ ْن اَل إِلَهَ إِاَّل اهللُ َو ْح َدهُ اَل‬ ‫ِ‬
‫اَحْلَ ْم ُد للَّ ِه َعلَى إِ ْح َسانِِه‪َ ،‬و ُ‬
‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َعلَى آلِِه‬ ‫ُ‬‫ه‬ ‫ُ‬
‫ُ َ َ ُْ َ‬‫ل‬ ‫و‬‫س‬ ‫ر‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫د‬
‫ُ‬ ‫ب‬‫ْ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫د‬
‫ً‬ ‫م‬
‫َّ‬ ‫َ‬ ‫حُم‬ ‫ا‬ ‫َ‬‫ن‬‫ي‬‫َّ‬‫ِ‬‫ب‬‫ن‬
‫َ‬ ‫َّ‬
‫َن‬ ‫أ‬ ‫د‬
‫ُ‬ ‫ه‬ ‫ش‬
‫ْ‬
‫َ َ‬ ‫َ‬
‫أ‬ ‫و‬ ‫‪،‬‬ ‫ك لَه َتع ِظيما لِ َشأْنِِ‬
‫ه‬ ‫َش ِريْ َ ُ ْ ْ ً‬
‫َص َحابِِه َو َسلَّ َم تَ ْسلِْي ًما َم ِزيْ ًدا‪ ..‬أ ََّما َب ْع ُد‬
‫َوأ ْ‬

‫صلُّوا َعلَْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِيماً‬ ‫ين َآمنُوا َ‬


‫َّ ِ‬
‫صلُّو َن َعلَى النَّيِب ِّ يَا أَيُّ َها الذ َ‬
‫ِ‬
‫عباد اهلل ‪ :‬إِ َّن اللَّهَ َو َماَل ئ َكتَهُ يُ َ‬
‫ض اللَّ ُه َّم َعلَى األ َْر َب َع ِة اخلُلَ َف ِاء األَئِ َّم ِة‬ ‫ٍ‬
‫ك نَبِِّينَا حُمَ َّمد‪َ ،‬و ْار َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َعلَى َعْبد َك َو َر ُس ْول َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫الص َحابَِة أَمْج َعِنْي َ َو َع ِن التَّابِعِنْي َ َو َم ْن‬‫ض اللَّ ُه َّم َع ِن َّ‬ ‫ار‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫احلن َف ِاء أَيِب ب ْك ٍر وعمر وعثْما َن وعلِ‬
‫َ َ ُ ََ َ ُ َ َ َ َ ْ َ‬ ‫َُ‬
‫ك يا أَرحم َّ مِح ِ‬ ‫ان إِىَل يوِم الدِّي ِن وارض عنَّا معهم بِع ْف ِو َك ورمْح تِ‬ ‫تَبِعهم بِِإحس ٍ‬
‫الرا نْي َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َُ ْ ْ َ‬
‫اللهم اغفر للمؤمنني واملؤمنات واملسلمني واملسلمات األحياء منهم واألموات إنّك مسيع قريب جميب ال ّدعوات ‪.‬‬ ‫ّ‬
‫اللهم اغفر لنا وإلخواننا الّذين سبقونا باإلميان وال جتعل ىف قلوبنا غالً للّذين آمنوا ربّنا إنّك رءوف رحيم ‪.‬‬ ‫ّ‬
‫الش ْر َك َوامل ْش ِركِنْي َ ‪َ ،‬و َد ِّم ْر أ َْع َداءَ َك أ َْع َداءَ الدِّيْ َن‪.،‬‬ ‫اَللَّه َّم أ َِعَّز ا ِإلساَل م واملسلِ ِم ‪ ،‬وأ َِذ َّل ِ‬
‫ُ‬ ‫ْ َ َ ُ ْ نْي َ َ‬ ‫ُ‬
‫اصْينَا لِْلرِب ِّ َو َّ‬
‫الت ْق َوى َربَّنَا‬ ‫ضى وخ ْذ بَِنو ِ‬
‫ب َوَت ْر َ َ ُ َ‬ ‫ك‪ ،‬اَللَّ ُه َّم َو ِّف ْقنَا لِ َما حُتِ ُّ‬ ‫ِ‬
‫اَللَّ ُه َّم أ َِعنَّا َعلَى ذ ْك ِر َك َو ُش ْك ِر َك َو ُح ْس ِن ِعبَ َادتِ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الد ْنيَا َح َسنَةً َويِف اآلخَر ِة َح َسنَةً َوقنَا َع َذ َ‬
‫اب النَّا ِر‪.‬‬ ‫آتِنَا يِف ُ‬

‫ان َوإِيتَ ِاء ِذي الْ ُق ْرىَب َو َيْن َهى َع ِن الْ َف ْح َش ِاء َوالْ ُمْن َك ِر َوالَْب ْغ ِي يَعِظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم‬ ‫ِعباد ِ‬
‫اهلل‪﴿ ،‬إِ َّن اللَّه يأْمر بِالْع ْد ِل وا ِإلحس ِ‬
‫َ َ ُُ َ َ ْ َ‬ ‫ََ‬
‫تَ َذ َّك ُرو َن‬

Anda mungkin juga menyukai