940ce Modul 1 Rev - 280119
940ce Modul 1 Rev - 280119
KATA PENGANTAR
Modul-1 Dasar-Dasar Pemboran merupakan salah satu dari 4 Modul
dalam Pelatihan Pemboran. Materi pokok modul ini berisi tentang dasar-
dasar pemboran sumur air tanah dengan ruang lingkup materi sebagai
berikut Geologi dan Jenis Batuan, Pengertian Air Tanah dan Istilah
lainnya, Hidrologi Air Tanah, Ilmu yang Berkaitan dengan Air Tanah,
Keterdapatan Air Tanah, Jenis & Macam Akuifer, Cekungan Air Tanah
dan Potensi, Konsep Pengembangan Air Tanah, Perencanaan
Pengembangan Air Tanah, Konservasi Air Tanah, metode-metode
pemboran, peralatan pemboran, bahan pemboran, tipe sumur bor air
tanah dan tahapan proses pemboran sumur air tanah.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................ii
DAFTAR TABEL................................................................................i
a. Deskripsi.................................................................................ii
b. Persyaratan............................................................................ii
c. Metode....................................................................................ii
d. Alat Bantu/Media....................................................................ii
PENDAHULUAN...............................................................................1
a. Latar Belakang.......................................................................1
b. Deskripsi Singkat...................................................................1
c. Tujuan Pembelajaran.............................................................1
e. Estimasi Waktu......................................................................3
Uraian Materi................................................................................4
1.11 Rangkuman........................................................................43
Uraian Materi..............................................................................45
2.6 Rangkuman..........................................................................84
PENUTUP.......................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA........................................................................88
GLOSARIUM..................................................................................90
Modul 1 Dasar-Dasar Pemboran
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Batu Apung.............................................................................5
Gambar 1. 2 Obisidian.................................................................................5
Gambar 1. 3 granit.......................................................................................6
Gambar 1. 4 Basalt......................................................................................6
Gambar 1. 5 Diorit........................................................................................7
Gambar 1. 6 Andesit....................................................................................8
Gambar 1. 7 Gabro......................................................................................8
Gambar 1. 8 Liparit......................................................................................9
Gambar 1. 9 Konglomerat.........................................................................10
Gambar 1. 10 Batupasir.............................................................................10
Gambar 1. 11 Batu Serpih.........................................................................11
Gambar 1. 12 Batu Gamping (limestone)..................................................11
Gambar 1. 13 Breksi..................................................................................12
Gambar 1. 14 Stalaktit dan Stalagmit........................................................13
Gambar 1. 15 Batu Lempung.....................................................................13
Gambar 1. 16 Batu Pualam........................................................................14
Gambar 1. 17 Batu Sabak..........................................................................15
Gambar 1. 18 Batu Gneiss (Ganes)..........................................................15
Gambar 1. 19 Batu Sekis...........................................................................16
Gambar 1. 20 Batu Kuarsit.........................................................................17
Gambar 1. 21 Milonit..................................................................................17
Gambar 1. 22 Kedudukan Tipe Akuifer......................................................21
Gambar 1. 23 Sketsa air tanah artesis dan akuifernya.............................22
Gambar 1. 24 Siklus Air / Hidrologi............................................................24
Gambar 1. 25 Konfigurasi akuifer terkekang dan muka air tanah pada
sumur........................................................................................31
Gambar 1. 26 Konfigurasi akuifer terkekang dan muka air tanah pada
sumur........................................................................................31
Gambar 1. 27 konfigurasi akuifer bocoran dan muka air tanah pada sumur
..................................................................................................32
Y
Modul 1 Dasar-Dasar Pemboran
DAFTAR TABEL
YTabel 1. 1 Pengertian air tanah menurut para ahli
Y
Tabel 2. 1 Klasifikasi Metode Pemboran...................................................45
Modul 1 Dasar-Dasar Pemboran
b. Persyaratan
Dalam mempelajari modul ini peserta pelatihan perlu mempelajari
terlebih dahulu materi materi geolistrik secara umum.
c. Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan
adalah dengan kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh
Widyaiswara, ceramah interaktif, tanya jawab, dan diskusi dan
permainan.
d. Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan Alat
Bantu/Media pembelajaran tertentu, yaitu:
1. LCD/projector
Modul 1 Dasar-Dasar Pemboran
2. Laptop
3. Papan tulis atau white board dengan penghapusnya
4. Flip chart
5. Bahan tayang
6. Modul dan/atau bahan ajar
7. Lembar Permainan
Modul 1 Dasar-Dasar Pemboran
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Air bersih adalah salah satu kebutuhan yang paling pokok bagi
manusia. Salah satu sumber air bersih adalah air tanah, yang
merupakan air yang paling banyak dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari. Adanya pemenuhan air yang menjadi kebutuhan pokok
masyarakat yang tak bisa ditunda lagi.
Pusdiklat Sumber Daya Air dan Konstruksi, Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat menyadari bahwa untuk mendukung pencapaian
pemenuhan air maka diperlukan program pelatihan bagi Aparat Sipil
Negara di lingkungan Kementerian PUPR yang kompeten dalam hal
Pemboran khususnya Pemboran Sumur Air Tanah.
Dalam modul I membahas tentang Dasar-Dasar Pemboran yang
meliputi Konsep Dasar Air Tanah serta Konsep Dasar Pemboran.
b. Deskripsi Singkat
Pelatihan Pelatihan teknis pemboran air tanah ini dimaksudkan untuk
meningkatkan kompetensi ASN di lingkungan kementerian PUPR
agar memiliki kemampuan, keterampilan dan sikap perilaku yang
diperlukan dalam melakukan pekerjaannya pada pemboran sumur air
tanah melalui pembelajaran tentang dasar-dasar pemboran sumur
air tanah, rencana pemboran sumur air tanah, praktik pemboran
sumur air tanah dan laporan hasil pemboran sumur air tanah.
Metode yang dipergunakan dalam pelatihan ini antara lain: ceramah,
diskusi, dan dibantu dengan menggunakan media film dan media
lainnya.
c. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran terdiri dari hasil belajar dan indikator
keberhasilan sebagai berikut:
1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti pelatihan, peserta diharapkan dapat memiliki
kemampuan dan karakteristik yang dimiliki berupa pengetahuan,
keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan berupa dasar-
dasar pemboran sumur air tanah untuk mendukung keterampilanya
dalam melaksanakan kegiatan Pemboran di organisasi atau unit
kerja dimana peserta bekerja.
2. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu:
a) Menjelaskan konsep dasar air tanah dengan benar dalam
mendukung pekerjaan sehari-hari.
b) Menjelaskan konsep dasar pemboran sumur air tanah dengan
benar dalam mendukung pekerjaan sehari-hari.
b) Peralatan Pemboran.
c) Bahan Pemboran
d) Tipe Sumur Bor Air Tanah.
e) Tahapan Proses Pemboran Sumur Air Tanah.
e. Estimasi Waktu
Alokasi waktu yang diberikan untuk pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar untuk mata pelatihan Dasar-Dasar Pemboran pada peserta
pelatihan ini adalah 9 JP (jam pelajaran @45 menit).
MATERI POKOK 1
KONSEP DASAR AIR TANAH
Uraian Materi
1.1 Geologi dan Jenis Bantuan
1.1.1 Geologi
Geologi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan kebumian yang
mempelajari segala sesuatu mengenai planit bumi beserta isinya
yang pernah ada. Merupakan kelompok ilmu yang membahas
tentang sifat-sifat dan bahan-bahan yang membentuk bumi,
struktur, proses-proses yang bekerja baik didalam maupun diatas
permukaan bumi, kedudukannya di alam semesta serta sejarah
perkembangan nya sejak bumi ini lahir di alam hingga sekarang.
(Djauhari Noor, 2012)
Contoh:
1) Batu Apung
(a) Ciri: warna keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung,
ringan, terapung dalam air
Gambar 1. Obisidian
(Sumber:https://mikroteknologi.blogspot.com/2012/05/identi
fikasi-mineral-dan-batuan_07.html)
Modul 1 Dasar-Dasar Pemboran
3) Granit
(a) Ciri: terdiri atas kristal-kristal kasar, warna putih sampai
abu-abu, kadang-kadang jingga, Batuan ini banyak di
temukan di paparan benua (plate tektonik).
Gambar 1. Granit
(Sumber:https://mikroteknologi.blogspot.com/2012/05/identi
fikasi-mineral-dan-batuan_07.html)
4) Basalt
(a) Ciri: terdiri atas kristal-kristal yang sangat kecil,
berwarna hijau keabu-abua dan berlubang-lubang.
Gambar 1. Basalt
(Sumber:https://mikroteknologi.blogspot.com/2012/05/identi
fikasi-mineral-dan-batuan_07.html)
5) Diorit
Modul 1 Dasar-Dasar Pemboran
Gambar 1. Diorit
(Sumber:https://mikroteknologi.blogspot.com/2012/05/identi
fikasi-mineral-dan-batuan_07.html)
6) Andesit
(a) Ciri: merupakan batuan beku ekstrusi, bertekstur halus,
berwarna abu-abu hijau tetapi sering merah atau jingga
Gambar 1. Andesit
(Sumber:https://mikroteknologi.blogspot.com/2012/05/identi
fikasi-mineral-dan-batuan_07.html)
7) Gabro
(a) Ciri: merupakan batuan beku intrusi yang terbentuk
dibawah kerak samudera oleh laju pendinginan magma
yang lebih lambat, berwarna hitam, hijau, dan abu-abu
gelap. Struktur batuan ini adalah massive, tidak
terdapat rongga atau lubang udara maupun retakan-
retakan. Batuan ini memiliki tekstur fanerik karena
mineral-mineralnya dapat dilihat langsung secara kasat
mata dan mineral yang besar menunjukkan bahwa
mineral tersebut terbentuk pada suhu pembekuan yang
relatif lambat sehingga bentuk mineralnya besar-besar
Gambar 1. Gabro
(Sumber:https://mikroteknologi.blogspot.com/2012/05/identi
fikasi-mineral-dan-batuan_07.html)
Modul 1 Dasar-Dasar Pemboran
8) Liparit
(a) Ciri: bertekstur porfiris dan umumnya berwarna putih,
mineral pembentuknya feldspar, kuarsa, biotit dan
mungkin juga mineral berwarna gelap.
Gambar 1. Liparit
(Sumber:https://mikroteknologi.blogspot.com/2012/05/identifika
si-mineral-dan-batuan_07.html)
b) Batuan Sedimen
Gambar 1. Konglomerat
(Sumber:https://mikroteknologi.blogspot.com/2012/05/identi
fikasi-mineral-dan-batuan_07.html)
2) Batu Pasir
(a) Ciri: tersusun dari butiran-butiran pasir, warna abu-abu,
kuning, merah.
Gambar 1. Batupasir
(Sumber:https://mikroteknologi.blogspot.com/2012/05/id
entifikasi-mineral-dan-batuan_07.html)
3) Batu Serpih
(a) Ciri: lunak, baunya seperti tanah liat, butir-butir batuan
halus, warna hijau, hitam, kuning, merah, abu-abu.
5) Breksi
(a) Ciri: batuan yang terdiri dari fragmen - fragmen mineral
rusak atau batuan yang disemen secara bersama-sama
oleh matriks berbutir halus yang dapat mirip dengan
atau berbeda dari komposisi fragmen. Breksi memiliki
bentuk menyudut.
Modul 1 Dasar-Dasar Pemboran
Gambar 1. Breksi
(Sumber:https://dokumen.tips/documents/jenis-jenis-
batuan-sedimen-dan-gambarnya.html)
7) Batu Lempung
(a) Ciri: coklat, keemasan, coklat, merah, abu-abu
c) Batuan Metamorf
3) Gneiss (ganes)
(a) Ciri: berwarna putih kebau-abuan, terdapat "bands"
(garis-garis) dan lensa yang tersusun dari mineral-
mineral, mempunyai bentuk bentuk penjajaran yang
tipis dan terlipat pada lapisan-lapisan, dan terbentuk
urat-urat yang tebal yang terdiri dari butiran-butiran
mineral di dalam batuan tersebut
(b) Cara terbentuk: terbentuk pada saat batuan sedimen
atau batuan beku yang terpendam pada tempat yang
dalam mengalami tekanan dan temperatur yang tinggi.
(c) Kegunaan: dijadikan sebagai kerajinan
4) Sekis
Modul 1 Dasar-Dasar Pemboran
5) Kuarsit
(a) Ciri: berwarna abu-abu, kekuningan, cokelat, merah,
sering berlapis-lapis dan dapat mengandung fosil, lebih
keras dibanding gelas dan terdapat butiran sedang
(b) Cara terbentuk: metamorfose dari batuan pasir, jika
strukturnya tak mengalami perubahan dan masih
menunjukan struktur aslinya. Kuarsit terbentuk akibat
panas yang tinggi sehingga menyebabkan rekristalisasi
kwarsa dan felsdpar.
(c) Kegunaan: dijadikan sebagai kerajinan, konstruksi jalan
dan perbaikan
Modul 1 Dasar-Dasar Pemboran
6) Milonit
(a) Ciri: butir-butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah,
dan abu-abu, kehitaman, coklat, biru
(b) Cara terbentuk: terbentuk oleh rekristalisasi dinamis
mineral-mineral pokok yang mengakibatkan
pengurangan ukuran butir-butir batuan
(c) Kegunaan: dijadikan sebagai kerajinan
Gambar 1. Milonit
(Sumber:https://blogs.itb.ac.id/randhyanbrahmandita/2014/
03/01/jenis-jenis-batuan-yang-menyusun-bumi/)
Didasarkan pada pendapat para ahli, maka air tanah adalah air
yang berada dibawah permukaan bumi dan tersimpan pada lajur
jenuh kemudian bergerak sebagai aliran melalui pori antar butir
dalam batuan dan lapisan-lapisan tanah. Air tanah terdapat
dibawah permukaan tanah yang menempati ruang pori antar butir
material penyusun batuan serta celah atau rongga yang terbentuk
dalam batuan.
Air tanah jenis ini terletak pada lapisan jenuh air (zone of
zaturation) atau pada lajur freatik (phreatic zone) dan akuifernya
tidak terkekang (unconfined aquifer) karena berada di atas
lapisan kedap air. Lebih jelas bisa dilihat pada gambar di atas,
dimana sampai pada zona freatik (di atas lapisan kedap air) itu
merupakan area atau teritorial air tanah dangkal.
Air artesis atau air artois nampak ditutupi suatu lapisan kedap
air sehingga mengalami tekanan, oleh karena itu sering disebut
juga dengan air tanah terkekang (confined water).Air artesis
yang posisinya tadi berada di bawah akan terdorong naik
sampai setara dengan muka air tanah. Jika ketinggian
piezometrik terletak diatas muka tanah, air akan memancar ke
atas permukaan tanah sebagai sumur mancur atau sumur
artesis (flowing well). Agar lebih jelas bisa dilihat pada sketsa di
bawah ini.