Anda di halaman 1dari 48

TUGAS KELOMPOK

MIKRO EKONOMI EDISI KEENAM JILID 2


MATA KULIAH PENGANTAR EKONOMI MIKRO
DOSEN PENGAMPU: MUSDAR MUHAMMAD

Disusun Oleh:

SITI FEBYANTI HI. AHMAD (02042011031

RUDI IKBAL (02042011039)

MUHAMMAD DWI REZA (02042011035)

Kelas 1 A MANAJEMEN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KHAIRUN MALUKU UTARA
2021
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 2

B A B 14 GARIS BESAR BAB


14.1 Pasar Faktor Yang
Bersaing 219

PASAR UNTUK IMPUT 14.2 Ekuilibrium Dalam


Pasar Faktor Yang
FAKTOR Bersaing 235

14.3 Pasar Faktor Dengan


Kekuatan Monopsoni 239
Sejauh ini, kita telah memusatkan perhatian pada output pasar : pasar untuk
barang dan jasa yang dijual perusahaan dan dibeli konsumen. Dalam bab ini, kita 14.4 Pasar Faktor Dengan
membahas pasar faktor : pasar untuk tenaga kerja, bahan mentah, dan input biaya Kekuatan Monopoli 245
untuk produksi. Banyak materi pembahasan kita sudah tidak akan terasa asing
lagi karena kekuatan – kekuatan serupa yang membentuk penawaran dan
permintaan dalam pasar output juga mempengaruhi juga mempengaruhi pasar DAFTAR CONTOH
faktor.
14.1 Permintaan Untuk
Kita telah melihat bahwa beberapa pasar output bersaing dengan
Bahan Bakar Jet
sempurna atau hampir sempurna, sedangkan produsen dalam pasar
lainmempunyai kekuatan pasar. Hal yang sama berlaku untuk pasar faktor. Kita 14.2 Penawaran Tenaga
akan mempelajari tiga struktur pasar faktor yang berbeda : Kerja Untuk Yang
Berpenghasilan Satu
1. Pasar faktor yang bersaing sempurna ; Dasn Dua
2. Pasar dimana pembeli faktor mempunyai kekuatan monopsony ;
3. Pasar dimana penjual faktor mempunyai kekuatan monopoli. 14.3 Upah Militer

Kami juga akan mengemukakan contoh – contoh dimana ekuilibrium dalam 14.4 Kekuatan
pasar faktor bergantung pada seberapa besar kekuatan pasar dalam pasar Monopsoni Dalam Pasar
output. Pemain Bisbol

14.5 Pasar Tenaga Kerja


Remaja Dan Upah
14.1 Pasar Faktor yang Bersaing Minimum

Suatu pasar faktor yang bersaing adalah pasar di mana ada sejumlah besar 14.6 Kemerosotan
penjual dan pembeli suatu faktor produksi, seperti tenaga kerja atau bahan Semangat Serikat Buruh
mentah . karena tidak satupun penjual atau pembeli tunggal dapat mempengaruhi Sektor Swasta
harga faktor suatu faktor tertentu, masing – masing adalah penentu harga ( price
14.7 Kesenjangan Upah-
faker ) . Misalnya masing – masing perusahaan yang membeli kayu untuk
Apakah Komputer
membangun rumah membeli sebagian kecil dari total volume kayu yang tersedia,
Mengubah Pasar Tenaga
Kerja?
2
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 3

keputusan pembelian perusahaan – perusahaan itu tidak akan berpengaruh


terhadap harga . Sama halnya, jika masing – masing pemasok kayu menguasai
pangsa pasar yang kecil, tidak satu pun keputusan masing – masing pemasok
akan memengaruhi harga kayu yang dijualnya .

Kita mulai dengan menganalisis permintaan untuk suatu faktor untuk


masing – masing perusahaan . permintaan ini dijumlahkan untuk mendapat
permintaan pasar . Kemudian, kita bergeser ke sisi penawaran pasar tersebut dan
memperlihatkan bagaimana harga pasar dan tingkat input ditentukan .

Permintaan Input Faktor Apabila Hanya Satu Input Berubah


Sama seperti kurva permintaan untuk barang jadi (final goods)yang
dihasilkan dari proses produksi, kurva permintaan untuk produksi turun Permintaan turunan
melengkung kebawah. Namun, berbeda dari permintaan konsumen untuk barang (derived demand)
dan jasa, permintaan faktor adalah permintaan turunan (derivad demand) : permintaan atas suatu imput
Permintaan ini bergantung pada Dan berasal dari tingkat output dan biaya input yang bergantung pada dan
berasal dari tingkat output
perusahaan tersebut. Misalnya, permintaan Microsoft corporation untuk ahli
dan biaya imput perusahaan.
program komputer adalah permintaan yang diperoleh, yang tidak hanya
bergantung pada gaji Ali program sekarang, tetapi juga pada seberapa banyak
peranti Lunak yang diharapkan microsof akan dijual.

Untuk menganalisis permintaan faktor, kita akan menggunakan bahan


dari bab tujuh yang menunjukkan bagaimana suatu perusahaan memilih input
produksi nya. Kita akan mengasumsikan bahwa perusahaan itu memproduksi
output nya dengan menggunakan dua input, model K dan tenaga kerja L, yang
dapat diperoleh Masing masing dengan harga r (biaya sewa modal) dan ω
(tingkah upah). Kita juga mengasumsikan Bahwa perusahaan mempunyai pabrik
dan peralatan di suatu tempat(seperti dalam analisis jangka pendek), Dan harus
memutuskan berapa banyak tenaga kerja yang harus di pekerjaan.

Andaikan lah perusahaan tersebut telah merekrut karyawan dengan


jumlah tertentu dan ingin mengetahui apakah masih menguntungkan merekrut
seorang pekerja tambahan lagi. Hal ini akan menguntungkan jika penerima (reve Produk penerimaan
marginal (marginal revenue
Tambahan dari output pekerjaan karyawan tersebut ternyata lebih besar daripada product) penerimaan
penerimaan marjinal tenaga kerja (marginal revenue product of labor), tambahan yang berasal dari
Dinyatakan oleh MRPL biaya dari unit tenaga kerja yang meningkat adalah penjualan output yang dibuat
tenaga tingkat upah, ω. Dengan demikian, akan sangat menguntungkan untuk dengan menggunakan unit
mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja jika MRP paling tidak adalah sebesar tambahan suatu imput.

tingkat upah ω tersebut.

3
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 4

Bagaimana kita mengukur MRPL? jumlahnya adalah output tambahan


yang diperoleh dari unit tambahan tenaga kerja ini, dikalikan penerimaan
tambahan dari unit tambahan output. Output tambahan ini diberikan oleh produk
marjinal tenaga kerja mpel dan penerimaan tambahan dikali penerimaan marjinal
MR.

Resminya, produk penerimaan marjinal adalah ΔR /ΔL di mana L adalah


jumlah unit input tenaga kerja dan R adalah penerimaan. Output tambahan per
unit tenaga kerja MPL diberikan oleh ΔQ / ΔL, dan penerimaan marjinal, MR,
sama dengan ΔR /ΔL . Karena ΔR /ΔL = (ΔR)/ (ΔQ)( ΔQ / ΔL)) itu berarti bahwa

MRP L= (MPL )( MR)


Ingatlahbahwa dalam $8.3,
Penerimaan marjinal
didefinisikan sebagai kenaikan
penerimaan yang berasal dari
kenaikan suatu unit dalam
Hasil yang penting ini berlaku untuk setiap pasar faktor yang bersaing, output.
apakah pasar output tersebut bersaing atau tidak. Namun, untuk menyelidiki
karakteristik MRPL tersebut, marilah kita mulai dengan kasus suatu pasar output
(dan input) Yang bersaing dengan sempurna. Dalam pasar output yang bersaing,
suatu perusahaan akan menjual seluruh output nya dengan harga pasar P. Dengan
demikian penerimaan marjinal dan penjualan unit tambahan output sama dengan
P. Dalam kasus ini produk penerimaan marjinal tenaga kerja tersebut sama
dengan produk marjinal tenaga kerja dikali harga produk tersebut:

MRPL= (MPL )( P )
Dalam $8.2 dijelaskan
Karena permintaan yang
dihadapi masing- masing
Bagian yang lebih tinggi dari kedua kurva dalam gambar 14.1 perusahan dalam satu pasar
melambangkan kurva MPRL untuk suatu perusahaan dalam pasar output yang yang bersaing adalah elastis
secara sempurna, masing-
bersaing. Perhatikan lah bahwa, karena terdapat laba(return) Yang makin
masing perusahaan akan
berkurang terhadap tenaga kerja, produk marjinal tenaga kerja tersebut turun menjual outputnya dengan
ketika jumlah jam tenaga kerja bertambah. dengan demikian,Kurva produk harga yang sama dengan
penerimaan marjinal turun melengkung ke bawah, meskipun harga produk penerimaan rata-ratanya dan
tersebut tetap konstan. dengan penerimaan
Dalam $6.2 dijelaskan
marjinalnya.
bahwa hokum penerimaan
Kurva yang lebih rendah dalam gambar 14.1 adalah kurva MPRL Ketika
marjinal yang menurun pada
perusahaan tersebut mempunyai kekuatan monopoli dalam pasar output. Apabila waktu penggunaan suatu
imput meningkat bersamaan
4 dengan input tetap yang
mengakibatkan tambhan
output lambat laun turun.
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 5

mempunyai kekuatan monopoli, perusahaan perusahaan tersebut akan


menghadapi suatu kurva kurva permintaan yang melengkung ke bawah, dan
karena itu harus menurunkan harga semua unit produk nya untuk menjualnya
lebih banyak. Akibatnya, penerimaan marjinal akan selalu lebih kecil daripada
harga (MR, P). Inilah sebabnya mengapa kurva monopolistik tersebut terdapat
dibawa kurva persaingan tersebut, dan mengapa penerimaan marjinal turun
ketika output bertambah. Dengan demikian, kurva produk penerimaan marjinal
tersebut melengkung ke bawah dalam kasus ini karena karena kurva penerimaan
marjinal dan kurva produk marjinal melengkung ke bawah

GAMBAR 14.1 Produk Penerimaan Marginal

Dalam pasar faktor yang bersaing, di mana produsen merupakan penentu


harga, permintaan pembeli untuk suatu input diberikan oleh kurva produk
penerimaan marjinal. Kurva MRP ini turun karena produk marjinal tenaga kerja
turun ketika jumlah jam tenaga kerja bertambah. Apabila produsen produk
tersebut mempunyai kekuatan monopoli, permintaan untuk input tersebut juga
diberikan oleh kurva MRP tadi. Namun dalam hal ini, kurva MRP tersebut turun
karena produk Marginal tenaga kerja maupun penerimaan Marginal nya turun.

Perhatikanlah bahwa produk penerimaan marjinal mengatakan kepada


kita berapa banyak Yang seharusnya bersedia dibayarkan perusahaan tersebut
untuk merekrut satu unit tenaga kerja tambahan. Sepanjang MRPL lebih besar
daripada tingkat upah, perusahaan tersebut seharusnya merekrut suatu unit
tambahan tenaga kerja. Jika produk penerimaan marjinal nya ternyata lebih kecil
daripada tingkat upah, perusahaan tersebut seharusnya macet karyawan. Hanya
apabila produk penerimaan marjinal nya sama dengan tingkat upah perusahaan
5

MRPL= w
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 6

tersebut akan bersama merekrut Sejumlah tenaga kerja yang memaksimalkan


laba. Karena itu kondisi yang memaksimalkan laba adalah

MRPL= w
Gambar 14.2 memberikan ilustrasi tentang kondisi ini. Kurva permintaan
untuk tenaga kerja DL adalah MRPL. Perhatikan lah bahwa jumlah tenaga kerja
diminta meningkat pada saat tingkat upah turun. Karena pasar tenaga kerja
tersebut bersaing dengan sempurna, perusahaan itu dapat merekrut tenaga kerja
sebanyak yang diinginkannya dengan tingkat upah pasar ω*. Dengan demikian,
kurva penawaran tenaga kerja yang dihadapi perusahaan tersebut SL adalah suatu
garis horisontal. Jumlah tenaga kerja yang memaksimalkan laba yang direkrut
perusahaan tersebut, adalah pada titik potong antara kurva penawaran dan
permintaan.

Gambar 14.2 Rekrutmen oleh Perusahaan dalam Pasar Tenaga Kerja


(dengan modal tetap)

Dalam pasar tenaga kerja yang bersaing, suatu perusahaan menghadapi


penawaran elastis yang sempurna SL untuk tenaga kerja dan dapat merekrut
sebaik mungkin tenaga kerja sesuai dengan yang dikehendaki nya pada tingkat
upah ω*. Permintaan pesan tersebut tidak kerja DL diberikan oleh produk
penerimaan marjinal nya MRPL untuk tenaga kerja. Perusahaan yang
memaksimalkan laba tersebut akan merekrut L* unit tenaga kerja pada titik
dimana produk penerimaan marjinal nya untuk tenaga kerja sama dengan tingkat
upah.

6
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 7

Gambar 14.3 menunjukkan jumlah tenaga kerja yang diminta berubah


sebagai tanggapan atas penurunan Tingkat upah pasar dari ωl menjadi ω2
Tingkat Upah mungkin akan turun jika makin banyak orang yang memasuki
angkatan kerja itu mencari pekerjaan untuk pertama kali (sebagaimana terjadi,
misalnya, ketika semua baby boomer sudah mulai dewasa). Jumlah tenaga kerja
yang diminta perusahaan tersebut awalnya adalah L1 pada titik potong MRPL &
SL. Namun, setelah kurva penawaran tenaga kerja tadi bergeser dari S 1 ke S2 apa
pun turun dari ωl dan ω2 dan Jumlah tenaga kerja yang diminta naik dari L 1
menjadi L2.

Pasar faktor akan mirip dengan pasar output dalam banyak hal. Misalnya,
kondisi pasar faktor yang memaksimalkan laba bahwa produk penerimaan
marjinal tenaga kerja sama dengan tingkat upah adalah analog dengan kondisi
pasar output bahwa penerimaan marjinal sama dengan biaya marjinal. Untuk
Melihat mengapa hal ini terjadi, ingatlah kembali bahwa MRPL 5 (MPL)(MR)
Dan bagilah kedua Sisi persamaan(14.3) Dengan produk marjinal tenaga kerja
tersebut. Dengan demikian,

MR = w/MPL
Karena MPL mengukur output tambahan per unit input, Sisi kanan
persamaan(14.4) mengukur biaya marjinal unit tambahan output tersebut (tingkat
upah dikali tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu unit output).
Persamaan (14.4) menunjukkan bahwa pilihan Rekrutmen maupun pilihan otot
perusahaan tersebut mengikuti aturan yang sama: input atau output dipilih
sehingga penerimaan marjinal(Dari penjualan output) sama dengan biaya
marjinal (dari pembelian input). Prinsip ini berlaku dalam pasar yang bersaing
maupun yang tidak bersaing.

7
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 8

GAMBAR 14.3 Pergeseran Penawaran Tenaga Kerja

Apabila penawaran tenaga kerja yang dihadapi perusahaan tersebut


adalah S1 perusahaan tersebut akan merekrut unit tenaga kerja L1 dengan upah
w1 tetapi, apabila tingkat upah pasar turun dan penawaran tenaga kerja bergeser
ke S2 perusahaan tersebut memaksimalkan laba nya dengan bergerak di
sepanjang kurva permintaan tenaga kerja tersebut sehingga tingkat upah yang
baru w2 sama dengan produk penerimaan marjinal tenaga kerja tersebut.
akibatnya unit tenaga kerja L2 direkrut

Permintaan Input Faktor Apabila Beberapa Input Berubah

Apabila perusahaan tersebut pada waktu yang sama memilih jumlah dua
input yang berubah atau lebih, masalah Perekrutan tersebut akan menjadi lebih
sulit karena perubahan Harga satu input akan mengubah permintaan yang
lainnya. Andaikan lah, misalnya, tenaga kerja maupun mesin lini perakitan
adalah input yang berubah untuk memproduksi alat pertanian. Katakan lah kita
ingin menentukan kurva permintaan perusahaan tersebut. Karena tingkat upah
turun, akan makin banyak tenaga kerja diminta, meskipun investasi perusahaan
tersebut untuk mesin Tidak berubah. Tetapi, karena tenaga kerja akhirnya tidak
begitu mahal lagi, biaya marjinal untuk memproduksi alat pertanian tersebut
turun. Konsekuensinya, akan menguntungkan jika perusahaan tersebut
meningkatkan output nya. Dalam hal ini, perusahaan tersebut mungkin akan ber
investasi dalam mesin tambahan untuk menambah kapasitas produksinya.
Penambahan pemakaian mesin akan menyebabkan kurva produk penerimaan
marjinal tenaga kerja bergeser ke kanan; pada Gilirannya, jumlah tenaga kerja
yang diminta akan meningkat.

Gambar 14.4 memberikan ilustrasi tentang hal ini. Andaikan lah, pada
saat tingkat upah berada pada $20 perjam, perusahaan itu merekrut 100 tenaga
kerja yang dibayar perjam sebagaimana diperlihatkan. A pada kurva MPRL1.
Sekarang, bayangkanlah apa yang akan terjadi apabila tingkat upah turun
menjadi $15 per jam. Karena produk penerimaan marjinal tenaga kerja tersebut
sekarang sudah lebih besar daripada tingkat upah nya, perusahaan itu akan
meminta lebih banyak tenaga kerja. Tetapi kurva MPRL2 menggambarkan
permintaan untuk tenaga kerja ketika pemakaian mesin tersebut sudah tetap.
Bahkan, jumlah tenaga kerja yang semakin besar akan mengakibatkan produk
marjinal modal tersebut meningkat. Yang akan mendorong perusahaan tersebut
menyewa lebih banyak mesin sebagaimana juga merekrut lebih banyak dah
kerja. Karena terdapat lebih banyak mesin, produk marjinal tenaga kerja tersebut

8
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 9

akan meningkat(dengan makin banyak mesin, pekerja akan lebih produktif)


karena itu, kurva produk penerimaan marjinal nya akan bergeser ke kanan(ke
MPRL2) dengan demikian apabila tingkat upah turun, perusahaan itu akan

GAMBAR 14.4 Kurva Permintaan Perusahaan untuk Tenaga Kerja


(dengan modal yang berubah)

Apabila dua atau lebih input berubah, permintaan perusahaan untuk suatu
input bergantung pada produk penerimaan Marginal kedua input tersebut.
Apabila tingkat rupanya adalah $20. A melambangkan suatu. Pada kurva
permintaan tenaga kerja perusahaan tersebut. apabila tingkat upah turun menjadi
$15 , Produk Marginal modalnya naik, yang mendorong perusahaan tersebut
menyewa lebih banyak mesin dan merekrut lebih banyak tenaga kerja.
Akibatnya, kurva MRP bergeser dari MRPL1 ke MRPL2 Yang menghasilkan
suatu baru C Pada kurva permintaan tenaga kerja perusahaan tersebut. Dengan
demikian, A dan C berada pada kurva permintaan tenaga kerja tetapi B tidak.

Menggunakan sales 40 jam tak kerja. Hal ini ditunjukkan oleh. Baru pada
kurva permintaan nya, C, dan bukan lagi 120 jam sebagaimana diberikan titik B.
A dan C keduanya berada pada kurva permintaan tenaga kerja (dengan mesin
yang berubah) D2 perusahaan tersebut; B tidak ada. Perhatikan lah bahwa,
sebagaimana dilukiskan kan, kurva permintaan untuk tenaga kerja di terlihat
lebih elastis dari pada masing - masing, dari kedua kurva produk marjinal tenaga
kerja tersebut(Yang mengandaikan tidak terjadi perubahan dalam jumlah mesin).
Dengan demikian, apabila input modal berubah dalam jangka panjang, akan
terdapat Elastisitas permintaan yang lebih besar karena perusahaan perusahaan
dapat mengganti modal dengan tenaga kerja dalam proses produk tersebut

Kurva Permintaan Pasar

9
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 10

Ketika kita menjumlahkan masing masing kurva permintaan konsumen


untuk memperoleh kurva permintaan pasar untuk suatu produk, kita berbicara
tentang satu industri. Namun, suatu input faktor seperti tenaga kerja yang
Terampil diminta perusahaan perusahaan dalam banyak industri yang berbeda -
beda. Lebih lanjut, ketika kita berpindah dari suatu industri ke industri lainnya,
kita dimungkinkan untuk mendapatkan perusahaan yang membutuhkan I tenaga
kerja (Yang diturunkan dari bagian kebutuhan akan output perusahaan)
bervariasi sangat substansial. Karena itu, untuk memperoleh total kurva
permintaan pasar untuk tenaga kerja, pertama Tama kita harus menentukan
permintaan masing masing industri untuk berkerja, dan kemudian menjumlahkan
kurva permintaan industri tersebut secara horisontal. Langkah kedua sederhana,
menambahkan kurva permintaan industri untuk tenaga kerja guna memperoleh
suatu kurva permintaan pasar tenaga kerja adalah bagaikan menambahkan kurva
Permintaan masing masing produk guna memperoleh kurva permintaan pasar
untuk produk tersebut. Jadi, marilah kita memusatkan perhatian kita pada
langkah pertama yang lebih sulit ini.

Menentukan Permintaan Industri Langkah pertama- yaitu menetapkan


permintaan industri-memperhitungkan fakta bahwa tingkat output Yang
diproduksi perusahaan tersebut pada harga produknya berubah karena harga
input untuk memproduksinya berubah. Paling mudah menetapkan permintaan
pasar apabila hanya ada satu produsen. Dalam kasus tersebut kurva produk
penerimaan marjinal nya adalah kurva permintaan industri untuk input tersebut.
Namun, apabila ada banyak perusahaan, analisisnya akan lebih rumit karena
kemungkinan kemungkinan interaksi diantara perusahaan perusahaan tersebut.
Bayangkanlah, misalnya, permintaan untuk tenaga kerja apabila pasar output
bersaing secara sempurna. Dengan demikian, produk penerimaan marjinal tenaga
kerja tersebut adalah produk harga barangnya dan produk marjinal tenaga kerja
(lihat persamaan 14.2), sebagaimana diperlihatkan kurva MRPL1 dalam gambar
14.5(a).

Andaikan lah pada awalnya bahwa tingkat upah untuk tenaga kerja
adalah $15 perjam dan perusahaan tersebut membutuhkan 100 jam tenaga kerja.
Sekarang, tingkat upah untuk perusahaan ini turun menjadi $10 perjam. Jika
tidak satupun perusahaan lain dapat merekrut pekerjaan dengan upah yang lebih
rendah tersebut, perusahaan kita akan merekrut tenaga kerja untuk 150 jam
(dengan mencari titik pada kurva MRPL1 yang sesuai dengan tingkat upah $10
perjam), tetapi, jika tingkat upah turun di seluruh perusahaan dalam suatu
industri, industri tersebut secara keseluruhan akan merekrut lebih banyak tenaga
kerja. Hal ini akan mengakibatkan lebih banyak output untuk industri tersebut,

10
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 11

suatu pergeseran ke kanan kurva penawaran industri tersebut, dan harga pasar
yang lebih rendah untuk produknya.

Dalam gambar 14.5(a), apabila harga produk turun, kurva produk


penerimaan marjinal semula akan bergeser ke bawah, dari MPR L1 ke MPRL2.
Pergeseran ini menghasilkan jumlah tenaga kerja yang lebih rendah yang diminta
perusahaan tersebut 120 jam alih alih 150. Akibatnya, permintaan industri untuk
nggak kerja akan lebih rendah dibandingkan tanah jika hanya satu perusahaan
mampu merekrut karyawan dengan upah yang lebih rendah. Gambar 14.5(b)
memberikan ilustrasi tentang hal ini. Garis yang lebih tipis menunjukkan jumlah
horisontal permintaan masing masing perusahaan untuk tenaga kerja yang akan
terjadi jika harga produk tidak berubah karena upah turun. Garis yang lebih tebal
menunjukkan kurva permintaan industri tersebut untuk tenaga kerja, yang
memperhitungkan fakta bahwaHarga produk akan turun ketika semua
perusahaan menambah output nya sebagai jawaban atas tingkat upah yang lebih
rendah. Apabila tingkat upah mencapai $15 perjam, permintaan industri untuk
tenaga kerja adalah L0 jam. Apabila upah tersebut turun menjadi $10 Per jam,
permintaan industri meningkat menjadi L1. Perhatikan lah bahwa ini adalah
kenaikan yang lebih kecil dibandingkan dengan L2, yang akan terjadi andaikata
harga produk tersebut tetap. Penjumlahan kurva kurva permintaan industri
menjadi kurva permintaan pasar untuk tenaga kerja adalah langkah terakhir:
untuk menyelesaikan nya, kita cukup menambahkan tenaga kerja yang diminta
dalam semua industri

GAMBAR 14.5 Permintaan Industri untuk Tenaga Kerja

11
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 12

Kurva permintaan untuk tenaga kerja suatu perusahaan yang bersaing, MRP L1
dalam (1), Menerima harga produknya sebagaimana adanya tetapi, ketika tingkat
upah Turun dari $15 Menjadi $10 Perjam. Harga produk tersebut juga akan
turun. Dengan demikian, kurva permintaan perusahaan tersebut bergeser ke
bawah MRPL2 akibatnya, Kurva permintaan industri tersebut, yang ditunjukkan
dalam (b) adalah lebih elastis dari pada kurva permintaan yang tentunya akan
diperoleh andaikata harga produknya diasumsikan tidak berubah.

Pencarian kurva permintaan pasar untuk tenaga kerja (atau untuk semua
input lainnya) Pada dasarnya adalah sama apabilaPasar output tersebut tidak
bersaing. Satu-satunya perbedaan nya adalah bahwa lebih sulit memperkirakan
perubahan dalam harga produk sebagai tanggapan atas perubahan dalam tingkat
upah karena masing masing perusahaan dalam pasal tersebut mungkin saja akan
menetap harga secara strategis daripada penerima harga sebagaimana adanya

CONTOH 14.1 Permintaan Bahan Bakar Jet

Sepanjang tahun 1970-an Dan awal 1098-an, Biaya bahan bakar untuk
perusahaan penerbangan Amerika Serikat. Naik pesawat, sejalan dengan naiknya
harga minyak dunia. Misalnya, ketika biaya bahan bakar merupakan 12,4% dari
total biaya operasi pada tahun 1971, bagaiannya dalam biaya operasi naik
menjadi kira kira 30% pada tahun 1980. Sebagaimana sudah kita duga jumlah
bahan bakar jet yang dipakai perusahaan penerbangan selama periode ini turun
karena harga naik. Dengan demikian, output industri penerbangan, yang diukur
dengan jumlah ton mil, naik 29,6%. Sementara jumlah bahan bakar jet yang
dikonsumsi hanya naik 8,8%. ( 1 ton-mil adalah singkatan dari 1 ton
penumpang, bagasi, atau barang yang diangkat satu mil).Relatif pada tingkat
tahun 1980, harga bahan bakar tetap rendah. Namun demikian, biaya bahan
bakar jet sebagai bagian dari biaya operasi, tetap merupakan pengeluaran
tertinggi kedua dari penerbangan yang menunjukkan angka11% di tahun 2001.

Memahami permintaan untuk bahan bakar jet akan berperan penting bagi
para manajer Penyulingan minyak, yang harus memutuskan berapa banyak bahan
bakar jet harus diproduksi. Hal itu juga sangat penting bagi para manajer
perusahaan penerbangan, yang harus memproyeksikan pembelian bahan bakar
dan biaya pada saat harga bahan bakar naik naik.

12
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 13

Efek kenaikan biaya bahan bakar terhadap industri penerbangan tersebut


bergantung pada kemampuan perusahaan penerbangan mengurangi pemakaian
bahan bakar dengan menurunkan Bobot (Dengan mengangkat lebih sedikit bahan
bakar yang berlebihan) Dan dengan terbang lebih lambat (Yang akan
mengurangi pengiriman dan meningkatkan efisien mesin) atau membebankan
biaya mereka yang lebih tinggi tersebut kepada harga yang dibayar pelanggan.
Dengan demikian, Elastisitas harga permintaan untuk bahan bakar jet bergantung
pada kemampuan menghemat bahan bakar maupun Elastisitas permintaan dan
penawaran perjalanan

Untuk mengukur Elastisitas permintaan jangka pendek untuk bahan bakar


jet, kita menggunakan sebagai jumlah bahan bakar yang diminta beberapa galon
bahan bakar yang dipakai suatu perusahaan penerbangan dalam semua pasar
pada jaringan mistiknya. Harga bahan bakar jet dihitung dalam dollar per galon

Analisis permintaan harus mengontrol faktor faktor selain harga yang dapat
menjelaskan permintaan beberapa perusahaan membutuhkan lebih banyak bahan
bakar daripada yang lainnya. Beberapa perusahaan penerbangan, misalnya,
menggunakan lebih banyak pesawat jet yang hemat bahan bakar daripada yang
lainnya. Faktor kedua adalah panjangnya penerbangan:Makin pendek jarak
penerbangannya, makin banyak bahan bakar yang dikonsumsi permil perjalanan.
Kedua faktor ini dimasukkan dalam analisis statistik yang menghubungkan
jumlah bahan bakar yang diminta dengan harganya. Tabel 14.1 menunjukkan
beberapa Elastisitas harga Jangka pendek.(faktor ini tidak memperhitungkan
pengenalan terhadap jenis jenis pesawat yang baru)

13
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 14

GAMBAR 14.6 Permintaan Jangka Pendek dan Jangka Panjang atas


Bahan Bakar Jet

Permintaan jangka pendek untuk bahan bakar jet MRPSR terlihat lebih Tidak
elastis daripada permintaan jangka panjang MRPLR dalam jangka pendek.
Perusahaan penerbangan tidak dapat mengurangi adanya konsumsi bahan bakar
apabila harga bahan bakar naik namun dalam jangka panjang, perusahaan
perusahaan penerbangan dapat mengambil jalur yang lebih panjang dan lebih
efisien bahan bakar dan pesawat terbang yang lebih efisien bahan bakar.

Elastisitas harga bahan bakar jet untuk perusahaan perusahaan


penerbangan tersebut berbeda berbeda dari segi nilai Dari -0,6 (Amerika) hingga
-0,15 (Untuk delta) secara keseluruhan, hasilnya menunjukkan bahwa
permintaan untuk bahan bakar jet sebagai suatu input untuk produksi
penerbangan per mil terlihat sangat tidak ELASTIS. Temuan ini tidak
mengejutkan: dalam jangka pendek, tidak ada pengganti yang tepat untuk bahan
bakar jet. Namun, Elastisitas permintaan jangka panjang terlihat lebih tinggi,
karena perusahaan penerbangan akhirnya dapat memperkenalkan pesawat
terbang yang lebih efisien energi.

Gambar 14.6 menunjukkan permintaan jangka pendek dan jangka


panjang untuk bahan bakar jet. Kurva permintaan jangka pendek, MRPSR, akan
jauh kurang ELASTIS daripada kurva permintaan jangka panjang karena
diperlukan waktu untuk mengganti pesawat pesawat lainnya dengan pesawat
yang lebih baru dan lebih efisien bahan bakar untuk pesawat terbang lain apabila
harga bahan bakar naik

Penawaran Input Untuk Perusahaan

14
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 15

Apabila besar untuk input faktor bersaing dengan sempurna, suatu perusahaan
dapat membeli input tersebut sebanyak yang dikehendaki nya dengan harga
tetap, yang ditentukan oleh perpotongan kurva permintaan pasar dan kurva
penawaran, sebagaimana diperlihatkan gambar 14.7(a) dengan demikian, kurva
penawaran input yang dihadapi suatu perusahaan adalah ELASTIS sempurna.
Jadi, dalam gambar 14.7B, perusahaan membeli kain sebesar $10 per yard untuk
dijahit menjadi pakaian. Karena perusahaan itu hanyalah sebagian kecil dari
pasar kain tersebut, perusahaan tersebut dapat membeli semua yang
diinginkannya tanpa mempengaruhi harga.

Gambar 14.7 Penawaran Input Perusahaan Dalam Pasar Faktor Bersaing

Dalam suatu pasar faktor yang bersaing, perusahaan dapat membeli seberapa pun
jumlah input yang diinginkannya tanpa mempengaruhi harga. Karena itu,
perusahaan tersebut menghadapi kurva penawaran yang elastis sempurna untuk
input tersebut. Akibatnya jumlah input yang dibeli produsen Produk tersebut
ditentukan oleh titik potong kurva permintaan dan penawaran input. Dalam a,
Jumlah kain yang diminta dan jumlah yang ditawarkan industri tersebut akan
sama dengan harga $10 per yard . Dalam B, perusahaan tersebut menghadapi
kurva pengeluaran Marginal horisontal pada harga $10 per yard Untuk kain dan
memilih untuk membeli 50 yard.

Pada Bagian 10.5, kita pelajari bahwa kurva penawaran AE yang


dihadapi perusahaan dalam Gambar 14.7(b) adalah kurva pengeluaran rata-
ratanya (sebagaimana tepatnya kurva permintaan yang diadapi perusahaan
adalah penerimaan rata-ratanya) karena hal itu melambangkan harga per unit
15
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 16

yang dibayarkan melambangkan harga yang dibayarkan perusahaan tersebut


kepada barangnya. Sebaliknya kurva pengeluaran marjinal melambangkan
pengeluaran tersebut utuk unit tambahan yang dibelinya. (Kurva pengedaran
marjinal dalam pasar faktor analog dengan kurva penerimaan dalam pasar
output.)pengeluaran marjinal tergantung apakah Anda seorang pembeli yang
kompotitif atau seorang pembeli dengan kekuatan monopsoni. Jika anda seorang
pembeli yang kompotitif, biaya biaya tiap unit adalah sama tidak tergantung
berapa jumlah unit yang anda beli; dimana harga tersebut adalah harga pasar
barang tersebut. Harga dibayar adlah rata- rata pengeluaran perunit, pengeluaran
marjinal adalah setara dengan rata-rata tersebut. Konsekuensinya, apabila pasar
faktor itu bersaing, kurva pengeluaran rata-rata dan pengeluaran marjinal adalah
kurva horizontal yang identik. Sebagaimana tepatnya kurva penerimaan marjinal
dan penerimaan rata-rata adalah identik (horizontal) untuk perusahaan yang
bersaing dalam pasar output.

Beberapa banyak imput yang seharusnya dibeli suatu perusahaan yang


menghadapi pasar faktor yang bersaing? Sejauh kurva produk penerimaan
marjinalnya berada di atas kurva pengeluaran marjinalnya. Laba dapat
ditingkatkan dengan memberi lebih banyak input karena laba satu unit tambahan
(MRP) melampaui biayanya (ME). Namun, apabila kurva produk penerimaan
marjinalnya berada dibawah kurva pengeluaran marjinalnya, beberapa unit
menghasilkan keuntungan lebih kecil daripada biayanya. Karena itu,
permaksimalan laba menuntut agar produk penerimaan marjinal satu dengan
pengeluaran marjinal:

ME = MRP (14.5)

Apabila kita mempertimbangkan kasus khusus pasar output yang bersaing, kita
melihat perusahaan tersebut membeli input, seperti tenaga kerja, hingga pada
titik di mana produk penerimaan marjinalnya sama dengan harga input ω,
sebagaimana dalam persamaan (14.3). Karena itu, dalam kasus yang bersaing,
kondisi untuk memaksimalkan laba ialah bahwa harga input-nya harus sama
dengan pengeluaran marjinal.

ME = w (14.5)

16
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 17

Dalam contoh kita, harga kain tersebut ($10 per yard) ditentukan dalam pasar
kain yang yang bersaing sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 14.7(a) pada
titik potong kurva permintaan dan penawaran. Gambar 14.7(b) menunjukkan
jumlah kain yang dibeli suatu perusahaan pada titik potong kurva produk
pengeluaran marinal dan kurva produk penerimaan marjinal. Apabila dibeli 50
yard kain, pengeluaran marjinal m sebesar $10 sama dengan penerimaan yang
kurang dari 50 yard kain dibeli, perusahaan itu akan kehilangan kesempatan
untuk memperoleh laba tambahan dari penjualan pakaian. Jika lebih dari 50 yard
kain dibeli, biaya kain tersebut akan lebih besar daripada penerimaan tambahan
dari penjualan kain tambahan.

Penawaran Pasar Input

Kurva penawaran pasar untuk suatu faktor biasanya melengkung keatas. Dalam
bab 8 kita melihat bahwa penawaran pasar untuk barang yang dijual dalam pasar
yang bersaing melengkung keatas karena biaya marjianal untuk memproduksi
barang tersebut biasaynya meningkat. Hal ini berlaku untuk imput kain dan
bahan mentah lainnya.

Namun apabila imput tersebut adalah tenaga kerja, orang-orang tersebutlah dan
bukan perusahaan yang mengambil keputusan penawaran. Dalam kasus ini
pemaksimalan kegunaan oleh karyawan dan bukan pemaksimalan laba oleh
perusahaan menentukan penawaran. Dalam pembahasan berikutnya, kami
menggunakan analisis pendapatan dan efek substitusi dari Bab 4 untuk
menunjukan bahwa, walaupun kurva penawaran pasar untuk tenaga kerja dapat
melengkung ke atas, hal itu mungkin juga, sebagaimana dalam gambar 14.8,
melengkung ke belakang. Dengan kata lain, tingkat upah yang lebih tinggi dapat
mengakibatkan lebih sedikit tenaga kerja yang ditawarkan.

Untuk melihat mengapa kurva penawaran tenaga kerja mungkin melengkung ke


belakang, bagilah suatu hari menjadi jam kerja dan jam senggang. Waktu
senggang adalah istilah yang menggambarkan kegiatan non-kerja yang
menyenangkan, termasuk tidur dan makan. Pekerjaan bermanfaat bagi karyawan
tersebut hanya melalui pendapatan yang dihasilkannya.kita juga mengasumsikan
bahwa seorang pekerja mempunyai fleksibilitas untuk memilih beberapa jam per
hari ia harus bekerja.

17
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 18

Gambar 14.8 Penawaran Tenaga Kerja yang Melengkung ke Belakang

Apabila tingkat upah naik, jam kerja yang ditawarkan mula- mula naik,
tetapi akhirnya dapat turun karena orang- orang memilih untuk menikmati lrbih
banyak waktu renggang dan lebih sedikit bekerja. Bagian yang melengkung ke
belakang dalam kurva penawaran tenaga kerja tersebut muncul apabila efek
pendapatan upah yang lebih tinggi tersebut yang mendorong lebih banyak waktu
senggang lebih besar daripada efek substitusinya (yang mendorong lebih banyak
bekerja).

Tingkat upah tersebut mengukur harga yang diberikan pekerja pada wktu
senggang karena upahnya mengukur jumlah uang yang dikorbankan pekerja
tersebut untuk menikmati waktu senggangnya. Karena itu , apabila tingkat upah
meningkat, Harga waktu Senggang juga akan meningkat. Perubahan harga ini
menyebabkan efek substitusi (perubahan dalam harga relatif dengan kegunaan
yang Diupayakan tetap konstan) maupun efek pendapatan ( perubahan dalam
kegunaan harga relatif yang tidak berubah). Ada suatu efek substitusi karena
harga waktu Senggang yang lebih tinggi mendorong para pekerja untuk
mengganti waktu kerja dengan waktu Senggang. Efek pendapatan terjadi karena
tingkat upah yang lebih tinggi meningkatkan daya beli pekerja. Dengan
pendapatan yang lebih tinggi, pekerja dapat membeli Lebih banyak barang, dan
salah satu diantaranya adalah kesenangan. Jika makin banyak waktu Sanggang
dipilih itu terjadi karena efek pendapatan tersebut telah mendorong pekerja untuk
bekerja dalam waktu yang lebih sedikit. Efek pendapatan dapat menjadi besar
karena upa adalah komponen utama pendapatan kebanyakan orang. Apabila efek

18
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 19

pendapatan tersebut melebihi efek subtitusi nya, hasilnya adalah suatu kurva
penawaran yang melengkung ke belakang.

Gambar 14.9 memberikan ilustrasi tentang bagaimana suatu kurva penawaran


untuk tenaga kerja yang melengkung ke belakang dan dapat terjadi karena
keputusan waktu kerja dan waktu Senggang untuk hari kerja biasa. Sumbu
horisontal nya menunjukkan jumlah jam waktu Senggang perhari; Sumbu
vertikal adalah pendapatan yang dihasilkan dengan bekerja.

(Kita tidak perlu mengan sumsi kan bahwa tidak ada sumber pendapatan
lainnya). Mula mula, tingkat upah nya adalah $10 perjam, Dan garis
anggarannya diberikan oleh PQ. Titik P, misalnya, menunjukkan bahwa, jika
satu orang bekerja satu hari selama dua belum empat jam, ia akan memperoleh
pendapatan sebesar $240.

Gambar 14.9 Efek Subtitusi dan Pendapatan Kenaikan Upah

Apabila tingkat upah naik dari $10 menjadi $30 perjam, Garis anggaran
karyawan bergeser dari PQ ke RQ. Untuk menanggapinya, pekerja tersebut
bergeser dari A ke B sambil mengurangi jam kerja dari 8 ke 5. Pengurangan jam
kerja muncul karena efek pendapatan melebihi efek substitusi nya. Dalam hal ini
kurva penawaran tenaga kerja melengkung ke belakang

19
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 20

Pekerja tersebut memaksimalkan kegunaan dengan memilih titik A dan dengan


menikmati 16 jam waktu senggang perhari ( dengan 8 jam waktu kerja ) dan
memperoleh $80. Apabila ditingkat upah naik menjadi $30 perjam, garis anggaran
tersebut akan berputar hamper mendekati titik hotizontzl garis QR. Sekarang, pekerja
tersebut memaksimalkan kegunaan pada B dengan memilih 20 jam waktu sepanjang
hari dengan memperoleh $150. Seandainya hanya efek subtitusi muncul, tingkat upah
yang lebih tinggi mendorong pekerja tersebut bekerja 12 jam dan bukan 8 jam.
Namun, efek pendapatan tersebut berlaku kearah yang berlawananan. Hal itu
mengatasi efek subtitusinya dan menurunkan waktu kerja dari 8 jam menjadi 5 jam.

Dakam kehidupan nyata, kurva penawaran tenaga kerja yang melengkung keelakang
mungkin berlaku kepada mahasiswa bekerja selama musim panas untuk memperoleh
biaya hidup selama tahun akademis. Baru tingkat pendapatan yang ditergetkan
tercapai, mahasiswa tersebut berenti bekerja mengalokasikan lebih banyak waktu
untuk senggang. Dengan demikian kenaikan upah ini akan mengakibatkan jam kerja
lebih sedikit karena itu memungkinkan mahasiswa tersebut mencapai tingkat
pendapatan yang ditargetkan lebih cepat.

Contoh 14.2 penawaran tenaga kerja untuk rumah tangga yang


berpenghasilan satu dan dua

Salah satu perubahan yang paling dramatis dalam pasar tenaga kerja pada abad 20 ini
adalah meningkatnya partisiapasi wanita dalam Angkatan kerja. Wanita hanya
berjumlah 34% dari Angkatan kerja pada tahun 1950 dan lebih dari 60% pada tahun
2001.wanita yang telah menikah adalah bagoian yang paling besar dalam peningkatan
ini.peran wanita yang makin besar terhadap pasar perumahan dimana harus tinggal
dabn bekerja telah menjadi keputusan Bersama.

Sifat rumit pilihan kerja ini dianalisis dalam suatu studi yang membandingkan
keputusan kerja 94 wanita yang belum menikah dengan keputusan kerja kepala
keluarga dan pasanganya dalam 397 keluarga. Suatu cara untuk mengambarkan
keputusan kerja berbagai kelompok keluarga ini adalah mengitung elastisitas
penawaran tenaga kerja.masing masing elasitas menghubungkan jumlah jam kerja
bukan hanya dengan upah yang di peroleh kepala rumah tangga tersebut.

Tabel 14.2elastisitas penawaran tenaga kerja ( jam kerja)


Jam Kerja Kepala Jam Kerja Pasangan Jam Kerja Kepala
Keluarga Berkenaan Berkenaan Dengan Keluarga Berkenaan
Dengan Upah Kepala Upah Pasangan Dengan Upah
Kelompok Keluarga Pasangan
Pria yang tidak berkeluarga (tanpa 0,026

20
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 21

anak)
Wanita yang tidak berkeluarga (dengan 0,106
anak)
wanita yang tidak berkeluarga (tanpa 0,011
anak)
Keluarga berpenghasilan satu ( dengan -0, 078
anak)
Keluarga berpenghasilan satu ( tanpa 0, 007
anak)
Keluarga berpenghasilan dua ( dengan -0,002 -0,086 -0,004
anak)
Keluarga berpenghasilan dua ( tanpa -0,107 -0,028 -0,059
anak)

21
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 22

Apabila penawaran tenaga kerja tersebut akan melengkung kebelakang.efek


pendapatan, yang mendorong lebih banyak waktu senggang, melebihi efek
subtitusinya, yang mendorong lebih banyak waktu kerja.dengan demikian elasitisitas
penawaran tenaga kerja adalah negative. table 14.2 menunjukan bahwa kepala
keluarga yang berpenghasilan satu dan mempunyai anak dan keluarga yang
berpenghasila dua (dengan atau dengan tanpa anak) semua mempunyai kurva
penawaran tenaga kerja yang melengkung ke belakang elastisitas yang berkisar dari
20,002 hingga 20,078. Kebnyakan kepala keluarga yang berpenghasilan satu berada
pada bagian yang melengkung keatas dalam kurva penawaran tenaga kerja mereka,
dengan elastisitas yang terbesar 0,106 berkaitan dengan ibu tunggal yang mempunyai
anak. Wanita yang menikah (terdaftar sebagai pasangan kepala keluarga) juga berada
kedalam bagian yang melengkung kebelakang dalam kurva penawaran tenaga kerja
tersebut, dengan elastisitas terbesar 20,028 dan 20,086.

14.2 Ekuilibrium Dalam Pasar Faktor Yang Bersaing

Suatu pasar factor yang bersaing berada dalam ekuilibrium apabila harga inputnya
menyamakan jumlah yang di minta dengan jumlah yang ditawarkan. Gambar 14.10 (a)
menunjukan ekuilibrium semacam itu untuk pasar tenaga kerja. Pada titik A, tingkat
upah ekulibriumnya adalah w c dan jumlah ekuilibrium yang ditawarkan adalah L,
karena mepunyai pengetahuan yang baik, semua pekerjaan menerima upah yang
identik dan menghasilkan product penerimaan marjinal tenaga kerja yang identic
dimana pun mereka di pekerjakan.jika setiap pekerja mempunya upahnya yang lebih
rendah dari produk merjinalnya, perusahan akan merasa lebih untung menawarkan
kepada pekerja tersebut upah yang lebih tinggi.

Jika pasar output tersebut juga bersaing dengan sempurna, kurva permintaan
untuk suatu input mengukur keuntungan yang diberikan konsumen product tersebut
pada pengunaan tambahan input tersebut dalam proses produksinya.tingkat upah juga
mencerminkan biaya untuk perusahan tersebut dan untuk masyarakat mengunakan
unit input tambahan. Dengan demikian, pada A dalam gambar 14.10(a),keuntungan
marjinal satu jam tenaga kerja(produk penerimaan marjinal MPR L) sama dengan biaya
marjinalnya (tingkat upah w ).
Dalam Ȿ9.2 dijelaskan
Apa bila pasar output dan input sama sama bersaing dengan sempurna, sumber bahwa
daya di gunakan secara efisien karna perbedaan antara keuntungan total dan biaya
Dalam suatu pasar
total di maksimalkan.efisiensi menuntut bahwa penerimaan tambahan yang di hasilkan bersaing sempurna,
dengan mempekerjakan unit tenaga kerja tambahan (produk) penerimaan marjinal efisiensi dicapai karena
tenaga kerja,MPR) sama dengan keuntungan bagi konsumen output tambahan jumlah keseluruhan
tersebut, yang diberikan harga produk tersebut dikali produk marjinal tenaga kerja. surplus konsumen dan
produsen dimaksimalkan.

22
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 23

Gambar 14.10 Ekuilibrium Pasar Tenaga Kerja


Dengan pasar tenaga kerja yang bersaing di mana output pasar bersaing.ekuilibrium
upah we dinyatakan dengan perpotongan kurva permintaan tenaga kerja (product
penerimaan marjinal) dan kurva penawaran tenaga kerja.hal ini adalah titik A pada gambar
bagian (a), bagian (b) menunjukan bahwa bila produsen meimilki kekuatan monompoli, nilai
marjinal tenaga kerja lebih besar dari pada upah sehingga tenaga kerja yang sedikitpun di
perkerjakan.(titik B menentukan jumlah tenaga kerja yang di pekerjakan perusahan dari gaji
yang di peroleh).

Apabila pasar output tersebut tidak bersaing dengan sempurkan, kondisi MRP=(P)
(MP) tidak lagi berlaku.perhatikanlah dalam gambar 14.10 (b) bahwa kurva yang
melambangkan harga produk di kali produk penerimaan marjinal tenaga kerjanya[(P)
(MP)], berada di atas kurva produk penerimaan marjinal [(P)(MP)].titik B adalah upah
ekuilibrium w m dan penawaran tenaga kerja Lm. Tetapi karena harga produk tersebut
adalah ukuran nilainya bagi konsumen masind-masing unit tambahan output yang
mereka beli, (P)(MP L) adalah nilai yang diberikan konsumen pada unit tambahan
tenaga kerja. Karena itu, apabila kerja Lm di pekerjakan biaya marjinal bagi perusahaan
w m akan lebih kecil disbanding manfaat marjinalnya bagi konsumen v m. Walaupun
perusahaan itu memaksimalkan labanya outputnya berada dibawah tingkat yang
efisien dan perusahaan tersebut menggunakan lebih sedikit daripada tingkat imput
yang efisien. Efisiensi ekonomi akan naik jika lebih banyak tenaga kerja yang direkrut

23
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 24

dan konsekuensinya, lebih banyak output diproduksi. ( keuntungan bagi konsumen


akan mengalahkan laba yang hilang perusahaan tersebut.)

24
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 25

Rente Ekonomis
Konsep rente ekonomis (economic rent) membantu menjelaskan bagaimana pasar
factor bekerja.Ketika membahas pasar output dalam jangka Panjang,dalam bab 8,kami
Dalam $8.7 dijelaskan
mendefinisikan rente ekonomis sebagai pembayaran yang diterima suatu perusahan bahwa rante ekonomis adalah
melebihi dan diatas biaya minimum untuk memproduksi outputnya.gambar 14.11 jumlah yang bersedia
memeberikan ilustrasi tentang konsep rente ekonomis tersebut sebagaimana dibayarkan perusahaan untuk
diterapkan pada suatu pasar tenaga kerja yang bersaing.harga ekuilibrium tenaga kerja, suatu imput dikurangi jumlah
minimal yang diperlukan
dan jumlah tenaga kerja yang di tawarkan adalah L.
untuk membelinya.
Dalam pasar yang bersaing sempurna,semua pekerja dibayar dengan upah,upah ini
di butuhkan untuk memungkin pekerja,” marjinal’’ terakhir untuk menawarkan
tenaganya,tetapi semua pekerja lainya Memperoleh rente karena upah mereka
ternyata lebih besar dari pada upah yang semestinya diperlukan agar mereka
bekerja.karena total pembayaran upah sama dnegan segi empat AL, rente ekonomis
yang di peroleh tenaga kerja diberikan oleh daerah AB

Perhatikan bahwa,andaikata kurva penawaran tersebut elastis secara


sempurna,rente ekonomis akan nol.rente muncul hanya apabila penawaran agak tidak
elestis.dan apabila penawaran benara benar tidak elastis, semua pembayran dalam
factor produksi meruapak rente ekonomis karena factor tersebut akan disuplai tapa
peduli berapa pun harga yang di bayarkan.

Sebagaimana di tunjukan gambar 14.12, salah satu contoh factor yang ditawarkan
dengan tidak elestis adalah tanah.kurva penawaranya sama sekali tidak elastis karena
tanah untuk perumahan ( atau untuk pertanian) adalah tetap setidaknya untuk jangka
pendek.dengan tanah yang di tawarkan secara tidak elastis harga di tentukan
sepenuhnya oleh permintaan.permintaan untuk tanah di berikan oleh D1,dan hargya
per unit adalah S1.total sewa tanah di berikan oleh arsiran segi empat yang berwarja
hijau. Tetapi apabila permintaan tanah naik menjadi D2 nilai sewa perunit tanah akan
meningkat menjadi s2; sekarang, total nilai tanah meliputi daerah arsiran yang
berwarna biru juga. Dengan demikian, suatu peningkatan permintaan untuk tanah
(pergeseran ke sebelah kanan dalam kurva permintaan) akan mengakibatkan harga
yang lebih tinggi per akre dan rante ekonomis yang lebih tinggi.

25
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 26

Gambar 14.11 Rente Ekonomis


Rente ekonomis yang terkait dengan perekrutan tenaga kerja adalah kelebihan upah
yang dibayarkan di atas jumlah minimal yang di butuhkan untuk menggaji buruh.upah
ekuilibriumnya diberikan oleh A. pada titik perotong kurva penawaran tenaga kerja
dan permitaan tenaga kerja.karena kurva penawaranya (AE) melandai ke atas,
beberapa pekerja seharusnya menerima pekerjaan tersebut dengan upah di bawah,
daerah arsiran yang berwarana hijau AB adalah rente ekonomis yang di terima semua
pekerja.

Gambar 14.12 Sewa Tanah


Apabila penawaran tanah ternyata inelastic sempurna, harga pasaran tanah tersebut
ditentukan pada titik perpotongan dengan kurva permintaannya.dengan
demikian,seluruh nilai tanah tersebut adalah suatu rente ekonomis.apabila
permintaan diberikan oleh D rente ekonomis per akre di berikan oleh S, dan apabila
permintaan naik menjadi D, sewa per akre naik menjadi S.

26
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 27

Contoh 14.3 Upah Di Militer


Angakatan darat A.S telah mengalami masalah personil
selama bertahun tahun.sepanjang peran saudara,
sekitar 90 persen personil Angkatan bersenjata adalah
prajurit yang tidak terampil yang dilibatkan dalam
pertempuran darat.tetapi,sejak itu,sifat peperangan
telah berekembang .kekuatan perang darat sekarang
hanya berjumlah 16 persen dari Angkatan bersenjata. Sementara itu perubahan
teknologi telah mengakibatkan kekurangan yang sangat parah teknisi terampil,pilot
terlatih,analisi computer,ahli mesin dan ahli lainya yang di butuhkan untuk
mengoperasikan perlatan yang canggih. Mengapa terjadi kekurangan semacam itu?
mengapa militer tidak mampu mempertahankan porsonil yang terampil? Suatu stidi
ekonomi memberikan jawabannya.4

Gambar 14.13 kekurangan personil militer yang terampil


Apabila upah w* dibayarkan kepada personil militer,pasar tenaga militer tersebut berada dalam
ekilibrium. namun apabila upah tersebut tetap berada di bawah w* yaitu pada w 0, akan terjadi
kekurangan personil karena jumlah tenaga militer yang diminta akan lebih besar dari pada
jumlah yang di tawarkan.

Struktur kepangkatan tentara pada dasarnya tetap tidak berubah selama bertahun-
tahun. Diantara pangkat perwira, kenaikan upah terutama ditentukan oleh lamanya
berdinas. Konsekuensinya, perwira yang mempunyai tingkat keterampilan dan
kemampuan yang berbeda biasanya menerima gaji yang sama.

4
Walter Y. Oi, “Paying Soldiers: On A Wage Structure for a Large Internal Labor Market” (Tidak
Diterbitkan, Makalah Diperbarui).

27
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 28

28
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 29

Selain itu, beberapa personil yang tampil dibayar terlalu rendah dibandingkan apa yang
mestinya dapat mereka terima andaikata mereka bekerja dalam sector swasta. Oleh
karena itu, pilot angkatan udara telah menikah dengan training 8 tahun akan menerima
gaji tahunan sebesar $45,00 di tahun 1989. Gaji ini akan meningkat menjadi $60,00 di
taun 2009, namun secara subtansi adalah lebih sedikit dari pada gaji pilot pesawat
komersial yang memiliki 10 tahun masa pengabdian. Akibatnya, personil yang terampil
yang tergabung dalam angkatan darat tersebut karena gaji yang menarik menemukan
bahwa produk penerimaan marjinal mereka akhirnya lebih tinggi dari pada upah
mereka.5 beberapa personil tetap bertahan dalam angkatan darat, tetapi banyak yang
angkat kaki.

Studi tentang upah Angkatan darat ini berlaku bagi semua Angkatan
bersenjata,gambar 14.13 menunjukan inefisiensi yang dapat terjadi akibat kebijakan
upah militer. Upah ekuilibrium w* adalah upah yang menyamakan permintaan untuk
tenaga kerja penawarannya. Namun, karena ketidakfleksibelan dalam struktur ipahnya,
militer membayar upah w0, yang berada dibawah upah ekuilibrium tersebut. Pada w0,
permintaan adalah lebih besar dari pada penawaran. Sebaliknya, pasar tenaga kerja
yang bersaing memberikan kepada pekerja yang lebih produktif upah yang lebih tinggi
dari pada rekan-rekannya yang kurang produktif.

Pilihan struktur upah militer tersebut memengaruhi kemampuan negara itu untuk
mempertahankan kekuatan tempur yang efektif, dan 4,1 persen kenaikan gaji militer
berakibat pada januari 2003. Namun demikian, gaji militer tetap rendah : tamtama
pertama bergaji $15,480, sarsan $20,804, kapten $39,603 dan mayor $45,993. Dalam
menghadapi maslah personilnya tersebut, militer sudah mulai mengubah struktur
gajinya dengan menambah jumlah ukuran bonus bagi anggota militer yang didaftar
ulang. Bonus langsung tersebut menciptakan lebih banyak insentif dari pada janji yang
tidak pasti tentang upah yang lebih tinggi di masa mendatang. Karena permintaan
uantuk tugas militer membutuhkan keterampilan meningkat, kita dapat mengharapkan
angkatan bersenjata lebih memanfaatkan bonus daftar ulang ini dan insentif-insentif
berbasis pasar lainnya.

14.3 Pasar Faktor Dengan Kekuatan Monopsoni


Dalam $10.5 dijelaskan
Di beberapa faktor, masing masing pembeli factor mempunyai kekuatan Bahwa seorang pembeli
mempunyai kekuatan
monopsoni.contohnya,kita lihat dalam bab 10 bahwa perusahan perusahan mobil A.S
monopsony apabila
mempunyai kekuatan monopsoni yang begitu besar sebagai pembeli suku cadang dan keputusan belinya dapat
komponen.GM,Ford,dan Daimler-chrsler membeli rem,radiator,ban,dan suku cadang mempengaruhi harga produk
lainya dalam jumlah besar dan dapat menegosiasikan harga yang lebih rendah tersebut.
dibandingkan yang mungkin dibayarkan pembeli yang lebih kecil.

29
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 30

5
Departemen Pertahanan, Department of Defense Avitor Retention Study – 1988, Table 2-4
(Wasington GPO, November 28 1988)

Dalam seluruh bagian ini, kita akan mengasumsikan bahwa pasar ouput bersaing
dengan sempurna.karn satu pembeli akan lebih mudah divisualisasikan dari pada
beberapa pembeli yang semuanya mempunyai suatu kekuatan monopsoni.

Pengeluaran Marjinal Dan Pengeluaran Rata-Rata Dalam $10.5 diterangkan


Bahwa pengeluaran marjinal
Ingatlah kembali dari bagian 10.5 bahwa, ketika anda memutuskan berapa banyak
adalah biaya untuk satu unit
barang yang harus dbeli, anda harus menaikan jumlah unit yang dibeli hingga nilai tambahan, dan rata-rata
tambahan dari unit terakhir yang dibeli-nilai marjinal – benar-benar sama dengan biaya pengeluaran adalah harga
unit tersebut – pengeluaran rata-rata. Dalam persaingan sempurna, harga yang anda rata-rata yang dibayarkan
bayrkan untuk barang tersebut – pengeluaran rata-tata sama – dengan pengeluaran untuk satu unit.
marjinalnya. Namun, apabila anda mempunyai kekuatan monopsoni, sebagai mana
ditunjukan dalam Gambar 14.14

Gambar 14.14 Pengeluaran Marginal Dan Pengeluaran Rata-Rata


Apabila pembeli suatu input mempunyai kekuatan monopsoni,kurva pengeluaran margialnya
terdapat di atas kurva pengeluaran rata-ratanya karena keputusan untuk membeli suatu unit
tambahan menaikan harga yang harus dibayarkan untuk semua unit. Bukan hanya untuk unit
terakhir,jumlah unit inpu yang di beli di berikan oleh L,pada perpotongan kurva produk
penerimaan marginal dan kurva pengeluaran marginalnya tingkat upah yang terkait akan lenih
rendah dari pada upah yang bersaing

Kurva penawaran faktor yang dihadapi para pelaku monopsoni adalah kurva
penawaran pasar yang menunjukan berapa banyak yang bersedia di jual pemasok

30
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 31

faktor tersebut apabila harganya naik. Karena para pelaku monopsoni membayar harga
yang sama untuk masing masing unit, kurna penawaranya adalah kurva pengeluaran
rata ratanya, kurva pengeluaran rata rata akan melandai ke atas karena keputusan
untuk membeli suatu unit tambahan akan menaikan harga yang harus di bayarkan
untuk semua unit,bukan hanya unit terakhirnya. Namun untuk suatu perusahan yang
memaksimalkan laba,kurva pengeluaran marjinalnya akan relevan dalam memutuskan
berapa banyak yang harus di beli. Kurva pengeluaran marjinal terdapat di atas kurva
pengeluaran rata rata:

Keputusan Pembelian Input Perusahan


Berapa banyak input seharusnya dibeli perusahaan ? Sebagaimana telah kita lihat
sebelumnya, perusahaan tersebut seharusnya membeli hingga titik di mana
pengeluaran marjinal sama dengan produk penerimaan marjinal. Di sini, keuntungan
dari unit terakhir yang dibeli (MRP) akan benar-benar sama denganbiayanya (ME).
Ganbar 14.14 memberikan ilustrasi tentang prinsip ini untuk suatu pasar tenaga kerja.
Parisatikanlah bahwa para pelaku monopsony merekrut unit tenaga kerja L*; pada titik
itu ME = MRP, Tingkat upah w* yang dibayarkan kepada pekerja diberikandengan
menemukan titik pada kurva pengeluaran rata-rata atau kurva penawaran dengan unit
tenaga kerja L*.

Sebagaimana telah kami perlihatkan dalam Bab 10, seorang pembeli yang
mempunyai kekuatan monopsoni akan memaksimalkan keuntungan bersih (kegunaan
dikurangi pengeluaran) dari suatu pembelian dengan membeli hingga titik di mana nilai
marjinalnya (MV) sama dengan pengeluaran marjinal.

MV = ME
bagi suatu perusahaan yang membeli input faktor, MV benar-benar merupakan
produk penerimaan marjinal faktor MRP tersebut. Jadi, kita mendapatkan
(sebagaimana dalam kasus pasar faktor yang bersaing).

ME = MRP (14.7)

Perhatikanlah dari Gambar 14.14 bahwa para pelaku monopsoni merekrut lebih
sedikit tenaga kerja daripada suatu perusahaan atau kelompok perusahaan yang tidak
memiliki kekuatan monopsoni. Dalam pasar tenaga kerja yang bersaing, Lc pekerja
akan direkrut. Pada tingkat itu, jumlah tenaga kerja yang diminta (yang diberikan oleh
kurva produk penerimaan marjinalnya) akan sama dengan jumlah tenaga kerja yang
diawarkan (yang diberikan oleh kurva pengeluaran rata-ratanya). Perhatikanlah juga
bahwa perusahaan monopsoni tersebut akan membayarkan kepada pekerjanya upah

31
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 32

w* yang lebih rendah daripada w c yang mestinya akan dibayarkan dalam pasar
bersaing.

Kekuatan monopsoni dapat timbul dengan cara yang berbeda.satu sumber dapat
menjadi sifat khusus bisnis suatu perusahan. Jika perusahan tersebut membeli
komponen yang tidak di beli satu perusahan lain,perusahan itu sangat mungkin
menjadi paleku monopsoni dalam pasar untuk komponen tersebut. Sumberlainnya bisa
saja berupa lokasi suatu bisnis - perusahaan mungkin saja merupakan satu-satunya
pemberu pekerjaan terbesar dalam suatu wilayah. Kekuatan monopsony dapat timbul
apabila para pembeli suatu faktor membentuk kartel untuk membatasi pembelian
kartel tersebu, sehingga dapat membelinya dengan harga yang lebih rendahdaripada
harga yang bersaing.

Hanya sedikit perusahan dalam perekonomian kita merupaka pelaku monosoni


murni. Tetapi prusahan perusahan (atau orang orang) sering mempunyai suatu
kekuatan monopsoni, karena pembeli mereka menguasai Sebagian besar pasar
tersebut. Pemerintah adalah suatu pelaku monopsony apabila lembaga ini merekrut
tentara secara sukarela atau membeli misil, pesawat terbang, dan peralatan militer
khusus lainnya. Suatu perusahaan tambang atau perusahaan lainnya yang merupakan
satu-satunya pemberi kerja utama dalam suatu masyarakat juga mempunyai kekuatan
monopsony dalam pasar tenaga kerja local tersebut. Namun, bahkan dalam semua
kasus ini, kekuatan monopsony terbatas karena pemerintah bersaing hingga batas
tertentu dengan perusahaan- perusahaan lain yang menwarkan pekerjaan serupa.
Sama halnya, perusahaan tambang tersebut bersaing hingga batas tertentu dengan
perusahaan-perusahaan dalam masyarakat dekat daerah itu.

Contoh 14.4 Kekuatan Monopsoni Dalam Pasar Pemain Bisbol


Di amerika serikat, bisbol liga besr di bebaskan dari
undang-undang anti monopoli, sebagai akibat dari
putusan mahkamah agung dan kebijakan kongres
untuk tidak menerapkan undang-undang anti
monopoli pada pasar tenaga kerja.6 pengecualian
para pemilik tim bisbol (sebelum tahun 1975)
menjalankan kartel monopsonistik. Sama seperti
kartel lainnya, kartel ini bergantung pada kesepakatan diantara para pemilik.
Perjanjian ini meliputi perekrutan tahunan para pemain dan ‘klausa persyaratan’
yang secara efektif mengikat menghapuskan sebagian besar persaingan antar tim dia
tidak dapat bermain untuk tim lainnya jika hak-haknya dijual kepada tim tersebut.
Akibatnya para pemain bisbol mempunyai : satu-satunya altrnatif menandatangani
suatu perjanjian adalah berenti dari suatu permainan tersebut atau bermain diluar
amerika serikat.
Selama tahun 1960-an dan awal 1970-an, gaji pemain bisbol berada jauh di
bawah nilai pasar produk marjinal mereka (yang ditentukan Sebagian oleh perhatian
tambahan yang mungkin diperoleh karen pukulan atau lemparan yang lebih baik).

32
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 33

Misalnya, andaikata pasar para pemain nemerima gaji kira-kira $42.000pada tahun
1969 mestinya menerima gaji $300.000 dalam tahun 1969 ( yang berarti $1,5 juta
denan dolar di tahun 2000).
Untungnya bagi para pemain tersebut, dan sialnya bagi para pemiliknya terjadi
pemogokan pada tahun 1972 yang di ikuti suatu tuntutan hukum oleh seorang
pemain (curt flood dari st.louis cardinalis) dan suatu kesepakatan antara manajemen
dan pekerja melalui arbitrase. Proses ini akhirnya pada tahun 1975 menghasilkan
suatu kesepakatan yang mengatakan bahwa pemain bisbol dapat menjadi agen yang
bebas setelah bermain untuk satu tim selama enam tahun.

Akibatnya adalah suatu eksperimen yang menarik dalam ekonomi pasar tenaga
kerja.antara tahun 1975 dan 1980, pasar untuk para pemain bisbol menyesuaikan diri
dengan ekulibrium paska klausa persyaratan baru tersebut. Sebelum tahun 1975
pengeluaran untuk kontrak pemain mencapai kira-kira 25 % dari seluruh pengeluaran
tim, tetapi menjelang tahun 1980 pengeluaran itu meningkat menjadi 40%. Slain itu,
gaji pemain meningkat dua kali lipat dalam arti yang sesungguhnya. Menjelang tahun
1992, rata-rata pemain bisbol menghasilkan $1.014.942 – suatu peningkatan yang
sangat besar daru upah monopsonistik pada tahun 1960-an. Pada tahun 1969,
misalnya, gaji pemain bisbol rata-rata menjadi $42.000. apabila disesuaikan dengan
inflasi angka ini akan menjadi $200.000 dalam dolar 1999.
Gaji atau penghasilan untuk para pemain baseball terus meningkat pada
periode 1995. gaji pemain tersebut rata rata adala kurang dari $600000 pada tahun
1990,kemudian meningkat menjadi $1,895,000pada 200 dan banyak pemain bergaji
lebih dari angka tersebut. Kelompok baseball “the new York yunkees” rata-rata
bergaji $3.656.542 per pemaian ketika mereka memenangkan pertandingan dunia di
tahun2000. Pada tahun 2001 Alex Rodoiquez menandatangani kontrak berjangka
waktu 10 tanun dengan nilai$252 juta dengan texas ranger, merupakan kontrak
tertinggi disbanding olahraga pada waktu itu.

6
contoh ini didasarkan pada suatu analisis tentang struktur gaji para pemain bisbol oleh Roger
Noll, yang dengan murah hati telaj memberikan data yang relevan
Contoh 14.5 Pasar Tenaga Kerja Remaja Dan Upah Minimum
Kenaikan tingkat upah minimum nasional (dari $4,50
pada awal tahun 1966 menjadi $5,15 pada tahun
1997) telah mejadi kontroversial yang menimbulkan
pertanyaan tentang apakah biaya setiap pengangguran
yang mungkin di akibatkanya akan di kalahkan oleh
keungtungan dari pendapatan yang lebih tingga bagi
meraka yang gajinya telah di naikan tersebut.suatu
studi tentang akibat upah minimum tersebut terhadap lapangan kerja di restoran
cepat saji di new jersey menambah persoalan dalam kontroversi tersebut.
Beberapa Negara bagian mempunyai upah minimum diatas tingkat feredal. Pada
bulan april 1992, upah minimum di new jersey dinaikan dari $4,25 menjadi $5,05 per
jam. Dengan menggunakan survai terhadap 410 restoran cepat saj, David Card dan
Alan Krueger menemukan bahwa lapangan kerja benar-benar telah meningkat
sebesar 13 persen setelah upah minimum naik. Apa penjelasan untuk hasil yang

33
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 34

mengejutkan ini? Salah satu kemungkinannya adalah bahwa restoran menanggapi


upah minimum yang lebih tinggi tersebut dengan mengurangi tunjangan tambahan,
yang biasanya berbentuk biaya makan gratis atau tanga diskon untuk para pegawai.
Penjelasan terkait adalah bahwa para majikan menanggapinya dengan menyediakan
lebih sedikit pelatihan di tempat kerja dengan menawarkan upah yang lebih rendah
bagi mereka yang berpengalaman yang sebelumnya dibayar lebih tinggi dari pada
upah minimum tersebut.
suatu penjelasan lain untuk meningkatkan lapangan kerja di new jersey
mengatakan bahwa pasar tenaga kerja untuk remaja (dan yang lain) yang belum
terampil tidak memiliki persaingan yang tinggi. Kalau mememang demikian
penelitian bab 9 tidak berlak. Jika pasar tenaga kerja yang tidak terampil untuk
restoran cepat saji tersebut bersifat monopsonistik, misalnya, kita tentunya kita
mengharapkan efek yang berbeda dari kenaikan upah minimum itu, andaikanlah
upah sebesar $4,25 adalah upah yang ditawarkan pengusaha restoran cepat saji
yang mempunyai kekuatan monopsoni dalam pasar tenaga kerja tersebut kepada
karyawannya sekalipun tidak ada upah minimum. Andaikanlah juga bahwa upah
$5,10 adalah upah yang dinikmati para pekerja pasar tenaga kerja tersebut benar-
benar bersaing. Sebagaimana ditunjukkan Gambar 14.14, kenaikan upah minimum
tersebut tidak hanya akan menaikkan upah, tetapi juga akan menaikkan tingkat
lapangan kerja (dari L* menjadi L.).
Apakah studi restoran cepat saji tersebut menunjukkan bahwa pengusaha
mempunyai kekuatan monopsoni dalam pasar tenaga kerja ini? Buktinya
mengisyaratkan tidak. Jika perusanaan benar-benar mempunyai kekuatan
monopsoni tetapi pasar cepat saji tersebut bersaing, kenaikan upah minimum itu
seharusnya tidak berpengaruh pada harga makanan cepat saji. Karena pasar untuk
makanan cepat saji begitu bersaing, perusahaan yang membayar upah minimum
yang lebih tinggi akan dipaksa memikul sendiri biaya upah yang lebih tinggi tersebut.
Namun, studi tersebut mengatakan bahwa harga benar-benar naik setelah
diperkenalkan upah minimum yang lebih tinggi tersebut.
Analisis Card-Krueger tentang upah minimum tersebut tetap diperdebatkan
dengan hangat. Sejumlah penulis berpendapat bahwa studi New Jersey itu bukanlah
sesuatu yang biasa. Yang lain mempertanyakan realibilitas data, memperdebatkan
bahawa upah minimal yang lebih tinggi dapat mengurangi lapangan kerja,
sebagaimana kami kemukakan dalam Bab 9. Sebagai tanggapan, Card dan Krueger
mengulangi penelitian mereka dengan menggunakan serangkaian data yang lebih
akurat dan komprehensif. Apa selanjutnya yang dapat kita pelajari dari sini?
Barangkali karakterisasi yang lebih baik tentang pasar tenaga kerja dengan upah
rendah membutuhkan suatu teori yang lebih canggih (misalnya, teori upah efisiensi
yang dibahas dalam Bab 17). Bagaimanapun juga, analisis empiris yang baru
seharusnya akan memberikan penjelasan yang lebih banyak tentang akibat-akibat
upah minimum tersebut.

7
Misalnya, lihat Donald Deere, Kevin M. Murphy, dan Finis Welch, "Employment and the 1990-1991
Minimum Wage Hike", American Economic Review Papers and Proceedings 85 (Mei 1995): 232-237;
dan David Neumark dan William Wascher. Minimum Wages and Employment: A Case Study of the Fast-
Food Industry in New Jersey and Pennsylvania Comment: American Economic Review (Desember 2000),
vol 90, hlm. 1362-96.

34
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 35

Dalam $9.3 dijelaskan bahwa


Penetapan upah minimum di
pasar persaingan sempurn
menciptakan pengangguran
dan kerugian bobot mati.

35
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 36

14.4 Pasar Faktor dengan kekuatan Monopoli

Sama seperti pembeli imput dapat mempunyai kekuatan monopsoni, penjual


Dalam $10.2 dijelaskan
imput juga dapat mempunyai kekuatan monopoli. Ekstremnya, penjual suatu input
bahwa seorang penjual
mungkin adalah seorang pelaku monopoli, seperti ketika suatu perusahaan mempunyai produk mempunyai suatu
hak paten untuk memproduksi chip komputer yang tidak boleh digandakan oleh satu kekuatan monopoli jika ia
perusahaan lain pun. Karena contoh terpenting kekuatan monopoli dalam pasar faktor dapat mengenakan harga
hal ini. Dalam sub-bagian berikut, kami memperlihatkan bagaimana suatu serikat yang lebih besar daripada
buruh, yang mrupakan pelaku monopoli dalam penjualan jasa tenaga kerja dapat biaya marginalnya
Menigkatkan kesejahteraan anggota-anggotanya dan sangat memengaruhi pekerja
yang tidak menjadi anggota serikat buruh.

Kekuatan Monopoli terhadap Tingkat Upah

Gambar 14.15 menunjukkan suatu kurva permintaan tenaga kerja dalam pasar
tanpa kekuatan monopsoni. Kurva tersebut menjumlahkan produk-produk penerimaan
marjinal perusahaan yang bersaing untuk membeli tenaga kerja. Kurva penawaran
tenaga kerja menggambarkan bagaimana anggota-anggota serikat buruh akan
menawarkan tenaga kerja jika serikat buruh tersebut tidak menggunakan kekuatan
monopoli. Dalam kasus ini, pasar tenaga kerja tersebut mestinya akan bersaing, dan
pekerja L* akan direkrut dengan upah w*, di mana permintaan D L, sama dengan
penawaran S L.

Namun, karena kekuatan monopolinya, serikat buruh ini dapat memilih setiap
Tingkat upah dan jumlah tenaga kerja yang ditawarkan sesuai dengannya, sama seperti
penjual monopoli output memilih harga dan jumlah output yang sesuai. Jika serikat
buruh tersebut ingin memaksimalkan jumlah pekerja yang direkrut lembaga itu akan
memilih hasil yang bersaing pada A. Namun, jika serikat buruh itu ingin memperoleh
gaji yang lebih tinggi daripada gaji yang bersaing, lembaga tersebut dapat membatasi
telah keanggotaannya pada pekerja L1. Akibatnya, perusahaan tersebut akan
membayar tingkat upah w 1. Walaupun anggota-anggota serikat buruh yang bekerja
akan lebih diuntungkan, orang-orang yang tidak dapat memperoleh pekerjaan akan
lebih dirugikan.

Apakah suatu kebijakan pembatasan keanggotaan serikat buruh bermanfaat? Dalam $7.1 dijelaskan bahwa
Jika serikat buruh tersebut ingin memaksimalkan rente ekonomis yang diperoleh biaya kesempatan adalah
pekerja-pekerjanya, jawabannya adalah ya. Dengan membatasi keanggotaan, serikat biaya yang terkait dengan
buruh tersebut akan bertindak seperti seorang pelaku monopoli, yang membatasi kesempatan-kesempatan
output untuk memaksimalkan laba. Bagi suatu perusahaan, laba adalah penerimaan yang dilewatkan karena tidak
yang didapatkannya dikurangi biaya-biaya kesempatannya. Bagi suatu serikat buruh, menggunakan sumber daya
suatu perusahaan sesuai
dengan nilainya yang paling
36 tinggi.
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 37

rente melambangkan upah yang diperoleh anggota-anggotanya sebagai satu kelompok


yang melebihi biaya kesempatan mereka. Untuk memaksimalkan rente, serikat buruh
tersebut harus memilih jumlah pekerja yang direkrut sehingga penerimaan marjinal
bagi serikat buruh itu (upah tambahan yang diperoleh) sama dengan biaya tambahan
dalam membujuk pekerja untuk bekerja. Biaya ini adalah suatu biaya kesempatan
marjinal arera hal itu adalah ukuran dari apa yang harus ditawarkan seorang pengusaha
pada seorang pekerja tambahan agar ia bekerja di perusahaan tersebut. Namun, ulah
yang diperlukan untuk mendorong karyawan tambahan menerima pekerjaan diberikan
oleh kurva penawaran tenaga kerja S L.

GAMBAR 14.15 Kekuatan Monopoli Tenaga Kerja

Ketika serikat buruh menjadi pelaku monopoli, lembaga ini menjamin diantara
titik-titik pada kurva permintaan pembeli untuk tenaga kerja D L penjual tersebut
dapat memaksimalkan jumlah pekerja yang di rekrut pada L*, dengan menyetujui
bahwa pekerja akan bekerja dengan upah W* . Jumlah tenaga kerja L1 yang
memeaksimalkan rante yang diperoleh karyawan yang ditentukan oleh titik potong
kurva penerimaan marjinal tenaga kerja dan kurva penawaran tenaga kerja ; anggota-
angota serikat buruh akan menerima tingkat upah W 1. Akhirnya, jika serikat buruh
tersebut ingin memaksimalkan upah total yang dibayarkan kepada para pekerja,
lembaga ini seharusnya membiarkan anggota-anggota serikat buruh L2 dipekerjakan
dengan tigkat upah W 2 . Pada titik itu penerimaan marjinal bagi serikat buruh tersebut
menjadi nol.

37
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 38

Kombinasi tingkat upah dan jumlah pekerja yang memaksimalkan rante diberikan
oleh potongan kurva MR dan S L. Kami telah memilih kombinasi antara upah dan
kesempatan kerja w 1 dan L1 Dengan tetap menngingat premis pemaksimalan rante
tersebut. Daerah yang diarsir dibawah kurva permintaan tenaga kerrja, diatas kurva
penawaran tenaga kerja yang sebelah kiri L1, melambangkan rante ekonomis yang
diterima semua pekerja. Suatu kebijakan pemaksimalan rante memungkinkan
menguntungkan pekerja nonserikat, buruh jika merekadapat memperoleh pekerjaan
nonserikat buruh. Namun, jika pekerjaan ini tidak tersedia, pemaksimalan rantai dapat
menciptakan perbedaan yang tajam antara pemenang dan pecundang. Tujuan
alternatifnya adalah untuk memaksumalkan seluruh upah yang diterima seluruh
anggota serikat buruh. Untuk mencapai tujuan ini jumlah pekerja yang direkrut
dinaikan dari L1 hingga penerimaan marjinal bagi serikat uruh tersebut sama dengan
nol. Karena setiap lapangan kerja selanjutnya akan menurunkan total pembayaran
upah, upah secara keseluruhan akan dimaksimalkan apabila upah tersebut sama
dengan W 2 dan jumlah pekerjanya sama dengan L2.

Pekerja yang Menjadi Anggota dan Bukan Anggota Serikat Buruh

Apabila serikat buruh memakai kekuatan monopilinya untuk menaikan upah


anggotanya, akan lebih sedikit anggota serikat buruh direkrut. Karena para pekerja ini
pindah ke sector non serikat buruh atau sejak mula memilih tidak bergabung dengan
serikat buruh tersebut, penting dipahami apa yang terjadi dalam bagan non
serikatburuh perekonomian tersebut.

Asumsikanlah bahwa penawaran total pekerja yang merupakan anggota serikat


buruh dan bukan serikat buruh adalah tetap. Penawaran tenaga kerja dalam dua
sector tersebut diberikan S L. permintaan untuk tenaga kerja dalam sektor serikat
buruh diberikan oleh D NU . Total permintaan pasar adalah jumlah horizontal
permintaan dalam kedua sector dan diberikan oleh D L.

Andaikan serikat buruh tersebut memilih untuk menaikan tingkat tingkat upah
pekerjanya diatas upah bersaing W*, menjadi w u . pada tingkat upah tersebut, jumlah
pekerja yang direkrut dalam sektorsektorserikat buruh turun sebesar ∆ Lu,
sebagaimana ditunjukan pada sumbu horizontal. Karena para pekerja ini memperoleh
pekerjaan dalam sector serikat non buruh, tingkat upah dalam sector non buruh
disesuaikan sampai pasar tenaga kerja tersebut mencapai ekuilibrium.

Gambar 14.16 menynjukan suatu konsekuensi yang merugikan dari strategi


serikat buruh yang ditunjukan untuk meningkatkan upah serikat buruh.: Upah non
serikat buruh turun. Keberadaan serikat buruh dapat memperbaiki kondisi serikat
kerjadan memberikan informasi yang berguna kepada pekerja dan manajemen. Tetapi,
apabila permintaan tenaga kerja ternyata tidak inelastic secara sempurna, pekerja
serikat buruh terbantu dengan mengorbankan pekerja non-serikat buruh.

38
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 39

39
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 40

GAMBAR 14.16 Diskriminasi Upah Dalam Sektor Serikat Buruh Dan Non
Serikat Buruh
Apabila suatu serikat buruh memonopolistik menaikan upah sector serikat buruh
perekonomian tersebut dengan w*, lapangan kerja dalam sector itu turun, sebagaimana
ditunjukan gerakan sepanjang kurva permintaan D U . untuk penawaran tenaga kerja, yang
diberikan S L, supaya tetap tidak berubah, upah dalam sector non serikat buruh harus turun
dari W* menjadi W NU , sebagaimana ditunjukan gerakan sepanjang kurva permintaan
D NU .

Contoh 14.6 kemerosotan semangat serikat buruh sektor swasta

Selama bebrapa dasawarsa keanggotaan maupun daya tawar serikat buruh


telah mengalami kemerosotan10 . Suatu kemerosotan dalam kekuatan monopoli
serikat buruh dapat mengakibatkan berbagai tanggapan yang berbeda dari para
perundingan buruh dan juga dapat mempengaruhi tingkat upah dan tingkat
penyediaan lapangan kerja. Sepanjang tahun 1970-an , kebanyakan dampak
tersebut terarah pada tingkat upah serikat buruh: walaupun tingkat penyediaan
lapangan kerja tidak banyak berubah, perubahan antara serikat buruh dan non
serikat buruh menurun secara besar-besaran. Kita mestinya memperkirakan pola
yang sama akan terjadi pada tahun 1980-an karena penghentian upah yang luas

40
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 41

dipublikasikan dan pertumbuhan cepat ketentuan-ketentuan upah dua tingkat, di


mana anggota serikat buruh lebih baru dibayar lebih rendah daripada rekan-rekan
mereka yang lebih berpengalaman.

GAMBAR 14.17 Presentase Pekerja Serikat Buruh dari Total Angkatan Kerja

Presentase pekerja yang bergabung dalam serikat buruh telah mengalami


kemerosotan terus menerus dalam dua dasawarsa terakhir.

Sumber: Biro Statistic Tenaga Kerja Amerika Serikat, “ Employment and


Earnings”, Edisi Januari, The Economist, 12 Juni 1999.

10
Contoh ini berdasarkan pada Richard Edwards dan Paul Swaim, “Union-
nation Earnings Differentials And The Decline Of Private Sector Unionism” ,
American Economic Review 76 (Mei 1986): 97-102.

Namun yang mengejutkan bahwa proses tawar menawar antara serikat


buruh dan manajemen berubah sepanjang waktu ini. Dari tahun 1979 sampai
1984, tingkat penerimaan kerja serikat buruh turun dari 23% menjadi 19%.
Namun, perbedaanupah antara serikat buruh dan non serikat tetap stabil-dan
bahkan makin melebar dalam beberapa industri. Contohnya, tingkat upah serikat
buruh di pertambangan, kehutanan, dan perikanan hanya turun deri 25 persen
lebih tinggi daripada upah non-serikat buruh pada tahun 1980 menjadi 24 persen
lebih tinggi dari pada upah non serikat buruh pada tahun 1980 menjadi 16 persen
pada tahun 1984. pola yang sama ini berlanjut sampai tahun 1990-an.
Sebagaimana ditunjukkan Gambar 14.17, menjelang tahun 2000, lapangan kerja
serikat buruh telah turun menjadi 14 persen dari total lapangan kerja. Perbedaan

41
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 42

upah antara serikat buruh dan non-serikat buruh pada dasarnya tetap tidak
berubah. Pada tahun-tahun terakhir ini, upah pekerja non serikat buruh
meningkat lebih cepat dibandingkan upah pekeria serikat buruh. Namun demikian
perbedaan upah pekerja yang tergabung dalam Serikat Buruh dan yang tidak
berbeda sangat signifikan. Sebagai contoh, data dari Emplover Cost untuk Survey
Kompensasi pekerja menunjukkan bahwa pada Maret 1999, upah dan gaji untuk
pekerja industri non serikat buruh rata-rata adalah $16.21 per jam dibandingkan
dengan $13.54 untuk pekerja yang tergabung dengan serikat buruh
Salah satu penjelasan tentang pola tanggapan antara upah dan lapangan
kerja ini adalah perubahan dalam strategi serikat buruh suatu gerakan untuk
memaksimalkan tingkat upah bagi anggota-anggotanya ketimbang upah total
yang dibayarkan kepada seluruh anggota serikat buruh. Namun, permintaan
untuk karyawan non-serikat buruh barangkali telah makin clastis lama-kelamaan
karena perusahaan-perusahaan merasa lebih mudah menggantikan modal
dengan tenaga kerja yang terampil dalam proses produksi. Karena dihadapkan
dengan permintaan yang elastis untuk jasanya, serikat buruh tentunya akan
mempunyai sedikit pilihan selain mempertahankan tingkat upah anggota-
anggotanya dan membiarkan tingkat lapangan kerja harun. Tentu saja,
penggantian pekerja non-
serikat buruh dengan pekerja serikat buruh mungkin akan menyebabkan
kehilangan lebih jauh daya tawar serikal buruh. Bagaimana hal ini akan
memengaruhi perbedaan antara upah serikat buruh dan non-serikat buruh tetap
masih harus dibuktikan.

Contoh 14.7 Kesenjangan Upah – Apaah Komuter Mngubah


Pasar Tenaga Kerja
Dalam Contoh 2.2, kami menjelaskan bagaimana pertumbuhan pesat dalam
permintaan tenaga kerja yang terampil dibandingkan dengan yang tidak terampil
sebagian telah mengakibatkan kesenjangan yang makin besar dalam distribusi
pendapatan di Amerika Serikat. Apa sumber pokok perubahan tersebut dalam
permintaan terkait? Apakah itu kemerosotan dalam semangat serikat buruh
sektor swasta dan kegagalan upah minimum mengimbangi inflasi? Atau apakah
itu Peran yang makin besar yang dimainkan komputer dalam pasar tenaga kerja?
Sebuah studi baru-baru ini, yang memusatkan perhatian pada upah lulusan
perguruan tinggi dibandingkan dengan lulusan sekolah menengah , memberikan
beberapa jawaban.11
Dari tahun 1950 hingga 1980, upah relative perguruan tinggi hamper tidak
berubah. Sebaliknya, upah relative tersebut tumbuh pesat mulai tahun 1980
hingga 1995. pola ini tidak sesuai dengan apa yang mestinya diperkirakan
andaikata kemerosotan semangat serikat buruh adalah alasasn utama
kesengajaan yang makin lebar tersebut. Suatu petunjuk tentang apa yang terjadi
diberikan oleh kenaikan dramatis penggunaan computer oleh para pekerja
sepanjang 20 tahun terakhir. Pada tahun 1984, sebanyak 25,1% dari semua
pekerja menggunakan computer; angka tersebut naik menjadi 45,8% pada tahun
1993,dan 53,5% pada tahun 2001. untuk manager dan professional gambaran

42
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 43

tersebut melebihi 80%.

Sementara penggunaan computer meningkat untuk seluruh pekerja,


peningkatan terbesar dicatat oleh pekerja dengan tingkatan universities- dari 42
ke 82%. Untuk mereka yang tamatan SMU, kenaikan hanya 11% poin dari 5 ke
16%), kenaikan lainya adalah 21% poin (dari 19 ke 40%).
Analisis lebih jauh tentang data pekerjaan dan upah memastikan pentingnya
komputer. Pendididkan dan penggunaan computer telah berjalan beriringan
untuk meningkatkan permintaan pekerja terampil. Upah lulusan perguruan tinggi
yang menggunakan komputer (disbanding dengan lulusan sekolah menengah)
tumbuh 11% 1983 hingga tahun 1993; bagi orang yang tidak menggunakan
computer, upah naik kurang dari 4%. Analisis statistic memperlihatkan bahwa
secara keseluruhan penyebaran teknologi computer mengakibatkan hampir
setengah kenaikan upah relative selama kurun waktu ini. Lebih jauh,
pertumbuhan dalam permintaan pekerja terampil terjadi terutama dalam
industry computer akhirnya telah makin berguna.

Apakah kenaikankenaikan dalam upah relatif pekerja yang terampil ini selalu
merupakan sesuatu yang jelek? Setidaknya seorang pakar ekonomi berpendapat
bahwa jawabannya adalah tidak.12 memang benar kesenjangan yang makin besar
tersebut dapat merugikan pekerja berupah rendah, yang kesempatan mereka
terbatas itu mungkin akan mengakibatkan mereka keluar dari angkatan kerja;
ekstrimny, mereka bahkan akan beralih ke kejahatan. Namun, hal itu dapat
memotivasi pekerja, yang kesempatannya untuk merasakan mobilitas keatas
lewat pekerjaan berupah tinggi belum pernah lebih baik.

Bayangkan lingkungan-lingkungan yang menghadapi pria dan wanita yang


memutuskan apakah harus menyelesaikan sekolah menengah atau perguruan
tinggi. Dalam tahun 2000, lulusan universitas dengan usia 25 tahun atau lebih
memiliki penghasilan $400 per minggu (median) dari pada pra pekerja yang hnya
lulusan diploma. Gambaran tersebut menunjukan kenaikan upah untuk lulusan
universitas dan penurunan upah untuk tamatan SMU dibandingkan tahun1979.
Lebih jauh, tingkat pengangguran untuk lulusan universitas adalah 4 kali lebih
sedikit dari tingkat pengangguran SMU. Upah premium para lulusan universitas
adalah lebih dari 2 kali lipat disbanding gaji 30 tahun terakhir dan memberikan
dorongan motivasi bagi para mahasiswa universitas untuk segera menyelesaikan
kuliahnya.

43
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 44

RINGKASAN
1. Dalam pasar input yang bersaing,
permintaan untuk suatu input diberikan
oleh produk penerimaan marjinalnya,
produk penerimaan marjinal perusahaan
tersebut, dan produk marjinal input-nya.

2. Suatu perusahaan dalam pasar tenaga


kerja yang bersaing akan merekrut
karyawan sampai pada titik di mana
produk penerimaan marjinal tenaga
kerjanya sama dengan tingkat upahnya.
Prinsip ini analog dengan kondisi output Penawaran pasar suatu faktor, seperti
yang memaksimalkan laba bahwa tenaga kerja, lidak perlu melandai ke atas.
produksi harus dinaikkan hingga titik di Kurva penawaran tenaga kerja yang
mana penerimaan marjinal sama dengan melengkung ke belakang dapat terjadi jika
biaya marjinal. efek pendapatan (income) yang terkait
dengan tingkat upah yang lebih tinggi
3. Permintaan pasar untuk suatu input
(lebih banyak waktu senggang diminta
adalah penjumlahan horisontal
karena hal itu adalah suatu barang
permintaan-permintaan industri untuk
normal) akan lebih besar daripada efek
input tersebut. Tetapi permintaan industri
substitusinya (lebih sedikit waktu
bukanlah penjumlahan horizontal
senggang diminta karena harganya telah
permintaan semua perusahaan dalam
meningkat).
industry tersebut. Untuk menentukan
permintaan industri, orang harus 6. Rente ekonomis adalah selisih antara
memperhitungkan fakta bahwa harga pembayaran untuk faktor-faktor produksi
pasar produk tersebut akan berubah dan pembayaran minimum yang mestinya
sebagai tanggapan atas perubahan harga dibutuhkan untuk menggunakannya.
suatu input. Dalam pasar tenaga kerja, rente diukur
oleh daerah di bawah tingkat upah dan di
4 Apabila pasar faktor bersaing, pembeli
atas kurva pengeluaran marjinalnya.
suatu input mengasumsikan bahwa
pembelian-pembeliannya fidak akan 7. Apabila pembeli suatu input
mempunyai pengaruh terhadap harganya. mempunyai kekuatan monopsoni, kurva
Akibatnya, kurva pengeluaran marjinal pengeluaran marjinalnya terdapat di atas
dan pengeluaran rata-rata perusahaan kurva pengeluaran rata-rata, yang
tersebut akan Sama-sama elastis secara mencerminkan fakta bahwa pelaku
sempurna. monopsony tersebut harus membayar

44
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 45

harga yang lebih tinggi untuk menarik 5. Musisi rock kadang-kadang


lebih banyak input ke dalam lapangan memperoleh beberapa juta dolar per
kerjanya. tahun. Apakah Anda dapat
menjelaskan pendapatan yang
8. Apabila penjual inpul tersebut adalah
sedemikian besar dari segi rente
pelaku monopoli, seperti serikat buruh,
ekonomis?
penjual memilih titik pada kurva produk
penerimaan marjinal yang paling sesuai
6. Apa yang terjadi terhadap permintaan
dengan tujuannya. Pemaksimalan
untuk satu input apabila penggunaan
lapangan kerja, rente ekonomis, dan upah
input pelengkapnya meningkat?
adalah tigatujuan yang masuk akal bagi
serikat-serikat buruh.
7. Untuk seorang pelaku monopsoni,
apakah hubungan antara penawaran

PERTANYAAN UNTUK KAJIAN ULANG


suatu input dan pengeluaran marjinal
untuk input tersebut?
1. Mengapa kurva permintaan tenaga
kerja suatu perusahaan lebih inelastis 8. Baru-baru ini, Liga Futbol Nasional
apabila perusahaan tersebut A.S. mempunyai sistem untuk
mempunyai kekuatan monopoli merekbut para pemain universitas
dalam pasar output daripada apabila yang menetapkan bahwa masing-
perusahaan tersebut berproduksi masing pemain hanya boleh
secara bersaing?

2. Mengapa kurva penawaran tenaga


kerja melengkung ke belakang?

3. Bagaimana permintaan ahli dipilih satu tim. Pemain tersebut


pemrograman computer oleh suatu harus bergabung dengan tim tersebut
perusahaan komputer merupakan atau tidak boleh bermain di liga. Apa
suatu permintaan yang diperoleh yang akan terjadi dengan upah
(derived demand)? berpengalaman jika sistem
rekrutment itu dicabut. pemain
4. Bandingkanlah pilihan rekrutmen universitas?
antara pengusaha monopsonistik dan
yang bersaing terhadap pekerja. 9. Pemerintah mendorong para
Mana yang akan merekrut lebih warganya untuk menjadi sejahtera
banyak pekerja, dan mana yang akan dan bekerja. Hal ini didukung oleh 2
membayar upah yang lebih tinggi? program untuk insentif sebagai
Jelaskanlah berikut:

45
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 46

a. Memberi insentif kepada permintaan tenaga kerja dan


perusahaan sebesar $2 per jam pergeseran kurva tersebut?
untuk setiap individu yang
dipekerjaan
b. Menteri insentif kepada
perusahaan yang mempekerjaan
satu atau lebih pekerja dengan
uang senilai $1000 per tahun 1. Misalkan tingkat upah adalah $16 per
jam dan harga produk adalah $6. Nilai
q L untuk output dan tenaga kerja dalam
0 0 unit per jam adalah sebagai berikut:
20 1
35 2
47 3
57 4
65 5
70 6
tanpa melihat jumlah pekerja
yang dipekerjakan tersebut.
Untuk alasan apa program
insentif tersebut dapat menjadi
efektif untuk meningkatkan a. Carilah jumlah tenaga kerja
kesempatan kerja dan untuk kondisi laba maksimal
kesejahteraan bagi para pekerja? b. Misalnya harga produk tetap $2
namun tingkat upah menjadi
10. Sebuah perusahaan biskuit yang $21. Dapatkan tingkat tenaga
memiliki satu-satunya variabel input kerja yang baru untuk kondisi
yaitu tenaga kerja, mendapatkan laba maksimal (profit
bahwa rata-rata seorg pekerja dapat maximizing).
memproduksi 50 buah biskuit per c. Misalnya harga produk
hari, biaya rala- rata untuk seorang meningkat menjadi $3 dan
pekerja adalah $64 per hari, dan tingkat upah tetap pada $16 per
harga biskuit tersebut $1 per buah. jam. Dapatkan tingkat tenaga
Apakah perusahaan tersebut kerja baru untuk kondisi laba
memaksimalkan laba? Jelaskan! maksimal.
d. Milsalnya harga produk tetap $2
11. Sebuah perusahaan menggunakan dan upah $16 tapi ada terobosan

SOAL-SOAL LATIHAN
kedua variable tenaga kerja dan teknologi yang meningkatkan
mesin. Jelaskan mengapa. puput sebesar 25 persen untuk
Peningkatan dalam upah rata-rata berapa pun tingkat tenaga kerja.
menyebabkan pergerakan kurva Dapatkan tingkat tenaga kerja
baru untuk laba maksimal.

46
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 47

2. Andaikanlah pekerja yang pesawat membutuhkan biaya


pendapatannya kurang dari yang sama.
$10.000 belakangan ini tidak 4. Permintaan untuk faktor-faktor
membayar pajak penghasilan produksi yang disebutkan di
federal. Andaiaklah program bawah telah meningkat. Apa yang
suatu pemerintah baru dapat Anda simpulkan tentang
memberikan kepada masing- perubahan permintaan untuk
masing pekerja $5.000, apakah ia barang-barang konsumen terkait?
memperoleh pendapatan atau jika permintaan untuk barang-
tidak. Untuk semua pendapatan barang konsumen tetap tidak
yang diperoleh hingga $10.000, berubah, apakah ada penjelasan
pekerja tersebut harus membayar lain yang dapat diberikan untuk
pajak 50%. kenaikan permintaan yang
diperoleh untuk barang-barang
ini?
a. Chrip memori komputer
b. Bahan bakar jet untuk
Gambarlah garis anggaran yang
pesawat
dihadapi pekerja tersebut dalam
c. kertas yang digunakan untuk
baru ini. Bagaimanakah program ini
koran
kemungkinan akan mempengaruhi
d. Aluminium yang digunakan
kurva penawaran tenaga kerja dari
untuk kaleng minuman.
para pekerja?
5. Andaikan ada dua kelompok
3. Dengan menggunakan pengetahuan pekerja, yang menjadi anggota
anda mengenai produk produk dan bukan anggota serikat buruh.
penerimaan marjinal, jelaskan yang Kongres menyetujui suatu
berikut: undang-undang yang
a. Seorang bintang tenis terkenal mengharuskan semua pekerja
dibayar $200.000 untuk muncul bergabung dengan serikat buruh.
dalam iklan televisi selama 30 Menurut perkiraan Anda, apakah
detik. Aktor yang bermain yang akan terjadi pada tingkat
sebagai mitra gandanya dibayar upah para pekerja yang
$500. sebelumnya bukan anggota
b. Presiden suatu perusahaan serikat buruh? Tingkat upah
simpan pinjam yang sedang pekerja dari semula serikat
bermasalah dibayar untuk tidak buruh? Apakah yang telah anda
menangani pekerjaannya selama asumsikan mengenai prilaku
dua tahun terakhir dari masa serikat tersebut?
kontraknya. 6. Andaikanlah fungsi produksi
c. Suatu pesawat jumbo jet yang suatu perusahaan berikan oleh Q
mengangkut 400 penumpang = 12L – L2, untuk L = 0 sampai 6,
dihargai lebih tinggi daripada Dimana L adalah input tenaga
model 250 penumpang kerja per hari dan Q adalah
meskipun pembuatan kedua output per hari. Cari dan

47
BAB 14 - Pasar Untuk Imput Faktor | 48

gambarlah kurva permintaan berapakah tingkat upahnya?


tenaga kerja perusahaan tersebut Bagaimanakah jawaban Anda ini
jika output perusahaan tersebut dibandingkan dengan jawaban
dijual seharga $10 dalam pasar Anda untuk latihan 7? Bahaslah
bersaing, Berapa banyak pekerja (Petunjuk: Kurva penerimaan
yang akan direkrut perusahaan marjinal serikat buruh tersebut
tersebut jika tingkat upahnya diberikan oleh L = 600 - 5w).
adalah s30 per hari? 560 per hari? 10. Sebuah perushaan menggunakan
(Petunjuk: Produk marjinal tenaga 1 input, tenaga kerja, untuk
kerja adalah 12-21). memproduksi output sesuai
7. Satu-satunya majikan legal dengan fungsi q = 8. Produk yang
tentara di Amerika Serikat adalah dihasilkan dijual dengan harga
pemerintah federal. Jika $150 per unit dan rata-rata upah
pemerintah pengetahuannya tenaga kerja adalah $75 per jam.
tentang posisi monopsoninya a. Carilah jumlah yang
banyak tentara digunakannnya memaksimalkan laba untuk L
pada saat memikirkan berapa b. Carilah jumlah yang
yang harus direkrut? Apakah yang memaksimalkan laba untuk
suatu rekruitmen wajib c. Berapa laba maksimal ?
diterapkan? d. Misalkan perusahaan
8. Permintaan tenaga kerja oleh tersebut dikenai pajak $30per
suatu industry dinyatakan oleh unit output dan upah tenaga
kurva I. - 1200 - 10w, dimana L kerja subsidi pada tingkat $15
tenaga kerja yang diminta per per jam. Asumsinya bahwa
hari dan w adalah tingkat perusahaan tersebut adalah
upahnya. Kurva penawarannya penentu harga sehingga
diberikan oleh 1 - 20w. Berapakah harga produk tetap $150 per
tingkat upah ekuilibriumnya dan unit. Dapatkan tingkat
jumlah tenaga kerja maksimal, laba atas L. q dan
laba.
e. Sekarang misalkan
yang direkrut? Berapakah rente perusahaan harus
ekonomi yang diperoleh para membayar 20 persen
pekerja? pajak dari profit. Carilah
9. Dengan menggunakan informasi level maksimalisasi laba
yang sama seperti dalam latihan yang baru untuk L, q dan
7, andaikanlah sekarang satu- laba.
satunya tenaga kerja yang
tersedia dikendalikan oleh serikat
buruh monopolistik yang ingin
memaksimalkan rente yang
diperoleh anggota-anggota
serikat Berapakah jumlah tenaga
kerja yang akan dipekerjakan dan

48

Anda mungkin juga menyukai