Mata Kuliah / Dosen : Statistik Ekonomi 1 / Dr. Adnan Rajak, SE., M.Si
SOAL
JAWAB
1. Tingkat pengukuran yang luas digunakan dalam penelitian sosial adalah yang
dikembangkan oleh S.S. Stevens yang membagi tingkat pengukuran kedalam
empat kategori yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio.
A. Ukuran Nominal
B. Ukuran Ordinal
Kalau kita menggunakan ukuran ordinal untuk mengukur Kelas EKonomi, dan
memberikan kode 1 untuk Kelas Ekonomi Bawah, 2 untuk Kelas Ekonomi
Menengah, dan 3 untuk Kelas Ekonomi Atas, kita tidak dapat mengatakan
bahwa Kelas Atas berarti tiga kali lebih kaya dari Kelas Bawah, atau Kelas
Menengah dua kali lebih kaya. Kode-kode tersebut hanya menunjukkan urutan
responden dalam stratifikasi kelas ekonomi. Jadi, kita hanya dapat mengatakan
bahwa urutan Kelas Ekonomi Menengah lebih tinggi dari Kelas Ekonomi Bawah
dan Kelas Ekonomi Atas adalah lebih tinggi dari Kelas EKonomi Menengah.
Tingkat ukuran ordinal banyak digunakan dalam penelitian sosial terutama untuk
mengukur kepentingan, sikap atau persepsi. Melalui pengukuran ini, peneliti
dapat membagi respondennya ke dalam urutan ranking atas dasar sikapnya
pada obyek atau tindakan tertentu. Misalnya, atas dasar sikap terhadap Program
Keluarga Berencana, responden dapat diurutkan menjadi "Setuju", "Tidak
Berpendapat", dan "Tidak Setuju". Kalau "Tidak Setuju" diberi nilai 1, "Tidak
Berpendapat" diberi nilai 2, dan "Setuju" diberi nilai 3, angka-angka tersebut
sekedar menunjukkan urutan responden, dan bukan nilai responden untuk
variabel tersebut.
C. Ukuran Interval
Seperti halnya ukuran ordinal, ukuran interval adalah mengurutkan orang atau
obyek berdasarkan suatu atribut. Selain itu, ia juga memberikan informasi
tentang interval antara satu orang atau obyek dengan orang atau obyek lainnya.
Interval atau jarak yang sama pada skala interval dipandang sebagai mewakili
interval atau jarak yang sama pula pada obyek yang diukur. Jadi, kalau kita
mengukur Indeks Prestasi (IP) lima orang mahasiswa dan mendapatkan bahwa
mahasiswa A mempunyai IP 4, mahasiswa B mempunyai IP 3.5, mahasiswa C
mempunyai IP 3, mahasiswa D mempunyai IP 2.5, dan mahasiswa E
mempunyai IP 2. Maka dapatlah kita menyimpulkan bahwa interval antara
mahasiswa A dan C (4-3 = 1) adalah sama dengan interval antara mahasiswa C
dan E (3-2 = 1). Internval antara dua obyek penelitian dapat dikurangi atau
ditambahkan dengan interval dua obyek lainnya.
Misalnya, interval A dan C ditambah interval C dan E adalah sama dengan
interval A dan E. Kita juga dapat menyatakan bahwa interval A dan E dikurangi
interval A dan C, sama dengan interval C dan E. Karena nilai Indeks Prestasi ini
adalah nilai interval, kita tidak dapat mengatakan bahwa mahasiswa A adalah
dua kali lebih pintar dari mahasiswa E. Angka-angka Indeks Prestasi tersebut
tidak mengukur kuantitas prestasi mahasiswa, tetapi hanya menunjukkan
bagaimana urutan ranking kemampuan akademis kelima mahasiswa tadi serta
interval atau jarak kemampuan akademis antara seorang mahasiswa dengan
mahasiswa lainnya.
Skala dan indeks sikap biasanya menghasilkan ukuran yang interval. Karena itu
ukuran ini merupakan salah satu ukuran yang paling sering dipakai dalam
penelitian sosial.
D. Ukuran Rasio
Ukuran rasio diperoleh apabila selain informasi tentang urutan dan interval antar
responden, kita mempunyai informasi tambahan tentang jumlah absolut atribut
yang dimiliki oleh salah satu dari responden tadi. Jadi ukuran rasio adalah suatu
bentuk interval yang jaraknya (interval) tidak dinyatakan sebagai perbedaan nilai
antar responden, tetapi antara seorang responden dengan nilai nol aboslut.
Karena ada titik nol, maka perbandingan rasio dapat ditentukan.
Misalnya, kalau Balita A beratnya 3.000 gram dan Balita B beratnya 6.000 gram,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa Balita B itu 2 kali lebih berat dari Balita A.
Dengan adanya nilai nol absolut ini maka nilai pada skala pengukuran adalah
jumlah yang senyatanya dari yang diukur, dan karena itu semua operasi
matematik (penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian) dapat
diterapkan pada ukuran rasio ini.
Dalam penelitian ekonomi maupun sosial, ukuran rasio cukup banyak dipakai.
Jumlah anak yang dilahirkan (JAL), jumlah anak masih hidup (JAH), tingkat
fertilitas, tingkat pengangguran, tingkat kematian bayi, umur, umur perkawinan,
tingkat pengangguran, tingkat perceraian, penghasilan keluarga, tahun
pendidikan adalah beberapa contoh variabel yang mempunyai ukuran rasio.
Sedangkan Sampel Adalah Bagian Dari Populasi Yang Dipelajari Dalam Suatu
Penelitian Dan Hasilnya Akan Dianggap Sebagai Gambaran Bagi Populasi
Asalnya, Tetapi Bukan Populasi Itu Sendiri. (Wikipedia.org)
3. a. Populasi
Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Gugus RA Kartini Kecamatan
Winong Kabupaten Pati yang terdiri atas tujuh sekolah dengan penjabaran sebagai
berikut
Tabel 3.2.
Data siswa kelas IV Di kota ternate
b. Sampel
Sampel
penelitian ini adalah siswa kelas IV SD IT Nurul Hasan sebagai kelas eksperimen
dan SD Pertiwi 1 sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik sampling yaitu teknik Cluster
Random Sampling. Sugiyono
(2013:118) menyatakan teknik Cluster
Random Sampling adalah teknik pengambilan sampel bila objek
yang diteliti atau sumber data sangat luas. Ada dua tahapan dalam penggunaan
teknik Cluster Random Sampling, yaitu (1) menentukan
sampel daerah, (2) menentukan objek yang dijadikan penelitian pada daerah yang
terpilih dilakukan secara acak.
Dalam
penelitian ini, tahapan yang dilakukan oleh peneliti yaitu, (1) mengambil
secara langsung 1 SD di kota ternate , sehingga terpilih SD di kota ternate (2) kemudian
peneliti memilih secara acak SD dikota ternate,
sehingga diperoleh sampel penelitian yaitu siswa kelas IV SD IT Nurul Hasan yang
berjumlah 16 siswa sebagai kelas eksperimen, SD pertiwi 1 berjumlah 20 siswa
sebagai kelas kontrol, dan SD IT Al-Bina berjumlah 25 siswa sebagai kelas
uji coba.