Anda di halaman 1dari 5

Nama / NPM : Muhammad Dwi Reza / 02042011035

Kelas / Fakultas : 2 A Manajemen / Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Mata Kuliah / Dosen : Statistik Ekonomi 1 / Dr. Adnan Rajak, SE., M.Si

SOAL

1. Sebutkan tingkat pengukuran data,jelaskan ungsinya, serta berikan contohnya!


2. Jelaskan perbedaan antara populasi dan sampel!
3. Buatlah salah satu studi kasus yang didalamnya terdapat populasi dan sampel!

JAWAB

1. Tingkat pengukuran yang luas digunakan dalam penelitian sosial adalah yang
dikembangkan oleh S.S. Stevens yang membagi tingkat pengukuran kedalam
empat kategori yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio.

A. Ukuran Nominal

Ukuran nominal adalah tingkat pengukuran yang paling sederhana. Pada


ukuran ini tidak ada asumsi tentang jarak maupun aturan antara kategori-kategori
dalam ukuran itu. Dasar penggolongan hanyalah kategori yang tidak tumpang
tindih (mutually exclusive) dan tuntas (exhausive). "Angka" yang ditunjuk untuk
suatu kategori tidak merefleksikan bagaimana kedudukan kategori tersebut
terhadap kategori lainnya, tetapi hanyalah sekedar label atau kode. Misalnya,
untuk variabel agama kita memberikan kode 1 untuk kategori Islam, 2 untuk
kategori khatolik, 3 untuk kategori Kristen, 4 untuk kategori hindu, 5 untuk
kategori budha, dan 6 untuk kategori konghuchu. Angka 1,2,3,4,5 dan 6
tersebut digunakan tidak sebagai nilai, tetapi sekedar kode bahwa responden
yang mempunyai kode 1 adalah Islam, 2 adalah khatolik, 3 adalah Kristen, 4
adalah Hindu, 5 adalah Budha dan 6 adalah Konghuchu.

Dengan tingkat ukuran nominal ini, peneliti dapat mengelompokkan


respondennya ke dalam dua kategori atau lebih, menurut variabel tertentu,
misalnya jenis kelamin, status pekerjaan, jenis pekerjaan, agama, dan variabel
lainnya yang sejenis.

B. Ukuran Ordinal

Tingkat ukuran yang kedua adalah yang memungkinkan peneliti untuk


mengurutkan responden dari tingkatan "paling rendah" ke tingkatan "paling
tinggi"menurut suatu atribut tertentu. Contoh sederhana adalah ukuran untuk
Kelas Ekonomi. Untuk variabel ini biasanya dipakai ukuran ordinal : atas,
menengah, bawah. Ukuran ini tidak menunjukkan angka rata-rata Kelas
Ekonomi, dan tidak memberikan informasi berapa besar interval antara Kelas
Ekonomi Rendah dan Kelas Ekonomi Atas. Karena itu perhitungan statistik yang
didasarkan atas perhiungan rata-rata dan deviasi standar tidak dapat diterapkan
pada ukuran ini.

Kalau kita menggunakan ukuran ordinal untuk mengukur Kelas EKonomi, dan
memberikan kode 1 untuk Kelas Ekonomi Bawah, 2 untuk Kelas Ekonomi
Menengah, dan 3 untuk Kelas Ekonomi Atas, kita tidak dapat mengatakan
bahwa Kelas Atas berarti tiga kali lebih kaya dari Kelas Bawah, atau Kelas
Menengah dua kali lebih kaya. Kode-kode tersebut hanya menunjukkan urutan
responden dalam stratifikasi kelas ekonomi. Jadi, kita hanya dapat mengatakan
bahwa urutan Kelas Ekonomi Menengah lebih tinggi dari Kelas Ekonomi Bawah
dan Kelas Ekonomi Atas adalah lebih tinggi dari Kelas EKonomi Menengah.

Tingkat ukuran ordinal banyak digunakan dalam penelitian sosial terutama untuk
mengukur kepentingan, sikap atau persepsi. Melalui pengukuran ini, peneliti
dapat membagi respondennya ke dalam urutan ranking atas dasar sikapnya
pada obyek atau tindakan tertentu. Misalnya, atas dasar sikap terhadap Program
Keluarga Berencana, responden dapat diurutkan menjadi "Setuju", "Tidak
Berpendapat", dan "Tidak Setuju". Kalau "Tidak Setuju" diberi nilai 1, "Tidak
Berpendapat" diberi nilai 2, dan "Setuju" diberi nilai 3, angka-angka tersebut
sekedar menunjukkan urutan responden, dan bukan nilai responden untuk
variabel tersebut.

C. Ukuran Interval

Seperti halnya ukuran ordinal, ukuran interval adalah mengurutkan orang atau
obyek berdasarkan suatu atribut. Selain itu, ia juga memberikan informasi
tentang interval antara satu orang atau obyek dengan orang atau obyek lainnya.
Interval atau jarak yang sama pada skala interval dipandang sebagai mewakili
interval atau jarak yang sama pula pada obyek yang diukur. Jadi, kalau kita
mengukur Indeks Prestasi (IP) lima orang mahasiswa dan mendapatkan bahwa
mahasiswa A mempunyai IP 4, mahasiswa B mempunyai IP 3.5, mahasiswa C
mempunyai IP 3, mahasiswa D mempunyai IP 2.5, dan mahasiswa E
mempunyai IP 2. Maka dapatlah kita menyimpulkan bahwa interval antara
mahasiswa A dan C (4-3 = 1) adalah sama dengan interval antara mahasiswa C
dan E (3-2 = 1). Internval antara dua obyek penelitian dapat dikurangi atau
ditambahkan dengan interval dua obyek lainnya.
Misalnya, interval A dan C ditambah interval C dan E adalah sama dengan
interval A dan E. Kita juga dapat menyatakan bahwa interval A dan E dikurangi
interval A dan C, sama dengan interval C dan E. Karena nilai Indeks Prestasi ini
adalah nilai interval, kita tidak dapat mengatakan bahwa mahasiswa A adalah
dua kali lebih pintar dari mahasiswa E. Angka-angka Indeks Prestasi tersebut
tidak mengukur kuantitas prestasi mahasiswa, tetapi hanya menunjukkan
bagaimana urutan ranking kemampuan akademis kelima mahasiswa tadi serta
interval atau jarak kemampuan akademis antara seorang mahasiswa dengan
mahasiswa lainnya.
Skala dan indeks sikap biasanya menghasilkan ukuran yang interval. Karena itu
ukuran ini merupakan salah satu ukuran yang paling sering dipakai dalam
penelitian sosial.

D. Ukuran Rasio

Ukuran rasio diperoleh apabila selain informasi tentang urutan dan interval antar
responden, kita mempunyai informasi tambahan tentang jumlah absolut atribut
yang dimiliki oleh salah satu dari responden tadi. Jadi ukuran rasio adalah suatu
bentuk interval yang jaraknya (interval) tidak dinyatakan sebagai perbedaan nilai
antar responden, tetapi antara seorang responden dengan nilai nol aboslut.
Karena ada titik nol, maka perbandingan rasio dapat ditentukan.
Misalnya, kalau Balita A beratnya 3.000 gram dan Balita B beratnya 6.000 gram,
peneliti dapat menyimpulkan bahwa Balita B itu 2 kali lebih berat dari Balita A.
Dengan adanya nilai nol absolut ini maka nilai pada skala pengukuran adalah
jumlah yang senyatanya dari yang diukur, dan karena itu semua operasi
matematik (penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian) dapat
diterapkan pada ukuran rasio ini.
Dalam penelitian ekonomi maupun sosial, ukuran rasio cukup banyak dipakai.
Jumlah anak yang dilahirkan (JAL), jumlah anak masih hidup (JAH), tingkat
fertilitas, tingkat pengangguran, tingkat kematian bayi, umur, umur perkawinan,
tingkat pengangguran, tingkat perceraian, penghasilan keluarga, tahun
pendidikan adalah beberapa contoh variabel yang mempunyai ukuran rasio.

2. Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu


yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan tersebut dinamakan unit
analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda, dst.
(Djarwanto, 1994: 420).

Sedangkan Sampel Adalah Bagian Dari Populasi Yang Dipelajari Dalam Suatu
Penelitian Dan Hasilnya Akan Dianggap Sebagai Gambaran Bagi Populasi
Asalnya, Tetapi Bukan Populasi Itu Sendiri. (Wikipedia.org)
3. a. Populasi 
Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Gugus RA Kartini Kecamatan
Winong Kabupaten Pati yang terdiri atas tujuh sekolah dengan penjabaran sebagai
berikut
Tabel 3.2.      
Data siswa kelas IV Di kota ternate

No Nama SD Jumlah siswa kelas IV


1 SDN 1 kota ternate 10
2 SD IT Nurul Hasan 16
3 SD IT Al Bina 18
4 SDN 2 kota ternate 15
5 SD Pertiwi 1 20
6 SD Pertiwi 2 17
7 SDN 3 kota ternate 19
Jumlah 115

Berdasarkan jumlah ke tujuh SD di Gugus RA Kartini tersebut, ada


tiga SD yang sudah diuji homogenitas dan normalitasnya, dengan hasil data
berdistribusi normal dan homogen, yaitu SD Pertiwi 1, SD IT Nurul Hasan, dan
SD IT Al- Bina.

b. Sampel
Sampel
penelitian ini adalah siswa kelas IV SD IT Nurul Hasan sebagai kelas eksperimen
dan SD Pertiwi 1 sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik sampling yaitu teknik Cluster
Random Sampling. Sugiyono
(2013:118) menyatakan teknik Cluster
Random Sampling adalah teknik pengambilan sampel bila objek
yang diteliti atau sumber data sangat luas. Ada dua tahapan dalam penggunaan
teknik Cluster Random Sampling, yaitu (1) menentukan
sampel daerah, (2) menentukan objek yang dijadikan penelitian pada daerah yang
terpilih dilakukan secara acak.

Dalam
penelitian ini, tahapan yang dilakukan oleh peneliti yaitu, (1) mengambil
secara langsung 1 SD di kota ternate , sehingga terpilih SD di kota ternate (2) kemudian
peneliti memilih secara acak SD dikota ternate,
sehingga diperoleh sampel penelitian yaitu siswa kelas IV SD IT Nurul Hasan yang
berjumlah 16 siswa sebagai kelas eksperimen, SD pertiwi 1 berjumlah 20 siswa
sebagai kelas kontrol, dan SD IT Al-Bina berjumlah 25 siswa sebagai kelas
uji coba.

Anda mungkin juga menyukai