Aminingsih Proposal BAB 1-3
Aminingsih Proposal BAB 1-3
Aminingsih Proposal BAB 1-3
Proposal Penelitian
Oleh:
AMININGSIH
NIM 160384202013
Halaman Judul
Daftar Isi …………………………………………………………………… i
Daftar Gambar ……………………………………………………………… iii
Daftar Tabel ………………………………………………………………... iv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang Masalah …………….…….………………………... 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………….. 5
C. Tujuan Penelitian ………………...………………………………… 5
D. Spesifikasi Produk yang diharapkan ………………………………. 6
E. Manfaat Penelitian …………………………………………………. 7
- Bagi Pendidik …………………………………………………... 7
- Bagi Peserta Didik ……………………………………………… 7
- Bagi Peneliti …………………………………………................. 7
F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian ……………………………….. 7
G. Definisi Istilah ……………………………………………………… 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………... 11
A. Landasan Teori ……………………………………………………... 11
B. Penelitian yang Relevan ……………………….…………………… 30
C. Kerangka Berfikir ………………..…………………………………. 35
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………….. 36
A. Jenis Penelitian ……………………………………………………... 36
B. Model Penelitian …….……………………………………………... 36
C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan …………………………… 36
D. Uji Coba Produk ……………………………………………………. 42
1. Desain Uji Coba ………………………………………………... 42
2. Subjek Uji Coba ……………………………………………….. 44
3. Jenis Data ………………………………………………………. 44
4. Instrumen Pengumpulan Data …………………………………. 44
5. Teknik Analisis Data …………………………………………… 49
i
6. Jadwal Penelitian ……………………………………………… 53
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 54
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
Era globalisasi merupakan era yang dirasakan pada saat ini. Dimana pada
dapat menentukan kualitas seseorang serta tidak lepas dari belajar dan
pembelajaran, ini terlihat dari adanya suatu proses pembelajaran (Nunung Novisa,
2014: 1). Proses pembelajaran yang dimaksud ialah melakukan kegiatan yang
aktif untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam dunia pendidikan mengenal dua
subjek penting yang terlibat dalam proses pembelajaran, yaitu pendidik dan
peserta didik.
alangkah lebih bagusnya jika ditingkatkan lagi. Dalam penelitian Nunung Novisa
kepada kemampuan peserta didik untuk menghafal, otak anak dipaksa untuk
sehari-hari.
pembelajaran yang dapat merubah pola fikir dan pandangan peserta didik
1
2
sehari-hari karena obyeknya yang abstrak, membutuhkan penalaran, dan pola pikir
deduktif, sehingga peserta didik kurang tertarik, kurang antusias, serta rasa ingin
tahu peserta didik cukup rendah dalam mengikuti pelajaran matematika jika hanya
yang dapat merubah pikiran negatif peserta didik terhadap pelajaran matematika
situasi dunia nyata atau kehidupan sehari-hari peserta didik. Dengan demikian
pendekatan CTL mempunyai ciri yang biasa dikenal dengan tujuh aspek dalam
Pendekatan CTL ini dapat membantu peserta didik untuk menyusun perencanaan
pembelajaran sesuai dengan tujuh aspek tersebut dan dapat digunakan sebagai
Sesuai dengan motto yang ungkapkan oleh Sardiman (2008: 223) yaitu “cara
Bahan ajar merupakan salah satu komponen yang terdapat dalam RPP.
Menurut National Centre for Competency Based Training (2007) bahan ajar
merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu pendidik dalam
memiliki beragam jenisnya yaitu bahan ajar cetak, bahan ajar audio, bahan ajar
audio visual, dan bahan ajar interaktif. Yulita, (2017: 45) mengatakan dari
keempat jenis bahan ajar tersebut, bahan ajar cetak merupakan bahan ajar yang
lebih efesien untuk dikembangkan karena terdapat banyak manfaat serta mudah
untuk dikembangkan. Bahan ajar cetak juga dapat digunakan dengan mudah, serta
Didik (LKPD). LKPD dipilih karena pendidik bisa merancang sendiri bahan ajar
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu sarana yang
dalam proses pembelajaran dan dapat membantu peserta didik belajar secara
prosedural. Oleh sebab itu, agar dapat membantu dan mempermudah pemahaman
materi sehingga menjadikan proses pembelajaran yang lebih efektif, peneliti akan
efektif, pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata dan peserta didik terlibat
aktif dalam proses pembelajaran. Prastowo (2015: 34) menjelaskan bahwa jika
dilihat dari strukturnya LKPD memiliki unsur yang lebih sederhana daripada
modul, namun lebih kompleks dari buku. Kemudian Khalilullah dalam Edriati et
saraf otak yang memberi efek menyegarkan ingatan sehingga fungsi kerja otak
kembali optimal karena otak dibiasakan untuk terus belajar dengan santai. Dengan
demikian teka-teki silang dalam LKPD akan membuat peserta didik lebih santai
dalam belajar karena sambil bermain dengan kata sehingga setelah mereka
akan disajikan teka-teki silang sehingga peserta didik dapat bermain serta
belum menggunakan pendekatan CTL dan masih terdapat juga guru matematika
hasil wawancara secara tidak terstruktur dengan peserta didik kelas VII dan
sebagian peserta didik mengatakan jika buku paket yang digunakan dalam proses
5
menyelesaikan latihan yang ada di dalam buku paket tersebut peserta didik masih
mengalami kesulitan.
Dengan demikian, salah satu upaya yang akan dilakukan peneliti ialah
dilengkapi teka-teki silang difokuskan pada materi segiempat dan segitiga yang
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah bagaimana pengembangan lembar kerja peserta didik dengan
materi segiempat dan segitiga untuk peserta didik kelas VII SMP jika di tinjau
C. Tujuan Penelitian
materi segiempat dan segitiga untuk peserta didik kelas VII SMP yang valid,
Produk yang akan dikembangkan yaitu lembar kerja peserta didik dengan
materi segiempat dan segitiga untukpeserta didik kelas VII SMP. Adapun
1. LKPD berbentuk media cetak dengan ukuran kertas A4, ketebalan kertas
untuk isi LKPD 70 gram dan untuk cover LKPD 120 gram.
2. LKPD hanya memuat materi segiempat dan segitiga sesuai dengan KD 3.11
3. Bagian depan merupakan sampul LKPD yang terdiri judul sampul LKPD
kelas VII SMP. Selanjutnya, dilanjutkan dengan kata pengantar, daftar isi serta
4. Bagian isi LKPD terdiri dari kompetensi dasar sesuai kurikulum 2013 revisi
5. Bagian penutup terdiri atas daftar pustaka dan biografi penulis sekaligus
E. Manfaat Penelitian
ini yaitu :
1. Bagi Pendidik
Bagi peserta didik dapat membantu agar aktif dan menciptakan proses
memahami materi.
3. Bagi Peneliti
LKPD.
pada materi segiempat dan segitiga kelas VII SMP ini dikembangkan dengan
asumsi yaitu LKPD dengan pendekatan CTL dilengkapi teka-teki silang ini dapat
pada materi segiempat dan segitiga kelas VII SMP ini memiliki keterbatasan
yaitu:
berdasarkan pada KD 3.11 dan 4.11 kurikulum 2013 revisi 2017 memuat
kegiatan di LKPD.
3. Uji coba LKPD dilakukan secara terbatas, yaitu hanya pada satu sekolah dan
satu kelas.
4. Dikarenakan pada tahap define, design, dan developmen sudah tervalidasi dan
teruji, sehingga peneliti tidak melakukan uji coba kembali pada tahap
G. Definisi Istilah
Agar terhindar dari kesalahan persepsi antara peneliti dan pembaca, perlu
sebagai bentuk tambahan inovasi bahan ajar yang dapat dimanfaatkan oleh
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan bahan ajar cetak sebagai
panduan bagi peserta didik dalam memahami materi dan LKPD juga memuat
pencapaian kompetensi.
bahan ajar berupa lembaran-lembaran berupa materi ajar yang disusun secara
sistematis dan berisi panduan bagi peserta didik dalam melakukan kegiatan
kuat dalam mengingat nama atau fakta, dan permainan teka teki silang dapat
6. Kriteria LKPD dengan Pendekatan CTL dilengkapi TTS dilihat dari 3 aspek
yaitu:
validitas yang dilihat yaitu dari lembar penilaian kualitas yang dinilai oleh
praktikalitas yang dilihat yaitu dari respon pendidik dan peserta didik.
efektifitas yang dilihat yaitu dari hasil pretest dan posttest peserta didik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Adapun yang akan dibahas dalam landasan teori ini yaitu Lembar Kerja
a. Pengertian LKPD
Menurut Yulita (2017: 37) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah
lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik berupa
dicapainya. Selain itu, menurut Prastowo (2015: 204) LKPD adalah materi ajar
yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat
tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Sedangkan Prastowo menyebutkan
bahwa LKPD tidak hanya sekedar berisi lembaran tugas namun LKPD merupakan
bahan ajar yang mencangkup materi yang akan disampaikan kepada peserta didik.
Dari kedua pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa LKPD merupakan bahan
ajar berupa lembar kegiatan peserta didik yang disusun secara sistematis dalam
bentuk lembaran yang berisi materi, ringkasan, petunjuk dan serangkaian tugas
11
12
b. Fungsi LKPD
berikut :
1) Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun lebih
3) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.
c. Tujuan LKPD
berikut :
d. Manfaat LKPD
pembelajaran.
e. Unsur-unsur LKPD
unsur yaitu :
1) Judul
2) Petunjuk belajar
4) Informasi pendukung
6) Penilaian
LKPD. Langkah ini bertujuan untuk menentukan materi-materi mana saja yang
memerlukan bahan ajar LKPD. Dalam menentukan materi langkah analisis yang
dilakukan dengan cara melihat materi pokok, pengalaman belajar, serta materi
yang akan diajarkan. Kemudian perlu dicermati kompetensi yang dimiliki oleh
peserta didik.
Untuk mengetahui jumlah LKPD yang harus ditulis serta melihat sekuensi
atau urutannya, maka sangat diperlukan peta kebutuhan LKPD. Langkah ini
Kompetensi dasar dapat dijadikan sebagai satu judul LKPD apabila kompetensi
tersebut tidak terlalu luas dan jika diuraikan kedalam materi pokok mendapatkan
maksimal 4 materi pokok. Jika kompetensi dasar tersebut terlalu luas atau
15
melebihi 4 materi pokok, maka kompetensi dasar itu perlu dipecah, contohnya
4) Penulisan LKPD
h. Pengembangan LKPD
Untuk membuat sebuah LKPD yang kreatif dan inovatif sehingga menarik
bagi peserta didik untuk belajar keras dan belajar cerdas Prastowo (2015: 216)
sebagai berikut :
hanyalah imajinasi sebagai pendidik. Meski demikian, ada dua faktor yang perlu
peserta didik dan pengetahuan peserta didik. Adapun batasan umum yang dapat
dijadikan pedoman pada saat menentukan desain LKPD adalah sebagai berikut :
a) Ukuran
peserta didik menuliskan pendapat yang ingin dituliskan dalam LKPD. Contohnya
penggunaan ukuran kertas LKPD yang tepat, tidak terlalu kecil atau pun terlalu
besar.
16
b) Kepadatan halaman
Dalam bagian ini sangat perlu diperhatikan. Misalnya dalam satu halaman
tidak dipenuhi dengan tulisan-tulisan karena hal tersebut akan membuat peserta
didik kurang fokus untuk mengerjakan LKPD sesuai dengan pencapain tujuan
pembelajaran.
c) Penomoran
menentukan mana yang menjadi nomor judul, subjudul, dan anak subjudul dari
d) Kejelasan
Aspek ini cukup penting pada bagian pemaparan materi maupun pada
urutun langkah-langkah yang tertera pada LKPD. Hal ini disebabkan karena
dengan adanya urutan langkah tersebut, maka peserta didik dapat melakukan
dilakukan.
maksimal oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, ada empat langkah
b) Pengumpulan materi
Teaching and Learning (CTL) dapat diartikan sebagai suatu pembelajaran yang
berhubungan dengan suasana tertentu. Menurut Lestari & Yudhanegara (2017: 38)
menurut Trianto (2007: 101) Contextual Teaching and Learning merupakan suatu
situasi dunia nyata dan memotivasi peserta didik membuat hubungan antara
b. Komponen CTL
1) Contruktivism (Konstruktivisme)
oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang
2) Inquiry (Menemukan)
3) Questioning (Bertanya)
dari kerjasama dengan teman yan lain. Hasil belajar diperoleh dari diskusi antar
teman, antar kelompok, dan antara yang tahu ke yang belum tahu.
5) Modelling (Pemodelan)
pembelajaran atau keterampilan atau pengetahuan tertentu, ada model yang bisa
ditiru. Sebagian pendidik memberi contoh tentang cara bekerja sesuatu sebelum
6) Reflection (Refleksi)
Kunci dari hal tersebut ialah bagaimana pengetahuan itu dapat meresap dibenak
peserta didik.
untuk mencari informasi tentang hasil belajar peserta didik, tetapi untuk kemajuan
belajar yang dinilai dari proses dan tidak selalu pada hasil.
c. Karakteristik CTL
1) Kerja sama.
2) Saling menunjang.
5) Pembelajaran terintegrasi
Menurut KBBI teka-teki silang yaitu berupa kalimat (cerita, gambar) yang
Kemudian menurut Silberman dalam penelitian Edriati et al (2017: 72) Teka Teki
teka teki silang berhubungan dengan cara-cara untuk mengingat kembali apa yang
telah mereka pelajari dan pengujian kemampuan serta pengetahuan yang telah
mereka peroleh.
Selain itu, Childres dalam skripsi Ulfayanti (2017: 29) menyatakan bahwa
yang lain. Teka-teki silang adalah semacam permainan kata. Apri Bayu Saputra
(2018: 43) dalam skripsinya mengatakan bahwa teka-teki silang adalah permainan
bahasa dimana kata-kata disusun dan disesuaikan dengan pertanyaan atau definisi
dan pada setiap kotak diisi satu huruf. Kata-kata disusun secara horizontal
maupun vertikal sehingga ada huruf yang menjadi bagian dari kata yang lain.
dalam materi. Keuntungan lain dari teka-teki silang adalah dapat memperluas kosa
Development merupakan salah satu jenis penelitian. Menurut Sugiyono (2016: 28)
produk. Memvalidasi dalam artian produk yang telah ada diuji terlebih dahulu
efektivitas atau validatasnya dan mengembangkan dalam artian produk yang telah
literatur, penelitian dalam skala kecil, dan persiapan membuat laporan terkini.
5) Melakukan revisi utama pada produk didasarkan pada saran-saran pada uji
coba.
22
6) Melakukan uji coba lapangan utama yang mana performance subjek sebelum
dianalisis.
komersuial.
5) Evaluation, kegiatan menilai apakah setiap kegiatan dan produk sudah sesuai
Richey and Klein dalam Sugiyono (2016: 39) menyatakan bahwa fokus
dari perancangan dan penelitian pengembangan bersifat analisis dari awal sampai
23
1) Planning, kegiatan membuat rencana produk yang akan dibuat untuk tujuan
tertentu.
dibuat.
Al-Tabany (2017: 232) adalah model 4D. Model 4D terdiri dari empat tahap
ditetapkan.
penelitian. Alasannya setiap tahap lebih sistematis dan revisi dilakukan setiap
saat.
kesulitan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2015: 32) yaitu meneliti tanpa
membuat dan menguji produk, tanpa meneliti tetapi menguji produk yang telah
ada, meneliti dan mengembangkan produk yang sudah ada, dan meneliti serta
di atas maka penelitian yang dilakukan oleh peneliti terkait pengembangan LKPD
keempat yaitu tingkatan meneliti serta menciptakan produk baru yang berkriteria
dan segitiga dapat dikenali melalui sifat dan bentuknya. Bentuk segiempat dan
sisi dan empat sudut. Sedangkan segitiga memiliki tiga sisi dan tiga sudut. Berikut
segitiga pada kelas VII SMP berdasarkan kurikulum 2013 revisi 2017 dari
Tabel 2.1 Kompetensi dasar dan materi pokok segiempat dan segitiga
Jadi, materi segiempat dan segitiga ini merupakan materi yang akan dipilih
yang ada pada materi ini berdasarkan kompetensi dasar yang telah disebutkan
sebelumnya.
a. Segiempat
1) Jajargenjang
Rumus :
Keliling Jajargenjang : K = 2(AB+DA)
Luas Jajargenjang : L = a x t
2) Belah ketupat
ketupat adalah jajargenjang yang keempat sisinya sama panjang. Adapun sifat-
Rumus :
Keliling Belah Ketupat : K = AB+BC+CD+DA
Luas Belah Ketupat : L = 1/2 × BD × AC
3) Persegi panjang
dan sama panjang serta semua sudutnya membentuk sudut 90˚. Jadi, persegi
panjang adalah jajargenjang yang semua sudutnya membentuk sudut 90˚. Adapun
Rumus :
Keliling Persegi Panjang : K = 2(p + l)
Luas Persegi Panjang : L = p × l
4) Persegi
Persegi panjang yang semua sisinya sama panjang atau belah ketupat yang
sisi berpotongannya saling tegak lurus taitu membentuk sudut 90˚. Adapun sifat-
Rumus :
Keliling Persegi : K = 4 × s
Luas Persegi : L = s × s
5) Layang-Layang
sama kaki yang memiliki panjang sisi yang berbeda. Adapun sifat-sifat laying-
c) Salah satu diagonal membagi dua sama panjang diagonal lainnya, maka kudua
Rumus :
Keliling Persegi : K = 2(AB+CD)
Luas Persegi : L = 1/2 × AC × BD
6) Trapesium
c) Trapesium siku-siku, salah satu kakinya tegak lurus terhadap sisi sejajarnya.
b. Segitiga
Segitiga merupakan bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi dan
a) Segitiga sama kaki, apabila diputar satu putaran penuh akan menempati
bingkainya dengan tepat satu cara, sehingga memilki simetri putar tingkat
satu.
b) Memiliki satu sumbu simetri pada gambar 2.7 yaitu garis CD.
3) Segitiga siku-siku
Relevansi studi ini dengan studi yang akan dilakukan adalah jenis
penelitian yang digunakan yaitu R&D dan menguji suatu produk yang berupa
bahan ajar yaitu LKPD. Studi ini menggunakan pendekatan kontekstual yang
kriteria valid, praktis, dan efektif dimana kriteria hasil ini sama dengan yang
terdahulu tidak.
31
SMP/MTs”.
Relevansi studi ini dengan studi yang akan dilakukan terletak pada jenis
dengan pendekatan kontekstual yang juga sama dengan peneliti lakukan. Studi
terdahulu menggunakan model 4D, yang sama dengan penelitian yang akan
dilakukan.
Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan ialah pada
metode yang digunakan yaitu 4D. Penelitian ini juga menggunakan teka-teki
C. Kerangka Berpikir
Bahan ajar berupa LKPD merupakan salah satu alternatif yang bisa
proses pembelajaran. Jikalau pun ada untuk LKPD dengan pendekatan CTL yang
dilengkapi teka-teki silang ini masih jarang ditemui. Kemudian dari segi peserta
didik merasa buku paket yang digunakan sudah cukup baik, namun mereka merasa
sulit untuk memahami materi dan soal-soal yang disajikan di buku paket.
didik untuk aktif dan kreatif dalam mengikuti proses pembelajaran. Salah satu
hari atau dunia nyata peserta didik. Dengan pendekatan ini peserta didik akan lebih
sehari-hari.
sebuah permainan maka akan lebih berkesan bagi peserta didik. Disini salah satu
matematika hanya menggunakan kalimat atau kata kunci adalah permainan teka-
34
teki silang. Dengan demikian peneliti tertarik untuk mengembangkan bahan ajar
teka-teki silang. Produk yang sudah dikembangkan akan divalidasi oleh beberapa
ahli untuk mengukur kevalidan LKPD. Kemudian produk yang sudah dinyatakan
valid akan diujicobakan kepada subjek penelitian. Tahap tersebut dilakukan agar
penelitian ini dapat menghasilkan suatu LKPD yang valid, praktis dan efektif.
Kerangka berpikir yang dijelaskan di atas dapat dilihat pada gambar 2.10.
35
Kondisi Awal
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah metode
tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Tujuan dilakukan penelitian ini
dikembangkan.
digunakan oleh peneliti karena lebih lengkap dan cocok untuk pengembangan
dalam bahan ajar dan dengan model ini setiap tahap dapat dilaksanakan (Yulita,
2017).
sebagai berikut:
36
37
1. Tahap Define/Pendefinisian
Pada tahap ini dilakukan analisis awal, analisis peserta didik, analisis
a. Analisis awal
pada saat di lapangan seperti permasalahan yang sedang dialami peserta didik
tersebut. Analisis tersebut akan dilakukan dengan cara observasi dan dokumentasi.
Dengan analisis ini akan didapatkan gambaran fakta, harapan dan alternatif
peserta didik yang akan menjadi subjek dari penelitian pengembangan ini. Hal ini
c. Analisis tugas
kompetensi yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. Penyusunan LKPD ini
harus sesuai dengan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang ada
d. Analisis konsep
bermaksud untuk mengetahui kesesuaian materi yang akan disajikan dalam LKPD
dilakukan ialah dengan cara mengidentifikasi materi utama yang perlu diajarkan,
2. Tahap Design/Perancangan
LKPD mulai dari cover LKPD, urutan komponen isi LKPD hingga bagian
Office Word 2010. Pada tahap ini dilakukan penyusunan instrumen, pemilihan
a. Penyusunan instrumen
b. Pemilihan media
didik. Adapun media yang dipilih adalah bahan ajar LKPD dengan pendekatan
c. Pemilihan format
Adapun format dalam LKPD yang akan dikembangkan terdiri dari tiga
bagian yaitu:
1) Bagian depan meliputi halaman sampul, kata pengantar, daftar isi, dan
3) Bagian penutup meliputi daftar pustaka dan biografi penulis sekaligus sampul
belakang LKPD.
d. Rancangan awal
pembelajaran lainnya. Adapun rancangan awal ini dibuat agar LKPD yang akan
dilakukan penilaian teman sejawat. Teman sejawat yang dimaksud disini adalah
peneliti yang sama-sama mengambil jenis penelitian R&D. Hal ini bertujuan
untuk perbaikan versi awal produk sebelum penilaian oleh para ahli dan
3. Tahap Development/Pengembangan
yang telah dirancang tampilan dan isinya menggunakan software yang telah
a. Analisis kurikulum
segiempat dan segitiga, untuk SMP kelas VII semester genap, tahun pelajaran
2019/2020.
dalam LKPD.
segitiga, sehingga judul LKPD disesuaikan dengan materi yang telah dipilih.
Struktrur dalam LKPD dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian depan yang
terdiri dari (halaman sampul, kata pengantar, kata motivasi, daftar isi dan tokoh
hari, latihan soal, permainan teka-teki silang dan rangkuman. Bagian penutup
meliputi daftar pustaka dan biogarfi penulis serta sampul belakang LKPD.
kepada dosen pembimbing, maka LKPD yang dihasilkan harus diuji terlebih
dahulu validitasnya oleh ahli materi, ahli bahasa, dan ahli media agar dapat
Kemudian dilakukan uji praktikalitas kepada pendidik dan peserta didik, serta
diuji efektifitasnya yaitu berupa pretest dan posttest yang dikerjakan oleh peserta
didik.
4. Tahap Dessiminate/Penyebaran
Setelah LKPD dikatakan valid, praktis dan efektif selanjutnya adalah tahap
kelas VII semsester genap yang ada di Tanjungpinang dengan cara membagi file
Draft LKPD
Tidak Valid
Valid
Tidak
Praktis Revisi
Ya
Tidak
Efektif Revisi
Ya
Penyebarluasan Hasil Produk LKPD yang
DESSIMINATE Telah dinyatakan Valid, Praktis, dan Efektif
Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII 1 SMP
subjek dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data kepraktisan dan
keefektifan dari LKPD yang telah dibuat. Subjek dalam penelitian ini ditentukan
3. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup data kualitatif dan
kuantitatif.
a. Data kualitatif berupa komentar, saran dan kesimpulan dari ahli media dan
b. Data kuantitatif berupa skor yang diperoleh dari subjek uji coba dalam angket,
dan pedoman observasi yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dalam
digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi, lembar angket, serta soal
LKPD. Narasumber dapat memilih alternatif jawaban yang telah disediakan pada
45
lembar angket. Selain itu pada bagian akhir angket disediakan kolom saran untuk
memperbaiki kekurangan yang ada pada LKPD sebagai perbaikan LKPD menjadi
lebih sempurna. Sedangkan soal pretest dan posttest digunakan untuk mengukur
efektifitas yang ditujukan pada peserta didik uji coba. Soal pretest dan posttest
masing-masing berisikan 3 soal berbentuk uraian. Soal pretest dan posttest berisi
materi pelajaran yang diajarkan pada uji coba. Adapun kisi-kisi instrumen
1) Lembar observasi
terdiri dari tiga indikator yaitu ukuran LKPD, desain sampul LKPD dan desain isi
LKPD.
47
mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik. Efektifitas dari produk yang
Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini adalah soal tes yang disusun
oleh peneliti yang telah divalidasi oleh pendidik yaitu guru mata pelajaran
matematika pada materi segiempat dan segitiga. Pemberian tes ini digunakan
segitiga. Peserta didik akan diberi soal dalam bentuk uraian yang berjumlah 3
soal. Soal yang diberikan telah disesuaikan dengan pencapaian indikator pada KD
diperoleh dari angket validitas oleh ahli materi, ahli bahasa dan ahli media.
Kategori
Sangat Baik (SB)
Baik (B)
Kurang (K)
Sangat Kurang (SK)
pilihan yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS), dan
Kategori Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-ragu (R) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono (2016: 165)
50
Data yang diperoleh dari angket respon adalah data ordinal. Menurut
Ningsih dan Dukalang (2019: 44), data ordinal tidak dapat dijumlah untuk
mencari rata-rata, dengan demikian terdapat cara mengubah data ordinal menjadi
data interval. Cara yang digunakan adalah transformasi msi (method of successive
microsoft excel. Menu yang terdapat pada microsoft excel ditambah dengan menu
add-ins. Menu add-ins terdapat pilihan salah satunya adalah successive interval.
berikut.
b) Tekan menu add-ins dan tanda panah statistics, maka akan muncul sembilan
c) Muncul kotak, input data range dengan cara memblok pilihan-pilihannya saja
d) Masukkan cell output dengan cara mengklik sel sembarang untuk meletakkan
f) Pilihan yang terkecil adalah 1 dan pilihan yang terbesar adalah 5, maka isi min
value 1 dan max value 5, kemudian beri tanda centang pada display summary
Dari hasil transformasi msi angket respon peserta didik, dapat dianalisis
dengan menggunakan rumus yang diadaptasi dari Anas Sudijono 2008 dalam
Keterangan:
Angka Presentase
Skor maksimal
sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil dari anget respon peserta didik
berikut.
52
Praktis dan dibawahnya, maka LKPD dengan pendekatan CTL dilengkapi teka-tki
menggunakan produk tersebut. Untuk mengetahui hasil tes tersebut, kelas yang
menjadi subjek penelitian diberi pretest dan posttest. Berdasarkan nilai pretest dan
posttest pada kelas tersebut, dihitung seberapa besar hasil tes dengan menghitung
menggunakan rumus:
nilai nilai
g
nilai maksimum nilai
Skor Interpretasi
0,7 < g ≤ 1,0 Tinggi
0,3 < g ≤ 0,7 Sedang
≤ 0,3 Rendah
Sumber: Hake (1998) dalam Sutrisno (2019: 52)
dan pengembangan ini dikatakan sangat efektif dalam proses pembelajaran, jika
memperoleh skor n-gain sebesar 0,7 < g < 1. Pembelajaran cukup efektif adalah
yang memiliki peningkatan sebesar 0,3 < g ≤ 0,7. Pembelajaran kurang efektif
6. Jadwal Penelitian
Bulan
Kegiatan
Feb Mar Apr Mei Juni Juli
Pengajuan judul
Penulisan proposal
Bimbingan proposal
Seminar proposal
Revisi proposal
Penelitian
Bimbingan skripsi
Sidang skripsi
DAFTAR PUSTAKA
Edriati, S., Handayani, S., & Sari, N. P. (2017). Penggunaan Teka-Teki Silang
Sebagai Sebagai Strategi Pengulangan Dalam Meningkatkan Pemahaman
Konsep Matematika Siswa Sma Kelas Xi Ips. Jurnal Pelangi, 9(2), 71–78.
https://doi.org/10.22202/jp.2017.v9i2.2047
Ningsih, S., & Dukalang, H. (2019). Penerapan metode suksesif interval pada
analisis regresi linier berganda. Jambura Journal of Mathematics, 1, 43–53.
Novelia, R., Rahimah, D., & Syukur, M. F. (2017). Penerapan Model Mastery
Learning Berbantuan LKPD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Peserta Didik di Kelas VIII.3 SMP Negeri 4 Kota Bengkulu. Jurnal
Penelitian Pembelajaran Matematika Sekolah (JP2MS), 1(1), 20–25.
https://doi.org/10.33369/jp2ms.1.1.20-25
Rizki, L. M., Mz, Z. A., & Risnawati. (2017). Pengembangan Lembar Kerja
Siswa Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning untuk
54
55
Shoidah, Z., Rachmadiarti, F., & Winarsih. (2012). Pengembangan LKS Berbasis
Contextual Teaching and Learning Materi Hama dan Penyakit Tumbuhan.
Jurnal Unesa, 1(3), 1–5. http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu