1 SM
1 SM
arumisnaeny@student.undip.ac.id
Departemen Politik dan Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Diponegoro
Abstrak
arumisnaeny@student.undip.ac.id
Diponegoro University
Abstract
Departemen Politik dan Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Diponegoro
efisien menurut nelayan dengan waktu mewadai nelayan cantrang. Pada awal
trip yang singkat. Kondisi nelayan persiapan gerakan, pihak Paguyuban
Juwana yang sebagian besar memiliki Mina Santosa memfasilitasi untuk
pinjaman di bank membuat pemakaian mengadakan pertemuan yang bertujuan
alat cantrang adalah pilihan yang tepat membahas tindakan apa yang akan
karena dapat memperlancar dilakukan. Protes sebagai hasil dari
pembayaran utang di bank. Selain itu, kesepakatan bersama kembali
mengganti alat tangkap cantrang dipersiapkan dengan membahas
dengan alat tangkap lainnya seperti bagaimana protes yang akan dilakukan,
yang dianjurkan oleh KKP tidak lah apa saja yang akan dilakukan, kapan,
mudah. Dibutuhkan biaya yang besar berapa biaya yang dibutuhkan serta
untuk melakukan perombakan dan bagaimana biaya tersebut didapatkan.
penyesuaian kapal. Kedua faktor sosial Dalam persiapan protes terdapat
budaya, nelayan Juwana yang telah beberapa tokoh yang berpengaruh
lama menggunakan alat cantrang terhadap berjalannya protes, mereka
beranggapan bahwa cantrang bukan adalah koordinator protes dan
trawl dan cantrang tidak merusak koordinator FNB yaitu Rasmijan, Heri
lingkungan. Ketiga, faktor politik yaitu Budiarto, Bambang Wicaksono, dan
tidak adanya komunikasi KKP dengan Hadi Sutrisno. Semuanya adalah warga
nelayan yang menggunakan cantrang Desa Bendar Kecamatan Juwana
pada saat memutuskan kebijakan Kabupaten Pati.
larangan penggunaan cantrang. Selain 2. Penentuan Ide
itu, tidak adanya penjelasan ilmiah Dalam melakukan sebuah
terkait dampak catrang terhadap gerakan pasti ada proses penentuan ide.
ekosistem laut membuat nelayan Dalam menentukan ide protes, nelayan
kecewa dan merasa curiga terhadap Juwana melakukan kumpul bersama di
kemunculan peraturan tersenut. paguyuban terlebih dahulu dan
menentukan ide protes secara bersama-
Protes Nelayan Juwana sama. Selama tindakan yang dilakukan
adalah untuk kepentingan bersama,
Penolakan terhadap nelayan Juwana setuju untuk
diberlakukannya Permen KP Nomor 2 melakukan protes. Penentuan ide yang
Tahun 2015 diwujudkan dalam bentuk dilakukan di paguyuban membuka
protes yang berkepanjangan mulai ruang bagi seluruh nelayan baik
tahun 2015 hingga 2018. Protes yang pemilik kapal, nahkoda maupun ABK
disampaikan nelayan berupa untuk menyampaikan usulan mengenai
penolakan, keberatan, boikot dan tindakan protes yang akan dilakukan.
pemogokan disampaikan beramai- Sebagian besar ide protes yang
ramai di berbagai kesempatan. dilakukan di daerah adalah protes
Sebagaimana dinamika protes yang dengan cara blockade jalan, unjuk rasa
dijelaskan sebelumnya, gerakan protes dan penyampaian orasi. Ini dilakukan
yang dilakukan nelayan Juwana dengan tujuan untuk mengundang
memiliki tahapan-tahapan mulai dari perhatian media massa serta
persiapan, penentuan ide hingga masyarakat sehingga protes yang akan
pelaksanaan protes. dilakukan kedepannya dapat menjadi
1. Persiapan Protes peringatan bagi KKP maupun Presiden.
Persiapan protes dilakuka 3. Pelaksanaan Protes
dengan musyawarah bersama. Tahapan Setelah melalui tahap
persiapan protes dipermudah dengan persiapan dan penentuan ide,
adanya Paguyuban Mina Sentosa yang selanjutnya adalah pelaksanaan protes.
6
DAFTAR PUSTAKA
Nababan, B. O., Solihin, A., & Christian, Y. (2018). Indonesia Marine Felllows
Program -MFP : Dampak Sosial Ekonomi Kebijakan Larangan Pukat
Hela dan Pukat Tarik di Pantai Utara Jawa. PKSPL IPB.
Pramono, B. (2006). Strategi Pengelolaan Perikanan Jaring Arad Yang Berbasis
Di Kota Tegal. IPB (Bogor Agricultural University), Bogor.
Satria, A. (2015). Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir. Jakarta: Yayasan
Pustaka Obor Indonesia. Retrieved from www.obor.or.id
Satria, G. (2017). Gerakan Perlawanan Masyarakat Pegunungan Rembang
Terhadap Pembangunan Pabrik Semen Indonesia Pada Tahun 2014-
2017.
Sugiyono. (2012). METODE PENELITIAN PENDIDIKAN pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.