Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS KASUS 2

Oleh:

Nama : Hairun R
NIM : R011181733

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN DASAR


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
Kasus

Seorang laki-laki berusia 55 tahun, datang ke poliklinik


dengan keluhan nyeri dada, nyeri dada bersifat intermitten dan
menjalar ke lengan sebelah kiri, nyeri bertambah berat jika
beraktivitas. Riwayat merokok aktif. Salah satu hal yang
dilakukan pada klien adalah pemeriksaan diagnostik. Apakah
tindakan yang dapat dilakukan pada kasus tersebut.

1 Analisa Data

No Data Masaalah Etiologi


Ds : Perfusi Penyumbatan
 Klien mengeluh jaringan arteri koronaria
nyeri dada dan kardiopulmonal
bersifat tidak efektif
intermitten dan
menyebar ke
lengan sebelah
kiri
 Klien mengeluh
nyeri bertambah
berat jika
beraktifitas
 Riwayat
merokok

2 Diagnosa Keperawatan
a. Perfusi jaringan kardiopulmonal tidak efektif
b. Intoleransi Aktifitas
Rencana Asuhan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Perfusi jaringan NOC : NIC :


a. Car
kardiopulmonal tidak efektif 1 Monitor nyeri dada (durasi, intensitas
diac pump Effectiveness
dan faktor-faktor presipitasi)
b. Circ
2 Auskultasi suara jantung dan paru
DS: ulation status
3 Monitot tanda-tanda vital
c. Tiss
 Klien mengeluh nyeri dada 4 Monitor irama dan jumlah denyut
ue Prefusion : cardiac,
jantung
dan bersifat intermitten dan periferal
5 Observasi perubahan ECG
d. Vita
menyebar ke lengan sebelah 6 Monitor elektrolit (potassium dan
l Sign Statusl
kiri magnesium)
Setelah dilakukan asuhan
7 Monitor status cairan
 Klien mengeluh nyeri keperawatan selama 3 x 24 8 Evaluasi oedem perifer dan denyut
jam ketidakefektifan perfusi
bertambah berat jika jaringan nadi
kardiopulmonal
9 Monitor peningkatan kelelahan dan
beraktifitas teratasi dengan kriteria
kecemasan
hasil:
 Riwayat merokok 1) Tekanan systole dan 10 Instruksikan pada pasien untuk tidak
diastole dalam rentang mengejan selama BAB
yang diharapkan 11 Jelaskan pembatasan intake kafein,
2) CVP dalam batas normal sodium, kolesterol dan lemak
3) Nadi perifer kuat dan 12 Kelola pemberian obat-obat:
simetris analgesik, anti koagulan, nitrogliserin,
4) Tidak ada oedem perifer vasodilator dan diuretik.
dan asites 13 Tingkatkan istirahat (batasi
5) Denyut jantung, AGD, pengunjung, kontrol stimulasi
ejeksi fraksi dalam batas lingkungan)
normal 14 Berikan edukasi kepada pasien untuk
6) Bunyi jantung abnormal segera menghentikan aktifitas apabila
tidak ada merasa lelah, pusing, sakit dada atau
7) Nyeri dada tidak ada timbul dispnea
8) Kelelahan yang ekstrim 15 Bantu pasien untuk memperbaiki
tidak ada toleransinya terhadap kegiatan dengan
melakukan kegiatan secara perlahan
diselingi dengan istrahat
16 Bantu pasien untuk istrahat total pada
saat merasakan nyeri
17 Kolaborasi pemberian nitrogliserin untuk
mengurangi nyeri karena serangan
iskemia akut
Intoleransi Aktifitas NOC : NIC
Ds:  Toleransi aktivitas 1 Observasi adanya pembatasan klien dalam
melakukan aktivitas
 Klien mengeluh nyeri Setelah dilakukan tindakan 2 Kaji adanya faktor yang menyebabkan
bertambah berat jika keperawatan selama 1 x 24 jam kelelahan
3 Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik
beraktifitas Pasien bertoleransi terhadap dan emosi secara berlebihan
 Klien mengeluh nyeri dada aktivitas dengan kriteria hasil : 4 Monitor respon kardiovaskuler terhadap
aktivitas (takikardi, disritmia, sesak nafas,
dan bersifat intermitten dan  Pasien diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik)
menyebar ke lengan sebelah mampu beraktifitas fisik 5 Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat
pasien
kiri tanpa disertai dengan 6 Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitasi
gangguan nyeri dada medik dalam merencanakan progran terapi
yang tepat.
 Pasien 7 Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang
mampu melakukan sesuai dengan kemampuan fisik
8 Bantu untuk mendapatkan alat bantuan
aktivitas sehari hari
aktivitas seperti kursi roda, krek
(ADLs) secara mandiri 9 Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang
disukai
 Pasien
10 Bantu klien untuk membuat jadwal latihan
mampu menyeimbangkan diwaktu luang
11 Monitor respon fisik, emosi, sosial dan
aktivitas dan istirahat
spiritual
Diagnosa Keperawatan

1 Perfusi jaringan kardiopulmonal tidak efektif


2 Intoleransi aktivitas

Tindakan keperawatan yang dilakukan : Pemasangan EKG

a. Pengertian
Perekaman elekro kadio gram (EKG) adalah
suatu tes diagnostic yang dapat membantu
mengidentifikasi suatu kondisi patofisiologis jantung,
terutama angina dan IMA. Tes ini dapat memberikan
suatu gambaran yang lebih lengkap tentang aktivitas
listrik jantung

b. Tujuan
1 Untuk mengidentifikasi kondisi patologis jantung
pasien, terutama angina dan IMA.
2 Untuk menentukan abnormalitas transisi impuls
melalui konduksi otot jantung
3 Untuk mengetahui reaksi pemberian obat-obatan
Antiaritmia
c. Persiapan Alat
1. Mesin EKG / Alat EKG yang dilengkapi dengan 3
label :
- 1 kabel listrik ( Power )
- 1 kabel untuk bumi ( ground )
- 1 Kabel untuk pasien

2. Alat Elektroda
- Elektrode ektremitas

- Elektrode Dada (6 buah)

3. Jelly Elektrode
4. Kertas EKG ( Siapkan pada alat )
5. Kasa / kapas pembersih
6. Hanskun
7. Kabel elektroda
8. Alkohol

d. Prosedur dan rasional tindakan


1 Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
Rasional : membangun hubungan saling
percaya antara perawat dan pasien
b. Evaluasi / validasi
Rasional : untuk mengetahui kondisi pasien
terkini
c. Kontrak : topik, waktu dan tempat
Untuk memudahkan perawat melakukan
tindakan selanjutnya
2 Fase Kerja
a. Mengecek program terapi medik
Rasional : mencegah resiko kesalahan tindakan
b. Mencuci tangan
Rasional : mencegah kontaminasi silang perawat
dan pasien
c. Mempersiapkan alat
d. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
Rasional : membantu mendapatkan kerja sama
pasien dan mengurangi kecemasan terhadap
pelaksanaan tindakan
e. Mengecek identitas pasien
Rasional : untuk mencegah kesalahan tindakan
pada pasien
f. Membersihkan permukaan kulit di kedua
pergelangan tangan dan kaki
g. Memberi jelly EKG secukupnya di area
keempat elektroda ekstremitas dan pasang
elektroda tersebut di tempat yang telah
dibersihkan
h. Menghubungkan kabel penghubung klien
dengan elektroda sebagai berikut :
 Kabel merah dengan elektroda
dipergelangan tangan kanan
 Kabel kuning dengan elektroda
diepergelangan tangan kiri
 Kabel hijau dengan elektroda
dipergelangan kaki kiri
 Kabel hitam dengan elektroda
diepergelangan kaki kanan
i. Membersihkan permukaan kulit di dada klien
yang akan dipasang elektroda dengan kapas
alkohol
j. Memberikan keenam elektroda jelly EKG
secukupnya dan dipasang. Elektroda tersebut di
tempat yang telah dibersihkan dan dihubungkan
dengan kabel
 C1 ruang interkostal IV garis sternal kanan
 C2 ruang interkostal IV garis sternal kiri
 C3 pertengahan garis lurus yang
menghubungkan C2 dan C4
 C4 ruang interkostal V kiri di garis mid
clavikula
 C5 titik potong garis aksila kiri dengan
garis mendatar C4
 C6 titik potong garis aksila kiri dengan
garis mendatar C5
k. Menyalahkan power on off pada alat EKG,
hubungkan dengan mesin EKG
l. Menggunakan mesin EKG sesuai petunjuk pada
mesin EKG
m. Menuliskan identitas klien di pojok kiri atas,
nama, usia, jenis kelamin, tanggal dan jam
pemeriksaan.
n. Merapikan alat dan bersihkan dada dan
pergelangan ekstremitas kliesn dengan sisa-sisa
jelly
o. Membantu klien ke posisi semula yang nyaman
p. Mengevaluasi respon klien
q. Mencuci tangan
r. Merencanakan tindak lanjut
s. Melakukan dokumentasi hasil

3 Terminasi
a. Evaluasi respons klien
b. Rencana tindak lanjut
c. Kontrak yang akan datang
Kritisi video
Link video : https://youtu.be/XJ3NCLqcXr8
Pada video ini pelaksanaan prosedur tindakan
pemasangan EkG sebagian besar telah sesuai dengan standar
operasional prosedur namun yang menjadi catatan sebelum
melakukan pemasangan EKG perlu melihat program terapi
medic agar memastikan tindakan yang dilakukan sudah benar
baik jenis tindakan maupun waktu pelaksanaanya, yang kedua
petugas perlu mencuci tangan setelah prosedur tindakan
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah


Edisi 8. EGC : Jakarta
Hidayat.A.A (2012). Buku Ajar Kebutuhan Darah Manusia.
Health Books : Jakarta
Jacob.A (2014). Buku Ajar Clinical Nursing Procedures Jilid
I. Binarupa Aksara ; Jakarta
Bulechek, Butcher, Doctherman, & Wagner. (2013). Nursing
Intervension Classification. Philadelphia: Elsevier
Global Right.
Internasional, N. (2018). Diagnosis Keperawatan Defenisi
dan Klasifikasi 2018-2020. Jakarta: EGC.
Moorhead, Johnson, Maas, & Swanson. (2013). Nursing
Outcome Clasification. Philadelphia: Elsevier Global
Right.

Anda mungkin juga menyukai