Sdr. RN umur 15 tahun, masuk RS dengan keluhan demam, sakit kepala, mual, nyeri
uluhati, nyeri pinggang, dan mengeluh lemas. Keluhan pada pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran Compos mentis, nyeri tekan pada daerah epigastrium, akral
hangat dan kelemahan. Hasil pemeriksaan diagnostik Laboratorium didapatkan :
Leukosit 10.76 10³/µL (4.0-10.0), Widal ; S. Typhi 1/80 (Negatif), S. Par A-O 1/40
(Negatif), S. Par B-O 1/320 (Negatif).
1. Definisi Typhoid
Demam typhoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran
pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu. Gangguan pada
pencernaan, dan gangguan kesadaran. Demam typhoid merupakan penyakit infeksi akut
pada usus halus dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada
Typhoid abdominalis adalah suatu penyakit infeksi yang ditularkan melalui makanan
abdominalis biasanya menyerang saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari
seminggu, gangguan pencernaan, dan dapat pula disertai dengan gangguan kesadaran.
menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan malam hari (sodikin dalam
Demam typhoid merupakan salah satu penyakit endemik di indonesia. Yang dimana
telah diketahui demam typhoid merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh
2020).
Demam typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus, yang disebabkan oleh
C, paratyfoid biasanya lebih ringan dengan gambaran klinis sama (purnawan junaidi
2. Etiologi Typhoid
Penyebab utama demam typhoid ini adalah bakteri salmonella typhi. Bakteri
salmonella typhi adalah berupa basil gram negatif, bergerak dengan rambut getar, tidak
berspora, dan mempunyai tiga macam antingen yaitu antingen O (somatik yang terdiri
atas zat kompleks lipopolisakarida), antingen H zat (aglutinin) terhadap tiga macam
antingen tersebut. Kuman tumbuh pada suasana aerob dan fakultatif anaerob pada suhu
15-41oC (optimum 37 oC) dan pH pertumbuhan 6-8. Faktor pencetus lainnya adalah
(Ranuh, 2013)
lebih dikenal dengan nama S. Paratyphi A, S seholt moellen dan S. Hirch feldri (Junaidi
3. Patofisiologi Typhoid
Penyebab salmonella typhi melalui mulut oleh makanan yang tercemar, sebagai
kuman yang memusnahkan oleh asam lambung, sebagian lagi masuk ke husus halus, ke
jaringan lamford dan berkembang biak, kemudian kuman masuk ke aliran darah dan
mencapai sel-sel retikulum dextra melepaskan kuman kedalam peredaran darah dan
beberapa organ tubuh terutama limfa, usus dan kandung empedu pada minggu pertama
sakit, terjadi hiperplasia plaks payer, minggu kedua terjadi dekrosis dan minggu ketiga
terjadi ulsenasi plaks payer. Pada minggu ke empat terjadi penyembuhan ulkus-ulkus
perfarasi usus, selain itu hepar, kelenjar-kelenjar mesenterial dan limpa membesar
a. Kuman masuk kedalam mulut melalui makanan atau minuman yang tercemar
salmonella (biasanya >10.000 basil kuman). Sebagian kuman dapat dimusnahkan oleh
asam hcl lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus. Jika respon imunitas
humoral mukosa (igA) usus kurang baik, maka basil salmonella akan menembus sel-
sel epitel (sel m) dan selanjutnya menuju lamina propia dan berkembang biak di
jaringan limfoid plak nyeri di ileum distal dan kelenjar getah bening masenterikal,
b. Jaringan limfoid plak payeri dan kelenjar getah bening meswenterika mengalami
thoracicus dan menyebar ke seluruh organ retikulo endotalial tubuh, terutama hati,
c. Hati membesar (hepatomegali) dengan infiltrasi limfosit, zat plasma, dan sel
organ ini, kuman salmonella typhi berkembang biak dan masuk sirkulasi darah lagi,
sehingga mengakibatkan bakterimia kedua yang disertai tanda dan gejala infeksi
sistemik (demam, malaise, mialgia, sakit kepala, sakit perut, instabilitas vaskuler, dan
d. Pendarahan saluran cerna terjadi akibat erosi pembuluh darah di sekitar plak peyeri
yang sedang mengalami nekrosis dan hiperplasia. Proses patologis ini dapat
berlangsung hingga ke lapisan otot, serosa usus, dan mengakibatkan perforasi usus.
hyperplasiaplak peyeri. Disusul kemudian, terjadi nekrosis pada minggu kedua dan
ulserasi plak peyeri pada minggu ketiga. Selanjutnya, dalam minggu ke empat akan
e. Sedangkan penularan salmonella typhi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang
dikenal dengan 5F yaitu Food (makanan), Fingers (jari tangan/ kuku), Fomitus
penegakkan diagnosis sedini mungkin sangat bermanfaat agar bisa memberikan terapi
yang tepat dan meminimalkan komplikasi. Pengetahuan gambaran klinis penyakit ini
sangat penting untuk membantu mendeteksi secara dini. Walaupun pada kasus tertentu
inkubasi demam typhoid berlangsung antara 10-14 hari. Gejala-gejala klinis yang timbul
sangat bervariasi dari ringan sampai berat, dari asimtomatik hingga gambaran penyakit
Pada minggu pertama gejala klinis penyakit ini ditemukan keluhan dan gejala serupa
dengan penyakit infeksi lain yaitu demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia,
mual, muntah, obstipasi atau diare, perasaan tidak enak diperut, batuk, dan epistaksis.
Pada pemeriksaan fisik hanya didapatkan suhu badan meningkat. Sifat demam adalah
peningkatan perlahan-lahan terutama pada sore hingga malam hari. Dalam minggu kedua
gejala-gejala menjadi lebih jelas berupa demam, bradikardia relatif (bradikardia relatif
adalah peningkatan suhu 1oC tidak diikuti peningkatan denyut nadi 8 kali permenit)
Demam berlangsung selama 7 hari atau lebih dengan gejala saluran pencernaan dan
gangguan sistem syaraf pusat pusat (sakit kepala, anoreksia, mual dan tumah, kejang dan
menurun kesadaran). Gejala klinik tersebut dapat timbul tergantung dari baik buruknya
nutrisi anak, tingkat imunitasnya (kebal alamiah atau sudah divaksinasi) dan sudah atau
Gejala-gejala yang timbul bervariasi, dalam minggu pertama keluhan dan gejala
serupa dengan penyakit infeksi akut pada umumnya yaitu demam, nyeri kepala, pusing,
nyeri otot, anoreksia, mual muntah obstipasi atau diare, perasaan tidak enak diperut,
batuk dan epistaris pada pemeriksaan fisik hanya didaptkan peningkatan suhu tubuh.
Dalam minggu kedua gejala-gejala terjadi lebih jelas berupa demam, bradikardi relatif,
lidah typhoid (kotor ditengah, tepi dan ujung merah dan tremor). Hepatomegali,
5. Nursing Diagnosis
a. Hipertermia
c. Intoleransi aktivitas