Anda di halaman 1dari 1

Masing-masing peserta didik atau siswa sebagai individu dan subjek belajar

memiliki karakteristik atau ciri-ciri sendiri. Kondisi atau keadaan yang terdapat pada
masing-masing siswa dapat mempengaruhi bagaimana proses belajar siswa tersebut.
Dengan kondisi peserta yang mendukung maka pembelajaran tentu dapat dilakukan
dengan lebih baik, sebaliknya pula dengan karakteristik yang lemah maka dapat
menjadi hambatan dalam proses belajar mengajar. Keadaan peserta didik bukan hanya
berpengaruh pada bagaimana belajar masing-masing peserta didik, namun dari proses
belajar masing-masing siswa dapat mempengaruhi pembelajaran secara keseluruhan
serta juga mempengaruhi bagaimana proses belajar peserta didik lainnya. Oleh karena
itu, guru yang memiliki peran sentral dalam pembelajaran secara langsung sangat
diharuskan untuk mengetahui karakteristik atau keadaan yang sebenarnya terjadi pada
siswa. Dengan demikian, guru dapat mengantisipasi juga mengatasi adanya pengaruh
buruk yang mungkin muncul dan berakibat negatif bagi pembelajaran. Identifikasi
terhadap keadaan dan kondisi siswa baik untuk masing-masing individu maupun
keseluruhan mutlak diperlukan yang digunakan untuk pengambilan langkah dan
perlakuan terutama pemilihan strategi, model, media, dan komponen penyusun
pembelajaran lainnya.
Seperti halnya di sekolah tempat saya mengajar terdapat beberapa
karakterisitik peserta didik yang saya temui, salah satunya adalah perkembangan
kognitif. Dimana di dalam satu kelas terdapat beberapa peserta didik yang memiliki
perkembangan kognitif lebih bagus dibandingkan dengan peserta didik yang lainnya.
Sesuai dengan berbagai tingkat perkembangan kognitif yang dimilki peserta didik,
saya menggunakan metode pembelajaran tutor sebaya dalam proses belajar mengajar.
Dengan metode pembelajaran tutor sebaya akan memberi kesempatan pada peserta
didik untuk mengajarkan dan berbagi ilmu pengetahuan atau ketrampilan pada peserta
didik lain yang mengalami kesulitan dalam belajar. Dimana dalam proses belajar
mengajar akan dibentuk kelompok-kelompok kecil, yang sumber belajarnya bukan
hanya guru melainkan juga teman sebaya yang mempunyai perkembangan kognitif
lebih bagus dan cepat dalam menguasai suatu materi tertentu.

Anda mungkin juga menyukai