PANGGILAN BERIBADAH
Haleluya.
Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya. Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat.
Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya. Pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Mu yang hebat.
Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala. Pujilah Dia dengan gambus dan kecapi.
Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian. Pujilah Dia dengan permainan gambus dan seruling
Pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang. Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting
Biarlah segala yang bernafas memuji nama Tuhan.
(Jemaat Berdiri)
2. MENYANYI KJ 3 : 3/POP & ROCK/60s 8 BEAT/102/+5/OKTAV -1
(1)
Bergumul begitulah kita berkata saat beban hidup menekan kita. Setiap hari kita
berhadapan dengan pergumulan atau persoalan-persoalan hidup yang menuntut kita untuk
mengerahkan segala daya dan upaya untuk keluar dari masalah tersebut. Hal ini menunjukkan
bahwa hidup ini adalah perjuangan yang menuntut bagi setiap orang yang ingin keluar sebagai
pemenang harus berada dalam proses perjuangan itu. Ada banyak hal yang harus kita perjuangkan
dalam hidup ini: di antara masalah ekonomi, pendidikan dan kesehatan dalam keluarga dan juga
adalah persoalan yang bersifat umum yang tentunya juga menuntut agar kita dapat mengambil
bagian di dalamnya, seperti masalah social budaya, politik, hukum serta persoalan persoalan yang
berhubungan dengan kepentingan orang banyak yaitu peran kita sebagai warga negara yang harus
ikut berperan secara aktik melalui tugas dan tanggung jawab yang kita emban demi tercipta
masyarakat yang adil dan sejahtera sebagai wujud rasa syukur kita atas bangsa dan negara
Indonesia yang pada bulan Agustus ini kita rayakan ulang tahun kemerdekaan yang ke 75. Rasa
syukur yang tetap ada walau pun kita diperhadapkan pada masaalah pendemi covid 19 yang
membatasi ruang gerak kita, dan persoalan lainya lain seperti wabah virus babi , hama belalang
dan lain lain sebagainya. Intinya bagi kita adalah Pergumulan dalam hidup ini sepertinya tidak ada
akhirnya kecuali waktu Tuhanlah yang bisa mengahirinya saat kita harus kembali ke dalam
kekekalan bersama Tuhan.
Berhadapan dengan persoalan ini, tentunya sebagai orang beriman kita di tuntun untuk
meletakkan segala pengharapan kita pada Tuhan. Namun apa daya, bila kita lemah dalam
memahami persoalan dengan kacamata iman maka kecenderungannya adalah kita mengandalkan
kekuatan diri sendiri, ini pun hal yang wajar karena manusia tidak ada yang sempurna, hanya
dalam ketidaksempurnaan itu apakah kita pasrah mengikuti keinginan kita? Atau kita harus
bergumul untuk menemukan jalan terbaik menurut Tuhan? Dan bergumul bersama Tuhan itu
dengan cara apa? Pertanyaan berangkai ini adalah penuntun bagi kita untuk menemukan
kehendak Tuhan di balik ketidaksempurnaan kita. Siapakah figure cerminan kita yang dengan
belajar darinya kita menjadi pribadi yang tidak gambang putus asa, pribadi tidak mengandalkan
diri serta pribadi yang tidak menghakimi diri dan menghakimi orang lain atas kelemahan dan
kegagalan yang kita alami dan yang paling penting bagi kita adalah bagaimana kita menemukan
arti diri kita yang sesungguhnya.
Yakub demikianlah kedua orang tuanya menamai saudara kembar Esau itu, ia memegang
tumit kakaknya pada waktu ibunya melahirkan mereka sehingga peristiwa itu dianggap sebagai
pertanda yang mengambarkan watak dan karakter Yakub yang selalu menyelesaikan masalah
dengan taktik penipuan dan terbukti saat dia ia menikung kakaknya Esau untuk memperoleh hak
kesulungan yang berbuntut panjang pada konflik internal dalam keluarga Ishak dan bahkan ketika
dia berhadapan dengan bapak mantunya Laban pun dia menggunakan banyak taktik jitu yang
membawa keuntungan bagi si anak mantu yang banyak taktik jitu ini. Tapi di balik kehebatannya
itu, ada rasa takut pada diri Yakub untuk kembali ke kampung halaman walaupun ada janji Tuhan
pada Yakub dalam kisah mimpi Yakub di Betel ( Kej. 28 : 15 ) namun karakter yang belum
diperbaharui membuat Yakub yang biasa menyelesaikan masalah dengan tipuannya, menimbang
perkara ini degan kekuatannya sendiri. Alhasil ia pun tenggelam dalam pergumulan yang hebat
antara berpegang pada janji Allah atau mengandalkan kemampuannya yang sudah runtuh oleh rasa
takut yang dahsyat. Peristiwa ini membawa dampak yang sangat penting bagi perubahan hidup
Yakub, di antaranya adalah :
1. Yakub mendapat nama baru yaitu Israel. Apa arti sebuah nama? Tentunya bagi pemberi
dan pemiliknya, nama adalah sesuatu yang berarti dan bermakna. Seperti itulah nama begitu
penting dan berarti bagi Yakub karena nama yang lama adalah gambaran karakternya dan
nama baru adalah gambaran perjuangannya yang membawa kemenangan sebagaimana
dikisahkan dalam narasi kita saat ini. Semalam suntuk ia bergumul dan pergumulan itu
digambarkan sebagai peristiwa adu kekuatan fisik antara Yakub dan seorang laki laki
misterius. Apakah pergumulan ini adalah adu fisik atau imajinasi iman dari seorang yang tak
berdaya, tapi yang pasti bahwa peristiwa ini membawa dampak yang sangat penting bagi
penemuan jati diri Yakub dari seorang penipu menjadi pejuang Alah. Yakub keluar sebagai
pemenang, ia mendapatkan nama baru yang menggambarkan pribadi yang lahir baru dengan
karakter yang diperbaharui. Israel yang artinya bergumul melawan Allah dan Manusia,
sebagai gambaran dari pergulatan batin saat menimbang perkara antara rasa takut pada
Allah dengan berpegang pada janji dan rasa takutnya pada Esau dengan pemberian harta
sebagai upeti ( 32 : 20 dan 21 ). Dan ternyata rasa takut pada Allah sebagai karakter Ilahi
sebagai seorang yang lebih dari pada pemenang yang yang menguasai hidupnya sehingga ia
berkata aku tidak akan membiarkan engkau pergi jika engkau tidak memberkati aku. Berkat
yang menjadikan Yakub sebagai mitra kerja Allah karena kita pahami bahwa melalui sejarah
bangsa Israel Allah Menyatakan diri kepada dunia ini dan melalui bangsa Israel lahir Sang
Mesias yang dijanjikan Allah.
2. Yakub Melihat Allah
Pniel adalah saksi bisu dari perubahan besar atas hidup Yakub, berjumpa dengan Allah namun
tidak binasa adalah anugerah terindah bagi Yakub, ia melepaskan pengandalan dirinya saat
memohon berkat serta kuasa yang ia rasakan saat menerima pemberkatan, ia pun sadar bahwa ia
telah berjumpa dengan Allah. Suatu perubahan yang menimbulkan rasa takut dan sikap iman yang
mau merendahkan diri di bawah kekuatan dan kemahakuasaan Allah. Janji Allah semakin teguh,
seteguh impian Yakub untuk kembali menghirup udara kebebasan di negeri yang dijanjikan Allah
serta menikmati indahnya persaudaraan dalam ikatan cinta kasih dengan kakaknya Esau. Ini
sebagai kesaksian yang hidup bahwa Allah itu penuh cinta kasih dan setia pada janjinya.
3. Sendi pangkal paha terpelecok
Petarung yang hebat tentunya harus memiliki tubuh yang sempurna, apa jadinya si Yakub yang
melangkah terseok-seok berhadapan dengan dengan Esau si petarung hebat padang gurun? Tapi
yang pasti bahwa rencana Alah harus digenapi dalam diri Yakub yang tak berdaya melawan rasa
takutnya yang berlebihan sebagai konsekuensi atas kesalahannya padahal sang kakak dengan
penuh kasih menyambut kedatangannya. Kakinya yang terpelecok mengambarkan bahwa tumpuan
harapan pada kemampuan dirinya sudah runtuh, ia harus meletakkan seluruh pengharapannya
pada Allah karena dengan sikap iman inilah pribadi yang telah ditangani oleh Tuhan ini akan
menjadi sosok yang besar di hadapan Allah karena dalam dirinya Allah mempunyai rencana besar
bahwa dari keturunan Israel ini akan lahir juru selamat dunia, maka tepatlah jika Tuhan berkata
kepada Paulus : “ cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku
menjadi sempurna. ( 2 Korintus 12 : 9a ).
Belajar dari kehidupan Yakub, perubahan dalam hidup kita tentunya harus didasarkan
pada pengenalan yang benar Allah serta kemampuan untuk mengenali diri sebagai cipataan Allah
yang berdosa. Tentunya sikap iman kitalah yang menentukan sejauhmana kita mengandalkan
Tuhan dalam hidup ini serta tetap membuka diri untuk selalu berjumpa dengan Tuhan dalam
persekutuan yang karib. Dengan banyaknya pergumulan dalam hidup kita, tentunya kita diarahkan
oleh firman Tuhan ini untuk tetap yakin dan teguh berpegang pada janji Allah serta tetap
mensyukuri segala rahmatnya sekalipun kita dalam ketidakberdayaan. Tuhan hadir untuk menjadi
pahlawan yang membawa kemenangan bagi kita. Amin.