Anda di halaman 1dari 8

KARYA ILMIAH

“PEMANASAN GLOBAL”

NAMA : Anggi Ifanda Selamat


NIM : 18 508 009
MATA KULIAH : Seminar Pendidikan IPA

BAB I
Pendahuluan
1.1      Latar Belakang
Pemanasan global adalah suatu istilah yang menunjukkan adanya kenaikan rata-rata
temperatur Bumi, yang kemudian menyebabkan perubahan dalam iklim. Bumi yang lebih
hangat dapat menyebabkan perubahan siklus hujan, kenaikan permukaan air laut, dan
beragam dampak pada tanaman, kehidupan liar, dan manusia. Ketika para ahli ilmu
pengetahuan berbicara mengenai permasalahan perubahan iklim, yang menjadi pusat
perhatian adalah pemanasan global yang disebabkan oleh ulah manusia. Mungkin sulit
untuk dibayangkan bagaimana manusia dapat menyebabkan perubahan pada iklim di Bumi.
Namun, para ahli sepakat bahwa ulah manusialah yang memicu besarnya jumlah gas rumah
kaca yang dilepaskan ke atmosfer dan menyebabkan Bumi menjadi lebih panas.

Dahulu, semua perubahan iklim berjalan secara alami. Tetapi dengan adanya
Revolusi Industri, manusia mulai mengubah iklim dan lingkungan tempat hidupnya melalui
tindakan-tindakan agrikultural dan industri. Revolusi Industri adalah saat di mana manusia
mulai menggunakan mesin untuk mempermudah hidupnya. Revolusi ini dimulai sekitar 200
tahun lalu dan mengubah gaya hidup manusia. Sebelumnya, manusia hanya melepas
sedikit gas ke atmosfer, namun saat ini dengan bantuan pertumbuhan penduduk,
pembakaran bahan bakar fosil dan penebangan hutan, manusia mempengaruhi perubahan
komposisi gas di atmosfer.

Semenjak Revolusi Industri, kebutuhan energi untuk menjalankan mesin terus


meningkat. Beberapa jenis energi, seperti energi yang kita butuhkan untuk melakukan
sesuatu, datang dari makanan yang kita makan. Tetapi energi lainnya, seperti energi yang
digunakan untuk menjalankan mobil dan sebagian besar energi untuk penerangan dan
pemanasan rumah, datang dari bahan bakar seperti batu bara dan minyak bumi - atau lebih
dikenal sebagai bahan bakar fosil karena terbentuk dari pembusukan fosil makhluk hidup.
Pembakaran bahan bakar fosil ini akan melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer.

1.2      Rumusan Masalah
1.2.1             Apa sajakah gejala-gejala pemanasan global?

1.2.2             Apakah penyebab dari pemanasan global?

1.2.3             Bagaimanakah dampak dari pemanasan global?

1.2.4             Bagaimana cara menanggulangi pemanasan global

1.3      Tujuan Penulisan
1.3.1             Untuk mengetahui gejala pemanasan global.

1.3.2             Untuk mengetahui penyebab pemanasan global.

1.3.3             Untuk mengetahui dampak pemanasan global.

1.3.4             Untuk mengetahui penanggulangan pemanasan global.

BAB II
Pembahasan
2.1      Gejala Pemanasan Global
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari matahari. Sebagian besar
energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika
energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang
menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan
kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke
angkasa luar.

Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer Bumi akibat menumpuknya


jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbondioksida, dan metana yang menjadi
perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi
gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di
permukaan Bumi.

Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan Bumi
terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan
semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang
terperangkap di bawahnya. Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala
makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin,
sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi, akibat jumlah gas-gas
tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.

2.2      Penyebab Pemanasan Global


1.             Boros Listrik

Penggunan listrik yang wajar dan sesuai kebutuhan tentu prilaku manusia bijak.
Semua orang menginginkan hal tersebut bisa dilakukan oleh setiap individu. Tapi, ternyata
untuk hemat dalam penggunaan listrik bukanlah pekerjaan yang mudah bagi sebagian besar
orang. Akibatnya, hal ini sebagai penyumbang pemanasan global terjadi. Himbauan atau
kampanye hemat listrik (save energy) sudah banyak dilakukan, tapi tetap saja banyak rumah
yang boros dalam pemakaian listrik.

2.             Halaman Rumah Tanpa Pepohonan

Tumbuhan hijau atau pepohonan bisa membuat udara menjadi sejuk dan menetralkan
suhu udara sehingga bisa disimpulkan bahwa pohon (tumbuhan) bisa mengatasi suhu
panas yang tinggi. Jika memang benar demikian, maka selayaknya setiap rumah mau
menanam pohon di pekarangan rumahnya. Tapi hal ini juga tidak dilakukan oleh banyak
rumah, apakah lagi rumah di perkotaan yang lebih memilih membangun gedung daripada
menanam pepohonan hijau. Kalau setiap pekarangan atau halaman rumah tidak ada pohon,
maka wajarlah yang namanya pemanasan global itu terjadi.

3.             Model Rumah Kaca

Salah satu dari banyaknya pemanasan global terjadi karena model rumah atau
gedung dengan konsep rumah kaca. Sehingga dari rumah kaca memantulkan cahaya ke
udara, bukan menyerap sinar matahari. Jika satu atau dua rumah saja maka tidak terlalu
berdampak. Namun yang terjadi bukan saja rumah, gedung -gedung pencakar langit pun
memakai konsep bangunan kaca. Jika yang terjadi demikian, maka pemanasan global
adalah “prestasi” yang dihasilkan dari banyak rumah dan gedung yang bermodelkan  kaca.

4.             Polusi Asap dari Industri Pabrik

Dengan alasan membuka lapangan pekerjaan bagi rakyat Indonesia, maka banyak
pabrik industri yang tumbuh dan berkembang. Tidak lain dan tidak bukan untuk
mensejahterakan rakyat. Supaya bisa mendapatkan penghasilan dengan bekerja. Masuk
akal? Jika pernyataan di atas benar, maka wajar jika kita mendapatkannya, ya mendapatkan
rasa panasnya Bumi karena banyak polusi asap dari pabrik industri. Ini memang dilema, di
satu sisi untuk kepentingan rakyat, tapi di sisi lain mengorbankan eksistensi Bumi.

5.             Bocornya Lapisan Ozon

Sinar matahari yang memancar ke Bumi tidak langsung sampai ke Bumi, karena ada
lapisan ozon yang melakukan filter terlebih dahulu. Hal itu jika memang lapisan ozon
memang masih normal. Yang terjadi sekarang ini adalah lapisan ozon sudah menipis
bahkan ada yang bilang sudah bocor. Sebuah sumber mengatakan bahwa: “Berdasarkan
pemantauan menggunakan instrumen Total Ozone Mapping Spectrometer (TOMS) pada
satelit Nimbus 7 dan Meteor 3, kerusakan ini telah menimbulkan sebuah lubang yang
dikenal sebagai lubang ozon di kedua kutub Bumi.”

2.3      Dampak Pemanasan Global


a.             Perubahan Iklim

Terjadinya perubahan musim di mana musim kemarau menjadi lebih panjang


sehingga menyebabkan gagal panen, krisis air bersih, dan kebakaran hutan. Perubahan
iklim yang disebabkan pemanasan global telah menjadi isu besar di dunia. Mencairnya es di
kutub utara dan kutub selatan yang akan menyebabkan kepunahan habitat di sana
merupakan bukti dari pemanasan global.

b.             Kenaikan Permukaan Air Laut di Seluruh Dunia

Para ilmuwan memprediksi kenaikan permukaan air laut di dunia karena mencairnya
dua lapisan es raksasa di Antartika dan Greenland, terutama di pantai timur Amerika
Serikat. Namun, banyak negara di seluruh dunia akan mengalami dampak naiknya
permukaan air laut, yang bisa memaksa jutaan orang untuk mencari pemukiman baru.
Maladewa adalah salah satu negara yang perlu mencari rumah baru akibat naiknya
permukaan laut.

c.              Korban Akibat Topan Badai yang Semakin Meningkat

Tingkat keparahan badai seperti angin topan dan badai semakin meningkat, dan
penelitian yang dipublikasikan dalam  Nature mengatakan: "Para ilmuwan menunjukkan
bukti yang kuat bahwa pemanasan global secara signifikan akan meningkatkan intensitas
badai yang paling ekstrim di seluruh dunia. Kecepatan angin maksimum dari siklon tropis
terkuat meningkat secara signifikan sejak tahun 1981. Hal tersebut diperkirakan didorong
oleh suhu air laut yang semakin meningkat, tidak mungkin mengalami penurunan dalam
waktu dekat.

d.             Gagal Panen Besar-Besaran


Menurut penelitian terbaru, sekitar 3 miliar orang di seluruh dunia harus memilih untuk
pindah ke wilayah  beriklim sedang karena kemungkinan adanya ancaman kelaparan akibat
perubahan iklim dalam 100 tahun. Perubahan iklim ini diramalkan memiliki dampak yang
paling parah pada pasokan air. Kekurangan air di masa depan kemungkinan akan
mengancam produksi pangan, mengurangi sanitasi, menghambat pembangunan ekonomi
dan kerusakan ekosistem. Hal ini menyebabkan perubahan suasana lebih ekstrim antara
banjir dan kekeringan. Menurut Guardian, pemanasan global menyebabkan 300.000
kematian per tahun.

e.              Kepunahan Berbagai Macam Spesies

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Nature, peningkatan suhu dapat


menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. Dan karena kita tidak bisa hidup
sendirian tanpa ragam populasi spesies di Bumi, ini akan membawa dampak buruk bagi
manusia.

"Perubahan iklim sekarang ini setidaknya sama besarnya dengan ancaman terhadap
jumlah spesies yang masih hidup di Bumi akibat  penghancuran dan perubahan habitat."
Demikian pendapat Chris Thomas, konservasi biologi dari University of Leeds.

f.              Hilangnya Terumbu Karang

Sebuah laporan tentang terumbu karang dari WWF mengatakan bahwa dalam
skenario terburuk, populasi karang akan runtuh pada tahun 2100 karena suhu dan
keasaman laut meningkat. 'Pemutihan' karang akibat kenaikan suhu laut yang terus-
menerus sangat berbahaya bagi ekosistem laut, dan banyak spesies lainnya di lautan
bergantung pada terumbu karang untuk kelangsungan hidup mereka.

Meskipun luasnya lautan 71 persen dari permukaan bumi dengan kedalaman rata-rata
hampir 4 km, ada indikasi bahwa hal  ini mendekati titik kritis. Bagi terumbu karang,
pemanasan dan pengasaman air mengancam hilangnya ekosistem global. Jadi diperlukan
upaya yang besar untuk menyelamatkan terumbu karang dari kepunahan.

2.4      Penanggulangan Pemanasan Global


a.             Jangan Menebang Pohon Sembarangan

Pohon merupakan penghasil gas O2 (oksigen) terbesar di dunia. setiap hari kita
bernafas membutuhkan oksigen dan pohon-pohonlah yang setiap harinya menyediakan
oksigen untuk kita. Semakin sedikit pohon akan menyebabkan gas CO2 (karbon dioksida)
bisa dengan leluasa berkeliaran dan akhirnya membuat Bumi semakin panas. Terlepas dari
itu kita bernafas menggunakan oksigen tanpa adanya oksigen mungkin kita tidak akan bisa
hidup sampai sekarang.

b.             Kurangi Menggunakan Kendaraan Pribadi

Banyaknya pemakaian kendaraan pribadi akan menyebabkan borosnya penggunaan


bahan bakar. Kita semua tau bahwa setiap kendaraan berbahan bakar minyak akan
mengeluarkan gas pembuangan berupa CO2 dan CO. Gas-gas ini bila dalam jumlah yang
besar dapat menimbulkan efek gas rumah kaca yang akhirnya membuat terjadinya global
warming semakin parah. Selama kita masih bisa untuk menggunakan kendaraan umum,
gunakanlah kendaraan umum, hanya gunakan kendaraan pribadi saat kita memang benar-
benar membutuhkannya.

c.              Gunakan Bahan Bakar Alami dan Ramah Lingkungan

Kendaraan dengan bahan bakar yang ramah lingkungan misalnya adalah kendaraan
dengan bahan bakar listrik. Listrik selain harganya lebih murah ternyata juga lebih ramah
terhadap lingkungan jika dibanding dengan bahan bakar minyak. Dengan menggunakan
kendaraan berbahan bakar listrik kita tak perlu lagi risau saat harga BBM (Bahan Bakar
Minyak) naik.

d.             Mematikan Lampu di Siang Hari

Matikan lampu di saat siang hari, meskipun kita sanggup untuk membayar tagihan
listriknya namun kepedulian akan lingkungan juga sangatlah penting.

e.              Menggunakan Lampu Hemat Energi

Lampu hemat energi sangat beragam jenisnya, ada lampu energi dengan bentuk XL
seperti “Philip”. Akhir-akhir ini muncul lagi lampu hemat energi terbaru yang pembuatannya
berasal dari gabungan lampu LED (Light Emiting Diode). Lampu hemat energi sejenis LED
akan mampu menghemat energi bahkan lebih dari 60% sehingga kebutuhan energi dalam
negeri bisa tercukupi. Selain itu penggunaan energi yang berlebihan juga akan menimbulkan
terjadinya pemanasan global. Sekarang kita bayangkan, di Indonesia masih banyak
pembangkit listrik tenaga batubara. Jika kita menggunakan energi secara boros tentu saja
pembakaran batubara akan semakin banyak, namun jika kita bisa berhemat maka
pembakaran batubara bisa dihemat pula. Pembakaran batubara ternyata juga
menyumbangkan gas penyebab global warming yang sangat besar.

f.              Melakukan Reboisasi

Banyak tindakan yang telah dilakukan manusia seperti merusak hutan hanya untuk
mencari keuntungan sesaat. Tanpa disadari hutan yang fungsinya sangatlah vital bagi
manusia setiap harinya terus dirusak oleh sebagian manusia yang tidak bertanggung jawab.
Solusinya adalah dengan menegaskan undang-undang tentang perhutanan dan melakukan
reboisasi terhadap hutan yang sudah gundul. Selain aksi dari penebangan hutan secara liar,
hutan gundul juga bisa disebabkan karena kebakaran dan tanah longsor. Selain bisa
mencegah terjadinya global warming, hutan juga bisa mencegah terjadinya banjir, tanah
longsor dan akan menjadikan suhu menjadi sejuk dan segar.

g.             Menanam Pohon di Pekarangan Rumah

Kita memiliki rumah dengan pekarangan yang tidak digunakan? Manfaatkanlah


pekarangan tersebut untuk menanam berbagai macam tanaman. Kita tak harus menanam
pohon jati atau mahoni, kita bisa menanam tanaman hias atau tanaman lain yang memiliki
daun hijau serta memiliki potensi untuk bisa menghasilkan oksigen. Bayangkan jika semua
masyarakat melakukan hal yang serupa maka kebutuhan akan oksigen sedikit demi sedikit
terpenuhi.

h.             Membangun Rumah dengan Ventilasi yang Cukup

Rumah merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia, dengan rumah kita bisa
hidup dengan tenang dan damai. Saat membangun rumah harap perhatikan ventilasi dan
tata cahaya yang tepat. Jangan sampai saat malam hari harus menyalakan AC karena
alasan panas dan ventilasi yang kurang. Saat siang hari, desainlah rumah agar bisa terang
tanpa harus menghidupkan lampu dan desain pula agar sejuk tanpa harus menghidupkan
AC atau kipas angin.

BAB III
Penutup
3.1      Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemanasan global adalah suatu
istilah yang menunjukan adanya kenaikan rata-rata temperatur Bumi, yang kemudian
menyebabkan perubahan dalam iklim, sehingga bisa dikatakan Bumi itu menjadi semakin
panas. Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari karya tulis kami di atas adalah sebagai
berikut :

1. Gejala pemanasan global yang dirasakan oleh manusia, seperti meningkatnya suhu
rata-rata tahunan di bumi dan menumpuknya gas-gas efek rumah kaca seperti uap
air, karbondioksida, dan metana di atmosfer bumi
2. Adapun penyebab dari pemanasan global, diantaranya boros listrik, halaman rumah
tanpa pepohonan, model rumah kaca, polusi asap dari industri pabrik, dan bocornya
lapisan ozon.
3. Dampakampak yang ditimbulkan dari adanya pemanasan lain: hilangnya terumbu
karang, kepunahan berbagai macam spesies, gagal panen besar-besaran, korban
akibat topan badai yang semakin meningkat, kenaikan permukaan air laut di seluruh
dunia, dan perubahan iklim.
4. Untuk mengatasi dampak dari pemanasan global dibutuhkan berbagai upaya
penanggulangan, seperti membangun rumah dengan ventilasi yang cukup,
menanam pohon di pekarangan rumah, melakukan reboisasi, menggunakan lampu
hemat energi, mematikan lampu di siang hari, jangan menebang pohon
sembarangan, kurangi menggunakan kendaraan pribadi, serta gunakan bahan bakar
alami dan ramah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai