Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PANCASILA

MASA REVOLUSI FISIK, MASA KRIS, MASA UUDS

Disusun oleh :

Kelompok 3

1. Khasna Elvi Nurlita NIM. 19518241004


2. Alfyan Adjie Purwanto NIM. 19518241015
3. Musthova NIM. 19518241030
4. Kholifah Hidayatu Akbar NIM. 19518241036

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Dengan
pendidikan, suatu bangsa akan menjadi bangsa yang cerdas dan budiman. Pada
pembukaan UUD 1945 alenia 4 sudah tercantum, khususnya pada tujuan negara
yang salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan yang
akan dibahas kali ini adalah pendidikan Pancasila pada perguruan tinggi.

Pendidikan pancasila menjadi sangat penting karena para mahasiswa perlu


tahu apa yang dimaksud pancasila, bagaimana proses pencetusannya, dan apa
saja fungsinya. Fungsi mata kuliah Pancasila adalah membantu mahasiswa agar
mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila serta kesadaran berbangsa dan
bernegara dalam menerapkan ilmunya, dengan penuh rasa tanggung jawab, baik
kepada sesama manusia maupun kepada Tuhan.

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai masa revolusi fisik, masa
KRIS (Konstitusi Republik Indonesia Serikat), dan masa UUDS (Undang-
Undang Dasar Sementara).

Masa revolusi fisik terjadi pada tahun 1945 - 1950, ketika Indonesia baru
saja merdeka. Pada saat itu pemerintah Belanda ingin menguasai kembali wilayah
Indonesia. Belanda datang bersama Inggris. Kedua negara tersebut bersatu untuk
menjajah kembali Indonesia, namun berhasil dilawan oleh bangsa Indonesia.

Masa KRIS atau masa Konstitusi Republik Indonesia Serikat terjadi pada
tahun 1949 – 1950. Pada saat itu, terjadi pertikaian antara Indonesia dengan
Belanda sehingga PBB harus turun tangan. Kemudian diselenggarakanlah KMB
(Konferensi Meja Bundar). Masa UUDS terjadi pada tahun 1950 - 1959 atau pada
saat demokrasi liberal. UUDS diterbitkan oleh DPR - RIS.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah cara Belanda memperluas kekuasaannya di
Indonesia pada masa Revolusi Fisik Tahun 1945-1950?
2. Bagaimanakah cara Indonesia mempertahankan hak nya setelah
kemerdekaan pada masa Revolusi Fisik?
3. Bagaimana keadaan Indonesia saat masa KRIS?
4. Bagaimanakah yang terjadi ketika UUDS?

C. Tujuan Masalah
1. Dapat mengetahui bahwa cara Belanda melawan atau cara licik
untuk menguasai wilayah Indonesia
2. Dapat mengetahui atau mempelajarai Indonesia saat
mempertahankan memperjuangkan hak dan martabat mereka
3. Dapat mengetahui dan memahami kondisi Indonesia saat gencar
tentang Repbulik Indonesia Serikat
4. Dapat mempelajari dengan benar alur perubahan untuk UUDS
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Bagaimanakah cara Belanda memperluas kekuasaannya di
Indonesia pada masa Revolusi Fisik Tahun 1945-1950?

Setelah perang kekalahan Jepang kalah dari sekutu, jepang


menyerahkan kekuasaanya terhadap sekutu. Dan pasukan yang di
turunkan untuk nenangani di Indonesia adalah tentara Inggris, yaitu
:

- SEAC (South East Asia Command) dipimpin oleh


Laksamana Lord Louis Mounbatten untuk wilayah
Indonesia bagian Barat. Mendarat di Indonesia tanggal 22
September 1945.
- SWPC (South West Pasific Command) untuk wilayah
Indonesia bagian Timur.

Dalam melaksanakan tugasnya di Indonesia bagian barat,


Mounbatten membentuk AFNEI (Allied Forces for Netherlands
East Indies) dipimpin oleh Letnan Jenderal Philip Christison.
Tugas AFNEI adalah sebagai berikut:

1. Menerima penyerahan dari tangan Jepang.


2. Membebaskan para tawanan perang dan interniran Sekutu.
3. Melucuti dan mengumpulkan orang Jepang untuk
kemudian dipulangkan.
4. Menegakkan dan mempertahankan keadaan damai untuk
kemudian diserahkan kepada pemerintahan sipil.
5. Menghimpun keterangan tentang penjahat perang dan
menuntut mereka di depan pengadilan Sekutu.
Kedatangan AFNEI ke Indonesia didahului oleh kelompok
yang dipimpin oleh Mayor Geenhalg yang tiba di Jakarta tanggal
8September 1945. Yang bertugas mempersiapkan markas besar
sekutu di Jakarta. Kemudian disusul oleh kapal perang Inggris
Cumberlan dibawah pimpian Laksamana Peterson yang berlabuh
di Tanjung Priok tanggal 29 September 1945 disusul kapal perang
Belanda, Tromp.

Kedatangan sekutu awalnya disambut baik oleh pemimpin


Indonesia sebab melihat tugas yang dibawanya. Namun setelah
mengetahui bahwa ternyata sekutu membawa NICA (Netherlands
Indies Civil Administration) yang membuat Indonesia curiga
dengan kedatangan pasukan tersebut karena :

- NICA adalah pegawai pemerintahan Hindia-Belanda yang


disiapkan untuk mengambil alih pemerintahan sipil di
Indonesia.
- Diduga Belanda mau menguasai kembali Indonesia karena
masih meras memiliki ha katas Indonesia.
- NICA mempersenjatai orang-orang KNIL yang dilepas dari
tawanan Jepang.
- Bekas interniran juga menuntut kembali barang-barang
miliknya.

Akhirnya Panglima AFNEi, Christison mengakui


kemerdekaan Indonesia secara de-facto pada tanggal 1 Oktober
1945. Sehingga para pejabat daerah menerima pasukan AFNEI dan
bersedia membantu tugas AFNEI.

Dalam pelaksanaannya didaerah-daerah kedatangan sekutu


terjadi insiden dan pertempuran dengan RI. Dikarenakan sekutu
tidak sungguh sungguh meghormati kedaulatan RI. Keadaan
tersebut dimanfaatkan oleh Belanda yang ingin menguasai kembali
Indonesia dengan membantu sekutu. Sejak saat itu terjadi insiden-
insiden antara sekutu dengan para pejuang Indonesia, seperti di
Surabaya, Ambarawa, Medan, Bandung, Menado, Biak.

2. Bagaimanakah cara Indonesia mempertahankan hak nya


setelah kemerdekaan pada masa Revolusi Fisik?

Peranan LPI dalam Revolusi Fisik di Yogyakarta tahun


1948-1949 sebagian besar penulis dapatkan dari beberapa buku, antara
lain kumpulan esai tulisan pejuang-pejuang wanita Indonesia yaitu
Seribu Wajah Wanita Pejuang dalam Kancah Revolusi ’45 yang
diterbitkan oleh Grasindo tahun 1995 buku ini memuat pengalaman-
pengalaman pejuang wanita yang tergabung dalam LPI pada saat
berjuang di Yogyakarta. Selain itu akan dikaji dengan buku dari
Paguyuban Wanita Pejuang dengan judul Wanita Pejuang yang
diterbitkan oleh Grasindo 1995, serta buku dari KOWANI yang
berjudul Sejarah Setengah Abad Kesatuan Pergerakan Wanita
Indonesia Cetakan II diterbitkan oleh Balai Pustaka tahun 1986.

Pembubaran LPI tidak menghentikan semangat perjuangan para


anggotanya. Pada agresi militer kedua yang terjadi di Yogyakarta
mantan anggota LPI tergugah hatinya untuk terus melakukan
pengabdian kepada bangsanya, maka berangkatlah Srini dan beberapa
anggota lainnya ke Yogyakarta dan bergabung dengan kesatuan
perjuangan lainnya di sana. Kegiatan-kegiatan LPI dan perannya
dalam revolusi fisik di Yogyakarta tahun 1948-1949 antara lain ikut
dalam membantu Polisi Tentara dalam mengawasi blockade ekonomi,
bertugas dalam pertahanan kota, membantu di PMI dan dapur umum,
ataupun menjadi kurir dan membuat senjata. Perjuangan di
Yogyakarta LPI bergabung dengan SWK 102 dan SWK 105. Bekal
pengetahuan tentang militer dan bidang persenjataan yang diterima
pada saat pendidikan di LPI sangat berguna pada saat itu.

3. Bagaimana keadaan Indonesia saat masa KRIS?

Saat Republik Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus


1945, Republik yang baru ini belum mempunyai Undang-Undang
Dasar. Sehari kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945 Rancangan
Undang-Undang disahkan oleh PPKI sebagai Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia setelah mengalami beberapa proses.Perjalanan
negara baru Republik Indonesia ternyata tidak luput dari pihak
Belanda yang menginginkan untuk kembali berkuasa di Indonesia.
Akibatnya Belanda mencoba untuk mendirikan negara-negara seperti
negara Sumatera Timur, negara Indonesia Timur, negara Jawa Timur
dan sebagainya. Sejalan dengan usaha Belanda tersebut maka
terjadilah Agresi Militer Belanda (AMB)I pada tahun 1947 dan Agresi
Militer Belanda (AMB) II pada tahun 1948. Hal ini mengakibatkan
diadakannya Konferensi Meja Bundar, yang menghasilkan beberapa
kesepakatan antara pihak Indonesia dengan pihak Belanda.

KMB menghasilkan kesepakatan, diantaranya:

a . Belanda akan mengakui kedaulatan RIS pada akhir bulan Desember


1949.
b. Penyelesaian Irian Barat akan diselesaikan satu tahun kemudian
setelah ada nya pengakuan kedaulatan.

Terbentuklah negara Republik Indonesia Serikat. Sehingga


UUD yang seharusnya berlaku untuk seluruh negara Indonesia itu,
hanya berlaku untuk negara Republik Indonesia Serikat saja, yaitu
Konstitusi RIS.
4. Bagaimanakah yang terjadi ketika UUDS?
Suasana umum selama periode ini menunjukkan
perkembangan kedudukan Indonesia sebagai suatu negara
muda yang semakin mendapat pengakuan. Pada tanggal 27
September 1950 Majelis Umum PBB secara bulat menerima
Indonesia menjadi anggota PBB. Indonesia menjadikan politik luar
negerinya sebagai salah satu jalan yang ditempuh sebagai usaha
untuk mendapatkan kembali Irian Barat. Pada tanggal 18 sampai
dengan tanggal 25 April 1955, dilangsungkan Konferensi Asia-
Afrika, yang diselenggarakan di Bandung. Pada tanggal 3 Mei
1956 Indonesia secara sepihak membatalkan hubungan Indonesia-
Belanda berdasarkan Perjanjian KMB. Hubungan selanjutnya
antara Indonesia dan Belanda dinyatakan hubungan yang lazim
antara dua negara berdasarkan hukum Internasional. Sebagai
bagian dari periode ini, pada tanggal 20 Januari 1958 perjanjian
perdamaian antara Republik Indonesia dan Jepang ditandatangani.
Usaha mengembalikan Irian Barat ke dalam pangkuan Republik
Indonesia terus dilangsungkan. Dengan berbagai macam usaha
baik, secara nasional maupun secara Internasional, pembebasan
Irian Barat menjadi salah satu pusat gerakan kehidupan Republik
Indonesia selama periode ini.
Era 1950-1959 adalah era dimana Presiden Soekarno
memerintah menggunakan konstitusi Undang-Undang Dasar
Sementara Republik Indonesia 1950. Periode ini berlangsung
mulai dari 17 Agustus 1950 sampai 5 Juli 1959. Pada periode ini
diberlakukan sistem Demokrasi Parlementer yang sering disebut
Demokrasi Liberal. Pemerintahan dijalankan oleh Perdana Menteri
dan Presiden hanya sebagai lambang. Adanya perdebatan
mengenai dasar negara, yang berkisar antara Pancasila sebagai
dasar negara atau Islam sebagai dasar negara, berganti menjadi
perdebatan mengenai dapat atau tidak menerima usul pemerintah
untuk kembali ke UUD 1945 sebagai konstitusi Proklamasi,
ditambah dengan perdebatan tentang menerima atau tidak usul
mengenai demokrasi terpimpin dan adanya golongan fungsional.

Pada tanggal 5 Juli 1959, dengan melalui dekrit, Presiden


membubarkan Konstituante, mengemukakan berlakunya
Konstitusi Proklamasi. Dekrit 5 Juli tidak saja mendapatkan
sambutan baik dari masyarakat yang selama hampir 10 tahun
dalam kegoyahan zaman liberal telah mendambakan stabilitas
politik, melainkan juga dibenarkan dan diperkuat oleh Mahkamah
Agung. Dekrit itu juga didukung oleh KSAD yang merupakan
salah seorang konseptornya. Dalam perintah hariannya ia
menginstruksikan kepada seluruh jajaran TNI-AD untuk
5
melaksanakan dan mengamankan Dekrit tersebut. Dengan
Penetapan Presiden No.2 tahun 1959 dibentuk Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS), yang anggota-
anggotanya ditunjuk dan diangkat oleh Presiden dengan
memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:
1. Setuju kembali kepada UUD 1945.
2. Setuju kepada perjuangan RI.
3. Setuju dengan Manifesto Politik.
Dengan demikian berakhirlah masa berlakunya Undang
Undang Dasar Sementara 1950 atau dikenal dengan UUDS 1950.
Daftar Pustaka

https://history1978.wordpress.com/2013/05/12/konflik-indonesia-
belanda-1945-1950/

Anda mungkin juga menyukai