Disusun Oleh:
( 1861201015)
Alhamdullilah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmatnya
kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Kepemimpian yang berjudul “ Perilaku
Kelompok Dalam Organisasi ” .
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................ ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 4
1.3 Tujuan................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian hubungan interpeersonal...................................................... 6
2.2 Model-model hubungan interpersonal................................................... 7
2.3 Kepanitian............................................................................................. 9
2.4 teori organisasi..................................................................................... 24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
. Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri dari dua orang atau lebih
yang saling tergantung satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten.
Sedangkan menurut Enjang, hubungan interpersonal adalah komunikasi antar orang
secara tatap muka, yang memungkinkan setiap peserta menangkap langsung baik
secara verbal maupun secara tatap muka, interaksi verbal. Sedangakan menurut para
ahli sebagai berikut :
Untuk lebih mengerti tentang apa yang dimaksud hubungan interpersonal dan
bagaimana bentuk model-model hubungam interpersonal akan dibahas didalam
makalh ini
B. Rumusan Masalah
C. TUJUAN
4
1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian hubungan interpersonal
5
BAB II
PEMBAHASAN
Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
saling tergantung satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten.
Sedangkan menurut Enjang, hubungan interpersonal adalah komunikasi antar orang secara
tatap muka, yang memungkinkan setiap peserta menangkap langsung baik secara verbal
maupun secara tatap muka, interaksi verbal. Sedangakan menurut para ahli sebagai berikut
:
Menurut Baron dan Byrne (2006) menjelaskan bahwa Interpersonal attraction adalah
penilaian seorang terhadap sikap orang lain. Di mana penilaian ini dapat diekspresikan
melalui sesuatu dimensi, dari strong liking sampai dengan strong dislike.Jadi, ketika kita
berkenalan dengan orang lain, kita sebenarnya sudah melakukan penilaian terhadap orang
tersebut. Apakah orang tersebut cukup sesuai untuk menjadi teman kita atau orang
tersebut ternyata kurang sesuai, sehingga kita lebih memilih untuk tidak melakukan
interaksi sama sekali. Oleh karena itu dalam konteks penilaian ini adalah dalam
melakukan hubungan interpersonal
Jadi yang dimaksud dengan hubungan interpersonal adalah hubungan diluar diri, yaitu
dengan lingkungan sekitar. Hubungan interpersonal bukan sekedar menyampaikan isi,
tapi menentukan kadar hubungan antar individu.
Hubungan intrpersonal yang baik adalah hubungan yang didalamnya terdapat saling
mempercayai, mempunyai rasa simpati dan empati yang tinggi, dapat terbuka antar
individu, dan sebagainya menurut kemampuan dalam hubungan interpersonal. Faktor-
faktor yang dapat meningkatkan hubungan interpersonal ada dua yaitu faktor internal
6
adalah dari kebutuhan berinteraksi dan pengaruh perasaan, sedangkan dari faktor
eksternal yaitu dari kesamaan, kedekatan dan daya tarik fisik.
Berdasarkan teori dari Coleman dan Hammen, ada empat teori atau model hubungan
interpersonal, yaitu:
b) Model Peranan
7
Dalam hubungan interpersonal, desakan halus atau kasar dikenakan pada orang lain
agar ia melaksanakan peranannya
c) Model Permainan
Model ini berasal dari psikiater Eric Barne dalam buku Games People Play, dalam
model ini orang-orang berhubungan dalam bermacam-macam permainan, mendasari
permainan ini adalah tiga bagian kepribadian manusia yaitu orangtua, anak, dan orang
dewasa. Dalam hubungan interpersonal kita menampilkan salah satu aspek
kepribadian tersebut, dan orang lain membalasnya dengan salah satu aspek tersebut
juga. Anak-anak itu manja, tidak mengerti tanggungjawab, dan jika permintaannya
tidak segera dipenuhi ia akan menangis meraung-raung, ngambek, cuek kepada semua
orang yang tidak memenuhi kemauannya. Sedangkan oang dewasa lugas dan sadar
akan tanggungjawabnya, sadar akibat dan sadar resiko. Adapun orangtua, ia selalu
memaklumi kesalahan orang lain dan menyayangi mereka, lebih sabar dan bijaksana.
Hubungan interpersonal dalam masyarakat juga ditentukan oleh bagaimana
kesesuaian orang dewasa dan orangtua dengan sikap atau perilaku yang semestinya
ditunjukkan sesuai dengan kodratnya
d) Model interaksional
8
yang lain, dalam model-model hubungan interpersonal disebut model pertukaran sosial,
Model ini memandang bahwa pola hubungan interpersonal menyerupai transaksi dagang,
hubungan interpersonal berlangsung mengikuti kaidah transaksional, yaitu apakah
seseorang memperoleh keuntungan atau malah merugi, jika merasa memperoleh
keuntungan maka hubungan interpersonal berjalan mulus, tetapi jika merasa rugi maka
hubungan itu akan terganggu.
Panitia Kegiatan adalah institusi ad-hoc yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan
Organisasi dalam upaya melaksanakan suatu program kerja dan bertanggungjawab kepada
seluruh pengurus Organisasi.
PERSONALIA KEPANITIAAN
9
kemampuan personalia yang berkaitan dengan ruang lingkup
kegiatan;eksistensi personal, yang menyangkut kredibilitas, kinerja, wawasan,
integritas, kejujuran, serta keikhlasan dalam pelaksanaan tugas;
kemampuan personalia dalam pendayagunaan sarana dan prasarana secara
efektif, efisien, dan transparan.
Tugas-tugas personalia dalam panitia adalah merupakan satu kesatuan yang bulat
yang tidak dapat dipisahkan, tetapi dapat dibedakan, oleh sebab itu setiap anggota Panitia
dalam melaksanakan tugasnya wajib melakukan, memelihara dan mengadakan konsultasi dan
kerjasama yang erat dan serasi secara terus menerus antara anggota-anggota Panitia.
Panitia Pengarah
Panitia Pengarah memiliki tugas dan kewenangan dalam hal-hal berkaitan dengan
substansi dan materi pokok kegiatan. Adapun pembagian tugas untuk masing-masing
personalia Panitia Pengarah adalah sebagai berikut:
10
c) Anggota Panitia Pengarah memiliki tugas:
Melaksanakan tugas yang berkaitan dengan kerja Panitia Pengarah;
Menyelesaikan segala sesuatu mengenai tugas yang diemban oleh masing-
masing anggota;
Merumuskan materi pokok kegiatan sesuai dengan pembidangan kerja
masing-masing personal;
Melaksanakan atau mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas tertentu
sesuai dengan pembidangan tugas yang ditentukan;
Panitia Pelaksana
Panitia Pelaksana memiliki tugas dan kewenangan dalam hal-hal berkaitan dengan
teknis operasional yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan. Adapun pembagian tugas
untuk masing-masing personalia adalah sebagai berikut:
12
Mengikuti perkembangan keadaan di bidangnya masing-masing secara terus
menerus;
Menyusun rencana kebijaksanaan dan rencana kegiatan di bidangnya masing-
masing;
Melaksanakan rencana kegiatan bidangnya masing-masing;
Mengadakan koordinasi, komunikasi, dan kerjasama dengan bidang-bidang
yang bersangkutan dengan pelaksanaan tugasnya;
Dalam melaksanakan tugasnya melakukan konsultasi dan koordinasi dengan
bidang-bidang di lingkungan kepanitiaan;
Memberikan pertimbangan dan saran-saran kepada Ketua Panitia tentang
langkah-langkah yang perlu diambil bidangnya masing-masing.
Tugas Bidang-bidang
b) Bagian Kesekretariatan
Mengatur dan mempersiapkan pengadaan dan pengurusan kesekretariatan
berikut sarana pendukungnya;
Menyusun/ membuat dan mengurus persuratan serta pengarsipannya dalam
upaya tertib administrasi;
13
Mengkomunikasikan dan menginformasikan kegiatan kepada pihak yang
berkepentingan
Mengatur dan mempersiapkan rapat kepanitiaan dan distribusi surat
undangannya;
Mengatur dan mempersiapkan pendaftaran peserta berikut sarana
pendukungnya;
Membuat dokumentasi jalannya kepanitiaan secara keseluruhan dan mengatur
tertib administrasi;
Mengatur dan mempersiapkan pendaftaran peserta berikut sarana
pendukungnya;
Mengurus surat-surat perizinan;
Mengirimkan surat-surat tembusannya ke pihak-pihak terkait;
Melakukan tugas-tugas yang ditugaskan oleh Ketua Panitia;
Melaporkan hasil-hasil kegiatan kepada Ketua Panitia.
c) Bagian Acara
Mengatur dan mempersiapkan penataan seluruh acara yang berkaitan dengan
kegiatan;
Membuat dokumentasi jalannya acara secara keseluruhan dan mengatur tertib
dokumentasi.
Membuat laporan dokumentasi;
Mengatur dan mempersiapkan sarana-sarana yang berkaitan dengan acara;
Melakukan tugas-tugas yang ditugaskan oleh Ketua Panitia;
Melaporkan hasil-hasil kegiatan kepada Ketua
d) Bagian Keamanan
Mengatur dan mempersiapkan penataan seluruh kegiatan yang berkaitan
dengan keamanan kegiatan;
Mengatur dan mempersiapkan sarana-sarana yang berkaitan dengan keamanan
kegiatan;
Melakukan koordinasi kegiatan pengamanan yang berkaitan dengan Kegiatan;
Menghimpun potensi tenaga pelaksana pengaman kegiatan;
Menjalin kerjasama dengan instansi terkait;
Melakukan tugas-tugas yang ditugaskan oleh Ketua Panitia;
Melaporkan hasil-hasil kegiatan kepada Ketua Panitia.
14
e) Bagian Transportasi/ Akomodasi
Menyediakan dan menyiapkan sarana transportasi.
Mengatur transportasi pihak-pihak di luar panitia seperti pembicara
Mengadakan hubungan dalam hal peminjaman/ penyewaan alat transportasi.
Melakukan penataan atas fasilitas kegiatan;
Melakukan tugas-tugas yang ditugaskan oleh Ketua Panitia;
Melaporkan hasil-hasil kegiatan kepada Ketua Panitia.
f) Bagian Perlengkapan
Merencanakan dan mendata peralatan perlengkapan kegiatan yang dibutuhkan
serta mengupayakan pengadaannya dengan sebelumnya mengadakan
koordinasi dengan bidang lain terkait yang membutuhkan perlengkapan
sarana;
Mengadakan hubungan dalam hal peminjaman/ penyewaan peralatan;
Bertanggung jawab atas pemeliharaan/ perawatan dan pengembalian peralatan
perlengkapan kegiatan;
Mengadakan dan mendistribusikan perlengkapan kegiatan;
Melakukan tugas-tugas yang ditugaskan oleh Ketua Panitia;
Melaporkan hasil-hasil kegiatan kepada Ketua Panitia.
15
Hak dan Kewajiban Panitia
Berbicara dan mengeluarkan pendapat serta memberikan usul atau saran baik secara
lisan maupun tulisan.
Menggunakan fasilitas kepanitiaan sesuai prosedur yang berlaku
MEKANISME KERJA
16
2) Koordinasi fungsional
OPERASIONALISASI KEGIATAN
Perencanaan Kegiatan
a) Pembuatan proposal
17
b) Pembuatan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan
c) Perangkat pelaksana
18
d) Pembuatan Job Description
Perencanaan waktu kerja ini sangat penting dan prinsipil dalam melakukan
manajemen organisasi kegiatan. Penggunaan waktu dalam kegiatan haruslah efektif,
dan setiap perencanaan harus memiliki target waktu dan target kerja yang jelas. Ini
berguna untuk proses pengawasan dan pengendalian dalam rangka mendisiplinkan
pelaksana kegiatan, dan juga sebagai alat indikator untuk melakukan evaluasi.
Mengulur waktu tanpa alasan yang jelas, serta pengerjaan yang sifatnya terburu-buru,
merupakan wujud dari ketidakdisiplinan dan rasa kurang bertanggung jawab dari
seorang pelaksana kegiatan. Harus disadari bahwa, jika ada salah satu dari komponen
kegiatan yang tidak berjalan sesuai rencana, jelas ini akan mempengaruhi kegiatan
lainnya, apalagi bila hal tersebut sangat prinsipil, misalnya seksi perijinan.
Pelaksanaan bisa menyimpang dari perencanaan semula, dan bahkan jadinya berkesan
dipaksakan, asal jadi atau asal ada saja. Dampaknya selain mengganggu proses
kegiatan, juga akan merusak nilai dari hasil kegiatan itu sendiri. Sangat disayangkan,
bahwa proses perencanaan dan persiapan yang telah memakan waktu dan biaya yang
tidak sedikit menjadi hancur akibat kelalaian yang tidak bertanggung jawab dari satu
komponen saja.
f) Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini merupakan bagian terpenting, karena melalui
kegiatan inilah terciptanya apa-apa yang diharapkan dan direncanakan dalam
mencapai tujuan akhir. Demi keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini, seluruh panitia
diwajibkan menguasai dan memahami semua aspek perencanaan yang berkaitan
19
dengan tugas dan wewenangnya. Hal itu bisa didapatnya melalui penjabaran konsep
yang tertuang seperti dalam Proposal, Petunjuk Pelaksanaan, Job Description dan
Perencanaan Waktu Kerja yang sebelumnya harus telah disebarluaskan. Pelaksanaan
ini memerlukan pengorganisasian yang baik, terutama terhadap sumber daya
manusianya. Pemimpin harus memahami benar mengenai konsep dan tujuan kegiatan
serta dituntut untuk mampu menerangkan dan menjabarkannya kepada seluruh
perangkat pelaksana kegiatan. Selain itu juga, ia juga harus tegas dalam menjalankan
kepemimpinannya. Pemilihan dan penempatan sumber daya manusia mesti sesuai
dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki.
Motivasi terhadap pelaksana kegiatan perlu diciptakan agar mereka tidak saja
mampu melaksanakan tugas, melainkan dengan sukarela bersedia melakukannya.
Untuk itu pemimpin harus bisa memahami karakteristik dari sifat-sifat dan perilaku
bawahannya. Sebagai upaya untuk menjaga keharmonisan dan kekompakan panitia,
suara-suara dan keinginan panitia harus didengar dan diupayakan penerapannya
sejauh tidak menyimpang dari tujuan semula.
20
Pelaksanaan kegiatan selalu harus ditinjau ulang kembali setiap waktu secara
periodik supaya dapat diketahui tanda-tanda kemungkinan pelaksanaan yang
menyimpang dari rencana semula. Bentuk formal yang biasa digunakan dalam
pengendalian dan pengawasan ini adalah berbentuk rapat berkala, mingguan atau dua
mingguan, yang membahas laporan hasil kerja panitia dan evaluasi kerja. Di
dalamnya dibahas pula permasalahan-permasalahan dan kendala-kendala yang timbul
serta perubahan-perubahan pada rencana.
Acara selesai bukan berarti kegiatan telah berakhir. Biasanya, panitia banyak
yang langsung menghilang setelah acara selesai. Padahal, sebetulnya masih ada hal-
hal yang belum selesai yang perlu dibereskan dan ditertibkan. Bilamana ini tak
terselesaikan, dampaknya bisa merusak citra panitia berikut organisasinya, dan juga
nilai dari hasil kegiatan yang dicapai. Walaupun hasilnya baik dan tujuannya
tercapai, nilainya akan jadi berkurang akibat penyelesaian akhir kegiatan yang tidak
tuntas.
Hal yang perlu ditekankan dalam penyelesaian akhir kegiatan ini adalah
jangan sampai ada satu pihak pun, terutama pihak luar yang kecewa atau tidak puas
terhadap penyelesaian akhir kegiatan ini. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal
dibawah ini:
Persoalan administrasi dan keuangan harus tuntas, jangan sampai ada yang
terlewat.
Sisa-sisa atribut kegiatan dikumpulkan dan dibereskan kembali.
Fasilitas sarana dan prasarana, termasuk logistik yang digunakan harus
dikembalikan ke tempat semula dalam keadaan semula dengan pengecekan
terlebih dahulu bila terjadi kerusakan pada saat digunakan.
Membuat ucapan terima kasih berupa surat atau kenang-kenangan kepada
pihak luar yang telah membantu sebagai upaya membina hubungan yang baik
dalam jangka panjang.
Memastikan bahwa setelah acara berakhir, tidak ada satu pun dari perangkat
dan partisipan pelaksana seperti panitia atau pun peserta, mengalami hal-hal
yang tidak dikehendaki seperti gangguan fisik atau pun jasmani sebagai akibat
langsung dari pelaksanaan kegiatan pada saat kegiatan tengah berlangsung.
21
Membuat laporan akhir kerja per seksi dan laporan pertanggung jawaban
secara keseluruhan.
i) Evaluasi Kegiatan
Hasil evaluasi ini berguna untuk menilai kekuatan dan kemampuan organisasi
dalam melaksanakan suatu kegiatan, yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan-bahan
pertimbangan untuk kegiatan berikutnya baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis.
Hasil suatu evaluasi harus memberikan umpan balik untuk dua maksud dibawah ini,
yaitu:
Laporan kegiatan disusun oleh Panitia sebagai salah satu kewajiban kepanitiaan yang
harus dibuat selambat-lambatnya 15 hari setelah pelaksanaan kegiatan.
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan antar orang dengan oranglain guna
untuk mengejar/mencapai suatu tujuan. Untuk lebih mengetahui tentang defenisi-defenisi
organisasi maka menurut para ahli sebagai berikut :
22
a) Chester I. Barnad, (1938): “Organization as a system of cooperatives of two or
more persons” (Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih.)
b) Edwin B. Flippo menyatakan bahwa: organisasi adalah sistem hubungan antara
sumebr daya (among rsources) yang memungkikankan pencapaian sasaran.
c) James D. Mooney berpendapat bahwa: “Organization is the form of every human
association for the attainment of coomon purpose” (Organisasi adalah setiap bentuk
kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama. (dalam Djatmiko, 2003:2). d.
Gitosudarmo (2000:1), mengemukakan pengertian organisasi adalah suatu sistem
yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang dilakukan secara teratur dan berulang-
ulang oleh sekolmpok orang untuk mencapai suatu tujuan e. Nawawi, (2000:8),
menyatakan pendapatnya tentang pengertian organisasi dari dua segi yaitu pengerian
organisasi secara statis dan dinamis yaitu :
1) Pengertian Statis: Organisasi adalah wadah berhimpun sejumlah manuuusia
karena memiliki kepentingan yang sama. Statis dalam artui bahwa setiap
orgnisasi memiliki struktur yang cenderung tidak berubah-ubah disamping itu
posisi, status dan jabatan juga cenderungt permanen.
2) Pengertian Dinamis : Proses kerjasama sejumlah manusia (dua orang atau
lebih) untuk mencapai tujuan bersama. Dinamis dalam arti bahwa kerjasama
berlangsung secara berkelanjutan atau proses yang selalu mungkin menjadi
lebih efektif dan efesien, sebaliknya juga semakin kurang efektif atau kurang
efesien. Disamping itu interaksi antar manusia didalam organisasi tidak
pernah sama dari waktu ke waktu.
Dari pengertian organisasi sebagaimana telah diuraikan di atas, pada dasarnya memiliki
4 (empat) unsur pokok (Nawawi, 2008) yaitu :
1) Manusia. Unsur ini dari segi jumlah terdiri dari dua orang atau lebih.
2) Filsafat. Manusia yang menghimpun diri dalam organisasi, dengan hakekat
kemanusiaannya, menjalani kehidupan bersama berdasarkan filsafat yang sama,
sehingga memungkinkan terwujudnya kerjasama.
3) Proses. Organisasi sebagai perwujudan interaksi antar manusia yang menghasilkan
kerjasama, tidak pernah berhenti selama manusia berhimpun didalamnya. Oleh
sebab itu kerjasama tersebut sebagai kegiatan yang berlangsung sebagai proses.
4) Tujuan. Organisasi didirikan manusia adalah karena kesamaan kepentingan, baik
dalam rangka mewujudkan hakekat kemanusiannya maupun secara berkelanjutan
23
untuk memenuhi kebutuhannya. Ini berarti bahwa dalam setiap organisasi selalu ada
atau beberapa orang yang bertanggung jawab untuk mengkoor-dinasikan sejumlah
orang yang bekerjasama tadi dengan segala aktivitasnya. Dalam banyak hal orang
yang bertanggung jawab tadi juga harus mengkoordinasikan aneka ragam kegiatan
sekumpulan orang yang lazimnya mempunyai kepentingan yang berbeda. Ketentuan
yang seharusnya disetujui bersama, sering tidak 23 diketahui oleh semuanya dan
malah mungkin terpaksa disetujui. Hal ini banyak terlihat hampir di semua
organisasi baik pemerintah maupun swasta. Dengan kata lain bahwa pengertian
organisasi akan semakin kompleks, strukturnya menjadi rumit, dan tingkat
formalitasnya menjadi besar dan semua itu akan mempengaruhi orang-orang yang
bekerjasama di dalam organisasi tersebut.
Ini berarti dimensi manusia merupakan hal yang sangat urgen dalam organisasi. Dengan
demikan dapat disimpulkan bahwa semua organisasi memiliki kesamaan, yang berbeda
hanyalah bidang geraknya karena didasari oleh berbagai kepentingan manusia yang
terhimpun di dalamnya. Hasibuan,2006:6, mengemukakan bahwa organisasi dilihatdari
tujuannya dikenal dengan organisasi perusahaan (business organization) dan organisasi
social (public organization). Organisasi perusahaan bertujuan mendapatkan laba dan
prinsip kegiatannya ekonomi rasional. Organsasii social bertujuan memberikan pelayanan
sedang prinsip kegiatannya ialah pengabdian social.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Hubungan intrpersonal yang baik adalah hubungan yang didalamnya terdapat
saling mempercayai, mempunyai rasa simpati dan empati yang tinggi, dapat
terbuka antar individu, dan sebagainya menurut kemampuan dalam hubungan
interpersonal.
24
Panitia sebagai pelaksana kegiatan memiliki tanggung jawab dalam
melaksanakan program atau kegiatannya. Bentuk tanggung jawab ini dapat
dicapai ketika segala unsur kepanitiaan dari ketua hingga anggotamemiliki
korelasi yang baik dan saling berkesinambungan. Korelasi yang baik ini, diharap
dapat menciptakan ide beserta implementasinya sesuai tujuan program atau
kegiatan yang dilaksanakan.
Semua organisasi memiliki kesamaan, yang berbeda hanyalah bidang
geraknya karena didasari oleh berbagai kepentingan manusia yang terhimpun di
dalamnya. Hasibuan,2006:6, mengemukakan bahwa organisasi dilihatdari
tujuannya dikenal dengan organisasi perusahaan (business organization) dan
organisasi social (public organization). Organisasi perusahaan bertujuan
mendapatkan laba dan prinsip kegiatannya ekonomi rasional. Organsasii social
bertujuan memberikan pelayanan sedang prinsip kegiatannya ialah pengabdian
social.
SARAN
Dengan adanya materi ini, pembaca dapat memahami bagaimana teori – teori
organisasi beserta implementasi dan pembagiannya. Oleh karena itu, pembaca
diharap dapat memahami materi dalam makalah ini agar dapat melaksanakan
kegiatan organisasi dengan baik. Kepanitiaan yang mengandung unsur baik
didalamnya akan menciptakan kegiatan yang baik pula
DAFTAR PUSTAKA
http://ochapsikologikelompok.blogspot.com/2010/10/jenishubunganinterpersonal.html.
http://psikologi.or.id/mycontents/uploads/2010/07/hubungan-interpersonal.pdf
25
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011)
Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2002)
https://zeqjs.wordpress.com/buku-saku-follow-up-pkm-imsa-2015/manajemen-kepanitiaan/
26