Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

MATAKULIAH MANAJEMEN KEUANGAN

Jelaskan persoalan yang akan timbul jika modal kerja yang bersumber dari eksternal terlalu
besar. Dan berikan contohnya.

Jawaban :

Persoalan yang akan timbul jika modal kerja bersumber dari pihak eksternal terlalu besar
akan berpengaruh terhadap profitabilitas dan likuiditas suatu perusahaan. Menggunakan sumber
dana dari eksternal sama artinya dengan perusahaan memanfaatkan peran investor dan utang, hal
ini akan berpengaruh terhadap kenaikan laba perusahaan, karena adanya kenaikan pajak yang
merupakan pos deduksi terhadap biaya utang, namun pada titik tertentu penggunaan modal dari
eksternal yang cukup besar dapat menjadi slove negatif pada profitabilitas perusahaan, karena
adanya pengaruh pada biaya kepailitan dan bunga yang timbul dari adanya penggunaan utang.

Dalam hal ini akan timbul Trade of Theory yaitu teori yang menjelaskan keseimbangan
antara manfaat dan pengorbanan yang timbul akibat penggunaan utang. Penggunaan utang dalam
sumber pendanaan mempunyai manfaat seperti dapat mengurangi beban pajak (Sibuea, 2012).
Teori ini akan membantu perusahaan untuk memprediksi utang yang digunakan sebagai sumber
pendanaan apabila pemanfaatannya lebih memiliki peluang keuntungan yang besar jika
dibandingkan dengan kerugiannya. Dengan demikian jika perusahaan menggunakan dana yang
bersumber dari pihak eksternal terlalu besar dalam jangka waktu yang panjang dapat
berpengaruh terhadap profit perusahaan, serta likuiditas kas perusahaan yang mana menjadi
pertimbangan bagi para investor jika ingin berinvestasi di perusahaan kita, perusahaan lebih
disarankan untuk memilih pendanaan yang lebih aman yaitu pemanfaatan utang jangka pendek
dan laba ditahan namun jika sudah tidak mencukupi maka jadikan utang jangka panjang, dan
pemanfataan dana investor menjadi alternatif terakhir.

Stuktur modal dapat berpengaruh terhadap keberlangungan perusahaan, dalam hal ini
struktur modal yangsemakin tinggi digunakanoleh perusahaan makaakan menyebabkan
tingkat penggunaan dana untuk menunjang kinerja perusahaan juga semakin tinggi. Dengan
kata lain, perusahaan property dan real estate tidak dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan
hanya dengan mengubah proporsi debt dan equity yang digunakan untuk membiayai
perusahaan. Sesuai dengan trade off theory yang menyatakan bahwa semakin tinggi
perusahaan melakukan pendanaan menggunakan utang maka semakin besar pula resiko mereka
untuk mengalami kesulitan keuangan karena membayar bunga tetap yang terlalu besar bagi
para debtholder,sehingga kesulitan keuangan tersebut nantinya tidak dapat meningkatkan
profitabilitas perusahaan.

Sumber :

Kasmir.(2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada.


Ni Wayan Pradnyanita Sukmayanti (2019). Pengaruh Stuktur Modal, Likuiditas, dan
Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan. E-Jurnal Manajemen, Vol.8
TUGAS

MATAKULIAH MANAJEMEN OPERASI

Anda adalah seorang Chief Operations Officer pada sebuah perusaahaan yang memproduksi
peralatan mandi (sikat gigi, odol, alat bercukur, sabun, sampo, facial cream, sisir dan lain-lain)
dengan pangsa pasar sekitar 21% dari kebutuhan seluruh hotel bintang 4 dan 5 di Asia Tenggara.
Untuk memenuhi pesanan, divisi Anda mempekerjakan 623 karyawan yang bertugas dalam dua
sift, dengan total jam operasi 84 jam per minggu (Senin sampai dengan Sabtu) dan kapasitas
produksi mesin mencapai 86%.

Karena adanya sanksi regulator yang menyebabkan salah satu pesaing utama tidak dapat
berproduksi, Anda diinformasikan bahwa terdapat lonjakan permintaan menjadi dua kali lipat,
yang akan dipenuhi paling lambat 40 hari yang akan datang. Peningkatan permintaan dimaksud
datang baik dari 278 hotel yang selama ini telah menjadi pelanggan, mapun dari 126 hotel yang
menjadi pelanggan baru.

Strategi apa yang akan Anda tempuh untuk memenuhi lonjakan permintaan tersebut?

Jawaban :

Jika saya seorang Chief Operations Officer pada sebuah perusahaan maka akan menerapkan
strategi yang akan diterapkan untuk memenuhi lonjakan permintaan dalam memprodusi
peralatan mandi (sikat gigi, odol, alat bercukur, sabun, sampo, facial cream, sisir dan lain - lain)
strategi yang akan diambil adalah Perencanaan Kapasitas dan Perencanaan Agregat.
Perencanaan Kapasitas

Dalam perencanaan kapasitas langkah pertama yang harus diukur adalah kapasitas dan
permintaan agregat dalam satu periode perencanaan, lalu mengidentifikasi alternatif perencanaan
kapasitas yang dapat diadopsi sebagai bentuk respon terhadap fluktuasi pada permintaan,
langkah terakhir adalah memilih perencanaan kapasitas yang paling sesuai untuk keadaa tertentu
(Slack, et al, 2007). Dalam perencanaan kapasitas kita harus bisa mengelola permintaan jangan
sampai permintaan melebihi kapasitas perusahaan atau kapasitas melebihi permintaan.

Taktik untuk menyertakan kapasitas dengan permintaan agar bisa menyesuaikan dengan
kapasitas dengan permintaan, meliputi :

1. Membuat perubahan dalam susunan kepegawaian (meningkatkan atau menurunkan


jumlah karyawan atau pergantian)
2. Menyesuaikan perlengkapan (pembelian mesin tambahan atau menjual dan menyewakan
peralatan yang dimiliki)
3. Meningkatkan proses untuk meningkatkan terobosan
4. Merancang kembali untuk memfasilitasi lebih banyak terobosan
5. Menambah flesibilitas proses untuk memenuhi perubahan pilihan produk lebih baik
6. Menutup tempat fasilitas

Perencanaan Agregat

Dalam perencanaan agregat kita dapat menggabungkan sumber daya secara menyeluruh dengan
tujuan jangka waktu satu tahun, biasanya para manajer operasi akan dihadapkan pada fluktuasi
permintaan yang akan berpengaruh pada pemakaian kapasitas, tenaga kerja, dan tingkat
pesediaan. Terjadinya peningkatan permintaan perlu adanya pertimbangan untuk menambah
kapasitas pegawai yang bisa berdampak pada peningkatan persediaan yang mengakibatkan
terjadinya pemborosan pada perusahaan. Biasanya dalam momen tertentu akan terjadi lonjakan
permintaan atas produk maka manajer puncak harus bisa mengambil keputusan untuk mencari
karyawan kontrak atau buruh harian lepas untuk menghindari pengangguran terselubung saat
proses produksi.

Proses Perencanaan agregat meliputi tahap – tahap berikut yang dijelaskan oleh (Krajewski dan
Ritzman, 1999)
 Menentukan Kebutuhan dalam Perencanaan

Langkah pertama dalam proses perencanaan adalah menentukan kebutuhan


perencanaan untuk satu periode tertentu dengan menggunakan berbagai metode. Untuk
perencanaan staf, perencana dapat melakukan peramalan pada setiap kelompok kerja
berdasarkan data masa lalu, pertimbangan manajerial, dan kebutuhan jasa saat ini

 Mengidentifikasi Alternatif, Batasan, dan Biaya

Langkah kedua adalah mengidentifikasi alternatif-alternatif, batasanbatasan, dan


biaya untuk rencana tertentu. Batasan menunjukkan batasan secara fisik atau kebijakan
manajerial yang dikaitkan dengan perencanaan agregat.

Pada suatu perencanaan dapat menyesuaikan untuk batasan tertentu dalam hal biaya
produksi, perencanaan harus mempertimbangkan beberapa tipe biaya ketika melakukan
perencanaan sebagai berikut :

1) Regular-time costs: biaya ini meliputi upah reguler yang diterima pekerja.
2) Overtime costs: biaya lembur biasanya berkisar 150% di atas upah normal sesuai
dengan yang dapat dihasilkan.
3) Hiring and layoff costs: biaya rekrutmen biasanya meliputi biaya iklan,
wawancara, program-program pelatihan, scrap yang dihasilkan karena pekerja
baru kurang terampil, kehilangan produktivitas, dan lain-lain. Biaya
pemecatan/PHK meliputi pesangon, pelatihan kembali, dan penurunan
produktivitas.
4) Inventory holding costs: biaya penyimpanan sediaan termasuk biaya-biaya yang
sangat bervariasi tergantung tingkat sediaan, seperti biaya modal yang terikat
pada sediaan, biaya pergudangan dan penimpanan, kehilangan, pencurian,
asuransi, serta pajak.
5) Backorder and stockout costs: biaya ini meliputi biaya percepatan penyelesaian
pesanan, biaya kehilangan penjualan, dan biaya potensial kehilangan konsumen di
waktu yang akan datang.
 Mempersiapkan satu rancangan yang dapat diterima
 Mengimplementasikan dan memperbaharui rencana
Strategi Perencanaan Agregat

1) Pemilihan kapasitas yang efektif

Effective capacity yaitu perusahaan mengharapkan untuk mencapai hambatan


operasional yang tersedia saat ini, kapasitas yang efektif sering kali lebih memudahkan
dalam kondisi yang terjadi, kita bisa mengubah tingkat persediaan, mengubah jumlah
tenaga kerja melalui sewa dan pemberhentian pegawai, mengubah tingkat produksi
melalui overtime, jika sudah melebihi batas produksi kita dapat memanfaatkan pekerja
paruh waktu.

2) Mengelola Permintaan

Kita harus bisa memprediksi hal yang akan terjadi kedepannya untuk
meminimalisir terjadinya permasalahan yang krusial, dalam hal ini kita harus bisa
mengelola permintaan, yang pertama jangan sampai permintaan barang melebihi
kapasitas dan kapasitas yang melebihi permintaan, kita dapat mengambil beberapa opsi
jika hal tersebut terjadi dengan melakukan back ordering selama periode permintaan
tinggi, menaikan harga produk, dan melakukan bausan produk dan jasa musiman.

3) Chase Strategy

Chase strategy merupakan stategi yang digunakan untuk mencapai tingkat output
pada setiap periode yang sesuai dengan peramalan, misalnya mengubah jumlah tenaga
kerja melaui kontrak, pemutusan kerja, atau mengubah produksi.

4) Level Strategy

Level strategy merupakan perencanaan ketika produksi sedang dilakukan pada


tingkatan yang sama dari waktu ke waktu.

Teknik Dalam Perencanaan Agregat

Teknik dan metode yang paling tepat serta mudah untuk di aplikasikan dalam perencanaan
agregat adalah cut and try dan menggunakan grafik, yang mana dapat memperhitungkan semua
biaya dalam berbagai perencanaan produk yang dipilih yaitu yang terbaik.
Di era industrialisasi semakin pesat dalam perubahannya berdampak terhadap persaingan
perusahaan-perusahaan dalam menawarkan berbagai prodak kepada konsumen semakin ketat,
dikarenakan pertumbuhan industri untuk menjawab kebutuhan pasar semakin banyak
berkembang. Dilain pihak walaupun industrialisasi berkembang seiring dengan itu juga banyak
bertumbuhnya daerah-daerah baru akibat bertumbuh dan berkembangnya populasi penduduk.
Sehingga industri membutuhkan ekspansi kepada daerah-daerah berkembang yang
merupakanpasar yang sangat startegis. Pertumbuhan perusahan-perusahaan juga bergantung
padakondisi pasar yang ikut berkembang. Dengan semakin tingginya permintaan barang-barang
kebutuhan masyarakat memungkinkan perusahaan-perusahan harus memainkan peran
strategisnya untuk terus berproduksi dan mendapatkan keuntungan maksimal. Dengan hal ini kita
harus bisa menerapkan strategi yang tepat agar perusahaan tetap berada pada titik yang
seharusnya sehingga dapat menempatkan posisi perusahaan dengan baik

Sumber :

Heizer, Jay and Render Barry, (2015), Manajemen Operasi : Manajemen Keberlangsungan dan
Rantai Pasokan, edisi 11, Salemba Empat, Jakarta.
Guritno and Adi Djoko, Materi pokok manajemen operasi; 1 – 9/EKMA5208/ 3 sks/ Adi Djoko
Guritno, – Cet.2; Ed.2 --. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2015.

Anda mungkin juga menyukai