A021191089 M. YUSUF
A021191085 HENDRY FRATAMA SURAMAS
A021191106 M. GALIB
A021191070 MUH FADLAN AL QADAFI
A021191080 MARINA KADIR
A021191096 AISYAH CHAERONI SAWERIGAD
A021191101 ULVIA FATMA
A021191111 SISILIA FRISKA
A021191113 NUR ANNISA IDI
A021191123 ANDI PRATIWI MURTI
A021191124 FIFNI EUNIKE ANGELY B
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi kami kesehatan serta kemudahan dalam membuat makalah ini hingga
makalah ini dapat selesai tepat waktu. Tanpa penyertaanNya kami mungkin tidak
dapat menyelesaikan makalah ini bahkan mungkin tidak dapat berbuat apa-apa. Kami
juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak Universitas Hasanuddin
yang telah menyediakan tempat serta fasilitas bagi kami untuk mengembangkan diri
kami, khususnya dalam pengerjaan makalah ini. Tidak lupa pula kami berterima kasih
kepada dosen mata kuliah pengantar manajemen kami yang telah memberi kami
kesempatan untuk dapat membuat makalah ini. Makalah yang kami buat ini berjudul
“KONSTITUSI”
Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah kami masih belum sempurna
dan masih banyak kekurangan di dalamnya karena pengetahuan kami sebagai
mahasiswa terbatas. Untuk itu, kami meminta maaf yang sebesar- besarnya jika
informasi yang kami bagikan pada makalah ini kurang lengkap ataupun jika ada
kesalahan yang kurang kami perhatikan dalam pembuatan makalah ini, Terima kasih.
Penulis
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan masalah .................................................................................................1
C. Tujuan penulisan ..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Konstitusi.............................................................................................3
B. Tujuan Konstitusi..................................................................................................5
C. Nilai Konstitusi......................................................................................................5
D. Fungsi Konstitusi...................................................................................................6
E. Jenis jenis konstitusi..............................................................................................7
F. Unsur unsur Konstitusi..........................................................................................8
G. Kedudukan Konstitusi...........................................................................................9
H. Perkembangan Konstitusi di Indonesia.................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Definisi konstitusi adalah aturan dasar mengenai ketatanegaraan suatu negara.
Kedudukannya merupakan hukum dasar dan hukum tertinggi. Konstitusi dijadikan
oleh rakyat dalam membela hak hak nya yang direnggut oleh sebagian orang dalam
rangka pemenuhan kekuasaan yang melampaui batas yang dilakukan oleh penguasa
pemerintah yang otoriter. Konstitusi merupakan langkah awal negara dalam
mebentuk suatu hukum untuk melindungi rakyatnya dari rakyat lain atau Homo
Homoni Lupus yaitu manusia adalah serigala bagi manusia yang lain. Dalam hal
yang sama, sesungguhnya jati diri sebuah hukum adalah melindungi dalam
melindungi rakyat dari kesewenang wenangan negara pemerintah dalam menjalankan
tugas dan fungsinya dengan maksud membatasi rakyat dalam menjalankan fungsi
negara yang berkedaulatan rakyat. Perasaan tersebut merupakan hasil dari fungsi
konstitusi yaitu dalam hal membatasi kekuasan dan menjamin hak rakyat untuk
menjalankan tugas serta fungsinya yang diikat oleh sebuah paham yang disebut
konstitusionalisme. Konstitusionalisme adalah paham yang beranggapan bahwa
sebuah kekuasan harus dibatasi dan menjamin hak haknya untuk terpenuhi tanpa
harus menambah atau mengurangi hak yang sudah melekat pada warga negara.
B. Rumusan Masalah
Sesuai latar belakang diatas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1
C.Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KONSTITUSI
3
Istilah konstitusi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Constitution”, dan berasal
dari bahasa Belanda “constitutie”. Dalam bahasa latin (contitutio,constituere),
sedangkan dalam bahasa Prancis yaitu “constiture”. Dalam bahasa Jerman
yaitu “vertassung, konstitution”, sedangkan dalam ketatanegaraan RI diartikan
sama dengan Undang – undang dasar. Konstitusi / UUD dapat diartikan
peraturan dasar yang memuat ketentuan – ketentuan pokok dan menjadi satu
sumber perundang- undangan. Konstitusi adalah keseluruhan peraturan baik
yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara suatu
pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat Negara
4
3. Lasalle, konstitusi adalah hubungan antara kekuasaan yang terdapat di dalam
masyarakat seperti golongan yang mempunyai kedudukan nyata di dalam
masyarakat, misalnya kepala negara angkatan perang, partai politik, dsb.
4. L.J Van Apeldoorn, konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun
peraturan tak tertulis.
5. Koernimanto Soetopawiro, istilah konstitusi berasal dari bahasa latin cisme
yang berarti "bersama dengan" dan statute yang berarti "membuat sesuatu
agar berdiri". Jadi konstitusi berarti menetapkan secara bersama.
B. TUJUAN KONSTITUSI
Tujuan konstitusi yaitu:
C. NILAI KONSTITUSI
Nilai konstitusi yaitu:
1. Nilai normatif adalah suatu konstitusi yang resmi diterima oleh suatu bangsa
dan bagi mereka konstitusi itu tidak hanya berlaku dalam arti hukum (legal),
tetapi juga nyata berlaku dalam masyarakat dalam arti berlaku efektif dan
dilaksanakan secara murni dan konsekuen.
5
2. Nilai nominal adalah suatu konstitusi yang menurut hukum tetaplah berlaku,
tetapi tidak sempurna. Ketidaksempurnaan itu disebabkan pasal – pasal
tertentu tidak berlaku / tidak seluruh pasal – pasal yang terdapat dalam UUD
itu berlaku bagi seluruh wilayah negara.
3. Nilai semantik adalah suatu konstitusi yang berlaku hanya untuk kepentingan
penguasa saja. Dalam memobilisasi kekuasaan, penguasa menggunakan
konstitusi sebagai alat untuk melaksanakan kekuasaan politik.
D. FUNGSI KONSTITUSI
6
E. JENIS-JENIS KONSTITUSI
7
F. UNSUR-UNSUR KONSTITUSI
Menurut Sri Sumantri konstitusi berisi 3 hal pokok yaitu
Organisasi negara.
HAM.
Pernyataan ideologis.
Perubahan konstitusi.
8
G. KEDUDUKAN KONSTITUSI
Secara revolusi, pemerintahan baru terbentuk sebagai hasil revolusi ini yang
kadang – kadang membuat suatu UUD yang kemudian mendapat persetujuan
dari para wakil rakyat. Secara evolusi, UUD/konstitusi berubah secara
berangsur – angsur yang dapat menimbulkan suatu UUD yang baru. Secara
otomatis UUD yang lama tidak berlaku lagi.
Keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi tampak pada gagasan dasar,
cita – cita dan tujuan negara yang tertuang dalam pembukaan UUD suatu
negara. Dasar negara sebagai pedoaman penyelenggaraan negara secara
tertulis termuat dalam konstitusi suatu negara.
Konstitusi adalah hukum dasar tertulis dan tidak tertulis sedangkan UUD
adalah hukum dasar tertulis. UUD memiliki sifat mengikat, oleh karenanya
makin elastik sifatnya aturan itu makin baik. Pada dasarnya konstitusi
menyangkut cara suatu pemerintahan diselenggarakan.
9
H. PERKEMBANGAN KONSTITUSI DI INDONESIA
Para pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia telah sepakat utntuk menyusun
sebuah Undang-Undang Dasar sebagai konstitusi tertulis dengan segala arti dan
fungsinya. Sehari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17
Agustus 1945, konstitusi Indonesia sebagai sesuatu ”revolusi grondwet” telah
disahkan pada 18 Agustus 1945 oleh panitia persiapan kemerdekaan Indonesia
dalam sebuah naskah yang dinamakan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia. Dengan demikian, sekalipun Undang-Undang Dasar 1945 itu
merupakan konstitusi yang sangat singkat dan hanya memuat 37 pasal namun
ketiga materi muatan konstitusi yang harus ada menurut ketentuan umum teori
konstitusi telah terpenuhi dalam Undang-Undang Dasar 1945 tersebut.
Perubahan UUD 1945 kemudian dilakukan secara bertahap dan menjadi salah
satu agenda sidang Tahunan MPR dari tahun 1999 hingga perubahan ke empat
pada sidang tahunan MPR tahun 2002 bersamaan dengan kesepakatan
dibentuknya komisi konstitusi yang bertugas melakukan pengkajian secara
komperhensif tentang perubahan UUD 1945 berdasarkan ketetapan MPR No.
I/MPR/2002 tentang pembentukan komisi Konstitusi.
10
1. Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
Perjalanan negara baru Republik Indonesia ternyata tidak luput dari rongrongan
pihak Belanda yang menginginkan untuk kembali berkuasa di Indonesia.
Akibatnya Belanda mencoba untuk mendirikan negara-negara seperti negara
Sumatera Timur, negara Indonesia Timur, negara Jawa Timur, dan sebagainya.
Sejalan dengan usaha Belanda tersebut maka terjadilah agresi Belanda 1 pada
tahun 1947 dan agresi 2 pada tahun 1948. Dan ini mengakibatkan diadakannya
KMB yang melahirkan negara Republik Indonesia Serikat. Sehingga UUD yang
seharusnya berlaku untuk seluruh negara Indonesia itu, hanya berlaku untuk
negara Republik Indonesia Serikat saja.
11
Serikat tidak bertahan lama karena terjadinya penggabungan dengan Republik
Indonesia. Hal ini mengakibatkan wibawa dari pemerintah Republik Indonesia
Serikat menjadi berkurang, akhirnya dicapailah kata sepakat untuk mendirikan
kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bagi negara kesatuan yang akan
didirikan jelas perlu adanya suatu undang-undang dasar yang baru dan untuk itu
dibentuklah suatu panitia bersama yang menyusun suatu rancangan undang-
undang dasar yang kemudian disahkan pada tanggal 12 Agustus 1950 oleh badan
pekerja komite nasional pusat dan oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan senat
Republik Indonesia Serikat pada tanggal 14 Agustus 1950 dan berlakulah undang-
undang dasar baru itu pada tanggal 17 Agustus 1950.
12
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
Dengan selesainya makalah ini kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang ikut andil dalam penulisan makalah ini. Tak
lupa kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik yang membangun selalu kami
tunggu dan kami perhatikan.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Konstitusi#Pengertian_konstitusi
https://mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11776
14