Anda di halaman 1dari 33

 

Kaji
Pranata Belan Empi rik Ten
Tentang
PendiakangdikandandalaOrgani tang
mOrganLatar
isasi
 Dede
Eri s Fati
Ris nova
nawati
  Yasir Mubarok
KAJIAN EMPIRIK TENTANG PRANATA PENDIDIKAN DALAM LATAR
BELAKANG DAN ORGANISASI

Individu,
Masyarakat,
dan Pendidikan:
Kebudayaan Sosialisasi dan
Pendidikan
Enkulturasi
sebagai
Pendidikan Pranata Sosial
Informal,
Formal, dan
 Nonformal Pendidikan,
Masyarakat,
dan
kebudayaan
INDIVIDU, MASYAKAT, DAN KEBUDAYAAN

Definisi

Individu Keluarga Masyarakat Kebudayaan

Menurut Marthen Luter


Individu berasal dari kata individum (Latin), yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi atau unit terkecil pembentuk
masyarakat.

Menurut Departemen Kesehatan RI 1998


Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan
tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Menurut Paul B. Horton & C. Hunt


Masyarakat merupakan kumpulan
kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama,
tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam
kelompok atau kumpulan manusia tersebut.

Menurut
PRANATA PENDIDIKAN: ORGANISASI

Organisasi

Menurut J.William Schulze


Organisasi adalah suatu penggabungan dari orang orang, benda-benda, alat-alat perlengkapan, ruang lingkup
kerja dan segala hal yang berhubungan dengannya, yang disatukan dalam sebuah hubungan yang teratur dan
sangat efektif untuk mencapai segala tujuan yang diinginkan.”

 Nonformal Informal formal

OrganisasiMasyarakat seperti OrganisasiPendidikan Organisasi Intra


FBR (Forum Betawi Rempug) di Lembaga Kursus Sekolah,Pramuka
PENDIDIKAN: SOSIALISASI DAN ENKULTURASI

Sosialisasi Enkulturasi

Pendidikan

M.J. Herskovits berpendapat bahwa:


Enculturation (enkulturasi) adalah suatu proses bagi seorang baik secara sadar maupun tidak sadar, mempelajari seluruh
kebudayaan masyarakat. Sedangkan Socialization (sosialisasi) adalah suatu proses bagi seorang anak untuk
menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku dalam keluarganya.

Secara singkat perbedaan antara enkulturasi dan sosialisasi adalah dalam enkulturasi seorang individu mempelajari dan
menyesuaikan alam pikirannya dengan lingkungan kebudayaannya, sedangkan sosialisaasi si individu melakukan proses
PENDIDIKAN INFORMAL, FORMAL, DAN NONFORMAL
Pendidikan
sebagai Pranata
Sosial

Pengertian Pranata
Pranata Sosial Pendidikan

Pranata sosial adalah seperangkat aturan yang berkisar pada kegiatan atau kebutuhan tertentu.

Pendidikan sebagai pranata sosial adalah pendidikan untuk mengembangkan diri dan sukses dan sesuai
dengan aturan dan menjadi pedoman dalam masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sosial.
FUNGSI PRANATA PENDIDIKAN

Fungsi Pranata Pendidikan


1. Fungsi konservasi
(pengawetan)
2. Fungsi evaluatif (penilaian)
3. Fungsi kreatif

Menurut Bogardus
Menurut Bruce J Cohen
Fungsi pranata pendidikan antara lain :
Fungsi pranata pendidikan antara lain :
1. Memberantas kebodohan yaitu mengusahakan agar
1. Memberikan persiapan bagi peran-peran pekerjaan
anak mampu menulis dan membaca serta
2. Sebagai perantara perpindahan warisan kebudayaan
mengembangkan kemampuan intelektualnya
3. Memperkenalkan peranan dalam masyarakat
2. Menghilangkan salah pengertian yaitu
4. Mempersiapkan individu dengan berbagai peranan
mengembangkan pengertian yang luas tentang
sosial
manusia lain yang berbeda kebudayaan dan
5. Memberi landasan penilaian dan pemahaman.
kepentingannya
LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Menurut Hasbullah lingkungan pendidikan mencakup:


Tempat (lingkungan fisik)
Kebudayaan (lingkungan budaya)
Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat)

Fungsi Lingkungan Pendidikan


 Menjamin kehidupan emosional peserta didik untuk tumbuh dan berkembang.
 Membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan lingkungan fisik, sosial maupun budaya.
 Sebagai wahana yang sangat besar bagi perkembangan individu dan masyarakat.
 Mengajarkan tingkah laku umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-peranan
tertentu dalam masyarakat.
 Mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik.
Keluarga merupakan
PENDIDIKAN INFORMAL, FORMAL, DAN NONFORMAL  pengelompokan primer
yang terdiri dari sejumlah
kecil orang karena
Informal-keluarga hubungan semenda dan
sedarah.

 Nonformal-masyarakat Pendidikan Formal-sekolah

Selain mendapatkan pendidikan di dalam lingkungan


Masyarakat adalah sekelompok manusia yang
keluarga, pada saatnya anak-anak mendapatkan
 berintegrasi secara terorganisasi, menempati
 pendidikan disekolah. Sekolah adalah suatu satuan
daerah tertentu, dan mengikuti suatu cara hidup
(unit) sosial atau lembaga sosial yang secara sengaja
atau budaya tertentu.
dibangun dengan kekhususan tugasnya untuk
melaksakan proses pendidikan (Odang Muchtar, 1991).
PENDIDIKAN INFORMAL (KELUARGA)

Fungsi
Keluarga
Keluarga
Informal
Keluarga merupakan institusi sosial yang bersifat
universal multifungsional, yaitu fungsi pengawasan,
sosial, pendidikan, keagamaan, perlindungan, dan
Pendidikan Formal rekreasi (Padil & Triyo Suprayitno: 2010)

 Nonformal
Dalam keluarga sangat berperan penting dalam
 pembentukan kepribadian anak, karena hal ini
sangat penting dalam kehidupan sosial. Selain
itu sebuah keluarga juga haru memperhatikan
landasan moral dan nilai yang dapat dijadikan
sebagai landasan untuk mendorong pendidikan
dalam keluarga. (Padil & Triyo Suprayitno: 2010)
Pendidikan Informal, Formal, dan Nonformal
Fungsi Pendidilan
Sekolah

Fungsi transmisi dan transformasi kebudayaan.

Informal
Fungis peranan manusia sosial.

Fungsi membentuk kepribadian sebagai dasar


Pendidikan Formal Sekolah ketrampilan.

Sekolah mempersiapkan anak untuk suatu


pekerjaan.
 Nonformal
Integrasi sosial (Padil & Triyo Suprayitno)
Kajian Empirik Terhadap Pendidikan Sekolah Dari Latar Mazhab Esensialisme,
Perenialisme, Progresivisme, dan Rekontruksionisme.

Esensialisme

Mazhab
Rekonstruksioni filsafat Perenialisme
sme  pendidikan

Progresivisme
ESENSIALISME

 Esensiliasme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan
lama, yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.
 Hakikat yang mereka anut bahwa makna pendidikan adalah bahwa anak harus menggunakan kebebasannya, dan
memerlukan disiplin orang dewasa untuk membantu dirinya sebelum sendiri dapat mendisiplinkan dirinya.

 Mendisiplinkan diri harus menjadi tujuan pendidikan,

 Pendidikan bertujuan untuk membimbing peserta didik menjadi makhluk yang berkepribadian, bermoral, serta
mencita-citakan segala hal yang serba baik dan bertaraf tinggi.

 Tujuan pendidikan yang hendak dicapai adalah untuk mewujudkan agar anak didik dapat hidup bahagia demi
kebaikan hidupnya sendiri.

 Esensialisme mengharapkan agar pendidikan dan landasan-landasannya mengacu pada nilai-nilai yang esensial.
Pendidikan harus mengacu pada nilai-nilai yang sudah teruji oleh waktu, bersifat menuntun, dan telah berlaku turun-
temurun dari zaman ke zaman.

 Esensiliasme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama,
yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.
PENDIDIKAN SEKOLAH MENURUT ESENSIALISME

 Sekolah dasar (SD) kurikulumnya berintikan tiga keterampilan dasar (basic skills) atau “The Threer’s”
yakni membaca (reading ), menulis(writing ), dan berhitung (arithmatic).
 Inisiatif dalam pendidikan harus ditekankan pada pendidik bukan pada anak didik.
 Sekolah harus mempertahankan metode-metode tradisional yang bertautan dengan mental, seperti diskusi,
 pemberian tugas, penguasaan pengetahuan.

 Sekolah berfungsi untuk warga negara agar hidup sesuai dengan prinsip-prinsip dan lembaga-lembaga sosial yang
ada di dalam masyarakat.

 Pendidikan berpusat pada guru.


PERENIALISME

 Dalam pendidikan, kaum perenialis berpandangan bahwa dalam dunia yang tidak menentu dan penuh kekacauan
serta membahayakan tidak ada satupun yang lebih bermanfaat dari pada kepastian tujuan pendidikan, serta
kesetabilan dalam perilaku pendidik.

Tugas utama pendidikan adalah mempersiapkan anak didik kearah kematangan. (matang = hidup akalnya).

Inti pendidikan haruslah mengembangkan keunikan manusia yaitu kemampuan berpikir.

Pendidikan merupakan persiapan bagi hidup yang sebenarnya.

 Kebenaran abadi diajarkan melalui pelajaran dasar (basic subjects) yang mencakup bahasa, matematika, logika,
IPA dan sejarah.

 Ilmu pengetahuan merupakan filsafat yang tertinggi menurut perenialisme, karena dengan ilmu pengetahuanlah
seseorang dapat berpikir secara induktif yang bersifat analisa
PENDIDIKAN SEKOLAH MENURUT PERENIALISME

 Sekolah sebagai tempat utama dalam pendidikan yang mempersiapkan anak didik ke arah kematangan melalui
akalnya dengan memberikan pengetahuan.

 Hal utama yang harus dipelajari adalah latihan dan pembinaan berpikir.

 Program pendidikan pada umumnya dipusatkan kepada pembinaan kemampuan.

 Tugas utama dalam pendidikan adalah guru-guru, di mana tugas pendidikanlah yang memberikan pendidikan dan
 pengajaran (pengetahuan) kepada anak didik.

 Dari prinsip-prinsip pendidikan perenialisme, maka perkembangannya telah mempengaruhi sistem pendidikan
modern, seperti pembagian kurikulum untuk sekolah dasar, menengah, perguruan tinggi.
PROGRESIVISME

 Aliran ini berpendapat bahwa manusia mempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi serta
mengatasi masalah yang bersifat menekan, ataupun masalah-masalah yang bersifat mengancam dirinya.

 Aliran ini memandang bahwa peserta didik mempunyai akal dan kecerdasan. Hal itu ditunjukkan dengan fakta bahwa
manusia mempunyai kelebihan jika dibanding makhluk lain.

  Nilai berkembang terus karena adanya pengalaman-pengalaman baru antara individu dengan nilai yang telah
disimpan dalam kehudayaan. Belajar berfungsi untuk :mempertinggi taraf kehidupan sosial yang sangat kompleks

 Progresivisme atau gerakan pendidikan progresif mengembangkan teori pendidikan yang berdasarkan diri pada
 beberapa prinsip:
1.Pengalaman langsung merupakan cara terbaik untuk merangsang minat belajar
2.Guru harus menjadi seorang peneliti dan pembimbing kegiatan belajar
3.Sekolah progresif harus merupakan suatu laboratorium untuk melakukan eksperimentasi.
PENDIDIKAN SEKOLAH MENURUT PROGRESIVISME

 Sekolah adalah suatu lingkungan khusus yang merupakan sambungan dari lingkungan sosial yang lebih umum.
Sekolah merupakan lembaga masyarakat yang bertugas memilih dan menyederhanakan unsur kebudayaan yang
dibutuhkan oleh individu.

 Sekolah yang ideal adalah sekolah yang isi pendidikannya berintegrasi dengan lingkungan sekitar.

 Sekolah harus dapat mengupayakan pelestarian karakteristik atau kekhasan lingkungan sekolah sekitar atau daerah di
mana sekolah itu berada

 Belajar harus dilakukan oleh siswa secara aktif dengan cara memecahkan masalah.

 Guru harus bertindak sebagai pembimbing atau fasilitator bagi siswa.

 Sekolah harus menyajikan program pendidikan yang dapat memberikan wawasan kepada anak didik tentang apa yang
menjadi karakteristik atau kekhususan daerah tersebut.

 Fisafat progresivisme menghendaki sisi pendidikan dengan bentuk belajar “sekolah  sambil  berbuat” a learning by
doing.
REKONSTRUKSIONISME

 Kata rekonstruksionisme dalam bahasa Inggris rekonstruct  yang berarti menyusun kembali.

 Aliran rekonstruksionisme, pada prinsipnya, sepaham dengan aliran perenialisme, yaitu hendak menyatakan krisis
kebudayaan modern.

 Aliran rekonstruksionalisme merupakan suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dengan membangun
tata susunan baru yang bercorak modern.

 Pendidikan harus memberikan pemahaman/pengertian baik, benar, bagus, buruk dan sejenisnya kepada peserta didik
secara komprehensif dalam arti dilihat dari segi etika, estetika dan nilai sosial.

 Tujuan pendidikan adalah menumbuhkan kesadaran terdidik yang berkaitan dengan masalah-masalah sosial, ekonomi,
dan politik yang dihadapi secara global, dan membimbing mereka agar memiliki kemampuan untuk memecahkan
masalah-masalah tersebut.
PENDIDIKAN SEKOLAH MENURUT REKONSTRUKSIONISME

 Rekontruksionisme menginginkan pendidikan yang membangkitkan kemampuan peserta didik untuk secara
konstuktif menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan dan perkembangan masyarakat sebagai dampak dari ilmu
 pengetahuan dan teknologi, sehingga peserta didik tetap berada dalam suasana bebas.

 Dalam rekontruksionisme tugas guru yaitu memberikan kesadaran kepada peserta didik terhadap masalah yang
dihadapi , membantu peserta didik agar dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya dengan baik.

  Nilai terbesar suatu sekolah harus menghasilkan manusia-manusia yang dapat berfikir secara efektif dan bekerja
secara konstruktif , yang saat bersamaan dapat membuat suatu dunia yang lebih baik dibandingkan dengan sekarang
ini untuk hidup didalamnya.

 Guru harus menciptakan menciptakan aktivitas belajar yang berbeda.

 Pelajaran sekolah harus mewakili budaya masyarakat.

 Guru harus menunjukkan rasa hormat yang sejati terhadap semua budaya, baik dalam memberi pelajaran ataupun
yang lainnya. Pelajaran sekolah harus mewakili budaya masyarakat.
Pendidikan Informal, Formal, dan Nonformal

Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat


 bagaimana harus bertingkah laku untuk bersikap
Informal dalam menghadapi masalah-masalah dalam
masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan..

Pendidikan Formal Fungsi

Memberikan pegangan pengendalian sosial, intinya


 Nonformal sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah
laku anggota-anggota masyarkatnya.

Menjaga keutuhan masyarakat (Abdullah Idi &


Safarina: 2011).
PENDIDIKAN INFORMAL, FORMAL, DAN NONFORMAL

Peserta didik di sekolah berasal dari berbagai keluarga


Hubungan keluarga, sekolah dan
dengan latar belakang sosial budayanya masing-masing.
masyarakat
Sekolah mendapat amanat dan tanggungjawab pendidikan
dari para orang tua dan masyarakat. Oleh karena itu,
 pendidikan di sekolah tidak boleh berjalan sendiri tanpa
Hubungan keluarga, sekolah dan memperhatikan keluarga dan masyarakat. Dalam
masyarakat melaksanakan pendidikannya, sekolah perlu bekerjasama
dengan para orang tua peserta didik dan masyarakat.

Langkah membangun pendidikan dalam


keluarga: Langkah membangun pendidikan dalam Sekolah:
1. Dengan cara mengajar bahasa ibu 1. Memberikan suri teladan yang baik
2. Mengajar anak sopan santun 2. Membangkitkan motivasi dari diri anak
3. Mengajarkan anak hormat dan patuh 3. Sekolah harus menjadi model masyarakat yang
kepada orang tua damai dan harmonis

Langkah membangun pendidikan dalam Masyarakat


1. Tanggung jawab mencerdaskan anak-anak
2. Menjaga fitrah anak agar tidak melakukan penyimpangan moral
3. Menumbuhkan keutuhan arakat untuk saling bekerja dan berkasih
KAJIAN EMPIRIK TERHADAP PENDIDIKAN MASYARAKAT DARI LATAR
BUDAYA DAN ORGANISASI

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan merupakan


tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak.

Menurut UU Sisdiknas No.20 tahun 2003,


 pendidikan merupaka usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
 peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
 pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan
Cara hidup yang
Menurut Linton
berkembang
adalah keseluruhan dari pengetahuan sikap dan
dan dimiliki bersama
pola prilaku yang merupakan
oleh sebuah kelompok
kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan
orang dan diwariskan
oleh anggota suatu masyarakat tertentu.
dari generasi ke
generasi

Pengertian Budaya

Menurut E. B Taylor adalah suatu keseluruhan komplex Budaya Bangsa adalah


Cara hidup yang berkembang dan
yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, dimiliki oleh suatu bangsa
kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan dan diwariskan dari generasi ke
kebiasaan yang lainnya yang dipelajari generasi

sebagai anggota masyarakat


simbol-simbol Kejujuran
 Nilai-nilai Budaya  Nilai-nilai Budaya
yang harus
Slogan diperjuangkan
Patriotisme

Moto
Persaingan

Visi-Misi
Harmonis

Organisasi
Kerjasama
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN BUDAYA

Pengembangan Potensi Individu


Pendidikan
Pewarisan nilai-nilai budaya

Gejala Budaya Makhluk Budaya

Sejajar Dengan Perkembangan Budaya

Pendidikan formal dan informal sederajat


Fungsi Pendidikan
 bagi kebudayaan Candi Borobudur dan Prambanan
sebagai bukti adanya sistem pendidikan
maka pendidikan diberikan secara tertulis
ada juga secara lisan

Lisan:
digunakan untuk menyebarkan Tradisi:
ajaran agama kefilsafahan,
Tokoh: kesusasteraan
atau melalui
tahun 1825 kanuragan
dongeng, mythos, cerita
 prajurit putri kaprajuritan
dan legenda
 Nyai Ageng Serang  pananggalan
dll
Kepribadian dalam proses kebudayaan menurut
John Gillin
Pendidikan Dalam
Latar Budaya

Pendidikan memberikan kondisi yang disadari dan


yang tidak disadari untuk belajar

Kebudayaan mendorong secara sadar ataupun tidak


sadar akan reaksi-reaksi perilaku tertentu

Kebudayaan mempunyai sistem reward and funishment


terhadapperilaku-perilaku tertentu

Kebudayaan cenderung mengulang bentuk-bentuk


kelakuan tertentu melalui proses belajar
Pendidikan Dalam
Penerus
Penerus Kebudayaan
Kebudayaan
Latar Budaya

Proses Kebudayaan

Penemuan atau Invensi

Difusi

Inovasi

Visi Masa Depan


Organisasi Definisi

Buto: Satuan masyarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih
yang bersatu dalam sebuah wadah dan memiliki tujuan yang sama

Firdaus: Kegiatan menyusun struktur dan membentuk


hubungan agar diperoleh kesesuaian dalam mencapai tujuan

Stephen P.: Kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar


dengan batasan yang relatif dapat di definisikan untuk mencapai
tujuan besama atau sekelompok
O'Connor, T
Mission
Aspek-aspek
Organisasi

Goals

Behavior

Objectives

Alasan utama dibentuk

Mengacu pada produktivitas


dari tugas-tugas rutin pegawai
Tujuan umum dan tujuan
divisi fungsional organisasi

Hasil/ sasaran yang spesifik


Jenis
Organisasi Formal
Organisasi

Struktur

Organisasi Informal
Kedudukan garis
Kedudukan Hierarki Kekuasaan
dan staff

 Norma Prilaku
Kepemimpinan Informal
Penyesuaian Diri

Anda mungkin juga menyukai