HAM Menurut Islam

Hak asasi manusia dalam Islam tertuang secara jelas untuk kepentingan manusia, lewat
syari’ah Islam yang diturunkan melalui wahyu. Menurut syari’ah, manusia adalah makhluk
bebas yang mempunyai tugas dan tanggung jawab, dan karenanya ia juga mempunyai hak
dan kebebasan. Dasarnya adalah keadilan yang ditegakkan atas dasar persamaan atau egaliter,
tanpa pandang bulu. Artinya, tugas yang diemban tidak akan terwujud tanpa adanya
kebebasan, sementara kebebasan secara eksistensial tidak terwujud tanpa adanya tanggung
jawab itu sendiri. Sistem HAM Islam mengandung prinsip-prinsip dasar tentang persamaan,
kebebasan dan penghormatan terhadap sesama manusia. Persamaan, artinya Islam
memandang semua manusia sama dan mempunyai kedudukan yang sama, satu-satunya
keunggulan yang dinikmati seorang manusia atas manusia lainya hanya ditentukan oleh
tingkat ketakwaannya. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Hujarat ayat 13
ۚ ‫ار فُ وا‬
َ ‫ائ َل ل َِت َع‬
ِ ‫وب ا َو َق َب‬ ُ ‫اك ْم‬
ً ‫ش ُع‬ ُ ‫اك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َو أ ُ ْن َث ٰى َو َج َع ْل َن‬ َّ ‫َي ا أَ ُّي َه ا‬
ُ ‫الن اسُ إِ َّن ا َخ َل ْق َن‬
ٌ ‫ِيم َخ ِب‬
‫ير‬ ُ ‫ إِ نَّ أَ ْك َر َم ُك ْم عِ ْن َد هَّللا ِ أَ ْت َق‬yang artinya :“Hai manusia,
ٌ ‫اك ْم ۚ إِ َّن هَّللا َ َع ل‬
sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, dan Kami jadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling
mulia di antara kaum adalah yang paling takwa.” (QS. Al-hujurat:13)

Pada dasarnya HAM dalam Islam terpusat pada lima hal pokok yang terangkum dalam al-
dloruriyat al-khomsah atau yang disebut juga al-huquq al-insaniyah fi al-islam (hak-hak asasi
manusia dalam Islam). Konsep ini mengandung lima hal pokok yang harus dijaga oleh setiap
individu, yaitu hifdzu al-din (penghormatan atas kebebasan beragama), hifdzu al-mal
(penghormatan atas harta benda),hifdzu al-nafs wa al-‘ird (penghormatan atas jiwa, hak hidup
dan kehormatan individu) hifdzu al-‘aql(penghormatan atas kebebasan berpikir) dan hifdzu
al-nasl(keharusan untuk menjaga keturunan). Kelima hal pokok inilah yang harus dijaga oleh
setiap umat Islam supaya menghasilkan tatanan kehidupan yang lebih manusiawi,
berdasarkan atas penghormatan individu atas individu, individu dengan masyarakat,
masyarakat dengan masyarakat, masyarakat dengan negara dan komunitas agama dengan
komunitas agama lainnya.
Nash Qur’an dan hadits tentang HAM

meskipun dalam Islam, hak-hak asasi manusia tidak secara khusus memiliki piagam, akan
tetapi Al-Qur’an dan hadits memusatkan perhatian pada hak-hak yang diabaikan pada bangsa
lain. Nash-nash ini sangat banyak, antara lain:

1. Dalam al-Qur’an terdapat sekitar empat puluh ayat yang berbicara mengenai paksaan
dan kebencian. Lebih dari sepuluh ayat bicara larangan memaksa, untuk menjamin
kebebasan berfikir, berkeyakinan dan mengutarakan aspirasi. Seperti pada surah Al-
kahf ayat 29 :
‫اء َف ْل َي ْك فُ رْ ۚ إِ َّن ا أَ عْ َت ْد َن ا‬
َ ‫اء َف ْل ُي ْؤ ِم ْن َو َم ْن َش‬َ ‫َو قُ ِل ْال َح ُّق ِم ْن َر ِّب ُك ْم ۖ َف َم ْن َش‬
‫اء َك ْال ُم ْه ِل‬ ٍ ‫يث وا ُي َغ ُاث وا ِب َم‬ َ ‫ين َن ارً ا أَ َح‬
ُ ‫اط ِب ِه ْم ُس َر ا ِد قُ َه ا ۚ َو إِ ْن َي سْ َت ِغ‬ َّ ‫ل‬
َ ‫ِلظ الِ ِم‬
‫ت ُم رْ َت َف ًق ا‬ ْ ‫اء‬ َ ‫الش َر ابُ َو َس‬ َّ ‫س‬ َ ‫وه ۚ ِب ْئ‬َ ‫ َي ْش ِو ي ْال ُو ُج‬ "Kebenaran itu datangnya dari
Rabb-mu, barangsiapa yang ingin beriman hendaklah ia beriman, dan barangsiapa
yang ingin kafir, biarlah ia kafir." (QS. 18: 29)

2. Al-Qur’an mengajukan sekitar delapan puluh ayat tentang hidup, pemeliharaan hidup
َ ‫ِم ْن أَ جْ ِل ٰ َذ ل‬
dan penyediaan sarana hidup. Seperti pada surah Al-Maidah ayat 32: ‫ِك‬
‫س أَ ْو َف َس ا ٍد فِي‬ ٍ ‫ِيل أَ َّن ُه َم ْن َق َت َل َن ْف ًس ا ِب َغ ْي ِر َن ْف‬ َ ‫َك َت ْب َن ا َع َل ٰى َب نِي إِ سْ َر ائ‬
‫اس َج ِم ي ًع ا‬ َّ ‫اه ا َف َك أ َ َّن َم ا أَ حْ َي ا‬
َ ‫الن‬ َ ‫اس َج ِم ي ًع ا َو َم ْن أَ حْ َي‬ َ ‫الن‬ ِ ‫ا أْل َ ْر‬
َّ ‫ض َف َك أ َ َّن َم ا َق َت َل‬
‫ض‬ ِ ْ‫ِك فِي ا أْل َ ر‬َ ‫ت ُث َّم إِ نَّ َك ِث يرً ا ِم ْن ُه ْم َب عْ َد ٰ َذ ل‬ ِ ‫اء ْت ُه ْم ُر ُس لُ َن ا ِب ْال َب ِّي َن ا‬
َ ‫ۚ َو َل َق ْد َج‬
‫ َل ُم سْ ِر فُ و‬ "Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu
membunuh orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka
seakan-akan ia telah membunuh manusia seluruhnya." (QS. 5: 32).
3. Hadits rasullah SAW tentang HAM salah satunya yaitu :

‫عاما‬ ‫ن قتل نفسا معا هدا لم يرح رائحة الجنة وإ ّنريحها ليوجد من مسيرة أربعين‬
Artinya:
Barang siapa yang membunuh seorang Mu’ahad, (orang kafir yang mengadakan
perjanjian dengan orang-orang muslim) maka ia tidak dapat mencium bauny asurga,
padahal baunya surga itu dapat tercium dari jarak perjalanan empat puluh tahun.
(riwayat Bukhari dan Tirmidhi).
Manusia di mata Islam semua sama, walau berbeda keturunan, kekayaan, jabatan atau
jenis kelamin. Ketaqwaan-lah yang membedakan mereka. Rakyat dan penguasa juga
memiliki persamaan dalam Islam. Yang demikian ini hingga sekarang belum dicapai oleh
sistem demokrasi modern. Nabi saw sebagai kepala negara juga adalah manusia biasa,
berlaku terhadapnya apa yang berlaku bagi rakyat. Maka Allah memerintahkan beliau untuk
menyatakan :

‫ان َي رْ ُج و‬ َ ‫اح ٌد ۖ َف َم ْن َك‬ ِ ‫وح ٰى إِ َل يَّ أَ َّن َم ا إِ ٰ َل ُه ُك ْم إِ ٰ َل ٌه َو‬َ ‫قُ ْل إِ َّن َم ا أَ َن ا َب َش ٌر ِم ْث لُ ُك ْم ُي‬
‫ص الِ حً ا َو اَل ُي ْش ِر كْ ِب ِع َب ا َد ِة َر ِّب ِه أَ َح ًد ا‬ َ ‫اء َر ِّب ِه َف ْل َي عْ َم ْل َع َم اًل‬
َ ‫ل َِق‬: "Katakanlah bahwa
aku hanyalah manusia biasa, hanya saja aku diberi wahyu, bahwa Tuhanmu adalah Tuhan
yang Esa." (QS. 18: 110).